Tag: Steve Saerang

  • Indosat (ISAT) Prediksi Lonjakan Trafic Data 12% saat Rafi 2025

    Indosat (ISAT) Prediksi Lonjakan Trafic Data 12% saat Rafi 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) memprediksi lonjakan trafik data harian hingga 12,24% menjelang Lebaran 2025 dibandingkan dengan hari biasa. Peningkatan terjadi seiring dengan makin banyaknya masyarakat yang mengakses layanan internet pada kedua momen tersebut.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang menyampaikan, memasuki periode Ramadan dan Idulfitri (Rafi) 2025, pihaknya menghadirkan Unparalleled Network Services.

    Unparalleled Network Services merupakan upaya Indosat dalam menjaga kualitas layanan dengan mengoptimalkan jaringannya, termasuk peningkatan infrastruktur, penambahan situs baru, dan penggunaan teknologi canggih.

    Tujuan dari strategi ini adalah untuk memastikan bahwa pelanggan dapat menikmati pengalaman komunikasi yang mulus.

    “Indosat menghadirkan Unparalleled Network Services selama Ramadan hingga Idulfitri. dengan proyeksi lonjakan trafik data harian hingga 12,24% dibanding rata-rata harian menjelang Lebaran,” kata Steve kepada Bisnis, Selasa (4/3/2025).

    Steve menyebut, pihaknya juga memastikan layanan tetap optimal, Indosat melakukan serangkaian Drive Test dan Ekspedisi Jaringan Andal yang difokuskan pada pemantauan performa jaringan serta peningkatan kapasitas dan cakupan layanan. 

    Langkah ini terutama dilakukan di berbagai titik keramaian dan rute strategis seperti jalur tol, jalur non-tol, jalur kereta api, tempat ibadah, serta pusat wisata.

    Dengan langkah ini, Indosat memastikan pelanggan dapat menikmati koneksi yang stabil dan andal di berbagai lokasi.

    Lebih lanjut, Indosat juga mengoptimalkan pemantauan jaringan secara teal-time dengan mengandalkan Digital Intelligence Operations Center (DIOC). 

    DIOC adalah pusat operasi yang terhubung dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), serta sistem otomatisasi, yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan jaringan secara 24/7. 

    “Indosat berkomitmen menghadirkan konektivitas tanpa hambatan, memungkinkan pelanggan untuk tetap terhubung dengan keluarga dan orang-orang terkasih di momen penuh berkah ini,” ujarnya.

    Adapun, saat periode Ramadan 2025 Indosat melalui brand IM3 menghadirkan paket spesial saat Ramadan 2025. Paket tersebut adalah, Paket Spesial Ramadan 150GB per 30 hari seharga Rp129.000 dengan pembagian kuota 5GB per hari.

    Selain paket 150GB per 30 hari seharga Rp129.000, Nicholas menyampaikan bahwa pihaknya juga memiliki dua paket lainnya dengan total kouta 30 GB dan 60 GB.

    Tidak hanya itu, terdapat juga paket dengan kouta sebanyak 300 GB. Kouta tersebut terbagi menjadi 150 GB kouta 24 jam dan 150 GB lainnya adalah kouta midnight dari jam 01.00 – 06.00.

    Adapun, melihat dari aplikasi MyIM3 untuk paketan dengan kouta 60 GB per 30 hari dibanderol dengan harga Rp99.000 dan untuk paket 300 GB dibanderol dengan harga Rp150.000. 

  • Indosat (ISAT) Pertimbangkan Partisipasi di Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Indosat (ISAT) Pertimbangkan Partisipasi di Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) sedang melakukan kajian mendalam guna mengikuti seleksi spektrum1,4 GHz yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) 

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan pihaknya menyambut baik rencana Komdigi dalam menginisiasi seleksi spektrum 1,4 GHz, khususnya untuk meningkatkan penetrasi internet rumah di Indonesia.

    Saat ini, kata Steve, Indosat sedang dalam kajian guna melihat dampak positif jangka panjang terhadap peningkatan konektivitas digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    “Melihat peluang ini, Indosat tengah melakukan kajian mendalam dari aspek bisnis, kematangan ekosistem,” kata Steve kepada Bisnis, Rabu (19/2/2025).

    Lebih lanjut, Steve menuturkan bahwa pihaknya berharap lelang pita 1,4 GHz dapat menjamin pemanfaatan pita tersebut secara optimal.

    Sehingga semakin memperluas akses konektivitas dan internet bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus menciptakan efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi nasional. 

    “Hal ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia melalui teknologi digital,” ujarnya.

    Diketahui, Komdigi berencana mengalokasikan pita frekuensi 1,4 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan internet cepat tetap nirkabel. Komdigi menunggu masukan publik guna menyusun regulasi pemanfaatan seleksi tersebut. 

    BWA adalah teknologi khusus akses internet berkecepatan tinggi secara nirkabel (tanpa kabel) di area yang luas.

    Beberapa teknologi yang termasuk dalam BWA antara lain Wi-Fi, WiMAX atau teknologi nirkabel jarak jauh yang dapat mencakup area yang lebih luas daripada Wi-Fi, 4G/5G, hingga satelit. 

