Tag: Solihin

  • Viral Penjarahan Minimarket di Sibolga, Begini Respons Kemendag

    Viral Penjarahan Minimarket di Sibolga, Begini Respons Kemendag

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan prioritas utama pemerintah tetap pada percepatan distribusi bantuan pangan dan kebutuhan pokok bagi warga terdampak, di tengah insiden penjarahan di sejumlah gerai ritel di Sibolga, Sumatra Utara.

    Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan penjarahan merupakan kejadian luar biasa, tetapi saat ini perhatian utama harus tertuju pada penyaluran bantuan.

    “Ini kejadian luar biasa, kami juga sudah komunikasi dengan Aprindo [Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia]. Aprindo pada prinsipnya menyampaikan yang penting itu adalah bagaimana caranya masyarakat yang terdampak bencana itu bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dulu,” ujar Iqbal saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (2/12/2025).

    Iqbal menuturkan, Aprindo justru telah bergerak cepat mengirimkan bantuan ke lokasi terdampak. Dia menambahkan, pemerintah meminta semua pihak untuk tidak memperbesar isu penjarahan minimarket, karena yang paling mendesak adalah memastikan warga mendapatkan kebutuhan pokok.

    “Mari kita tidak membahas masalah yang belum jadi perintah saat ini, karena ini bencana,” ujarnya.

    Sebelumnya, Ketua Umum Aprindo Solihin menilai insiden penjarahan di gerai ritel hanya dilakukan oleh oknum dan tidak mencerminkan niatan dari pelaku industri.

    “Kan itu hanya dilakukan oleh oknum, kan nggak ada niatan,” kata Solihin saat ditemui seusai konferensi pers Epic Sale 2025 di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2025).

    Sayangnya, Solihin enggan merinci jumlah anggota Aprindo yang terdampak. Namun, dia menyatakan fokus utama saat ini bukan menghitung kerugian materiil anggota, melainkan memastikan bantuan cepat dan tepat sasaran bagi para korban banjir di wilayah Sumatra.

    Solihin menyampaikan anggota Aprindo telah berupaya memberikan bantuan, meski jangkauan terbatas melalui aparat kepolisian setempat, lantaran tidak dapat langsung menjangkau semua lokasi terdampak.

    Adapun, penjarahan terjadi di Alfamart dan Indomaret di Sibolga, Sumatra Utara. Selain itu, gudang Perum Bulog di Sibolga juga menjadi sasaran.

    Berdasarkan catatan Bisnis.com, warga yang telah terisolasi sejak Senin (25/11/2025) dilaporkan beramai-ramai menerobos masuk ke gudang. Mereka merobohkan pagar gerbang, merusak gembok, dan mengambil beras serta minyak goreng yang tersimpan di dalam gudang.

    “Kami memahami bahwa masyarakat sedang berada dalam situasi darurat akibat bencana banjir yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan terputusnya akses pangan,” kata Kepala Bulog Kanwil Sumut Budi Cahyanto, Minggu (30/11/2025).

  • Kementerian UMKM Sebut Transaksi Judi Online Turun, Beralih buat Bahan Pokok

    Kementerian UMKM Sebut Transaksi Judi Online Turun, Beralih buat Bahan Pokok

    Jakarta

    Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat terjadi penurunan aktivitas judi online (judol) secara tahunan hingga kuartal III-2025. Penurunan ini diklaim sebagai sinyal beralihnya perputaran dana dari judol ke belanja.

    Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana mengatakan, berdasarkan data PPATK, perputaran dana judol menurun dari Rp 359 triliun pada 2024 menjadi Rp 155 triliun hingga September 2025. Temmy menyebut penurunan ini bukti perubahan pola masyarakat.

    “Alhamdulillah ya PPATK merilis data tahun ini itu transaksi judi online Rp 155 triliun, sementara tahun lalu Rp 359 triliun. Artinya, ada spending yang akan di-shifting. Kalau tadi orang belanja, beli top up untuk judi online, sekarang kita arahkan mungkin bisa belanja kebutuhan pokok, baik sandang, pangan,” ungkap Temmy dalam Konferensi Pers Program Every Purchase is Cheap (EPIC) SALE di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2025).

