KPK Usut Dugaan Korupsi Pengangkutan Penyaluran Beras Bansos, Sudah Ada Tersangka
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan korupsi pengangkutan penyaluran beras bantuan sosial (Bansos) di Kementerian Sosial (Kemensos).
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, KPK sudah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) baru terkait perkara tersebut.
“KPK menerbitkan sprindik baru terkait pengangkutan penyaluran bantuan sosial di Kementerian Sosial. Penyidikan ini sejak Agustus 2025, pengembangan dari perkara bansos di Kemensos sebelumnya,” kata Budi, dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).
Budi mengatakan, penyidikan dilakukan sejak bulan ini, Agustus 2025, dan KPK sudah menetapkan tersangka dalam perkara tersebut.
Perkara ini, kata dia, merupakan pengembangan dari dugaan korupsi bansos yang sudah ditangani sebelumnya.
“Pengadaan penyaluran bantuan sosial beras ini untuk tahun 2020. Dalam penyidikannya, sudah ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka,” ujar dia.
Budi menambahkan, untuk mengusut dugaan korupsi pengangkutan bansos beras, penyidik mulai memanggil lima saksi.
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Rabu.
Kelima saksi tersebut adalah Herry Tho selaku Direktur Operasional PT Dosni Roha Logistik tahun 2021-2024, Kanisius Jerry Tengker yang merupakan Direktur Utama PT Dosni Roha Logistik tahun 2018-2022, Ibnu Solihin dan Fathin Chamama yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Kemensos, serta Gary Judianto Tanoesoedibjo selaku Komisaris PT DOS-NI-ROHA (PT DNR) sejak tahun 2018 hingga sekarang dan Direktur Business Development PT Storesend Elogistics.
Untuk diketahui, saat ini terdapat tiga kasus korupsi terkait bansos yang tengah diusut KPK.
Pertama, menyangkut kerugian keuangan negara dalam pengadaan Bansos Covid-19 yang menyeret mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.
Kemudian, distribusi bantuan sosial beras (BSB) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Program Keluarga Harapan (PKH), Kementerian Sosial.
Lalu, pengadaan 6 juta paket Bansos Bantuan Presiden (Banpres) atau Bansos Presiden di kawasan Jabodetabek.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Solihin
-

Stok Beras di Ritel Kosong, Mentan: Konsumen Beralih ke Pasar Tradisional
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan adanya tren pergeseran pembelian beras di pasar tradisional selagi stok beras di gerai ritel modern kosong.
Menurutnya, usai temuan beras premium oplosan menyeruak beberapa waktu lalu, konsumen cenderung lebih mempercayai pasar tradisional karena penjualan yang transparan, terbuka, dan murah.
“Kalau [beras] premium, harganya Rp17.000-Rp18.000. Di sini [pasar tradisional] harganya Rp13.000, sudah bagus berasnya. Itu secara alami nanti terjadi pergerakan,” kata Mentan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).
Dia kemudian memaparkan bahwa selama ini terdapat kompetisi antara penjual besar dan penjual kecil dalam distribusi beras.
Amran mengatakan bahwa gerai ritel modern mendapatkan suplai beras dari produsen yang juga berkapasitas besar hingga 1.000 ton per hari.
Sebaliknya, pasar tradisional hanya mendapatkan suplai dari pabrik penggilingan kecil maupun petani-petani. Dia menyebut bahwa pemerintah berupaya memberdayakan kelompok kecil ini agar lebih bersaing di tengah masyarakat.
“Persoalannya, kita mau memihak pada siapa? Yang kecil atau yang besar? Pemerintah menginginkan bagaimana yang kecil ini jangan tertindas supaya dia [memberdayakan] ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sebelumnya sempat melakukan penarikan sejumlah merek beras premium yang diduga oplosan. Hal tersebut menyebabkan stok beras di gerai-gerai ritel modern langka.
Ketua Umum Aprindo Solihin mengatakan bahwa pihaknya akan kembali menjual beras premium. Hanya saja, harga penjualannya bakal dipangkas dari harga sebelumnya.
Dia mengatakan harga jual beras kemasan seperti merek Sania dan Fortune juga akan dibanderol lebih murah Rp1.500, alias turun dari harga eceran tertinggi (HET) Rp74.500 menjadi Rp73.000 per 5 kg.
