Tag: Sony Susmana

  • Tabrak Truk di JORR, 3 Orang Tewas

    Tabrak Truk di JORR, 3 Orang Tewas

    Jakarta

    Mobil listrik performa tinggi Hyundai Ioniq 5 N memakan korban di jalanan Jakarta. Setidaknya tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan maut yang melibatkan mobil ‘buas’ itu dengan truk di bahu jalan.

    Dikutip detikNews, kecelakaan antara truk dan mobil Hyundai Ioniq 5 N itu terjadi di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) arah Puri, tepatnya di Cengkareng, Jakarta Barat. Imbas kecelakaan tersebut, tiga orang dilaporkan tewas.

    “Betul Km 5+200, dari arah Rawa Buaya menuju Kembangan, kendaraan truk ditabrak Hyundai Ioniq,” kata petugas PT Jalan Tol Lingkar Barat, Joharudin.

    “Kondisi di bahu jalan,” sambungnya.

    Mobil yang terlibat kecelakaan maut itu bukan mobil listrik biasa. Hyundai Ioniq 5 N punya tenaga dan torsi yang tinggi. Salah menyikapi dalam menyetir mobil ini bisa berujung kecelakaan.

    Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kabar yang beredar mobil Ioniq 5 N tersebut sedang dipacu dalam kecepatan tinggi. Kemungkinan mobil itu berjalan mengambil bahu jalan. Nahas, ada truk mogok yang berada di bahu jalan.

    Menurut Sony, meski mobil tersebut punya performa tinggi dan bisa dibawa kebut-kebutan, pengemudi mungkin akan kesulitan dalam menangani kecepatan tinggi di jalan raya dengan karakter pengguna jalan lain yang berbeda.

    “Berkendara dengan kecepatan tinggi itu mudah, tinggal tekan pedal gas dalam-dalam. Tapi semakin kencang mobil berlari semakin sulit mobil tersebut diberhentikan, apalagi mobil listrik yang tenaganya spontan dan torsinya besar. Kedua, daya pandang pengemudi semakin sempit. Juga semakin besar mobil kehilangan keseimbangan,” beber Sony kepada detikOto, Minggu (30/3/2025).

    Sony menegaskan, di jalan raya kecepatan kendaraannya tidak selaras. Lalu lintas ramai, tidak semua memiliki grade keterampilan yang sama.

    “Itu artinya semakin kencang mobil bergerak, semakin besar kemungkinan terjadi tabrakan. Hukum ini tidak hanya berlaku di jalan raya, tapi juga di sirkuit. Hanya bedanya di sirkuit semuanya sudah disesuaikan dengan tingkat keamanan. Itu pun tetap banyak korban jiwa kok,” ujar Sony.

    Berdasarkan pengalaman detikOto, nyetir Ioniq 5 N memang memacu adrenalin. Tenaga dan torsinya yang besar ditambah raungan suara mesin virtual ala mobil sport bikin pengemudinya ingin bejek gas terus hingga kecepatan tinggi. Salah menyikapi saja bisa berisiko kecelakaan.

    “Mengemudi mobil listrik itu spesial, karena teknologinya canggih. Jangan hanya dibedakan dari pelat nomor yang berwarna biru saja, tapi juga driving style-nya berbeda. Mungkin secara operasional sama, tapi secara teknik berbeda. Contoh, injak pedal gas harus smooth, injak pedal rem ada rasa delay, di tanjakan/turunan/tikungan harus cover brake dan mengaktifkan fitur hill assist atau regeneratif brake. Masih banyak lagi, terutama mobil listrik itu diciptakan untuk lebih ramah lingkungan,” ujar Sony.

    Perlu dicatat juga, bahu jalan hanya digunakan untuk keadaan darurat. Menyalip dari bahu jalan risikonya tinggi.

    “Bahu jalan itu seharusnya untuk darurat yang kecepatannya rendah atau berhenti dan bukan untuk mendahului. Jika ada mobil yang rusak/mogok berhentinya pasti di bahu jalan, memang harusnya relatif lebih kosong. Kalau maksa lewat bahu jalan dengan konsep mendahului (kecepatannya tinggi) ketemu dengan mobil yang statis atau berhenti, maka bisa dibayangkan benturannya,” tegas Sony.

    (rgr/mhg)

  • 6 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Pasang Roof Box untuk Mudik, Jangan Asal!

    6 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Pasang Roof Box untuk Mudik, Jangan Asal!

