Tag: Sony Susmana

  • Sopir PO Rosalia Indah Ugal-ugalan karena Alasan Dikejar Waktu, Ini Kata Pengamat

    Sopir PO Rosalia Indah Ugal-ugalan karena Alasan Dikejar Waktu, Ini Kata Pengamat

    Jakarta

    Viral di media sosial sopir bus PO Rosalia Indah ugal-ugalan di jalan tol hingga nyaris menabrak pengendara mobil yang datang dari lajur kanan. Sopir bus dan pengendara mobil kemudian saling beradu argumen di rest area. Sopir bus yang ngotot tidak mau disalahkan mengaku melakukan manuver bahaya karena dikejar waktu. Apa kata pengamat safety driving?

    Beredar video viral yang memperlihatkan sopir bus Rosalia Indah ugal-ugalan di Tol Trans Jawa. Bus PO Rosalia Indah tersebut melakukan manuver ekstrem dari bahu jalan menuju ke lajur kanan, hingga nyaris menabrak pemobil yang sedang melaju di lajur tersebut.

    Video itu diunggah di akun @dashcamindonesia, Kamis (11/12/2025). Menurut keterangan dalam unggahan tersebut, peristiwa terjadi sebelum Rest Area 275 A. Dijelaskan sopir bus bernama Marco Sony melakukan manuver berbahaya, yaitu menyalip kendaraan lainnya menggunakan bahu jalan dengan kecepatan tinggi.

    Selanjutnya dari bahu jalan, bus itu memaksa masuk lajur paling kanan. Sementara di lajur kanan, melaju pengendara mobil yang juga pemilik rekaman video dashcam itu. Pengendara mobil yang mengetahui ada bus PO Rosalia Indah memotong lajur secara cepat kemudian membunyikan klakson panjang, sehingga bus itu gagal masuk lajur.

    “Karena hal tersebut dia (sopir bus) seperti marah besar, sehingga membuntuti saya sampai Rest Area 275 A, di mana saya mengisi (daya) listrik mobil saya. Setelah sampai di rest area, driver bus bernama Marco Sony dengan sangat bersemangat memaki saya dengan kata kebun binatang dan kata-kata kotor dan menyalahkan saya karena alasannya dikejar waktu, sehingga dia berhak membahayakan nyawa saya dan nyawa keluarga saya,” tulis keterangan mobil tersebut.

    “Tapi dengan kebesaran hati saya, saya meminta maaf duluan, namun dengan sangat bersemangat dia melakukan kontak fisik dengan cara menepak handphone saya sampai handphone saya mati dan restart beberapa kali,” terangnya lagi.

    Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, alasan ugal-ugalan karena mengejar waktu tak bisa dibenarkan. Bagaimanapun, keselamatan harus selalu menjadi tujuan utama ketika berkendara di jalan raya. Sony juga menegaskan bahwa aksi sopir bus tersebut sangat berbahaya dan brutal.

    “Dari cara bermanuvernya saja sudah terlihat tidak layak sebagai pengemudi yang berkompeten, dari lajur kiri langsung ambil lajur kanan secara langsung. Itu sangat brutal,” ungkap Sony melalui pesan singkat kepada detikOto, Jumat (12/12/2025).

    “Dan menurut saya, (ugal-ugalan karena mengejar waktu) nggak bisa dijadikan alasan. Selama pengemudi ugal-ugalan, membahayakan, merugikan pihak lain, harus ditindak. Karena tanggung jawabnya dia termasuk, tidak hanya membuat perjalanan nyaman, tapi juga menyelamatkan para penumpang,” bilang Sony.

    (lua/din)

  • Niat Ngerem, Malah Injak Pedal Gas

    Niat Ngerem, Malah Injak Pedal Gas

    Jakarta

    Sopir mobil MBG yang menabrak SD di Jakut mengaku salah menginjak pedal saat kejadian. Niatnya nginjak pedal rem, yang terinjak justru pedal gas.