    Hinet (Berca) dan Bolt adalah beberapa merek Wimax yang terkenal pada masanya. 

    Komdigi menyampaikan terobosan kebijakan tersebut nantinya akan tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto  mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan seleksi pita frekuensi 1,4 GHz, kemudian baru pita frekuensi 700 MHz. 

    Wayan tidak menjelaskan alasan seleksi 1,4 GHz lebih diprioritaskan, tetapi diduga berkaitan dengan rencana mendorong hadirnya internet cepat tetap nirkabel (FWA) yang mumpuni. 

    “Rencana kami saat ini, setelah seleksi/evaluasi pita frekuensi 1,4 GHz akan disusul kemudian dengan proses seleksi pita frekuensi 700 MHz dan pita frekuensi seluler lainnya,” kata Wayan. 

  • Bekal Generasi Muda di Era Digital, Keterampilan hingga Keamanan Data

    Bekal Generasi Muda di Era Digital, Keterampilan hingga Keamanan Data

    Bisnis.com, JAKARTA – Gaya hidup generasi muda yang lekat dengan internet kerap dimanfaatkan oleh peretas menebar tautan atau jaringan WiFi palsu untuk mencuri data pengguna. Kesadaran bermain digital secara aman perlu ditanam. 

    Area Academy Manager Cisco Networking Academy PT Cisco Systems Indonesia Adri Gautama mengatakan sebagai generasi yang melek digital, generasi muda sangat mudah dan cepat terkoneksi ke internet, tanpa mengetahui keamanan dari jaringan atau konektivitas tempat mereka berselancar.

    Kesadaran keamanan penting karena beberapa peretas menyusupkan malware di dalam jaringan atau membuat website palsu untuk mencuri data generasi muda.

    Pada September 2024, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menemukan website pendaftaran CPNS palsu. Siapa pun yang masuk ke website tersebut akan diarahkan ke website yang telah disiapkan peretas.

    “Kita harus mengetahui apakah WiFi gratis yang kita gunakan di kafe dan tempat umum, benar-benar milik tempat tersebut? apakah aman? jangan sampai ada orang ketiga yang membaca semua aktivitas trafik data kita,” kata Adri dalam program literasi digital ‘Saatnya GenSi BERAKSI’.

    Selain meningkatkan kesadaran, kata Adri, tahap selanjutnya generasi muda juga perlu untuk memiliki keterampilan digital agar mereka makin produktif, sekaligus membuka peluang karir yang lebih besar.

    Guna mendukung hal tersebut, Cisco memiliki program bernama Cisco Network Academy, sebuah program yang memberikan pengetahuan mengenai hal-hal yang diperlukan oleh di industri.

    Dengan bergabung dalam program ini, peluang generasi muda untuk bekerja di dunai IT makin terbuka.

    Program ini berisi beragam pelatihan mulai dari konektivitas, keamanan siber, hingga kecerdasan buatan yang dapat meningkatkan keterampilan generasi muda. Melalui program ini, generasi muda akan mendapat pengetahun dan pengalaman baru mengenai dunia digital.

    Tidak hanya itu, setelah mengikuti serangkaian pelatihan dan dianggap memenuhi standar, Cisco juga dapat menghubungkan peserta yang telah memperoleh sertifikasi dengan perusahaan teknologi global, sehingga generasi muda dapat langsung bekerja.

    Adri mengatakan dalam mendorong program ini, Cisco juga bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Indosat.

    “Kami bekerja sama dengan kampus, dengan sekolah. Kami berikan kurikulum kami secara gratis. Kami berikan kurikulum kami mulai dari pelatihan, kemudian kita latih gurunya, kita latih dosennya, kemudian nanti dosen atau gurunya bisa memberikan materi tersebut ke siswanya masing-masing,” kata Adri. 

    Adri mengatakan dengan hadirnya program-program tersebut juga diharapkan dapat memangkas kesenjangan digital yang gapnya masih cukup besar.

    Sementara itu, Kepala BPPTIK Komdigi Hamdani Pratama mengatakan keamanan data menjadi hal utama dalam peta jalan digital Indonesia ke depan. Data-data yang telah beralih ke digital harus dipastikan terjaga dengan aman.

    Di sisi lain, kue ekonomi digital yang diperkirakan mencapai Rp1.416 triliun pada 2024, harus memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.

    “Kita juga perlu melakukan riset dan juga inovasi digital. Jangan sampai aspek atau pun tren digital yang saat ini terus berkembang pesat, ini kita hanya sebagai penonton saja,” kata Pratama.

    Tidak hanya itu, Indonesia juga perlu menyiapkan SDM yang memiliki keterampilan digital guna mewujudkan Indonesia Digital 2045.

    Berdasarkan kajian Komdigi, kata Hamdani, ketersediaan dan kebutuhan talenta digital di Indonesia dari 2023 sampai 2030 ini masih sangat kurang.

