Tag: Slamet Riyadi

  • H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H. – Halaman all

    H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H. merupakan Bupati Semarang terpilih tahun 2024.

    Ngesti Nugraha yang berpasangan dengan Nur Arifah meraih suara terbanyak pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

    Pasangan yang diusung oleh koalisi besar ini berhasil meraih 444.335 suara, sementara lawannya, Nurul Huda-Yarmuji, hanya mengumpulkan 109.412 suara.

    Ngesti Nugraha sendiri dikenal sebagai birokrat dan politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.

    Berikut profil Ngesti Nugraha.

    Kehidupan Pribadi

    Dilansir dari situs Wikipedia, Ngesti Nugraha lahir di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada 22 November 1970.

    Saat ini, ia telah berusia 54 tahun.

    Ngesti Nugraha telah memiliki istri yang bernama Peni Yulianingsih dan telah dikaruniai satu buah hati.

    Pendidikan

    Ngesti Nugraha diketahui pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri Getasan II dan lulus pada 1983.

    Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Getasan hingga lulus pada 1986.

    Ngesti Nugraha lalu bersekolah di SMA Theresiana Salatiga, dan lulus pada 1989.

    Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studi di Universitas Slamet Riyadi Surakarta dan mendapat gelar Sarjana Hukum pada 2009.

    Tak sampai disitu, ia kembali mengambil studi S2 hingga mendapat gelar Magister Hukum di Universitas Diponegoro Semarang pada 2019.

    Karier

    Bupati Semarang, Ngesti Nugraha. (Kolase Tribunnews (Tribun Jateng-Situs Pemprov Jateng))

    Ngesti Nugraha mengawali karier di dunia politik ketika ia menjadi ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Getasan pada 2002 hingga 2007.

    Ia pun kembali terpilih sebagai ketua PAC PDIP untuk periode 2007 hingga 2012.

    Kemudian, ia pun ditunjuk menjadi Dewan Pemimpin Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Semarang selama dua periode, yakni 2015 hingga 2019 dan 2020 hingga 2024.

    Ia pun tercatat juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Semarang selama tiga periode, yakni pada 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019)

    Sebelum terpilih menjadi Bupati Semarang, Ngesti Nugraha pernah maju sebagai Wakil Bupati Semarang berpasangan dengan dr. H. Mundjirin.

    Ia pun terpilih dan resmi menjabat sebagai Wakil Bupati Semarang pada 2015 hingga 2020.

    Harta Kekayaan

    Mengutip dari situs e-LHKPN KPK, Ngesti Nugraha diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 3.687.646.656.

    Laporan harta kekayaan terbaru Ngesti Nugraha diterbitkan pada 31 Desember 2024.

    Adapun rincian kekayaan Ngesti Nugraha yakni sebagai berikut:

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 1.216.250.000                          

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 209 m2/244 m2 di KAB / KOTA SEMARANG, HIBAH TANPA AKTA Rp 806.250.000                            

    2. Tanah Seluas 85 m2 di KAB / KOTA SEMARANG, HASIL SENDIRI Rp 325.000.000

    3. Tanah Seluas 167 m2 di KAB / KOTA SEMARANG, HASIL SENDIRI Rp 85.000.000.

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 532.925.000                        

    1. MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp 7.000.000    

    2. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA MINIBUS Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp 235.000.000                             

    3. MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp 15.925.000

    4. MOTOR, KAWASAKI KLX Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp 15.000.000                             

    5. MOBIL, MITSUBISHI XPANDER 1.5L SPORT-L 4X2 A/T Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 260.000.000.

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 31.890.000                                   

    D. SURAT BERHARGA Rp 0                                  

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 786.095.739                                  

    F. HARTA LAINNYA Rp 1.641.000.000.

    Ngesti Nugraha tercatat memiliki hutang sebesar Rp 520.514.083, sehingga total kekayaan yang dimiliki saat ini mencapai Rp 3.687.646.656.

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Stasiun Purwosari, Ikon Kota Solo yang Miliki Peran Vital dalam Transportasi di Indonesia

    Stasiun Purwosari, Ikon Kota Solo yang Miliki Peran Vital dalam Transportasi di Indonesia

    Liputan6.com, Solo – Sebagai Kota Budaya, Solo memiliki berbagai kisah sejarah. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya bangunan bersejarah yang dimilikinya, salah satunya Stasiun Purwosari.

    Stasiun Purwosari berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Purwosari, Laweyan, Solo. Tak hanya sebagai tempat umum dan salah satu ikon Kota Solo, stasiun ini juga menjadi saksi perjalanan waktu yang masih digunakan hingga sekarang.

    Mengutip dari surakarta.go.id, Stasiun Purwosari dibangun pada 27 Maret 1871. Pembangunan tersebut dilakukan oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), sebuah perusahaan kereta api swasta Belanda.

    Stasiun ini dibangun di atas lahan milik Pangeran Adipati Mangkunegoro. Saat awal beroperasi, stasiun ini melayani jalur Semarang-Vorstenlanden (Solo dan Yogyakarta).

