Tag: Sri Wahyuningsih

  • Pebisnis dan Dosen Cantik Ini Bagikan Buku Kiat Sukses Memulai Bisnis di Era Digital Secara Gratis – Halaman all

    Pebisnis dan Dosen Cantik Ini Bagikan Buku Kiat Sukses Memulai Bisnis di Era Digital Secara Gratis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar baik untuk para mahasiswa Universitas Mitra Bangsa (UMIBA) di Jabodetabek.

    Dr. Sitta Kusuma, SE, Ak, MM, seorang pebisnis sukses sekaligus dosen inspiratif di Universitas Mitra Bangsa, kembali hadir dengan kabar yang tak hanya menambah wawasan tapi juga membuka pintu kesempatan emas.

    Dalam rangka menyebarkan pemahaman mendalam tentang dunia pemasaran digital yang kian pesat, Sitta Kusuma akan mengadakan kegiatan “bedah buku” sebagai wujud kepedulian dan semangat berbagi ilmu.

    Sebagai bentuk filatropi, Dr. Sitta Kusuma akan “mentraktir” biaya pendaftaran acara ini dan membagikan gratis 100 buah buku terbaru “Manajemen Pemasaran di Era Digitalisasi”.

    “Saya percaya bahwa ilmu pengetahuan adalah hak semua orang. Melalui buku ini, saya ingin membekali para mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pemasaran di era digital,” ujarnya, Sabtu (3/5/2025).

    Menurut dia ini  sebagai bentuk kontribusi nyata dengan senang hati ‘mentraktir’ biaya pendaftaran serta membagikan buku ini secara gratis, terutama bagi mereka yang membutuhkan.

    “Ini adalah investasi masa depan bangsa,” ungkap Dr. Sitta Kusuma dengan penuh harap.

    “Jangan sampai lewatkan kesempatan langka ini! Mari belajar bersama, berjejaring dengan para alumni hebat, dan raih masa depan yang cemerlang!”

    Rektor Universitas Mitra Bangsa, Sri Wahyuningsih, SE, MM, Ph.D., juga akan hadir memberikan sambutan hangat dan dukungan penuh terhadap inisiatif luar biasa ini.

    Deretan tokoh inspiratif dan para ahli di bidangnya turut memeriahkan acara ini di antaranya Tjatur Hendra Wijaya, ST, MM., Dr. Widya Nengsih. ST. MSi., Prof. Dr. Harries Madiistriyanto, S.Hum, M.Si, Dr. Irawan R.D. Budianto BCA, SE, MM., Dr. Dra. Nurwulan Kusuma Devi, MM.

     

     

  • Kasus Guru Besar UGM Lecehkan Belasan Mahasiswi, Belum Ada Satu Pun Korban Lapor Polisi – Halaman all

    Kasus Guru Besar UGM Lecehkan Belasan Mahasiswi, Belum Ada Satu Pun Korban Lapor Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lecehkan sejumlah mahasiswinya mulai didalami kepolisian.

    Diketahui kasus melibatkan berinisial Prof EM, dari Fakultas Farmasi UGM.

    Sedangkan korbannya mahasiswa dari jenjang S1 hingga S3.

    Kasubbid Penmas Polda DIY, AKBP Verena Sri Wahyuningsih menjelaskan, pihak akan berkoordinasi dengan kampus terkait kasus ini.

    “Dari pihak Polda DIY sedang melakukan koordinasi dengan pihak-pihak universitas dan pihak-pihak terkait,” katanya, dikutip dari TribunJogja.com, Jumat (11/4/2025).

    AKBP Verena melanjutkan, dari belasan korban, belum ada satu pun yang membuat laporan ke polisi.

    Akibatnya, polisi belum menerima keterangan apapun terkait kasus guru besar UGM tersebut.

    “Bahwa sampai tanggal 10 April 2025, belum ada satu pun laporan yang masuk, baik di Polda maupun Polres,” ujarnya.

    Meskipun demikian, lanjut AKBP Verena, Polda DIY tetap melakukan penyelidikan sembari menunggu laporan dari korban.

    Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius membeberkan, aksi pelecehan tersebut terjadi dalam kurun waktu 2023-2024.

    Prof EM beraksi di luar kampus dengan modus beragam.

    “Modusnya, ada diskusi, bimbingan, pertemuan di luar kampus, katanya untuk membahas kegiatan ataupun lomba yang sedang diikuti mahasiswa,” katanya, dikutip dari TribunJogja.com.

    Andi melanjutkan, Satgas PPKS lantas melakukan pendalaman dengan meminta keterangan 13 orang, yang terdiri dari korban kalangan mahasiswi dan para saksi.

    Prof EM juga diperiksa sejak 1 Agustus hingga 31 Oktober 2024.

    Pada akhirnya, Prof EM dipecat dari UGM karena terbukti melakukan pelecehan terhadap sejumlah mahasiswinya.

    Pemecatan Prof EM ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Rektor UGM Nomor 95/UN1.P/KPT/HUKOR/2025 tertanggal 20 Januari 2025.