    Mobil pengantar MBG menyeruduk SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara. Insiden ini terjadi saat para siswa sedang mengikuti kegiatan di lapangan sekolah pada pukul 07.39 WIB. Daihatsu Gran Max berkelir putih itu mulanya menghantam pagar sekolah, lalu menabrak para siswa di lapangan.

    Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir mobil MBG tersebut. Kapolsek Cilincing Kompol Bobi Subasri mengungkap, berdasarkan pengakuan sementara, sopir mengaku salah menginjak pedal. Niatnya menginjak pedal rem, yang terinjak justru pedal gas. Sopir yang mengemudikan itu diketahui merupakan sopir pengganti. Dia sudah dua kali melakukan pengantaran MBG karena sopir utama sakit.

    “Ini keterangan sementara ya, bukan pasti ya, sementara. Dia mau naik ke atas itu, mau ngerem, katanya remnya nggak pakem kan, karena takut mau nabrak (mundur), dia injek (rem) yang dalam. Nah, kirain itu (rem), ternyata gas,” kata Bobi dikutip detikNews.

    Dia mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan lanjutan kepada sopir maupun kernet, MRR. Dia menyebut olah tempat kejadian perkara (TKP) juga masih dilakukan.

    “Itu untuk sementara ya, tapi kita belum bisa ini, masih olah TKP dulu ya,” kata Bobi.

    Akibat insiden tersebut, 20 orang menjadi korban. 19 merupakan siswa, dan satu lainnya seorang guru. Lima di antaranya dirawat di RS Koja, sedangkan 14 lainnya dibawa ke RSUD Cilincing. Sementara satu orang dibawa ke puskesmas setempat.

    Kejadian salah menginjak pedal berujung celaka bukan kali pertama terjadi. Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebut sebelum berkendara sebaiknya pengemudi mengenali dan memahami cara kerja dan operasional sebuah kendaraan.

    “Khususnya salah injak pedal bisa dipelajari di awal, mana pedal dan fungsinya serta risiko-risikonya. Seperti, menginjak pedal gas harus dalam posisi duduk siap, posisi tumit ada di depan pedal dan menginjak pedal gasnya harus smooth serta clear area,” jelas Sony beberapa waktu lalu.

    Sony menekankan, posisi tumit harusnya berada sejajar dengan pedal rem. Jika tumit berada sejajar dengan pedal gas, maka kaki pengemudi akan kesulitan mengoreksi ke pedal rem di saat kaget atau tiba-tiba harus mengerem.

    “Lebih baik ngeremnya sempurna dan ngegasnya nggak sempurna daripada sebaliknya,” sambungnya lagi.

    (dry/din)

  • Viral Ban Innova Masih Bagus Tiba-tiba Pecah, Ini Pelajaran Pentingnya!

    Viral Ban Innova Masih Bagus Tiba-tiba Pecah, Ini Pelajaran Pentingnya!

    Jakarta

    Di media sosial viral ban mobil Innova tiba-tiba pecah saat dikendarai di tol. Padahal disebutkan, ban tersebut masih dalam kondisi bagus. Tapi, ban itu pecah di bagian dindingnya.

    Video viral itu diunggah akun TikTok ratna.listy1. Unggahan video itu menarasikan, ban mobil tersebut masih terlihat bagus. Umur ban juga belum tua. Tapi ban bisa pecah dan terlihat hancur.

    “Benar-benar kejadian di luar nalar. Ban masih bagus, umur belum tua, tiba2 pecah dan hancur seperti kerupuk begini. Ada petugas Derek dari Astra Tol Cipali @astratolcipali lewat dan ikut menjaga situasi agar insiden ini tidak sampai mengganggu lalu lintas jalan tol. Serem ya kalau lihat penampakan bannya. Sepertinya mustahil kita selamat jika bukan karena pertolongan Allah,” tulisnya di unggahan TikTok.

    Dalam video yang diunggah tersebut, terlihat ban Innova itu pecah di bagian dinding ban. Tampak bagian dinding ban hancur. Pengendara Innova itu akhirnya menggantinya dengan ban serep.

