Tag: Steven Spielberg

  • Bukan Sutradara, Martin Scorsese Pernah Belajar Jadi Pastor

    Bukan Sutradara, Martin Scorsese Pernah Belajar Jadi Pastor

    JAKARTA – Martin Scorsese mengungkap satu fakta menarik yang baru beredar melalui serial dokumenter terbarunya, Mr. Scorsese. Dikenal sebagai sutradara, sebenarnya Scorsese berniat menjadi seorang pastor saat remaja.

    Episode pertama menampilkan cerita Martin Scorsese yang mengikuti misa di Katedral St. Patrick, New York pada usia 7 tahun. Kemudian, ia mengikuti seminari, proses pembelajaran untuk mereka yang berfokus menjadi pelayan Tuhan.

    “Ada persiapan seminari di 85th Street. Saya baik-baik saja selama beberapa bulan sampai sesuatu terjadi,” kata Martin Scorsese mengutip People.

    “Saya mulai menyadari duia berubah. Ini sekitar rock n roll dan dunia lama mulai mati. Saya mulai sadar dengan hidup di sekitar saya. Jatuh cinta atau tertarik dengan perempuan; bukan akting tapi ada perasaan yang muncul dan saya menyadari rasanya lebih kompleks. Kalian tidak bisa menghentikan diri kalian,” katanya.

    Momen pubertas itu yang membuat Scorsese merasa tidak cocok belajar menjadi pastor namun ia bersikap dengan buruk agar dikeluarkan dibanding mengeluarkan diri.

    “Ide menjadi pastor, mendedikasi diri Anda untuk orang lain. Saya sadar saya tidak cocok di sana dan saya mencoba tetap tinggal tapi mereka memanggil ayah saya dan memberitahu “Keluarkan dia dari sini” karena saya kurang baik,” katanya.

    Disutradarai Rebecca Miller, serial dokumenter Mr. Scorsese ini memotret sang sutradara yang menjadi salah satu pesohor di industri film.

    Selain Scorsese, beberapa figur Hollywood seperti Leonardo DiCaprio, Daniel Day-Lewis, Robert De Niro, Mick Jagger, Steven Spielberg, Sharon Stone, Jodie Foster, Paul Schrader, Margot Robbie, Cate Blanchett dan Rodrigo Prieto menjadi narasumber.

    Begitu juga dengan istri serta anak-anak dan teman dekat Martin Scorsese turut hadir dalam serial dokumenter yang tayang di Applet TV+ tersebut.

  • Rano Karno Ajak Sineas Lokal Ramaikan Jakarta Film Week 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 September 2025

    Rano Karno Ajak Sineas Lokal Ramaikan Jakarta Film Week 2025 Megapolitan 30 September 2025

    Rano Karno Ajak Sineas Lokal Ramaikan Jakarta Film Week 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengajak para sineas lokal ikut dalam Jakarta Film Week 2025 pada 22–26 Oktober mendatang.
    Rano Karno mengatakan festival ini bukan hanya untuk industri film, tetapi juga memperkenalkan Jakarta ke mata dunia.
    “Mudah-mudahan semua sebagian besar masyarakat pencipta film di Jakarta ini keluar mengikuti festival ini. Banyak sekali event yang bisa diikuti. Dan memang ini adalah festival kita,” kata Rano dalam konferensi pers di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2025).
    Rano berharap festival ini bisa diikuti para pencipta film di Jakarta. Jakarta Film Week memiliki banyak rangkaian acara yang bisa menjadi ruang ekspresi sekaligus peluang lahirnya karya-karya baru.
    “Banyak sekali event yang bisa diikuti. Dan memang ini adalah festival kita,” ucapnya.
    Rano menekankan, potensi besar kerap muncul dari tempat yang tak terduga, termasuk festival film.
    “Kita kadang-kadang suka melihat dan kita tidak pernah menyangka ada potensi yang jika tidak kita duga dia akan tampil dari sebuah festival,” katanya.
    Ia mencontohkan, beberapa sineas dunia justru memulai kiprahnya dari film pendek seperti Steven Spielberg dan George Lucas. 
    “Film-film pendek di luar negeri, di Amerika dulu Steven Spielberg lahir juga dari film pendek. George Lucas lahir dari film pendek,” ucap Rano.
    Sementara, Festival Director Jakarta Film Week, Rina Damayanti, menambahkan bahwa Jakarta Film Week edisi kelima ini mengusung tema Reignite.
    Menurut dia, tema itu merepresentasikan semangat untuk menyalakan kembali kreativitas, imajinasi, dan ruang dialog melalui film. 
    “Tahun ini Jakarta Film Week hadir kembali di edisi kelima, di mana festival ini adalah merupakan upaya menjadikan Jakarta sebagai hub bagi kreativitas sinema di kawasan dan ini juga sejalan dengan visi kota Jakarta sebagai kota global,” ujar Rina.
    Rina menjelaskan, tahun ini Jakarta Film Week menerima 1.154 film dari 99 negara. 
    “Ini suatu kesempatan yang menunjukkan bagaimana Jakarta Film Week ini sudah diterima dan sudah dikenal di seluruh dunia tentunya melalui dukungan dari pemerintah kota DKI,” katanya.
    Selain pemutaran film global, Jakarta Film Week juga menghadirkan beberapa program baru seperti Jakarta Film Fund, Emergency Broadcast, hingga Family Time untuk penonton anak. 
    “Mudah-mudahan program ini akan menumbuhkan talenta-talenta Jakarta dan membawa cerita-cerita Jakarta ke panggung global,” ujar Rina.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rano Karno Sebut Jakarta Punya Peran Penting untuk Kembangkan Industri Film
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 September 2025

