Tag: Siti Nurbaya

  • Program Remaja Bernegara NasDem jadi “lab politik” bagi generasi muda

    Program Remaja Bernegara NasDem jadi “lab politik” bagi generasi muda

    Politik sejatinya adalah seni untuk memberikan kebaikan bersama dalam masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Program Remaja Bernegara yang digagas Partai NasDem dinilai bisa menjadi “laboratorium politik” bagi generasi muda untuk membuka wawasannya terhadap politik, terutama di tengah tingginya ketidakpercayaan publik terhadap institusi partai politik.

    “Ini sebuah kegiatan yang sangat strategis dalam upaya pembinaan generasi muda dan lebih peduli terhadap persoalan-persoalan bangsa karena hal yang paling menggelisahkan Indonesia adalah bagaimana kebangsaan itu dirawat,” kata Ketua Program Character Building Binus University Dr. Frederikus Fios di Jakarta, Jumat.

    Dia pun mengapresiasi program dari Partai NasDem itu yang mampu mengenalkan dan mendekatkan politik kepada generasi muda dengan cara “fun” ala anak-anak muda dan bisa diterima dengan baik.

    “Politik sejatinya adalah seni untuk memberikan kebaikan bersama dalam masyarakat dan Partai NasDem berkomitmen untuk menerapkan hal ini dalam tiap gerakannya,” tuturnya.

    Menurut Dr. Fios, pendidikan politik memang merupakan tanggung jawab partai politik, namun diakui bahwa NasDem meluncurkan program ini tanpa tendensi politik praktis.

    “Partai politik itu bukan hanya soal urusan mencari kekuasaan, mencari panggung, tetapi bagi saya partai politik harus peduli pada generasi muda karena politik itu sebetulnya seni untuk menciptakan kebaikan bersama. Saya kira program ini suatu hal yang sangat positif untuk bisa membangun kesadaran kebangsaan kepada generasi muda untuk mulai peduli terhadap persoalan-persoalan kebangsaan,” paparnya.

    Program Remaja Bernegara yang digagas.oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Siti Nurbaya Bakar itu diharapkan bisa menjadi contoh dan ditiru oleh partai politik lainnya.

    “Kalau misalnya partai politik hanya peduli pada bagaimana mencari suara, saya kira itu sesuatu yang sangat murah. Tapi, mereka (parpol) harus memperjuangkan sebuah nilai yang menurut saya lebih mendasar kepada generasi muda untuk memiliki visi kebangsaan dan kesadaran kebangsaan sebagai warga negara yang baik sejak mereka masih muda. Program ini saya kira sesuatu yang sangat baik, bisa menjadi hal yang juga dilakukan oleh partai politik lain yang ada di Indonesia,” kata Dr. Fios.

    Program Remaja Bernegara telah diluncurkan Partai NasDem pada Sabtu (15/2) di NasDem Tower. Program ini akan dilakukan secara kontinyu setiap hari Sabtu.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Program Remaja Bernegara Jadi Laboratorium Politik NasDem bagi Generasi Muda

    Program Remaja Bernegara Jadi Laboratorium Politik NasDem bagi Generasi Muda

    loading…

    Program Remaja Bernegara telah diluncurkan Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (15/2/2025). Program ini akan dilakukan secara kontinyu setiap Sabtu. Foto/Dok. SINDOnews

    JAKARTA – Program Remaja Bernegara yang diluncurkan Partai NasDem mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Program ini dinilai mampu memberikan pemahaman tentang sistem politik dan konstitusi di Indonesia kepada generasi muda .

    “Sebuah kegiatan yang sangat strategis dalam upaya pembinaan generasi muda dan lebih peduli terhadap persoalan-persoalan bangsa karena hal yang paling menggelisahkan Indonesia adalah bagaimana kebangsaan itu dirawat,” kata Ketua Program Character Building Binus University Dr Frederikus Fios dalam siaran pers, Kamis (20/2/2025).

    Bahkan Partai NasDem mampu mengenalkan dan mendekatkan politik kepada generasi muda dengan cara fun ala anak-anak muda dan bisa diterima dengan baik. “Politik sejatinya adalah seni untuk memberikan kebaikan bersama dalam masyarakat dan Partai NasDem berkomitmen untuk menerapkan hal ini dalam tiap gerakannya,” ujarnya.

    Pendidikan politik memang merupakan tanggung jawab partai politik, namun diakui bahwa Nasdem meluncurkan program ini tanpa tendensi politik praktis. “Partai politik itu bukan hanya soal urusan mencari kekuasaan, mencari panggung, tetapi bagi saya partai politik harus peduli pada generasi muda karena politik itu sebetulnya seni untuk menciptakan kebaikan bersama,” jelasnya.

    Program yang diinisiasi Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Siti Nurbaya ini menjadi ‘laboratorium politik’ bagi generasi muda bangsa untuk membuka wawasannya terhadap politik. Terutama di tengah tingginya ketidakpercayaan publik terhadap institusi politik.

