Tag: Stefanus Ridwan

  • Maruarar Sirait Kumpulkan Bos Properti hingga Bank Bahas Program 3 Juta Rumah

    Maruarar Sirait Kumpulkan Bos Properti hingga Bank Bahas Program 3 Juta Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengumpulkan sejumlah pengusaha properti nasional hingga bos perbankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) membahas dukungan program 3 juta rumah.

    Sejumlah bos properti nasional yang turut serta terlibat dalam diskusi tersebut di antaranya Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yakni A. Stefanus Ridwan, Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) yakni Adrianto P. Adhi, serta Presiden Komisaris PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) yakni Haryanto Tirtohadiguna.

    Ara menjelaskan bahwa dalam kesempatan tersebut pihak pengembang hingga perbankan yakni BBCA sepakat bakal menyelesaikan tantangan pembangunan hingga penyaluran program 3 juta rumah.

    “Kami sepakat bahwa tantangan perumahan tak bisa diselesaikan sendiri. Butuh kolaborasi antara pemerintah, pengembang dan juga perbankan, dengan semangat keberpihakan, kepastian hukum dan keberlanjutan,” jelasnya dalam unggahan di akun Instagram @Maruararsirait, dikutip Minggu (4/5/2025).

    Lebih lanjut, Ara juga menjelaskan bahwa dirinya bersama pengusaha properti dan bankir nasional itu turun membicarakan pemanfaatan lahan negara.

    Hal itu dilakukan sebagai langkah strategis memastikan ketersediaan lahan bagi pengembang, terutama yang bakal membangun rumah-rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

    “Salah satu topik yang dibahas adalah pemanfaatan lahan negara sebagai instrumen strategis untuk memastikan ketersediaan lahan, terutama bagi MBR,” pungkas Ara.

    Untuk diketahui sebelumnya, Maruarar Sirait memang secara terbuka menyebut bakal melibatkan kontribusi perusahaan swasta untuk mendukung pembangunan 3 juta rumah. Alasannya, karena anggaran yang dikucurkan negara lewat APBN untuk mendukung program perumahan dinilai sangatlah sedikit.

    Di samping itu, Ara juga menyebut bakal berkolaborasi bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk memanfaatkan aset idle yang nantinya bisa digunakan untuk mendukung program 3 juta rumah.

    Hal senada juga sempat disampaikan oleh Wamen PKP Fahri Hamzah. Dia menjelaskan bahwa pihaknya akan menggandeng swasta lantaran biaya yang dikucurkan pemerintah kepada Kementerian PKP sangatlah minim.

    Bahkan, pagu anggaran Kementerian PKP sebesar Rp3,46 triliun hanya mampu digunakan untuk menjalankan program eksisting.

    “Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 adalah APBN yang disusun pada masa Pak Jokowi. APBN 2026 nanti pidato Nota Keuangannya baru 16 Agustus 2025 itu baru akan mencakup [anggaran untuk program perumahan] secara komprehensif,” kata Fahri saat ditemui di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (29/4/2025). 

  • OIKN Blak-blakan Jawab Isu Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

    OIKN Blak-blakan Jawab Isu Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

    Bisnis.com, PENAJAM PASER — Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) angkat bicara terkait isu konglomerat, yaitu Sugianto Kusuma atau Aguan yang disebut berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara selamatkan wajah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). 

    Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menegaskan bahwa Aguan, sebagai pemilik Agung Sedayu Group, beserta pengusaha lain berinvestasi di IKN berdasarkan keinginan sendiri.

    “Saya mau tegaskan dan ini dari kata-kata mereka sendiri, mereka [termasuk Aguan] terpanggil untuk membangun IKN,” ujar Agung di IKN, Kalimantan Timur, Jumat (20/12/2024).

    Dia juga meyakini bahwa Aguan tidak akan asal melakukan investasi. Sebab, kata Agung, pengusaha sekelas Aguan akan berinvestasi melalui hitung-hitungan yang menguntungkan.

    “The name we know all Pak Aguan, Sugianto Kusuma. Pak Aguan bilang, kalau ada yang mengatakan ini IKN cuma disuruh aja? tidak. Bagi investor mereka melihat IKN ini pasti udah dihitung,” tambahnya.

    Selain itu, dia juga memberikan contoh lain soal nama pengusaha besar yang berinvestasi di IKN dengan keinginan sendiri, yakni Bos Pakuwon (PWON) Stefanus Ridwan dan pengusaha Taipan Dato Sri Tahir.

    “Jadi ini semua terjadi karena tadi mereka terpanggil oleh negara,” pungkasnya.

    Perbesar

    Sebagai informasi, salah satu investasi Aguan di IKN yaitu melalui pembangunan hotel bintang 5, Swissotel Nusantara. 

    Hotel Nusantara di IKN dibangun oleh Konsorsium Nusantara yang dipimpin Aguan dan terdiri dari 10 perusahaan kelas kakap dalam negeri.

    Dalam catatan Bisnis, anggota konsorsium tersebut adalah Salim Grup milik Anthony Salim, Sinarmas milik Franky Wijaya, Pulauintan milik Pui Sudarto dan Djarum milik Budi Hartono.

    Selanjutnya, ada Wings Group milik Wiliam Katuari, Adaro milik TP Rahmat/Boy Thohir, Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, Mulia Group milik Eka Tjandranegara, hingga Astra Group milik Soeryadjaya.

    Selain menggarap Hotel bintang 5 pertama di IKN, konsorsium ini juga dilaporkan berencana menggarap proyek kebun raya (botanical garden). Dengan demikian, total nilai investasi yang diguyurkan oleh Aguan Cs di IKN dilaporkan mencapai Rp40 triliun.