    Selama periode tersebut Indonesia membutuhkan tambahan 12 juta talenta digital. Adapun Komdigi hanya sanggup memenuhi 9 juta talenta sehingga masih ada gap kurang lebih sekitar 3 juta.

    Gap tersebut tidak merata. Beberapa wilayah memiliki ketersediaan talenta digital yang besar, di beberapa daerah lainnya masih terbatas.

    “Ada provinsi yang dengan kebutuhan talenta digitalnya tinggi suplainya itu rendah sekali, kenapa? karena tidak dapat dipenuhi oleh institusi pendidikan baik itu melalui SMK ataupun perguruan tinggi ataupun lembaga-lembaga kursus yang ada,” kata Hamdani.

    Sementara itu, PT Indosat Tbk. (ISAT) berkomitmen tidak hanya untuk memperkenalkan layanan dan teknologi, juga memberdayakan masyarakat dengan memberikan pelatihan dan literasi digital.

    Indosat mendukung langkah pemerintah mewujudkan Indonesia Emas 2045.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan kehadiran infrastruktur selalu diiringi dengan literasi sehingga manfaat yang diterima masyarakat lebih besar.

    Indosat tidak hanya berfokus pada investasi dalam teknologi, juga menaruh perhatian pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).

    “Kalau hanya menghadirkan jaringan, mungkin semua orang bisa datang. Tapi kami datang untuk investasi dalam teknologi dan SDM. Ini dua hal yang ingin kami sampaikan sebagai pembeda kami hadir di daerah-daerah,” kata Steve

    Diketahui, Indosat getol dalam memperluas dan meningkatkan kapasitas jaringan internet. Pada kuartal III/2024, Indosat menambah 21.400 base transceiver station (BTS) 4G secara tahunan sehingga total menjadi 247.100 BTS.

    Sejalan dengan BTS yang makin luas, Indosat juga gencar melakukan literasi digital dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

    Indosat, kata Steve, tidak hanya sekedar menghadirkan teknologi, tetapi juga berupaya memberikan nilai lebih kepada masyarakat.

    Hal ini tercermin dalam berbagai inisiatif sosial yang mereka jalankan, yang bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memajukan ekonomi digital di Indonesia.

    Steve juga berbicara mengenai pentingnya mendukung program GenSi, yang menurutnya lebih dari sekedar program tambahan.

    “Program GenSi ini harus kita dukung bersama, karena pada akhirnya ini akan kembali bermanfaat untuk seluruh masyarakat,” ujarnya.

  • Tingkatkan Literasi Digital, Indosat & Komdigi Gandeng SDM dan Teknologi

    Tingkatkan Literasi Digital, Indosat & Komdigi Gandeng SDM dan Teknologi

    Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran infrastruktur digital yang makin luas dan merata perlu diimbangi dengan pengetahun dan keterampilan masyarakat, agar tiang-tiang pemancar telekomunikasi yang telah beroperasi dapat dimanfaatkan lebih optimal dan berdampak bagi suatu wilayah.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Steve Saerang mengatakan Indosat berkomitmen untuk berinvestasi di teknologi dan sumber daya manusia secara bersamaan.  

    Kedua poin tersebut harus berjalan bersamaan agar infrastruktur telekomunikasi memberi manfaat besar ke masyarakat.

    “Kalau hanya menghadirkan jaringan, mungkin semua orang bisa datang. Tapi kami datang untuk investasi dalam teknologi dan SDM. Ini dua hal yang ingin kami sampaikan sebagai pembeda kami hadir di daerah-daerah,” kata Steve.  

    Diketahui, Indosat getol dalam memperluas dan meningkatkan kapasitas jaringan internet. Pada kuartal III/2024, Indosat menambah 21.400 base transceiver station (BTS) 4G secara tahunan sehingga total menjadi 247.100 BTS.

    Sejalan dengan BTS yang makin luas, Indosat juga gencar melakukan literasi digital dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.  

    Indosat, kata Steve, tidak hanya sekedar menghadirkan teknologi, tetapi juga berupaya memberikan nilai lebih kepada masyarakat.

    Hal ini tercermin dalam berbagai inisiatif sosial yang mereka jalankan, yang bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memajukan ekonomi digital di Indonesia.

    Steve juga berbicara mengenai pentingnya mendukung program GenSi, yang menurutnya lebih dari sekedar program tambahan.

    “Program GenSi ini harus kita dukung bersama, karena pada akhirnya ini akan kembali bermanfaat untuk seluruh masyarakat, kami percaya literasi digital yang inklusif adalah kunci bagi Gen Z untuk menghadapi tantangan era digital. Program GenSi sejalan dengan langkah kami dalam mewujudkan tujuan besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia.” ujarnya.

    Diketahui, Indosat menggelar program GenSi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Program tersebut memberikan pengetahuan tentang potensi dunia digital lebih dari sekadar media sosial hingga keterampilan dalam memanfaatkan teknologi AI.

    Melalui inisiatif kampanye “Generasi Terkoneksi”, Indosat menghadirkan para ahli dari berbagai sektor untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih besar soal digital, seperti kompetensi keamanan siber, pemahaman etika digital, cara penggunaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab..