    Menurutnya, dalam masyarakat ada banyak persoalan sosial kebangsaan yang memang butuh antisipasi dan juga solusi yang perlu diberikan. Program Remaja Bernegara suatu hal yang sangat positif untuk bisa membangun kesadaran kebangsaan kepada generasi muda untuk mulai peduli terhadap persoalan-persoalan kebangsaan. ”Saya kira sebuah strategi antisipatif yang sangat baik untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan makin dicintai oleh generasi muda,” tuturnya.

    Program Remaja Bernegara yang digagas Partai NasDem itu diharapkan bisa menjadi contoh dan ditiru partai politik lainnya. Program Remaja Bernegara telah diluncurkan Partai NasDem pada Sabtu 15 Februari lalu di NasDem Tower. Program ini akan dilakukan secara kontinyu setiap Sabtu.

    (poe)

  • Partai NasDem gelar Rakor Wantim untuk membahas berbagai isu politik yang berkembang saat ini

    Partai NasDem gelar Rakor Wantim untuk membahas berbagai isu politik yang berkembang saat ini

    Sumber foto: Radio Elshinta/ Irza Farel

    Partai NasDem gelar Rakor Wantim untuk membahas berbagai isu politik yang berkembang saat ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Sabtu, 15 Februari 2025 – 11:10 WIB

    Elshinta.com – Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Nasdem menggelar Rapat Koordinasi Dewan Pertimbangan Partai Nasdem se-Indonesia, di Ballroom Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (14/2/2025). Rakor itu bertujuan untuk menyikapi dinamika politik yang berkembang saat ini. 

     

    Dalam Rapat koordinasi Wantim Partai NasDem juga dihadiri perwakilan instansi tersebut yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia. Rakor tersebut mengangkat tema Aktualisasi Partai NasDem dengan Kekuatan Konsolidasi dan Bermanfaat bagi Rakyat. 

     

    Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pidatonya menyoroti fungsi Wantim yang sangat dibutuhkan Partai Nasdem. “Wantim harus proaktif dalam melakukan kerja-kerja politik, bahkan jika diperlukan turun ke bawah hingga tingkat DPD” kata Paloh saat membuka rakor Wantim. 

     

    Ketum Partai Nasdem itu juga merasa bersyukur selama ini solidaritas partainya sangat terjaga dan terawat cukup baik. “Ada antusiasme yang melekat pada elite partai yang bertanggung jawab memberikan kontribusi dan membesarkan partai,” Lanjut Paloh. 

     

    Paloh menutup pidato saat acara rakor dia mengingatkan kader NasDem ke depan harus meningkatkan kewaspadaan. Sebab, kata dia, gelombang yang membuat pasang dan surut bisa dialami NasDem yang kini solid setelah kontestasi politik.

     

    “Situasi hari ini mewajibkan kita untuk jauh bekerja lebih keras, meningkatkan kewaspadaan, naluri politik harus semakin dipertajam. Tutup Paloh. 

     

    Sementara itu, di kesempatan yang sama ketua dewan pertimbangan Partai Nasdem, Siti Nurbaya menegaskan Wantim NasDem se-Indonesia harus mampu memperkuat posisi partai agar lebih kokoh. Dia juga menyebutkan hasil Kongres III NasDem bisa menjadi pedoman dan rencana kerja tahunan, sehingga misi partai tercapai maksimal.

     

    “Ini artinya NasDem harus memperkokoh infrastruktur politiknya dan sekaligus memberikan pemahaman bagi kultur politik,” ungkap dia, seperti yang dilaporkan Kontributor Irza Farel.

     

    Siti Nurbaya Bakar membuka rakor ini dengan sejumlah laporan yang dia sampaikan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Ia memaparkan pencapaian Partai NasDem dari pemilu ke pemilu yang terus mengalami tren positif.

    Sumber : Radio Elshinta

  • NasDem luncurkan program Teen Civic Mission `Remaja Bernegara` untuk mengenalkan politik sejak dini

    NasDem luncurkan program Teen Civic Mission `Remaja Bernegara` untuk mengenalkan politik sejak dini

    Sumber foto: Radio Elshinta/ Awaluddin Marifatullah

    NasDem luncurkan program Teen Civic Mission `Remaja Bernegara` untuk mengenalkan politik sejak dini
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Sabtu, 15 Februari 2025 – 11:30 WIB

    Elshinta.com – Partai NasDem meluncurkan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperkenalkan dunia politik kepada generasi muda Indonesia melalui program Teen Civic Mission “Remaja Bernegara.” Acara yang digelar di NasDem Tower Jakarta ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa dan Ketua dewan pertimbangan DPP partai NasDem Siti Nurbaya beserta beberapa jajaran lainnya.

     

    Dalam pidatonya mewakili Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Saan Mustopa menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang politik, tidak hanya sekadar melihatnya dari sisi permukaan yang seringkali dipenuhi dengan intrik dan citra negatif. “Kami ingin generasi muda memahami politik secara utuh dan mendalam, agar mereka tidak hanya melihat politik dari sisi negatif, tetapi juga memahami pentingnya politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

     

    Program ini juga mendapat sambutan dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan dari universitas-universitas terkemuka seperti Presiden University, UI dan UIN, serta SMA Negeri 70. Kehadiran para mahasiswa dan pelajar menjadi bukti tingginya minat generasi muda untuk belajar lebih jauh mengenai dunia politik.