    Menurut praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, ban mobil meski terlihat bagus bisa saja mengalami pecah di tengah perjalanan. Hal itu biasanya terkait dengan perawatan ban.

    Sony bilang, dari semua bagian ban, dinding ban adalah yang paling rentan. Makanya, ban mobil kebanyakan pecah di bagian dinding ban.

    “Dari semua bagian ban, yang paling tipis adalah dinding ban, sehingga rata-rata pecah dan rusaknya di situ,” katanya.

    Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinding ban pecah saat dikendarai. Faktor-faktor seperti kurang dirawat kebanyakan menjadi pemicunya.

    “Biasanya rusak atau pecah karena sering kurang tekanan angin pada bannya, atau ban sering disemir oplosan, atau tertusuk benda tajam yang tidak terdeteksi, atau cacat produksi (kemungkinan terkecil),” sebut Sony.

    Pelajaran Penting

    Untuk itu, Sony menyarankan sebelum melakukan perjalanan biasakan mengecek kondisi ban, paling tidak secara visual. Kalau tekanan angin berkurang, langsung tambahkan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Untuk berapa besar tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya di bagian pintu pengemudi ada tabel spesifikasi tekanan ban yang sesuai.

    “Pahami bahwa ban itu buatan pabrik yang bukan berarti tidak perlu perawatan. Dan di kendaraan, ban tersebut kerjanya paling berat,” ujar Sony.

    “Untuk menghindari kerusakan, biasakan dicek secara visual bannya dan tekanan anginnya setiap pagi hari. Kemudian jangan disemir dengan semir oplosan. Sesuaikan kecepatan kendaraan dengan aturan lalu lintas (maksimal 80 km/jam) karena harapannya jika pecah pun kendaraan masih bisa dikontrol oleh pengemudi,” bebernya.

    (rgr/din)

  • Viral Ban Innova Masih Bagus Tiba-tiba Pecah, Ini Pelajaran Pentingnya!

    Viral Ban Innova Masih Bagus Tiba-tiba Pecah, Kok Bisa?

    Jakarta

    Di media sosial TikTok viral ban mobil Kijang Innova tiba-tiba pecah saat dikendarai. Dinarasikan, ban dalam kondisi bagus, tapi tetap pecah hingga terlihat hancur. Kok bisa?

    Video viral itu diunggah akun TikTok ratna.listy1. Dia menarasikan, ban mobil tersebut masih terlihat bagus. Umur ban juga belum tua. Tapi ban bisa pecah dan terlihat hancur.

    “Benar-benar kejadian di luar nalar. Ban masih bagus, umur belum tua, tiba2 pecah dan hancur seperti kerupuk begini. Ada petugas Derek dari Astra Tol Cipali @astratolcipali lewat dan ikut menjaga situasi agar insiden ini tidak sampai mengganggu lalu lintas jalan tol. Serem ya kalau lihat penampakan bannya. Sepertinya mustahil kita selamat jika bukan karena pertolongan Allah,” tulisnya di unggahan TikTok.

    Dalam video yang diunggah tersebut, terlihat ban Innova itu pecah di bagian dinding ban. Terlihat bagian dinding ban hancur. Pengendara Innova itu akhirnya menggantinya dengan ban serep.

    @ratna.listy1 Benar-benar kejadian di luar nalar. Ban masih bagus, umur belum tua, tiba2 pecah dan hancur seperti kerupuk begini. Ada petugas Derek dari Astra Tol Cipali @astratolcipali lewat dan ikut menjaga situasi agar insiden ini tidak sampai mengganggu lalu lintas jalan tol. Serem ya kalau lihat penampakan bannya. Sepertinya mustahil kita selamat jika bukan karena pertolongan Allah. 😢 #tolcipali #banmeletus #kecelakaantolcipali ♬ suara asli – Ratna Listy

    Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana bilang, memang tetap ada kemungkinan ban mobil pecah meski kondisinya masih bagus. Hal itu disebabkan karena faktor perawatan.