    “Pimpinan UGM sudah menjatuhkan sanksi kepada pelaku berupa pemberhentian tetap dari jabatan sebagai dosen.”

    “Penjatuhan sanksi ini dilaksanakan sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku,” tegas Andi.

    Dikutip dari prisma.simaster.ugm.ac.id, Prof EM mengawali pendidikannya lewat program Undergraduate Farmasi Universitas Gadjah Mada (1984-1986).

    Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di S2 Farmasi UGM (1993-1995).

    Sedangkan gelar doktor Onkologi Molekuler dia peroleh dari Nara Institute Science and Technology (NAIST) Jepang (1998-2001).

    Ia kini memiliki gelar Prof. Dr. apt., M.Si.

    Prof EM juga pernah menduduki sejumlah kursi jabatan di Fakultas  Farmasi UGM, yakni:

    – Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Riset, dan Kerjasama (2005-2008),

    – Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kerjasama, dan Pengembangan (2008-2012),

    – Sekretaris Bagian Kimia Farmasi (2003-2005),

    – Pengelola Magister Farmasi Klinik (2001-2004),

    – Kepala Laboratorium Biokimia Pascasarjana Bioteknologi (2015).

    Selama puluhan tahun jadi dosen di UGM, Prof EM pernah meraih sejumlah penghargaan.

    Apresiasi itu datang dari kampusnya hingga orang nomor satu di Indonesia.

    Berikut beberapa penghargaan Prof EM:

    – Kesetiaan 25 Tahun, Universitas Gadjah Mada (2018),

    – RISTEK-MTIC, Kementerian Negara RISTEK RI (2007),

    – RKSA, Kementerian RISTEK dan PT Kalbe Farma (2014),

    – Satyalancana Karya Satya X, Presiden (2006),

    – Satyalancana Karya Satya XX, Kementerian Sekretariat Negara RI (2018).

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polda DIY Tetap Selidiki Kasus Dugaan Kekerasan Seksual oleh Guru Besar UGM

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJogja.com/Bunga Kartikasari/Miftahul Huda)

  • Polda DIY Belum Terima Laporan Kekerasan Seksual oleh Guru Besar UGM

    Polda DIY Belum Terima Laporan Kekerasan Seksual oleh Guru Besar UGM

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan seorang guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), berinisial EM hingga saat ini belum dilaporkan secara resmi ke pihak kepolisian. Hal tersebut disampaikan oleh Kasubbid Penmas Bidhumas Polda DIY,AKBP Verena Sri Wahyuningsih.

    “Berkaitan dengan kasus yang beredar saat ini, sampai saat ini belum ada laporan polisi yang masuk baik di Polda maupun di Polres. Namun demikian, dari pihak Polda sedang melaksanakan koordinasi dengan pihak universitas dan juga pihak-pihak terkait,” ujar Verena, Jumat (11/4/2025).

    Sebelumnya, pihak UGM mengonfirmasi setidaknya ada 13 orang yang menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh EM.

    Sekretaris UGM Andi Sandi menyebut para korban sebagian besar adalah mahasiswa yang berinteraksi dengan pelaku dalam konteks akademik, seperti bimbingan skripsi, tesis, disertasi, maupun pendampingan lomba ilmiah.

    “Korban dan saksinya ada 13, yang diperiksa dan memberikan keterangan. Kalau modusnya, kegiatannya itu dilakukan lebih banyak di rumah. Mulai dari diskusi bimbingan dokumen akademik, yaitu skripsi, tesis dan disertasi. Kemudian juga di research center-nya dan juga kegiatan-kegiatan lomba,” jelas Andi Sandi.

    UGM saat ini tengah menangani kasus tersebut melalui mekanisme internal, termasuk pemeriksaan dan pemberian pendampingan kepada korban. 

  • Perempuan Berdaya, dari Kopi Kaki Lima Menjadi Penjual Biji Kopi Kemasan

    Perempuan Berdaya, dari Kopi Kaki Lima Menjadi Penjual Biji Kopi Kemasan

    Garut: Sri Wahyuningsih menjadi contoh nyata dari perjuangan dan keuletan dalam mengembangkan usaha. Bermula dari berjualan kopi kaki lima, kini menjadi penjual biji kopi kemasan.

    Sri Wahyuningsih memulai usahanya dengan berjualan kopi di mobil tua bersama suaminya, sebuah usaha kecil yang dikelola. 

    Namun, tantangan besar datang saat ia ingin mengembangkan usahanya dan mobil tuanya turun mesin. Pada saat itulah Sri bergabung dengan PNM Mekaar dan mendapatkan modal untuk menghidupkan usahanya.

    “Awalnya saya hanya berjualan kopi dari dalam mobil tua, karena belum mampu sewa warung tidak ada modalnya. Terus gabung jadi nasabah Mekaar, awalnya mau sewa warung malah jadi kepikiran lebih baik variasi produk,” cerita Yuni.