     

    Saan menegaskan bahwa pemahaman politik sejak dini sangat penting untuk mengubah persepsi publik yang selama ini seringkali melihat politik sebagai dunia yang kotor dan penuh intrik. Dengan adanya program seperti “Remaja Bernegara”, NasDem berharap dapat membuka wawasan baru bagi generasi penerus Indonesia, sehingga kepercayaan terhadap institusi politik dapat kembali diperbaiki.

     

    Peluncuran ini juga menjadi bukti nyata komitmen NasDem dalam mendorong pendidikan politik yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya kalangan muda. “Nah, maka untuk bisa mendapatkan kesadaran, kepedulian, kepekaan itu, nanti disitulah dalam interaksi di remaja bernegara itu dibiasakan. Untuk nanti berdebat, berdialektika, mengupakan pendapat, menyampaikan pikiran-pikirannya, menyampaikan misalnya apa berbagai pertanyaan. Sehingga muncul sikap kritis dari hasil dialog, dialektika dan sebagainya di antara anak-anak muda itu” pungkas saan, seperti yang dilaporkan Reporter Elshinta Awaluddin Marifatullah.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Partai NasDem gelar Rakor Wantim untuk membahas berbagai isu politik

    Partai NasDem gelar Rakor Wantim untuk membahas berbagai isu politik

    Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Nasdem menggelar Rapat Koordinasi Dewan Pertimbangan Partai Nasdem se-Indonesia, di Ballroom Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (14/2/2025). Rakor itu bertujuan untuk menyikapi dinamika politik yang berkembang saat ini. (elshinta.com/M Irza Farel)

    Partai NasDem gelar Rakor Wantim untuk membahas berbagai isu politik
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 15 Februari 2025 – 13:41 WIB

    Elshinta.com – Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Nasdem menggelar Rapat Koordinasi Dewan Pertimbangan Partai Nasdem se-Indonesia, di Ballroom Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (14/2/2025). Rakor itu bertujuan untuk menyikapi dinamika politik yang berkembang saat ini. 

    Dalam Rapat koordinasi Wantim Partai NasDem juga dihadiri perwakilan instansi tersebut yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia. Rakor tersebut mengangkat tema Aktualisasi Partai NasDem dengan Kekuatan Konsolidasi dan Bermanfaat bagi Rakyat. 

    Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pidatonya menyoroti fungsi Wantim yang sangat dibutuhkan Partai Nasdem. “Wantim harus proaktif dalam melakukan kerja-kerja politik, bahkan jika diperlukan turun ke bawah hingga tingkat DPD” kata Paloh saat membuka rakor Wantim. 

    Ketum Partai Nasdem itu juga merasa bersyukur selama ini solidaritas partainya sangat terjaga dan terawat cukup baik. “Ada antusiasme yang melekat pada elite partai yang bertanggung jawab memberikan kontribusi dan membesarkan partai,” Lanjut Paloh seperti yang dilaporkan reporter Elshinta, M Irza Farel

    Paloh menutup pidato saat acara rakor dia mengingatkan kader NasDem ke depan harus meningkatkan kewaspadaan. Sebab, kata dia, gelombang yang membuat pasang dan surut bisa dialami NasDem yang kini solid setelah kontestasi politik.

    “Situasi hari ini mewajibkan kita untuk jauh bekerja lebih keras, meningkatkan kewaspadaan, naluri politik harus semakin dipertajam. Tutup Paloh. 

    Sementara itu, di kesempatan yang sama ketua dewan pertimbangan Partai Nasdem, Siti Nurbaya menegaskan Wantim NasDem se-Indonesia harus mampu memperkuat posisi partai agar lebih kokoh. Dia juga menyebutkan hasil Kongres III NasDem bisa menjadi pedoman dan rencana kerja tahunan, sehingga misi partai tercapai maksimal.

    “Ini artinya NasDem harus memperkokoh infrastruktur politiknya dan sekaligus memberikan pemahaman bagi kultur politik,” ungkap dia. 

    Siti Nurbaya Bakar membuka rakor ini dengan sejumlah laporan yang dia sampaikan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Ia memaparkan pencapaian Partai NasDem dari pemilu ke pemilu yang terus mengalami tren positif.

    Sumber : Radio Elshinta

  • NasDem luncurkan program Remaja Bernegara siapkan pemimpin masa depan

    NasDem luncurkan program Remaja Bernegara siapkan pemimpin masa depan

    ndonesia yang akan datang, jadi kami siapkan dari sekarang,”

    Jakarta (ANTARA) – Partai Nasional Demokrat (NasDem) resmi meluncurkan program Remaja Bernegara (RBN) Model Parlemen untuk remaja sebagai simulasi ekspres nomor satu di Indonesia di Jakarta, Sabtu.

    Wakil Ketua Umum NasDem Saan Mustopa mengatakan program tersebut bertujuan untuk mengenalkan dunia politik kepada generasi muda dengan cara yang edukatif dan inspiratif serta merupakan langkah penting dalam menyiapkan wajah Indonesia 20 tahun ke depan.

