Tekad Prabowo Tuntaskan “Giant Sea Wall” yang Digagas Sejak Era Soeharto…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo Subianto
nampaknya bertekad menuntaskan pembangunan
tanggul laut
raksasa (
giant sea wall
) setelah direncanakan sejak 30 tahun lalu di era Presiden ke-2 RI
Soeharto
.
Tekad ini ditekankannya dalam sambutannya di acara penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur Tahun 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).
Ia menganggap, tanggul laut adalah infrastruktur vital yang perlu diselesaikan.
Setidaknya, pembangunan harus dimulai di eranya, meski nanti bukan dirinya yang meresmikan karena pembangunannya membutuhkan waktu puluhan tahun.
“Saya ingin garisbawahi salah satu proyek infrastruktur yang sangat strategis, yang sangat vital bagi kita. Merupakan suatu mega proyek tapi harus kita laksanakan adalah
giant sea wall
, tanggul laut Pantai Utara Jawa,” kata Prabowo, dalam sambutannya, Kamis.
Pembangunan tanggul laut
raksasa di Pantai Utara Jawa sudah masuk perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 1995 di era Presiden Soeharto.
Pembangunannya sebagai respons terhadap ancaman nyata dari peningkatan muka air laut dan penurunan muka tanah di pantai utara Jawa.
Sejak saat itu, konsultan lokal dan internasional, termasuk firma Belanda, sudah menyusun rencana awal dan masterplan.
Namun, hingga kini, implementasinya tidak pernah berjalan.
Prabowo ingin
pembangunan tanggul laut
raksasa ini tidak lagi ditunda-tunda, menyusul ancaman yang mengadang di depan.
“Proyek ini berada dalam perencanaan Bappenas sejak tahun 95. Bayangkan. Sejak tahun 95.
Thirty years ago
, kalau tidak salah 30 tahun lalu. Tapi, kita tidak berkecil hati, sekarang tidak ada lagi penundaan,” ucap Prabowo.
Kepala Negara menekankan akan mengerjakan proyek tersebut sesegera mungkin.
“Sudah tidak perlu lagi banyak bicara, kita akan kerjakan itu segera,” beber dia.
Karena proyek besar, Prabowo menghitung pembangunannya membutuhkan dana senilai 80 miliar dollar AS.
Pendanaan itu juga menghitung panjang tanggul laut yang tidak main-main, yakni mencapai lebih dari 500 kilometer dari Banten hingga ke Gresik, Jawa Timur.
“Perkiraan biaya yang dibutuhkan 80 miliar dollar. Dan waktu perkiraan untuk di Teluk Jakarta saja kemungkinan 8 sampai 10 tahun. Kalau sampai ke Jawa Timur mungkin membutuhkan waktu 20 tahun. 15-20 tahun,” ungkap Prabowo.
Prabowo menekankan, lamanya pembangunan karena jaraknya yang sangat panjang tidak perlu dipermasalahkan.
“Tidak ada masalah, ada pepatah kuno ‘perjalanan 1.000 kilometer dimulai oleh satu langkah’ kita akan segera mulai itu,” ujar dia.
Besarnya dana pengerjaan membuat Prabowo berpikir menerapkan sistem urunan atau patungan.
Ia meminta Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
untuk urunan, menanggung biaya pembangunan tanggul laut di Teluk Jakarta.
Pembangunan tanggul laut untuk wilayah Teluk Jakarta itu menurut perkiraannya memakan biaya 8-10 miliar dollar AS, dari total kebutuhan 80 miliar dollar AS.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun sudah berjanji mendukung proyek ini lantaran memiliki kapasitas fiskal yang sangat besar.
“Kalau 8 sampai 10 miliar dollar (AS) saya kira kita sendiri mampu. Saya sudah ketemu (Gubernur DKI Jakarta) beberapa hari yang lalu dan sudah kirim utusan, tanya gubernur DKI dukung proyek ini atau tidak? Saya dapat jawaban ‘dukung’ Alhamdulillah,” beber Prabowo.
Tidak hanya pemerintah provinsi, ia mengingatkan pemerintah pusat untuk ikut urunan.
Begitu pun mengajak investor asing dari China, Jepang, hingga Eropa berinvestasi di proyek besar tersebut.
“Prioritas kita adalah DKI dan Semarang. Semarang, Pekalongan, Brebes, air itu sudah mengancam kehidupan rakyat kita, harus segera. Dan ini suatu yang harus kita laksanakan dan kita terbuka, perusahaan-perusahaan dari Tiongkok, dari Jepang, dari Korea, Eropa, Timur Tengah yang mau ikut silakan,” ujar Prabowo.