    Berbekal ilmu biji kopi dari suaminya, selain menjual minuman kopi yang diseduh, Yuni mulai membuat varian produk biji kopi kemasan untuk dijual. 

    “Saya bagi waktu untuk mulai memilah milih biji kopi, mengemas sampai packaging yang menarik dan kini produk saya bahkan sudah dikirim ke luar kota,” katanya.

    Yuni mengaku inspirasi menjual produk biji kopi kemasan muncul setelah Ia sering mengikuti pameran. 

    “Saya beberapa kali diajak PNM ikut pameran jadi bisa lihat langsung usaha lain seperti apa dan produk saya juga jadi semakin dikenal banyak orang,” kata Perempuan asal Garut ini.

    Dengan adanya dukungan pembiayaan dari PNM Mekaar, Sri mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas jangkauan pasar, dan berinovasi dalam produk yang ditawarkan. Dari yang awalnya hanya menjual kopi siap santap, kini ia memproduksi biji kopi kemasan dengan berbagai varian yang diminati oleh pelanggan.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi nasabah PNM Mekaar yang aktif dan kreatif seperti Yuni. Bagi Arief, usaha skala rumah tangga memiliki potensi besar untuk bisa menembus pasar nasional jika mau berupaya lebih.

    “Itulah pentingnya membangun jejaring usaha supaya saling sinergi, berbagi inspirasi dan menghasilkan sesuatu yang menarik bagi publik,” kata Arief.

    Garut: Sri Wahyuningsih menjadi contoh nyata dari perjuangan dan keuletan dalam mengembangkan usaha. Bermula dari berjualan kopi kaki lima, kini menjadi penjual biji kopi kemasan.
     
    Sri Wahyuningsih memulai usahanya dengan berjualan kopi di mobil tua bersama suaminya, sebuah usaha kecil yang dikelola. 
     
    Namun, tantangan besar datang saat ia ingin mengembangkan usahanya dan mobil tuanya turun mesin. Pada saat itulah Sri bergabung dengan PNM Mekaar dan mendapatkan modal untuk menghidupkan usahanya.

    “Awalnya saya hanya berjualan kopi dari dalam mobil tua, karena belum mampu sewa warung tidak ada modalnya. Terus gabung jadi nasabah Mekaar, awalnya mau sewa warung malah jadi kepikiran lebih baik variasi produk,” cerita Yuni.
     
    Berbekal ilmu biji kopi dari suaminya, selain menjual minuman kopi yang diseduh, Yuni mulai membuat varian produk biji kopi kemasan untuk dijual. 
     
    “Saya bagi waktu untuk mulai memilah milih biji kopi, mengemas sampai packaging yang menarik dan kini produk saya bahkan sudah dikirim ke luar kota,” katanya.
     
    Yuni mengaku inspirasi menjual produk biji kopi kemasan muncul setelah Ia sering mengikuti pameran. 
     
    “Saya beberapa kali diajak PNM ikut pameran jadi bisa lihat langsung usaha lain seperti apa dan produk saya juga jadi semakin dikenal banyak orang,” kata Perempuan asal Garut ini.
     
    Dengan adanya dukungan pembiayaan dari PNM Mekaar, Sri mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas jangkauan pasar, dan berinovasi dalam produk yang ditawarkan. Dari yang awalnya hanya menjual kopi siap santap, kini ia memproduksi biji kopi kemasan dengan berbagai varian yang diminati oleh pelanggan.
     
    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi nasabah PNM Mekaar yang aktif dan kreatif seperti Yuni. Bagi Arief, usaha skala rumah tangga memiliki potensi besar untuk bisa menembus pasar nasional jika mau berupaya lebih.
     
    “Itulah pentingnya membangun jejaring usaha supaya saling sinergi, berbagi inspirasi dan menghasilkan sesuatu yang menarik bagi publik,” kata Arief.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Serba-serbi ‘Kado Ultah’ Cek Kesehatan Gratis dari Pemerintah

    Serba-serbi ‘Kado Ultah’ Cek Kesehatan Gratis dari Pemerintah

    Jakarta

    Program Cek kesehatan gratis (CKG) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) sudah dimulai. Apa saja serba-serbi seputar program yang menjadi ‘kado ultah’ buat warga ini?

    Adapun program ini dimulai serentak di puskesmas seluruh Indonesia hari ini. Kemenkes membatasi 30 orang per hari agar warga tak lelah antre panjang.

    “Sehari 30, kalau misalnya ternyata penuh di hari berikutnya. Jadi kalau 1 orang, misalnya dia ulang tahun di bulan Maret, maka dia punya waktu satu bulan untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas yang jadi rujukannya,” kata Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes Azhar Jaya kepada wartawan di Puskesmas Beji, Depok, Senin (10/2/2025).

    Azhar mengatakan per puskesmas yang memberi layanan CKG akan dibatasi sebanyak 30 pasien per hari. Hal ini guna dokter maupun pasien tak lelah dengan antrean panjang.