    “Dunia digital itu adalah beberapa hal lain, yaitu bagaimana menggunakan AI, bagaimana kita bisa buka akun usaha, kemudian kita bisa bikin hal-hal lain, semua yang produktif, dengan memanfaatkan AI secara bijak” kata Steve.

    Steve juga berharap melalui program GenSi, generasi muda dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam bentuk usaha yang berdampak pada mereka, keluarga, dan masyarakat sekitar.

    Melalui berbagai pelatihan yang akan diberikan, Indosat berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya terkoneksi secara digital. Namun, juga memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang usaha dan memberikan dampak positif bagi perekonomian digital Indonesia.

    “Ini (program) adalah peluang, peluang untuk nanti setelah saya belajar, saya dapat ilmu, abis ini saya diskusi, saya bikin. Bikin apa? Sesuatu yang menghasilkan buat saya dan juga keluarga dan juga orang lain,” ujar Steve.

    SVP-Head of Region Bali Nusra Indosat Ooredoo Hutchison Julandi George Fransiskus mengatakan teknologi yang dihadirkan Indosat diharapkan dapat membuat generasi muda lebih berdaya.

    Generasi muda sebagai pilar transformasi digital, memiliki telah melek teknologi, sehingga perlu dihadirkan keterampilan tambahan untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki.

    “Indosat memiliki misi untuk mendekatkan teknologi ke masyarakat, termasuk yang berada di Indonesia Timur,” kata Julandi

    Berdasarkan catatan Julandi penetrasi Internet di Nusa Tenggara mencapai 67,758%, jumlah tersebut terus meningkatkan sejalan dengan langkah operator seluler, termasuk Indosat, dalam memperluas jaringan.

    Untuk mendukung hal tersebut, program GenSI menekankan AI Sovereignty melalui kolaborasi dengan International Telecommunication Union (ITU) dan Digital Transformation Center (DTC).

    Peran Gen Z

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur Ferry Afales mengatakan bahwa Kabupaten Sikka kini menjadi salah satu wilayah dengan tingkat pengguna layanan telekomunikasi tertinggi, mencapai 87,03% dan didominasi oleh Gen Z.

    Gen Z yang melekat dengan teknologi, turut berperan dalam mengajak masyarakat NTT untuk menggunakan internet dalam berbagai aktivitas.

    “Gen Z sudah memberikan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” kata Ferry.

    Ferry melanjut komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan internet tidak hanya berhenti di level generasi muda. Pemerintah Kabupaten Sikka juga telah merumuskan kebijakan untuk mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik.

    Salah satu langkah utama dalam kebijakan tersebut adalah mempercepat konektivitas internet yang lebih cepat, yang diharapkan dapat mendukung transformasi menuju kota pintar atau smart city di masa depan.

    “Tujuan kami adalah membuat Kabupaten Sikka menjadi lebih pintar dengan internet. Dengan adanya konektivitas yang semakin baik, kami yakin sistem pemerintahan dan pelayanan publik akan semakin efisien,” ujarnya.

    Ferry mencatat, sampai dengan saat ini sudah ada 158 menara tower yang terbangun di Kabupaten Sikka. Namun, tantangan besar yang harus diatasi.

    Sebab, terdapat 28 titik yang masih termasuk dalam kategori blank spot, yang berarti area-area tersebut belum terjangkau konektivitas internet yang memadai.

    Untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah daerah berharap dapat bekerja sama dengan Indosat untuk segera membangun menara telekomunikasi di titik-titik blank spot.

    “Dengan keberadaan tim manajemen Indosat, kami berharap dapat segera mengatasi masalah blank spot ini,” ucap Ferry.

    Sebagai solusi sementara, Ferry menuturkan pihaknya telah dipasang VSAT di 163 titik, termasuk di fasilitas pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan yang berada di area blank spot.

    Dengan pemasangan VSAT, diharapkan pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan, dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat di Kabupaten Sikka.

    “Kami percaya, dengan langkah-langkah ini, konektivitas yang lebih baik akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan mendukung kemajuan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” tuturnya.

    Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) mencatatkan penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5% dari total populasi pada 2024 atau naik 1,31 basis poin dibandingkan pada 2023 yang mencapai 78,19%. Peningkatan penetrasi ini terjadi seiring dengan semakin masifnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi.  

    Kepala BPPTIK Kementerian Komunikasi dan Digital Hamdani Pratama mengatakan  pemerataan akses teknologi, baik di wilayah perkotaan maupun daerah terpencil (3T), perlu diimbangi dengan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tersebut. 

    Pembangunan SDM di seluruh wilayah Indonesia menjadi sangat krusial agar masyarakat dapat menguasai teknologi digital dan ikut berpartisipasi dalam kemajuan ekonomi digital.

    “Akses terhadap teknologi harus merata. Tidak hanya di perkotaan atau Pulau Jawa saja, tetapi seluruh wilayah Indonesia, dari daerah terpencil hingga pulau-pulau terluar, harus memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan digital,” kata Hamdani dalam acara Literasi

    Digital ‘Saatnya GenSi BERAKSI’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025).