Untuk mengerjakan tekadnya, Kepala Negara menyatakan akan membuat Badan Otorita
Tanggul Laut
Pantai Utara Jawa dalam waktu dekat.
Namun, pihaknya masih mencari singkatan yang tepat untuk badan otorita itu agar lebih dikenal publik.
“Dalam waktu dekat saya akan bentuk otorita. Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Orang Indonesia senang dengan singkatan-singkatan. Jadi, kita lagi cari singkatan yang enak. Badan Otoritas, BO. Tanggul Laut Pantura Jawa, TLPJ. Jadi BO TLPJ, kalau disingkat gimana tuh?” seloroh Prabowo.
Kendala pembangunan tanggul laut tidak banyak berubah, yakni terdapat pada tingginya biaya.
Studi awal memperkirakan proyek pembangunan tanggul laut dari Bekasi hingga Tangerang mencapai Rp 90 triliun.
Perhitungan lebih besar memproyeksikan totalnya mencapai antara 40 miliar dollar AS hingga 60 miliar dollar AS.
Biaya super besar seperti itu menyulitkan dalam hal pendanaan dan prioritas anggaran.
Kendala lainnya, terdapat hambatan teknik dan lingkungan.
Rencana induk memang sudah dibuat, tapi tantangan teknis dan analisis dampak lingkungan, termasuk ekosistem mangrove, terumbu karang, dan dampak sosial bagi nelayan, masih memerlukan kajian mendalam dan penyesuaian.
Kemudian, kurangnya
political will
. Proyek ini sebelumnya tidak pernah menjadi agenda prioritas nasional.
Pergantian pemimpin mengubah fokus dan anggaran, sehingga membuat momentum hilang.
Tanggul laut
raksasa menjadi atensi Prabowo sejak lama karena melihat langsung polemik yang terjadi.
Dirinya kerap melakukan kunjungan ke pemukiman warga di pesisir Pantura sebagai bagian dari kampanye yang dilakukan sejak 2014.
Dari kunjungan itu, ia menemui permasalahan tempat tinggal yang kurang layak akibat naiknya permukaan air laut.
“Anak-anak mereka hidup di tengah lalat, nyamuk, sampah. Ini membuat saya bertanya kepada diri saya, apa yang saya bisa buat untuk segera mengubahnya,” tuturnya pada 2023 lalu.
Masalah tanggul laut ini juga terus dia soroti saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Mantan Danjen Kopassus ini meminta kepada Universitas Pertahanan untuk terlibat dalam pembahasan
Giant Sea Wall
.
Universitas yang berada di bawah Kementerian Pertahanan itu diminta terlibat langsung dalam pengkajian megaproyek tersebut.
“Kita harus kumpulkan otak-otak terbaik bangsa, segera kita percepat pembangunan
Giant Sea Wall
untuk selamatkan bangsa Indonesia,” ucap dia.
Saat menduduki kursi presiden, Prabowo sudah mengumpulkan para menterinya untuk membahas masalah tanggul laut.
Pada awal tahun ini, ia memanggil Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Setelah bertemu Prabowo, AHY menyatakan, tanggul laut raksasa menjadi salah satu atensi Presiden Prabowo Subianto.
Pihaknya tidak ingin menunda-nunda lagi pembangunan tanggul laut raksasa, namun tidak serta merta harus diburu-buru.
Sebab, proyek besar dan kompleks membutuhkan perencanaan yang matang dan terintegrasi dengan baik dengan semua
stakeholders
.
“Ini (tanggul laut) yang tadi mendapatkan atensi juga dari Pak Presiden, tentunya kita tidak ingin menunda-nunda, karena memang lebih cepat, lebih bagus. Karena berbicara kondisi alam dan iklim dan lain sebagainya kan tidak bisa menunggu. Tapi, kita juga tidak boleh terburu-buru,” kata AHY, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
AHY akan lebih dulu mempelajari proyek tanggul laut, mengingat uji kelayakan (
feasibility study
) terakhir dilakukan pada tahun 2020.
Pendanaan pun harus dipetakan, salah satunya dengan mencari sumber-sumber pendanaan untuk proyek itu.
Menurut AHY, uji kelayakan yang sudah hampir lima tahun itu perlu dicek dan ditinjau ulang.
Salah satunya untuk memastikan apakah uji kelayakan sudah sesuai dengan kondisi saat ini dan ekspektasi proyek.