    “Ini wajah 20 tahun Indonesia yang akan datang, jadi kami siapkan dari sekarang,” ujar Saan, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

    Menurutnya, Partai NasDem, melalui inisiatif Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Siti Nurbaya, dan didukung oleh seluruh keluarga besar partai, berhasil mewujudkan program ini.

    Saan meyakini bahwa memperkenalkan politik lebih dini kepada para generasi muda sangat penting. Dia berharap dengan adanya RBN, para generasi muda tidak hanya memahami politik di permukaannya saja, yang kerap tergambarkan sebagai sesuatu yang kotor dan penuh intrik.

    Ia pun menyoroti berbagai survei yang menunjukkan bahwa lembaga politik masih memiliki citra negatif di mata publik.

    Karena itu melalui program RBN, NasDem ingin memperkenalkan politik secara lebih utuh, bukan sekadar hiruk-pikuk perebutan kekuasaan, tetapi juga bagaimana politik memiliki dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari, mulai dari pendidikan, kesehatan, pangan, hingga lapangan kerja.

    Saan PUN mengutip pesan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, tentang pentingnya kesadaran kolektif dalam membangun bangsa.

    Dirinya menegaskan bahwa kesadaran untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar harus ditanamkan sejak dini.

    “Kami ingin memberikan kesadaran kepada anak-anak muda agar mereka tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga mulai peka terhadap kehidupan sehari-hari,” katanya.

    Melalui program RBN, NasDem berharap dapat melahirkan generasi baru yang memiliki kepedulian dan wawasan politik sejak dini.

    Dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, dirinya optimistis akan ada lulusan dari program ini yang menjadi pemimpin, baik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kepala daerah, maupun profesional di berbagai bidang.

    “Jadi sekali lagi kami berharap bahwa RBN ini benar-benar melahirkan generasi muda untuk sepuluh dua puluh tahun yang akan datang dan menjadi harapan sesuai dengan cita-cita Partai NasDem,” ucap Saan menambahkan.

    Sementara itu, Ketua Pelaksana Teknis Remaja Bernegara Latifah Anshori mengapresiasi tingginya antusias peserta program Remaja Bernegara dari berbagai sekolah dan universitas.

    Program tersebut akan berlangsung setiap hari Sabtu, dengan kuota setiap sesi menampung 30 peserta. Adapun baru dua hari dibuka, sudah terdapat 480 peserta yang mendaftar.

    “Target kami mampu menjangkau 1.035 peserta yang berpartisipasi dalam pelaksanaan remaja bernegara dalam setahun ke depan”, ujar Latifah dalam kesempatan yang sama.

    Dia mengatakan kesempatan tersebut merupakan momen langka bagi pelajar dan generasi muda untuk memahami cara kerja berpolitik dan berdemokrasi.

    Harapannya dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, sambung dia, Indonesia bisa tercerahkan dengan generasi mudanya, sehingga Remaja Bernegara merupakan bekal ilmu bagi peserta yang punya impian menjadi politisi.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Berhasil atau Tidaknya Pemerintah Berimbas ke Nasdem

    Berhasil atau Tidaknya Pemerintah Berimbas ke Nasdem

    loading…

    Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membuka rakor Dewan Pertimbangan Partai Nasdem se-Indonesia di Ballroom Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (14/2/2025). Foto/Dok. SINDOnews

    JAKARTA – Dewan Pertimbangan Partai Nasdem menggelar Rapat Koordinasi Dewan Pertimbangan Partai Nasdem se-Indonesia, di Ballroom Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (14/2/2025). Rakor untuk menyikapi dinamika politik yang berkembang akhir-akhir ini.

    Selain konsolidasi internal, Rakor Wantim Nasdem juga menyoroti sejumlah isu politik nasional. Ketua Wantim Partai Nasdem Siti Nurbaya mengatakan, Dewan Pertimbangan Partai Nasdem se-Indonesia harus mampu memperkuat positioning Partai Nasdem. “Mengusung tema Aktualisasi Partai Nasdem Dengan Kekuatan Konsolidasi Dan Kiprah Bermanfaat Bagi Rakyat, ini artinya Nasdem harus memperkokoh infrastruktur politiknya dan sekaligus memberikan pemahaman bagi kultur politik,” katanya dalam sambutan.

    Siti Nurbaya memastikan hasil Kongres 3 Partai Nasdem menjadi acuan dan rencana kerja tahunan bagi Dewan Pertimbangan Nasdem. Sehingga misi Partai Nasdem diharapkan dapat tercapai dengan maksimal.

    Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam arahannya menyoroti fungsi Wantim yang sangat dibutuhkan Partai Nasdem. “Wantim harus proaktif dalam melakukan kerja-kerja politik, bahkan jika diperlukan turun ke bawah hingga tingkat DPD”, ujar Surya Paloh saat membuka Rakor Wantim Partai Nasdem.

    Surya juga bersyukur soliditas Partai Nasdem sangat terjaga dan terawat dengan baik. “Ada antusiasme yang melekat pada elite partai yang bertanggung jawab memberikan kontribusi dan membesarkan partai,” ujarnya.