    Hamdani menjelaskan bahwa ada tiga pilar utama dalam pembangunan digital Indonesia yang harus dikuatkan, yakni pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.

    Pemerintah diharapkan dapat melakukan transformasi menuju pemerintahan yang modern dan responsif melalui pemanfaatan teknologi.

    Sementara itu, ekonomi digital diharapkan dapat melampaui batas geografis, memungkinkan perdagangan digital yang lebih inovatif dan inklusif.

    “Masyarakat digital Indonesia tidak hanya akan menjadi konsumen, tetapi juga produsen yang dapat berperan aktif dalam ekonomi digital global. Dengan bonus demografi yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam revolusi digital,” ucap Hamdani

  • Akses Internet Buka Peluang yang Tak Terbatas

    Akses Internet Buka Peluang yang Tak Terbatas

    Bisnis.com, MAUMERE – Konektivitas internet yang cepat dan andal menjadi kebutuhan utama dalam semua aspek kehidupan, sehingga diperlukan penetrasi operator telekomunikasi untuk membuka peluang di seluruh daerah, terutama di Indonesia Timur.

    Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah meluncurkan ekspansi jaringannya hingga ke NTT, khususnya di Maumere, untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

    Menurut Steve Saerang, SPV – Head of Corporate Communications, Indosat Ooredoo Hutchison, ekspansi itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konektivitas dan memberikan informasi yang lebih mendalam.

    Hal tersebut disampaikan Steve Saerang dalam diskusi GenSi Talk yang digelar Bisnis Indonesia bersama Indosat. dalam rangka Festival Literasi Digital di Universitas Nusa Nipa, Maumere, NTT, Selasa (4/2/2025).

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Maumere dapat merasakan pemerataan konektivitas sehingga dapat membuka peluang dan potensi yang lebih luas untuk mengembangkan bisnis, mengakses informasi pendidikan hingga kesehatan, serta dapat memaksimalkan kehadiran teknologi untuk meningkatkan taraf hidup,” kata Steve.

    Steve Saerang, SPV – Head of Corporate Communications, Indosat Ooredoo Hutchison, berharap setelah mendapatkan akses informasi kepada masyarakat di NTT, khususnya Maumere, dapat dimanfaatkan untuk hal positif. Terlebih lagi, sambungnya, dengan kehadiran jaringan internet dapat menjaga keamanan di dunia digital.

    Jonas K.G.D Gobang, Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere, pada tema diskusi GenSi Talk “Jaringan yang Terhubung, Peluang yang Tak Terbatas” menambahkan bahwa kehadiran layanan informasi dan komunikasi di Maumere sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda di era teknologi saat ini.

    “Kami berharap bahwa dengan kehadiran akses internet yang lebih merata, kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda untuk menjadi lebih kompetitif di era digital,” kata Jonas.

    Apriani V.E.K Dangga, Edu & Self Development Content Creator NTT, juga berbagi tentang pentingnya konektivitas dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimiliki generasi muda di NTT.

    “Kami harus memastikan bahwa generasi muda di NTT dapat memahami teknologi dengan baik dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk berkarya,” kata Apriani.

    Dalam kesempatan ini, Perwakilan Diskominfo Sikka juga berbagi tentang peran pemerintah dalam mendukung pemerataan akses internet dan pengembangan jaringan telekomunikasi di NTT khususnya Maumere.

    “Kami berharap bahwa dengan kerja sama antara IOH dan Diskominfo, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konektivitas dan memberikan informasi yang lebih mendalam tentang upaya IOH dalam memperluas jaringan,” katanya.

    Indosat Ooredoo Hutchison terus melakukan ekspansi seluruh Tanah Air. Bahkan, operator seluler ini akan terus gaspol menambah jaringannya di Indonesia bagian timur, seperti seperti Ambon dan Ternate.

    Selama dua tahun terakhir IOH telah dilakukan penambahan jaringan di 7,5 juta populasi. Selama periode 2022-2024 itu sudah dibangun 41% base transceiver station (BTS).

  • Komdigi Tingkatkan Keterampilan Digital Gen Z, Bekal Hadapi Tantangan Global

    Komdigi Tingkatkan Keterampilan Digital Gen Z, Bekal Hadapi Tantangan Global

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menghadirkan literasi digital guna meningkatkan keterampilan digital generasi muda di Maumere, Nusa Tenggara. Harapannya, ini dapat menjadi bekal dalam menghadapi kondisi global yang makin menantang. 

    Melalui program ‘Saatnya GenSi Beraksi’ keduanya menghadirkan edukasi seputar digital kepada generasi muda di Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

    Sebelumnya, acara serupa telah sukses dilaksanakan di Papua, Solo dan Minahasa Utara, yang diikuti ribuan peserta untuk memperkuat keterampilan digital generasi muda. 

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan Indosat berkomitmen mendukung pemerataan akses hingga ke Indonesia Timur, sambil meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka lewat berbagai program literasi digital. 

