Tag: Soeharto

  • Curhat Kusir Delman, Monas Ramai Pengunjung Tapi Penghasilannya Turun Dibandingkan Tahun Lalu

    Curhat Kusir Delman, Monas Ramai Pengunjung Tapi Penghasilannya Turun Dibandingkan Tahun Lalu

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Kawasan Monumen Nasional (Monas) masih jadi salah satu destinasi favorit wisatawan lokal saat libur lebaran.

    Hari ini, wisatawan pun memadati monumen yang diresmikan Presiden Soeharto pada 12 Juli 1975 itu.

    Ramainya Monas di momen libur lebaran ini pun diharapkan bisa mendatangkan cuan bagi sejumlah orang, tak terkecuali para kusir delman wisata.

    Seperti yang diungkapkan Ijay (33), kusir delman asal Kembangan, Jakarta Barat ini yang berharap bisa meraup keuntungan besar di momen lebaran tahun ini.

    Delman wisata itu pun dihias dengan ornamen-ornamen berwarna-warni dan dibanderol dengan harga Rp150.000 sampai Rp200.000.

    “Kalau Rp150.000 muter dari sini (IRTI Monas) ke Balai Kota, terus ke Patung Kuda, muter lagi ke sini. Kalau yang Rp 200.000 muterin Monas,” ucapnya, Jumat (4/4/2025).

    Hanya saja, Ijay harus menahan kekecewaan lantaran tahun ini pelanggannya tak seramai tahun lalu.

    “Sekarang sih kalau lagi ramai ya ramai, kalau sepi ya sepi. Tapi penghasilan turun dibandingkan tahun lalu,” ucapnya, Jumat (4/4/2025).

    Hal senada turut disampaikan Budi (41), kusir delman lainnya yang turut mengamini keluhan sepi pelanggan yang disampaikan oleh Ijay.

    “Kalau penghasilan sejauh ini turun 20 sampai 30 persen sih dibanding tahun lalu. Sekarang Monas ramai, tapi yang naik delman sepi,” tuturnya.

    Ia pun menduga, kini wisatawan lebih memilih naik bus wisata Transjakarta ketimbang delman.

    Hal ini disampaikan Budi bukan tanpa alasan. Antrean bus wisata Transjakarta yang lokasinya berdekatan dengan lokasi kusir delman mangkal terpantau ramai.

    Antrean panjang pun terlihat di halte IRTI Monas, mereka tampak mengantre dengan teratur untuk naik bus tingkat.

    Saat libur lebaran ini, Transjakarta memang mengoperasikan bus wisata yang bisa dinikmati masyarakat secara gratis.

    Ada beberapa rute yang dibuka, yaitu BW 1 (Sejarah Jakarta), BW 2 (Monas Explorer), BW 4 (Pencakar Langit), dan BW 9 (Kota Tua – PIK).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Didit Hediprasetyo Dinilai sebagai Kekuatan ‘Soft Politics’ Prabowo dalam Menjembatani para Elite – Halaman all

    Didit Hediprasetyo Dinilai sebagai Kekuatan ‘Soft Politics’ Prabowo dalam Menjembatani para Elite – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kunjungan Didit Hediprasetyo, putra Presiden Prabowo Subianto, ke kediaman Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah pada 31 Maret 2025, terus menjadi sorotan publik.

    Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Dimas Oky Nugroho, menilai langkah ini bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan memiliki makna politik yang strategis. Menurutnya, Didit berperan sebagai aktor perantara yang membawa kekuatan “soft politics” bagi pemerintahan Prabowo.

    “Didit Hediprasetyo menjadi intermediary actor dan kekuatan ‘soft politics’ yang tak terduga yang dimiliki Presiden Prabowo dalam membangun komunikasi yang lebih tulus, informal, sekaligus strategis dalam menjahit kohesivitas secara lebih prospektif dan luas,” ujar Dimas kepada wartawan, Kamis (3/4/2025).

    Menurut Dimas, keunikan Didit terletak pada latar belakangnya sebagai profesional kreatif yang tidak terlibat langsung dalam dunia politik. Justru dari posisi tersebut, ia memiliki daya tarik tersendiri dalam lanskap politik Indonesia.