    Ia menilai fenomena ini menjadi angin segar bagi sektor UMKM yang sebelumnya banyak terpukul oleh peralihan belanja masyarakat ke aktivitas judol. Dengan turunnya dana yang mengalir ke judol, Temmy menyebut momentum belanja pada program Epic Sale 2025 menjadi sarana untuk mengembalikan daya beli ke sektor riil.

    “Ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi kita. Ini hal menarik, tapi saya harus sampaikan, karena memang tahun-tahun lalu UKM banyak terpuruk pembelanjanya karena memang semuanya main judi online,” jelasnya.

    Epic Sale 2025 Bidik Transaksi Rp 56 T

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO), Solihin, menyebut gelaran Epic Sale ini turut menggandeng pasar modern. Ia pun menargetkan nilai transaksi sebesar Rp 56 triliun sepanjang periode Epic Sale sejak 1 Desember hingga 4 Januari.

    “Target Epic Sales APRINDO tahun 2026, ini given ya, mau nggak mau kita hanya upaya, dan saya yakin angka Rp 56 triliun dengan jumlah yang ikut serta, Insyaallah kita bisa tercapai,” ungkap Solihin.

    Solihin mengatakan, target ini akan menjadi tolok ukur menjaga perputaran ekonomi di akhir tahun. Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Setidaknya, APRINDO juga menerima tiga mandat melalui program ini.

    Ketiga mandat tersebut ialah, mendorong daya beli masyarakat di periode kebutuhan tinggi, menjadi pendorong pertumbuhan retail nasional di tengah dinamika global, dan menguatkan kolaborasi retail dan pasar untuk manfaat langsung yang dirasakan masyarakat.

    Dalam hal ini, gelaran Epic Sale akan menyediakan diskon antara 20% hingga 80%. Solihin pun optimis target tersebut dapat dicapai lantaran pada gelaran tahun ini, APRINDO turut menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), seperti Perumda Pasar Jaya.

    “APRINDO terus menjadi mitra pemerintah dalam menjaga stabilitas harga, pasokan dan distribusi program ini menyediakan akses promosi luas mulai dari happy hour, payday sale, loyalty program, with purchase dengan diskon bahan pokok, gebyar pasar, flash sale dan beberapa kegiatan lainnya,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ahi/ara)

  • Bos Ritel Respons Penjarahan di Sumatera Saat Akses Bantuan Terputus

    Bos Ritel Respons Penjarahan di Sumatera Saat Akses Bantuan Terputus

    Jakarta

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO), Solihin merespons penjarahan sejumlah gerai ritel modern di wilayah terdampak bencana di Sumatera beberapa waktu lalu. Diketahui, penjarahan ini disinyalir terjadi karena akses darat jalur bantuan masih terputus.

    Penjarahan gerai ritel modern ini dikabarkan terjadi di Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng). Solihin mengatakan, penjarahan dilakukan oleh sejumlah oknum masyarakat.

    “Kan itu hanya dilakukan oleh oknum, kan nggak ada niatan,” ungkap Solihin di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2025).

    Meski begitu, Solihin tak menyebut pasti langkah hukum yang akan ditempuh imbas kondisi tersebut. Menurutnya, yang terpenting adalah memastikan bantuan dapat mencukupi masyarakat yang terdampak bencana tersebut.

    “Tugas kita saat ini adalah bagaimana secepatnya memberikan bantuan untuk bisa mencukupi saudara-saudara kita yang menerima musibah,” jelasnya.

    Solihin tak menampik ada beberapa anggota APRINDO yang turut terdampak bencana alam di wilayah tersebut. Akan tetapi, ia menolak menyebut angka kerugian yang dialami anggotanya.

    Saat ini, APRINDO juga terus berupa menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah terdampak bencana. Bantuan tersebut disalurkan melalui aparat kepolisian lantaran akses jalur utama masih banyak yang terputus.