    “Tergantung kapasitasnya tapi kita batasi dulu 30 (per puskesmas) supaya dokternya nggak capek, nggak jadi beban, masyarakat juga antreannya nggak terlalu panjang,” ucapnya.

    Azhar menuturkan setiap warga punya masa berlaku 1 bulan untuk cek kesehatan gratis. “Nah ini untuk yang ulang tahun di bulan Januari, Februari sama Maret ini vouchernya atau tiketnya itu berlaku sampai bulan April jadi yang bulan Januari sudah lewat nggak usah khawatir,” jelasnya.

    Syarat untuk cek kesehatan gratis dengan cara offline juga mudah hanya dengan menunjukkan KTP.

    “(Cara daftar offline) bawa KTP ulang tahunnya. Cukup itu, cukup KTP aja. Enggak perlu (lampirkan BPJS) karena ini adalah kewajiban negara terlepas dari program BPJS walaupun nanti tindaklanjutnya pake BPJS,” ucapnya.

    Tiap Orang Dapat Anggaran Rp 2 Juta

    Pemerintah pun membeberkan rentang anggaran untuk tiap orang. Pemerintah menganggarkan tiap orang mendapat manfaat mencapai Rp 2 juta.

    “Memang cukup bervariasi antara satu orang dengan orang lain dan dikirakan range-nya itu sekitar Rp 1,6 sampai Rp 2 juta,” kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Asnawi Abdullah, kepada wartawan usai peninjauan di Puskesmas Ciater, Tangerang Selatan, Senin (10/2).

    Asnawi pun berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dan memaksimalkan program itu. Seperti diketahui, CKG bisa diakses masyarakat pada momen ulang tahunnya.

    “Jadi sayang sekali kalau hadiah ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh sebuah keluarga,” jelas dia.

    Asnawi melanjutkan, fungsi CKG ini untuk mendeteksi penyakit-penyakit berat di masyarakat, sehingga nantinya dapat dilakukan langkah pencegahan penyakit agar tidak semakin parah.

    “Kita upayakan bagaimana mengendalikan faktor resiko tapi bagi yang terdeteksi, misalnya kalau misalnya TB (Tuberculosis) kemudian kita ikuti langkah berikutnya adalah melanjutkan pengobatan TB sebagaimana program standar yang selama ini ada,” ucapnya.

    Selanjutnya setelah hasil keluar, bakal ada rekomendasi bagi pasien untuk menindaklanjuti diagnosis dokter. Pasien bisa mendapat tindakan medis di Puskesmas atau dirujuk ke rumah sakit tertentu.

    “Tentu kita harapkan semua terdaftar di BPJS hasil dari pemeriksaan ini. kemudian diteruskan memanfaatkan BPJS, begitu kita dorong agar semua tetap aktif sebagai anggota BPJS,” ungkapnya.

    Apa saja manfaat dari program CKG ini? Baca halaman selanjutnya.

    Bisa Untuk Cek Kesehatan Mental

    17 Ribu Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis di Hari Pertama (Foto: Agung Pambudhy)

    Salah satunya Puskesmas Beji, Depok yang juga menyediakan skrining kesehatan mental.

    “Ada (cek kesehatan mental) selain kalaupun kami tidak CKG, skrining kesehatan mental kita tetap lakukan,” kata Penanggungjawab CKG Puskesmas Beji, Asmarini Ratnaningsih kepada wartawan di Puskesmas Beji, Depok, Senin (10/2).

    Dia mengatakan layanan skrining kesehatan mental tak hanya untuk program CKG. Di luar program itu, warga tetap bisa mengecek kesehatan mental.

    “Jadi bukan hanya pasien CKG saja, tapi pasien CKG dilakukan skrining. Di luar pasien CKG pun kami melakukan pemeriksaan kesehatan mental,” ujarnya.

    Asmarini menjelaskan untuk cek kesehatan mental, pasien akan mengisi form berupa pertanyaan. Lalu, akan dijumlah dan dikonklusi untuk menentukan status mental pasien.

    “Skriningnya itu ada form tersendiri nanti berupa pertanyaan pertanyaan. Nanti dijawab oleh pasien lalu dijumlahkan hasilnya berapa dikonklusi, kesimpulannya seperti apa status mentalnya,” jelasnya.

    Asmarini menuturkan skrining akan dilakukan oleh perawat dan dokter. Apabila ditemukan kelainan kejiwaan, maka akan diarahkan untuk berkonsultasi ke psikolog.

    “Kebetulan kalau skrining ini dilakukan oleh tenaga kesehatan perawat dan dokter kalau memang ternyata ditemukan ada kelainan kami akan konsultasi kan psikolog,” tuturnya.

    Target CKG di Jakarta

    Foto: Devi Puspitasari/detikcom

    Program ini juga telah dimulai di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta menargetkan ada 9,2 juta warga yang mengikuti cek kesehatan gratis saat ulang tahun selama tahun 2025.

    Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan pihaknya belum berencana menambah tenaga di puskesmas meski ada program cek kesehatan gratis. Dia yakin jumlah tenaga yang ada sudah cukup.

    “Sampai saat ini kita belum perlukan penambahan lagi tapi andaikata jumlah target sasaran itu kan untuk pemeriksaan ini kan ada sekitar 9,2 juta pastinya nanti akan makin banyak,” kata Teguh saat meninjau cek kesehatan gratis di Puskesmas Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

    Teguh mengatakan pihaknya akan tetap memantau jumlah warga yang mengikuti cek kesehatan gratis. Dia mengatakan bisa saja ada penambahan jika jumlah warga yang mengikuti cek kesehatan gratis semakin banyak.

    “Kita pasti akan diskusikan usul-usul itu, kalau makin banyak lagi (peserta), kita juga harus berpikir nantinya habis sejauh ini belum,” ujarnya.

    Teguh mendapati 20 masyarakat sebagai peserta pemeriksaan kesehatan gratis. Meski begitu, jumlah tersebut masih kurang dari kuota per hari yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni 30 orang. Teguh pun berharap informasi soal cek kesehatan gratis ini bisa tersosialisasi dengan baik.

    “(Kuota) 30 orang itu per puskesmas per hari. Tadi di Pulogadung baru 20 orang. Makanya kemudian nanti seiring dengan waktu juga semakin banyak,” kata Teguh.

    Bantu Warga yang Gaptek

    Foto: 17 Ribu Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis di Hari Pertama (Agung Pambudhy)

    Warga juga dibantu untuk memakai layanan program ini. Kepala Puskesmas Cakung Junaidah mengatakan ada petugas khusus untuk membantu warga yang gagap teknologi (gaptek).

    “Sudah kita pikirkan sih. Jadi di front itu sudah siap, petugas kita sudah dilatih untuk membantu pasien-pasien yang misalnya ada juga yang tidak punya HP, tidak punya kuota, ada yang gaptek, ada nenek-nenek yang tidak bisa, itu semuanya dibantu,” ujar Junaidah di Puskesmas Cakung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

    Pantauan detikcom di lokasi, warga yang hendak mengikuti cek kesehatan gratis harus mendatangi meja pengecekan tiket. Ada dua orang petugas yang akan membantu warga memastikan telah memiliki aplikasi SATUSEHAT dan tiket cek kesehatan gratis telah muncul di aplikasi mereka.

    Warga yang sudah terdaftar akan diberikan gelang kertas sebagai penanda bahwa peserta cek kesehatan gratis. Hal itu dilakukan sebagai pembeda dengan pasien yang hendak berobat.

    “Di bagian front langsung dipasang tanda pengenal bahwa mereka itu peserta CKG, bukan peserta sakit gitu ya, dan mereka merupakan pasien prioritas, ada penanda di gelangnya ya,” ujar Junaidah.

    Bisa Cek Kanker

    Foto: Warga menunjukkan aplikasi Satu Sehat Mobile untuk pemeriksaan kesehatan gratis di UPTD Puskesmas Puter, Bandung. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

    Puskesmas Cipayung, Jakarta Timur membuka berbagai layanan. Salah satunya cek kanker.

    “Kalau perempuan ada skrining kanker payudara, ada skrining kanker leher rahim, itu pemeriksaan IVA test dan HPV DNA,” kata Kepala Puskesmas Cipayung, Endang Sri Wahyuningsih, di Puskesmas Cipayung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

    Selain deteksi dini kanker payudara dan rahim, cek kesehatan gratis di Puskesmas Cipayung dapat mendeteksi penyakit kanker paru-paru dan kanker usus besar. Dia mengatakan tenaga kesehatan dan fasilitas serta alat-alat kesehatan yang tersedia di Puskesmas Cipayung siap melayani warga.

    “Tentu tenaga kesehatan, kemudian laboratorium, kemudian Poli Gigi, kemudian bahan-bahan pemeriksaan laboratorium, jadi kalau dari alat-alat kesehatan sudah siap seperti EKG siap, nakes juga siap, ada dokter, perawat, bidan. Karena pemeriksaannya menyeluruh, untuk bayi baru lahir, balita, usia sekolah, dewasa dan lansia,” jelasnya.

    Endang mengatakan ada sembilan warga yang mendaftar lewat aplikasi SATUSEHAT. Namun, hanya ada empat orang yang datang ke Puskesmas Cipayung.

    Kata Warga

    FotSeorang warga yang berulang tahun menunjukkan aplikasi pemeriksaan kesehatan gratis saat peluncuran program CKG di Puskesmas Ciater, Serpong, (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

    Salah seorang warga, Siti Syarifah (27) mengaku senang bisa cek kesehatan gratis di Puskesmas Beji, Depok. Sebab, pemeriksaan ini lengkap.

    “Kalau untuk pendapat aku sih, aku senang banget ya karena untuk cek gratis dan lengkap itu dengan biaya Rp 0 gratis itu sangat senang aja aku,” kata Siti kepada wartawan di Puskesmas Beji, Depok, Senin (10/2/2025).