Proyek ini harus berkelanjutan, bisa memitigasi terjadinya banjir rob demi keselamatan masyarakat, termasuk yang tinggal di pesisir pantai utara Jakarta.
“Bukan hanya di utara Jakarta tapi juga di seluruh, artinya di pantai utara Jawa. Maka kita akan teliti benar dan sambil kita telusuri, sambil kita juga mengetahui pihak-pihak yang memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di pembangunan tanggul raksasa ini,” beber dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Soeharto
-

Alasan Kuat untuk Pemakzulan Wapres, Warga X Buktikan Fufufafa adalah Gibran
GELORA.CO – Jalan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bisa terbuka lebar. Putra sulung Jokowi itu bisa dimakzulkan melalui kasus akun Kaskus dengan nama Fufufafa.
Hal itu dikatakan mantan Menteri Politik, Hukum, dan HAM RI (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam tayangan Terus Terang yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official, dikutip Kamis, 12 Juni 2025.
Mahfud mengatakan, jika benar akun Fufufa terbukti terkait dengan Gibran, maka itu bisa menjadi alasan yang kuat untuk memakzulkan Gibran.
“Kalau kalau kalau Fufufafa itu benar diungkap dan benar itu menyangkut Gibran, itu sudah jadi alasan yang sangat kuat untuk itu gitu ya,” jelas Mahfud MD.
Namun, Mahfud menambahkan, meski akun Fufufafa bisa jadi alasan yang kuat jika terbukti, pemakzulan tetap berlangsung dengan tidak mudah.
Sosok Akun fufufafa
fufufafa adalah akun pengguna Kaskus yang menimbulkan kontroversi dan diduga kuat merupakan akun milik Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. fufufafa pertama kali menjadi sorotan publik setelah diungkap oleh sebuah akun X yang menemukan jejak digital penghinaan terhadap Prabowo Subianto dan putranya, Didit Hediprasetyo.
Penelusuran selanjutnya menemukan bahwa fufufafa juga menghina Susilo Bambang Yudhoyono, Titiek Soeharto, dan Anies Baswedan.
Tak hanya itu, fufufafa juga melecehkan sejumlah artis seperti Syahrini, Cinta Laura, Nadia Mulya, Bella Shofie, Pevita Pearce, Duo Serigala, Haruka Nakagawa, Nurul Arifin, Wanda Hamidah, Kartika Putri, dan Rachel Maryam.
Selain itu, fufufafa juga didapati memberikan komentar bernada rasis dan ofensif terhadap berbagai kelompok, salah satunya terhadap etnis Papua.***
-

Pembangunan Infrastruktur, Prabowo Kenang Jasa Bung Karno hingga Jokowi
Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menghargai dan mengakui jasa para presiden terdahulu dalam membangun fondasi infrastruktur nasional. Ia pun mengenang jasa Bung Karno hingga Jokowi.
Hal ini Prabowo sampaikan saat menutup acara International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Kamis (12/6/2025).
Dalam pernyataannya, Prabowo menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan infrastuktur yang saat ini tengah digalakkan tidak terlepas dari kerja keras dan visi kepemimpinan masa lalu, mulai dari Presiden pertama RI Soekarno (Bung Karno) hingga Presiden ketujuh RI Joko Widodo.
“Harus saya tegaskan di sini bahwa transisi dari pemerintah Pak Jokowi kepada saya adalah yang ikut menentukan bahwa kita sekarang bisa bekerja dengan cepat, saudara-saudara sekalian,” ujar Prabowo.
Prabowo menekankan apresiasinya terhadap seluruh pemerintahan sebelumnya. Menurutnya, pemimpin-pemimpin terdahululah yang sudah meletakkan dasar-dasar penting bagi kemajuan bangsa.
Kepala negara menegaskan, pembangunan yang dicapai hari ini merupakan kelanjutan dari kerja keras para pemimpin Indonesia sejak masa kemerdekaan.
Ia secara khusus menyebut kontribusi besar yang diberikan oleh Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto dalam membangun infrastruktur strategis, yang kemudian dilanjutkan oleh presiden-presiden berikutnya.
“Semua pemerintahan sebelum ini sangat berjasa. Kalau kita bicara infrastruktur, kita bisa lihat dengan mata kita apa yang dibangun oleh Bung Karno, oleh pemerintah pertama kita. Dilanjutkan oleh Presiden Soeharto, dilanjutkan oleh presiden-presiden selanjutnya. Tidak ada suatu pembangunan bangsa yang datang demikian seolah-olah jatuh dari langit, tidak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prabowo menggambarkan proses pembangunan sebagai perjuangan panjang dan penuh dedikasi. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan secara inklusif.