    “Meskipun bukan ‘orang politik’ dan lebih berlatar belakang profesional kreatif, Didit justru memiliki ‘bobot politik’ kuat karena bisa diterima oleh berbagai pihak, termasuk publik. Tidak semata-mata sebagai putra Prabowo dan cucu Soeharto,” tambahnya.

    Kunjungan Didit ke kediaman Megawati di Jakarta dan Jokowi di Solo dinilai sebagai langkah cerdas untuk merangkul elite politik lintas generasi dan kubu. Dimas menilai ini bisa menjadi awal perubahan paradigma dalam politik Indonesia.

    “Ini bisa menjadi pintu masuk fenomena generasi baru dalam politik Indonesia yang tidak ingin terjebak pada persoalan politik traumatik, problematik, konfliktual, yang justru berujung kebuntuan,” jelasnya.

    Analisis ini menggarisbawahi peran Didit sebagai figur yang mampu melampaui batasan-batasan politik konvensional. Dengan pendekatan yang lebih personal dan informal, ia diyakini dapat membantu ayahnya, Presiden Prabowo, membangun harmoni di tengah dinamika hubungan antar-elite yang kompleks pasca-Pilpres 2024.

    “Meski demikian, keberhasilan jangka panjang dari pendekatan ini masih akan bergantung pada langkah konkret yang diambil oleh para tokoh utama di panggung politik nasional,” kata Dimas.

    Pada Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025), Didit diketahui bertemu dengan beberapa mantan presiden. Ia sempat menghadiri acara open house bersama Prabowo dan bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Setelah itu, Didit bersilaturahmi ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, sebelum akhirnya terbang ke Solo, Jawa Tengah, untuk bertemu dengan Jokowi.

  • Langkah Positif Redam Dinamika Politik

    Langkah Positif Redam Dinamika Politik

    loading…

    dalam Didit Prabowo dalam acara halalbihalal di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Senin (31/3/2025). Foto/SINDOnews.

    JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) , Eddy Soeparno, memberikan tanggapannya terkait kehadiran putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo , dalam acara halalbihalal di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Senin (31/3/2025).

    Eddy menyambut baik langkah Didit yang bersilaturahmi dengan Megawati, karena menurutnya hal tersebut dapat meredakan ketegangan politik. Ia juga menilai bahwa perbedaan politik akan semakin mencair demi persatuan bangsa.

    Baca juga: 2 Makna Silaturahmi Didit Prabowo ke Mega, SBY, dan Jokowi

    “Inisiatif Mas Didit bertemu Bu Mega menunjukkan bahwa di atas perbedaan dan dinamika politik, pada akhirnya yang menyatukan semua adalah merah putih,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (3/4/2025).

    Sebagai Wakil Ketua MPR RI, Eddy menilai bahwa momen Lebaran merupakan waktu yang tepat untuk mempererat hubungan politik sekaligus menguatkan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

    Baca juga: Gibran Puji Didit Prabowo Temui Jokowi hingga Megawati: Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak

    “Momentumnya juga tepat di hari Lebaran untuk meneduhkan dinamika politik sekaligus menjadikan keberagaman sebagai kekuatan,” kata Eddy.

    Lebih lanjut, ia juga menyampaikan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo dalam merangkul berbagai elemen bangsa demi mencapai target pembangunan, termasuk pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

    Baca juga: Prabowo Unggah Momen Lebaran Bersama Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo

    “Jadi bukan soal koalisi atau oposisi, tapi bentuk saling mendukung dalam kebijakan pemerintah yang pro-rakyat dan on the track untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,” jelasnya.

  • Prabowo dan Megawati Segera Bertemu usai Lebaran? Ini Kata Dasco & Puan

    Prabowo dan Megawati Segera Bertemu usai Lebaran? Ini Kata Dasco & Puan

    Bisnis.com, JAKARTA — PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra masih berupaya untuk mempertemukan kedua patron sekaligus ketua umum mereka yakni Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.

    Hal itu diungkap oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani serta Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di sela-sela acara gelar griya di rumah dinas Ketua MPR Ahmad Muzani, Rabu (2/4/2025).

    Kedatangan Puan ke rumah dinas Muzani, yang juga Sekjen Partai Gerindra, untuk membalas kunjungannya ke rumah Megawati di Teuku Umar, Jakarta Pusat, beberapa hari yang lalu. Pada pertemuan tersebut, anak dari Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo juga diketahui hadir dan menyampaikan salam ayahnya ke Megawati. 

