Tag: Sitti Rohmi Djalilah

  • KPU tetapkan Man-Feri menang Pilkada Kota Bima 2024

    KPU tetapkan Man-Feri menang Pilkada Kota Bima 2024

    Mataram (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan pasangan calon wali dan wakil wali kota, A Rahman H Abidin-Feri Sofiyan atau Man-Feri menang dalam Pilkada Kota Bima 2024.

    Dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) serta pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bima tahun 2024 yang diselenggarakan KPU Kota Bima, perolehan suara pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Man-Feri meraih 49.032 suara unggul atas paslon nomor urut 2, Mohammad Rum-Mutmainnah (Amanah) dengan 46.078 suara dan paslon nomor urut 3 Syafriansar-Syamsuddin(Ansar-Syam) hanya 1.016 suara.

    “Alhamdulillah proses rekapitulasi perhitungan suara berjalan lancar dan aman,” kata Komisioner KPU Kota Bima, Amirul Mukminin di Mataram, Rabu.

    Sedangkan untuk perolehan suara calon gubernur/wakil gubernur NTB, di Kota Bima dimenangkan paslon nomor urut 3, Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri(Iqbal-Dinda) dengan meraih suara sebanyak 46.190. Disusul paslon nomor urut 2, Zulkieflimansyah-Moh Suhaili FT 28.000 suara dan terakhir paslon nomor urut 1, Sitti Rohmi Djalilah dan W Musyafirin dengan meraih 21.411

    Ketua KPU Kota Bima, Suaeb, mengatakan bahwa pleno rekapitulasi dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat tempat pemungutan suara (TPS), kecamatan, hingga kota.

    “Proses ini bertujuan untuk memastikan akurasi data dan memberikan kesempatan kepada para saksi untuk menyampaikan keberatan jika ada,” ungkapnya.

    Dalam agenda tersebut, hasil rekapitulasi suara dari seluruh kecamatan di Kota Bima dibacakan satu per satu oleh panitia. Setiap data yang disampaikan langsung diverifikasi oleh peserta rapat, termasuk saksi dan pengawas dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

    Hasil akhir dari pleno rekapitulasi tingkat kota ini akan diserahkan ke KPU Provinsi NTB sebagai bagian dari penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTB. Sementara itu, untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bima, hasil pleno ini menjadi dasar penetapan yang akan memimpin Kota Bima lima tahun ke depan.

    Asisten I Kota Bima, Alwi Yasin, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan pesta demokrasi di Kota Bima.

    “Rekapitulasi di tingkat kota merupakan tahapan penting untuk memastikan setiap suara yang diberikan oleh masyarakat dihitung dengan jujur dan transparan. Kami berharap proses ini berjalan lancar dan dan mencerminkan aspirasi masyarakat Kota Bima,” katanya.

    Pewarta: Nur Imansyah
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hitung cepat Pilkada NTB, Iqbal-Dinda ungguli petahana

    Hitung cepat Pilkada NTB, Iqbal-Dinda ungguli petahana

    ANTARA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri menduduki posisi teratas perolehan suara dari hitung cepat, Rabu (27/11). Pasangan Iqbal-Dinda memperoleh 42,26 persen suara. Sementara dua pasang pesaingnya, Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin memperoleh 27,79 persen suara, serta Zulkieflimansyah dan Suhaili Fadlil Thohir memperoleh 29,95 persen suara. (Kusnandar/Rizky Bagus Dhermawan/Farah Khadija)

  • Tutup Debat Ketiga Pilkada NTB, Zul-Uhel Bernyanyi dan Berpantun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2024

    Tutup Debat Ketiga Pilkada NTB, Zul-Uhel Bernyanyi dan Berpantun Regional 21 November 2024

    Tutup Debat Ketiga Pilkada NTB, Zul-Uhel Bernyanyi dan Berpantun
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (
    NTB
    ) nomor urut 2
    Zulkieflimansyah dan Suhaili FT
    menutup debat ketiga
    Pilkada NTB
    dengan bernyanyi dan berpantun.
    Dalam sesi penyampaian pernyataan penutup atau
    closing statement, 
    Suhaili FT menyanyikan sebuah lagu berbahasa Sasak.
    “Hadirin yang kami muliakan supaya kita mengurangi ketegangan kita,” kata Suhaili sebelum bernyanyi, Rabu (20/11/2024).
     