    Jakarta

    Tak sedikit mobil yang memasang roof box selama musim mudik Lebaran. Kompartemen besar di atap mobil itu berguna sebagai wadah ekstra untuk menaruh barang bawaan. Roof box mencegah bagasi tidak kepenuhan dan kabin lebih lega.

    Namun pemasangan roof box tidak boleh sembarangan. Sejumlah hal wajib diperhatikan sebelum instalasi koper besar itu, agar tidak mengganggu performa mobil selama di perjalanan. Apa saja?

    Hal yang Harus Diperhatikan Saat Pasang Roof Box

    Pengendara yang menaruh barang di atap mobil memang disarankan menggunakan roof box alih-alih hanya menutupinya dengan terpal lalu diikat dengan tali. Namun, mengutip pemberitaan detikcom, sejumlah hal berikut mesti diperhatikan:

    1. Struktur Mobil

    Penting memperhatikan struktur kendaraan sebelum memasang roof box. Lihat apakah ada sudut yang keropos/berkarat atau umur mobil sudah lawas.

    Sebelumnya, rangka penyangga atau roof rack dipasang di atap sebagai pondasi roof box. Instalasinya juga perlu mempertimbangkan kelayakan roof rail yang telah terpasang.

    2. Kualitas Kompartemen

    Roof box dan rangka penyangganya harus menggunakan bahan berkualitas yang kokoh dan aman. Harganya cenderung lebih mahal, tapi minim potensi bergetar saat terkena laju angin dengan daya tahan lebih baik.

    3. Cara Pemasangan

    Sebelum memasang roof box, roof rack dan roof rail harus terpasang lebih dulu di atap mobil. Pemasangan roof box yang tidak tepat bisa mempengaruhi faktor aerodinamika mobil.

    “Instalasi pastikan box ada di tengah, tidak menjorok ke depan atau ke belakang, ini bisa dilakukan oleh bengkel yang memang sudah terbiasa instalasi box,” tambah Praktisi Keselamatan Berkendara, Andry Berlianto, pada kesempatan berbeda.

    4. Daya Tampung Maksimum

    Tidak disarankan menaruh bobot terlalu berat di atap mobil. Sebaiknya roof box hanya untuk barang ringan dengan memperhatikan daya tampung maksimalnya. Barang yang terlalu berat hingga melebihi kapasitas maksimal bisa membahayakan kendaraan.

    “Penempatan barang-barang disesuaikan dengan beratnya. Tempatkan yang ringan-ringan dan perhatikan load index nya. Jangan melebihi load index yg tertera,” ucap Training Director Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, kepada detikcom.

    Meningkatkan beban di atap mobil sama dengan memindahkan pusat gravitasi ke area lebih tinggi. Jika hal ini dilakukan, titik keseimbangan mobil menjadi berbeda dari semula. Aspek aerodinamika mobil berubah akibat kehadiran barang bawaan di atasnya.

    5. Gaya Berkendara

    Penambahan roof box yang mengubah titik gravitasi kendaraan ini, membuat pengemudi harus menguasai cara berkendara yang lebih aman. Keberadaan kompartemen roof box memberi efek resistensi pada arah laju mobil.

    “Gaya berkendara tidak boleh zig zag. Karena jika melakukan zig zag, bobot di atas mobil bisa dengan mudah menggoyang badan mobil dan jika ada hambatan angin bisa berakibat buruk mobil oleng,” kata Andry.

    Sementara Sony menyarankan pengemudi tidak terlalu agresif untuk menjaga keseimbangan mobil. Pengemudi wajib menyetir kendaraan dengan lebih hati-hati dan mengutamakan keselamatan.

    6. Laju Mobil

    Kecepatan berkendara juga perlu diturunkan setelah roof box terpasang. Dianjurkan mengurangi laju 10 km per jam dari batas kecepatan normal yang ditentukan jalur.

    “Dikurangi 10 km/jam dari kecepatan yang dianjurkan rambu ya. Untuk mengantisipasi terpaan angin yang datang ke kendaraan,” kata Sony.

    Mobil dengan Roof box Foto: Getty Images/iStockphoto/Oleksandr FilonRisiko Pasang Roof Box Sembarangan

    Instalasi roof box yang asal-asalan dan penempatan barang bawaan berlebih memiliki risiko selama berkendara. Berikut penjelasannya:

    1. Stabilitas Mobil Berkurang

    Barang yang diletakkan di atap menambah ketinggian kendaraan. Akibatnya, efek body roll bertambah dan kestabilan mobil berkurang. Kondisinya semakin berbahaya ketika mobil melesat kencang di jalan tikungan, lantaran berisiko limbung dan terguling.