    Pada masa itu, jalur tersebut digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari pedalaman ke Pelabuhan Semarang untuk ekspor. Kemudian pada awal 1900-an, Stasiun Purwosari mengalami renovasi besar-besaran.

    Renovasi tersebut dilakukan untuk kepentingan pelayanan penumpang maupun administrasi pegawai. Bangunan stasiun ini memiliki desain bangunan baru yang mengadopsi gaya arsitektur kolonial Belanda.

    Desain bangunan tersebut mirip dengan Stasiun Kedungjati dan Stasiun Willem I Ambarawa. Meski direnovasi, tetapi ciri khas arsitektur ini masih dapat dilihat hingga sekarang.

    Saat ini, Stasiun Purwosari telah menjadi salah satu bangunan ikonis di Solo. Usianya memang sudah lebih dari satu abad, tetapi stasiun ini terus mengalami adaptasi.

    Stasiun Purwosari kini berfungsi sebagai depo mekanik. Terdapat banyak jejak masa lalu yang masih bisa dilihat pengunjung, salah satunya menara air di sisi utara stasiun.

    Menara air tersebut menjadi bukti keberadaan depo lokomotif di masa lalu. Keberadaan jejak masa lalu tersebut sekaligus membuktikan bahwa Stasiun Purwosari memiliki cerita panjang tentang sejarah di Kota Solo.

    Stasiun ini memiliki peran vital dalam transportasi di Indonesia. Stasiun Purwosari pun telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya melalui SK Wali Kota Surakarta No.646/1-2/1 Tahun 2013.

     

    Penulis: Resla

  • Istri Muda yang Ajak Pak Tarno Jualan Cupang Disalahkan Istri Pertama, Kuak Perlakuan: Disiksa

    Istri Muda yang Ajak Pak Tarno Jualan Cupang Disalahkan Istri Pertama, Kuak Perlakuan: Disiksa

    TRIBUNJATIM.COM – Kondisi pesulap Pak Tarno membuat istri pertamanya menangis.

    Sebab, Pak Tarno diketahui berjualan ikan cupang di sekolahan.

    Kegiatan Pak Tarno itu kemudian viral di media sosial.

    Terlebih, Pak Tarno berjualan ditemani istri mudanya, Dewi.

    Diketahui, pesulap dengan jargon “Prok Prok Prok Jadi Apa” itu kini tengah mengidap penyakit stroke. 

    Melihat kondisi memprihatinkan Pak Tarno, sang istri pertama, Sariyah pun tidak terima.

    “Sekarang (Pak Tarno) dibawa jualan saya nggak terima. Karena itu suami saya, masih sah saya istri sahnya,” ungkap Sariyah, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (25/12/2024).

    “Saya nggak terima dibawa jualan di sekolahan-sekolahan,” imbuhnya.

    Meski tidak melihat secara langsung, Sariyah mengaku kasihan dengan kondisi sang suami.

    Menurut Sariyah, seharusnya Pak Tarno beristirahat di rumah bukannya berjualan.

    “Kasihan saya mah suami saya. Biarpun saya cuma ngelihat doang di TV di HP di YouTube gitu, dibawa ke sono ke sini,” ucapnya sambil menahan tangis.

    “Orang kakinya udah pada kembung. Udah stroke sebelah, udah makan nggak enak. Seharusnya istirahat di rumah, ibadah,” lanjutnya.

    Sariyah menilai, Pak Tarno dipaksa bekerja oleh istri mudanya.

    “Kayak disiksa itu (sama) si Dewi, sama Slamet,” katanya.

    Diakui Sariyah, dirinya kerap menangis ketika melihat video Pak Tarno berjualan dengan kondisi sakit stroke.

    “Kadang-kadang ngelihat di HP suka nangis. Ya orang suami sendiri ya.”

    “Nggak terima lah gitu ditelantarin sekarang,” tandasnya.

    Pak Tarno Duduk di Kursi Roda Main Sulap, Sang Istri Ungkap Kondisinya

    Sebelumnya, beredar video Pak Tarno manggung di sebuah acara.

    Penampilannya berbeda.

    Ia duduk di kursi roda memainkan beberapa trik sulap sederhana.

    Istri muda Pak Tarno, Dewi menjelaskan bahwa sang suami sedang terkena stroke ringan di bagian kiri.

    “Semacam stroke ringan gitu. Sebelah kiri tubuhnya itu. Iya tidak bisa menekan ketika jalan,” ucap Dewi dihubungi awak media, Selasa (1/10/2024).

    “Sudah mulai oke lagi sudah mulai kerja lagi. Sudah bisa berjalan sedikit-sedikit gitu,” bebernya.

    Pak Tarno terserang stroke sejak empat hari lalu, tepatnya tiga hari sebelum video viral itu diambil.

    “Sejak 4 hari yang lalu, Di video-video viral itu kan ada acara di Bandung. Nah 3 hari sebelum di Bandung, itu (kena stroke),” beber Dewi.