“Di antara produsen-produsen, ada satu produsen yang bersedia untuk dipotong harga jualnya. Awalnya dipotong Rp1.000 per 5 kg, lalu ditambah Rp500. Jadi, mulai hari ini, beras premium sesuai HET dipotong Rp1.500,” kata Solihin kepada Bisnis melalui sambungan telepon, Jumat (8/8/2025).
-

Panas Diredam-Pandangan Tetap Terang, Ini Kaca Film yang Diadopsi dari Mobil Balap
Jakarta –
Kaca film punya peran yang cukup banyak, bukan soal privasi kabin supaya tidak terlihat jelas dari luar. Tetapi juga menjaga suhu kabin tetap adem.
Baru-baru ini, Wincos, brand kaca film premium dari Lintec Jepang merilis kaca film Thermal Shield, hasil kerjasama dengan tim balap Honda Racing Indonesia.
Kaca film Thermal Shield adalah jenis kaca film yang dirancang khusus untuk menahan panas matahari secara lebih efektif dibanding kaca film pada umumnya.
“Kolaborasi bersama Honda Racing Indonesia memberi kami insight berharga tentang kebutuhan performa ekstrem dan kenyamanan di medan balap. Hal tersebut menjadi inspirasi kami untuk terus menyempurnakan teknologi kaca film kami – dan Thermal Shield adalah hasil nyata dari proses riset yang panjang,” ujar Fajar Solihin selaku Presiden Direktur PT. Lintec Jakarta dalam keterangannya.
Jadi apa teknologi yang dimiliki dari kace film terbaru dari Wincos: Thermal Shield?
Wincos menyebut kaca film ini dirancang dengan perlindungan infrared rejection, — ukuran seberapa besar kemampuan kaca film menahan atau memblokir radiasi inframerah (infrared) dari sinar matahari agar panasnya tidak masuk ke dalam kabin. Wincos menyebut kaca film ini punya kemampuan hingga 99.8%. Singkatnya kaca film ini memberikan perlindungan maksimal dan perlindungan dari panas berlebih di dalam kabin kendaraan.
Selain itu, kaca film ini juga memiliki teknologi Nano IR (infrared) memungkinkan Wincos memblokir sekaligus tetap menjaga visibilitas transparan.
Seperti disinggung sebelumnya, kaca film thermal shield ini merupakan hasil development Wincos Jepang dengan masukan dari team HRI, ini menjadi langkah pertukaran pengetahuan antara dunia balap dan teknologi perlindungan kendaraan harian.
Kaca film Thermal Shield disebut menjadi opsi bagi pemilik mobil yang menginginkan visibilitas optimal tanpa mengorbankan perlindungan dari paparan panas. Saat ini kaca film thermal shield tersedia dengan kegelapan 40% dan direkomendasikan untuk pemasangan kaca depan serta panoramic sunroof.
(riar/lua)
-

Ombudsman Minta Pemerintah Buka Keran Stok Cadangan Beras, Ad Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia – Ombudsman RI meminta kepada pemerintah agar segera melepas cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Bulog. Hal ini agar tidak terjadinya kelangkaan beras yang ada di masyarakat, di mana kasus kecurangan beras yang sedang marak membuat beras langka ditingkat peritel modern.
“Ombudsman mendorong agar pemerintah segera melepas cadangan beras yang ada di gudang Bulog untuk mengisi pasar yang saat ini ada indikasi kelangkaan,” kata Yeka dalam konferensi pers di Gedung Ombudsman RI, Jumat (8/8/2025).
Yeka menambahkan masyarakat saat ini membutuhkan kepastian terkait ketersediaan beras terutama ditingkat peritel modern. “Sekarang bagaimana caranya agar beras ini ada di pasar? Lepas. Ini kita tidak perlu lagi berdebat bagaimana nanti stok pangan kita ke depan. Masyarakat perlu kepastian soal ketersediaan beras,” tambah Yeka.
Adapun kondisi saat ini, beras ditingkat peritel modern hampir langka, karena beras premium kemasan terpantau kosong di beberapa peritel modern.
Sebelumnya, Ketua Umum Aprindo Solihin mengakui pihaknya memang menarik beras yang dinilai bermasalah dari rak-rak ritel modern. Ia berdalih bahwa langkah ini diambil untuk menjaga ketenangan anggota dan menjaga kepercayaan konsumen.
“Yang barang terindikasi, yang telah diumumkan ada pengoplosan itu kita tarik dari display,” ujar Solihin kepada CNBC Indonesia, Sabtu (3/8/2025).