    “Anggota APRINDO tidak berhenti-berhentinya sampai hari ini, ya mohon maaf dengan tidak mengurangi rasa hormat, mengirimkan bantuan ya. Tetapi karena keterbatasan jangkauan, sehingga bantuan itu kita titipkan melalui Polda Sumut. Hari ini kita kirim beberapa kendaraan untuk kita masuk ke dalam, harapan masuk ke titik-titik tertentu, tapi kita melalui orang tertentu. Ya, ingat loh ya, dari Sumut ke tempat lokasi itu perlu waktu 32 jam kita bisa tembus. Kita nggak punya kemampuan,” ungkapnya.

    (ahi/ara)

  • Ritel Modern dan UMKM: Antara Peluang Kemitraan dan Ancaman Dominasi

    Ritel Modern dan UMKM: Antara Peluang Kemitraan dan Ancaman Dominasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kemitraan antara ritel modern dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kembali menjadi sorotan. Di satu sisi, kerja sama ini membuka peluang bagi produk lokal untuk menembus pasar yang lebih luas.

    Di sisi lain, ekspansi masif jaringan minimarket modern seperti Alfamart dan Indomaret dinilai berpotensi menekan ruang tumbuh usaha kecil dan toko tradisional.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menegaskan, peluang UMKM untuk bermitra dengan jaringan ritel modern saat ini terbuka lebar.

    Bahkan, menurutnya, peritel besar memberikan sejumlah kelonggaran pembayaran bagi UMKM dibandingkan pemasok besar.

    Namun, ia menekankan bahwa kemitraan ini hanya akan berkelanjutan jika pelaku UMKM mampu menjaga mutu dan kontinuitas pasokan.

    “Mutu dan kualitas harus tetap terjaga. Selain itu, kontinuitas juga penting. Jangan sampai hari ini barang tersedia, tetapi dua minggu kemudian habis,” ujar Solihin di sela acara Hari Ritel Nasional 2025 di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

    Produk UMKM yang paling banyak menghiasi rak-rak ritel modern saat ini adalah makanan dan minuman. Solihin menilai, untuk memperluas pasar, UMKM perlu meningkatkan standar masa kedaluwarsa produknya.

    Bahkan, sambungnya, di beberapa negara, produk yang diperdagangkan harus memiliki masa kedaluwarsa minimal satu tahun. Sementara itu, produk UMKM kita rata-rata hanya enam hingga delapan bulan.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso turut menegaskan pentingnya peran jaringan ritel modern dalam memperkuat distribusi produk dalam negeri. Menurutnya, pola kemitraan yang telah berjalan selama satu dekade terakhir perlu diperluas, bukan dibatasi.

    “Apabila produk UMKM diterima pasar domestik, ini menjadi salah satu cara untuk menahan laju impor,” ujar Budi.

    Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, rata-rata porsi produk UMKM di ritel modern saat ini mencapai 15%, namun di beberapa wilayah Jakarta, proporsinya bahkan telah meningkat hingga 80%, terutama untuk kategori makanan dan minuman.

    “Kalau produk UMKM diterima di dalam negeri dan bisa bersaing, itu bukti kita mulai mengonsumsi produk buatan sendiri,” tegas Budi.

    Kekhawatiran atas Dominasi Minimarket

    Meski kemitraan dengan ritel modern dianggap membawa manfaat, sejumlah pihak tetap menyuarakan kekhawatiran. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menilai ekspansi besar-besaran jaringan minimarket bisa ‘membunuh’ ekonomi rakyat.

    “Ritel raksasa seperti Indomaret dan Alfamart yang masuk ke kampung-kampung berpotensi membunuh para pelaku UMKM,” ujar Muhaimin.

    Sebagai respons, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan rantai bisnis berkeadilan guna melindungi pelaku usaha kecil. Deputi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Leontinus Alpha Edison menjelaskan, kebijakan ini bukan bentuk pelarangan, melainkan upaya menciptakan ekosistem yang lebih adil dan inklusif.

    “Pemerintah tidak sedang mematikan Indomaret dan Alfamart, tetapi berupaya melakukan pemerataan rantai bisnis yang adil,” jelas Leon.

    Ia mengingatkan bahwa banyak toko kecil terancam gulung tikar akibat keterbatasan modal dan akses.

    “Jangan hanya hitung berapa orang yang bekerja di Alfamart dan Indomaret, tapi hitung juga berapa toko kecil yang mati,” ujarnya.