    Meski ulang tahunnya terlewat, Siti tetap berusaha dari Citayam menuju Beji untuk mendapatkan layanan CKG. Dia mengaku mendapat informasi layanan CKG dari tetangga dan sosial media.

    “Untuk ulang tahun aku sebenarnya sih sudah lewat ya mbak tanggal 21 Januari kemarin, cuma masih bisa diterima gitu. Kalau untuk info ini aku dapat info dari kader dan tetangga aku sih dan sosmednya puskesmas juga ada,” jelasnya.

    Siti mengaku alur pendaftaran untuk CKG mudah dipahami. Hanya butuh menginstall aplikasi Satu Sehat, dia mendapati pemeriksaan kesehatan lengkap.

    Sementara itu, salah satu lansia, Ugraneta (63), mengatakan mendapat informasi dari media sosial kalau pemerintah akan memberikan CKG kepada masyarakat yang berulang tahun. Genap berusia 63 tahun pada awal Februari, Ugraneta nampak antusias mendaftarkan diri di hari peluncuran program CKG.

    Ugraneta bercerita kepada detikcom saat ditemui di Puskesmas Cakung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

    Ugraneta mengaku tidak kesulitan saat mendaftar karena sudah terbiasa berobat jantung menggunakan aplikasi SATUSEHAT. Meski sudah sering berobat, Ugraneta mengatakan terdapat beberapa cek kesehatan yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya.

    Misalnya seperti cek daya ingat hingga cek keseimbangan. Menurutnya cek kesehatan seperti itu sangat penting, apalagi untuk lansia seperti dirinya.

    “Tes daya ingat, nah itu penting, iya kan. Ternyata saya ada yang lupa satu aja gitu, karena dipancing-pancing, ini ngomongin, ini dipancing, terus balik lagi ke situ, lupa. Ternyata akhirnya masih ingat,” ujar Ugraneta.

    Warga lain juga senang dengan program ini. Seorang warga Ciater, Tangerang Selatan, Poppy (30), mengaku terbantu program ini.

    Poppy mengikuti program Cek Kesehatan Gratis hari pertama di Puskesmas Ciater. Dia bercerita sempat khawatir ada penyakit berat di tubuhnya sebelum diperiksa.

    “Saya tadi dapat antrean nomor 2, awalnya cemas takut ada penyakit, takut ketahuan ada ini itu, ternyata pas diperiksa alhamdulillah nggak ada,” kata Poppy saat berbincang dengan detikcom seusai pemeriksaan di Puskesmas Ciater, Senin (10/2/2025).

    Berkat pemeriksaan hari ini, Poppy tak lagi cemas akan kondisi fisiknya saat ini. Terlebih hasil diagnosis dokter keluar dengan cepat.

    “Yang sebelumnya cemas, khawatir, sekarang udah nggak lagi. Kalau lihat hasilnya, berarti tinggal gimana kitanya jaga diri ya,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 6

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Musim Umrah Makin Dekat, Begini Anjuran Pemerintah agar Ibadah Aman dan Nyaman
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Januari 2025

    Musim Umrah Makin Dekat, Begini Anjuran Pemerintah agar Ibadah Aman dan Nyaman Nasional 28 Januari 2025