    2. Tarikan Lebih Berat

    Aerodinamis mobil bakal terpengaruh barang yang ditaruh di dalam roof box. Tarikannya menjadi berat saat mobil melaju kecepatan tinggi karena semakin besarnya hambatan angin. Kondisi ini jelas berbeda dengan saat mobil tidak diberi roof box dan bawaan ekstra, tapi mengendarai teman dan keluarga

    3. Boros BBM

    Bobot di atap kendaraan berdampak pada aerodinamika hingga penggunaan bahan bakar. Pemakaian bahan bakar akan menjadi lebih boros dari biasanya. Belum lagi beban berat juga dikarenakan jumlah penumpang yang banyak.

    (azn/row)

  • Pikap Isuzu Seruduk Xpander-Xenia di Tol Gegara Ini

    Pikap Isuzu Seruduk Xpander-Xenia di Tol Gegara Ini

    Jakarta

    Pikap Isuzu Traga menyeruduk tiga kendaraan sekaligus di jalan tol. Apa sebabnya?

    Kecelakaan yang melibatkan empat kendaraan terjadi di exit tol Bandara Soekarno Hatta-Tangerang. Keempat kendaraan itu adalah pikap Isuzu Traga, Mitsubishi Xpander, Daihatsu Xenia, dan Toyota Calya. Tampak dalam video, mulanya pikap Isuzu Traga itu hendak menyalip Xpander yang berada di depannya dengan berpindah ke lajur kanan. Pun sebelum berpindah lajur, sopir juga menyalakan lampu sein itu memberi tahu ke pengendara di lajur kanan tersebut.

    Namun kendaraan terlihat oleng setelah pindah lajur dan menyentuh pembatas jalan serta menghantam Xpander yang disalipnya itu. Xpander itu pun oleng ke kiri dan menghantam Daihatsu Xenia dan keduanya menyeruduk Toyota Calya yang tengah berhenti di bahu jalan. Pikap pun terguling setelahnya, sementara tiga mobil lainnya juga mengalami kerusakan. Kasat Gakum Ditlantas PMJ AKBP Ojo Ruslani mengungkap pikap itu hilang kendali hingga menyeruduk tiga kendaraan lainnya.

    “Pada saat melaju di lajur 2 kemudian berpindah lajur untuk mendahului dari sebelah kanan Kendaraan Mitsubishi Xpander No.Pol: B-2089-TYX,” ungkap Kasat Gakum Ditlantas PMJ AKBP Ojo Ruslani.

    Lebih lanjut Ojo menyebut pengemudi mobil yang tengah berhenti bahu jalan itu mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

    “Mengalami luka di bagian pelipis kiri lebam, bahu kiri mengalami luka lecet, dan tangan kiri mengalami luka lecet kemudian korban dibawa ke Klinik KKP Bandara lalu dirujuk ke RSUP Dr Sitanala Kota Tangerang,” terang Ojo.

    Hilang Kendali Dipengaruhi Beberapa Faktor

    Dari kecelakaan ini perlu diketahui ada beberapa penyebab kendaraan menjadi hilang kendali. Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, pernah mengungkap kendaraan bisa hilang kendali gegara tekanan ban tidak sesuai, suspensi kendaraan tidak prima, kondisi lintasan yang licin, rem yang agresif sehingga membuat kendaraan ngeblok, tak kalah penting adalah gaya berkendara.

    Jangan Asal Menyalip Kendaraan

    Perlu juga diingat untuk menyalip kendaraan tak bisa sembarangan. Tentunya, kamu harus memastikan ruang yang cukup sebelum menyalip. Jangan dipaksakan jika terlalu sempit. Founder dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkap sebelum menyalip, ada baiknya untuk mencari tahu dulu urgensi menyalip kendaraan tersebut. Kalau dirasa tidak ada kondisi urgent, maka tidak perlu dilakukan. Kecepatan kendaraan juga harus disesuaikan sebelum menyalip kendaraan lain.

    “Karena pada saat kita overtaking tadi, itu adalah situasi yang rentan dengan kecelakaan. Jadi jangan lama-lama di area itu, itu bukan comfort zone,” kata Jusri belum lama ini.

    (dry/rgr)

  • Viral Mobil Lawan Arah di Lajur Kanan Jalan Tol, Pengemudinya Lansia

    Viral Mobil Lawan Arah di Lajur Kanan Jalan Tol, Pengemudinya Lansia

    Jakarta

    Di Malaysia sempat viral video mobil melawan arah di lajur kanan jalan tol. Mobil yang melawan arah di lajur cepat jalan tol itu hampir menyebabkan kecelakaan beruntun.

