Tag: Siti Nur Azizah Ma’ruf

  • Unesa Siapkan Seribu Paket Makanan dan Takjil Gratis Selama Ramadhan 2024

    Unesa Siapkan Seribu Paket Makanan dan Takjil Gratis Selama Ramadhan 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyiapkan seribu paket makanan dan takjil gratis setiap hari selama bulan Ramadhan 2024. Mahasiswa dan warga bisa mengambilnya di depan gerbang utama kampus 2 Unesa, Lidah Wetan.

    “Ini agenda rutin kami setiap bulan puasa. Agenda ini perdana untuk puasa kali ini dan rencananya ini akan rutin setiap hari selama bulan Ramadan,” ujar Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unesa Dr Muhamad Sholeh, Jumat (15/3/2024).

    Sholeh menjelaskan, kegiatan ini berawal dari semangat berbagi dan kebersamaan ngabuburit bareng antara pimpinan, mahasiswa Unesa dan masyarakat sekitar, termasuk para pengguna jalan.

    “Tujuan kami yaitu memaknai bulan suci penuh berkah ini dengan nilai-nilai positif, saling berbagi semangat, mempererat silaturahmi dan sinergi untuk mendapatkan keberkahan,” ucapnya.

    Adapun porsi makanan yang disiapkan yaitu terdiri dari makanan utama atau pokok yang dilengkapi dengan lauk pauk. Selain itu, juga ada paket minuman segar dan tambahan takjil berisi paket makanan ringan.

    “Asupannya sangat lumayan sebagai menu berbuka puasa. Tadi kami kaget juga, sejak jam 4 itu sudah banyak yang berdatangan dan antre. Semoga ini bernilai ibadah dan berkah bagi kita semua,” harap Sholeh.

    Sementara itu, salah satu peserta yang turut menikmati sajian nasi pecel dan es buah, Nur Azizah dan Javas Danadhyaksa menyampaikan terima kasihnya atas kegiatan tersebut.

    “Vibes puasanya kerasa kalau ada kegiatan seperti ini. Tentu banyak manfaatnya apalagi bagi mahasiswa dan pengguna jalan bisa merasakan momen kebersamaan saat berbuka puasa,” ucap Azizah.

    Pun dengan Muhammad Zuhud, salah satu tukang bangunan sekitar kampus. Pria paruh baya tersebut mengaku bersyukur ada kampus yang membagi-bagikan makanan dan minuman untuk berbuka puasa.

    “Selain tidak perlu keluar cari makan, juga bisa lebih hemat dan merasakan suasana kebersamaan,” ungkapnya. [ipl/ian]

  • Istri Ngomel, Suami Tega Hantamkan LPG 3 Kali Hingga Tewas

    Istri Ngomel, Suami Tega Hantamkan LPG 3 Kali Hingga Tewas

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Satreskrim Polresta Sidoarjo berhasil mengungkap dugaan pembunuhan seorang istri di Desa Pranti Kecamatan Sedati.

    Terduga pelaku pembunuhan terhadap Nur Azizah (51) warga RT 09 RW 04 Desa Pranti itu adalah Riyadi (55), tak lain merupakan suami korban sendiri.

    Motif pembunuhan lantaran sang suami kesal terhadap korban yang terus mengomel. Karena kekesalan itu, Riyadi menghantamkan tabung LPG 3 Kg ke tubuh korban.

    Korban mengomel dan menegur terduga pelaku karena sering pulang kerja dan tiba di rumah lebih awal, khawatirnya korban dipecat di tempat kerjanya.

    “Pengakuan terduga pelaku, korban terus mengomel, hingga sampai keluar dari kamar mandi, masih ngomel. Karena omelan itu, terduga pelaku emosi atau naik pitam hingga menghantamkan tabung LPG ke wajah korban hingga tiga kali,” ucap Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro Kamis (14/12/2023).

    Kusumo mengungkapkan, saat dihantam dengan LPG 3 kali, korban terjatuh dan tidak berdaya. Darah segar juga mengucur deras ke lantai. Setelahnya, terduga pelaku membersihkan darah korban diatas lantai dengan menggunakan kain kaos.

    Setelah membersihkan darah di lantai, kemudian muncul ide terduga pelaku untuk merekayasa kejadian rumahnya dimasuki orang tak bertanggungjawab alias perampokan hingga istrinya tewas terbunuh.

    “Pakaian dalam lemari juga dikeluarkan semuanya seolah pelaku perampok mengacak-acak isi lemari korban. Terduga pelaku kemudian menyeret memindahkan korban dari depan kamar mandi ke ruang tengah,” urai Kusumo.

    Masih menurut Kusumo, setelah peristiwa terduga pelaku datang ke rumah orang tuanya mengabarkan ada perampokan di rumahnya dan isterinya dibunuh oleh para perampoknya. “Dari situ orang tua dan para tetangga memastikan ke rumah korban, lalu melapor ke polisi.

    “Dari hasil olah TKP, tidak ada barang korban yang hilang. Dari situ polisi mencium kebohongan dan akhirnya terduga pelaku mengakui perbuatannya. Dari perbuatannya, terduga pelaku terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun sesuai Pasal 44 ayat (3) UU RI No. 23 Tahun 2004,” tegas Kusumo. (isa/ian)

  • Jasad Warga Sedati Sidoarjo Penuh Luka Dalam Maupun Terbuka

    Jasad Warga Sedati Sidoarjo Penuh Luka Dalam Maupun Terbuka

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Satreskrim Polresta Sidoarjo masih melakukan penyelidikan terkait kematian Nur Azizah alias Yessi, warga RT 09 RW 04 Desa Pranti, Kecamatan Sedati. Nur Azizah ditemukan meninggal di dapur rumahnya pada Senin kemarin, diduga dibunuh.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan hasil visum jenazah di RS Bhayangkara Pusdik Gasum Porong, tubuh korban terdapat beberapa luka dalam maupun terbuka. Untuk luka dalam lebam atau memar terdapat di badan korban, tangan, dan kepala belakang.

    “Untuk luka terbuka di tubuh korban terdapat di atas mata korban yakni bagian dahi sebelah kanan. Luka diakibatkan kena benda tumpul. Di bagian tengkorak kepala korban juga alami retak,” ucap sumber di kepolisian, Selasa (12/12/2023).

    Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo menyatakan, pihaknya masih menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab kematian korban.

    BACA JUGA:
    Warga Sedati Sidoarjo Meninggal di Dapur, Diduga Dibunuh

    “Kita tunggu hasil visum jenazah korban di RS Bhayangkara Pusdik Gasum Porong,” terangnya.

    Disinggung terduga pelaku, Andaru tidak bersedia komentar dan hanya menunjukkan senyum. “Kita tunggu hasil penyelidikan dan juga visum rumah sakit. Nanti kalau sudah ada titik terang, pasti akan kami umumkan,” tegasnya.

    Beberapa tetangga mengaku melihat Riyadi, suami korban, hanya sebentar sejak ditemukannya Nur Azizah meninggal hingga polisi tiba di lokasi melakukan olah TKP.

    BACA JUGA:
    Nyadran ke Laut, Satu Warga Sedati Jatuh dan Ditemukan Meninggal Dunia

    Banyak warga mengetahui saat Riyadi dimintai keterangan oleh polisi di TKP. Riyadi sempat diajak keluar untuk penggalian informasi lebih dalam.

    “Saya belum lihat suami korban pulang ke rumah,” aku salah satu warga Pranti. [isa/beq]