    Meski kondisinya sudah sulit berjalan, Pak Tarno masih tetap bekerja menghibur orang-orang dengan aksi sulap sederhananya.

    Dewi mengatakan, saat ini Pak Tarno menggunakan kursi roda untuk bepergian jauh.

    “Iya, kursi roda kalau misalnya perjalanan jauh gitu. Iya, pakai tongkat juga” ucap Dewi.

    “Iya, pakai tongkat juga kalau di rumah,” terusnya

    Anak pak Tarno tak terima kondisi ayahnya viral

    Alih-alih senang, anak Pak Tarno justru akan melaporkan asisten yang telah memviralkan kondisi sang ayah.

    Menurut mereka, asisten Pak Tarno bernama Slamet Riyadi alias Slamet Tatto ini telah memanfaatkan ayahnya.

    Dia dituding menjual cerita sedih menggunakan kondisi Pak Tarno.

    Seperti diketahui sebelumnya, Pak Tarno sempat viral karena menderita stroke.

    Dalam video viral, dia tampak tampil di panggung menunjukkan trik sulap dengan kursi roda.

    Dalam kondisi itu, Pak Tarno juga terlihat berdagang ikan cupang di sekitar tempat tinggalnya.

    Selain itu, Slamet juga memperkeruh masalah keluarga Pak Tarno.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Sosok yang memviralkan kondisi Pak Tarno adalah asistennya yang bernama Slamet Riyadi.

    Pria yang kerap dipanggil Slamet Tatto ini dituding menjual kesedihan sang pesulap untuk menarik simpati publik.

    Diketahui, Slamet Riyadi lah orang pertama yang memviralkan video saat Pak Tarno jualan ikan cupang di jalan.

    Slamet selalu berada di samping Pak Tarno.

    Terkait keberadaan Slamet Riyadi ini justru memantik kecurigaan anak-anak Pak Tarno.

    Anak-anak Pak Tarno bernama Aisah dan Halimah melontarkan tudingan serius terhadap asisten pribadi sang ayah, yang dianggap memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.

    Melalui akun Instagram @paktarnomanagementofficial, mereka menuding Slamet Riyadi memprovokasi Pak Tarno.

    Sebelumnya Slamet Riyadi sudah berjanji akan mundur sebagai asisten Pak Tarno.

    Namun, Slamet kian menjadi-jadi.

    Anak-anak Pak Tarno tak terima melihat kondisi ayahnya yang tak layak harus diviralkan.

    Pak Tarno membuat kerajinan Asmaul Husna dengan kondisi tidak mengenakan baju atasan. 

    Pak Tarno juga dijemur di bawah terik sinar matahari, padahal sedang sakit. 
     
    “Bang Tatto kok masih banyak aja sih video-video di Tiktok, katanya mau keluar dari bapak, mana kok masih diviralin, bukannya didagangi dagangannya malah dagangi bapak saya, emang sih bikin asmahul husna itu bagus, tapi yang gak bagus yang bikinnya kan orang yang tak berdaya, kan abang sendiri bisa kenapa harus bapak sayan yang lagi sakit,”ungkap Aisah yang akrab disapa Isah.

    Anak-anak Pak Tarno mengancam akan melaporkan Slamet ke jalur hukum. 

    “Mana bapak ditelanjangi, anda mikir gak sih kenapa gak anda aja yang bikin bang, aturan pakai baju kek, dipanasin, pikiran anda kemana, katanya mau keluar kok masih berlanjut, kami sebagai anak-anaknya gak terima ya bang, kami bisa nuntut kapan aja kalau masih seperti ini,” papar Halimah.

    Pada November 2024, tiga anak Pak Tarno yaitu Siti Aisah, Halimah, dan Yanti, ternyata telah menunjuk Kpt (Purn) Budi Setiyo Utomo, S.H., M.H., CIL sebagai kuasa hukum. 

    Selain itu, Slamet juga ikut campur urusan keluarga terutama istri-istri Pak Tarno yang memperumit keadaan.

    Slamet disebut telah memprovokasi para istri pak Tarno dengan memberi tahu bahwa sang pesulap telah menikah dengan Dewi.

    “Waktu itu istri sah pak Tarno belum tau kalau pak Tarno nikah sama Tirsanih Dewi. Namun seiring waktu si provokator Slamet Riyadi konflik dengan istri siri pak Tarno si Tarsinih Dewi karna duit honor job diambil semua oleh Dewi dan Slamet tidak kebagian sebagus saat tidak adanya si Dewi.

    Akhirnya Slamet kasih info ke Sadi kalau pak Tarno nikah lagi, kasih alamat kontrakan pak Tarno dan Dewi. Dan beralibi kalau duit bagian utk istri sah pak Tarno di ambil si pelakor.

