Tag: Siti Nur Azizah Ma’ruf

  • Foto: Tenaga Kesehatan Puskesmas Sabutung Layani Warga di 17 Pulau Pangkep

    Foto: Tenaga Kesehatan Puskesmas Sabutung Layani Warga di 17 Pulau Pangkep

    Foto Health

    Khadijah Nur Azizah – detikHealth

    Rabu, 17 Des 2025 15:03 WIB

    Jakarta – Puskesmas Sabutung hadirkan inovasi PSPB untuk jangkau 17 pulau di Pangkep. Lihat aksi nakes arungi laut demi berikan layanan kesehatan gratis bagi warga pulau.

  • SPPG Karanggondang, Dapur yang Merajut Berbagai Generasi

    SPPG Karanggondang, Dapur yang Merajut Berbagai Generasi

    SPPG Karanggondang, Dapur yang Merajut Berbagai Generasi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Uap panas mengepul dari deretan wajan besar di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karanggondang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. 
    Suara sodet beradu dengan panci bersahutan sejak pagi, sementara para pekerja bergerak cepat menyiapkan ratusan porsi makanan. Sekilas, suasananya tampak seperti dapur produksi pada umumnya. 
    Namun, jika diperhatikan lebih dekat, justru mempertemukan beragam kalangan usia. Mulai dari ibu-ibu, generasi
    milenial
    , hingga generasi Z, bekerja berdampingan dalam satu ritme kerja yang sama.
    Di sana, Program
    Makan Bergizi Gratis
    (
    MBG
    ) dijalankan setiap hari. Bukan hanya sebagai upaya pemenuhan gizi anak-anak sekolah di sekitarnya, tetapi juga sebagai ruang kerja lintas generasi bagi warga sekitar.
    Koordinator Pemorsian
    SPPG
    Karanggondang Darwini atau akrab disapa Ani, menjadi salah satu wajah yang selalu ada di area pembagian makanan. Ia memastikan seluruh komponen menu, mulai dari nasi, lauk, susu, hingga buah, tersedia sejak awal hingga akhir proses pemorsian. 
    “Dari tempat nasi, tutup, sampai susu dan buah harus lengkap dari awal sampai akhir. Enggak boleh ada yang kurang,” ujar Ani.
    Jika stok mulai menipis, Ani segera berkoordinasi dengan ahli gizi atau staf kantor agar bahan tambahan dapat disiapkan tepat waktu sebelum jadwal distribusi dimulai.
    “Biasanya sebelum pemorsian selesai, kami sudah konfirmasi dulu supaya tidak telat saat distribusi,” katanya. 
    Baginya, kelancaran pemorsian menjadi kunci agar makanan bisa sampai ke tangan anak-anak penerima manfaat tanpa hambatan. Soal lingkungan kerja, Ani mengaku tidak pernah merasa terbebani bekerja dengan rekan yang usianya lebih muda, malah membuat suasana dapur terasa lebih cair.  
    Keterlibatannya di
    dapur MBG
    pun berdampak langsung bagi kehidupannya. Ia merasa senang bisa terlibat dalam program tersebut. Dukungan keluarga pun menguatkan keputusannya untuk tetap bekerja di
    SPPG Karanggondang
    .
    “Saya
    happy
    . (Gaji di sini) sangat membantu menambah penghasilan dan buat nabung,” ungkap dia. 
    Sementara itu, Akuntan SPPG Karanggondang, Dipta Aqila Zahidah bertanggung jawab mengelola pencatatan keuangan harian, mulai dari pengeluaran bahan makanan, logistik, gaji relawan, hingga biaya operasional.
    Sebagai generasi Z, Dipta kerap berkolaborasi dengan relawan yang lebih senior. Bersama ahli gizi, ia bertugas menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB), menghitung biaya operasional dapur, mengecek stok, hingga membuat laporan keuangan. 
    Perbedaan usia sempat menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam hal komunikasi. Ia mengakui, karakternya yang cenderung tertutup turut memengaruhi proses adaptasi tersebut. 
    “Cukup sulit karena saya
    introvert.
    Dengan (adanya) perbedaan umur (antar-pekerja), awalnya agak sulit,” ungkapnya. 