    Mantan Bupati Lombok Tengah dua periode tersebut lalu melantunkan lagu berbahasa Sasak yang intinya mengajak masyarakat untuk memilih pada tanggal 27 November 2024.
    Nyanyian Suhaili ini disambut riuh para pendukung pasangan calon.
    “Jangan lupa nanti tanggal 27, dua itu menuju kemenangan bersama,” kata Suhaili usai debat.
    Zulkieflimansyah yang merupakan calon petahana berpantun untuk menutup debat.
    “Karena Abah Uhel sudah bernyanyi, saya tutup dengan pantun,” kata Zul disambut riuh penonton.
    Menurut Zul, debat (Cagub) tidak harus dibawa terlalu serius.
    “Inikan debat tidak harus serius-serius terus kan, apalagi ada Abah Uhel (Suhaili) yang jenaka, jadi enggak santai-santai amatlah, biasa-biasa saja,” kata Zul.
    Debat ketiga Pilkada NTB diikuti tiga pasangan calon yaitu nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin (Rohmi-Firin), nomor urut 2 Zulkieflimansyah dan Suhaili FT (Zul-Uhel), dan nomor urut 3 Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri (Iqbal-Dinda). 
    Dalam debat kali ini, KPU NTB memilih tema sinergitas pembangunan atara pemerintahan pusat dan daerah, untuk keutuhan NKRI. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TGB Muhammad Zainul Majdi Mundur dari Partai Perindo, Tokoh NU Prediksi Pindah ke Gerindra

    TGB Muhammad Zainul Majdi Mundur dari Partai Perindo, Tokoh NU Prediksi Pindah ke Gerindra

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Politisi Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, secara resmi mengundurkan diri dari partai besutan Hary Tanoesoedibjo. 

    Mundurnya TGB turut dikomentari, tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan Al Chelsea atau biasa disapa Gus Umar. Dia memprediksi TGB bakal pindah ke Gerindra.

    “TGB ini ya sering bgt loncat Partai. Dari PBB, Demokrat, Golkar, Perindo.Menurut kalian dia akan loncat ke partai mana lagi? Saya tebak dia akan ke Gerindra,” ujarnya dikutip, Sabtu (2/11/2024).

    Pengunduran diri ini dibenarkan oleh Sekretaris DPW Perindo NTB, M Nashib Ikroman, yang menyatakan bahwa keputusan ini merupakan hak politik TGB.

    “Kami menghargai sikap politik siapapun, sebagai salah satu bagian hak asasi setiap warga negara di Indonesia untuk mengekspresikan sikap politiknya,” ujar Nashib melalui telepon dari Mataram, Jumat (1/11/2024) mengutip dari Antara.

    Nashib menambahkan bahwa keputusan politik TGB telah dipertimbangkan dengan matang. Saat ini, TGB memilih untuk tidak menjadi bagian dari partai politik mana pun. 

    “Mungkin saja ikhtiar politik beliau saat ini, tidak menjadi bagian parpol dalam ijtihad membangun agama, bangsa, dan negara,” jelas Nashib, yang akrab disapa Acip Ikroman.

    Perindo juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi TGB selama bergabung dalam partai. “Perindo berterima kasih kepada TGB atas perannya selama ini bersama Partai Perindo,” ungkapnya.

    Saat ditanya mengenai dampak keluarnya TGB terhadap konsolidasi Partai Perindo di NTB dalam menghadapi Pilkada 2024, Acip menegaskan bahwa keputusan TGB tidak akan memengaruhi persiapan tim Perindo. Partai Perindo tetap berkomitmen mengusung pasangan Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. 

  • TGB Muhammad Zainul Majdi Resmi Mundur, Perindo: Kami Hargai

    TGB Muhammad Zainul Majdi Resmi Mundur, Perindo: Kami Hargai

    Jakarta, Beritasatu.com – Politisi Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari partai yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo. Pengunduran ini telah dikonfirmasi oleh Sekretaris DPW Perindo Nusa Tenggara Barat (NTB) M Nashib Ikroman.