    Saat ditanya mengenai potensi kedua presiden itu bertemu, Puan mengatakan hal itu akan terjadi secepatnya. 

    “Secepatnya,” ungkap Puan secara singkat kepada wartawan di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4/2025). 

    Puan mengungkap pertemuan keduanya bisa terjadi setelah libur Idulfitri. Namun, dia memastikan pertemuannya bukan digelar pada open house masing-masing tokoh tersebut.

    “Tidak ada open house, jadi Pak Prabowo pasti ada kesibukan, dan Ibu Mega juga tidak ada open house. Jadi setelah Lebaran ini, setelah libur Lebaran pasti ada pertemuan secepatnya,” kata perempuan yang juga menjabat Ketua DPR itu.

    Menurut Puan, Prabowo dan Megawati sempat ingin berkomunikasi panggilan video melalui Didit. Namun, putra dari Prabowo dan Siti Hediati atau Titiek Soeharto itu tidak sempat melakukan hal tersebut karena harus bertolak ke Solo, Jawa Tengah. 

    Senada, Sufmi Dasco Ahmad juga berharap pertemuan Prabowo dan Megawati segera terlaksana. Dasco mengaku turut membicarakan potensi pertemuan itu dengan Puan saat keduanya berjumpa di rumah dinas Muzani. 

    “Nah itu sama-sama, sepakat, itu secepatnya, secepatnya itu kapan ayo kita tunggu aja. Tadi sudah sempat ngomong dikit-dikit sih sama Mbak Puan,” ungkap pria yang juga Wakil Ketua DPR itu. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, rencana pertemuan Prabowo dan Megawati sempat disinyalir akan terjadi saat sebelum pelantikan Presiden 20 Oktober 2024 lalu. Namun, enam bulan pemerintahan Prabowo berjalan, keduanya juga belum kunjung bertemu. 

    Meski demikian, elite dari kedua partai mengaku bahwa Megawati dan Prabowo tetap memiliki hubungan yang baik. Sebagaimana diketahui, keduanya juga pernah maju sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada 2009 silam.

  • UPDATE Wisata Jakarta Saat Libur Lebaran: Masyarakat Antusias Kunjungi Monas, Ada Air Mancur Menari

    UPDATE Wisata Jakarta Saat Libur Lebaran: Masyarakat Antusias Kunjungi Monas, Ada Air Mancur Menari

    TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Momen libur lebaran 2025, masyarakat memilih menghabiskan waktu libur dengan mengunjungi kawasan wisata  Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

    Pada H+2 Lebaran atau Rabu (2/4/2025) pukul 10.00 WIB, kawasan tugu Monas dipadati pengunjung dari berbagai daerah.

    Masyarakat memilih liburan ke ikon Kota Jakarta itu karena lokasinya strategis.

    Mereka terlihat datang bersama keluarga hingga anak-anak.

    Sejumlah pengunjung pun memanfaatkan cuaca cerah hari ini, dengan berfoto dengan latar belakang Monas yang diresmikan pada 12 Juli 1975 oleh Presiden Soeharto.

    Tak sedikit juga pengunjung yang menggelar alas di atas rerumputan untuk menikmati suasana Monas sambil bercengkrama dengan keluarga.

    Kerat keliling kawasan Monas juga mulai dinaiki oleh para pengunjung.

    Sementara, para wisatawan lokal ini juga terlihat mengantre untuk masuk ke dalam Museum Sejarah Nasional dan Ruang Kemerdekaan yang berada di dalam Monas.

    Tak hanya itu, warga juga antusias naik ke atas Monas untuk melihat pemandangan Kota Jakarta.

    Dede, warga Bekasi memilih berlibur Lebaran bersama istri dan anaknya di kawasan Monas.

    Selain ingin melihat Monas, Dede ingin mengenalkan kepada anaknya terkait sejarah Monas serta Jakarta.

    “Ini dari Bekasi tadi pagi, anak mau liat Monas. Mumpung libur yasudah saya ajak kesini,” kata Dede, Rabu (2/4/2025).

    Sebagai informasi, dalam rangka menyambut wisatawan Monas mulai buka pada Selasa (1/4/2025) hingga Senin (7/4/2025) mendatang.

