Tag: Sofyan

  • Makan Bergizi Gratis Ringankan Pengeluaran Siswa

    Makan Bergizi Gratis Ringankan Pengeluaran Siswa

    Depok: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, selesai mendistribusikan 16 ribu porsi untuk para siswa. Salah satu sekolah penerima ialah  SMP Islam Nurul Qur’an, Tapos, Depok. Ketua Yayasan SMP Islam Nurul Qur’an Sofyan pun menyambut baik program tersebut. 

    SMP Islam Nurul Qur’an merupakan sekolah yang terdapat pesantren dan asrama dengan rata-rata siswa berlatar belakang kurang mampu. Dengan makan bergizi gratis ini dinilai membantu menekan pengeluaran pesantren. 

    “Paling tidak juga kami dari pondok, sedikit mengurangi juga, dari biasanya anak-anak makan di sini sehari tiga kali menjadi dua kali. Mempermudah pihak yayasan, meringankan juga,” kata Sofyan, ditemui di SMP Islam Nurul Qur’an, pada Senin, 6 Januari 2025.

    Sofyan meyakini dengan makanan bergizi dari program ini, kualitas berpikir anak-anak bisa menjadi lebih baik. Ia mengakui selama ini makanan yang diberikan pesantren ala kadarnya. “Jadi kalau ditambah ini akan lebih baik lagi, menurut kami. Mudah-mudahan program ini  bisa berlanjut,” ujarnya.
     

    Sofyan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, yang telah mencanangkan program MBG. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut.

    “Supaya anak-anak bisa terbantu, khususnya bagi yayasan. Anak-anak jadi tambah semangat juga kan belajarnya,” ucap Sofyan. 

    Pendistribusian makan bergizi gratis di SMP Islam Nurul Qur’an ini ditinjau langsung oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Ace Hasan Syadzily; Staf Khusus Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hafizhul Mizan; dan Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI, Mayjen TNI Rido Hermawan. Mereka memasuki salah satu kelas dan menyapa para siswa.

    Salah satu siswa penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis bernama Nadia, tampak sumringah melihat kotak makan stainless steel yang telah disediakan di meja. Ia tak sabar membukanya dan menyantap makanan tersebut.
     

    Ace Hasan meminta para siswa berdoa terlebih dahulu sebelum makan. Setelah itu, para siswa menyantap makanan dengan lahap.

    “Enak,” kata Nadia. Tampak menu makanan yang disajikan berupa nasi, ayam teriyaki, tahu, sayur buncis, dan jeruk. Porsi makanan disesuaikan dengan usia siswa. Namun, kandungan gizi semua target penerima disesuaikan kebutuhannya berdasarkan kategori usia. Adapun penyajian makanan diawasi oleh ahli gizi. Untuk takaran gizi tertera di setiap dapur sebagai pedoman. 

    Salah satunya, di dapur MBG di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok. Gramasi untuk anak SD kelas 1-3 porsi nasinya 100 gram, ayam teriyaki 35 gram, tumis buncis 45 gram, tempe bacem 25 gram, dan jeruk Medan 70 gram. Gramasi SD kelas 4-6, nasi 150 gram, ayam teriyaki 40 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram. Sementara itu, gramasi SMA untuk nasi 200 gram, ayam teriyaki 50 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram.

    Depok: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, selesai mendistribusikan 16 ribu porsi untuk para siswa. Salah satu sekolah penerima ialah  SMP Islam Nurul Qur’an, Tapos, Depok. Ketua Yayasan SMP Islam Nurul Qur’an Sofyan pun menyambut baik program tersebut. 
     
    SMP Islam Nurul Qur’an merupakan sekolah yang terdapat pesantren dan asrama dengan rata-rata siswa berlatar belakang kurang mampu. Dengan makan bergizi gratis ini dinilai membantu menekan pengeluaran pesantren. 
     
    “Paling tidak juga kami dari pondok, sedikit mengurangi juga, dari biasanya anak-anak makan di sini sehari tiga kali menjadi dua kali. Mempermudah pihak yayasan, meringankan juga,” kata Sofyan, ditemui di SMP Islam Nurul Qur’an, pada Senin, 6 Januari 2025.
    Sofyan meyakini dengan makanan bergizi dari program ini, kualitas berpikir anak-anak bisa menjadi lebih baik. Ia mengakui selama ini makanan yang diberikan pesantren ala kadarnya. “Jadi kalau ditambah ini akan lebih baik lagi, menurut kami. Mudah-mudahan program ini  bisa berlanjut,” ujarnya.
     

    Sofyan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, yang telah mencanangkan program MBG. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut.
     
    “Supaya anak-anak bisa terbantu, khususnya bagi yayasan. Anak-anak jadi tambah semangat juga kan belajarnya,” ucap Sofyan. 
     
    Pendistribusian makan bergizi gratis di SMP Islam Nurul Qur’an ini ditinjau langsung oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Ace Hasan Syadzily; Staf Khusus Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hafizhul Mizan; dan Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI, Mayjen TNI Rido Hermawan. Mereka memasuki salah satu kelas dan menyapa para siswa.
     