    Data Aprindo mencatat, hingga akhir 2025 jumlah gerai Indomaret mencapai sekitar 24.141 unit, sementara Alfamart memiliki sekitar 20.120 unit di seluruh Indonesia. Kedua jaringan itu masih menargetkan ekspansi agresif dengan penambahan sekitar 1.000 gerai baru per tahun.

    Menata Ulang Ekosistem Ritel

    Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menilai langkah perlindungan terhadap UMKM perlu disertai kebijakan yang realistis. Ia menyebut, ritel modern harus diatur lebih ketat terutama dalam hal izin dan distribusi, agar pertumbuhan minimarket tidak menekan toko tradisional.

    “Kalau dibiarkan bebas, sulit bagi usaha tradisional berkembang. Perlu pengaturan soal jarak dan distribusi agar lebih seimbang,” kata Faisal.

    Ia juga menyoroti pentingnya memperkuat rantai pasok ritel tradisional dan memberikan pendampingan teknis kepada pelaku UMKM, mulai dari manajemen toko, tampilan produk, hingga pelayanan pelanggan.

    Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin berpendapat bahwa pengaturan ekspansi ritel modern harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu iklim investasi.

    “Pembatasan ekspansi memang perlu, tapi jangan sampai menimbulkan ketidakpastian investasi,” ujarnya.

    Menurutnya, solusi terbaik adalah melibatkan UMKM dalam rantai pasok ritel modern, bukan menutup gerai yang sudah ada. Dengan begitu, pelaku kecil tetap mendapat ruang tumbuh, sementara jaringan ritel besar tetap berkontribusi terhadap perekonomian.

    Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Akumindo) Edy Misero menilai kehadiran ritel modern tidak seharusnya dipandang negatif. Menurutnya, jaringan minimarket justru membuka ruang pemasaran baru bagi produk UMKM, menyerap tenaga kerja lokal, dan memberikan kemudahan bagi konsumen.

    “Hadirnya ritel besar seperti Alfamart dan Indomaret juga memberikan ruang kepada produk-produk UMKM untuk dipasarkan,” ujar Edy.

    Ia menambahkan, segmen pasar yang dilayani berbeda. Masyarakat menengah ke atas lebih banyak berbelanja di ritel modern, sedangkan masyarakat menengah ke bawah masih setia di warung kelontong dan warung Madura.

    “Warung Madura, misalnya, punya keunggulan seperti operasional 24 jam, margin fleksibel, dan kedekatan dengan pelanggan,” tambahnya.

  • Pengusaha Ritel Dukung Purbaya Ubah Rp1.000 Jadi Rp1

    Pengusaha Ritel Dukung Purbaya Ubah Rp1.000 Jadi Rp1

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Solihin mengatakan mendukung wacana redenominasi atau penyederhanaan mata uang oleh pemerintah.

    “Ya kita mendukung aja kebijakan pemerintah,” kata Solihin kepada wartawan saat perayaan Hari Ritel Nasional di Balai Sudirman, Jakarta pada Selasa (11/11/2025).

    Solihin pun menekankan jika kebijakan redenominasi tersebut tidak memiliki pengaruh langsung terhadap penjualan ritel.

    “Tapi secara langsung gak berdampak terhadap penjualannya,” ucapnya.

    Pemerintah berencana merampungkan kebijakan redenominasi rupiah melalui penuntasan penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Harga Rupiah alias RUU Redenominasi.

    Rencana tersebut telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029 melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70 Tahun 2025. PMK 70/2025 ini ia tetapkan sejak 10 Oktober 2025 dan diundangkan pada 3 November 2025.

    “RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) merupakan RUU luncuran yang rencananya akan diselesaikan pada 2027,” dikutip dari PMK 70/2025 pada Senin(10/11/2025).

    Dalam PMK itu, ada empat urgensi pembentukan RUU Redenominasi, pertama ialah efisiensi perekonomian yang dapat dicapai melalui peningkatan daya saing nasional.