    “Kami menghargai sikap politik siapa pun. Hal ini merupakan bagian dari hak asasi setiap warga negara di Indonesia untuk mengekspresikan sikap politiknya,” ujar Nashib melalui telepon di Mataram pada Jumat (1/11/2024).

    Menurut Nashib, keputusan TGB untuk keluar dari Partai Perindo tentu telah dipertimbangkan dengan matang, mengingat saat ini TGB tidak menjadi bagian dari partai politik mana pun.

    “Mungkin saja ikhtiar politik beliau saat ini, tidak menjadi bagian parpol dalam ijtihad membangun agama, bangsa, dan negara,” tambahnya.

    Partai Perindo mengucapkan terima kasih kepada TGB atas peran yang telah dimainkan selama ini.

    “Kami berterima kasih kepada TGB atas kontribusinya selama ini bersama Partai Perindo,” kata Nashib.

    Saat ditanya apakah pengunduran TGB akan mengganggu konsolidasi Perindo NTB dalam mencapai target kemenangan pada Pilkada 2024, Nashib menegaskan tidak ada pengaruh yang signifikan. Terlebih, Perindo saat ini mengusung Sitti Rohmi Djalilah berpasangan dengan Musyafirin sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTB.

    “Rohmi-Firin masih tetap dalam posisi awal dari seluruh ikhtiar yang sedang dilakukan. Tentu kami siap menghadapi seluruh dinamika politik yang berkembang,” ujarnya.

    Pengunduran diri TGB disampaikan melalui surat pernyataan yang ditulis pada Rabu (30/10/2024). Surat tersebut telah dikirimkan ke DPP Perindo di Jakarta.

    “Dengan hormat, melalui surat ini saya menyampaikan pengunduran diri dari kepengurusan dan keanggotaan Partai Perindo. Terima kasih, semoga Partai Perindo semakin maju dan jaya,” kata TGB.

    TGB telah menyerahkan surat pengunduran dirinya melalui Plt Sekretaris Jenderal DPP Perindo Ferry Kurnia.

  • TGB keluar dari Partai Perindo

    TGB keluar dari Partai Perindo

    Mataram (ANTARA) – Politisi Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi resmi keluar dari partai milik Hary Tanoesoedibjo.

    Sekretaris DPW Perindo NTB, M Nashib Ikroman membenarkan keluarnya TGB Muhammad Zainul Majdi dari Partai Perindo.

    “Kami menghargai sikap politik siapapun, sebagai salah satu bagian hak asasi setiap warga negara di Indonesia untuk mengekspresikan sikap politiknya,” ujarnya melalui telepon di Mataram, Jumat.

    Sikap politik TGB tersebut tentu sudah atas pertimbangan matang. Apalagi TGB saat ini posisinya tidak juga menjadi bagian dari parpol lain.

    “Mungkin saja ikhtiar politik beliau saat ini, tidak menjadi bagian parpol dalam ijtihad membangun agama, bangsa dan negara,” kata Acip Ikroman sapaan akrabnya.

    Menurutnya, Partai Perindo berterima kasih kepada TGB atas peran-perannya selama ini bersama Partai Perindo.

    “Perindo berterima kasih kepada TGB atas perannya selama ini bersama Partai Perindo,” ucapnya.

    Disinggung apakah keluarnya TGB di momen krusial pilkada tidak mengganggu konsolidasi Perindo NTB untuk mengunci target pemenangan di Pilkada 2024?.

    Terlebih, Perindo saat ini mengusung Sitti Rohmi Djalilah berpasangan dengan Musyafirin sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Acip menegaskan bahwa tidak membaca ada pengaruh antara sikap politik TGB memilih tidak lagi menjadi bagian dari pengurus parpol manapun dengan situasi pilkada.

    “Rohmi-Firin masih tetap dengan standing awal dari seluruh sisi ikhtiar yang sedang dilakukan. Tentu seluruh dinamika politik berkembang siap dihadapi seluruh pejuang Rohmi-Firin,” katanya.