    Menutup arahannya, Surya Paloh berpesan agar kader Partai Nasdem mampu bekerja lebih keras dan meningkatkan kewaspadaan naluri politiknya. “Situasi hari ini mewajibkan kita untuk jauh bekerja lebih keras, meningkatkan kewaspadaan, naluri politik harus semakin dipertajam. Ingat, tidak semua apa yang kita lihat akan berjalan seperti saat ini. Gelombang pasang surut kehidupan bisa setiap saat terjadi. Berhasil atau gagalnya pemerintahan saat ini, berdampak langsung terhadap Partai Nasdem. Tapi sekali lagi, kita harus terus berjuang,” tandasnya.

    Selain menyikapi politik nasional, dalam Rakor Wantim ini juga disampaikan kondisi umum politik lokal dan potensi kerja konsolidatif Partai Nasdem. Rapat Koordinasi Dewan Pertimbangan Partai Nasdem dihadiri perwakilan dari 29 provinsi.

    (poe)

  • Jaksa Agung Sebut Pejabat KLHK Jadi Tersangka Korupsi Sawit

    Jaksa Agung Sebut Pejabat KLHK Jadi Tersangka Korupsi Sawit

    Bisnis.com, JAKARTA — Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin menyatakan telah mengantongi tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola kelapa sawit 2005-2024 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

    Burhanuddin menyampaikan bahwa salah satu tersangka itu merupakan pejabat di KLHK atau Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam nomenklatur pemerintahan saat ini. ‘Yang pasti ada [tersangka pejabat KLHK],” ujarnya di Kejagung, Rabu (8/1/2025).

    Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan perbuatan melawan hukum kasus tata kelola sawit itu melalui direktorat tindak pidana khusus.

    Di samping itu, JA juga mengemukakan kasus tersebut akan segera dirilis dalam sebulan ke depan.

    “Kami sedang pendalaman, ya tentunya dalam waktu ya mungkin sebulan lagi kita akan share,” imbuhnya.

    Burhanuddin juga tidak ingin merespons lebih soal peluang mantan Menteri KLHK menjadi tersangka. Dia hanya meminta agar seluruh pihak menunggu proses penyidikan kasus tata kelola sawit rampung.

    “Nanti dulu saja, jangan tergesa-gesa,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, penyidik Jampidsus Kejagung RI telah melakukan penggeledahan di kantor KLHK pada Kamis (3/10/2024).

    Hasilnya, penyidik telah menyita sejumlah dokumen yang termuat dalam empat boks dan barang bukti elektronik terkait proses pelepasan kawasan hutan saat menggeledah kantor kementerian yang dipimpin Siti Nurbaya itu.

    Adapun, terdapat sejumlah ruangan yang digeledah yakni Sekretariat Jenderal KLHK, Sekretariat Satuan Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian (Satlakwasdal).

    Selanjutnya, ruangan Direktorat yang membidangi pembayaran PNBP berupa PSDH dan DR; Direktorat yang membidangi Pelepasan Kawasan Hutan dan Direktorat yang membidangi Penegakan Hukum; dan Biro Hukum.

  • Hujan Kritik Penetapan PSN Terhadap PIK 2

    Hujan Kritik Penetapan PSN Terhadap PIK 2

    JAKARTA – Penetapan Pantai Indah Kapuk 2 sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) masih menghadirkan polemik.. Penetapan status PSN kepada PIK 2 sebuah perusahan properti konsorsium antara PT Agung Sedayu Group dan Salim Group yang dikomandoi konglomerat Sugianto Wijaya alias Aguan sepertinya akan terus disoal.

    Apalagi baru-baru ini Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid menyatakan akan mengkaji ulang penetapan status PSN kepada PIK 2 era presiden Jokowi, karena dinilai ada masalah ketidaksesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi maupun RTRW Kota/Kabupaten kawasan tersebut. Bahkan PSN diduga tak memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). “ Total dari 1.700 ha, masih ada 1.500 masuk dalam Kawasan hutan lindung” ujarnya, kepada sejumlah wartawan, 28 November lalu.

    Namun menurut Dewi Kartika dari Konsorsium Pembaharuan Agraria, ia ragu dengan pernyataan Menteri Nusron Wahid yang akan mengkaji ulang PIK 2 karena tidak sesuai RTRW dan belum ada RDTR. “Kenapa demikian, track record Kementerian ATR biasanya gertak keras di awal, setelah itu senyap dan (ternyata) damai,” tulis Dewi kepada VOI, 14 Desember.

    Dengan melabeli status PSN, seluruh aturan di bawahnya langsung mengikuti terutama aturan tentang Perda Tata Ruang dan Perda Rencana Detail Tata Ruang. “Di situlah letak mengerikannya kebijakan dan praktik PSN selama ini, bisa main tabrak aturan agar cepat. Soal trabas aturan dan jatuh korban, menjadi urusan belakangan.” ujar Dewi.

    Menjadi pertanyaan mengapa PIK 2 bisa menjadi PSN tanpa pertimbangan kebijakan dan analisa yang matang, dan tidak ada transparansi publik dan consent masyarakat terdampak. Mengapa, proyek untuk kepentingan segelintir kelompok swasta, untuk perumahan elit superkaya bisa memperoleh status istimewa PSN?