    Musim Umrah Makin Dekat, Begini Anjuran Pemerintah agar Ibadah Aman dan Nyaman
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Fenomena
    penipuan umrah
    dengan iming-iming biaya perjalanan murah oleh sejumlah oknum biro
    travel
    masih menjadi isu yang memiliki urgensi tinggi di Indonesia.
    Minimnya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mendapatkan akses
    ibadah umrah
    yang resmi dan aman diduga menjadi penyebab utama permasalahan tersebut.
    Akibatnya, masyarakat masih sering tergiur dengan paket perjalanan
    umrah murah
    yang menawarkan beragam keuntungan.
    Terkait hal itu, sejumlah pemangku kepentingan ibadah umrah di Indonesia menegaskan agar masyarakat lebih selektif dalam memilih biro
    travel 
    aman dan tepercaya untuk
    ibadah umrah 2025
    .
    Diberitakan Kompas.com, Jumat (24/1/2025), pada Januari 2025, kasus penipuan umrah sudah menyentuh angka miliaran rupiah.
    “Pada Kamis (23/1/2025), mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, posko pengaduan menerima satu aduan langsung dengan total 49 korban dan kerugian mencapai Rp 1,5 miliar,” ujar Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Penerangan Masyarakat (Penmas) Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) AKBP Verena Sri Wahyuningsih.
    Pada hari yang sama, posko juga menerima tiga aduan melalui WhatsApp. Salah satu aduan berasal dari Jawa Timur, melibatkan 29 orang calon jemaah umrah dengan total kerugian Rp 602 juta. Mereka berencana berangkat pada Ramadhan 2025. 
    Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur (Jatim) Muhammad As’adul Anam menuturkan bahwa kasus penipuan umrah masih sulit dibendung.
    “Biasanya yang nakal begitu adalah biro perjalanan atau
    travel
    tidak berizin. Waspada, hati-hati, dan teliti,” kata Anam, Jumat.
    Kewaspadaan yang dimaksud adalah dengan memilih biro perjalanan atau 
    travel
    berpengalaman, dengan keberadaan dan alamat kantor jelas, bukan abal-abal.
    “Untuk mengecek apakah
    travel
    itu bukan abal-abal dan berizin, silakan cek web Kemenag RI dan cari daftar Penyelenggara Perjalanan
    Ibadah Umrah
    (PPIU).
    Travel
    yang resmi akan ada daftar tersebut. Pilih di antara itu,” ujar Anam.
    Saat ini, pelaksanaan umrah berada di luar jangkauan Kemenag. Otoritas perjalanan ibadah umrah sepenuhnya menjadi tanggung jawab biro
    travel
    .
    Anam menekankan agar calon jemaah mendaftar langsung ke kantor PPIU dan tidak melalui agen atau perorangan. Ia juga meminta agar tidak tergoda dengan paket
    umrah murah
    , misalnya Rp 23 juta, serta mewaspadai biro
    travel
    yang menggandeng publik figur atau tokoh agama.
    Menurutnya, kegagalan keberangkatan biasanya terjadi karena biro
    travel
    tidak berizin dan hanya mengandalkan tiket rembesan atau sisa tiket yang belum terbeli pada hari itu. Akibatnya, sisa tiket tersebut tidak cukup untuk mengangkut jemaah.
    Wakil Ketua Umum Bidang Perhubungan, Komunikasi, dan Advokasi Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi) Syarif Hidayatullah menyoroti pentingnya perhatian khusus dari pemerintah, khususnya Kemenag, terhadap masalah tersebut.
    Sebab, berdasarkan laporan Asphirasi, persepsi masyarakat Indonesia terhadap industri penyedia jasa umrah benar-benar negatif.
    “Kasihan
    travel
    yang bukan fiktif dan sudah terdaftar resmi di Kemenag jadi ikut dirugikan karena masyarakat memukul rata setiap agen
    travel
    umrah itu pasti suka menipu,” kata Syarif yang juga Chief Executive Officer (CEO)
    Persada Indonesia
    , salah satu
    travel umrah tepercaya
    di Indonesia.
    Lebih lanjut, Syarif menuturkan, modus yang kerap dilakukan agen
    travel
    umrah fiktif adalah menawarkan harga yang sangat murah sehingga masyarakat mudah tergiur.
    “Padahal, jika dipikirkan secara logika, umrah merupakan aktivitas yang membutuhkan persiapan matang dengan biaya cukup besar oleh pihak pengusaha jasa umrah. Oleh karena itu, tawaran harga yang terlalu murah biasanya merupakan indikasi agen
    travel
    umrah palsu,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Istri Dosen Teknik Nuklir UGM Gantian Dilaporkan ke Polisi

    Istri Dosen Teknik Nuklir UGM Gantian Dilaporkan ke Polisi


    Surabaya (beritajatim.com)
    – Setelah Yudi Utomo Imarjoko dosen teknik nuklir di Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi buronan polisi atas kasus penggelapan, kini giliran guru besar di Fakultas Kedokteran Gigi universitas yang sama tersandung masalah hukum.

    Dia adalah Prof drg Diatri Nari Ratih. Diatri yang tak lain adalah isteri dari Yudi Utomo Imarjoko ini dilaporkan ke Polda DI Yogyakarta.

    Sigit Subagyo yang melaporkan guru besar itu dengan dugaan tindak pidana penipuan atau berbuat curang. Perbuatannya itu terancam pasal 378 KUHP dan atau 372 KUHP. Diatri dilaporkan ke SPKT Polda Jatim pada 8 Oktober 2024.

    Laporan itu nomor: STPL/B/701/X/2024/SPKT/Polda DI Yogyakarta. Dalam laporan itu ditulis, dosen aktif di fakultas Kedokteran Gigi UGM ini melakukan aksinya itu di Jalan Ringinsari. Tepatnya di kantor PT Mugi Mukti Mulia, 14 April 2021 lalu.

    Ketika itu, Sigit Subagyo membeli tanah dari terlapor dengan sertifikat hak milik (SHM) nomor: 417/Purwomartani atas nama Diatri Nari Ratih. Luas tanah itu 960 meter persegi. Tanah itu dijual Rp 1,9 miliar.

    Pelapor membayar tanah itu dengan cara dicicil sebanyak 9 kali. Sudah dibuat perikatan jual beli (PJB) dengan nomor: 01/L/I/2021, diterbitkan 6 Januari 2021.

    Suami terlapor Yudi Utomo Imarjoko saat itu menjadi kuasa penerima uang hasil jual tanah tersebut. Setelah itu, tanah itu dipecah menjadi lima bidang. Serta dibuatkan akta kuasa menjual nomor: 01 – 05 yang dikeluarkan 28 Mei 2021 oleh notaris Cecep Tedi Siswanto.

