Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Sabtu, 12 Jul 2025 09:29 WIB
Jakarta – Mattel, perusahaan pembuat boneka Barbie, berharap koleksi baru diabetes tipe 1 ini akan membantu kaum muda dengan kondisi tersebut merasa lebih percaya diri.

Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Sabtu, 12 Jul 2025 09:29 WIB
Jakarta – Mattel, perusahaan pembuat boneka Barbie, berharap koleksi baru diabetes tipe 1 ini akan membantu kaum muda dengan kondisi tersebut merasa lebih percaya diri.

Foto Health
Khadijah Nur Azizah, Averus Kautsar – detikHealth
Jumat, 04 Jul 2025 09:30 WIB
Jakarta – Jaringan pusat kebugaran Gold’s Gym mendadak menutup sejumlah cabang. Member dan karyawan meradang, merasa hak-haknya belum dipenuhi.

Foto Health
Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Rabu, 18 Jun 2025 15:01 WIB
Jakarta – Dengan tinggi 2 meter 15 sentimeter, Rumeysa Gelgi selalu menonjol. Sekarang, secara resmi dia diakui sebagai wanita tertinggi di dunia.

Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Minggu, 15 Jun 2025 18:00 WIB
Jakarta – Seorang pria Iran dijuluki ‘pria terkotor di dunia’ karena tak mandi sama sekali selama 60 tahun. Secara mengejutkan, dia meninggal tak lama setelah mandi.

Foto Health
Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Senin, 09 Jun 2025 20:00 WIB
Jakarta – Para ilmuwan mengungkap misteri mumi ‘screaming woman’ atau ‘wanita menjerit’. Mumi ini disebut ‘Wanita Menjerit’ karena mulutnya terbuka seperti berteriak.

Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Kamis, 05 Jun 2025 13:02 WIB
Jakarta – Lawrence Faucette menerima transplantasi jantung babi di University of Maryland Medical Center pada 20 September 2023. Dia meninggal 6 minggu kemudian.

Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Senin, 02 Jun 2025 14:31 WIB
Jakarta – Seorang pelari ultramarathon menaklukkan 100 km sambil menyusui buah hatinya yang berusia 6 bulan. Secara mengejutkan, dia bahkan memenangkan lomba tersebut.

Foto Health
Khadijah Nur Azizah – detikHealth
Kamis, 29 Mei 2025 12:31 WIB
Jakarta – Selama bertahun-tahun, para ilmuwan dan dokter bereksperimen dengan beberapa peralatan yang tampak sangat aneh. Begini penampakannya.

Banyuwangi (beritajatim.com) – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mengalami lonjakan signifikan jumlah pengunjung selama libur panjang Hari Raya Waisak 2025.
Kepala TWA Kawah Ijen, Sigit Haribowo, mengungkapkan bahwa peningkatan mulai terlihat sejak Minggu (11/5/2025), di mana jumlah wisatawan melonjak hingga dua kali lipat dari hari biasa.
Dengan rincian, jumlah pengunjung pada Sabtu (10/5/2025) mencapai 744 pengunjung. Di antaranya, wisatawan mancanegara berjumlah 215, sedangkan domestik 529 pengunjung.
Disusul pada hari Minggu (11/5/2025) pengunjung Ijen di dominasi wisatawan domestik yang mencapai 1867 orang, sedangkan mancanegara mencapai 206 orang.
Pada momen libur hari Senin (12/5/3025) pengunjung domestik masih mendominasi mencapai 1362 orang, sedangkan dari mancanegara 202 orang.
Sedangkan pada hari terakhir libur panjang Selasa (13/3/2025) diakui pengunjung mulai sedikit landai. Yakni pengunjung domestik mencapai 414 orang, sedangkan mancanegara 113 orang.
“Kunjungan meningkat drastis, terutama dari wisatawan domestik. Namun, jumlah wisatawan mancanegara juga cukup tinggi,” ujar Sigit, Senin (12/5/2025).
Meski jumlah pengunjung membludak, Sigit menegaskan bahwa para wisatawan tetap mematuhi aturan yang berlaku, salah satunya adalah kewajiban membawa surat keterangan sehat untuk mendaki Kawah Ijen.
Menurutnya, guna mengantisipasi wisatawan yang belum memiliki surat tersebut, pihak pengelola bersama Puskesmas Sempol, Bondowoso, menyiagakan pos pelayanan kesehatan di area pendakian selama musim libur panjang.
“Di area sekitar Paltuding sudah kami sediakan pos kesehatan. Tentu kami tidak ingin mempersulit pengunjung,” kata dia.
Pihaknya mengaku, meski tidak ada pengawasan khusus, selama masa high season, pengamanan jalur pendakian juga turut ditingkatkan dengan melibatkan personel Polsek Licin dan pelaku wisata setempat.
“Tidak ada pengawasan yang khusus sekali. Normal saja tapi ada peningkatan karena pengunjung juga banyak. Selama musim libur keamanan berjalan kondusif dan wisatawan tetap tertib sesuai SOP,” tambah Sigit.
Salah satu wisatawan asal Malang, Nur Azizah Amini, menambahkan tetap semangat mendaki meskipun sempat terjadi kemacetan di jalur menuju gunung.
“Kemacetan tidak jadi masalah besar karena waktu naik pukul 02.15 dini hari masih cukup ada pergerakan. Karena saya sangat ingin melihat keindahan api biru yang terkenal itu jadi selalu termotivasi untuk cepat sampai ,” pungkasnya. [tar/ian]