Tag: Slamet Riyadi

  • Jakpus targetkan 50 bank sampah tingkat RW terbentuk dalam 2 minggu

    Jakpus targetkan 50 bank sampah tingkat RW terbentuk dalam 2 minggu

    Hasil evaluasi masih ada 50 bank sampah di tingkat RW yang belum terbentuk

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin menargetkan dalam dua minggu dapat membangun 50 bank sampah tingkat Rukun Warga (RW) sebagai upaya mengurangi beban di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.

    “Hasil evaluasi masih ada 50 bank sampah di tingkat RW yang belum terbentuk,” kata Arifin di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan dari 386 RW di delapan kecamatan yang ada di Jakarta Pusat 50 belum memiliki bank sampah, untuk itu perlu adanya percepatan dalam pembentukan bank sampah.

    Menurut dia, dalam waktu dua minggu bank sampah di 50 RW harus terbentuk. Karena dengan adanya bank sampah warga bisa mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir/ Sementara (TPA/ TPS).

    “Saya mengajak Bapak Ibu semua mengurangi sampah yang dibuang ke TPA atau TPS dengan berinovasi yang salah satunya melalui bank sampah,” ujarnya.

    Arifin juga mendorong warga dan pengelola bisa mengolah sampah agar memiliki nilai manfaat, seperti sampah daun bisa jadi pupuk, botol plastik bisa jadi kerajinan tangan, dan sebagainya.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Pusat Slamet Riyadi menambahkan percepatan pembentukan 50 bank sampah akan dibantu oleh camat, lurah, dan para ketua RW.

    Menurut dia, bila bank sampah di tiap RW sudah terbentuk semua, pihaknya akan mengadakan peluncuran untuk pembentukan bank sampah yang sudah terbentuk di semua RW wilayah Jakarta Pusat.

    “Kami menargetkan dalam waktu dua minggu pembentukan bank sampah di setiap RW. Mudah-mudahan dalam waktu tersebut bisa terbentuk,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Tokoh Kopassus Paling Legendaris! Nomor 2 Kini Jadi Presiden!

    5 Tokoh Kopassus Paling Legendaris! Nomor 2 Kini Jadi Presiden!

    Jakarta, Beritasatu.com – Komando Pasukan Khusus (Kopassus) adalah unit elite dalam jajaran TNI Angkatan Darat yang memiliki reputasi tinggi di bidang tempur. Kemampuannya yang luar biasa menjadikan satuan ini disegani tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah internasional.

    Sejak dibentuk, Kopassus telah memainkan peran penting dalam berbagai operasi militer, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dalam sejarahnya, satuan ini telah melahirkan banyak prajurit hebat yang kontribusinya diakui luas.

    Mereka adalah sosok-sosok yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, menjadi inspirasi bagi generasi penerus, serta memberikan dampak besar bagi dunia militer Indonesia. Keberanian dan pengabdian mereka dalam menjalankan tugas membuat nama mereka tercatat dalam sejarah Kopassus.

    Berdasarkan berbagai sumber, berikut adalah beberapa tokoh legendaris Kopassus yang telah berjasa besar bagi Indonesia.

    1. Muhammad Idjon Djanbi

    Rokus Bernardus Visser, yang lebih dikenal sebagai Idjon Djanbi, merupakan tokoh sentral dalam pembentukan Kopassus. Sebagai mantan perwira Pasukan Khusus Belanda, ia direkrut oleh Kolonel Alex Kawilarang untuk melatih pasukan elite Indonesia. Pada 1952, ia mulai membangun cikal bakal Kopassus guna menghadapi ancaman pemberontakan DI/TII.

    Dalam prosesnya, Idjon Djanbi memiliki peran besar dalam membentuk karakter serta ketangguhan fisik dan mental prajurit Kopassus. Metode pelatihan keras yang diterapkannya menjadi dasar pembentukan Kopassus sebagai satuan tempur elite yang disegani hingga kini.

    2. Prabowo Subianto

    Prabowo Subianto adalah salah satu figur penting dalam sejarah Kopassus. Saat ini, ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, tetapi kiprahnya di dunia militer tetap menjadi sorotan. Pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal, dan ia pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

    Prabowo memulai karier militernya sebagai Komandan Pleton Group I dan terlibat dalam operasi Tim Nanggala di Timor Leste. Pada usia 26 tahun, ia memimpin misi untuk menangkap Nicolau dos Reis Lobato, perdana menteri pertama Timor Timur. Operasi tersebut berakhir dengan tewasnya Nicolau di lembah Mindelo pada akhir Desember 1978.