    Dikutip Paultan, peristiwa itu terjadi di Malaysia, tepatnya di Malaysia-Singapore Second Link. Seorang pengendara dengan kamera dasbor merekam detik-detik mobil Proton Saga melawan arah di lajur kanan jalan tol.

    Menurut sebuah video yang diunggah oleh pengguna Facebook Roda Johor, insiden itu terjadi di arah selatan dekat pintu keluar Iskandar Puteri.

    Rekaman kamera dasbor itu menunjukkan sebuah mobil hampir bertabrakan dengan Proton Saga yang melaju melawan arah dan di jalur cepat. Pengemudi mobil tersebut, serta Proton Exora di depan dan Proton Perdana di belakang, semuanya mengambil manuver menghindari sedan yang melawan arah itu.

    Diberitakan media lokal Malaysia, Harian Metro, pengemudi mobil yang melawan arah itu dipastikan seorang warga lansia berusia 85 tahun. Asisten Komisaris Kepala Polisi Distrik Iskandar Puteri M Kumarasan mengatakan lansia tersebut datang ke Divisi Investigasi dan Penegakan Lalu Lintas Distrik Iskandar Puteri untuk membantu penyelidikan.

    “Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa lansia itu mengemudi melawan arus secara berbahaya dan gegabah di Kilometer 14,3 (arah utara) Linkedua kemarin, karena ia secara tidak sengaja memasuki jalur saat dalam perjalanan kembali ke rumahnya di Tampoi,” katanya.

    “Warga lansia itu kemudian diyakini keluar melalui pintu keluar Gelang Patah dan melaju menuju Mutiara Rini, sebelum mobil yang dikendarainya kehabisan bahan bakar. Dia kemudian ditolong oleh warga dan kembali ke rumah menggunakan layanan e-hailing,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

    Perlu ditegaskan lagi, tindakan mengemudi melawan arus adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab. Berkendara melawan arus telah menyebabkan banyak kecelakaan yang dapat melukai bahkan membunuh pengguna jalan lain.

    Jika pintu keluar tol terlewat, satu-satunya hal yang benar dan aman untuk dilakukan adalah terus melaju dan cari alternatif pintu tol lainnya. Mencari alternatif pintu tol di depan yang mungkin dianggap memakan waktu jauh lebih baik dibanding mempertaruhkan banyak nyawa dengan mengemudi melawan arah atau bahkan mundur beberapa meter.

    Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan seharusnya pengendara yang terlewat gerbang keluar tol mencari alternatif lain. Memaksa keluar di gerbang tol yang terlewat justru bisa memicu kecelakaan.

    “Kalau arah exit tol sudah terlewat, etikanya ya keluar di exit berikutnya. Bukan melambat, berhenti atau bahkan mundur,” ucap Sony kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Sony juga menyarankan, jika hendak mengambil pintu keluar tol, biasakan melaju di lajur kiri agar mudah membaca rambu atau petunjuk arah.

    Agar tidak terlewat keluar tol, Sony menyarankan pengendara untuk selalu melakukan perencanaan perjalanan dengan matang.

    “Tekankan untuk tidak melanggar aturan lalu lintas. Ketika kendaraan sudah terlewat belokannya, jangan berhenti bahkan sampai mundur atau gilanya putar arah berlawanan. Terus aja cari arah keluar di depannya. Memang lebih jauh tapi itu konsekuensi terhadap keselamatan bersama,” ujarnya.

    (rgr/din)

  • Viral Mobil Lawan Arah di Lajur Kanan Jalan Tol, Pengemudinya Lansia

    Ngeri! Mobil Lawan Arah di Lajur Kanan Tol, Hampir Sebabkan Tabrakan Beruntun

    Jakarta

    Viral video yang menggambarkan sebuah mobil lawan arah di jalan tol hampir menyebabkan kecelakaan beruntun. Mobil tersebut melawan arah di lajur kanan jalan tol.

    Dikutip Paultan, peristiwa itu terjadi di Malaysia, tepatnya di Malaysia-Singapore Second Link. Seorang pengendara dengan kamera dasbor merekam detik-detik mobil Proton Saga melawan arah di lajur kanan jalan tol.

    Menurut sebuah video yang diunggah oleh pengguna Facebook Roda Johor, insiden itu terjadi di arah selatan dekat pintu keluar Iskandar Puteri.