    “Kami percaya literasi digital yang inklusif adalah kunci bagi Gen Z untuk menghadapi tantangan era digital. Program GenSi sejalan dengan langkah kami dalam mewujudkan tujuan besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia,” kata Steve dikutip Kamis (6/2/2025). 

    Steve mengatakan dengan membekali keterampilan yang tepat, Indosat optimistis dapat membuka peluang baru dan mempersiapkan generasi muda untuk berkompetisi di pasar global.

    Acara ini menghadirkan para ahli dari berbagai sektor, seperti Hamdani Pratama (Kepala BPPTIK dari Kementerian Komunikasi & Digital), Adri Gautama (Area Academy Manager Cisco Networking Academy PT Cisco Systems Indonesia), Fuadit Muhammad (Programmer dan Tech Influencer), Anjas Maradita (AI Content Creator & Developer), dan Apriani V.E.K. Dangga (Edu & Self Development Content Creator NTT). Mereka akan berbagi keterampilan pada pengembangan kompetensi keamanan siber, pemahaman etika digital, cara penggunaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab.

    Dalam kegiatan GenSi Talks, peserta akan mengikuti tiga sesi diskusi menarik yang mengangkat sejumlah tema terkini, seperti ‘AI, Teman atau Lawan?’, ‘Jaringan yang Terhubung, Peluang yang Tak Terbatas’, dan ‘Transformasi Gen Z: Dari Cerdas Digital ke Aman Digital.’

    Dengan berfokus pada tiga topik tersebut, Indosat berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan digital, mengembangkan keterampilan digital dan keamanan siber di kalangan generasi muda di Maumere.

    Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Komdigi Wijaya Kusumawardhana mengatakan mengapresiasi langkah Indosat dalam menginisiasi lintas kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta guna mencapai Visi Indonesia Emas 2045. 

    “Dengan memahami teknologi secara mendalam dan menerapkan etika digital yang baik, program ini akan menjadi langkah nyata dalam membangun ekosistem digital secara lebih inklusif dan memperkuat transformasi digital di Indonesia,” kata Wijaya.

    GenSi berupaya meningkatkan keterampilan digital dan memperluas akses bagi masyarakat yang belum terlayani secara optimal di Nusa Tenggara Timur. Meski jumlah penetrasi internet telah mencapai 67,75% di NTT, tetapi kontribusinya terhadap total penggunaan internet di Indonesia masih rendah, yakni hanya 1,70%.

    Untuk memperkuat, GenSi juga menekankan AI Sovereignty melalui kolaborasi dengan International Telecommunication Union (ITU) dan Digital Transformation Center (DTC). Melalui GenSi, Indosat berharap generasi muda di Indonesia Timur dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan di era digital dan lebih bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi.

  • Di Depan Gen Z Maumere, Indosat Ungkap Segudang Peluang di Balik Ruang Digital

    Di Depan Gen Z Maumere, Indosat Ungkap Segudang Peluang di Balik Ruang Digital

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) berkomitmen membuka wawasan generasi muda di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, tentang potensi dunia digital lebih dari sekadar media sosial.

    Melalui inisiatif kampanye “Generasi Terkoneksi”, Indosat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih besar soal digital.

    Melalui program ini, Indosat ingin mengubah pola pikir peserta tentang bagaimana internet bisa menjadi alat yang tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk produktivitas dan kewirausahaan.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang menjelaskan tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan wawasan kepada peserta bahwa dunia digital menawarkan lebih banyak peluang.

    “Dunia digital itu adalah beberapa hal lain, yaitu bagaimana menggunakan AI, bagaimana kita bisa buka akun usaha, kemudian kita bisa bikin hal-hal lain, semua yang produktif,” kata Steve dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Selain itu, program ini juga mendukung pengembangan kemampuan kewirausahaan bagi generasi muda.

    Steve menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam bentuk usaha yang dapat menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar.

    Melalui berbagai pelatihan yang akan diberikan, Indosat berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya terkoneksi secara digital.

    Namun, program ini juga memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang usaha dan memberikan dampak positif bagi perekonomian digital Indonesia. 

    “Ini (program) adalah peluang, peluang untuk nanti setelah saya belajar, saya dapat ilmu, abis ini saya diskusi, saya bikin. Bikin apa? Sesuatu yang menghasilkan buat saya dan juga keluarga dan juga orang lain,” ujar Steve.

    Sebelumnya, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bersama Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (4/2/2025) menggelar Festival Literasi Digital di Maumere, NTT, untuk mengikis kesenjangan digital di tanah Nian Tana Sikka. 

    Dalam Festival Literasi Digital bertajuk “Saatnya GenSi BERAKSI” (BERkarya dengan bijAK dan berprestaSI), acara literasi ini dihelat di Unipa Maumere selama satu hari penuh. 

    Acara terbuka bagi kalangan generasi muda di Maumere. Sejumlah pembicara yang ahli di bidangnya akan mengisi acara literasi digital itu, seperti AI Content Creator & Developer Anjas Maradita, Area Academy Manager CISCO Networking Academy PT Cisco Systems Indonesia Adri Gautama, dan Programer & Influencer Fuadit Muhammad. 