    Istri sah pak Tarno dan anaknya datang dan melabrak Dewi di kontrakan sebelum nya tapi Slamet hanya mantau dan datang diakhir pengebrekan. Slamet Riyadi datang diakhir seolah olah tidak tau kenapa istri sah pak Tarno bisa datang ke kontrakan pak Tarno dan dewi

    Kejadian tidak menyenangkan terjadi ke Koji Management juga atas perlakuan Slamet Riyadi karena suka menjelekan siapa saja yg menurut nya menghalangi KEPENTINGAN DAN TUJUANNYA ke pak Tarno dan di sebar ke akun media sosial nya. Diantara Memfitnah Rumah Yang Saya Tempati Hasil Dari Honor Pak Tarno.

    Slamet Riyadi ke orang yg dekat dengan pak Tarno suka mempromosikan dirinya adalah wartawan, Ketua umum ormas, dan punya banyak kenalan dari instansi,” tulis unggahan @Paktarnomanagementofficial.

    Sebelumnya, pesulap Sutarno alias Pak Tarno kembali menyita perhatian publik usai viral kini berjualan ikan cupang demi menyambung hidup.

    Di usia 65 tahun, Pak Tarno kini mengalami stroke hingga harus duduk di kursi roda.

    Meski begitu, Pak Tarno tetap mencari nafkah dengan berjualan di dekat rumahnya di kawasan Warakas, Jakarta Utara.

    Kondisi Pak Tarno kini terlihat lemas dan tidak bisa berjalan, bahkan berbicara pun terbata-bata. 

    Kondisi Pak Tarno jual ikan cupang viral dimedia sosial. (Ig@pembasmi.kehaluan.reall)

    Pak Tarno mengungkapkan alasannya memilih berjualan ikan hias adalah karena banyak peminatnya. 

    “Karena laku, iya (sedang tren). Iya, banyak (yang beli) ikan cupang,lele” kata Pak Tarno dengan kondisi stroke dalam video YouTube Kompas.com Reporter on Location, Selasa (24/12/2024).

    Pak Tarno juga menjelaskan bahwa ia dan istrinya membeli ikan hias tersebut di Jatinegara, Jakarta Pusat.

    “Beli (ikannya) di Jatinegara. Saya sama istri,” ujar Pak Tarno. 

    Pak Tarno berjualan di pinggir jalan di sekitar tempat tinggalnya.

    Meski demikian, pria berusia 65 tahun ini mengaku masih menerima tawaran pekerjaan sebagai pesulap. 

    Jika ada tawaran job, Pak Tarno akan menutup dagangannya untuk sementara. 

    “Kalau ada job, tutup dagangan. Orang senang menghibur. Kalau orang ketawa, saya ikut ketawa. Yang nonton ketawa, yang ditonton juga ketawa,” tutur Pak Tarno.

    Diketahui, Pak Tarno berjualan ikan cupang didampingi sang istri, Dewi.

    Sebagaimana diketahui Pak Tarno, pemilik nama asli Sutarno.

    Pesulap ini lahir di Losari, Jawa Tengah, pada 6 September 1950.

    Kini dia sudah berusia 74 tahun, Tarno yang memiliki teknik sulap klasik itu diketahui penganut agama Islam..

    Pesulap Sutarno atau Pak Tarno mengaku pernah 10 kali menikah dan berjanji bahwa istrinya saat ini akan menjadi istri terakhir baginya.

    Istri-istri Pak Tarno berasal dari beragam profesi di antaranya profesi pramugari, manajer hingga penjual makanan warteg.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Viralkan Pak Tarno Jual Ikan Cupang, Asisten Terancam Dipolisikan Jual Kesedihan, Disebut Provokator

    Viralkan Pak Tarno Jual Ikan Cupang, Asisten Terancam Dipolisikan Jual Kesedihan, Disebut Provokator

    TRIBUNJATIM.COM – Pesulap Pak Tarno jualan ikan cupang viral di media sosial.

    Karena hal ini, asisten Pak Tarno bernama Slamet Riyadi alias Slamet Tatto terancam dipolisikan.

    Ia disebut provokator menjual kesedihan Pak Tarno di media sosial.

    Anak Pak Tarno pun tak terima dan telah menunjuk kuasa hukum.

    Diketahui, Slamet Riyadi lah orang pertama yang memviralkan video saat Pak Tarno jualan ikan cupang di jalan.

    Slamet selalu berada di samping Pak Tarno.

    Terkait keberadaan Slamet Riyadi ini justru memantik kecurigaan anak-anak Pak Tarno.

    Anak-anak Pak Tarno bernama Aisah dan Halimah melontarkan tudingan serius terhadap asisten pribadi sang ayah, yang dianggap memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.

    Melalui akun Instagram @paktarnomanagementofficial, mereka menuding Slamet Riyadi memprovokasi Pak Tarno.

    Sebelumnya Slamet Riyadi sudah berjanji akan mundur sebagai asisten Pak Tarno.

    Namun, Slamet kian menjadi-jadi.

    Anak-anak Pak Tarno tak terima melihat kondisi ayahnya yang tak layak harus diviralkan.