    Salah satu siswa penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis bernama Nadia, tampak sumringah melihat kotak makan stainless steel yang telah disediakan di meja. Ia tak sabar membukanya dan menyantap makanan tersebut.
     

    Ace Hasan meminta para siswa berdoa terlebih dahulu sebelum makan. Setelah itu, para siswa menyantap makanan dengan lahap.
     
    “Enak,” kata Nadia. Tampak menu makanan yang disajikan berupa nasi, ayam teriyaki, tahu, sayur buncis, dan jeruk. Porsi makanan disesuaikan dengan usia siswa. Namun, kandungan gizi semua target penerima disesuaikan kebutuhannya berdasarkan kategori usia. Adapun penyajian makanan diawasi oleh ahli gizi. Untuk takaran gizi tertera di setiap dapur sebagai pedoman. 
     
    Salah satunya, di dapur MBG di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok. Gramasi untuk anak SD kelas 1-3 porsi nasinya 100 gram, ayam teriyaki 35 gram, tumis buncis 45 gram, tempe bacem 25 gram, dan jeruk Medan 70 gram. Gramasi SD kelas 4-6, nasi 150 gram, ayam teriyaki 40 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram. Sementara itu, gramasi SMA untuk nasi 200 gram, ayam teriyaki 50 gram, tumis buncis 50 gram, tempe bacem 35 gram, dan jeruk Medan 70 gram.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Program Makanan Tambahan Astra Agro Dukung Penanganan Stunting dan Peningkatan Gizi

    Program Makanan Tambahan Astra Agro Dukung Penanganan Stunting dan Peningkatan Gizi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran khusus untuk memberikan makan bergizi secara rutin. Presiden Prabowo juga telah menginstruksikan seluruh jajaran kementerian dan lembaga untuk mendukung program unggulannya. Ia meyakini program tersebut bisa menjadi bagian dari rencana kebangkitan bangsa Indonesia.

    “Mengandung setidaknya 600-700 kalori dengan pemenuhan karbohidrat, protein, yodium dan juga zat besi,” ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden Dedek Prayudi, beberapa waktu lalu.

    Senada dengan kepedulian pemerintah, perusahaan perkebunan kelapa sawit nasional, Astra Agro, juga telah sejak lama menjalankan program ini. Di Kalimantan misalnya, melalui anak usaha PT Subur Abadi Plantations (SAP)  yang beroperasi di Desa Long Melah, Kalimantan Timur, Grup Astra Agro rutin memberikan bantuan makanan tambahan untuk anak-anak.

    “Kesehatan masyarakat menjadi salah satu fokus utama kami,” ujar Asisten Corporate Social Responsibility (CSR) PT SAP Fadil.

    Program ini dijalankan dengan menggandeng pos pelayanan terpadu (Posyandu) dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang ada di desa. Menurutnya, kegiatan ini sekaligus sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

    Demikian juga yang dilakukan di Sulawesi yang dilakukan PT Rimbunan Alam Sentosa (RAS), anak usaha Astra Agro yang beroperasi di Desa Era, Morowali Utara, Sulawesi Tengah.  

    “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan dari PT RAS,” kata Kader Posyandu Desa Era Masdihayati Tanuju yang sangat terkesan dengan program yang amat baik bagi kesehatan dan peningkatan gizi.

    Menurutnya, selain makanan tambahan seperti telur dan susu, sebagai Kader Posyandu mereka juga mendapatkan pelatihan terkait pemenuhan gizi seimbang.

    “Ini sangat membantu kami dalam menjalankan tugas di Posyandu,” lanjut Masdihayati yang telah menjadi kader posyandu selama lebih dari tiga tahun.

    Yang tidak kalah menarik, program dengan tujuan peningkatan gizi dan penanganan stunting turut dipraktikkan anak usaha Astra Agro di Sumatra. Tidak hanya memberikan bantuan makanan tambahan secara rutin, keberlanjutan asupan bergizi untuk anak-anak juga dirancang dengan mendorong kemandirian masyarakat.

    Sebagai contoh adalah Desa Telaga Bhakti di Kecamatan Singkil Utara, Aceh. Desa ini berani unjuk gigi dengan program unggulan bertema “Ketahanan Pangan”. Tujuannya untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup aman, bergizi, dan merata bagi masyarakat.

    Inisiatornya adalah Sekretaris Desa Telaga Bhakti, Rahman Dwi Rizky yang mengelola budidaya lele. Selain sebagai dukungan ketersediaan pangan, lele hasil panen disalurkan ke masyarakat untuk konsumsi keluarga juga ditujukan untuk pencegahan stunting bagi bayi dan balita.  

    “Syukur alhamdulillah, PT PLB menyambut baik,” kata Rahman menceritakan awal mula program ini berjalan.