    Sejumlah pertunjukan akan disajian spesial seperti video mapping, air mancur menari hingga panggung hiburan.

    Melansir dari unggahan laman Instagram @monumen.nasional, jam operasional Tugu Monas pada 1-3 dan 7 April 2025 mulai buka pukul 08.00-22.00 WIB.

    Kemudian kawasan Monas buka pukul 06.00-22.00 WIB dan loket tutup pukul 21.00 WIB.

    Khusus tanggal 4-6 April 2025 Tugu Monas buka pukul 08.00-18.00 WIB, kawasan Monas pukul 06.00-22.00 WIB dan loket tutup pukul 17.00 WIB.

    Untuk ditanggal 5 April 2025 Monas menyajikan panggung hiburan bagi wisatawan.

    Sederet artis Ibukota akan tampil dalam spesial musik performance di antaranya The Rain, Sarah Hadju, Ressa Herlambang, Sandy Canester, dan Hura-hura Club.

    (TribunJakarta/Tribunnews)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Monas Jadi Tujuan Wisata Populer di Libur Lebaran 2025, Pengunjung Padati Ikon Jakarta – Halaman all

    Monas Jadi Tujuan Wisata Populer di Libur Lebaran 2025, Pengunjung Padati Ikon Jakarta – Halaman all

    Monas Jadi Tujuan Wisata Populer di Libur Lebaran 2025, Pengunjung Padati Ikon Jakarta

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan wisata Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat masih menjadi daya tarik wisatawan lokal untuk menghabiskan waktu libur Lebaran 1446 Hijriah/2025. 

    Pantauan Tribunnews.com pada H+2 Lebaran atau Rabu (2/4/2025) pukul 10.00 WIB, kawasan tugu Monas dipadati pengunjung dari berbagai daerah yang memilih liburan ke ikon Kota Jakarta itu.

    Mereka terlihat datang bersama keluarga hingga anak-anak.

    Sejumlah pengunjung pun memanfaatkan cuaca cerah hari ini, dengan berfoto dengan latar belakang Monumen yang diresmikan pada 12 Juli 1975 oleh Presiden Soeharto.

    Tak sedikit juga pengunjung yang menggelar alas di atas rerumputan untuk menikmati suasana Monas sambil bercengkrama dengan keluarga.

    Kerat keliling kawasan Monas juga mulai dinaiki oleh para pengunjung.

    JAM OPERASIONAL MONAS – Masyarakat berwisata di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (28/1/2025). Pengelola Monas memperpanjang jadwal operasional dari pukul 16.00 WIB pada hari biasa menjadi pukul 22.00 WIB hingga 29 Januari 2025 dalam rangka memeriahkan libur Isra Mikraj dan Imlek. (Warta Kota/Yulianto) (/Warta Kota/Yulianto)

    Sementara, para wisatawan lokal ini juga terlihat mengantre untuk masuk ke dalam Museum Sejarah Nasional dan Ruang Kemerdekaan yang berada di dalam Monas.

    Tak hanya itu, warga juga antusias naik ke atas Monas untuk melihat pemandangan Kota Jakarta.

    Dede, warga Bekasi memilih berlibur Lebaran bersama istri dan anaknya di kawasan Monas.

    Selain ingin melihat Monas, Dede ingin mengenalkan kepada anaknya terkait sejarah Monas serta Jakarta.

    “Ini dari Bekasi tadi pagi, anak mau liat Monas. Mumpung libur yasudah saya ajak kesini,” kata Dede kepada Tribunnews, Rabu.

    Sebagai informasi, dalam rangka menyambut wisatawan Monas mulai buka pada Selasa (1/4/2025) hingga Senin (7/4/2025) mendatang.

    Sejumlah pertunjukan akan disajian spesial seperti video mapping, air mancur menari hingga panggung hiburan.

    Melansir dari unggahan laman Instagram @monumen.nasional, jam operasional Tugu Monas pada 1-3 dan 7 April 2025 mulai buka pukul 08.00-22.00 WIB.

    Kemudian kawasan Monas buka pukul 06.00-22.00 WIB dan loket tutup pukul 21.00 WIB.

    Khusus tanggal 4-6 April 2025 Tugu Monas buka pukul 08.00-18.00 WIB, kawasan Monas pukul 06.00-22.00 WIB dan loket tutup pukul 17.00 WIB.