    Asisten Pak Tarno terancam dipolisikan karena jual kesedihan. (YouTube via Sripoku)

    Pak Tarno membuat kerajinan Asmaul Husna dengan kondisi tidak mengenakan baju atasan. 

    Pak Tarno juga dijemur di bawah terik sinar matahari, padahal sedang sakit. 
     
    “Bang Tatto kok masih banyak aja sih video-video di Tiktok, katanya mau keluar dari bapak, mana kok masih diviralin, bukannya didagangi dagangannya malah dagangi bapak saya, emang sih bikin asmahul husna itu bagus, tapi yang gak bagus yang bikinnya kan orang yang tak berdaya, kan abang sendiri bisa kenapa harus bapak sayan yang lagi sakit,” ungkap Aisah yang akrab disapa Isah, dikutip dari Sripoku.

    Anak-anak Pak Tarno mengancam akan melaporkan Slamet ke jalur hukum. 

    “Mana bapak ditelanjangi, anda mikir gak sih kenapa gak anda aja yang bikin bang, aturan pakai baju kek, dipanasin, pikiran anda kemana, katanya mau keluar kok masih berlanjut, kami sebagai anak-anaknya gak terima ya bang, kami bisa nuntut kapan aja kalau masih seperti ini,” papar Halimah.

    Pada November 2024, tiga anak Pak Tarno yaitu Siti Aisah, Halimah, dan Yanti, ternyata telah menunjuk Kpt (Purn) Budi Setiyo Utomo, S.H., M.H., CIL sebagai kuasa hukum. 

    Selain itu, Slamet juga ikut campur urusan keluarga terutama istri-istri Pak Tarno yang memperumit keadaan.

    Slamet disebut telah memprovokasi para istri pak Tarno dengan memberi tahu bahwa sang pesulap telah menikah dengan Dewi.

    “Waktu itu istri sah pak Tarno belum tau kalau pak Tarno nikah sama Tirsanih Dewi. Namun seiring waktu si provokator Slamet Riyadi konflik dengan istri siri pak Tarno si Tarsinih Dewi karna duit honor job diambil semua oleh Dewi dan Slamet tidak kebagian sebagus saat tidak adanya si Dewi.

    Akhirnya Slamet kasih info ke Sadi kalau pak Tarno nikah lagi, kasih alamat kontrakan pak Tarno dan Dewi. Dan beralibi kalau duit bagian utk istri sah pak Tarno di ambil si pelakor.

    Istri sah pak Tarno dan anaknya datang dan melabrak Dewi di kontrakan sebelum nya tapi Slamet hanya mantau dan datang diakhir pengebrekan. Slamet Riyadi datang diakhir seolah olah tidak tau kenapa istri sah pak Tarno bisa datang ke kontrakan pak Tarno dan dewi

    Kejadian tidak menyenangkan terjadi ke Koji Management juga atas perlakuan Slamet Riyadi karena suka menjelekan siapa saja yg menurut nya menghalangi KEPENTINGAN DAN TUJUANNYA ke pak Tarno dan di sebar ke akun media sosial nya. Diantara Memfitnah Rumah Yang Saya Tempati Hasil Dari Honor Pak Tarno.

    Slamet Riyadi ke orang yg dekat dengan pak Tarno suka mempromosikan dirinya adalah wartawan, Ketua umum ormas, dan punya banyak kenalan dari instansi,” tulis unggahan @Paktarnomanagementofficial.

    Nasib Pak Tarno kini menjadi sorotan. Ia kini diketahui berjualan ikan cupang sambil duduk di atas kursi roda. (via Tribun Jambi)

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • AHY Ungkap Nasib Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

    AHY Ungkap Nasib Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut masih mempelajari lebih dalam terkait proyek Kereta Cepat Jakarta—Surabaya.

    AHY mengatakan bahwa sebagai proyek besar, maka pemerintah harus benar-benar menghitung dan mempelajarinya dengan matang.

    Tidak hanya itu, AHY menyampaikan bahwa pihaknya juga akan melibatkan beberapa stakeholder dalam proyek Kereta Cepat Jakarta—Surabaya.

    “Kami akan melibatkan banyak pihak stakeholder untuk bisa membuat perencanaan yang matang,” kata AHY saat ditemui di Stasiun WHOOSH Halim, dikutip pada Rabu (25/12/2024).

    Semantara itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menuturkan bahwa pihaknya masih melalukan pra-studi terkait dengan proyek Kereta Cepat Jakarta—Surabaya.

    Terkait dengan target rampungnya pra-studi tersebut, Dwiyana belum bisa menjawab dan mengatakan pihaknya masih terus mempelajari proyek ini.

    “Kami [KCIC] masih pra-studi ya, semuanya masih dibahas oleh semua stakeholder,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan studi kelayakan atau feasibility study (FS) Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan rampung tahun ini dan akan dieksekusi pada pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. 

    Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal mengatakan, saat ini FS sedang berlangsung dan harusnya akan selesai pada tahun ini. 