    Ia berpikir program ketahanan pangan harus bisa berkelanjutan. Karena itu, ia mencoba menawarkan gagasan tersebut ke PT Perkebunan Lembah Bhakti (PLB) anak usaha Astra Agro yang beroperasi di Aceh. Perusahaan kelapa sawit ini pun memberikan dana untuk seluruh kebutuhan, termasuk pengadaan bibit lele, pakan bahkan peralatan pendukung lainnya.

    Program pemberian makanan tambahan sesuai semangat Astra Agro “Sejahtera Bersama Bangsa”. – (Astra Agro/Istimewa)

    Vice President of Investor Relations and Public Affair Astra Agro Fenny Sofyan menegaskan bahwa program-program positif yang sudah berjalan seperti ini akan terus digencarkan di tahun-tahun mendatang. Sinergi antara perusahaan dan masyarakat menjadi keharusan. 

    “Tentu akan lebih baik bila tumbuh kemandirian dan inisiatif-inisiatif dari masyarakat. Kepedulian itu bukan semata dilandasi kesadaran Astra Agro bahwa makanan dan gizi sangat berkaitan erat. Tetapi, sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit nasional yang memiliki semangat “Sejahtera Bersama Bangsa”, Astra Agro ingin kehadirannya di setiap wilayah memberi kontribusi dan manfaat bagi masyarakat,” ujar Fenny.

    Komitmen ini juga diperkuat dengan mencanangkan Astra Agro Sustainable Aspirations 2030. Melalui inisiatif itu, Astra Agro menetapkan sejumlah target yang akan dicapai pada 2030, dengan mengkolaborasikan strategi portofolio, people, public contributions serta good corporate governance sebagai faktor pendorong.

    Fenny berharap, semoga di tahun 2025 mendatang masyarakat yang menerima kontribusi Astra Agro bisa lebih banyak lagi.

  • Riset Binus Sebut Hilirisasi RI Jadi Inspirasi Negara Asia & Afrika

    Riset Binus Sebut Hilirisasi RI Jadi Inspirasi Negara Asia & Afrika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan hilirisasi pertambangan mineral yang dilakukan Indonesia ternyata menjadi inspirasi bagi sejumlah negara berkembang di Asia dan Afrika. Penelitian yang dilakukan oleh Binus University (Binus) berjudul “Analisis Mahadata Kebijakan Hilirisasi: Strategi dan Diplomasi Indonesia Menghadapi Dinamika Global” mengungkapkan bahwa keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam telah mendorong negara-negara lain untuk mengadopsi langkah serupa.

    Salah satu Tim peneliti Binus University Dr. Edy Irwansyah menyebut bahwa hilirisasi di Indonesia tidak hanya berhasil meningkatkan perekonomian nasional, tetapi juga menciptakan model kebijakan yang relevan untuk konteks global.

    “Indonesia telah menunjukkan bahwa melalui hilirisasi, bahan tambang seperti nikel, tembaga, dan kobalt dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi yang lebih kompetitif di pasar internasional. Ini menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk memaksimalkan potensi sumber daya mereka,” ujar Edy, Sabtu, (28/12/2024).

    Penelitian ini mencatat bahwa kebijakan hilirisasi Indonesia telah memotivasi negara seperti Filipina, yang juga merupakan pemasok nikel utama dunia, untuk menerapkan kebijakan serupa. Langkah ini menunjukkan bagaimana keberhasilan Indonesia dalam mendorong pengolahan domestik dapat menjadi referensi kebijakan ekonomi bagi negara-negara lain di Asia dan Afrika yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah.

    “Hilirisasi di Indonesia juga dinilai berhasil menarik investasi asing dan memperkuat posisi negara dalam rantai pasok global. Produk berbasis nikel seperti bahan baku baterai lithium dan stainless steel memberikan nilai ekspor yang jauh lebih tinggi dibandingkan bahan mentah. Selain itu, upaya ini mendorong diversifikasi ekonomi, memperkuat sektor manufaktur, dan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai wilayah penghasil tambang, seperti Sulawesi dan Maluku,” kata Edy yang juga Lecturer Specialist Binus University.

    Namun, penelitian yang dilakukan Binus juga mencatat beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam penerapan kebijakan ini. Menurut salah satu Tim Peneliti, Dr. Ahmad Sofyan, salah satunya adalah konflik perdagangan internasional, seperti gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor nikel mentah. Konflik ini menunjukkan adanya ketegangan antara upaya proteksionisme domestik untuk pembangunan industri nasional dengan aturan perdagangan bebas global.

    “Perselisihan ini mengharuskan Indonesia untuk memadukan strategi hilirisasi dengan pendekatan diplomasi ekonomi yang konstruktif. Jika tidak dikelola dengan baik, ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap hubungan perdagangan internasional,” jelas Ahmad Sofyan.

    Selain tantangan di tingkat internasional, isu lingkungan juga menjadi perhatian penting dalam kebijakan hilirisasi. Proses pengolahan logam berat seperti nikel dan tembaga berisiko menghasilkan limbah berbahaya yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan teknologi yang memadai. Peningkatan eksploitasi tambang juga berpotensi mempercepat deforestasi dan degradasi lingkungan, sehingga diperlukan regulasi yang kuat dan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan.