    Selain itu, Prabowo juga berperan dalam penangkapan Letkol Xanana Gusmao dan kemudian dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus pada 1983. Karier militernya terus meningkat hingga pada 1995 ia ditunjuk sebagai Danjen Kopassus dengan pangkat Mayor Jenderal. Pada 28 Februari 2024, ia dianugerahi pangkat kehormatan Jenderal TNI bintang empat oleh Presiden Joko Widodo.

    3. Alex Kawilarang

    Kolonel Alex Evert Kawilarang merupakan tokoh yang berjasa dalam pembentukan Kopassus. Ia adalah pemimpin militer yang berhasil menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Selain itu, perannya dalam menangani gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan DI/TII sangat berpengaruh terhadap stabilitas nasional.

    Alex Kawilarang juga berperan dalam membentuk pasukan komando Angkatan Darat yang menjadi cikal bakal Kopassus. Meskipun kemudian memilih untuk meninggalkan militer, kontribusinya terhadap Kopassus tetap dihormati dan dikenang hingga sekarang.

    4. Slamet Riyadi

    Ignatius Slamet Riyadi adalah tokoh yang pertama kali menggagas pembentukan satuan pasukan khusus di Indonesia, meskipun gagasan ini baru diwujudkan oleh Alex Kawilarang. Pada usia 23 tahun, ia sudah dipercaya memimpin pasukan dalam upaya menumpas pemberontakan RMS di wilayah Timur Indonesia.

    Sayangnya, perjalanan militernya terhenti ketika ia gugur dalam pertempuran melawan pasukan RMS pada 4 November 1950 di Ambon. Meski usianya masih muda, pemikirannya tetap dikenang sebagai salah satu visi besar dalam sejarah militer Indonesia.

    5. Sarwo Edhie Wibowo

    Sarwo Edhie Wibowo, yang juga merupakan ayah mertua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Kopassus. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang saat ini dikenal sebagai Kopassus.

    Saat terjadi peristiwa G30S/PKI, Sarwo Edhie memimpin operasi untuk menemukan dan mengevakuasi jenazah para jenderal yang gugur di Lubang Buaya. Ia juga berperan dalam penumpasan gerakan PKI di berbagai wilayah di Jawa Tengah.

    Para tokoh legendaris Kopassus ini telah memberikan kontribusi besar bagi sejarah militer Indonesia. Dari Idjon Djanbi yang membangun dasar latihan Kopassus hingga Prabowo Subianto yang terlibat dalam berbagai operasi penting, mereka semua adalah simbol keberanian dan dedikasi dalam menjaga kedaulatan bangsa.

  • Menhub Dudy Minta Pembangunan Akses Stasiun KCIC Karawang Dikebut

    Menhub Dudy Minta Pembangunan Akses Stasiun KCIC Karawang Dikebut

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi meminta agar pembangunan akses menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang dapat dipercepat. 

    Permintaan tersebut disampaikan dalam kunjungan Menhub bersama Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dalam peninjauan progres pembangunan akses menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang, Selasa (25/2/2025). 

    Menhub berpesan agar pembangunan akses tersebut dapat dipercepat, terutama pada jembatan Sungai Cibeet yang menghubungkan kawasan Kabupaten Bekasi hingga kawasan Kabupaten Karawang. 

    “Rencananya akan ada 8 titik akses menuju ke Stasiun Kereta Cepat Karawang ini,” kata Menhub Dudy, dikutip dari media sosial Kemenhub151, Selasa (25/2/2025). 

    Pada perkembangan lain, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menargetkan akses menuju Stasiun Whoosh Karawang melalui Jalan Trans Heksa Karawang (THK) dapat rampung pada Juli 2025. 

    Dwiyana mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mempercepat proses pembangunan jalan akses menuju ke stasiun kereta cepat itu.

    Akses yang terus dipercepat pembangunannya adalah akses yang berasal dari Kota Deltamas, kawasan Trans Heksa Karawang (THK), dan exit tol kilometer (KM) 42 yang masih dalam tahap pengerjaan. 

    “Untuk THK, akses kita harapkan Juli tahun depan paling lambat kita bisa operasikan. Pokoknya secepat mungkin yang kita bisa lakukan,” kata Dwiyana usai meresmikan pengoperasian Stasiun Whoosh Karawang, Selasa (24/12/2024). 

    Adapun, saat ini penumpang yang ingin bepergian dengan kereta cepat dari Stasiun Whoosh Karawang dapat melewati Jl Badami, kemudian masuk ke Jl Pasar Jati, dan Jl Raya Pangkalan. 