    Rekaman kamera dasbor itu menunjukkan sebuah mobil hampir bertabrakan dengan Proton Saga yang melaju melawan arah dan di jalur cepat. Pengemudi mobil tersebut, serta Proton Exora di depan dan Proton Perdana di belakang, semuanya mengambil manuver menghindari sedan yang melawan arah itu.

    “Hingga saat ini, belum ada laporan kecelakaan yang melibatkan Saga, atau pengemudi yang ditangkap oleh pihak berwenang,” demikian dilaporkan Paultan.

    Perlu ditegaskan lagi, tindakan mengemudi melawan arus adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab. Berkendara melawan arus telah menyebabkan banyak kecelakaan yang dapat melukai bahkan membunuh pengguna jalan lain.

    Jika pintu keluar tol terlewat, satu-satunya hal yang benar dan aman untuk dilakukan adalah terus melaju dan cari alternatif pintu tol lainnya. Mencari alternatif pintu tol di depan yang mungkin dianggap memakan waktu jauh lebih baik dibanding mempertaruhkan banyak nyawa dengan mengemudi melawan arah atau bahkan mundur beberapa meter.

    Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan seharusnya pengendara yang terlewat gerbang keluar tol mencari alternatif lain. Memaksa keluar di gerbang tol yang terlewat justru bisa memicu kecelakaan.

    “Kalau arah exit tol sudah terlewat, etikanya ya keluar di exit berikutnya. Bukan melambat, berhenti atau bahkan mundur,” ucap Sony kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Sony juga menyarankan, jika hendak mengambil pintu keluar tol, biasakan melaju di lajur kiri agar mudah membaca rambu atau petunjuk arah.

    Agar tidak terlewat keluar tol, Sony menyarankan pengendara untuk selalu melakukan perencanaan perjalanan dengan matang.

    “Tekankan untuk tidak melanggar aturan lalu lintas. Ketika kendaraan sudah terlewat belokannya, jangan berhenti bahkan sampai mundur atau gilanya putar arah berlawanan. Terus aja cari arah keluar di depannya. Memang lebih jauh tapi itu konsekuensi terhadap keselamatan bersama,” ujarnya.

    (rgr/din)

  • Pelajar SMA Nyetir BMW Tabrak-Seret Pemotor di Tangerang, Ortu Dipanggil!

    Pelajar SMA Nyetir BMW Tabrak-Seret Pemotor di Tangerang, Ortu Dipanggil!

    Jakarta

    Waduh, anak di bawah umur nyetir mobil BMW berujung petaka. Mobil berpelat B-889-KEN itu menabrak pemotor hingga terseret beberapa meter.

    Usut punya usut, sopir BMW itu masih di bawah umur. Statusnya pelajar berusia 16 tahun. Praktis berdasarkan aturan belum memenuhi syarat mendapatkan surat izin mengemudi (SIM).

    Kecelakaan terjadi di jalan arteri di samping Gerbang Tol Buaran Indah II, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, pada Senin (10/3) malam tadi. Saat itu motor yang dikemudikan pria inisial HM (37) dan mobil BMW yang dikemudikan KV (16) melaju dari arah Cipondoh menuju Benteng Betawi.

    “Iya benar kejadiannya. Pengemudinya masih di bawah umur, anak SMA,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho dikutip detikNews, Selasa (11/3/2025).

    “Saat melintas di TKP di jalan arteri pinggir tol tersebut, (mobil) menabrak belakang sepeda motor yang dikendarai HM,” jelas Zain.

    Akibatnya, korban terjatuh. Tak hanya itu, korban juga sempat terseret sejauh beberapa meter.

    Zain mengatakan saat ini bocah SMA tersebut masih diamankan di kantor polisi. Pihak kepolisian akan memanggil orang tua bocah SMA tersebut.

    “Orang tuanya pasti kita panggil, kenapa anak di bawah umur sudah dikasih nyetir kan begitu,” ucapnya.

    Dari insiden tersebut, ada satu hal yang bisa dipetik agar tak berulang di kemudian hari. Usia 16 tahun memang belum saatnya mengemudikan kendaraan. Hal itu tertuang Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, disebutkan pengendara harus berusia minimal 17 tahun. Meski begitu, mereka yang sudah berusia 17 tahun juga tak menjamin memahami aturan lalu lintas dengan baik.

    “Usia 17 tahun di Indonesia sudah dianggap dewasa dalam bersikap, berpikir, dan bertindak. Tapi dalam berkendara ukurannya susah atau belum tentu, karena tidak ada penilaian yang fair menyangkut kesiapan mental seseorang,” ujar Praktisi Keselamatan Berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana belum lama ini.

