Tag: Soekirman

  • Muncul Usulan Bea Balik Nama Mobil Bensin Diturunkan

    Muncul Usulan Bea Balik Nama Mobil Bensin Diturunkan

    Jakarta

    Kementerian Koordinator atau Kemenko Bidang Perekonomian mengusulkan agar Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) untuk mobil bensin diturunkan. Sebab, cara tersebut diyakini mampu meringankan beban konsumen di tengah lesunya pasar.

    Usulan itu disampaikan Atong Soekirman selaku Asisten Deputi Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Elektronika, dan Aneka (Ilmate) Kemenko Perekonomian. Namun, kata dia, keputusan akhirnya, tetap pada pemangku kepentingan.

    “Mungkin kita yang coba mulai, tadi ada masukkan bahwa pajak ini cukup besar, (total) hampir 40 persen. Mungkin kita mulai dulu pendekatan nonpajak, yaitu BBnKB,” ujar Atong Soekirman di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Kamis (25/9).

    “Karena kalau kemarin diminta surat dari Permendari, itu dimungkinkan. Sehingga untuk harga bisa ditekan di tengah penurunan daya beli. Jadi BBnKB dulu, kalau PPN dan PPnBM rada susah ya, karena harus melalui Undang-undang,” tambahnya.

    Diskusi otomotif Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Beban pajak kendaraan bermotor di Indonesia memang lebih berat dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Bahkan, ada anggapan, pajak kendaraan bermotor di Tanah Air merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

    Pembeli kendaraan di Indonesia dibebankan berbagai instrumen pajak, mulai dari PPN, PPnBM, BBnKB hingga asuransi SWDKLLJ, penerbitan STNK dan TNKB. Nah, jika diakumulasikan, total pajak tersebut mencapai 40 persen dari harga kendaraan bermotor.

    Berkaca dari kenyataan tersebut, Atong meminta agar ada harmonisasi BBnKB. Jika memungkinan, dia sebenarnya ingin dibebaskan sepenuhnya. Namun, jika tidak, pengurangan 50 persen dianggap sudah cukup.

    “Kita minta potongan 50 persen untuk bea balik nama. Karena memang namanya juga usaha, kalau memang dimungkinkan bebas 100 persen, 50 persen, atau 5 persen, mungkin ini sebagai langkah jurus baru agar harga jual bisa turun,” kata dia.

    Disitat dari laman resmi Bapenda Jakarta, tarif BBnKB diatur pada Pasal 13 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 yang menjelaskan besaran tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan sebesar 12,5% (dua belas koma lima persen).

    Dasar pengenaan BBNKB merupakan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB). Besaran pokok BBnKB yang terutang dihitung dengan cara mengalikan dasar pengenaan BBNKB dengan tarif BBnKB.

    (sfn/sfn)

  • Produksi Mobil Listrik RI Masih Seuprit, Impor Makin Kuasai Pasar

    Produksi Mobil Listrik RI Masih Seuprit, Impor Makin Kuasai Pasar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membeberkan saat ini produksi mobil listrik (electric vehicle/EV) dalam negeri masih jauh dari target yang telah ditentukan untuk tahun 2025.

    Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Logam, Mesin, Transportasi, Elektronika, dan Komoditas Kemenko Perekonomian Atong Soekirman mengatakan, produksi mobil listrik di Indonesia sepanjang tahun 2025 baru mencapai 25.861 unit dari target yang telah ditentukan sebanyak 400.000 unit.

    “Karena dalam perencanaan nasional di Indonesia, dalam target 400.000 unit di tahun 2025, kita baru produksi 25.861 unit,” jelasnya dalam acara Korea-Indonesia Economic Partnership Forum, di Jakarta, dikutip Rabu (25/6/2025).

    Untuk angka penjualannya, kata Atong, lebih tinggi dibandingkan angka produksi yakni per saat ini tercatat mencapai 43.189 unit. Atong mengatakan, ketimpangan tersebut mengartikan, banyak mobil listrik yang digunakan di dalam negeri merupakan produk impor.