    “Ban bisa pecah karena banyak hal, terutama salah dalam perawatan sekalipun belum habis masa pakai sesuai dengan umur penggantian,” kata Sony kepada detikOto, Minggu (7/12/2025).

    Menurut Sony, dari semua bagian ban, dinding ban adalah yang paling rentan. Makanya, ban mobil kebanyakan pecah di bagian dinding ban.

    “Dari semua bagian ban, yang paling tipis adalah dinding ban, sehingga rata-rata pecah dan rusaknya di situ,” katanya.

    Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinding ban pecah saat dikendarai. Faktor-faktor seperti kurang dirawat kebanyakan menjadi pemicunya.

    “Biasanya rusak atau pecah karena sering kurang tekanan angin pada bannya, atau ban sering disemir oplosan, atau tertusuk benda tajam yang tidak terdeteksi, atau kemungkinan terkecil cacat produksi,” sebut Sony.

    Untuk itu, Sony menyarankan sebelum melakukan perjalanan biasakan mengecek kondisi ban, paling tidak secara visual. Kalau tekanan angin berkurang, segera tambahkan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Untuk berapa besar tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya di bagian pintu pengemudi ada tabel spesifikasi tekanan ban yang sesuai.

    (rgr/din)

  • Sopir Tak Bisa Ngerem saat Kecelakaan Cipularang

    Sopir Tak Bisa Ngerem saat Kecelakaan Cipularang

    Jakarta

    Lagi-lagi kecelakaan maut terjadi di Tol Cipularang. Kecelakaan yang menewaskan satu orang itu dipicu oleh kendaraan yang mengalami rem blong.

    Insiden tersebut terjadi pada Selasa (2/12/2025) sekitar pukul 13.40 WIB. Nahas akibat kecelakaan beruntun itu, 1 orang meninggal dan 5 orang lainnya luka-luka.

    Pemicu kecelakaan tersebut yakni truk boks yang dikemudikan oleh Rian Hidayat. Truk boks itu mengalami rem blong. Pengemudi mengakui remnya sudah bermasalah sebelum terjadi kecelakaan maut.

    “Mobilnya nggak bisa ngerem, jadi memang penyebabnya ya mobil yang saya bawa,” kata Rian Hidayat dikutip detikJabar.

    Ia mengatakan truk yang ia kemudikan tak membawa muatan apa pun. Saat itu ia melakukan perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Ia mengaku sudah merasakan adanya hal yang tak beres pada kendaraannya.

    “Truk kosong, enggak bawa muatan. Jadi saya dari KM 116 itu memang sudah enggak bisa ngerem. Saya langsung buang ke kiri, tadi di jalur memang enggak ada tempat pembuangan yang di tol itu makanya langsung nabrak mobil di depannya,” kata Rian.

    Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana bilang, jika mengacu kepada kronologi tersebut, artinya kecelakaan ini merupakan kelalaian sopir truk boks yang mengakibatkan orang lain cedera sampai meninggal dunia.

    “Sebuah kelalaian besar dilakukan oleh pengemudi jika memaksakan kendaraannya tetap berjalan yang bermasalah dengan remnya. Pasti hanya tinggal tunggu waktu dan tempat untuk tabrakan,” kata Sony kepada detikOto, Rabu (3/12/2025).

    Menurut Sony, di kondisi jalan menurun, pengemudi harus mengontrol kecepatan truk. Caranya bisa dengan menggunakan gigi rendah atau mengurangi kecepatan.

    “Sehingga jika terjadi malfunction pada kendaraan-kendaraannya, si pengemudi memiliki waktu untuk bertindak dalam mengantisipasi kecelakaan,” jelas Sony.

    Selain itu, bisa juga menggunakan lajur kiri. Sebab, dengan memanfaatkan lajur kiri, dalam kondisi darurat pengemudi truk lebih mudah banting setir.