    Namun, seiring waktu, proses saling memahami berjalan perlahan. Ia menilai, relawan yang lebih tua mampu mengayomi sehingga komunikasi menjadi lebih cair. Keseharian di dapur itu pula membuat perbedaan usia tidak lagi terasa sebagai jarak.
    “Lama-lama bisa komunikasi dengan baik,” ujar Dipta.
    Bagi Dipta, SPPG Karanggondang bukan sekadar tempat bekerja. Ia bahkan menyebut dapur tersebut sebagai rumah kedua.
    Padatnya aktivitas membuatnya lebih banyak berinteraksi dengan sesama relawan dibandingkan dengan keluarga di rumah. Keseharian yang intens inilah relasi antar rekan kerja lintas usia terbangun.
    “Lebih sering di dapur jika dibandingkan di rumah,” katanya. 
    Peran penting lain di SPPG tersebut adalah ahli gizi yang tugasnya diemban Nur Azizah. Setiap hari, ia menyusun menu bergizi seimbang, menentukan standar porsi, serta melakukan pengawasan kualitas dan keamanan makanan sebelum didistribusikan.
    Baginya, pekerjaan di dapur bukan semata soal hitungan gizi di atas kertas. Ia harus memastikan standar tersebut dipahami dan dijalankan oleh relawan dengan latar usia serta kebiasaan yang berbeda. Karena itu, pendekatan kerjanya pun disesuaikan.
    Ia menilai pekerja dari generasi Z relatif cepat memahami prosedur, meski kerap disertai banyak pertanyaan.
    “Kalau
    gen Z
    itu cepat menangkap, tetapi banyak bertanya. Ini bagaimana, itu bagaimana,” kata dia.
    Sementara itu, relawan milenial cenderung lebih teliti, meski terkadang masih membawa kebiasaan memasak rumahan.
    “Kadang masih terbawa seperti masak di rumah, padahal di sini porsinya bisa ratusan sampai ribuan,” sambung Azizah.
    Menurutnya, dapur produksi tidak bisa disamakan dengan dapur rumah tangga karena menuntut standar keamanan dan higienitas yang lebih tinggi.
    Untuk menjembatani perbedaan pandangan tersebut, ia kerap memberi contoh langsung di lapangan serta membagikan video pendek dari media sosial sebagai materi edukasi. 
    Ia juga terus mengedukasi seputar penggunaan sejumlah peralatan dapur modern, seperti alat potong serbaguna dan pengering ompreng. Sebab, peralatan ini dapat membantu menjaga efisiensi kerja sekaligus higienitas makanan.
    Pengelola SPPG Karanggondang, Andung Supriagi, menjelaskan bahwa kolaborasi lintas generasi memang dirancang sejak awal sebelum beroperasional. Proses rekrutmen dilakukan dengan mengacu pada petunjuk teknis Badan Gizi Nasional (BGN) serta melibatkan pemerintah desa.
    Menurutnya, wawancara tatap muka menjadi krusial untuk melihat motivasi pelamar.
    “Kami memprioritaskan mereka yang benar-benar membutuhkan pekerjaan, bukan sekadar ingin mencoba,” tegasnya. 
    Pelamar dengan motivasi kuat, lanjut Andung, cenderung lebih bertahan dan bertanggung jawab terhadap tugasnya. Komposisi usia juga diperhitungkan. Karena, jika seluruh tenaga kerja berasal dari satu kelompok usia, efektivitas kerja justru berpotensi menurun. 
    Oleh karena itu, SPPG Karanggondang sengaja menerapkan variasi demografi, termasuk dari berbagai usia. Meski diakui membawa tantangan terutama karena para pekerja belum pernah bekerja sama sebelumnya.
    “Maka dari itu, kami lakukan evaluasi secara rutin untuk mengetahui kelemahan masing-masing pekerja serta mengidentifikasi yang harus ditingkatkan. Sistem reward and punishment juga kami terapkan,” katanya. 
    Selain itu, sistem kerja rotasi juga diterapkan sejak awal agar setiap pekerja memahami alur kerja dapur secara menyeluruh, mulai dari pemorsian hingga pencucian ompreng. Pola ini dinilai efektif membangun, saling pengertian, serta kerja sama yang solid dalam tim lintas generasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjuangan Puskesmas Sabutung Arungi 17 Pulau di Garis Depan Kesehatan Pangkep