    Pengunduran diri TGB ini disampaikan melalui surat pernyataannya yang ditulis pada Rabu (30/10). Surat ini pun telah dikirim ke DPP Perindo di Jakarta.

    “Dengan hormat, melalui surat ini saya menyampaikan pengunduran diri dari kepengurusan dan keanggotaan Partai Perindo. Terima kasih, semoga Partai Perindo semakin maju dan jaya,” kata TGB dalam surat yang dirinya tanda tangani dan ditujukan kepada DPP Partai Perindo.

    Dalam keterangan lain, TGB telah menyerahkan surat pengunduran dirinya melalui Plt Sekretaris Jenderal DPP Perindo Ferry Kurnia. Berikut keterangan lengkap surat pengunduran diri TGB.

    Pewarta: Nur Imansyah
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Head to Head Pilgub NTB Tak Menarik, Berpotensi Miskin Gagasan

    Head to Head Pilgub NTB Tak Menarik, Berpotensi Miskin Gagasan

    Mataram, Gatra.com- Lembaga Kajian Sosial dan Politik NTB (Mi6) mendorong pemilihan Gubernur NTB yang akan digelar bersamaan dengan Pilkada Serentak pada 27 November mendatang, diikuti banyak kandidat. Jika hanya diikuti dua pasang kandidat yang head to head, Pilgub NTB dinilai justru tidak menarik dan malah berpotensi miskin gagasan.

    ”Ketika Pilgub diikuti oleh banyak kandidat, maka setiap kita berkesempatan menemukan calon yang benar-benar mewakili suara dan aspirasi kita. Itu akan menjadikan setiap detik kampanye sebagai momen yang penuh antusiasme dan harapan,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto, di Mataram, Sabtu (6/7/).

    Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini melontarkan hal tersebut, seiring munculnya pandangan sejumlah pihak agar Pilgub NTB diikuti dua pasang kandidat. Pandangan tersebut bahkan terang-terangan telah diungkapkan ke publik oleh pemimpin partai politik di NTB.

    Didu menjelaskan, pemilihan kepala daerah dengan banyak calon adalah manifestasi dari demokrasi yang lebih hidup. Pada saat yang sama, hal tersebut bakal memperkaya pilihan pemilih, meningkatkan kualitas kepemimpinan, mendorong partisipasi serta keterlibatan yang lebih besar dari masyarakat, dan menjadikan pilkada menjadi penuh warna.

    Menurut Didu, dengan banyaknya calon yang bersaing, setiap kandidat biasanya akan memiliki platform, visi, dan pendekatan kampanye yang unik. Hal ini memperkaya spektrum ide dan pesan politik yang disampaikan kepada masyarakat. Tatkala setiap calon membawa isu-isu spesifik dan strategi kampanye yang berbeda, maka sudah pasti akan membuat diskusi politik lebih beragam dan menarik.

    Hasil kajian yang dilakukan Mi6, pemilihan kepala daerah dengan banyak calon juga sering kali memicu partisipasi yang lebih besar dari masyarakat. Pemilih merasa memiliki lebih banyak pilihan yang mungkin lebih sesuai dengan preferensi mereka. Dengan lebih banyak pilihan, pemilih kata Didu, merasa lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan.

    ”Jangan lupa, setiap calon biasanya memiliki basis pendukung yang berbeda. Ini akan membawa energi dan semangat tersendiri dalam mendukung kandidat mereka,” ucap mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini.

    Saat ini, Pilgub NTB berpotensi diikuti oleh empat pasang calon. Mereka adalah Hj Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin, H Zulkieflimansyah-H Suhaili FT, Lalu Muhammad Iqbal-Hj Indah Damayanti Putri, dan pasangan HL Gita Ariadi-HM Sukiman Azmy.

    Masalahnya, hingga saat ini, hanya dua pasang pertama yakni Rohmi-Firin dan Zul-Suhaili yang sudah mengantongi dukungan partai politik secara defenitif. Sementara dua pasangan lainnya yakni Iqbal-Dinda dan Gita-Sukiman, masih belum terang-terangan terungkap ke publik terkait dukungan partai poltik tersebut.