    Riset ini menegaskan bahwa hilirisasi adalah langkah strategis yang mampu mengubah peran Indonesia dari sekadar eksportir bahan mentah menjadi pusat manufaktur global. Namun, keberhasilan jangka panjang kebijakan ini bergantung pada keberlanjutan, regulasi yang inklusif, dan pengelolaan yang cermat.

    “Indonesia telah menjadi model yang diikuti banyak negara berkembang, tetapi kebijakan ini harus terus dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pemerataan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Edy.

    (dpu/dpu)

  • Hilirisasi Indonesia Jadi Inspirasi Asia dan Afrika

    Hilirisasi Indonesia Jadi Inspirasi Asia dan Afrika

    Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan hilirisasi pertambangan mineral yang dilakukan Indonesia ternyata menjadi inspirasi bagi sejumlah negara berkembang di Asia dan Afrika.

    Penelitian yang dilakukan oleh Binus University (Binus) berjudul “Analisis Mahadata Kebijakan Hilirisasi: Strategi dan Diplomasi Indonesia Menghadapi Dinamika Global” mengungkapkan bahwa keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam telah mendorong negara-negara lain untuk mengadopsi langkah serupa.

    Salah satu Tim peneliti Binus University Dr. Edy Irwansyah menyebut bahwa hilirisasi di Indonesia tidak hanya berhasil meningkatkan perekonomian nasional, tetapi juga menciptakan model kebijakan yang relevan untuk konteks global.

    “Indonesia telah menunjukkan bahwa melalui hilirisasi, bahan tambang seperti nikel, tembaga, dan kobalt dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi yang lebih kompetitif di pasar internasional. Ini menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk memaksimalkan potensi sumber daya mereka,” ujar Edy.

    Penelitian ini mencatat bahwa kebijakan hilirisasi Indonesia telah memotivasi negara seperti Filipina, yang juga merupakan pemasok nikel utama dunia, untuk menerapkan kebijakan serupa.

    Langkah ini menunjukkan bagaimana keberhasilan Indonesia dalam mendorong pengolahan domestik dapat menjadi referensi kebijakan ekonomi bagi negara-negara lain di Asia dan Afrika yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah.

    “Hilirisasi di Indonesia juga dinilai berhasil menarik investasi asing dan memperkuat posisi negara dalam rantai pasok global. Produk berbasis nikel seperti bahan baku baterai lithium dan stainless steel memberikan nilai ekspor yang jauh lebih tinggi dibandingkan bahan mentah. Selain itu, upaya ini mendorong diversifikasi ekonomi, memperkuat sektor manufaktur, dan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai wilayah penghasil tambang, seperti Sulawesi dan Maluku,” kata Edy yang juga Lecturer Specialist Binus University.

    Namun, penelitian yang dilakukan Binus juga mencatat beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam penerapan kebijakan ini. Menurut salah satu Tim Peneliti, Dr. Ahmad Sofyan, salah satunya adalah konflik perdagangan internasional, seperti gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor nikel mentah. Konflik ini menunjukkan adanya ketegangan antara upaya proteksionisme domestik untuk pembangunan industri nasional dengan aturan perdagangan bebas global.

    “Perselisihan ini mengharuskan Indonesia untuk memadukan strategi hilirisasi dengan pendekatan diplomasi ekonomi yang konstruktif. Jika tidak dikelola dengan baik, ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap hubungan perdagangan internasional,” jelas Ahmad Sofyan.

    Selain tantangan di tingkat internasional, isu lingkungan juga menjadi perhatian penting dalam kebijakan hilirisasi. Proses pengolahan logam berat seperti nikel dan tembaga berisiko menghasilkan limbah berbahaya yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan teknologi yang memadai.

    Peningkatan eksploitasi tambang juga berpotensi mempercepat deforestasi dan degradasi lingkungan, sehingga diperlukan regulasi yang kuat dan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan.

    Riset ini menegaskan bahwa hilirisasi adalah langkah strategis yang mampu mengubah peran Indonesia dari sekadar eksportir bahan mentah menjadi pusat manufaktur global.

    Namun, keberhasilan jangka panjang kebijakan ini bergantung pada keberlanjutan, regulasi yang inklusif, dan pengelolaan yang cermat.

    “Indonesia telah menjadi model yang diikuti banyak negara berkembang, tetapi kebijakan ini harus terus dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pemerataan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Edy.