    Sebagai alternatif, penumpang yang menggunakan kendaraan kecil dapat melalui Jl Trans Hexa Karawang kemudian masuk ke Jl Raya Pangkalan.  

    Selain itu, Stasiun Whoosh Karawang juga terkoneksi dengan jalan tol melalui Exit Tol Karawang Barat KM 47 Jakarta-Cikampek, kemudian masuk ke Jl Trans Heksa Karawang.

  • BTN dan Program 3 Juta Rumah: Wujudkan Mimpi Rumah Idaman untuk Semua – Halaman all

    BTN dan Program 3 Juta Rumah: Wujudkan Mimpi Rumah Idaman untuk Semua – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hari Selasa, 22 Oktober 2024 menjadi hari yang paling membahagiakan bagi pasangan Ryan Hidayat dan Nanda Lusiana.

    Keduanya menyambangi kantor Bank BTN KC Surakarta yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Kota Surakarta dengan langkah ringan.

    Tak peduli tentang tentang teriknya cuaca hari itu, mereka asyik bercengkerama di atas sepeda motor matik keluaran tahun 2019.

    Mereka membicarakan tentang harapan dan impian yang akhirnya terwujud pada siang itu: memiliki sebuah rumah.

    Ya, tepat pada pukul 14.00 WIB, Ryan Hidayat dan Nanda Lusiana sah menjadi pemilik sebidang rumah bersubsidi di wilayah Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.

    Keduanya baru saja menyelesaikan akad rumah dengan pihak Bank BTN, developer, dan notaris.

    Setelah menandatangani semua berkas, mulut Ryan merapal doa-doa syukur, sedangkan Nanda tak bisa lagi menyembunyikan lagi rasa bahagianya.

    Impian bisa memiliki rumah sendiri, sebenarnya sudah diidamkan pasangan ini sejak sebelum menikah pada bulan Juni 2024.

    “Sebelum menikah, kami sudah berkomitmen untuk cari rumah sendiri, hidup mandiri berdua,” kata Ryan membuka percakapan dengan Tribunnews.com, Senin (17/2/2025) lalu.

    Namun keinginan ini tak bisa langsung terwujud. Setelah menikah, mereka tinggal di rumah orang tua Ryan yang berada di Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

    Sementara tempat kerja pasangan ini cukup jauh yaitu di Kecamatan Colomadu, Karanganyar dan Kecamatan Kartosuro, Sukoharjo atau sekira 40 Km dari rumah orang tua.

    “Apalagi istriku ada kerja shift malam. Dari kantor jam 22.00 WIB, sampai rumah bisa lebih dari jam 23.00 WIB. Kasihan juga,” ungkapnya.

    Melihat sendiri kondisi sang istri yang begitu kelelahan begitu sampai di rumah, tekad Ryan untuk segera memiliki rumah semakin kuat.

    Bersama sang istri, Ryan yang bekerja sebagai karyawan di sebuah supermarket ini mulai mencari informasi tentang rumah dengan harga terjangkau.

    RUMAH SUBSIDI – Rumah Ryan Hidayat dan Nanda Lusiana yang berada di wilayah Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Kamis (21/2/2025).

    Dengan gaji hanya sebatas Upah Minimum Regional (UMR) Sukoharjo dan Karanganyar yaitu Rp 2,2 juta, membeli rumah bersubsidi dengan cara KPR menjadi pilihan realitis Ryan kala itu.

    Ya, meski sama-sama memiliki penghasilan, keduanya masih termasuk dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Merujuk pada Keputusan Menteri PUPR Nomor 22/KPTS/M/2023, MBR adalah masyarakat dengan penghasilan maksimal senilai Rp 7 juta bagi yang belum kawin dan maksimal senilai Rp 8 juta untuk yang sudah kawin.

    “Saat mencari lokasi yang cocok, ketemulah dengan rumah yang sekarang kita tempati. Pertama kali lihat, saya sama istri langsung jatuh cinta karena desain bangunannya estetik, beda dari perumahan yang lain,” tuturnya.

    Namun yang paling utama, lanjut Ryan, akses menuju ke tempat bekerja mereka cukup dekat. Hanya sekira 20 menit, memangkas waktu 40 menit dari perjalanan sebelumnya.

    Yang lebih membuat mereka semakin mantap membeli rumah tersebut adalah saat mengetahui bank penyalur KPR yang akan memfasilitasi adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

    Segera mereka mengurus sejumlah persyaratan agar dapat mengikuti program KPR BTN Sejahtera. Ini adalah program KPR bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang ditujukan untuk MBR.