    Belakangan, malah muncul pandangan agar Pilgub NTB cukup dua pasangan calon saja, yakni Rohmi-Firin dan Zul-Suhaili. Karenanya, partai yang belum juga melabuhkan dukungan, diminta menambatkan hati pada dua pasangan tersebut. Hal yang akan menjadikan Pilgub NTB menjadi ajang pertarungan head to head Rohmi-Firin dan Zul-Suhaili. Seperti khayak Bumi Gora tahu, Zulkieflimansyah dan Rohmi adalah pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023.

    Didu menjelaskan, jika Pilgub NTB hanya diikuti dua pasang calon saja, maka hal tersebut akan menjadikan ajang lima tahunan ini bukanlah pesta demokrasi yang sesungguhnya. Padahal, harusnya, pilkada menjadi pesta demokrasi di mana semangat kompetisi dan keterlibatan masyarakat berpadu untuk menciptakan atmosfer yang meriah dan penuh gairah.

    Ketika lebih banyak calon terlibat, persaingan menjadi lebih ketat dan dinamis. Ini menciptakan suasana kompetitif yang bisa sangat menarik untuk diikuti oleh publik. Dalam hal ini, kandidat perlu bersaing dalam menyampaikan argumen dan kebijakan mereka, yang sering kali menghasilkan debat-debat publik yang intens dan menarik.

    Jangan pula dilupakan, Pilgub yang ramai dengan kandidat juga dapat memberikan dorongan ekonomi daerah menjadi lebih menggeliat terutama melalui berbagai aktivitas kampanye. Kajian Mi6 kata Didu, menunjukkan bagaimana kampanye yang melibatkan banyak calon sering kali mengakibatkan peningkatan pengeluaran untuk iklan, acara, dan merchandise, yang pada gilirannya mendukung bisnis di tingkat masyarakat turut bergairah.

    Karena itu, Didu mendorong agar partai politik tidak memberikan dukungan yang menumpuk pada satu pasangan calon saja. Dengan begitu, akan memberi ruang bagi Pilgub NTB tidak diikuti dua kandidat saja.

    91

  • Iqbal-Dinda tak akan defensif dan ofensif di debat perdana Pilkada NTB

    Iqbal-Dinda tak akan defensif dan ofensif di debat perdana Pilkada NTB

    Mataram (ANTARA) – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat(NTB) nomor urut 3, Lalu Muhamad Iqbal – Indah Dhamayanti Putri atau Iqbal-Dinda tidak akan menerapkan sikap defensif dan ofensif pada debat perdana pilkada yang dilaksanakan KPU NTB pada 23 Oktober 2024.

    Juru bicara utama Pasangan Iqbal-Dinda, Adhar Hakim mengatakan menghadapi debat perdana pasangan Iqbal-Dinda tidak memiliki persiapan yang sifatnya khusus. Meski demikian, konsolidasi secara internal tetap dilakukan bersama tim.

    “Kalau persiapan tentu ada dua yang kami lakukan, yakni membangun koordinasi dengan KPU seperti mengikuti rapat terkait teknis persiapan debat, jadwal seperti apa. Kedua kami rapat di internal dengan membahas materi/tema debat sambil ngopi-ngopi. Jadi tidak ada persiapan khusus,” ujarnya pada wartawan di Mataram, Senin.

    Terkait tema debat yang telah ditetapkan KPU NTB, yakni reformasi birokrasi dan pelayanan publik untuk kesejahteraan rakyat. Menurut Adhar Hakim, pasangan calon Iqbal-Dinda tentu memiliki pengalaman terkait hal tersebut. Terlebih lagi Iqbal memiliki pengalaman karier yang banyak dihabiskan sebagai aparatur sipil negara (ASN).

    “Iqbal memiliki pengalaman perjalanan karir-nya berada d salah satu institusi dalam pengembangan tugas dan fungsi khususnya dalam memberikan ide-ide dan gagasan dalam reformasi birokrasi dan pelayanan publik karena karir-nya sebagai ASN di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu),” terangnya.