    “Pengemudi truk bisa membuang ke kiri, ruang kosong yang kemungkinan terjadinya korban jiwa sedikit. Jika ada gate rail pun dengan mudah diterabas oleh truk,” sebut Sony.

    (rgr/dry)

  • Ketemu Sopir Arogan Kayak Karimun Acungkan Pedang, Lawan atau Cuekin?

    Ketemu Sopir Arogan Kayak Karimun Acungkan Pedang, Lawan atau Cuekin?

    Jakarta

    Baru-baru ini, media sosial dihebohkan aksi arogan pengemudi Suzuki Karimun yang mengacungkan pedang ke pengemudi lain di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Lantas, jika berhadapan dengan situasi yang sama, apa yang harus kita lakukan?

    Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, ketika bertemu pengemudi arogan dan emosional di jalan raya sebaiknya menghindar. Sebab, jika melawan, situasinya justru makin kacau.

    “Jika bertemu mereka di jalan raya, jangan mau diajak debat dengan pengemudi arogan, kita nggak akan menang. Karena mereka lebih siap melakukan tindakan berbahaya selanjutnya,” ujar Sony kepada detikOto, belum lama ini.

    “Hindari mereka (pengendara arogan) dengan cara menjauh, tidak meladeni, kunci pintu mobil, dan usahakan merekam peristiwa-peristiwa yang merugikan atau mengganggu untuk dilaporkan (ke pihak berwenang),” kata dia menambahkan.

    Diberitakan sebelumnya, pengemudi Suzuki Karimun mengacungkan pedang setelah tak terima ditegur pengendara lain. Ketika itu, dia ditegur usai memotong jalan dengan cara serampangan.

    Tayangan berdurasi singkat tersebut dibagikan akun Instagram @indrawansonny, Minggu (30/11). Dia sebagai pemilik rekaman bercerita, pengemudi Karimun tersebut melakukan maneuver agresif saat mau mengambil jalur kanan di Tol Jorr Exit Pondok Indah.

    Ketika itu, mobil @indrawansonny yang sedang dikemudikan driver-nya itu mengedipkan lampu dan membunyikan klakson untuk memberikan teguran. Bukannya mengaku salah, pengemudi Karimun tersebut malah marah-marah.

    “Saat putri saya hendak ke Pondok Indah bersama driver saya dan ketika exit pondok indah ada kendaraan suzuki karimun memotong jalur dan garis sambung dari paling kiri ke depan kendaraan saya di lajur paling kanan,” tulis @indrawansonny, dikutip Senin (1/12).

    “Terlihat membahayakan, driver saya memberi tanda dengan lampu dimmer plus klakson untuk memperingati, tapi pengemudi karimun membuka kaca dan mengumpat ke kendaraan saya hingga pengemudi karimun berhenti dan membentak ke arah kendaraan kami,” lanjutnya.

    Tak lama kemudian, pengemudi Karimun dengan nopol L 1487 YH tersebut mengeluarkan senjata tajam berupa pedang. Dia kemudian mengacungkannya sambil melontarkan kalimat-kalimat ancaman.

    “Driver saya memilih menghindar namun ternyata pengemudi Karimun mengejar dan menggetok kaca sisi kanan dengan senjata tajam yang tampak seperti pedang di mana anak perempuan saya duduk dan mengeluarkan kata kasar berkali-kali,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Pelajaran dari Kecelakaan Innova Putih yang Ngebut di Bahu Jalan Tol

    Pelajaran dari Kecelakaan Innova Putih yang Ngebut di Bahu Jalan Tol

    Jakarta

    Sebuah Innova putih mengambil bahu jalan, namun tiba-tiba hilang kendali, lalu menabrak truk boks. Pelajaran untuk tidak menggunakan bahu jalan tol untuk ngebut.

    Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menegaskan, bahu jalan hanya untuk keadaan darurat. Maka dari itu, ada bahaya mengintai di bahu jalan, salah satunya kendaraan yang berhenti karena keadaan darurat.