Presiden optimistis dengan kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan dapat mendorong alokasi anggaran untuk investasi di berbagai sektor strategis, khususnya infrastruktur. Harapannya, pemerataan infastruktur manfaatnya dapat lebih dirasakan rakyat.
Untuk menggenjot infastruktur, Prabowo juga menekankan bahwa pemerintah berkomitmen memperbesar peran sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur nasional. Oleh karena itu, pemerintah siap memberikan berbagai kemudahan kepada mitra strategis, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, agar tertarik berinvestasi di Indonesia.
“Kita akan terapkan disiplin fiskal, kita akan sederhanakan perizinan dan proses pengadaan lahan. Kita akan perkuat kerja sama pemerintah dan badan usaha swasta. Kita akan perkuat kerja sama pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” pungkas Prabowo.
-

Sintong Panjaitan Dirumorkan Jadi Komisaris Pertamina
Jakarta –
PT Pertamina (Persero) dikabarkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan hari ini, Kamis (12/6). Dari informasi yang diterima, salah satu pembahasan dalam RUPS tersebut adalah perombakan pengurus perseroan.
Pada RUPS ini, nama Letjen (Purn) Sintong Panjaitan dirumorkan akan masuk dalam jajaran Komisaris Pertamina. Kabar masuknya mantan Staf Khusus Habibie itu dalam susunan dewan direksi BUMN energi tersebut juga sudah terdengar di Komisi VI DPR RI.
“Saya memang sempat mendengar nama Pak Sintong Panjaitan disebut-sebut dalam beberapa hari terakhir. Tapi dalam proses penentuan komisaris dan direksi BUMN seperti Pertamina, kita semua tahu dinamika bisa berubah setiap detik sampai RUPS resmi mengumumkan susunan yang final,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam kepada detikcom, Kamis (12/6/2025).
Meski begitu, pria yang akrab disapa Gus Mufti Anam ini mengaku belum bisa memastikan apakah Sintong Panjaitan akan menjadi Komisaris Persero. Sebab dirinya juga masih menunggu pengumuman resmi hasil dari RUPS Tahunan Pertamina.
“Yang penting kita kawal bersama, siapapun nama yang dipilih, harus punya integritas, kapabilitas, dan komitmen kuat untuk memperbaiki tata kelola Pertamina. Karena tantangan Pertamina hari-hari ini sangat besar dari isu oplosan BBM sampai kepercayaan publik yang harus dipulihkan,” terangnya.
Profil Sintong Panjaitan
Dalam catatan detikcom, Sintong Panjaitan merupakan mantan ‘Rising Star’ dalam dunia militer di Indonesia. Terbukti, di usia yang masih relatif muda, Sintong sudah menjabat Pangdam Udayana dengan pangkat Mayor Jenderal.
Karier militer Sintong dimulai secara gemilang sejak di akademi militer. Di Magelang, Sintong lulus dengan predikat terbaik yang akhirnya menghantarkan kariernya menjadi ‘The Rising Star’. Salah satu prestasi gemilang Sintong Panjaitan adalah ketika ia sukses memimpin operasi pembebasan pembajakan pesawat Garuda, Woyla di bandara Don Muang, Bangkok.
Sayangnya karier militer Sintong terhenti saat dia menjabat sebagai Pangdam Udayana. Sintong dituding terkait dalam peristiwa Santa Cruz Dilli, Timor Timur, pada tahun 1991. Peristiwa Santa Cruz adalah terjadinya aksi penembakan terhadap pendemo di Dilli oleh oknum tak bertanggung jawab dari ‘kesatuan misterius’.
Beruntung karier Sintong kembali terangkat saat Habibie mengangkat dia menjadi asisten Menristek. Pangkat Sintong pun dinaikkan menjadi letnan jenderal. Sejak saat itulah, Letjen Sintong Panjaitan dikenal Habibie sebagai seorang perwira tinggi yang profesional, jujur, berdedikasi dan berdisiplin tinggi.
Penilaian Habibie inilah yang menjadikan Sintong selalu ‘dipakai’ Habibie saat dia menjabat sebagai wapres ataupun presiden menggantikan Soeharto. Sampai kemudian nama Sintong kembali tenggelam pasca-jatuhnya Habibie karena dia memilih tidak berpolitik praktis sebagaimana para purnawirawan jenderal lainnya.