    Kedua, menjaga kesinambungan perkembangan perekonomian nasional. Ketiga, menjaga nilai rupiah yang stabil sebagai wujud terpeliharanya daya beli masyarakat, dan keempat, meningkatkan kredibilitas Rupiah

    (ras/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aprindo Ungkap Tantangan Produk UMKM Masuk Gerai Ritel Modern

    Aprindo Ungkap Tantangan Produk UMKM Masuk Gerai Ritel Modern

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menegaskan bahwa UMKM yang telah mendistribusikan produknya melalui gerai ritel modern harus menjaga mutu dan keberlanjutan produk tersebut.

    Ketua Umum Aprindo, Solihin, menyatakan bahwa peritel telah membuka peluang lebar untuk bermitra dengan UMKM, termasuk memberikan kelonggaran pembayaran dibandingkan dengan supplier dari perusahaan besar.

    “Tetapi mutu dan kualitas harus tetap terjaga. Selain itu, kontinuitas juga penting. Jangan sampai hari ini barang tersedia, tetapi dua minggu kemudian habis,” ujar Solihin di sela acara Hari Ritel Nasional 2025 di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

    Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah, khususnya di daerah yang produknya berpotensi diminati oleh konsumen.

    Solihin menambahkan bahwa produk UMKM di ritel modern saat ini didominasi oleh makanan dan minuman. Untuk meningkatkan eksposur penjualan produk tersebut, ia menekankan perlunya peningkatan standar masa kedaluwarsa.

    “Negara tertentu menetapkan bahwa produk yang diperdagangkan harus memiliki masa kedaluwarsa minimal satu tahun. Sementara itu, rata-rata produk UMKM saat ini memiliki masa kedaluwarsa enam hingga delapan bulan. Oleh karena itu, kami tengah mencari solusi terkait hal ini,” jelas Solihin.

    Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa jaringan ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret berperan penting dalam distribusi produk dalam negeri agar dapat bersaing di pasar.

    Menurut Budi, pemerintah ingin distribusi produk domestik berjalan optimal, salah satunya melalui kemitraan dengan UMKM. Kemitraan ini dijalin agar ritel modern maupun toko tradisional bisa sama-sama berkembang.

    “Apabila produk UMKM diterima pasar domestik, ini menjadi salah satu cara untuk menahan laju impor. Sepuluh tahun lalu, kami sudah memulai pola kemitraan antara ritel modern dengan UMKM. UMKM ini bisa produsen, bisa juga toko tradisional atau kelontong,” kata Budi saat ditemui terpisah.

  • Aprindo: Redenominasi Rupiah Tak Berdampak Langsung ke Penjualan Ritel

    Aprindo: Redenominasi Rupiah Tak Berdampak Langsung ke Penjualan Ritel

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menilai bahwa rencana redenominasi mata uang rupiah tidak akan memberikan dampak langsung terhadap penjualan di sektor usaha ritel.

    Ketua Umum Aprindo Solihin mengatakan, kebijakan tersebut lebih berdampak pada kepraktisan dalam pelabelan harga barang yang dijual di gerai-gerai ritel modern.

    “Kita pegang [nominal] nolnya banyak, nanti kalau dibelanjakan atau ditukarkan jadi kelihatannya kecil,” ujar Solihin saat ditemui usai acara Hari Ritel Nasional 2025 di Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

    Oleh karena itu, Solihin menyatakan bahwa Aprindo mendukung rencana tersebut sebagai salah satu strategi pemerintah untuk mengatur peredaran uang di masyarakat.

    Sejalan dengan itu, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) juga menyatakan dukungan terhadap rencana redenominasi rupiah.

    Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menjelaskan, redenominasi akan mempermudah peritel dalam menampilkan label harga produk, karena selama ini angka nol yang terlalu banyak sering menyulitkan sistem kasir dan pencetakan label harga elektronik.

    “Kalau dari Hippindo, kami mendukung [redenominasi], karena saat ini penjualan di kasir maupun price tag itu nolnya kebanyakan. Misalnya barang elektronik seharga Rp10 juta, di sistem komputer atau mesin pencetak name tag kadang tidak terdeteksi. Jadi, ini akan sangat memudahkan,” ujar Budihardjo kepada Bisnis, Senin (10/11/2025).

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa kebijakan redenominasi rupiah akan dijalankan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral.

    Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menyebutkan bahwa realisasi kebijakan redenominasi rupiah akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan BI.

    “Redenom [redenominasi] itu kebijakan bank sentral, dan nanti akan diterapkan sesuai kebutuhan pada waktunya. Tetapi, [realisasi redenominasi] tidak sekarang, dan tidak tahun depan,” ujar Purbaya usai menghadiri Dies Natalies ke-71 Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Senin (10/11/2025).

    Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa rencana redenominasi rupiah tidak akan memengaruhi daya beli masyarakat maupun nilai tukar terhadap barang dan jasa.

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menjelaskan bahwa redenominasi merupakan penyederhanaan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengubah nilai riilnya.

    “Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi transaksi, memperkuat kredibilitas rupiah, dan mendukung modernisasi sistem pembayaran nasional,” ujar Denny dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

  • Kecelakaan Maut di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik, Solihin Tewas Tabrak Truk Box

    Kecelakaan Maut di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik, Solihin Tewas Tabrak Truk Box

    Gresik (beritajatim.com) – Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik kembali mencatatkan kecelakaan fatal yang merenggut korban jiwa. Solihin (38), warga Desa Tirem, Kecamatan Duduksampeyan, menjadi korban dalam kecelakaan tragis yang terjadi saat sepeda motor yang dikendarainya ditabrak truk box.

    Kecelakaan tersebut mengakibatkan Solihin tewas setelah terpelanting dan terlindas oleh truk yang menabraknya.

    Peristiwa nahas ini bermula saat korban yang mengendarai sepeda motor Honda Vario W 6216 HZ melintas di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan. Truk box L 8106 GC yang dikemudikan Agus Kasmuji (27), warga Kediri, datang dari arah timur menuju barat.

    Diduga karena kelalaian pengemudi truk, yang kurang memperhatikan kondisi lalu lintas di depannya, truk tersebut menabrak bagian belakang sepeda motor yang dikendarai korban.

    Akibat benturan keras tersebut, Solihin terpelanting ke jalan dan tak lama kemudian terlindas oleh truk. “Korban sempat mendapat perawatan medis sewaktu dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Namun, lukanya yang sangat parah dinyatakan meninggal,” ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Andri Aswoko, Senin (11/11/2025).

    Setelah kejadian tersebut, Agus Kasmuji, pengemudi truk box, segera diamankan oleh pihak kepolisian. “Sopir truk box yang menyebabkan nyawa korban melayang telah diamankan. Kami juga memeriksa sejumlah saksi-saksi untuk mendalami lebih lanjut peristiwa ini,” tambah Aswoko.

    Sementara itu, kendaraan truk box yang terlibat dalam kecelakaan tersebut kini telah diamankan sebagai barang bukti untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan atau black spot. Jalur yang lurus dan sering digunakan untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi ini memerlukan kewaspadaan ekstra bagi pengendara yang melintas. [dny/suf]

  • MBG Kembali Makan Korban, Puluhan Siswa di Bandung Barat Keracunan

    MBG Kembali Makan Korban, Puluhan Siswa di Bandung Barat Keracunan

    Jakarta

    Kasus keracunan di program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah. Kini puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan usai menyantap menu MBG.

    Kejadian ini terjadi pada Selasa (14/10). Para siswa menyantap menu sekitar pukul 09.30 WIB. Setelah itu, sekitar pukul 12.00 WIB, sebagian siswa mulai mengalami pusing, mual, dan muntah.

    Kepala SMPN 1 Cisarua, Agus Solihin langsung bertindak cepat. Pihaknya membawa siswa-siswa yang keracunan menuju ruangan-ruangan yang sengaja disulap menjadi tempat penanganan sementara.

    “Jumlahnya sekitar 54-an, kita berharap berharap tidak ada kejadian yang terlalu masif. Kita tangani di ruang lab komputer, aula, dan kelas,” kata Agus Solihin, dikutip dari detikJabar, Rabu (15/10/2025).

    “Yang memiliki gejala berat itu seperti sesak napas, mual, muntah. Ada juga yang sesak itu karena asma. Yang ringan di aula dan di lab komputer, yang agak berat sudah dibawa oleh pihak MBG guru, ke Kilink Dokter Ellen,” sambugnya.