    Untuk ditanggal 5 April 2025 Monas menyajikan panggung hiburan bagi wisatawan.

    Sederet artis Ibukota akan tampil dalam spesial musik performance di antaranya The Rain, Sarah Hadju, Ressa Herlambang, Sandy Canester, dan Hura-hura Club.

  • Said Aqil Ungkap Cawe-cawe Jokowi Bikin Dia Kalah di Muktamar NU: Insya Allah Ada Balasannya

    Said Aqil Ungkap Cawe-cawe Jokowi Bikin Dia Kalah di Muktamar NU: Insya Allah Ada Balasannya

    GELORA.CO – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, mengungkapkan campur tangan alias cawe-cawe mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan ketua umum PBNU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung, Desember 2021. Hal itu disampaikan Said Aqil di kanal YouTube “Akbar Faizal Uncensored” baru-baru ini.

    Menurutnya, Jokowi tidak menginginkannya terpilih kembali sebagai Ketua Umum PBNU. “Pak Jokowi tidak senang saya kalau saya terpilih lagi di PBNU. Maka di Lampung, semua itu ya diatur, sehingga saya harus kalah,” ungkapnya, dikutip Selasa (1/4/2025).

    Said Aqil lalu membandingkan situasi di Lampung dengan Muktamar NU di Cipasung pada tahun 1994. Ketika itu, kata Said Aqil, Presiden Soeharto berusaha mencegah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi ketua umum PBNU dengan berbagai cara, termasuk tekanan dan ancaman kepada para pendukungnya.

    “Dulu waktu Muktamar di Cipasung, tahun 1994, Pak Harto juga melakukan hal yang sama terhadap Gus Dur. Jangan sampai Gus Dur jadi, dengan segala kekuatan dan cara,” ujarnya.

    Namun toh Gus Dur akhirnya menang. Said Aqil mengakui dia bukanlah Gus Dur. Dia tidak memiliki ketahanan politik sekuat Gus Dur, sehingga akhirnya kalah dalam pemilihan di Muktamar NU 2021. Meski begitu, ia menerima hasil tersebut dengan lapang dada. “Saya tidak sebesar Gus Dur, dan kemudian kalah. Ya nggak apa-apa, nggak apa-apa,” tuturnya.

    Kendati bisa menerima kekalahan itu sebagai hal yang wajar dalam dinamika pertarungan politik, Said Aqil menyiratkan ketidaksukaan terhadap apa yang terjadi kala itu. Dia mengatakan mereka yang mempermainkan Nahdlatul Ulama tidak akan dibiarkan begitu saja. ”Itu catatan, catatan orang yang mempermainkan NU, insya Allah ada balasannya, Insya Allah. Ini bukan suatu yang logis ya, tapi saya yakin itu,” ucapnya.

    Muktamar NU di Lampung merupakan arena ketiga bagi Said Aqil dalam pemilihan ketua umum PBNU setelah dua periode menjabat. Tetapi dia gagal memperpanjang masa jabatannya untuk periode ketiganya setelah kalah dari Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dalam pemungutan suara (voting)).

    Prosesi pemilihan ketum PBNU sempat diwarnai aksi protes oleh peserta muktamar. Namun, pemilihan akhirnya berjalan lancar. Hasil pemungutan suara pada pada Jumat (24/12/2021) itu mencatat Said Aqil memperoleh 210 suara dari total 548 suara dalam voting putaran kedua. Sementara Yahya Staquf meraup 337 suara.

    Dalam putaran pertama, Gus Yahya unggul dengan 327 suara, disusul Said Aqil 203 suara, KH Asad Ali 17 suara, Marzuki Mustamar 2 suara, Ramadhan Bayo 1 suara, absen 1 suara, dan rusak 1 suara. Putaran kedua hanya diikuti para kandidat yang sebelumnya meraih lebih dari 99 suara.

    Beberapa pekan sebelum Muktamar, Said Aqil secara terbuka juga telah menyatakan harapan agar pemerintah bersikap netral. Pernyataan ini disampaikan untuk meredam indikasi kuat cawe-cawe Jokowi kala itu. Harapan Said Aqil tentu agar bisa lebih leluasa bergerak meraih kemenangan untuk periode ketiganya.