(igo/fdl)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5249609/original/079409100_1749653121-WhatsApp_Image_2025-06-11_at_21.26.53.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Titiek Soeharto: Kesehatan Laut adalah Kehidupan Nasional dan Ketahanan Pangan – Page 3
Di samping itu, Titiek mengatakan salah satu pencapaian dalam pertemuan tingkat tinggi itu adalah dukungan legislatif terhadap Tropical Forest and Coral Reef Conservation Act (TFCCA), yang memungkinkan pertukaran utang sebesar $35 juta untuk perlindungan terumbu karang.
“Ini bukan sekadar pencapaian diplomatik, tapi juga hasil dukungan kebijakan dan anggaran legislatif. Ini bukan hanya tentang konservasi, tetapi juga mendukung perikanan dan mata pencaharian,” Kata Titiek.
Selain itu, Titiek menekankan bahwa DPR RI siap mengintegrasikan Coral Bond dalam strategi pembangunan nasional melalui Kaukus Konservasi yang baru diluncurkan.
-

Ketua Komisi IV DPR: Kesehatan laut jadi kunci ketahanan pangan
Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto menegaskan laut Indonesia bukan sekedar kedaulatan negara, namun juga kunci ketahanan pangan dan kelangsungan hidup nasional.
“Kesehatan laut adalah isu kelangsungan hidup nasional, ketahanan pangan, dan kedaulatan kami. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan berada di jantung segitiga terumbu karang-pusat keanekaragaman hayati laut dunia,” kata Titiek dalam keterangannya, Rabu.
Hal itu disampaikannya dalam peluncuran koalisi parlemen untuk perlindungan laut atau International Coalition for Ocean Protection (ICOP) di Centre Univesitaire Mediterraneen (CUM) de Niza, Green Zone, Prancis, Minggu (8/6). Forum tersebut dihadiri oleh 80 orang anggota parlemen dari 20 negara.
Titiek mengatakan Komisi IV DPR RI membentuk Kaukus Laut lintas partai, yang kini berkembang menjadi Kaukus Konservasi untuk mengintegrasikan isu darat dan laut.
“DPR RI berkomitmen menjadi anggota aktif dan konstruktif dalam koalisi ini. Kita tidak hanya bertugas sebagai pembuat undang-undang, tetapi juga sebagai penjaga laut bagi generasi kini dan mendatang,” kata Titiek.
Di samping itu, Titiek mengatakan salah satu pencapaian dalam pertemuan tingkat tinggi itu adalah dukungan legislatif terhadap Tropical Forest and Coral Reef Conservation Act (TFCCA), yang memungkinkan pertukaran utang sebesar 35 juta dolar Amerika Serikat untuk perlindungan terumbu karang.
“Ini bukan sekadar pencapaian diplomatik, tapi juga hasil dukungan kebijakan dan anggaran legislatif. Ini bukan hanya tentang konservasi, tetapi juga mendukung perikanan dan mata pencaharian,” ujarnya.
Selain itu, Titiek menekankan bahwa DPR RI siap mengintegrasikan Coral Bond dalam strategi pembangunan nasional melalui Kaukus Konservasi yang baru diluncurkan.
Titiek juga menyatakan komitmennya meratifikasi biodiversity beyond national jurisdiction atau BBNJ (keanekaragaman hayati di luar yurisdiksi nasional), dengan memperkuat koordinasi antar-kementerian, dan memperluas kawasan konservasi dekat laut lepas.
Selain itu, Titiek menekankan bahwa DPR RI siap mengintegrasikan Coral Bond dalam strategi pembangunan nasional melalui Kaukus Konservasi yang baru diluncurkan.
“Kami ingin belajar dari negara lain mengenai partisipasi pemangku kepentingan dan blue finance. Indonesia berkomitmen melindungi 30 persen wilayah lautnya pada 2045, didukung oleh lembaga kuat, pembiayaan jangka panjang, dan partisipasi masyarakat,” tuturnya.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Ketua Komisi IV DPR Tegaskan Komitmen Ratifikasi Keanekaragaman Hayati
Jakarta –
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, menegaskan laut Indonesia bukan sekadar kedaulatan negara. Dia mengatakan keberadaan laut juga punya peran ketahanan pangan dan kelangsungan hidup nasional.
“Kesehatan laut adalah isu kelangsungan hidup nasional, ketahanan pangan, dan kedaulatan kami. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan berada di jantung segitiga terumbu karang-pusat keanekaragaman hayati laut dunia,” kata Titiek, Rabu (11/6/2025).