    Tak hanya berkarier sebagai birokrat, selama menjadi ASN di Kemenlu, kata Adhar Hakim, sosok Iqbal juga terpilih menjadi birokrat yang berkinerja terbaik, sehingga dalam debat perdana nanti, Iqbal tinggal mengelaborasi perjalanan kariernya sehingga menjadi suatu keuntungan dalam performanya pada debat pada 23 Oktober 2024.

    “Jadi tinggal menguji visi misi dan ide serta gagasan Pak Iqbal. Dan tentunya Pak Iqbal sudah siap untuk itu,” ucap Adhar Hakim.

    Disinggung apakah paslon Iqbal-Dinda sebagai pendatang baru tidak menyerang pasangan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang notabene-nya sebagai petahana?. Adhar Hakim menyatakan bahwa pasangan Iqbal-Dinda tidak akan melakukan hal-hal tersebut.

    Sebab, lanjut Adhar Hakim, publik (masyarakat) sudah memiliki catatan tersendiri terkait rapor kinerja kedua calon tersebut.

    “Kami (Iqbal-Dinda) tidak pada posisi ofensif atau defensif karena kami sudah memahami betul pada rapor keduanya selama menjabat lima tahun sehingga publik memahami itu dan publik pasti memiliki catatan soal itu sehingga publik pasti mengklarifikasi apa jawaban-jawaban dari keduanya,” tegasnya.

    Oleh karena itu, tinggal bagaimana saat ini KPU NTB mempersiapkan debat tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga jangkauannya lebih luas dan masyarakat bisa berpartisipasi agar bisa mendapatkan catatan yang objektif dalam debat tersebut.

    “Kami percaya karena kami punya referensi berdasarkan survei sehingga publik melihat jawaban dari setiap pasangan calon,” katanya.

    Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB telah menetapkan tema debat perdana untuk Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang akan digelar pada Rabu 23 Oktober 2024, yakni reformasi birokrasi dan pelayanan publik untuk kesejahteraan rakyat.

    “Debat perdana tersebut akan membahas dua tema dan kami sudah putuskan dan disampaikan ke pasangan calon (paslon), yakni reformasi birokrasi dan pelayanan publik untuk kesejahteraan rakyat,” kata Komisioner KPU Provinsi NTB Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM Agus Hilman.

    Dari dua tema tersebut, KPU NTB bakal membagi ke dalam empat sub-tema yakni inovasi pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan sosial. Selanjutnya, debat tersebut akan dibagi ke dalam enam segmen. Segmen pertama pembukaan, pembacaan tata tertib, dan penyampaian visi-misi paslon.

    “Segmen kedua dan ketiga pendalaman visi-misi menjawab pertanyaan yang memang telah disusun oleh panelis. Segmen keempat dan kelima itu pertanyaan antar paslon, saling bertanya dan menanggapi. Segmen enam atau segmen terakhir adalah ‘closing’ statemen paslon sekaligus penutup,” ucapnya.

    KPU juga telah menentukan bahwa masing-masing paslon boleh membawa maksimal 100 orang pendukung. Hilman menggarisbawahi, panelis yang dilibatkan KPU merupakan figur yang pakar di bidangnya sesuai tema yang telah ditetapkan.

    KPU NTB berharap debat perdana Pilkada NTB itu bisa menjadi ajang pertarungan gagasan. Pemilih juga bisa melihat kedalaman visi-misi yang ditawarkan paslon.

    “Kami berharap debat pertama ini bisa memicu, memantik pertarungan gagasan antar paslon. Kedua, kita berharap menjadi ruang kontestasi gagasan dan ide yang ditawarkan paslon kepada publik, juga bagi ruang bagi pemilih untuk lebih dalam mengetahui visi-misi dari paslon. Kita juga harap berjalan aman damai dan lancar,” katanya.
    Baca juga: Mantan Dubes Turki tak mau jumawa hadapi Pilkada NTB 2024
    Baca juga: Mantan Dubes Turki resmi mendaftar Pilgub NTB melalui Demokrat

    Pewarta: Nur Imansyah
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024