    Belakangan, skenario Jokowi untuk menjabat presiden selama tiga periode pun gagal. Namun dia tetap bisa ikut mengendalikan pemerintahan dengan memasang anaknya, Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil Presiden Prabowo Subianto. (*)

  • Monas Jadi Tujuan Wisata Populer di Libur Lebaran 2025, Pengunjung Padati Ikon Jakarta – Halaman all

    Tips War Tiket Puncak Monas untuk Libur Lebaran 2025, Biar Tidak Kehabisan – Halaman all

    Tips War Tiket Puncak Monas untuk Libur Lebaran 2025, Biar Gak Kehabisan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bagi anda yang ingin berwisata ke Monas, Jakarta dan naik ke puncaknya, maka anda harus mempunyai cara war tiket agar tidak kehabisan.

    Monas atau Monumen Nasional merupakan salah satu tempat wisata yang buka pada hari Libur Lebaran 2025.

    Monas termasuk tempat wisata yang murah meriah.

    Untuk masuk ke kawasan Monas maka tidak dipungut biaya.

    Namun jika pengunjung ingin ke area Tugu Monas maka dikenakan tarif masuk.  

    Per 1 Juni 2024, bagi wisatawan yang ingin masuk ke Monas bisa menggunakan kartu JakCard. 

    Bagi yang belum punya bisa beli di loket dengan harga Rp 50.000 dengan saldo Rp 20.000. 

    Satu kartu bisa untuk lebih dari satu orang. 

    JAM OPERASIONAL MONAS – Masyarakat berwisata di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (28/1/2025). Pengelola Monas memperpanjang jadwal operasional dari pukul 16.00 WIB pada hari biasa menjadi pukul 22.00 WIB hingga 29 Januari 2025 dalam rangka memeriahkan libur Isra Mikraj dan Imlek. (Warta Kota/Yulianto) (/Warta Kota/Yulianto)

    Tips War Tiket Puncak Monas

    Tribunnews.com menyarankan untuk datang lebih pagi.

    Hal ini, karena tiket tidak bisa dibeli dari jauh hari dan hanya bisa dibeli di loket.

    Pembayaran tiket dilakukan dengan kartu Jakcard milik Bank DKI. 

    Pembelian kartu JakCard bisa dilakukan di loket. 

    Pengunjung hanya bisa membayar menggunakan Qris atau uang tunai/cash.  

    Khusus untuk rombongan min 30 orang, akan mendapatkan diskon 25 persen. 

    Tiket masuk Tugu Monas, hanya dapat dibeli secara langsung di loket Monas (Offline atau on the spot)

    Jadwal Monas saat Libur Lebaran 2025:

    1-3 April 2025

    06.00 WIB-22.00 WIB

    7 April 2025

    06.00 WIB-22.00 WIB

    Tugu Monas

    08.00-22.00 WIB

    Loket Tutup 

    21.00 WIB

    Sejarah Monas

    Monumen Nasional tidak hanya menjadi simbol penting bagi Jakarta, tetapi juga sebagai tempat untuk mengenang perjuangan seluruh rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan. 

    Monas menjadi salah satu destinasi wisata paling terkenal di Jakarta yang dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

    Monumen Nasional, yang lebih dikenal dengan sebutan Monas atau Tugu Monas, adalah sebuah monumen peringatan yang berdiri megah setinggi 132 meter (433 kaki) di pusat Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. 

    Monas dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda. 

    Pembangunan Monas dimulai pada 17 Agustus 1961 di bawah perintah Presiden Soekarno dan diresmikan pada 12 Juli 1975 oleh Presiden Soeharto.

    Monas memiliki bentuk yang sangat khas, dengan puncaknya dihiasi lidah api yang dilapisi lembaran emas, melambangkan semangat juang rakyat Indonesia yang tak pernah padam. 

    Tugu Monas memiliki makna mendalam sebagai simbol perlawanan dan semangat kemerdekaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

    Monumen ini bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga sebuah karya yang membawa pesan patriotisme yang terus menginspirasi rakyat Indonesia.

    Ide awal pendirian Monumen Nasional berasal dari seorang warga biasa Jakarta, Sarwoko Martokoesoemo. Setelah Jakarta kembali menjadi ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 1950, ide untuk mendirikan monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel pun mengemuka. 

    Monas bertujuan untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia selama masa revolusi kemerdekaan 1945.