  • Riset Binus: Kebijakan Hilirisasi Indonesia Jadi Inspirasi Negara-negara Asia dan Afrika

    Riset Binus: Kebijakan Hilirisasi Indonesia Jadi Inspirasi Negara-negara Asia dan Afrika

    Riset Binus: Kebijakan Hilirisasi Indonesia Jadi Inspirasi Negara-negara Asia dan Afrika
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kebijakan
    hilirisasi
    pertambangan mineral yang diterapkan Indonesia kini menjadi contoh yang menginspirasi sejumlah negara berkembang di Asia dan Afrika.
    Penelitian berjudul “Analisis Mahadata Kebijakan
    Hilirisasi
    : Strategi dan Diplomasi Indonesia Menghadapi Dinamika Global” yang dilakukan oleh
    Binus University
    mengungkapkan bahwa keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alamnya mendorong negara-negara lain untuk mengadopsi kebijakan serupa.
    Salah satu anggota tim peneliti Binus University Dr Edy Irwansyah menjelaskan bahwa hilirisasi Indonesia tidak hanya berhasil meningkatkan perekonomian nasional, tetapi juga menciptakan model kebijakan yang relevan secara global.
    “Indonesia telah menunjukkan bahwa melalui hilirisasi, bahan tambang seperti nikel, tembaga, dan kobalt dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi yang lebih kompetitif di pasar internasional. (Keberhasilan) ini menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk memaksimalkan potensi
    sumber daya alam
    (SDA) mereka,”  ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/12/2024).
    Penelitian itu juga mencatat bahwa kebijakan hilirisasi Indonesia telah mendorong negara-negara seperti Filipina yang juga merupakan salah satu pemasok utama nikel di dunia untuk menerapkan kebijakan serupa. 
    Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan Indonesia dalam mendorong pengolahan domestik dapat menjadi acuan kebijakan ekonomi bagi negara-negara lain di Asia dan Afrika yang kaya akan sumber daya alam.
    “Hilirisasi di Indonesia juga dinilai berhasil menarik investasi asing dan memperkuat posisi negara dalam rantai pasok global. Produk berbasis nikel, seperti bahan baku baterai litium dan
    stainless steel
    , memberikan nilai ekspor yang jauh lebih tinggi dibandingkan bahan mentah,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Lecturer Specialist di Binus University.
    Upaya tersebut juga mendorong diversifikasi ekonomi, memperkuat sektor manufaktur, dan menciptakan lapangan kerja baru di wilayah penghasil tambang, seperti Sulawesi dan Maluku.
    Meski demikian, penelitian tersebut juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia dalam penerapan kebijakan hilirisasi. 
    Salah satu anggota tim peneliti lainnya, Dr Ahmad Sofyan mencatat bahwa salah satu tantangan utama adalah konflik perdagangan internasional, seperti gugatan dari Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor nikel mentah. 
    Konflik tersebut, kata dia, menunjukkan adanya ketegangan antara upaya proteksionisme domestik untuk pembangunan industri nasional dengan aturan perdagangan bebas global.
    “Perselisihan ini menuntut Indonesia untuk memadukan strategi hilirisasi dengan pendekatan diplomasi ekonomi yang konstruktif. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menimbulkan negatif pada hubungan perdagangan internasional,” jelas Ahmad.
    Selain tantangan perdagangan,
    isu lingkungan
    juga menjadi perhatian penting dalam kebijakan hilirisasi.
    Proses pengolahan logam berat seperti nikel dan tembaga berisiko menghasilkan limbah berbahaya yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan teknologi yang memadai.
    Peningkatan eksploitasi tambang juga berpotensi mempercepat deforestasi dan degradasi lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang kuat dan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan.
    Riset tersebut menegaskan bahwa hilirisasi merupakan langkah strategis yang mampu mengubah peran Indonesia dari sekadar eksportir bahan mentah menjadi pusat manufaktur global. 
    Namun, keberhasilan jangka panjang kebijakan tersebut bergantung pada keberlanjutan, regulasi yang inklusif, dan pengelolaan yang cermat.
    “Indonesia telah menjadi model bagi banyak negara berkembang, tetapi kebijakan ini harus terus dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pemerataan manfaat bagi masyarakat,” jelas Edy.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasil Riset Binus Ungkap Kebijakan Hilirisasi Indonesia Jadi Inspirasi Negara Asia dan Afrika – Page 3

    Hasil Riset Binus Ungkap Kebijakan Hilirisasi Indonesia Jadi Inspirasi Negara Asia dan Afrika – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah negara berkembang di Asia dan Afrika ternyata terinspirasi kebijakan hilirisasi pertambangan mineral yang dilakukan Indonesia. Hal ini diketahui setelah Binus University (Binus) melakukan penelitian berjudul “Analisis Mahadata Kebijakan Hilirisasi: Strategi dan Diplomasi Indonesia Menghadapi Dinamika Global” mengungkapkan bahwa keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam telah mendorong negara-negara lain untuk mengadopsi langkah serupa.

    Salah satu Tim peneliti Binus University Dr. Edy Irwansyah menyebut bahwa hilirisasi di Indonesia tidak hanya berhasil meningkatkan perekonomian nasional, tetapi juga menciptakan model kebijakan yang relevan untuk konteks global. 

    “Indonesia telah menunjukkan bahwa melalui hilirisasi, bahan tambang seperti nikel, tembaga, dan kobalt dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi yang lebih kompetitif di pasar internasional. Ini menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk memaksimalkan potensi sumber daya mereka,” ujar Edy.