    “Bahu jalan itu seharusya untuk darurat, yang kecepatannya rendah atau berhenti dan bukan untuk mendahului. Jika ada mobil yang rusak/mogok berhentinya pasti di bahu jalan, memang harusnya relatif lebih kosong. Kalau maksa lewat bahu jalan dengan konsep mendahului (kecepatannya tinggi) ketemu dengan mobil yang statis atau berhenti, maka bisa dibayangkan benturannya,” kata Sony kepada detikOto.

    Dalam video yang beredar di media sosial terlihat Innova putih melaju dari bahu jalan tol. Namun tiba-tiba Innova itu hilang kendali saat masuk ke lajur 2. Mobil tersebut menabrak truk boks.

    Dikutip dari detikJabar, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Berawal saat Toyota Kijang Innova yang dikemudikan Daren Sibaclan (18), melaju searah dengan dua kendaraan lainnya. Namun mobil tersebut melaju di bahu jalan kiri.

    Kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Jalan Tol Purbaleunyi, Tepatnya di Kilometer 124 Jalur B, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (29/11/2025).

    Insiden tersebut melibatkan tiga kendaraan yakni Toyota Kijang Innova dengan nomor polisi D 1124 GU, lalu satu unit truk Hino boks barang dengan nomor polisi Z 8381 CQ, dan Toyota Rush nomor polisi D 1624 MJ.

    “Kami menangani kecelakaan lalu lintas melibatkan tiga kendaraan roda empat di ruas Jalan Tol Purbaleunyi KM 124 jalur B, Bandung arah Jakarta,” kata Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Sat Lantas Polres Cimahi, Iptu Yusup Gustiana saat dikonfirmasi, Sabtu (29/11/2025).

    Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Berawal saat Toyota Kijang Innova yang dikemudikan Daren Sibaclan (18), melaju searah dengan dua kendaraan lainnya. Namun mobil tersebut melaju di bahu jalan kiri.

    “Di lokasi kejadian, pengemudi kemudian hilang kendali ke sebelah kanan sehingga menabrak body belakang sebelah kanan kendaraan Hino boks barang yang berada di lajur sebelahnya,” kata Yusup.

    Kemudian kendaraan Toyota Rush yang ada di belakang truk melakukan pengereman sampai akhirnya tertabrak oleh kendaraan lain. Namun kendaraan yang menabrak itu memutuskan melanjutkan perjalanan.

    “Untuk kecelakaan truk terguling dan mobil mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa, hanya ada 3 orang yang mengalami luka ringan dan langsung ditangani,” kata Yusup.

    Sejatinya pengendara harus mengerti bahu jalan tak bisa digunakan sembarangan. Penggunaan bahu jalan sendiri diatur dalam pasal 41 ayat 2 Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, penggunaannya sebagai berikut:

    a. digunakan bagi arus lalu lintas pada keadaan darurat;
    b. diperuntukkan bagi kendaraan yang berhenti darurat;
    c. tidak digunakan untuk menarik/menderek/ mendorong kendaraan;
    d. tidak digunakan untuk keperluan menaikkan atau menurunkan penumpang dan/atau barang dan/atau hewan

    (riar/lua)

  • Pelajaran Kasus Pemobil yang Mukul dan Rasis Usai Ditegur Lawan Arah

    Pelajaran Kasus Pemobil yang Mukul dan Rasis Usai Ditegur Lawan Arah

    Jakarta

    Baru-baru ini, media sosial dihebohkan kasus pengemudi Suzuki Ertiga yang rasis dan memukul pengendara motor setelah tak terima ditegur lawan arah. Apa pelajaran penting yang bisa diambil dari kasus tersebut?

    Diberitakan sebelumnya, kasus tersebut bermula dari pemilik akun Instagram @thepaparock yang menegur pengemudi Ertiga saat lawan arah. Ketika itu, dia mengaku sedang mengendarai motor bersama anaknya.