  • Ketika Pemudik Ditanya "Kapan Nikah" di 7 Rumah yang Dikunjunginya Saat Lebaran…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 April 2025

    Ketika Pemudik Ditanya "Kapan Nikah" di 7 Rumah yang Dikunjunginya Saat Lebaran… Megapolitan 1 April 2025

    Ketika Pemudik Ditanya “Kapan Nikah” di 7 Rumah yang Dikunjunginya Saat Lebaran…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Beragam
    topik pembicaraan
    mewarnai saat
    silaturahmi
    Hari Raya Idul Fitri 2025 pada Senin (31/3/2025). 
    Salah satunya Nuri (24) yang baru saja pulang ke kampung halamannya di Jawa Barat setelah kemarin bekerja setengah hari.
    Sesampainya di sana, dia harus berkeliling ke tujuh rumah keluarganya untuk mempererat tali silaturahmi.
    “Bayangin jam 16.00 WIB sampai maghrib itu tuh aku sudah (mengunjungi) tujuh rumah,” kata dia saat dihubungi
    Kompas.com
    , Selasa (1/4/2025).
    Dalam hampir setiap kunjungannya ke rumah-rumah keluarganya, pertanyaan-pertanyaan yang sama selalu terulang kembali.
    Nuri ditanya perihal kapan dia akan membawa calon suaminya berkunjung ketika Lebaran.
    “Nah terus kayak dia nanya, ‘Gimana calonnya kapan dibawa?’ gitu. Orang gue aja belum punya calon gitu kan, kayak bingung kita,” kata dia.
    Nuri sendiri sudah menduga topik itu bakal ditanyakan kepada dirinya. Mengingat dalam budaya di keluarganya, menikah sehabis lulus dari kuliah menjadi hal yang normal.
    Meskipun sudah menduga pertanyaan-pertanyaan itu, Nuri mengaku tertekan dalam menjawabnya. Sebab, dia punya rencana lain selain ikut menjalankan kebiasaan yang dilakukan warga desanya.
    “Ke-
    pressure
    jujur iya karena juga dari orangtuaku tuh kayak
    hope
    gitu loh. Kayak benar-benar berharap. Nah, aku enggak bisa tuh karena orangtuaku udah berharap gitu,” tambah dia.
    Sementara itu, Luthfa (22) juga mendapatkan pertanyaan-pertanyaan serupa pada
    Lebaran 2025
    .
    Topik obrolan yang mendominasi mengenai pekerjaan. Mengingat dirinya baru saja lulus dari kuliah dan diharapkan segera bekerja ke industri.
    “Tadi kalau sama tante-tante gue yang rada tua, sempat ditanya kerjaan karena mungkin gue baru lulus juga kan tahun lalu,” kata dia.
    Sama seperti Nuri, Luthfa sudah menduga pertanyaan itu bakal disampaikan keluarganya saat Lebaran.
    Pasalnya, Luthfa dilahirkan dari keluarga yang hampir semua menjadi pekerja kantoran. Alhasil, ekspektasi bagi Luthfa segera mendapatkan pekerjaan semakin tinggi.
    “Gue cuma bilang, gue lagi magang aja sih. Menerima pertanyaan itu ya gue
    mood-mood
    -an juga sih. Ada beberapa kali kadang pas ditanyain gitu,
    mood
    gue lagi enggak enak, jadi penerimaan gue tuh enggak enak juga,” kata dia.
    Namun, Luthfa berusaha menjawab pertanyaan itu dengan baik. Dia berusaha untuk tidak terlihat tersinggung dengan pertanyaan yang keluarganya lontarkan padanya.
    Selain mengenai kehidupan pribadi, keluarga Luthfa juga membicarakan obrolan mengenai Presiden Prabowo Subianto yang ditemani anaknya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo, saat
    open house
    di Istana Negara.
    Keluarga Luthfa bertanya-tanya perihal keberadaan Didit yang mendampingi Prabowo, bukan Titiek Soeharto.
    “Tadi sih gue denger dari nenek gue, katanya, Prabowo tuh lagi nyambut tamu sendirian. Terus Titiek sama Didit dateng nih. Tapi si Titiek enggak nemenin, jadi si Didit yang ditaruh di sana,” katanya.
    Sebetulnya pembicaraan mengenai politik tidak terbiasa terdengar di ruang keluarga Luthfa. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih pada persoalan-persoalan substansial yang keluarganya alami.
    Sementara itu, Riski (26) mendengar lebih banyak pembicaraan mengenai politik di meja makan rumahnya saat Lebaran 2025.
    Adapun persoalan politik yang dibicarakan di atas meja makan Riski mengenai pemerintahan Prabowo.
    “Ngomongin Presiden aja, kebijakannya, terus soal menteri-menteri yang katanya mau di-
    reshuffle
    gitu,” kata dia.
    Setiap tahunnya, pembicaraan mengenai politik selalu santer terdengar di meja makan Riski. Tidak banyak pertanyaan personal yang diajukan sebab keluarga mereka hampir setiap hari bertemu satu sama lain.
    “Kakek gue nyeletuk soal politik dulu, soal kebijakannya Prabowo, bahkan soal RUU TNI,” tambah dia.
    Selepasnya, obrolan mengenai nostalgia masa lalu keluarga mendominasi meja makan.
    Keluarga Riski saling melontarkan kenangan terhadap orang-orang yang tidak dapat hadir dalam Lebaran tahun ini atau sekadar menertawakan masa lalu masing-masing dari mereka di atas meja makan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pernah diisukan anak biologis Soeharto, inilah orang tua asli Dede Yusuf yang bukan orang sembarangan