    “Masih kita proses, iya [kelanjutan di pemerintahan selanjutnya]. Tahun ini selesai harusnya masalah studi kelayakan,” kata Risal kepada wartawan, Selasa (1/10/2024). 

    Risal menerangkan studi kelayakan tersebut dilakukan untuk menentukan jalur yang akan dilintasi kereta cepat tersebut, apakah utara, tengah atau justru jalur selatan. 

  • Stasiun Karawang Bisa Sumbang 14 Ribu Penumpang Kereta Cepat Whoosh – Page 3

    Stasiun Karawang Bisa Sumbang 14 Ribu Penumpang Kereta Cepat Whoosh – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaporkan, saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah melayani 7 juta penumpang sejak pertama kali beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023.

    Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pada Desember 2024 ini, jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh yang menghubungkan Stasiun Halim dan Stasiun Padalarang/Tegalluar rata-rata sekitar 20 ribu orang per hari.

    “Sekarang ini (okupansi) 60-70 persen rata-rata. Jadi penumpang per day itu 18 ribu di weekdays. Di weekend bisa diatas 20 ribu penumpang per hari,” ujar Dwiyana di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, dikutip Sabtu (25/12/2024).

    Tingkatkan Okupansi Penumpang

    Mengacu pada ramalan demand forecasting Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (Polar UI), Dwiyana menyebut, kehadiran Stasiun Kereta Cepat Karawang yang baru diresmikan bakal meningkatkan okupansi penumpang secara signifikan.

    Dengan syarat, Stasiun Kereta Cepat Karawang telah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Juga telah tersambung dengan tiga jalan akses baru yang bakal dibangun, yakni menuju Kota Deltamas ke arah barat, Jalan Kawasan Industri Trans Heksa Karawang (THK) ke arah timur, dan Gerbang Tol (GT) baru di Km 42 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

    “Kita itu kan menggunakan dasar demand forecast terakhir Polar UI ya. Bahkan kalau dengan kondisi integrasi antar modanya ideal, jalan akses semua sudah jadi, malah bisa 14 ribu tambahnya,” kata Dwiyana.

    Targetnya, akses menuju THK bisa rampung pada Juli 2025. Namun dua jalan akses baru lainnya masih belum bisa diperkirakan kapan akan rampung.

    “Tapi dengan kondisi yang sekarang eksisting, yang kita masih belum semuanya ideal, ya kita harapkan 3 ribu sampai 5 ribu penumpang per hari. Ini sekarang dua hari sudah hampir seribuan yang pesen tiket kereta cepat. Padahal kita sosialisasi belum gencar ya,” tuturnya.

     

  • KCIC Siapkan 3 Akses Jalan ke Stasiun Whoosh Karawang, 1 Rampung Juli 2025

    KCIC Siapkan 3 Akses Jalan ke Stasiun Whoosh Karawang, 1 Rampung Juli 2025

    Bisnis.com, KARAWANG – Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menargetkan akses menuju Stasiun Whoosh Karawang melalui Jalan Trans Heksa Karawang (THK) dapat rampung pada Juli 2025.

    Dwiyana mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mempercepat proses pembangunan jalan akses menuju ke stasiun kereta cepat itu.

    Akses yang terus dipercepat pembangunannya adalah akses yang berasal dari Kota Deltamas, kawasan Trans Heksa Karawang (THK), dan exit tol kilometer (KM) 42 yang masih dalam tahap pengerjaan.

    “Untuk THK, akses kita harapkan Juli tahun depan paling lambat kita bisa operasikan. Pokoknya secepat mungkin yang kita bisa lakukan,” kata Dwiyana usai meresmikan pengoperasian Stasiun Whoosh Karawang, Selasa (24/12/2024).

    Adapun, saat ini penumpang yang ingin berpergian dengan kereta cepat dari Stasiun Whoosh Karawang dapat melewati Jl. Badami, kemudian masuk ke Jl. Pasar Jati dan Jl. Raya Pangkalan. Sebagai alternatif, penumpang yang menggunakan kendaraan kecil dapat melalui Jl. Trans Hexa Karawang kemudian masuk ke Jl. Raya Pangkalan. 

    Selain itu, Stasiun Whoosh Karawang juga terkoneksi dengan jalan tol melalui Exit Tol Karawang Barat KM 47 Jakarta-Cikampek, kemudian masuk ke Jl. Trans Heksa Karawang.

    Dwiyana menyebut, dengan akses jalan yang saat ini ada, dirinya memprediksi penumpang yang berpergian dengan kereta cepat melalui Stasiun Whoosh Karawang bisa mencapai 3.000 sampai 5.000 penumpang.

    Nantinya, jika seluruh akses jalan sudah dapat beroperasi, Dwiyana memperkirakan akan ada 14.000 penumpang yang bisa berpergian dengan Whoosh dari Karawang.

    “Nantinya dengan progres jalan akses yang lain yang sedang kita siapkan, ada akses THK, ada akses Deltamas, dan juga ada tol KM 42, kita harapkan proyeksi penumpang sesuai POLAR UI 14.000 penumpang bisa tercapai,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Dwiyana menuturkan, pihaknya juga menyiapkan shuttle bus yang nantinya dapat membawa penumpang Whoosh dari stasiun ke pusat kota Karawang.