    Di sisi lain, orang tua memegang peranan penting untuk mencegah anaknya berkendara di jalan raya, karena risikonya sangat besar. Membiarkan anak mengendarai kendaraan sebelum waktunya sama saja menjerumuskan ke jurang bahaya.

    “Orang tua harus tahu kalau risiko bahaya saat berkendara itu tinggi, jangankan asal-asalan. Hati-hati saja belum tentu aman,” tambah Sony.

    (riar/dry)

  • Pemotor Dibanting Sopir Alphard, Membunyikan Klakson Harus Gimana?

    Pemotor Dibanting Sopir Alphard, Membunyikan Klakson Harus Gimana?

    Jakarta

    Dipicu klakson, sopir Alphard dan pemotor cekcok. Pemotor itupun dibanting ke jalan oleh sopir Alphard. Memang harus gimana saat membunyikan klakson?

    Klakson yang dibunyikan pemotor di Cilincing karena motornya nyaris bersenggolan dengan Alphard berujung penganiayaan. Pemotor berinisial HK itu semula tengah memboncengi ibu kandungnya dan melintas di Jalan Kebon Baru, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.

    “Saat melintas di TKP, pelaku yang mengemudikan Toyota Alphard berwarna hitam dengan nomor polisi B 99 NEO memundurkan kendaraannya karena posisi sepeda motor tepat di belakang mobil pelaku,” kataKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradidilansir Antara.

    Pemotor itu kemudian membunyikan klakson sebanyak dua kali. Tapi sopir Alphard justru tak terima dan turun dari mobil. Ibu HK yang dibonceng kemudian terlibat cekcok dengan sopir Alphard. HK yang berupaya memberi penjelasan ke sopir Alphard justru dibanting ke jalan.

    Akibat perbuatan pelaku yang masih dalam penyelidikan tersebut, korban mengalami memar di lengan kiri serta kepala korban membentur aspal yang mengakibatkan pusing.

    “Selain itu, pelaku juga sempat merampas telepon seluler (HP) saksi (ibu kandung korban) karena tidak terima kejadian ini di rekam oleh saksi,” kata Ade Ary.

    Membunyikan Klakson Sah-sah saja Dilakukan

    Klakson di kendaraan berfungsi sebagai alat komunikasi. Komunikasi yang dimaksud untuk memberitahu pengguna jalan lain atas adanya bahaya di jalan atau untuk mengisyaratkan adanya perubahan aktivitas berkendara yang akan dilakukan, sehingga fungsi klakson ini hanya dimaksudkan untuk meminimalisir risiko berkendara.

    Soal membunyikan klakson, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengingatkan sah-sah saja dilakukan. Apalagi kalau memperingatkan pengendara lain ada bahaya.

    “Selama kita mau memperingatkan adanya bahaya, boleh saja kita membunyikan klakson,” kata Sony belum lama ini.

    Membunyikan klakson itu juga diatur dalam PP nomor 55 tahun 2012 pasal 69. Pertama pastikan suara klakson dalam keadaan baik dan dapat digunakan tanpa mengganggu konsentrasi pengemudi. Selanjutnya, menggunakan klakson hanya saat dibutuhkan. Pengendara juga harus mengetahui jarak yang tepat saat membunyikan klakson agar tidak mengganggu konsentrasi pengemudi lain.

    Road Rage Masih Marak

    Di sisi lain, aksi yang dilakukan sopir Alphard itu tergolong road rage. Road rage adalah perilaku agresif atau arogan yang ditunjukkan oleh pengendara kepada pengguna jalan lainnya.

    Perilaku ini termasuk penghinaan kasar dan verbal, berteriak, ancaman fisik atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengemudi lain, pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya dalam upaya untuk mengintimidasi atau melepaskan kekesalan atau ketidaksukaannya.

    “Kasus-kasus seperti ini banyak mengakibatkan tindak anarkis atau fisik, perusakan namun berakhir dengan tidak berlanjutnya menjadi kasus hukum = Damai dengan pertimbangan restorative justice,” terang Instruktur sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu belum lama ini.

    Setidaknya ada tiga penyebab pengendara bersikap arogan tersebut. Pertama, kesadaran aturan hukum dan tata tertib berlalu lintas di jalan yang lemah. Kedua, kesadaran empati yang lemah. Ketiga, penegakan hukum pasca kejadian kebanyakan kurang tegas.