    Pernah diisukan anak biologis Soeharto, inilah orang tua asli Dede Yusuf yang bukan orang sembarangan

    GELORA.CO – Aktor senior dan politikus, Dede Yusuf, dikenal memiliki kiprah mentereng di dunia keartisan. Ia beberapa kali membintangi sejumlah film hits yang menaikan namanya, seperti Catatan Si Boy dan Prawira Kesatria.

    Namun di balik kiprah keartisan yang melejit, Dede Yusuf pernah diterpa isu tak sedap. Ia dikabarkan merupakan anak biologis dari Presiden ke-2 RI, Soeharto.

    Hal ini menjadi isu liar bahkan muncul rumor bahwa istri Soeharto, ibu Tien pernah memerintahkan Damkar untuk menyiram rumah Rahayu Effendi yang tak lain ibu Dede Yusuf dengan tinja.

    Namun hal ini sebatas rumor yang sulit dibuktikan. Sebuah cuitan di media sosial X pun menyoroti rumor tersebut. Akun @mazzini_gsp, menjelaskan poin-poin penting tentang isu tersebut, termasuk tahun kelahiran Dede Yusuf dengan pengangkatan Soeharto sebagai Presiden yang tidak cocok.

    “Koreksi kalau saya salah, soal rumor Rahayu Effendi selingkuh dengan Soeharto saat dia jadi presiden ini masih perlu dipertanyakan. Dede Yusuf lahir tahun 1966, saat itu Presidennya Soekarno, belom Soeharto. Artinya kalau pun mereka selingkuh ya sebelum Soeharto jadi presiden,” jelas akun tersebut.

    “Cerita yang berkembang, perselingkuhan Soeharto dengan Rahayu Effendi ini saat sudah berkuasa jadi presiden. Terlebih Dede Yusuf dikatakan anak Pak Harto, sementara dia lahir sebelum Soeharto jadi Presiden yg resmi dilantik tahun 1967,” sambungnya.

    Tak hanya itu, berita tentang penyiraman kotoran ke rumah Rahayu Effendi pun masih simpang siur.

    “Soal disiram tinja ini banyak sumber dari blog yg beda-beda, terutama soal lokasi kejadian. Ada yg bilang di Bogor, ada yg bilang di Jakarta. Dan kapan tahun kejadian pun belum jelas,” jelas akun tersebut.

    Sosok orang tua Dede Yusuf

    Diketahui bahwa Dede Yusuf lahir dari kedua orang tua bernama Rahayu Effendi dan Tammy Efendi. Rahayu Efendi adalah seorang artis senior yang wajahnya kerap wara-wiri di layar kaca pada tahun 70-80-an. Ia pernah membintangi sejumlah film bersama Warkop DKI dan juga Benyamin Sueb.

    Sementara Tammy Effendi adalah putra dari penyair Rustam Effendi. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak, yaitu Bobby dan Dede Yusuf. Namun sayang, perjalanan rumah tangga mereka harus berakhir pada tahun 1975.***