    Satu bidang tanah sudah laku. Sisanya berencana untuk dijual. Sayangnya tidak bisa. Karena ada pengajuan sita yang diajukan oleh Polda Jatim ke Pengadilan Negeri (PN) Sleman, dengan nomor 1073/Pen.Pid/2023/PN Smn.

    Dalam itu dituliskan bahwa tanah itu dalam penyitaan Subdit II Harda, Ditreskrimum Polda Jatim. Penyitaan itu dalam perkara tindak pidana penggelapan dalam jabatan dan atau tindak pidana pencucian uang (TPPU). Pelakunya Yudi Utomo.

    Bahkan saat ini Yudi Utomo sudah menjadi tersangka. Tetapi, karena ahli nuklir ini menghilang sejak penetapannya sebagai tersangka, penyidik Polda Jatim memasukkan namanya ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

    Dosen aktif di fakultas Teknik UGM ini menjadi tersangka karena diduga melakukan TPPU dan penggelapan dalam jabatan di PT Energi Sterila Higiena (Esterna) saat menjadi pimpinan di perusahaan tersebut.

    Kasubbid Penmas Bid Humas Polda DI Yogyakarta AKBP Verena Sri Wahyuningsih mengatakan, laporan tersebut sedang dalam proses. Karena, Polda DIY baru mendapatkan laporan itu beberapa hari lalu.

    “Ini kan masih baru dua hari mas. Jadi laporan tersebut saat ini masih di meja pimpinan. Belum sampai ke penyidik. Tapi kami membenarkan bahwa ada laporan itu. Terlapornya Diatri Nari Ratih,” katanya, Kamis 10 Oktober 2024.

    Sekretaris Universitas UGM Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu mengaku belum mengetahui tentang laporan tersebut. Ia pun akan mencari tahu tentang laporan yang melibatkan guru besar di kampus mereka.

    “Saya kumpulkan informasi dahulu. Sebab sampai saat ini, belum ada informasi mengenai hal ini. Kedua, tindakan atau perbuatan yang disangkakan merupakan tindakan atau perbuatan pribadi. Tidak berkaitan dengan UGM,” tegasnya.

    Sementara itu, Prof Diatri Nari Ratih tidak mau banyak komentar terkait laporan tersebut. Istri Yudi yang merupakan ahli nuklir UGM ini meminta untuk mengkonfirmasi penasihat hukumnya.

    “Silahkan menghubungi lawyer saya ya. Karena saya sudah ada perjanjian dengan pihak Sigit untuk penyelesaian ini,” katanya singkat saat dihubungi awak media melalui pesan singkat WhatsApp.

    Sayangnya, penasihat hukum Diatri tidak memberikan jawaban pasti terkait kasus tersebut. [uci/ted]

  • Awas! Maling di Lamongan Pakai Modus Baru untuk Masuk Rumah

    Awas! Maling di Lamongan Pakai Modus Baru untuk Masuk Rumah

    Lamongan (beritajatim.com) – Cara tak biasa dan relatif baru, dilakukan pencuri di Lamongan untuk masuk ke dalam rumah yang menjadi target operasinya.

    Jika biasanya pencuri masuk ke rumah korbannya dengan cara menjebol gembok atau mencongkel pintu, tapi pencuri yang satu ini memilih untuk melubangi pintu dengan cara dibakar.

    Korbannya adalah rumah milik Taryono (56), warga Dusun Carangbang, Desa Dradahblumbang, Kecamatan Kedungpring. Pelaku berhasi menggondol satu sepeda motor serta 7 ayam jago.

    Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M Hamzaid, mengatakan pkejadian tersebut pertama kali diketahui oleh istri korban yang bernama Ida Sri Wahyuningsih (44) Rabu (28/8/2024) pagi. sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu istri korban baru bangun tidur dan akan berangkat kerja ke pabrik.

    “Pada saat akan berangkat kerja itulah, istri korban ini mencari sepeda motornya, tapi ternyata sepeda motornya itu sudah tidak ada di dalam rumah,” kata Hamzaid, Rabu (28/8/2024).

    Karena akan dipakai untuk kerja, Sri membangunkan anaknya untuk menanyakan keberadaan sepeda motor jenis Honda Beat tersebut. Namun sang anak tidak tahu.

    “Saat itulah, istri korban melihat pintu samping rumahnya dalam kondisi terbuka, dan pintu berbahan kayu itu dalam keadaan berlubang dan gosong bekas terbakar,” tuturnya..

    Selanjutnya, Sri membangunkan sang suami dan mengecek keseluruhan rumah. Ternyata tidak hanya sepeda motor yang hilang, tapi 7 ekor ayam bangkok yang berada di kandang halaman rumah juga raib.

    “Petugas Polsek Kedungpring yang menerima laporan langsung mendatangi tempat kejadian melakukan olah TKP dan memintai keterangan para saksi,” kata Hamzaid. (fak/ted)