    Rano Karno Sebut Jakarta Punya Peran Penting untuk Kembangkan Industri Film Megapolitan 30 September 2025

    Rano Karno Sebut Jakarta Punya Peran Penting untuk Kembangkan Industri Film
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan, Jakarta berperan penting dalam mengembangkan industri film sebagai bagian dari upaya menuju status kota global.
    Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers Jakarta Film Week di CGV FX Sudirman, Senin (30/9/2025).
    “Ini sebetulnya adalah strategi saya loncat dalam sebuah konsep besar dari Undang-Undang nomor 2 tahun 2024. Teman-teman sekalian, Jakarta ini ditentukan menjadi kota perekonomian nasional dan kota global,” ujar Rano, Senin.
    Ia menjelaskan, amanat undang-undang itu membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun strategi khusus.
    Apalagi, setelah Presiden Prabowo Subianto menetapkan Ibu Kota Negara (IKN) sebagai ibu kota politik, Jakarta masih berperan penting sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan.
    “Pertanyaan? Ibu kota di mana? Kayaknya masih tetap di Jakarta. Kayaknya. Nah, untuk mencapai itu tentu kita harus punya strategi,” ucap dia.
    Rano menyoroti lima persyaratan sebuah kota untuk bisa disebut kota global. Dari lima poin itu, ia menekankan pentingnya sektor kebudayaan.
    “Begitu saya mendapat bahasa tentang kota global, itu ada lima persyaratan kota global. Dari lima komponen, poin keempat disitu dinyatakan kebudayaan. 15 persen kebudayaan harus diangkat ke dalam dunia internasional,” kata dia.
    Menurut dia, salah satu cara yang relevan untuk mendorong kebudayaan Jakarta adalah melalui industri film.
    Ia menilai keberadaan Jakarta Film Week menjadi peluang untuk memperkenalkan Jakarta ke panggung dunia.
    “Saya agak berbohong kepada Pak Gubernur. Pak Gubernur, kalau kita memang ingin menuju global, kita masuk melalui media,” tutur Rano.
    Rano menambahkan, Jakarta bahkan sudah mulai unjuk gigi di ajang internasional meski masih dengan keterbatasan.
    “Indonesia ikut di festival sewa both. Sampai kita nyewa both, yang nyewa both Jakarta. Itu gilanya Jakarta. Untuk apa? Ada di sentral dunia. Begitu kita buka both tentang stand Jakarta, memang isinya pemenang film week ini. Cuman itu bukan kelas dunia. Cuman enggak apa-apa, kita ada di sentral dunia,” jelas dia.
    Untuk memperkuat peran itu, Pemprov DKI kini tengah menyiapkan pembentukan Jakarta Film Commission, sebuah lembaga yang lazim ada di berbagai kota dunia untuk mengembangkan ekosistem perfilman.
    “Karena apa? Jakarta sekarang sedang menyusun satu konsep Jakarta Film Commission. Dimana-mana di dunia ini, kalau memang ingin maju dunia perfilman, harus ada sebuah lembaga. Yang disebut film commission. Nah, inilah sedang kita menjajaki,” ujar dia.
    Rano optimistis langkah itu akan berdampak jangka panjang. Ia menargetkan pada 2027, ketika Jakarta berusia 50 tahun, standar penyelenggaraan Jakarta Film Week akan semakin meningkat.
    “Mudah-mudahan Jakarta Film Week ini akan lebih meningkat lagi standarnya. Dan Insya Allah, kita akan siap untuk membackup. Karena sekali lagi, Jakarta punya kepentingan dengan kehadiran film di kota ini,” kata Rano.
    Ia berharap para sineas lokal dapat ikut serta memeriahkan Jakarta Film Week yang digelar pada 22-26 Oktober mendatang.
    “Mudah-mudahan semua sebagian besar masyarakat pencipta film di Jakarta ini keluar mengikuti festival ini. Banyak sekali event yang bisa diikuti. Dan memang ini adalah festival kita,” ucapnya.
    Rano mencontohkan, banyak sineas besar dunia lahir dari film-film pendek, termasuk Steven Spielberg dan George Lucas.
    Menurut dia, Jakarta Film Week yang juga memiliki Jakarta Fund berperan penting dalam memberi ruang lahirnya karya-karya baru.
    “Membuat film panjang lebih mudah. Membuat film pendek jauh lebih sulit,” ujar dia.
    Rano juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan festival.
    “Sekali lagi, saya ucapkan selamat bekerja kepada Panitia. Mudah-mudahan jangan kapok dengan situasi yang ada yang pasti gubernur dan wakil gubernur akan support kegiatan,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Inilah 5 Film Sejarah Terbaik yang Dijamin Pasti Seru