    Penelitian ini mencatat bahwa kebijakan hilirisasi Indonesia telah memotivasi negara seperti Filipina, yang juga merupakan pemasok nikel utama dunia, untuk menerapkan kebijakan serupa. Langkah ini menunjukkan bagaimana keberhasilan Indonesia dalam mendorong pengolahan domestik dapat menjadi referensi kebijakan ekonomi bagi negara-negara lain di Asia dan Afrika yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah.

    “Hilirisasi di Indonesia juga dinilai berhasil menarik investasi asing dan memperkuat posisi negara dalam rantai pasok global. Produk berbasis nikel seperti bahan baku baterai lithium dan stainless steel memberikan nilai ekspor yang jauh lebih tinggi dibandingkan bahan mentah. Selain itu, upaya ini mendorong diversifikasi ekonomi, memperkuat sektor manufaktur, dan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai wilayah penghasil tambang, seperti Sulawesi dan Maluku,” kata Edy yang juga Lecturer Specialist Binus University.

    Namun, penelitian yang dilakukan Binus juga mencatat beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam penerapan kebijakan ini. Menurut salah satu Tim Peneliti, Dr. Ahmad Sofyan, salah satunya adalah konflik perdagangan internasional, seperti gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor nikel mentah. Konflik ini menunjukkan adanya ketegangan antara upaya proteksionisme domestik untuk pembangunan industri nasional dengan aturan perdagangan bebas global.

    “Perselisihan ini mengharuskan Indonesia untuk memadukan strategi hilirisasi dengan pendekatan diplomasi ekonomi yang konstruktif. Jika tidak dikelola dengan baik, ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap hubungan perdagangan internasional,” jelas Ahmad Sofyan.

    Selain tantangan di tingkat internasional, isu lingkungan juga menjadi perhatian penting dalam kebijakan hilirisasi. Proses pengolahan logam berat seperti nikel dan tembaga berisiko menghasilkan limbah berbahaya yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan teknologi yang memadai. Peningkatan eksploitasi tambang juga berpotensi mempercepat deforestasi dan degradasi lingkungan, sehingga diperlukan regulasi yang kuat dan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan.

    Riset ini menegaskan bahwa hilirisasi adalah langkah strategis yang mampu mengubah peran Indonesia dari sekadar eksportir bahan mentah menjadi pusat manufaktur global. Namun, keberhasilan jangka panjang kebijakan ini bergantung pada keberlanjutan, regulasi yang inklusif, dan pengelolaan yang cermat.

    “Indonesia telah menjadi model yang diikuti banyak negara berkembang, tetapi kebijakan ini harus terus dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pemerataan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Edy.

  • Astra Agro Dorong UMKM dan Pertanian Kreatif dengan Prinsip Keberlanjutan

    Astra Agro Dorong UMKM dan Pertanian Kreatif dengan Prinsip Keberlanjutan

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM dan sektor pertanian berbasis komunitas, Astra Agro Lestari menginisiasi berbagai program pemberdayaan berbasis kreativitas masyarakat. Perusahaan agribisnis ini tidak hanya fokus pada bisnis inti minyak kelapa sawit (CPO), tetapi juga memberikan perhatian pada potensi lokal seperti keripik jamur, abon, nanas, sereh wangi, hingga cabe organik.

    Salah satu kisah inspiratif datang dari Harno, Ketua Kelompok Sanjaya Tani di Desa Banjar Panjang, Pelalawan, Riau. Harno, yang juga Kepala Puskesmas setempat, mengelola kebun cabe organik seluas setengah hektar dengan dukungan PT Sari Lembah Subur, anak usaha Astra Agro. 

    “Kami ingin hasil panen cabe dari kebun seluas setengah hektar yang dikelola bersama masyarakat, kelak dapat bertengger di supermarket. Apalagi, ini merupakan hasil budidaya tanaman organik, seratus persen tidak menggunakan pestisida,” ujar Harno.

    Selain cabe, Astra Agro juga mendorong pengembangan sereh wangi di Jambi. Melalui PT Sari Aditya Loka, masyarakat lokal, termasuk Suku Anak Dalam (SAD), dilibatkan dalam pembudidayaan sereh wangi yang diolah menjadi produk seperti sabun, minyak gosok, dan pembersih lantai. Sinergi ini bahkan menciptakan rantai pasok lokal, di mana hasil panen dipasarkan melalui kelompok usaha lokal seperti Berkah Sereh Wangi.

    Tak sekadar berpotensi karena banyak tumbuh dan mudah dikelola, tanaman ini juga dibudidayakan sekaligus memberdayakan warga Suku Anak Dalam (SAD), indigenous people yang tinggal berdekatan dengan perusahaan. Masyarakat yang juga dikenal dengan sebutan Orang Rimba itu difasilitasi perusahaan agar bisa berkebun sereh wangi.