Pernyataan itu disampaikan dalam peluncuran Koalisi Parlemen untuk Perlindungan Laut atau International Coalition for Ocean Protection (ICOP) di Centre Univesitaire Mediterraneen (CUM) de Niza, Green Zone, Prancis, Minggu (8 Juni 2025). Forum ini dihadiri oleh 80 orang anggota parlemen dari 20 negara ini.
Titiek melanjutkan, Komisi IV DPR RI membentuk Kaukus Laut lintas partai, yang kini berkembang menjadi Kaukus Konservasi untuk mengintegrasikan isu darat dan laut.
“DPR RI berkomitmen menjadi anggota aktif dan konstruktif dalam koalisi ini. Kita tidak hanya bertugas sebagai pembuat undang-undang, tetapi juga sebagai penjaga laut bagi generasi kini dan mendatang,” tegas Titiek.
Di samping itu, Titiek mengatakan salah satu pencapaian dalam pertemuan tingkat tinggi itu adalah dukungan legislatif terhadap Tropical Forest and Coral Reef Conservation Act (TFCCA), yang memungkinkan pertukaran utang sebesar $35 juta untuk perlindungan terumbu karang.
Selain itu, Titiek menekankan bahwa DPR RI siap mengintegrasikan Coral Bond dalam strategi pembangunan nasional melalui Kaukus Konservasi yang baru diluncurkan.
Titiek juga menyatakan komitmennya meratifikasi biodiversity beyond national jurisdiction atau BBNJ (keanekaragaman hayati di luar yurisdiksi nasional), dengan memperkuat koordinasi antar-kementerian, dan memperluas kawasan konservasi dekat laut lepas.
“Kami ingin belajar dari negara lain mengenai partisipasi pemangku kepentingan dan blue finance. Indonesia berkomitmen melindungi 30% wilayah lautnya pada 2045, didukung oleh lembaga kuat, pembiayaan jangka panjang, dan partisipasi masyarakat,” pungkasnya.
(jbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-
/data/photo/2025/06/08/684581fc9dd12.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Regional 8 Juni 2025
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Tim Redaksi
KARANGANYAR, KOMPAS.com
– Jemaah Dzikir Nurul Wathon Al-Hambalangi Wal-Khitton – Indonesia menggelar kegiatan zikir bersama di Makam Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto, di
Astana Giribangun
, Minggu (8/6/2025) siang.
Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir Soeharto dan bertujuan untuk mendoakan agar mantan presiden tersebut segera dinobatkan sebagai
pahlawan nasional
.
Acara dimulai dengan pembacaan zikir tahlil di depan
makam Soeharto
dan Ibu Tin, dilanjutkan dengan sejumlah sambutan, dan ditutup dengan doa.
Ketua Penyelenggara, Mayor Jenderal TNI Heriyanto Saputra menyatakan, Majelis Dzikir Nurul Wathon menyelenggarakan dzikir ini untuk mendoakan Soeharto, bangsa, dan negara.
“Intinya kami berharap perjuangan, usaha yang dilakukan oleh pemerintah negara saat ini dalam menjaga kedaulatan negara, TNI, Polri, serta menjaga keamanan dan pertahanan negara itu dikuatkan dengan doa, pasti akan dapat ridho dari Allah,” ungkapnya saat diwawancarai.
Perwakilan dari Cendana, Abi Fathi menambahkan, doa bersama yang dilakukan bertepatan dengan bulan Soeharto kali ini merupakan bentuk syukur atas hari lahirnya Presiden Kedua Indonesia.
Ia juga menekankan pentingnya menghargai jerih payah yang telah dilakukan oleh
founding father
Soekarno dan Soeharto, yang menurutnya telah memberikan contoh yang baik.
“Kami merasa terpanggil bahwa Soeharto layak mendapatkan dukungan sebagai pahlawan nasional. Mengenai para pihak yang gonjang-ganjing di Jakarta, itu adalah riak-riak demokrasi yang menurut saya kurang pas. Karena kita harus melihat fakta dan data,” jelasnya.
Fathi juga mengungkapkan bahwa ia telah mengajukan usulan agar Soeharto diangkat menjadi
Pahlawan Nasional
pada tahun ini.
Surat usulan tersebut telah dikirimkan ke Kementerian Sosial dan Presiden Prabowo Subianto. “Saya pribadi sudah 2-3 kali mengajukan surat usulan,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/12/684a9cecd2398.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