    “Kemudian penjualannya 43.189 unit. Itu artinya EV dipastikan impor. Ya, seperti yang disebutkan, karena investasi terkait dengan fasilitas impor EV,” tambahnya.

    Walau masih jauh dari target produksi mobil listrik di Tanah Air, Atong mengatakan, hal tersebut jadi potensi bagi industri mobil untuk bisa berinvestasi di Indonesia lantaran dia menilai pasar mobil dalam negeri besar.

    “Dan kita lihat targetnya sendiri, masih produksi 400.000 unit. Kemudian produk di tahun 2025, masih banyak gap. Itu artinya ada potensi pasar bagi produsen. Jadi, ini potensi di Indonesia,” pungkasnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ciptakan Kehidupan yang Sehat, Peran Teknologi dalam Mewujudkan Gaya Hidup Efisien

    Ciptakan Kehidupan yang Sehat, Peran Teknologi dalam Mewujudkan Gaya Hidup Efisien

    JAKARTA – Di era digital yang serba cepat ini, gaya hidup masyarakat ikut berubah. Kemudahan, efisiensi, dan keberlanjutan menjadi kunci dalam menjalani keseharian. Inilah yang melahirkan konsep smart living, sebuah pendekatan hidup modern yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman, aman, dan hemat energi. Smart living bukan hanya soal teknologi tinggi, tapi bagaimana kita memanfaatkannya untuk hidup lebih efisien dan sehat.

    Smart living adalah pola hidup yang mengintegrasikan teknologi pintar ke dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari rumah tangga, transportasi, hingga manajemen gaya hidup dan kesehatan. Gaya hidup ini banyak diterapkan lewat smart home, smart health, dan smart mobility.

    Beberapa contoh nyata dari smart living, diantaranya perangkat rumah tangga pintar, yakni lampu otomatis, sistem pendingin berbasis AI, dan alat masak yang terhubung ke aplikasi.

    Lalu, manajemen energi berupa panel surya, pengatur konsumsi listrik otomatis, dan smart meter. Terakhir, gaya hidup digital melalui penggunaan aplikasi untuk kesehatan, kebugaran, pola makan, bahkan meditasi.

    Smart living mendorong gaya hidup minim limbah, penggunaan ulang air hujan, hingga sistem pengelolaan sampah otomatis di beberapa hunian modern. Perkembangan gaya hidup smart living tidak bisa dilepaskan dari kemajuan teknologi industri.

    Hal ini terlihat dari penyelenggaraan International Industrial Week (IIW) Indonesia 2025, yang dibuka pada 4 Juni-7 Juni 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.

    Acara ini menghadirkan beragam inovasi industri, termasuk solusi otomatisasi dan digitalisasi dari ratusan perusahaan teknologi global.

    “Kami ingin menjadi penggerak dalam proses pemindahan industri global ke Indonesia, salah satunya dengan mengadopsi teknologi logistik yang cerdas,” jelas Mahendra Rianto, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, dari keterangan resmi IIW.

    Pameran ini juga menjadi wadah untuk memperkenalkan teknologi ramah lingkungan dan solusi yang relevan bagi kehidupan masyarakat sehari-hari, termasuk dalam sektor perumahan dan gaya hidup.

    “Inovasi industri tidak berhenti di pabrik. Mereka akan hadir di rumah-rumah kita, membantu kehidupan yang lebih baik.” tutur Dr. Atong Soekirman dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI saat membuka acara.

    Smart living adalah gaya hidup masa kini dan masa depan yang tak bisa dihindari. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, sehat, efisien, dan berkelanjutan. Kolaborasi antara gaya hidup dan teknologi industri seperti yang ditampilkan dalam IIW Indonesia 2025 menunjukkan bahwa transformasi digital tidak hanya untuk pabrik, tapi juga untuk kehidupan kita sehari-hari.

    Acara ini menampilkan berbagai solusi digitalisasi industri, forum bisnis, dan demonstrasi teknologi yang relevan dengan gaya hidup smart living.