    Dengan uang muka yang ringan mulai dari 1 persen, suku bunga sebesar 5 persen yang bersifat tetap, jangka waktu KPR hingga 20 tahun, serta tidak dikenakan premi asuransi dan PPN dari KPR, menjadikan KPR BTN Sejahtera sebagai program andalan BTN.

    “Saat itu, pihak bank sangat membantu kami untuk mengurus persyaratan ini. Bahkan kami dilayani meski operasional bank sudah tutup. Waktu itu kami ke kantor BTN sekira pukul 16.30 WIB,” kenang dia.

    Setelah melalui sejumlah tahapan, proses pengajuan KPR pun langsung disetujui. Dan akad rumah pun digelar tepat dua hari setelah pelantikan Presiden-Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    “Cicilan saya per bulan Rp 1.070.000 dengan tenor 20 tahun. Masih terjangkau bagi pekerja seperti kami dengan gaji UMR,” tandas Ryan.

    Sudah Salurkan 29.000 Rumah

    RUMAH SUBSIDI – Kawasan perumahan subsidi di wilayah Jeruksawit, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Kamis (21/2/2025).

    Sementara itu, terhitung sejak Presiden Prabowo dilantik, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk telah menyalurkan sebanyak 29 ribu unit rumah.

    “Sejak pemerintah baru atau 20 Oktober sampai tanggal 5 Desember kemarin, datanya atau kurang lebih 46 hari sudah tersalur 29.000 unit rumah,” kata Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu saat soft launching Super Apps Bale by BTN pada rangkaian HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (15/12/2024).

    Ia mengaku, kuota subsidi rumah sudah habis sebab penyalurannya dinilai lebih cepat. Ia mencatat kalangan perempuan yang melakukan akad pembelian rumah sudah mencapai 32 persen. 

    Bahkan, kalangan milenial sudah mencapai 76,7 persen dari seluruh akad KPR.

    “Milenial hari ini sudah 76,7 persen dari seluruh akad KPR dilakukan oleh kelompok milenial atau pasangan baru,” imbuhnya.

    Meski begitu Nixon mengaku masih ada tantangan yang harus dihadapi yaitu mendorong sektor informal untuk memiliki rumah tinggal yang layak. Meskipun datanya baru mencapai 10 persen.

    “Ini menjadi PR bagi kami untuk mendorong sektor informal agar bisa memiliki rumah. Seperti sopir ojek online, tukang bakso, dan sebagainya, juga berhak untuk memiliki rumah di Indonesia,” jelasnya.

    Oleh karena, BTN sangat mendukung Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Kepala Negara dengan tujuan salah satunya mengurangi angka backlog.

    Backlog perumahan adalah kesenjangan antara jumlah rumah yang dibutuhkan dengan jumlah rumah yang sudah dibangun.

    Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) BPS 2024, angka backlog perumahan di Indonesia pada tahun 2023 saat ini masih mencapai 9,9 juta unit.

    “Kita sangat mendukung (program) 3 Juta agar backlog-nya biar cepat kelar. Kita bermimpi (tahun) 2045, 100 tahun Indonesia, backlog perumahan itu habis,” kata Nixon, Minggu (10/3/2024).

    Salah satu cara yang ditempuh BTN untuk mendukung Program 3 Juta Rumah adalah melalui penyaluran KPR untuk rumah subsidi. 

    Penyaluran KPR untuk rumah subsidi sebagai bukti kontribusi BTN dalam membuka akses pembiayaaan untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau, terutama untuk MBR.

    Menurut dia, dukungan BTN untuk Program 3 Juta Rumah dilakukan secara berkesinambungan agar program tersebut dapat terwujud dengan baik.

    “Kami telah mengusulkan kepada pemerintah sebagai terobosan untuk meningkatkan penyaluran target tiga juta rumah,” kata dia.

    Di antara usulan itu adalah perubahan skema subsidi atau bantuan pembiayaan perumahan, perpanjangan jangka waktu pembiayaan sehingga angsuran menjadi lebih murah, serta permintaan dukungan untuk alternatif sumber pendanaan selain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Dalam rangka penyaluran KPR Subsidi untuk Program 3 Juta Rumah, Nixon mengatakan, BTN juga berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak pekerja sektor informal.

    Hal ini merupakan upaya BTN untuk menjadikan pembiayaan rumah lebih inklusif sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraannya. 

    Nixon menerangkan, dukungan BTN untuk Program 3 Juta Rumah telah terangkum dalam salah satu misi BTN pada 2025 yakni menjadi mitra utama pemerintah dalam inklusi perumahan dan keuangan. 