    Bahwa PIK 2 yang luasnya 30.000 hektar seluruhnya, hanya 1.700 an hektar yang menjadi proyek PSN. Namun PSN dimana pun selalu berdampak secara sosial, dan akan merubah landscape agraria secara masif.

    Menurut Dewi, sangat layak proyek itu dikaji ulang, bahkan dibatalkan! Mengingat dari sisi makro, dampak ekonomi tidak meluas. Sementara dari sisi lingkungan hidup membahayakan, dan dari sisi peruntukkan tidak ada kemaslahatan masyarakat banyak.

    Sisi lain, istilah review dan kajian ulang ini sebenarnya soal menata-ulang hubungan politis pengembang dengan birokrat saja, karena urusan bagi-bagi kue ekonomi yang belum selesai. Oleh karena itu, kita berharap, ini tidak gertak kosong.

    Menurut Dewi, Menko Ekonomi juga harus bertanggung jawab. Bermain-main dengan label PSN melalui cara semacam ini adalah bentuk abused of power. Praktik PSN, seperti ini juga terjadi di banyak tempat, seperti proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bendungan Bener, Rempang, Waduk Nagekeo, Kawasan Industri Hijau di Bulungan dan PIK 2, dan lain lain. Yang menerabas aturan-aturan seperti (RTRW, RDTR, status hutan lindung, konflik agraria, dampak sosial dan lingkungan.

    Salah satu kritik terhadap penetapan PIK2 sebagai PSN adalah dampak negatifnya terhadap lingkungan. Kawasan PIK 2 yang berada di wilayah pesisir dianggap rawan terhadap kerusakan ekosistem mangrove dan habitat alami lainnya. Aktivitas pembangunan di wilayah ini berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem, termasuk rusaknya habitat berbagai jenis burung migran dan spesies laut yang bergantung pada ekosistem tersebut.

    Selain itu, reklamasi pantai yang menjadi bagian dari proyek ini juga dikritik karena berisiko meningkatkan abrasi di wilayah pesisir lain serta mengubah aliran air laut secara signifikan, yang dapat memengaruhi ekosistem pesisir secara lebih luas.

    Pembangunan PIK2 kata Dewi, dapat memperburuk potensi banjir di kawasan sekitarnya. Reklamasi pantai dan pengurukan lahan skala besar sering kali menyebabkan perubahan aliran air dan lanskap yang memperbesar risiko banjir kawasan sekitar.

    Lebih jauh, masyarakat lokal, terutama nelayan tradisional, menyuarakan kekhawatiran mereka. Kelompok yang dimotori Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN 2005-2010. Melihat Reklamasi dan pengembangan kawasan komersial ini dapat mengurangi akses mereka terhadap sumber daya laut yang menjadi mata pencaharian utama. Proyek ini dianggap lebih mengutamakan kepentingan investor dan pengembang besar dibandingkan kesejahteraan masyarakat lokal. Masalah lingkungan terkait PIK telah sejak lama mengemuka.

    Pada 1992 menurut Dewi, Emil Salim sebagai Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup pernah menerbitkan surat protes ke Pemerintah DKI Jakarta atas pengembangan PIK. Sebab Pemda tidak melakukan survei amdal terlebih dahulu. Pembangunan PIK dinilai menyebabkan kerusakan lingkungan yang memicu kekeringan dan banjir di Jakarta.

    Tembok Pembatas yang dibangun PIK2 berada di Jalan Pipa (Istimewa)

    Namun Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di era Jokowi membiarkan ini. Seharusnya 1.600 hutan lindung itu dijaga fungsinya dan diproteksi dari konversi lahan dan deforestasi.

    Kritik lain yang mencuat adalah kurangnya transparansi dalam proses penetapan PIK2 sebagai PSN. Beberapa kelompok masyarakat menilai bahwa keputusan ini dibuat tanpa melibatkan partisipasi publik yang memadai. Proyek-proyek dengan skala besar seperti ini seharusnya melalui proses konsultasi yang terbuka untuk mendengar suara masyarakat yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung.

    Selain itu, informasi terkait analisis dampak lingkungan (AMDAL) juga sering kali sulit diakses oleh publik. Padahal, dokumen ini menjadi dasar penting untuk mengevaluasi keberlanjutan dan dampak proyek terhadap lingkungan dan sosial.

    “Kita melihat seperti ada tukar guling kepentingan, ok kamu bantu saya di IKN dan saya akan berikan PSN. Jadi penuh dengan konflik interes. Ini penting untuk diperiksa karena mengarah ada dugaan dugaan mengarah pada korupsi” tutur Muhammad Isnur, ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, saat dihubungi VOI, 15 Desember.

    Dominasi Kepentingan Bisnis

    Banyak pihak menilai bahwa penetapan PIK2 sebagai PSN lebih mencerminkan keberpihakan pada kepentingan bisnis daripada kepentingan publik. PIK2, yang sebagian besar merupakan kawasan hunian mewah, pusat perbelanjaan, dan properti komersial lainnya, dinilai tidak sejalan dengan tujuan utama PSN yang seharusnya mendorong pembangunan infrastruktur untuk kebutuhan masyarakat luas. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang urgensi dan manfaat proyek ini bagi mayoritas rakyat Indonesia.