    Inilah 5 Film Sejarah Terbaik yang Dijamin Pasti Seru

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sinematik dan menggetarkan, kelima film sejarah ini telah mengukir jejak tak terhapuskan dalam industri perfilman global. Dari medan perang Salib hingga medan pertempuran Revolusi Prancis, setiap film memiliki kemampuan untuk mengangkat kisah-kisah heroik yang terlupakan dengan cara yang memukau penonton.

    Melalui keahlian sutradara ternama seperti Ridley Scott, Mel Gibson, dan Steven Spielberg, sejarah tidak lagi sekadar tulisan di buku, melainkan hidup dan bernapas di layar lebar. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima film sejarah yang harus Anda tonton:

    1. Kingdom Of Heaven

    Kingdom of Heaven adalah film epik berlatar belakang Perang Salib abad ke-12 yang bercerita tentang konflik antara Kristen dan Muslim di Yerusalem. Film ini disutradarai oleh Ridley Scott dan dirilis pada tahun 2005.

    Film ini bercerita tentang Balian de Ibelin (Orlando Bloom), seorang pandai besi dari Perancis yang pergi ke Yerusalem untuk mencari pengampunan Tuhan. Film ini juga dibintangi oleh Eva Green, Liam Neeson, Edward Norton, dan Marton Csokas.

    Sebagian besar syuting film ini berlangsung di Ouarzazate, Maroko, dan di Spanyol. Film ini menerima respons positif dari penonton dan meraih rating 7,2/10 dari 283 ribu pengulas di situs IMDb.

    2. Apocalypto

    Film Apocalypto adalah film aksi-petualangan yang menceritakan perjalanan Jaguar Paw, seorang pemuda dari suku Maya, untuk menyelamatkan keluarganya dari serangan suku Maya lainnya. Film ini berlatar belakang di Yucatán, Meksiko, sekitar tahun 1502.

    Film ini disutradarai oleh Mel Gibson dan dibintangi oleh Rudy Youngblood dan Morris Birdyellowhead. Berbeda dengan yang lainnya, film ini menggunakan bahasa Maya.

    Melalui penayangannya, film ini berhasil meraup lebih dari $120 juta di seluruh dunia. Film ini juga berhasil menembus tiga nominasi penghargaan Oscar pada 2007.

    3. Braveheart

    Film yang rilis pada 1995 ini mengisahkan sejarah Inggris dan Skotlandia melalui tokoh bernama William Wallace. William Wallace adalah seorang pemberontak dari Skotlandia, yang ingin bebas dari pemerintahan Inggris yang mencekam negerinya.

    Film ini disutradarai dan diproduksi oleh Mel Gibson, yang juga berperan sebagai William Wallace. Braveheart berlatar pada era pemerintahan Raja Edward I dari kerajaan Inggris. Dalam keseksesannya, film ini berhasil memenangi lima Academy Awards pada tahun 1996, termasuk film terbaik dan sutradara terbaik.