    BTN memiliki pemahaman yang sama dengan pemerintah bahwa program perumahan rakyat harus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan pengentasan kemiskinan.

    “Dengan penyaluran KPR Subsidi, BTN membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan visi kami untuk 2025, yakni menjadi Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia,” kata Nixon.

    Kinerja BTN yang telah menyalurkan hampir 30 ribu unit rumah sejak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menuai pujian dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait.

    Maruarar juga mengapresiasi inovasi BTN sebagai BUMN, yang mampu menyalurkan KPR tidak hanya bagi masyarakat berpenghasilan tetap, tapi juga bagi kelompok pekerja informal. 

    “Saya apresiasi BTN yang bisa memberikan KPR, contoh pemilik warung bakso bisa mendapatkan KPR, meski tidak memiliki slip gaji. Ada juga pemilik warung sayur yang bisa mendapatkan KUR,” kata Maruarar di sela acara Akad KPR Massal di Pondok Taktakan, Serang, Banten, Kamis (12/12/2024).

    Kini, agenda prioritas pemerintah di sektor perumahan tersebut bakal menempatkan kembali BTN sebagai tulang punggung program. 

    Bank BUMN spesialis KPR ini telah memainkan peran penting dalam menyalurkan KPR bersubsidi dan menjadi ujung tombak penekan angka backlog selama program sejuta rumah berjalan.  (*)

  • Kesaksian Warga saat Dump Truk Terobos Palang Pintu Hingga Ditabrak KA Logawa, Sang Sopir Tewas – Halaman all

    Kesaksian Warga saat Dump Truk Terobos Palang Pintu Hingga Ditabrak KA Logawa, Sang Sopir Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JEMBER – Sopir Erpan (35) tewas setelah dump truk yang dikemudikannya tertabrak Kereta Api (KA) Logawa di perlintasan sebidang kawasan Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Senin (17/2/2025). 

    Sementara Jumadi, penumpang dump truk tersebut terluka.

    Korban masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember akibat kecelakaan ini. 

    Body samping kiri dump truk bernomor polisi (Nopol) P-87xx-OP itu remuk usai ditabrak KA Logawa nomor lokomotif CC 203 9505.

    Suto, seorang saksi menyatakan, kendaraan korban melintas dari arah Rembangan menuju jalan raya Slamet Riyadi untuk melintasi rel kereta sekira pukul 08.27 WIB. 

    “Sementara dari arah utara ada kereta Logawa 250 melintas di waktu bersamaan,” ujarnya. 

    Menurutnya, petugas penjaga palang pintu sudah mencoba mengadang laju kendaraan korban, namun truk itu malah menambah kecepatannya dan menerobos palang pintu perlintasan. 

    “Pintu perlintasan sudah ditutup tapi tetap memaksa, akhirnya nabrak palang pintu besi kemudian ditabrak kereta,” kata Suto, penjaga perlintasan kereta di Kilometer kilometer 201+6/7 petak jalan antara Stasiun Arjasa – Stasiun Jember. 

    Suto mengatakan, kereta api tersebut sempat berhenti beberapa menit setelah menabrak dum truk.

    Kemudian lokomotif ini melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Jember. 

    “Kedua korban merupakan warga Dusun Rayap Desa Kemuning lor kecamatan Arjasa Jember, kini masih dibawa di rumah sakit,” ucapnya. 

    Sementara, Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop (Daerah Operasi) 9 Jember Cahyo Widiantoro, menambahkan KA Logawa yang mengalami kecelakaan tersebut melakukan perjalanan untuk relasi Banyuwangi – Purwokerto. 

    “Kecelakaan menyebabkan perjalanan kereta api mengalami keterlambatan 19 menit. Kami minta maaf kepada konsumen atas keterlambatan ini,” tambahnya. 

  • Makna Perayaan Cap Go Meh Klenteng Pao Sian Lin Kong Sumenep

    Makna Perayaan Cap Go Meh Klenteng Pao Sian Lin Kong Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Klenteng Pao Sian Lin Kong di Jalan Slamet Riyadi, Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep menggelar perayaan Cap Go Meh pada Rabu (12/02/2025).

    “Cap Go Meh ini merupakan tradisi masyarakat Tionghoa yang diselenggarakan pada hari ke-15 setelah Imlek atau Tahun Baru Cina,” kata Ketua Pengurus Tempat Ibadah Tri Darma/Klenteng Pao Sian Lin Kong, Sugiarto Irwan Darsono.