    Sinergi Orang Rimba dengan masyarakat didorong perusahaan dengan cara membangun konsumen. Hasil panen dijual ke Berkah Sereh Wangi pimpinan Hendri Sumasto di Desa Pematang Kabau, Jambi. Dari kelompok inilah sabun dan beragam produk olahan sereh wangi yang ditanam Orang Rimba dihasilkan.

    Di wilayah Kalimantan, Astra Agro melalui Kelompok Wanita Tani Dahlia membina 35 ibu rumah tangga dalam budidaya hortikultura dan pengadaan bibit sayur. Sementara itu, di Sulawesi, PT Pasangkayu memfasilitasi usaha kripik jamur dan abon melalui kelompok Jaya Makmur di Desa Pakava, Sulawesi Barat.

    Perusahaan memberikan bantuan berupa pelatihan serta dukungan dalam bentuk revitalisasi sarana dan prasarana. Usaha jamur dan abon hingga pengemasan dan pendistribusian dilakukan PT Pasangkayu karena bahan baku sebagai media tanam dari jamur sangat melimpah di wilayah tersebut.

    Astr Agro memberikan bantuan berupa pelatihan serta dukungan dalam bentuk revitalisasi sarana dan prasarana. (Astra Agro)

    Asisten CSR PT Pasangkayu, Kartina menjelaskan bahwa melimpahnya bahan baku menjadi peluang besar bagi masyarakat untuk menciptakan produk olahan bernilai tambah.

    “Selain karena banyaknya jamur yang tumbuh liar di area kebun, masyarakat peminat produk olahan ini juga sangat banyak,” ujar Kartina.

    Di sisi lain, Vice President of Investor Relations and Public Affairs Astra Agro, Fenny Sofyan mengatakan program pemberdayaan ini merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan Astra Agro yang berfokus pada tiga pilar: portofolio, people, dan public contribution. Tak hanya itu, Astra Agro berkomitmen untuk menjalankan 12 inisiatif. Program-program CSR seperti diuraikan di atas merupakan salah satu diantaranya. Selain ekonomi, program CSR juga menyasar bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan.  

    “Melalui kerangka kerja berkelanjutan, Astra Agro memadukan portofolio bisnis dengan pengembangan sumber daya manusia dan kontribusi sosial yang diimplementasikan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan,” kata Fenny.

    Sementara itu untuk strategi portofolio, menurut Fenny Astra Agro berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dengan melakukan pengelolaan GRK, inisiasi konservasi, pengelolaan gambut, pencegahan kebakaran lahan, pengendalian hama dan penyakit terpadu, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah dan air.

    “Sampai dengan tahun 2030, Astra Agro menargetkan penurunan emisi hingga 30%,” tegasnya.

    Pada strategi people, perusahaan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dengan memastikan kondisi yang aman dan stabil bagi seluruh karyawan dan masyarakat sekitar, dengan mengakui hak pekerja, menjamin kesehatan dan keselamatan kerja, serta menghormati hak-hak warga asli dan komunitas lokal.

    “Astra agro ingin memberikan kontribusi untuk pembangunan sehingga menjadi perusahaan agribisnis yang produktif dan inovatif, tidak hanya untuk perusahaan tapi juga masyarakat setempat,” pungkas Fenny.

    Dengan berbagai langkah strategis ini, Astra Agro terus berkomitmen untuk mewujudkan moto perusahaan: prosper with the nation, atau sejahtera bersama bangsa.

  • Ribuan Honorer Dibayang-bayangi TMS Part Two, A. Irfandi Sofyan Minta Pemerintah Turun Tangan

    Ribuan Honorer Dibayang-bayangi TMS Part Two, A. Irfandi Sofyan Minta Pemerintah Turun Tangan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ribuan honorer yang mendaftar seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 1 dilanda galau, terutama mereka yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS).

    Untuk mendaftar seleksi PPPK tahap II, para honorer itu harus memulai dari awal. Penyebabnya, akun mereka tereset. Karena kondisi itulah, mereka harus harus memulai dari awal lagi saat mendaftar PPPK 2024 tahap 2.

    “Ini kami harus mendaftar dari nol lagi, diminta surat keterangan (suket) pengalaman kerja dan bisa-bisa kami akan di-TMS-kan kembali,” kata Ketua Persatuan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Sulawesi Selatan (P2OPJI), A. Irfandi Sofyan dilansir JPNN, Kamis (26/12).

    Dia mengungkapkan sebanyak 1.309 honorer K2 dan non-ASN kecewa berat karena mereka ditolak mendaftar di Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Mereka malah disuruh mendaftar di OPD lainnya, padahal selama ini berstatus non-ASN Pemprov Sulsel. “Karena kami ditolak Pemprov Sulsel, makanya hanya bisa melamar PPPK tahap 2 reguler pada instansi lain (bukan instansi Pemprov Sulsel),” kata Sofyan.

    Dia menyampaikan batas waktu pendaftaran sampai proses submit paling lambat 31 Desember 2024, tetapi bayang-bayang TMS part two sudah terlihat. Sebab, ganjalannya suket.