    Selain itu, hadir pembicara lokal yang menguasai Edu & Self Development Content Creator NTT, Apriani V.E.K. Dangga, Kepala BPPTIK Komdigi Hamdani Pratama dan SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang.

  • Gen Z Nadi Transformasi Digital di Sikka NTT, Indosat Bekali Keterampilan IT

    Gen Z Nadi Transformasi Digital di Sikka NTT, Indosat Bekali Keterampilan IT

    Bisnis.com, JAKARTA — Generasi Z atau Gen Z menjadi salah satu pendorong perkembangan digitalisasi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sikka, Ferry Afales mengatakan bahwa Kabupaten Sikka kini menjadi salah satu wilayah dengan tingkat pengguna layanan telekomunikasi tertinggi, mencapai 87,03% dan didominasi oleh Gen Z. 

    Gen Z yang melekat dengan teknologi, turut berperan dalam mengajak masyarakat NTT untuk menggunakan internet dalam berbagai aktivitas.

    “Gen Z sudah memberikan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” kata Ferry dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Ferry melanjut komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan internet tidak hanya berhenti di level generasi muda. 

    Pemerintah Kabupaten Sikka juga telah merumuskan kebijakan untuk mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik. 

    Salah satu langkah utama dalam kebijakan tersebut adalah mempercepat konektivitas internet yang lebih cepat, yang diharapkan dapat mendukung transformasi menuju kota pintar atau smart city di masa depan.

    “Tujuan kami adalah membuat Kabupaten Sikka menjadi lebih pintar dengan internet. Dengan adanya konektivitas yang semakin baik, kami yakin sistem pemerintahan dan pelayanan publik akan semakin efisien,” ujarnya.

    Ferry mencatat, sampai dengan saat ini sudah ada 158 menara tower yang terbangun di Kabupaten Sikka. Namun, tantangan besar yang harus diatasi. 

    Sebab, terdapat 28 titik yang masih termasuk dalam kategori blank spot, yang berarti area-area tersebut belum terjangkau konektivitas internet yang memadai.

    Untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah daerah berharap dapat bekerja sama dengan Indosat untuk segera membangun menara telekomunikasi di titik-titik blank spot. 

    “Dengan keberadaan tim manajemen Indosat, kami berharap dapat segera mengatasi masalah blank spot ini,” ucap Ferry.

    Sebagai solusi sementara, Ferry menuturkan pihaknya telah dipasang VISAT di 163 titik, termasuk di fasilitas pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan yang berada di area blank spot. 

    Dengan pemasangan VSAT, diharapkan pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan, dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat di Kabupaten Sikka.

    “Kami percaya, dengan langkah-langkah ini, konektivitas yang lebih baik akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan mendukung kemajuan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” tuturnya.

    Indosat, Bisnis Indonesia, Komdigi dan Unipa berkolaborasi dalam meningkatkan literasi digital di Kabupaten Sikka, Nusa TenggaraPerbesar

    Sementara itu, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan Indosat terus memperluas jaringan internetnya ke pelosok negeri termasuk ke Sikka, Nusa Tenggara. 

    Indosat hadir dengan memberikan jaringan prima dan harga layanan yang terjangkau, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat terhubung ke internet. 

    Setelah menghadirkan konektivitas, kata Steve, Indosat ingin agar masyarakat dapat makin berdaya lewat sejumlah pelatihan digital. 

    Dengan pelatihan digital tersebut, masyarakat tidak hanya mendapatkan peningkatan skill di digital, juga berpeluang memperoleh sertifikat berskala global. 

  • Kami Investasi dalam Teknologi dan SDM

    Kami Investasi dalam Teknologi dan SDM

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) menyampaikan ekspansi jaringan yang dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia bukan hanya untuk memperkenalkan layanan dan teknologi, juga memberdayakan masyarakat. Hal itu diwujudkan dengan komitmen perusahaan yang gencar mendorong literasi digital.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan kehadiran infrastruktur selalu diiringi dengan literasi sehingga manfaat yang diterima masyarakat lebih besar. 

    Indosat tidak hanya berfokus pada investasi dalam teknologi, juga menaruh perhatian pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). 

    “Kalau hanya menghadirkan jaringan, mungkin semua orang bisa datang. Tapi kami datang untuk investasi dalam teknologi dan SDM. Ini dua hal yang ingin kami sampaikan sebagai pembeda kami hadir di daerah-daerah,” kata Steve dalam media update di Universitas Nusa Dipa, Selasa (4/2/2025).

    Diketahui, Indosat getol dalam memperluas dan meningkatkan kapasitas jaringan internet. Pada kuartal III/2024, Indosat menambah 21.400 base transceiver station (BTS) 4G secara tahunan sehingga total menjadi 247.100 BTS. 

    Sejalan dengan BTS yang makin luas, Indosat juga gencar melakukan literasi digital dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. 

    Indosat, kata Steve, tidak hanya sekedar menghadirkan teknologi, tetapi juga berupaya memberikan nilai lebih kepada masyarakat. 