“Ya… sesuai dengan yang diumumkan oleh pemerintah melalui pihak kepolisian. Imbauan memang ada permintaan untuk tidak menarik. Tetapi di lapangannya kan berbeda ya. Jadi kita peritel juga tidak mau mengambil risiko. Sehingga pendisplay-an atas barang tersebut sudah kita tarik dari rak-rak, untuk tidak kita display. Dan dalam waktu dekat kita akan kembalikan kepada supplier,” lanjutnya.
Langkanya beras premium ditingkat peritel modern terjadi setelah kasus harga beras yang meninggi. Harga beras yang tinggiini diketahui sudah melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditentukan.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
-

Stok Beras SPHP di Ritel Modern Masih Kosong, Kemendag Bilang Begini
Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perdagangan (Kemendag) angkat bicara mengenai masih minimnya stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di jaringan ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart. Salah satu faktor utama yang disebut adalah merebaknya kasus pengoplosan beras yang membuat distribusi menjadi lebih ketat.
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang mengatakan, pemerintah telah menetapkan penyaluran beras SPHP ke ritel modern tetap berlangsung hingga akhir tahun.
“Sejauh ini memang untuk ritel modern, laporan kemarin dari Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) baru 540 ton yang masuk. Kami harapkan dalam waktu dekat ini pasokan SPHP akan segera disalurkan,” kata Moga saat ditemui di kantor Kemendag, Rabu (6/8/2025).
Ia mengungkapkan, keputusan penyaluran beras SPHP diambil dalam rapat koordinasi terbatas yang digelar pada 17 Juli 2025. Pemerintah, menurut Moga, terus mengupayakan agar pasokan beras SPHP kembali mengalir ke pasar ritel dalam waktu dekat.
Lebih lanjut, Moga menegaskan, pemerintah melalui kolaborasi lintas lembaga, yakni Badan Pangan Nasional (Bapanas), Perum Bulog, Aprindo, hingga Persatuan Perusahaan Penggilingan Padi (Perpadi), telah berkomitmen mempercepat distribusi beras SPHP ke masyarakat.
Moga menambahkan, distribusi ini menjadi krusial untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga beras di tingkat konsumen tetap terjaga, terutama di tengah keresahan masyarakat atas kelangkaan beras murah di ritel belakangan ini.
Sementara itu, dari pantauan CNBC Indonesia di 2 gerai minimarket di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, rak-rak beras terlihat kosong, dan tak nampak satupun kemasan beras SPHP.
Salah satu pegawai toko mengungkapkan, hingga saat ini beras SPHP memang belum ada masuk atau dikirim ke tokonya. Ia hanya mendapat kabar bahwa pasokan akan datang, namun belum ada kepastian waktu.
“Beras (SPHP) yang dari Bulog belum ada masuk. Tapi kemarin dapat info sih nanti bakal masuk, tapi belum tahu kapan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin berharap distribusi beras program SPHP dari pemerintah bisa segera masuk ke jaringan ritel. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat SPHP bisa digelontorkan,” ujar Solihin kepada CNBC Indonesia, Senin (4/8/2025).
Namun, dia menyebut penyaluran SPHP dari gudang Bulog sampai bisa dijual di ritel modern membutuhkan waktu distribusi yang cukup lama, apalagi untuk daerah di bagian Timur Indonesia.
“Itu kan ada proses. Ini perlu waktu untuk sampai ke ritel, sampai didistribusikan kepada gerai-gerai,” ungkapnya.
Ia menjelaskan waktu distribusi akan tergantung dari pengiriman Bulog ke gudang ritel, dan distribusi lanjutan ke gerai. “Nah kalau gudang kita di Surabaya, distribusinya ke NTT, ke NTT kan perlu waktu lagi,” jelas Solihin.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
-

Stok Beras Premium di Gerai Ritel Seret, Kemendag: Peritel Berhati-hati
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut, peritel mulai berhati-hati dalam menjual beras premium. Hal ini seiring adanya temuan beras premium yang tak sesuai mutu dan kualitas alias beras oplosan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan, saat ini peritel mulai berhati-hati menjual beras kemasan premium dari para pemasok (supplier).
Dia juga memastikan peritel yang tergabung ke dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tetap melayani beras premium dan tak menariknya dari toko ritel modern, seiring dengan adanya surat dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Aprindo itu sebenarnya enggak menarik [beras premium di ritel], cuma sekarang itu lebih berhati-hati menerima beras baru dari supplier-supplier. Mereka betul-betul melakukan pengecekan. Jangan sampai nanti ujung-ujungnya yang repot di mereka juga,” kata Iqbal saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (4/8/2025).