    Dalam berita sebelumnya, Sofyan menyampaikan, dinas tempat mereka bekerja sudah merespons positif. Namun, BKD Sulsel bersikeras tidak mengakomodasi ribuan honorer TMS ini mendaftar kembali.

    Dia mengaku bingung mau melakukan pendekatan bagaimana lagi dengan BKD. Ada indikasi BKD ingin menggantikan honorer K2 dengan outsourcing cleaning service.

  • Alami Rem Blong, Motor Yamaha NMax Terjun ke Jurang  di Trenggalek, Begini Kondisi Pengendara

    Alami Rem Blong, Motor Yamaha NMax Terjun ke Jurang  di Trenggalek, Begini Kondisi Pengendara

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) terjadi di Jalan Raya Kecamatan Munjungan – Kecamatan Kampak, tepatnya di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Rabu (25/12/2024).

    Sepeda motor Yamaha N Max terjun ke jurang hingga mengalami kerusakan yang parah.

    Video Laka Lantas motor masuk ke jurang tersebut viral di media sosial, perekam menyebutkan Laka Lantas tersebut terjadi di leter S, atau jalan tanjakan ekstrem yang membentuk huruf S.

    Dari video tersebut nampak sepeda motor berada di dasar sungai yang penuh dengan bebatuan besar.

    Sepeda motor tersebut dikendarai oleh Gebby Aurrel (17) yang merupakan warga Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.

    Ia berboncengan dengan saudari Clara Nor Laili (16) yang merupakan warga Desa Joketro, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.

    “Sepeda motor tersebut melaju dari arah Kecamatan Munjungan menuju Kecamatan Kampak,” kata Kapolsek Kampak, Iptu Henri Agus, Rabu (25/12/2024).

    Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) kendaraan tersebut mengalami rem blong padahal tengah melewati turunan curam.

    “Pengendara tidak dapat mengendalikan kendaraanya sehingga terjadi laka lantas,” lanjutnya.

    Kedua korban terjatuh sedangkan sepeda motor meluncur hingga terus ke dasar sungai.

    Mendapatkan laporan tersebut Polsek Kampak langsung mendatangi TKP dan mengevakuasi kedua korban ke Puskesmas Kampak.

    “Keduanya selamat, dan dalam keadaan sadar,” ucap Henri.

    Hanya saja untuk korban Clara mengalami patah pada paha sebelah kiri dan tulang selangka sebelah kiri serta luka robek di jidat sebelah kiri.

    “Kami mengimbau agar pengendara berhati-hati jika melewati jalur Kampak – Munjungan, khusunya untuk sepeda motor matic karena tanjakan dan turunnya cukup curam,” jelas Henri.

    Agar rem tidak blong, ia menyarankan agar pengendara mengistirahatkan kendaraan sehingga rem tidak terlalu panas.

    “Apalagi saat ini tengah musim hujan sehingga jalan semakin licin,” pungkasnya.

  • Keliling Sejumlah Gereja, Bupati Mas Ipin Pastikan Perayaan Natal 2024 di Trenggalek Aman

    Keliling Sejumlah Gereja, Bupati Mas Ipin Pastikan Perayaan Natal 2024 di Trenggalek Aman

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meninjau perayaan Hari Raya Natal 2024 di sejumlah gereja di Kabupaten Trenggalek, Rabu (25/12/2024).

    Ia bersama Forpimda Kabupaten Trenggalek berkeliling menggunakan sepeda untuk memastikan perayaan Natal dan ibadah umat Kristiani berlangsung aman dan lancar.

    Ada sejumlah gereja yang dikunjungi Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin, yang pertama adalah Gereja Santa Maria, Jalan Ki Mangun Sarkoro, Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, lalu ke Gereja Kristen Jawi Wetan di Jalan Moenginsidi, Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek.

    Di dua gereja tersebut, Mas Ipin bercengkrama hangat dengan para jemaat.

    Ia memastikan perayaan Natal berlangsung aman dan kondusif.

    Pria yang identik dengan peci miringnya tersebut juga berkesempatan memotong tumpeng bersama pastor gereja setempat dan mengucapkan selamat Natal bagi seluruh jemaat.

    “Kita bersyukur perayaan Natal tahun ini didukung cuaca yang cerah. Sempat terjadi hujan pada tanggal 24 Desember malam. Namun cuma sebentar, sehingga tidak mengganggu ibadah Misa bagi umat Nasrani yang melaksanakan,” kata Mas Ipin, Rabu (25/12/2024).

    Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut ingat bagaimana beberapa tahun lalu perayaan Natal harus dilaksanakan di tengah banjir yang mengepung Trenggalek.

    “Tahun ini situasinya lancar, aman sehingga kita bersyukur semua umat Kristiani bisa merayakan dengan suka cita,” ucap lulusan Magister Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Dalam momentum Natal ini, Mas Ipin berharap kepada semua warga Trenggalek agar senantiasa menjaga kerukunan umat beragama, saling menghargai.

    “Rasanya di Trenggalek tidak pernah ada isu-isu yang terlalu konflik antar agama yang serius. Doa kita, semuanya rukun,” pungkasnya.