    Hal ini tercermin dalam berbagai inisiatif sosial yang mereka jalankan, yang bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memajukan ekonomi digital di Indonesia.

    Steve juga berbicara mengenai pentingnya mendukung program Gensi, yang menurutnya lebih dari sekedar program tambahan. 

    “Program Gensi ini harus kita dukung bersama, karena pada akhirnya ini akan kembali bermanfaat untuk seluruh masyarakat,” ujarnya.

    Sebagai bagian dari visi perusahaan untuk mendukung anak muda, Steve menyebutkan bahwa banyak revolusi besar di dunia ini dimulai oleh generasi muda, termasuk revolusi teknologi seperti perkembangan kecerdasan buatan (AI). 

    Dirinya mencontohkan para pendiri perusahaan besar seperti OpenAI di Amerika Serikat dan ekosistem startup di China yang mayoritas digerakkan oleh anak muda. 

    Oleh karena itu, Indosat berkomitmen untuk terus mendukung anak muda Indonesia agar mereka dapat berinovasi dan memberikan dampak positif di dunia digital.

    “Generasi muda ini tidak hanya mengikuti pelatihan, tetapi mereka juga bisa menciptakan perubahan dan beraksi,” ucap Steve.

  • Sertifikasi Internasional Tingkatkan Keterampilan Digital dan Nilai Generasi Z

    Sertifikasi Internasional Tingkatkan Keterampilan Digital dan Nilai Generasi Z

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. menilai kehadiran sertifikasi digital berskala global akan membuat mahasiswa makin bernilai di tengah era digital.

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan Indosat terus memperluas jaringan internetnya ke pelosok negeri termasuk ke Nusa Tenggara. 

    Indosat hadir dengan memberikan jaringan prima dan harga layanan yang terjangkau, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat terhubung ke internet. 

    Setelah menghadirkan konektivitas, kata Steve, Indosat ingin agar masyarakat dapat makin berdaya lewat sejumlah pelatihan digital. 

    Dengan pelatihan digital tersebut, masyarakat tidak hanya mendapatkan peningkatan skill di digital, juga berpeluang memperoleh sertifikat berskala global. 

    “Jika ingin lebih  meningkat lagi, bisa punya sertifikasi internasional, bisa ikutan di programnya KomDigi, DTS, Digital Talent Scholarship. Jadi bisa akses di situ. Modulnya ada di 300-500 jam, kemudian nanti bisa dapat sertifikasi internasional,” kata Steve dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Diketahui, ini bukan kali pertama Indonesia menggelar literasi digital di wilayah Indonesia Timur. 

    Acara ini merupakan rangkaian acara Saatnya GenSi BERAKSI yang dilakukan di Sorong, Papua Barat, pada 5 Desember 2024. Sebanyak 600 talenta digital di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dan sekitarnya terlibat dalam acara tersebut.   

    Melalui acara literasi digital di daerah terluar Indonesia ini Indosat berkomitmen mengurangi kesenjangan digital dan mendorong kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.

    Pasalnya, talenta digital menjadi pilar masa depan Indonesia. Apalagi saat ini ada kesenjangan dalam jumlah talenta digital dibutuhkan oleh Indonesia pada 2030.   

    Kebutuhan talenta digital Indonesia pada 2030 berada di angka 9 juta talenta. Namun, Komdigi memperkirakan talenta digital yang dapat dicetak sampai 2030 tidak sampai 7 juta talenta.

    Adapun pada tahun ini ditargetkan minimal mencetak 200.000 talenta baru. Indosat Ooredoo Hutchison sendiri memiliki program untuk mengikis kesenjangan talenta digital. Perseroan menargetkan melatih 1 juta talenta digital di Indonesia hingga 2027 mendatang. Program literasi digital Saatnya GenSi BERAKSI ini merupakan salah satu alat untuk mencetak talenta-talenta digital di daerah. 

    Literasi digital yang diberikan pun beragam tingkatkannya mulai dari pemula hingga advance. Pada tingkat pemula pelatihan diberikan dengan memperkenalkan internet dan hal-hal yang dapat dilakukan lewat fitur-fitur yang terdapat di internet. 

    “Dahulu mau bikin image, mau bikin gambar harus belajar Adobe Photoshop. Sekarang pake ChatGPT, dan lain sebagainya bahkan sekarang mau pake brand yang lain juga bisa. Gampang sekali. Create image. Nah ini yang penting, literasinya,” kata Steve. 

    Indosat juga memberikan pelatihan tentang cara mengoptimalkan kecerdasan buatan untuk membantu produktivitas. Mengungkap peran AI dalam membantu memudahkan kehidupan sehari-hari. 

    Indosat juga aktif dalam membangun komunitas yang mempertemukan para talenta digital sehingga masing-masing talenta dapat saling bertukar pengalaman dan pengetahuan. 

    “What next? Nah ini what next-nya yang harus dipikirin secara bersama-sama mungkin sebagai satu ekosistem. Kami juga dari Indosat terus mendukung perkembangan UMKM,” kata Steve.