Iqbal menuturkan bahwa para peritel harus melalui tahap verifikasi dengan memastikan beras yang diterima sesuai dengan kemasan, volume, hingga mengikuti standar mutu beras Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Mereka harus pastikan apa yang tercantum dalam kemasannya, beratnya berapa, mereka verifikasi. Kemudian SNI-nya bagaimana, mereka juga verifikasi,” ujarnya.
Alhasil, dia menjelaskan proses verifikasi ini membuat beras premium yang dipajang di gerai ritel modern mengalami kelangkaan.
“Sehingga memang beras-beras yang dipajang pada akhirnya dari gerai-gerai anggota Aprindo itu agak lambat perputarannya karena ada proses verifikasi di sana,” tuturnya.
Dia menegaskan proses verifikasi beras premium ini dilakukan agar konsumen dan peritel tidak merugi.
“Jadi memang Aprindo dengan anggotanya sekarang ini berhati-hati [menjual beras premium]. Tujuannya baik agar mereka juga aman berjualannya dan konsumen juga nyaman membelinya,” terangnya.
Namun, Iqbal menuturkan bahwa peritel juga kemungkinan meretur beberapa beras premium dan menggantinya dengan sesuai mutu dan kualitas. Di sisi lain, jika beras premium yang dijual sesuai dengan informasi kemasan, maka peritel akan tetap menjual beras tersebut.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang mengatakan, pemerintah telah memerintahkan agar beras premium tetap dijual di toko ritel. Selain itu, peritel juga harus menyesuaikan harga beras sesuai dengan kualitas.
Moga menjelaskan langkah pemerintah untuk tidak menarik beras premium ini agar tidak terjadi kelangkaan beras di pasar.
“Yang jelas pemerintah tidak minta menarik [beras premium]. Pemerintah hanya minta supaya ritel modern menyesuaikan harga terhadap komoditas beras yang tidak sesuai takaran kemarin dan mutunya juga,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Aprindo memastikan tak menarik beras premium dari gerai ritel.
Ketua Umum Aprindo Solihin mengatakan bahwa Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengimbau agar peritel tak menarik beras kemasan premium dari display.
Selain itu, Solihin menjelaskan peritel juga menurunkan harga beras premium senilai Rp1.000 per 5 kilogram sampai 31 Juli 2025.
“Dari Bapanas sudah ada keluar surat imbauan kepada seluruh ritel untuk tidak menarik beras dari display. Surat Bapanas ya. Dan berlakunya penurunan harga atau penurunan harga Rp1.000 per 5 kilogram itu sampai 31 Juli,” kata Solihin kepada Bisnis, Senin (28/7/2025).
Solihin memastikan sederet merek beras yang telah diumumkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan juga tetap dipasarkan di setiap gerai.
“Enggak, enggak ada [beras premium] yang diturunkan. Saat ini sudah suratnya sudah keluar. Sudah diminta untuk tidak menurunkan,” terangnya.
Meski demikian, Solihin menuturkan, beras yang dipasarkan oleh perusahaan dengan merek milik sendiri (private label) tetap ditarik dari display, seperti merek Alfamart dan Alfamidi.
“Beras Alfamart kan private label kita ya. Sementara ada sebagian yang memang ada yang sudah diturunkan, ada yang belum. Jadi untuk yang belum, kita biarkan saja sementara ini,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, penarikan beras merek Alfamart dan Alfamidi menyangkut nama merek perusahaan ritel sehingga peritel tidak ingin mengambil risiko lebih jauh.
“Karena ini menyangkut nama merek kita. Kita enggak mau, tidak berisiko. Sementara kita diturunkan dulu ya. Yang private label, private label ya. Sekali lagi ya, private label. Ada [beras merek] Alfamart, Alfamidi kita turunkan sementara,” terangnya.
Lebih lanjut, Solihin menyampaikan bahwa stok beras premium di gerai ritel masih tersedia dan aman untuk kebutuhan masyarakat. Menurut dia, selama masyarakat membeli beras premium sesuai dengan kebutuhan, maka stok komoditas ini masih tersedia meski pasokannya tak penuh.
“Memang service level-nya enggak penuh, tetapi kan enggak ada lonjakan daripada pembelian sampai saat ini. Tidak ada lonjakan pembelian. Sampai saat ini [stok beras premium] di ritel masih ada,” pungkasnya.
/data/photo/2025/08/01/688c4e922a9b2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