    Dalam perayaan ‘Cap Go Meh’ tersebut, dilakukan sembahyangan di Klenteng Pao Sian Lin Kong oleh umat Tri Darma. “Jemaat kami tadi sekitar 20 orang. Ada yang datang dari Surabaya untuk sembahyangan di sini,” terangnya.

    Sebelum sembahyangan dimulai, umat Tri Darma melakukan ritual yakni membawa patung Dewi Laut atau Mak Co berkeliling klenteng. Patung Mak Co itu diletakan di kereta dan didorong beramai-ramai oleh umat Tri Darma.

    “Kami mempercayai bahwa daerah yang dikeliling patung Mak Co ini akan diberkati,” ujarnya.

    Menurut Sugiarto, perayaan Cap Go Meh ini berisi harapan agar umat manusia selalu diberi keselamatan, rezeki, dan panjang umur.

    Setelah ritual sembahyangan selesai, umat Tri Darma di Klenteng mengundang sejumlah warga sekitar dan perangkat desa setempat untuk bersama-sama menikmati sajian lontong cap go meh yang sudah disiapkan. Kemudian juga ada kue keranjang khas Imlek yang ikut disuguhkan. Selain itu juga ada beberapa buah dan manisan cina yang bisa dinikmati para tamu.

    “Makan bersama lontong cap go meh ini merupakan wujud syukur kami. Kami memang sengaja mengundang beberapa warga, untuk ikut menikmati makanan-makanan yang sudah disiapkan disini,” ungkap Sugiarto.

    Acara kemudian diakhiri dengan bagi-bagi ang pao yang telah disiapkan untuk para tamu. “Ada 60 ang pao yang kami siapkan. Tidak banyak dan tidak besar jumlahnya. Ini sekedar berbagi kebahagiaan saja dengan yang lain,” ucapnya. [tem/beq]

  • Pemkab Pamekasan Tertibkan PKL Arek Lancor untuk Kembalikan Fungsi Taman Kota

    Pemkab Pamekasan Tertibkan PKL Arek Lancor untuk Kembalikan Fungsi Taman Kota

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di area Arek Lancor sebagai bagian dari upaya mengembalikan fungsinya sebagai taman kota. Langkah ini dilakukan menyusul banyaknya keluhan masyarakat yang menginginkan ruang publik ini tetap tertata dengan baik.

    Penertiban ini juga sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan, seperti Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2021 serta Peraturan Bupati (Perbup) Pamekasan Nomor 101 Tahun 2022 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL.

    “Pertama perlu kami pertegas jika penertiban PKL di Arek Lancor, kita lakukan berdasar Perda Nomor 4 Tahun 2021, serta Perbup Pamekasan Nomor 101 Tahun 2022 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL,” kata Kepala Satpol-PP dan Damkar Pamekasan, Yusuf Wibiseno, Senin (3/2/2025).

    Dalam Perbup 101 Tahun 2022, telah diatur bahwa Pemkab Pamekasan menyediakan beberapa titik yang diperbolehkan bagi PKL untuk berjualan. Lokasi tersebut antara lain di sepanjang Jl Pintu Gerbang (sisi barat), Jl Jokotole (sisi selatan), serta Jl Wahid Hasyim (sisi barat hingga utara).

    “Apalagi penertiban dan relokasi PKL ini juga sudah disiapkan Pemkab Pamekasan, yakni di Sentra PKL, mulai dari Food Colony (Jl Kesehatan), Sae Salera (Jl Niaga), Sae Rassa (Jl Dirgahayu), dan Eks PJK (Jl Trunojoyo). Apalagi di Food Colony juga banyak ruang kosong dan luas, sehingga bisa menampung para PKL,” jelas Yusuf.

    Untuk memastikan kelancaran penertiban, Pemkab Pamekasan juga menempatkan petugas Satpol-PP di beberapa titik yang dilarang bagi PKL, seperti Jl Slamet Riyadi, Jl Agus Salim, serta Jl Mesigit.

    “Penempatan anggota Satpol-PP di posko-posko ini dilakukan secara bergantian untuk siaga sampai kondisi benar-benar kondusif. Konsentrasi pengamanan di area Taman Arek Lancor diperkirakan sampai Lebaran Idul Fitri,” tambahnya. [sul/suf]

  • Wajah Patung Dewi Kwan Im di Klenteng Pao Sian Lin Kong Sumenep Dipercaya Bisa Berubah Sesuai Hati Pengunjung

    Wajah Patung Dewi Kwan Im di Klenteng Pao Sian Lin Kong Sumenep Dipercaya Bisa Berubah Sesuai Hati Pengunjung

    Sumenep (beritajatim.com) – Klenteng Pao Sian Lin Kong , di Jl. Slamet Riyadi, Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep, tidak seperti klenteng lain yang khusus sebagai tempat ibadah warga konghucu.