    Selain itu, nantinya juga terdapat transportasi publik yang disediakan untuk membawa penumpang ke pusat kota Karawang.

    “Untuk menuju ke pusat kota Karawang bisa ditempuh dalam 30 menit saja, sudah ada shuttle bus, gratis, menuju ke Grand Outlet,” kata Dwiyana.

    Sementara itu, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ossy Dermawan menyampaikan bahwa penetapan lokasi (Penlok) exit tol KM 42 menuju Stasiun Whoosh Karawang masih terus dibahas.

    Ossy menuturkan bahwa penlok tersebut kemungkinan akan rampung dalam waktu dekat setelah mendapatkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR).

    “Intinya sedang kita bahas, pastinya kita akan berusaha. PKKPR kalau tidak salah sudah kan. Jadi mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diwujudkan,” ucap Ossy.

  • AHY Buka Peluang Bangun Kawasan Permukiman Baru Dekat Stasiun Whoosh Karawang

    AHY Buka Peluang Bangun Kawasan Permukiman Baru Dekat Stasiun Whoosh Karawang

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka peluang untuk membangun kawasan permukiman baru di sekitar Stasiun Whoosh Karawang.

    AHY menyebut, pembangunan kawasan permukiman baru di sekitar stasiun kereta cepat itu dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian di sekitar kawasan stasiun.

    “Kita juga perlu mengembangkan kawasan permukiman baru, kawasan perumahan yang juga bisa semakin meningkatkan ekonomi masyarakat di sana [Karawang],” kata AHY saat ditemui di Stasiun Whoosh Halim, Selasa (24/12/2024).

    AHY akan terus berkordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional terkait rencana pembangunan permukiman baru tersebut.

    “Yang jelas karena saat ini semua terintegrasi di bawah koordinasi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, saya rasa semakin baik koordinasi,” ujar AHY.

    Adapun, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mulai mengoperasikan Stasiun Whoosh Karawang untuk melayani naik turun penumpang kereta cepat pada Selasa (24/12/2024).

    Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan, pada tahap akan ada 10 perjalanan kereta yang bakal berhenti di Stasiun WHOOSH Karawang.

    Lalu, pada tahap selanjutnya atau pada Februari 2025, KCIC bakal menambah pengoperasian kereta yang berhenti di Stasiun Whoosh Karawang menjadi 31 perjalanan kereta.

    “Selanjutnya nanti akan ada tahapan kedua, di mana memang frekuensi KA kita rencanakan per 21 Februari [2025] bertambah menjadi 62 KA per hari dan akan ada 31 KA yang berhenti di stasiun Karawang,” ucap Dwiyana.

    Lebih lanjut, Dwiyana menuturkan, pihaknya juga menyiapkan shuttle bus yang nantinya dapat membawa penumpang Whoosh dari stasiun ke pusat kota Karawang.

    Selain itu, nantinya juga terdapat transportasi publik yang disediakan untuk membawa penumpang ke kota Karawang.

    “Untuk menuju ke pusat kota Karawang bisa ditempuh dalam 30 menit saja, sudah ada shuttle bus, gratis, menuju ke Grand Outlet,” pungkasnya.

    Dwiyana menargetkan pada tahap pertama akan ada 3.000 sampai 5.000 penumpang yang naik Whoosh dari Karawang setiap harinya.

    “Sehingga kita harapkan sesuai proyeksi 3.000 sampai 5.000 penumpang dengan kondisi jalan akses saat ini bisa kita jalankan,” tutur Dwiyana.

  • Stasiun Whoosh Karawang Diresmikan, AHY Perkirakan Jumlah Penumpang Naik Hingga 5 Ribu Orang – Halaman all

    Stasiun Whoosh Karawang Diresmikan, AHY Perkirakan Jumlah Penumpang Naik Hingga 5 Ribu Orang – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stasiun Whoosh Karawang yang baru saja diresmikan pengoperasiannya diperkirakan bisa meningkatkan jumlah penumpang Kereta Whoosh.

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperkirakan jumlah penumpang bisa naik 3 ribu hingga 5 ribu.

    “Diperkirakan dengan hadirnya stasiun baru ini, 3 ribu sampai 5 ribu penumpang bisa bertambah setiap harinya,” kata AHY ketika meresmikan Stasiun Whoosh Karawang di Jawa Barat, Selasa (24/12/2024).

    Menurut dia, jika nantinya aksesibilitas transportasi umum dengan Stasiun Whoosh Karawang sudah terintegrasi secara penuh, jumlah kenaikan penumpang kereta cepat bisa naik hingga belasan ribu.

    Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan bahwa rata-rata jumlah penumpang Whoosh telah mencapai 21 ribu per hari.

    “Bahkan di bulan Juli mencapai 24 ribu penumpang per hari,” kata Dwiyana.