    Pembangunan PIK2 dinilai memperbesar kesenjangan sosial di masyarakat. Kawasan ini dirancang sebagai area eksklusif dengan fasilitas kelas atas yang tidak terjangkau bagian besar masyarakat. Sementara itu, masyarakat sekitar yang terdampak oleh pembangunan ini sering kali tidak mendapatkan manfaat langsung, baik dalam bentuk fasilitas, akses, maupun peluang ekonomi.

    Penetapan PIK2 sebagai Proyek Strategis Nasional adalah langkah yang kontroversial dan memicu kritik dari berbagai aspek, mulai dari lingkungan hingga sosial. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap proyek PSN tidak hanya mengutamakan keuntungan ekonomi semata, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya lingkungan, kesejahteraan masyarakat lokal, dan prinsip keadilan sosial. “Jadi alih alih proyek strategis, justru menciptakan konflik-konflik baru di masyarakat” tambah Isnur.

    Usaha VOI meminta konfirmasi terkait pernyataan Menteri BPN/ATR yang akan mengaji uang tentang status PSN, kepada Aguan belum mendapat respon. Telpon maupun chat kepada Sugianto alias Aguan tak berbalas.

    Ilustrasi dari PIK 2. (Ist)

    Dalih Rehabilitasi Hutan Lindung

    Namun Presiden Direktur Agung Sedayu Group, Letjen TNI (Mar) Nono Sampono yang juga anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI ini mengatakan persoalan PSN di PIK2 berawal dari keinginan pemerintah (Kementerian Kehutanan) ingin menjaga Kawasan hutan lindung. Sebab hutan yang semula luasnya 1600 hektar kini tersisa 19 hektar karena abrasi laut dan perubahan fungsi menjadi tambak-tambak bandeng. Karena pemerintah tak memiliki dana yang diperkirakan biaya mencapai 40 triliun. Maka diberikan penugasan kepada swasta .

    Penugasan kegiatan rehabilitas itu kepada PT Agung Sedayu Group, karena perusahaan ini sebelumnya telah menggarap PIK 1. PT Agung Sedayu juga telah ada Kerjasama dengan PUPR untuk pembangunan tol (Kamal – Rajeg) untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di kawasan menuju Bandara Soetta yang perlu dipecah agar tak menumpuk dengan Lalu Lintas menuju Tanjung Priok.

    Menurut Nono mengaku, pemberian status PSN kepada PIK 2 untuk kepentingan itu, kepentingan mempertahankan kawasan hutan lindung itu. Untuk menghutankan Kembali Kawasan itu diperlukan pembebasan tanah dan pemberian kerohiman bagi yang telah memiliki surat tanah disekitar itu. “Ini barang halal yang harus diselamatkan untuk kepentingan negara, dalam hal ini Kementerian Kehutanan” kata Nono.

    Dalam rangka mengamankan kawasan itu Agung Sedayu mendapatkan konsesi tanah reklamasi selama 40 tahun yang rencananya akan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Pulau Zona A, akan dibangun taman ibadah nilainya 40 t termasuk pembangunan masjid senilai 2 T, Zona B akan dibangun Kebun Binatang yang luasnya lebih dari Teman Safari di Puncak disekitar akan dibangun Resort yang ramah lingkungan dibangun dari kayu, Zona C, Safari mangrove diselingi lapangan Golf dan olahraga berkuda, Zona, D untuk Sirkuit Internasional dan Formula 1 dan zona E akan dibangun Eco Tourism, yang akan membungkus kawasan hutan lindung di sekitar PIK 2, namun juga mendapatkan pemasukan juga.

    “Tujuan besarnya agar Jakarta memiliki lokasi pariwisata yang memadai, sehingga orang Jakarta tak harus pergi keluar negeri untuk rekreasi,”ujar Nono.

    Nono tak memungkiri, dalam tahap pembebasan lahan ada masalah masalah di bawah namun itu jumlahnya sedikit. PT ASG yang telah berkiprah selama 14 tahun itu, sudah dua kali mengalami penghentian. Dari jaman menko Rizal Ramli, jaman Menteri Susi Pudjiastuti dan Siti Nurbaya, Mereka melihat reklamasi dinilai bermasalah dihentikan. Kita ikuti. Kedua saat Pandemi Covid. “Untung kami memiliki proyek lain. Sehingga tenaga kerja tak terhenti,” jelasnya.

  • Perjuangan Pemerintah Hentikan Kebakaran Hutan

    Perjuangan Pemerintah Hentikan Kebakaran Hutan

    JAKARTA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi tantangan yang dihadapi pemerintah Indonesia. Pasca karhutla 2015, pemerintah telah mengambil langkah koreksi besar-besaran yang efektif menekan karhutla di 2016-2018. Namun masih tingginya ancaman karhutla seperti di 2019, membuat pemerintah terus melakukan berbagai terobosan.