    “Tolong jangan rasis ya. Hari ini (25/11) saya keluar rumah naik motor untuk antar anak sekolah. Saya jalan dari rumah sekitar 3-4 meter ada mobil lawan arah dan dia klakson. Saya tanya ke driver, mas di sana emang jalan ditutup? Dia jawab kenapa lu?” tulis akun @thepaparock, dikutip Sabtu (29/11).

    “Saya bilang ini mas lawan arah, dia jawab lagi: gue tau emang kenapa? Gue orang sini. Terjadilah adu mulut dan saya videoin seperti di bawah ini,” lanjutnya.

    Bahkan, menurut @thepaparock, terduga pelaku bukan hanya rasis, melainkan juga anarkis dengan melakukan penyerangan fisik. Dia juga mengklaim, pemobil tersebut merusak pagar rumahnya.

    Melalui unggahan yang lain, akun @thepaparock atas nama Rionaldy telah melakukan laporan resmi ke Polres Metro Jaya Jakarta Pusat. Namun, hingga sekarang, belum ada kelanjutan kabarnya seperti apa.

    Pelajaran Penting

    Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu belum lama ini menjelaskan, pemicu pengemudi bertingkat agresif dan emosional biasanya disebabkan beberapa faktor, seperti jabatan atau tergabung dan instansi tertentu.

    Selain itu, kata dia, penyebab lainnya adalah kesadaran berlalu lintas di jalan yang lemah. Kesadaran empati untuk berbagi jalan dengan pengguna jalan lain juga rendah. Penegakan hukum pun dinilai kurang tegas sehingga aksi kekerasan di jalan terus berulang.

    “Kasus-kasus seperti ini banyak mengakibatkan tindak anarkis atau fisik perusakan namun berakhir dengan tidak berlanjutnya menjadi kasus hukum = damai dengan pertimbangan restorative justice,” kata Jusri.

    Di kesempatan lain, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana mengatakan, kebiasaan melawan arah merupakan ‘penyakit’ para pengguna jalan raya di Indonesia. Menurutnya, kebiasaan itu sering dilakukan orang yang maunya buru-buru tanpa memikirkan keselamatan.

    “(Mereka mikir) mumpung sepi, cuma dekat, kok, dan lain-lain membuat semua jalan disamaratakan. Bahkan aturan lalin diabaikan meski membahayakan,” ujar Sony kepada detikOto, belum lama ini.

    Lebih jauh, Sony mengingatkan, lebih baik tertib tapi selamat, ketimbang buru-buru dan melawan arah tapi berakhir celaka.

    “Tertib lalu lintas dan menjaga kebugaran menjadi salah satu kunci dalam menjaga keselamatan,” kata Sony.

    (sfn/sfn)

  • Pelajaran Kasus Pemobil yang Mukul dan Rasis Usai Ditegur Lawan Arah

    Viral Ertiga Lawan Arah di Jakpus, Ditegur Malah Rasis dan Mukul!

    Jakarta

    Hampir setiap hari, selalu ada yang membuat heboh di media sosial. Terbaru, ada pengemudi mobil di kawasan Jakarta Pusat (Jakpus) yang melakukan pemukulan dan rasis lantaran tak terima ditegur lawan arah!

    Pemilik akun @thepaparock bercerita, mulanya dia sedang mengantar anaknya sekolah naik sepeda motor. Kemudian muncul Suzuki Ertiga dari arah berlawanan. Ketika ditanya dan ditegur, pemobil tersebut malah melontarkan kalimat rasis.

    “Tolong jangan rasis ya. Hari ini (25/11) saya keluar rumah naik motor untuk antar anak sekolah. Saya jalan dari rumah sekitar 3-4 meter ada mobil lawan arah dan dia klakson. Saya tanya ke driver, mas di sana emang jalan ditutup? Dia jawab kenapa lu?” tulis akun @thepaparock, dikutip Jumat (28/11).

    “Saya bilang ini mas lawan arah, dia jawab lagi: gue tau emang kenapa? Gue orang sini. Terjadilah adu mulut dan saya videoin seperti di bawah ini,” lanjutnya.