    Klenteng di Sumenep ini merupakan satu-satunya Klenteng di Madura yang beraliran ‘Tri Darma’. Artinya ada tiga agama yang bisa melakukan ‘sembahyang’ disini, yakni umat Konghucu, Budha, dan Tao.

    Klenteng ini diperkirakan sudah berumur 190 tahun dan masuk dalam cagar budaya Sumenep. Halaman klenteng ini cukup besar, karena dibangun di atas lahan seluas 2.685 meter persegi.

    Tiba di Klenteng Pao Sian Lin Kong, pengunjung akan melewati ‘men lou wu’ atau pintu gerbang untuk masuk ke dalam bangunan utama. Di bagian depan, ada sebuah hiolo (tempat dupa besar), yang di kanan kirinya terdapat ‘cok say’ (patung singa) yang menghadap ke hiolo. Sedangkan di atas pintu utama terdapat kaligrafi dalam aksara Tionghoa yang memiliki makna ‘keramatnya mendunia’ serta ‘negara dan lautan tenang’.

    Di ruang utama klenteng ini, ada tiga altar pemujaan. Masing-masing untuk Kongco Hok Tek Tjeng Sien (Dewa Bumi), kemudian Makco Thian Siang Sing Bo (Dewi pelindung bagi pelaut asal Fujian), dan Kong Tik Cung Ong. ‘Makco’ yang berada di tengah atau altar nomer dua ini kerap disebut sebagai tuan rumah.

    Ketua pengurus tempat ibadah Tri Darma/Klenteng Pao Sian Lin Kong, Sugiarto Irwan Darsono menceritakan, bagi para pengunjung, yang paling menarik perhatian di Klenteng Pao Sian Lin Kong ini adalah keberadaan patung Dewi Kwan Im atau Dewi Welas Asih.

    Patung berukuran besar ini berada di sebuah bangunan ber-cat merah, di belakang ruang utama. Patung Dewi Kwan Im ini banyak diperbincangkan karena konon, patung ini bisa berubah wajah sesuai dengan kondisi jemaat yang datang berdoa.

    “Kalau yang datang kesini orangnya berdoa tulus ikhlas, maka wajah Dewi Kwan Im yang aslinya putih tulang bisa berubah menjadi kemerah-merahan di pipi. Kemudian mata sang dewi yang semula sipit berubah lebar. Sang Dewi seperti terlihat gembira,” ujarnya.

    Sebaliknya, wajah Dewi Kwan Im akan murung kalau jemaat yang berdoa itu punya niat yang kurang baik. Atau bisa juga sebagai pertanda akan mendapat hal-hal yang tidak mulus dalam usaha.

    ‘Karena itu pula, Klenteng Pao Sian Lin Kong ini juga dikenal sebagai tempat berdoa supaya rejeki lancar, dagangan laris,” tuturnya.

    Namun yang membuatnya sedih, dari tahun ke tahun, jumlah pengunjung klenteng semakin berkurang. Terutama setelah pandemi, nyaris tidak ada pengunjung, kecuali jemaat yang akan beribadah. Itupun dengan jumlah yang semakin sedikit.

    “Saat ini jemaat yang tersisa hanya sekitar 20 orang. Sebagian besar lebih suka merayakan imlek di Surabaya atau kota-kota besar lainnya,” ujarnya.

    Namun ia juga memaklumi, karena momen Imlek ini juga menjadi momen bagi warga tionghoa untuk mudik, seperti halnya umat muslim saat lebaran. “Jadi para jemaat Klenteng ini saat Imlek akan pulang ke rumah orang tuanya yang rata-rata tidak tinggal di Sumenep. Sekaligus mudik lah. Apalagi tahun ini kan bertepatan dengan long weekend,” paparnya.

    Ia berharap Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili atau tahun ular kayu ini menjadi tahun penuh rejeki bagi semua umat manusia. (tem/ian)

  • Dua Hari Beruntun, 3 Warga Pamekasan Meninggal Akibat Laka Maut

    Dua Hari Beruntun, 3 Warga Pamekasan Meninggal Akibat Laka Maut

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dua kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Pamekasan, mengakibatkan tiga warga Pamekasan, meninggal dunia. Bahkan peristiwa tersebut terjadi dalam kurun waktu dua hari terakhir.