  • RI Kebut Pengembangan Semikonduktor, Industri Pengguna Maju Mundur

    RI Kebut Pengembangan Semikonduktor, Industri Pengguna Maju Mundur

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah kembali berupaya menggaet investor atau mitra untuk pengembangan industri semikonduktor nasional. Hal ini pun menjadi angin segar bagi industri pengguna yang selama ini bergantung pada impor, tetapi nilai keekonomian masih menjadi tantangan.

    Sekjen Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman mengatakan, pihaknya melihat pengembangan ekosistem industri semikonduktor dalam negeri dapat memperbesar peluang industri pengguna untuk memiliki waktu produksi yang lebih efisien.

    “Tentu, lead time akan lebih pendek. Selama ini mayoritas dari China, Malaysia, Korea, Jepang, Taiwan,” ujar Daniel kepada Bisnis, dikutip Jumat (26/4/2025).

    Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), impor berbagai jenis semikonduktor dalam kode HS 8541 tercatat senilai US$362,7 juta pada 2023 atau meningkat hingga 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya US$153 juta.

    Kendati demikian, pelaku industri elektronik mengkhawatirkan skala keekonomian untuk pembangunan pabrik semikonduktor di Indonesia masih terlalu besar bagi investor. Apalagi, jika hanya dipasok untuk supply industri elektronik.

    “Concern kami adalah apakah manufaktur dalam negeri bisa serap hasil produksi dengan harga yang kompetitif? Mengingat skala ekonomis negara-negara produsen saat ini sudah sangat dikejar,” tuturnya.

    Hal ini sempat ditegaskan sebelumnya oleh Direktur Komersial PT Hartono Istana Teknologi atau Polytron, Tekno Wibowo. Dia mengatakan, pihaknya saat ini tengah berupaya untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengembangkan industri semikonduktor nasional.

    “Kalau kita disuruh membangun pabrik cip di Indonesia enggak sanggup, enggak ada yang sanggup, pemerintah aja enggak sanggup untuk bikin itu, duitnya itu bisa untuk bikin satu pabrik itu bisa US$20-US$30 miliar,” kata Tekno.

    Untuk itu, Polytron saat ini belum mengarah pada pembangunan industri semikonduktor, melainkan melakukan riset dan pengembangan SDM dengan tujuan pembangunan pabrik cip di Indonesia.

    Di sisi lain, upaya pemerintah untuk mendorong pembangunan industri semikonduktor dipertegas oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Saat ini, pemerintah Indonesia tengah mencari mitra strategis untuk mendukung kemajuan industri semikonduktor.

    Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Kemko Ekonomi Atong Soekirman mengatakan, pihaknya saat ini tengah merampungkan peta jalan pembangunan semikonduktor 2025-2045 mendatang.

    “Yang akan kita coba gandeng adalah industri otomotif itu mobil, termasuk EV, kemudian home appliance, seperti AC, TV dan alat-alat rumah tangga, termasuk di sektor kesehatan,” ujar Atong dalam diskusi Tenggara Strategics, belum lama ini.

    Menurut dia, kerja sama dengan industri hilir harus terjalin agar investor makin yakin untuk masuk ke dalam negeri lantaran pasar yang besar. Dalam hal ini, pemerintah juga tengah mematangkan kerja sama dengan Belanda untuk membangun industri semikonduktor nasional.

    Pemerintah juga melihat kemandirian industri semikonduktor sangat penting bagi Indonesia terlebih pada situasi perang dagang. Dalam hal ini, Indonesia justru melihat sektor semikonduktor yang potensial untuk masuk ke pasar AS di tengah perang tarif dengan China.

    Rencana pengembangan ini pun disambut baik oleh industri otomotif. “Kami siap mendukung itu, industri otomotif akan sangat terbantu karena chip semikonduktor sangat penting untuk kendaraan kita,” ujar Sekum Gaikindo Kukuh Kumara.