    Jumlah pencapaian penumpang tersebut dari hasil pelayanan dari tiga stasiun, yaitu Halim, Padalarang, dan Tegalluar.

    “Tentunya kita harapkan nantinya dengan pengoperasian Stasiun Karawang, bertahap akan naik terus jumlah penumpang sesuai dengan harapan kita,” ujar Dwiyana.

    Saat ini, kata dia, Stasiun Whoosh Karawang terhubung dengan Jalan Raya Pangkalan, Jalan Pasarjati, kemudian alternatif melewati Jalan Industri THK.

    Ada shuttle bus yang akan melayani secara gratis untuk penumpang dari Stasiun Whoosh Karawang menuju mal The Grand Outlet dan Summarecon Villaggio Outlets.

    Fasilitas transportasi umum dari Blue Bird juga akan tersedia.

    “Mohon dukungannya dari seluruh penyedia jasa transportasi agar integrasi antarmoda sesuai harapan kita, Stasiun Karawang ini, bisa kita harapkan segera terjadi,” ucap Dwiyana.

     

  • Stasiun Whoosh Karawang Dibuka, Penumpang Ditargetkan Naik 10 Persen

    Stasiun Whoosh Karawang Dibuka, Penumpang Ditargetkan Naik 10 Persen

    Jakarta, CNN Indonesia

    Stasiun Whoosh Karawang resmi dibuka pada Selasa (24/12) untuk mengoptimalkan layanan kereta cepat.

    Dengan beroperasinya stasiun ini, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menargetkan jumlah penumpang meningkat hingga 10 persen per hari.

    Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan optimisme pembukaan stasiun ini akan meningkatkan okupansi secara signifikan, terutama dengan penambahan jumlah kereta yang berhenti di Karawang.

    “Penumpang per day itu 18 ribu di weekdays, dan di weekend bisa di atas 20 ribu,” ujar Dwiyana di Jakarta, Senin (23/12).

    “Dengan dioperasikannya Stasiun Karawang, kami perkirakan kenaikan bisa mencapai 10 persen, apalagi nantinya ada 31 KA per hari yang berhenti di sini,” tambahnya.

    Pada tahap awal, Stasiun Whoosh Karawang akan melayani 20 kereta per hari, terdiri dari 10 keberangkatan dari Stasiun Whoosh Halim dan 10 dari Stasiun Tegalluar atau Padalarang. Jumlah tersebut akan meningkat menjadi 31 kereta per hari pada Februari 2025.

    “Tahap 1 nanti dengan 20 KA berhenti per hari di Karawang. Nanti Februari 62 KA per hari (keseluruhan) dan ada 32 KA yang berhenti di Stasiun Karawang,” ucap Dwiyana.

    Di samping itu, KCIC juga mempersiapkan berbagai akses untuk mempermudah penumpang menuju Stasiun Karawang.

    Dwiyana menjelaskan bahwa saat ini terdapat dua jalur utama menuju pusat kota Karawang, yakni melalui Jl. Badami dan Jl. Trans Hexa Karawang. Selain itu, tersedia layanan shuttle bus gratis menuju destinasi populer seperti The Grand Outlet dan Villagio Outlet.

    “Jadi kita berusaha untuk mempercepat semua proses pembangunan jalan akses, baik di Deltamas, kemudian THK (Trans Heksa Karawang) maupun Tol Exit (KM) 42,” ujar Dwiyana.

    Dwiyana menambahkan, berdasarkan studi terbaru, jumlah penumpang kereta cepat ini memiliki potensi peningkatan yang besar.

    “Jalan akses semua sudah jadi, malah bisa 14 ribu tambahnya,” ungkapnya.

    Hingga kini, kereta cepat Whoosh telah mengangkut lebih dari 7 juta penumpang sejak pertama kali beroperasi. Dengan waktu tempuh Jakarta-Karawang hanya 15 menit, diharapkan layanan ini semakin menarik minat masyarakat.

    Dengan menggunakan Whoosh, rute Halim – Karawang maupun sebaliknya akan ditempuh dalam waktu 15 menit dan rute Karawang – Padalarang akan ditempuh hanya dalam waktu 20 menit.

    Pemesanan tiket sudah dapat dilakukan melalui aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, Brimo, BNI Mobile, dan tiket.com.

    Masyarakat juga bisa membeli melalui jalur offline seperti loket dan Ticket Vending Machine (TVM) di Stasiun. KCIC tetap menerapkan skema tarif dinamis untuk perjalanan dari dan menuju Stasiun Karawang.

    Tarif untuk rute Halim – Karawang maupun sebaliknya dimulai dari Rp125 ribu untuk kelas ekonomi premium. Sementara itu, tarif untuk rute Karawang – Padalarang/Tegalluar Summarecon maupun sebaliknya dimulai dari Rp175 ribu.

    Adapun untuk kelas bisnis dan first class tarifnya masih sama di tarif Rp450 ribu dan Rp600 ribu.

    (lau/sfr)