    Orang Tua Siswa Panik

    Kasus ini tak ayal membuat para orang tua siswa panik. Namun, pihak sekolah mengatakan bahwa mereka telah memberikan penanganan yang maksimal untuk kesembuhan siswa.

    Agus menyebut total ada 1.300 paket MBG yang diterima, kemudian ada sebanyak 1.250 paket MBG yang dibagikan dan dikonsumsi siswa. Sisanya tidak terbagikan karena siswa ada yang tidak masuk sekolah.

    Kasus keracunan ini, menurut penuturan siswa diduga berasal dari ayam yang basi. Pasalnya, ketika dirinya membuka ompreng MBG, langsung tercium bau tidak sedap.

    Langkah BGN di Setiap Kasus Keracunan MBG

    Pada setiap kasus keracunan MBG, Badan Gizi Nasional (BGN) akan langsung bertindak cepat dalam menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), minimal selama 14 hari untuk dilakukan penyelidikan serta berbagai uji laboratorium terkait sampel makanan.

    Tidak hanya itu, BGN juga menegaskan bahwa pihaknya akan menanggung penuh biaya perawatan atau pengobatan korban keracunan.

    “Jika tidak status lain (Pemkot/Pemda menyatakan KLB), biaya ditanggung BGN. Berlaku nasional,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana saat dihubungi detikcom, Selasa (14/10/2025).

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • MBG Kembali Makan Korban, Puluhan Siswa di Bandung Barat Keracunan

    MBG Kembali Makan Korban, Puluhan Siswa di Bandung Barat Keracunan

    Jakarta

    Kasus keracunan di program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah. Kini puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan usai menyantap menu MBG.

    Kejadian ini terjadi pada Selasa (14/10). Para siswa menyantap menu sekitar pukul 09.30 WIB. Setelah itu, sekitar pukul 12.00 WIB, sebagian siswa mulai mengalami pusing, mual, dan muntah.

    Kepala SMPN 1 Cisarua, Agus Solihin langsung bertindak cepat. Pihaknya membawa siswa-siswa yang keracunan menuju ruangan-ruangan yang sengaja disulap menjadi tempat penanganan sementara.

    “Jumlahnya sekitar 54-an, kita berharap berharap tidak ada kejadian yang terlalu masif. Kita tangani di ruang lab komputer, aula, dan kelas,” kata Agus Solihin, dikutip dari detikJabar, Rabu (15/10/2025).

    “Yang memiliki gejala berat itu seperti sesak napas, mual, muntah. Ada juga yang sesak itu karena asma. Yang ringan di aula dan di lab komputer, yang agak berat sudah dibawa oleh pihak MBG guru, ke Kilink Dokter Ellen,” sambugnya.

    Orang Tua Siswa Panik

    Kasus ini tak ayal membuat para orang tua siswa panik. Namun, pihak sekolah mengatakan bahwa mereka telah memberikan penanganan yang maksimal untuk kesembuhan siswa.

    Agus menyebut total ada 1.300 paket MBG yang diterima, kemudian ada sebanyak 1.250 paket MBG yang dibagikan dan dikonsumsi siswa. Sisanya tidak terbagikan karena siswa ada yang tidak masuk sekolah.

    Kasus keracunan ini, menurut penuturan siswa diduga berasal dari ayam yang basi. Pasalnya, ketika dirinya membuka ompreng MBG, langsung tercium bau tidak sedap.

    Langkah BGN di Setiap Kasus Keracunan MBG

    Pada setiap kasus keracunan MBG, Badan Gizi Nasional (BGN) akan langsung bertindak cepat dalam menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), minimal selama 14 hari untuk dilakukan penyelidikan serta berbagai uji laboratorium terkait sampel makanan.

    Tidak hanya itu, BGN juga menegaskan bahwa pihaknya akan menanggung penuh biaya perawatan atau pengobatan korban keracunan.

    “Jika tidak status lain (Pemkot/Pemda menyatakan KLB), biaya ditanggung BGN. Berlaku nasional,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana saat dihubungi detikcom, Selasa (14/10/2025).

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)