    Berdasarkan laporan McKinsey, permintaan global terhadap semikonduktor pada 2030 diproyeksikan mencapai US$1 triliun, didominasi oleh sektor data center (33%), komunikasi nirkabel (26%), dan otomotif (14%). Seiring dengan hal tersebut, permintaan semikonduktor di dalam negeri juga meningkat.

    Untuk memanfaatkan potensi tersebut, pemerintah telah menargetkan produksi EV roda empat sebanyak 600.000 unit pada 2030, sementara produksi ponsel genggam serta tablet juga telah mencapai 40,2 juta unit pada 2022.

    Di sisi lain, Indonesia masih sangat bergantung pada impor semikonduktor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Nilai impor diproyeksikan terus meningkat secara signifikan dan mencapai sekitar US$22,31 miliar pada 2045.

  • Tren Pengiriman Hampers Meningkat Jelang Libur Natal dan Tahun Baru – Halaman all

    Tren Pengiriman Hampers Meningkat Jelang Libur Natal dan Tahun Baru – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi berkah bagi industri pengiriman dan logistik.

    Pengiriman hampers mengalami lonjakan signifikan dari pelaku UMKM dan bisnis.

    Managing Director Lalamove Indonesia Andito B Prakoso mengatakan akhir tahun merupakan periode yang sangat aktif bagi industri pengiriman dan logistik. 

    Selain dipicu oleh peningkatan konsumsi masyarakat, menjelang Natal dan Tahun Baru dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk pengiriman hampers.

    “Ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dalam pengiriman dari segmen pengguna akun bisnis,” ucapnya dalam keterangan Kamis (19/12/2024).

    Berdasarkan data internal pada Desember 2023, permintaan pengiriman segmen pengguna akun bisnis yang mencatat peningkatan hingga 15 persen dibandingkan periode sebelumnya.

    Banyak perusahaan memanfaatkan layanan pengiriman untuk keperluan seperti distribusi produk ke pelanggan, pengangkutan bahan baku, hingga mendukung logistik event.

    Armada pengiriman didominasi endaraan roda empat khususnya pick up bak dan sedan (MPV) dengan kontribusi mencapai 60 persen.

    “Di akhir tahun kenaikan penggunaan armada roda empat menunjukan adanya kebutuhan pengiriman dalam jumlah besar yang lebih meningkat yang biasanya banyak digunakan untuk pengiriman barang untuk kebutuhan event maupun f&b dalam jumlah besar ke satu tujuan,” tambah Andito.

    Sebelumnya, pemerintah terus mendorong ekosistem logistik nasional menjadi lebih optimal dengan menerbitkan instruksi Presiden tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE)

    Hal itu bertujuan untuk menghapus duplikasi dan sekat-sekat, melalui digitalisasi dan kemudahan layanan single submission. 

    Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kementerian Koordinator Perekonomian, Atong Soekirman mengatakan, optimalisasi dan pengembangan NLE menjadi penopang pengembangan logistik nasional yang akan memudahkan, menyederhanakan kegiatan birorasi, administrasi dalam ekosistem logistik.

    “Pengembangan sarana dan infrastruktur yang akan mengintegrasikan kegiatan logistik hingga terkoneksi baik termasuk jalan, pelabuhan, bandara, kawasan berikat dan lainnya akan berperan dalam pengembangan logistik,” kata Atong di Jakarta belum lama ini.

    Sedangkan dua pilar lainnya adalah pengembangan sumber daya manusia dari semua stakeholder logistik dapat dilakukan dengan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan lainnya dan digitalisasi semua proses dalam ekosistem logistik nasional.

    Atong menyambut baik langkah PPLI dalam mengembangkan pengiriman ritel ini agar dapat membantu UMKM mengembangkan usahanya. 

    “Bila perlu dapat berkembang menjadi pelaku bisnis 3PL (Penyedia jasa logistik pihak ketiga) nasional ditengah persaingan pemain 3PL asing yang masuk ke Indonesia,” katanya.