    Bahkan, menurut @thepaparock, terduga pelaku bukan hanya rasis, melainkan juga anarkis dengan melakukan penyerangan fisik. Dia juga mengklaim, pemobil tersebut merusak pagar rumahnya.

    “Lalu kami dipisahkan warga, setelah itu saya pergi antar anak saya, ternyata dia ke rumah saya dan gedor-gedor bahkan pagar saya ditendang dan dipukul,” kata dia.

    Melalui unggahan yang lain, akun @thepaparock atas nama Rionaldy telah melakukan laporan resmi ke Polres Metro Jaya Jakarta Pusat. Namun, hingga sekarang, belum ada kelanjutan kabarnya seperti apa.

    Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana mengatakan, kebiasaan melawan arah merupakan ‘penyakit’ para pengguna jalan raya di Indonesia. Menurutnya, kebiasaan itu sering dilakukan orang yang maunya buru-buru tanpa memikirkan keselamatan.

    “(Mereka mikir) mumpung sepi, cuma dekat, kok, dan lain-lain membuat semua jalan disamaratakan. Bahkan aturan lalin diabaikan meski membahayakan,” ujar Sony kepada detikOto, belum lama ini.

    Lebih jauh, Sony mengingatkan, lebih baik tertib tapi selamat, ketimbang buru-buru dan melawan arah tapi berakhir celaka.

    “Tertib lalu lintas dan menjaga kebugaran menjadi salah satu kunci dalam menjaga keselamatan,” kata Sony.

    (sfn/dry)

  • Ngamuk Ditegur Lawan Arah, Pemotor di Lebak Bulus Pukul Penegur!

    Ngamuk Ditegur Lawan Arah, Pemotor di Lebak Bulus Pukul Penegur!

    Jakarta

    Pengendara motor di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, melakukan pemukulan setelah tak terima ditegur lawan arah di jalan raya. Aksi kekerasan itu terekam kamera dan viral di media sosial!

    Dilansir dari akun Instagram @jakarta.terkini dan TikTok @duckiiiies, pemotor tersebut bukan lawan arah sendiri, melainkan bersama rombongan pemotor lain. Imbasnya, pengendara yang melintas di jalur seharusnya menjadi tertahan dan tak bisa melintas.

    Ketika situasi mulai kacau dan jalanan makin macet, pelaku kekerasan itu lantas menghampiri korban yang melakukan teguran, marah-marah, kemudian melakukan pukulan telak ke arah kepala.

    “Terjadi tindakan kekerasan saat seorang pemotor menegur rombongan pelaku lawan arah di Pertigaan Adiyaksa, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kejadian tersebut diunggah pada Jumat (20/11),” demikian tulis akun @jakarta.terkini, Rabu (26/11).

    “Disclaimer, konten ini bukan untuk ditiru karena lawan arah dapat membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain. Yuk, tertib berlalu lintas, Jakartans!” tambahnya.

    Hingga berita ini dimuat, video tersebut sudah disaksikan 1,1 juta kali dan mendapat hampir 6 ribu komentar. Kebanyakan warganet menyayangkan aksi kekerasan yang ditunjukkan pemotor dengan nomor polisi (nopol) B 6486 ZNH tersebut.

    Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana mengatakan, kebiasaan melawan arah merupakan ‘penyakit’ para pengguna jalan raya di Indonesia. Menurutnya, kebiasaan itu sering dilakukan orang yang maunya buru-buru tanpa memikirkan keselamatan.

    “(Mereka mikir) mumpung sepi, cuma dekat, kok, dan lain-lain membuat semua jalan disamaratakan. Bahkan aturan lalin diabaikan meski membahayakan,” ujar Sony kepada detikOto, belum lama ini.

    Lebih jauh, Sony mengingatkan, lebih baik tertib tapi selamat, ketimbang buru-buru dan melawan arah tapi berakhir celaka.

    “Tertib lalu lintas dan menjaga kebugaran menjadi salah satu kunci dalam menjaga keselamatan,” kata Sony.

    (sfn/rgr)