    Kasus pertama menimpa tiga korban (satu keluarga) warga Desa/Kecamatan Pakong, di Jl Raya Pakong, Desa Bicorong, Kecamatan Pakong, Pamekasan, Minggu (26/1/2025). Satu korban mendapatkan perawatan intensif, dan dua korban lainnya meninggal dunia.

    Korban meninggal dunia berstatus ayah dan anak, yakni Mohammad Yanto (29) dan Dhalisa Yana Azzahra (3). Sedangkan sang istri, Zahratul Hasanah (25), mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

    Peristiwa tersebut berawal ketika M Yanto mengendari motor bernopol B 6335 TOX bersama istri dan anaknya. “Saat di lokasi kejadian sebuah mobil pickup dengan nopol M 8977 G yang dikemudikan Achmad Waris (24), warga Desa Bilapora Rebba, Lenteng, Sumenep, oleng kanan dan menabrak motor korban,” Kanit Gakkum Satlantas Polres Pamekasan, IPDA Slamet Riyadi.

    “Akibat kejadian ini, dua korban dinyatakan meninggal dunia, yakni Mohammad Yanto beserta anaknya, Dhalisa Yana Azzahra. Sementara sang istri, dirawat intensif di rumah sakit,” ungkapnya.

    Kasus lainnya menimpa Iqbal Sarkasi (14), warga Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Jl Jokotole, Pamekasan, Senin (27/1/2025) kemarin.

    Peristiwa tersebut berawal ketika korban mengendarai motor dengan nopol M 4681 BY dari arah barat (pusat kota Pamekasan) menuju arah timur (Sumenep). Namun saat di lokasi kejadian, ia ia gagal mengendalikan motor dan terjatuh hingga akhirnya menabrak minibus kijang.

    “Kecelakaan lalin terjadi diduga karena korban tidak mampu mengendalikan motor, akhirnya terjatuh dan terserat sekitar 60 meter hingga menabrak sebuah minibus,” jelasnya.

    Akibat kecelakaan tersebut, mengalami luka berat dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. “Motor yang dikendarai korban juga mengalami kerusakan berat, dan pengemudi minibus meninggalkan lokasi tanpa memberikan pertolongan,” ungkapnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat khususnya para pengendara agar selalu berhati-hati saat berkendara. “Kami juga mengimbau masyarakat khususnya pengendara agar selalu waspada dan berhati-hati saat berlalu lintas,” pintanya.

    “Selalu patuhi rambu maupun tata tertib lalu lintas, tujuannya demi keselamatan pribadi maupun pengendara lainnya maupun masyarakat umum,” pungkasnya. [pin/ted]

  • Motor Jatuh dan Tabrak Minibus, Remaja Pamekasan Meninggal Seketika

    Motor Jatuh dan Tabrak Minibus, Remaja Pamekasan Meninggal Seketika

    Pamekasan (beritajatim.com) – Nasib nahas menimpa Iqbal Sarkasi (14 tahun), warga Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Jl Jokotole, Pamekasan, Senin (27/1/2025).

    Peristiwa tersebut berawal ketika korban mengendarai motor dengan nopol M 4681 BY dari arah barat (pusat kota Pamekasan) menuju arah timur (Sumenep). Namun saat di lokasi kejadian, ia ia gagal mengendalikan motor dan terjatuh hingga akhirnya menabrak minibus kijang.

    “Kecelakaan lalin terjadi diduga karena korban tidak mampu mengendalikan motor, akhirnya terjatuh dan terserat sekitar 60 meter hingga menabrak sebuah minibus,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Pamekasan, IPDA Slamet Riyadi.

    Akibat kecelakaan tersebut, mengalami luka berat dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. “Motor yang dikendarai korban juga mengalami kerusakan berat, dan pengemudi minibus meninggalkan lokasi tanpa memberikan pertolongan,” ungkapnya.

    “Jadi kendaraan minibus melarikan diri ke arah barat (pusat kota Pamekasan), dan saat ini masih dalam upaya dan penelusuran. Jika masyarakat memiliki informasi tentang minibus, segera melapor ke Satlantas Polres Pamekasan,” imbaunya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat khususnya para pengendara agar selalu berhati-hati saat berkendara. “Kami juga mengimbau masyarakat khususnya pengendara agar selalu waspada dan berhati-hati saat berlalu lintas,” pintanya.

    “Selalu patuhi rambu maupun tata tertib lalu lintas, tujuannya demi keselamatan pribadi maupun pengendara lainnya maupun masyarakat umum,” pungkasnya. [pin/but]