    (dry/din)

  • Pelajaran dari Mobil Hanyut di Bekasi: Terobos Banjir Taruhannya Nyawa

    Pelajaran dari Mobil Hanyut di Bekasi: Terobos Banjir Taruhannya Nyawa

    Jakarta

    Viral di media sosial video detik-detik mobil hanyut terbawa arus banjir di Bekasi. Peristiwa itu terjadi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Dalam video yang diunggah akun Instagram kertarahayusociety, tampak sebuah mobil minibus menerobos banjir dengan arus deras. Pengemudi mobil itu sampai kehilangan kendali. Mobil sampai hanyut terbawa arus sungai yang deras.

    Menurut keterangan video, mobil itu terseret banjir aliran Sungai Cikarang, tepatnya di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Menurut keterangan yang diterima detikOto dari akun Instagram kertarahayusociety, di dalam mobil tersebut ada satu orang pengendara. Mobil itu sempat tersangkut tiang listrik, tapi kemudian tetap terbawa arus yang cukup deras.

    Warga sekitar juga turut membantu sopir yang berusaha menyelamatkan diri. “Alhamdulillah pengemudi dapat diselamatkan oleh warga Kampung Nawit,” tulisnya.

    Informasi terakhir yang diterima detikOto, mobil sudah ditemukan. Warga sekitar membantu mengevakuasi mobil tanpa alat berat.

    Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan ketinggian banjir akibat cuaca buruk di Jabodetabek mungkin bisa berbeda-beda. Tapi, bahaya dari banjir sama. Risikonya masih sangat besar karena tidak terdeteksi.

    “Bahaya banjir di antaranya adalah arus yang tidak terbaca cenderung deras, air yang keruh, kedalaman air yang tiba-tiba, material yang terbawa dan lain-lain,” kata Sony kepada detikOto, Selasa (4/3/2025).

    Menurut Sony, pengemudi harus tahan emosi untuk tidak sembarangan menerobos genangan banjir. Sebab, saat menerobos banjir mungkin ada bahaya yang menyertai. Bahkan mungkin nyawa menjadi taruhannya.

    “Ini yang kadang menjadi kebiasaan buruk, tidak pernah memastikan kondisi aman sebelumnya. Jadi jika berpikir dengan akal sehat maka berhenti dan memastikan poin-poin bahaya banjir. Jika sudah terjebak, segera evakuasi untuk keluar kabin,” ujar Sony.

    “Besarnya arus tidak bisa dilihat jika arusnya di bawah, karena di atasnya seolah tenang. Jadi jangan ambil risiko untuk nerabas. Mudahnya lihat material-material yang dihanyutkan. Jika bergerak maka ada arus yang menyeretnya,” ucap Sony.

    Dalam kasus video di atas, beruntung sopir mobil yang hanyut itu selamat. Sebab, dalam kondisi seperti itu, pintu mobil yang sulit dibuka karena ada air dan arus yang deras, bisa mengancam nyawa.

    “Susah. Karena kondisi tersebut pintu mobil sudah susah dibuka. Makanya (pertimbangan) sebelum (memutuskan) menerobos banjir itu penting,” sebutnya.

    (rgr/din)

  • Pelajaran dari Mobil Hanyut di Bekasi: Terobos Banjir Taruhannya Nyawa

    Viral Mobil Hanyut Terseret Banjir di Bekasi, Sopir Berusaha Selamatkan Diri

    Jakarta

    Banjir dengan arus deras di Bekasi sampai menghanyutkan sebuah mobil. Peristiwa itu terjadi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Dalam video yang diunggah akun Instagram kertarahayusociety, tampak sebuah mobil minibus yang sepertinya Toyota Rush/Daihatsu Terios terjebak banjir dengan arus deras. Menurut keterangan video, mobil itu terseret banjir aliran Sungai Cikarang, tepatnya di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Menurut keterangan yang diterima detikOto dari akun Instagram kertarahayusociety, di dalam mobil tersebut ada satu orang pengendara. Mobil itu sempat tersangkut tiang listrik, tapi kemudian tetap terbawa arus yang cukup deras.

    “Pak turun Pak,” teriak warga kepada pengendara mobil putih tersebut.

    Warga sekitar juga turut membantu sopir yang berusaha menyelamatkan diri. “Alhamdulillah pengemudi dapat diselamatkan oleh warga Kampung Nawit,” tulisnya.

    Informasi terakhir yang diterima detikOto, mobil sudah ditemukan. Warga sekitar membantu mengevakuasi mobil tanpa alat berat.