    ”Memasuki tahun 2020, pemerintah akan melakukan setrategi pencegahan berbasis desa, mengintensifkan upaya pengendalian karhutla dan memperkuat aksi pencegahan di tingkat tapak,” ungkap Menteri LHK Siti Nurbaya sebagaimana dilansir media, Rabu (6/11).

    Dalam paparan yang juga disampaikan pada kalangan pengusaha saat Rakornas KADIN 2019 ini, Siti Nurbaya menerangkan bahwa untuk pencegahan berbasis desa, akan ada sinergisitas antara KLHK dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Desa (Kemendes) dan Kementerian Pertanian (Kementan). 

    Diantaranya untuk inventarisasi desa-desa rawan karhutla, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tidak hanya dengan mengandalkan sawit, mengembangkan penerapan teknologi pembukaaan lahan tanpa bakar (PLTB) dan mekanisasi pertanian.

    Selain itu perusahaan bidang kehutanan dan perkebunan diharuskan menjalankan kewajiban-kewajiban dalam pencegahan karhutla yang telah diatur oleh regulasi, dan membantu masyarakat desa sekitar kawasannya untuk mengembangkan alternatif usaha perekonomian. 

    Untuk dukungan anggaran terkait pencegahan karhutla, selain dari dukungan Pemerintah Pusat (APBN), juga akan diperkuat melalui Dana Desa, dan Pemerintah daerah (APBD, DBH-DR).

    Dalam catatan sejarah panjang karhutla, Indonesia pernah mengalami beberapa karhutla hebat di antaranya tahun 1994 (5,9 juta ha), 1997-1998 (11,8 juta ha), 2006 (3,8 juta ha), dan 2015 (2,6 juta ha). 

    Indonesia berhasil menekan karhutla di tahun 2016 (438,3 ribu ha) dan 2017 (165,4 ribu ha), melalui langkah koreksi seperti penguatan sistem pengendalian karhutla, moratorium izin gambut, moratorium izin sawit, tata kelola ekosistem gambut, hingga pada penegakan hukum lingkungan. 

    Namun tantangan karhutla kembali meningkat di 2018 (510,5 ribu ha) dan 2019 (857,7 ribu ha sd September). 

    ”Meski dibandingkan dengan tahun 2015 kebakaran yang terjadi pada tahun 2019 mengalami penurunan sebanyak 67%, kita tetap tidak boleh lengah. Karena 99% kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh manusia,” ungkap Siti Nurbaya. 

    Setrategi penanganan karhutla sebagaimana arahan Presiden Jokowi pada Rakornas Dalkarhutla 2019, antara lain prioritas pencegahan, penataan pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan, pemadaman segera terhadap titik api yang muncul, dan penegakan hukum bagi pelaku Karhutla.

    Untuk pencegahan, dilakukan patroli terpadu pencegahan karhutla di 8 provinsi rawan (Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan). 

    Patroli terpadu diperkuat dengan patroli mandiri dan patroli rutin oleh Manggala Agni, Brigdalkarhut Taman Nasional/Balai KSDA/KPH. Patroli bersinergi dengan Tim Operasi Gabungan (Pemda, Swasta, Masyarakat) di desa rawan kebakaran.

    ”Desa Jangkauan dalam program ini pada tahun 2019 adalah 1.461 desa dengan 415 Pos Komando di tingkat desa. Kita akan terus perkuat patroli terpadu pencegahan karhutla di tingkat tapak,” ungkap Siti Nurbaya.

    Juga dilakukan peningkatan upaya deteksi dini melalui kamera thermal CCTV, penggunaan drone, serta monitoring hotspot melalui Web Sipongi KLHK, LAPAN, BMKG, BNPB (sudah tersedia juga dalam bentuk aplikasi android).

    Selain itu dilakukan pemantauan kerawanan karhutla pada areal gambut, dimana data dapat dimonitor per jam dan memberikan alarm kesiapsiagaan bagi pelaksana lapangan.

    KLHK juga telah mengembangkan SiMATAG-0.4m (Sistem Informasi Muka Air Tanah Gambut). SiMATAG-0.4m dibangun KLHK sebagai upaya monitoring tingkat keberhasilan pelaksanaan pemulihan fungsi Ekosistem Gambut melalui pengumpulan database pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) dan curah hujan di areal konsesi maupun lahan masyarakat. 

    ”Database tersebut mengelola data pemantauan dari 10.331 TMAT yang tersebar di seluruh Indonesia dan diupdate secara kontinyu melalui aplikasi gadget (mobile application based),” jelasnya.

    KLHK juga terus melaksanakan upaya sosialisasi alternatif Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) melalui pemanfaatan sisa pembersiahan lahan untuk cuka kayu, kompos dan briket arang.

    Untuk penegakan hukum, hingga Oktober 2019 telah dilakukan proses hukum pada 79 perusahaan pemegang konsesi yang terlibat Karhutla. Sepanjang tahun 2015-2019, KLHK telah memenangkan gugatan hukum lingkungan lebih dari Rp19 triliun, yang sebagian besar diantaranya berasal dari kasus karhutla.