    Pelajaran Penting: Jangan Asal Terobos Banjir!

    Dari kejadian ini bisa diambil pelajaran penting. Pengendara jangan asal menerobos banjir. Banjir yang terlalu dalam dengan arus deras bisa menghanyutkan mobil meskipun bobot mobil terbilang berat.

    Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, tidak menyarankan mobil menerobos banjir yang terlalu dalam, apalagi ada arus deras Sebab, risikonya bukan cuma merusak mobil.

    “Risiko mobil terbawa arus kalau genangan sudah tinggi,” kata Sony kepada detikOto.

    Selain itu, yang juga banyak terjadi ketika mobil dipaksa menerobos banjir, mobil bisa masuk lubang atau bahkan got yang tidak terlihat akibat tertutup genangan. Selain itu, risiko lainnya mobil atau ban juga bisa terkena benda-benda tajam yang terbawa arus. Benda-benda tersebut juga bisa menghambat putaran roda atau merusak bodi mobil.

    Dari sisi teknis, kalau nekat menerobos banjir berisiko membuat mesin jebol. Hal itu disebabkan oleh air yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga tidak bisa terkompresi. Gejala itu disebut dengan water hammer.

    Water hammer adalah kondisi ketika air masuk ke ruang bakar mesin. Air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga yang terjadi setang piston bengkok bahkan bisa menyebabkan silinder mesin pecah.

    Water hammer mungkin tidak langsung membuat mesin jebol. Ada kondisi mobil mengalami water hammer beberapa waktu setelah menerobos banjir. Gejala awalnya adalah mesin terasa kasar. Kalau sudah terjadi water hammer yang membuat mesin jebol, tentu perbaikannya tidak murah.

    (rgr/din)

  • Kejadian Lagi Fortuner Diduga Serobot Antrean SPBU Berujung Penusukan

    Kejadian Lagi Fortuner Diduga Serobot Antrean SPBU Berujung Penusukan

    Jakarta

    Kejadian lagi pengemudi Fortuner arogan diduga menyerobot antrean SPBU. Peristiwa itu sampai berujung penikaman terhadap sopir Damri.

    Viral video yang memperlihatkan seorang pria hendak menusuk sopir Damri di Bandar Lampung. Kejadian itu diduga karena rebutan antrean saat isi BBM di SPBU.

    Dikutip detikSumbagsel, peristiwa itu terjadi karena pelaku melakukan penyerobotan saat mengantri untuk mengisi BBM. Selanjutnya, pelaku turun dari mobil karena tidak terima kendaraan jenis Toyota Fortuner berwarna putih yang dikendarai mengalami lecet pada body samping.

    Sempat terjadi cekcok mulut antara pelaku dan korban yang kemudian dilerai oleh warga. Pelaku langsung mengeluarkan badik dan langsung menusuk korban di area dadanya.

    “Benar, peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 9 lalu. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut,” kata Kapolsek Kedaton AKP Budi Harto.

    “(Korban) sudah dibawa ke rumah sakit, sudah diberikan perawatan,” katanya.

    Aksi ini tergolong sebagai road rage atau kekerasan di jalan. Perilaku road rage sering dikategorikan dengan tindakan arogan.

    Road rage dipicu oleh beberapa faktor seperti kekuasaan (pejabat), organisasi masyarakat, instansi hukum, rombongan seperti iring-iringan jenazah, motor fans club, dan sebagainya. Tak hanya itu, kendaraan dengan dimensi yang lebih besar, mahal dan mewah juga berpotensi jadi pemicu road rage.

    “Road rage adalah pengemudi yang tidak beretika dan membuat kegaduhan di tempat umum seperti jalan raya dan lain-lain. Tindakannya dikategorikan melawan hukum atau cenderung brutal bisa merugikan dan bahkan bisa mencederai orang lain,” kata praktisi keselamatan berkendara sekaligus Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana.

    Menyoal pengendara yang menyerobot antrean di SPBU tergolong sebagai aksi road rage yang merugikan orang lain.

    “Karena itu di tempat umum, dia enggak mau antre karena enggak punya etika,” terang Sony.

    Mungkin, kata Sony, menyerobot antrean di SPBU sebenarnya bisa saja dilakukan dengan catatan hanya kendaraan tertentu yang sifatnya memang darurat.

    “Dalam kondisi urgent bisa aja kendaraan nyerobot dan minta izin, tapi itu pun hanya kendaraan pemadam kebakaran, ambulans, patroli,” terang Sony.

    (rgr/dry)