    Perjuangan Puskesmas Sabutung Arungi 17 Pulau di Garis Depan Kesehatan Pangkep

    Pangkajene

    Di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, tantangan geografis berupa 17 pulau yang tersebar di tujuh desa menjadi tanggung jawab satu fasilitas kesehatan yakni Puskesmas Sabutung. Kabupaten ini berjarak kurang lebih 2 jam dari pusat Kota Makassar.

    Berbekal inovasi dan kolaborasi lintas sektor, puskesmas ini membuktikan layanan kesehatan berkualitas dapat hadir hingga ke pulau-pulau terpencil, sebuah capaian yang kini diakui secara nasional.

    Melayani Warga 7 Desa dan 17 Pulau

    Puskesmas Sabutung beroperasi di Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara. Kepala Puskesmas Sabutung, Harmawati, S.Kep.Ns, mengatakan Puskesmas Sabutung melayani warga di 7 desa dan 17 pulau.

    Berikut cakupan wilayah yang harus dilayani tim kesehatan Puskesmas Sabutung, yang mengharuskan mereka menempuh perjalanan laut:

    Mattiro Kanja: Pulau Sabutung, Pulau Satando, Pulau Saugi, Pulau SapuliMattiro Baji: Pulau Sabutung, Pulau Mattiro Baji, Pulau Camba CambangMattiro Bulu: Pulau Mattiro Bulu, Pulau KaranrangMattiro Bombang: Pulau Mattiro Bombang, Pulau Salemo, Pulau Sagara, Pulau Sakuala, Pulau SabangkoMattiro Labangeng: Pulau Labangeng, Pulau LaiyaMattiro Uleng: Pulau Polewali, Pulau Kulambing, Pulau Bangko-BangkoangMattiro Walie: Pulau Mattiro Walie, Pulau Samatellu Lompo, Pulau Samatellu Borong, Pulau SalebroPuskesmas Sabutung Pulau Sabutung, Pangkep Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth

    Inovasi Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB)

    Harmawati mengungkapkan bahwa inovasi diperlukan untuk menjangkau wilayah kerjanya yang luas. Inovasi Perahu Sehat Pulau Bahagia (PSPB), yang diluncurkan pada 2018, menjadi solusi atas keterbatasan pembiayaan Puskesmas untuk menjangkau pulau. Pada tahun 2020, inovasi ini diperkuat dengan dana desa.

    “Kami ada sharing anggaran. Desa membiayai transportasi kami dengan makan minum, sementara kami Puskesmas membiayai obat-obatan, bahan medis habis pakai (BMHP) plus tenaga kesehatan yang akan turun ke pulau-pulau,” kata Harmawati.

    Tenaga medis di Puskesmas Sabutung Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth

    Berlayar dengan risiko tinggi

    Dengan 94 tenaga kesehatan (termasuk ASN, P3K, dan TKS) dan lima dokter (tiga umum, dua gigi), tim ini berlayar menghadapi risiko tinggi.

    “Kami mau menyebrang, itulah bahwa biarpun jarak dekat, tetapi kalau namanya kepulauan, sangat berisiko kematian dan kecelakaan. Kami hampir tenggelam,” ucap dia.

    PSPB tidak hanya membawa pelayanan ke pulau, tetapi juga mempermudah rujukan. Puskesmas Sabutung kini didukung penuh oleh Pemkab Pangkep.

    Ambulans Laut Rujukan telah difasilitasi oleh Bupati Pangkep dan standby di depan puskesmas 24 jam. Sistem ini diperkuat oleh peran kepala desa yang memfasilitasi ambulans desa untuk mengumpulkan warga yang perlu pemeriksaan lanjutan (USG/EKG) ke Puskesmas.

    “Artinya sistem rujukan kan 24 jam. Jadi setiap saat, kebetulan ABK-nya di sini, tinggal, stay di sini,” tegas Harmawati.

    Kehadiran tim PSPB yang dilengkapi dengan pemeriksaan rutin Cek Kesehatan Gratis (CKG) secara signifikan meringankan beban masyarakat. Rahman (72), penduduk Desa Mattiro Uleng, adalah salah satu yang merasakan manfaat langsungnya.

    “Tadi cek asam urat, dikasih beberapa obat ada juga obat flu sama vitamin karena kebetulan lagi pilek ini,” tutur Rahman.

    Dia mengatakan sangat terbantu dengan hadirnya pemeriksaan kesehatan di desanya sehingga dia tak perlu jauh-jauh ke kota. Puskesmas terdekat dari wilayahnya pun berjarak 20 menit dan berada di pulau seberang.

    Hal ini memberikan gambaran bahwa kehadiran pelayanan kesehatan yang berbasis ‘jemput bola’ ini benar-benar membantu masyarakat di pulau.

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • Mencoba 5 Efek Ricoh Realme GT 8 Pro di Tembok Besar China

    Mencoba 5 Efek Ricoh Realme GT 8 Pro di Tembok Besar China

    FotoINET

    Khadijah Nur Azizah – detikInet

    Selasa, 14 Okt 2025 14:00 WIB

    Jakarta – Melalui kerjasama dengan Ricoh, Realme membenamkan teknologi kamera yang ciamik di Realme GT 8 Pro.

  • Kolaborasi Realme X Ricoh Meluncur, Hadirkan Pengalaman Foto Ala Ricoh GR

    Kolaborasi Realme X Ricoh Meluncur, Hadirkan Pengalaman Foto Ala Ricoh GR

    Beijing

    Realme secara resmi meluncurkan kolaborasi strategis dengan Ricoh Imaging Company Ltd., di acara peluncuran global yang digelar di Beijing, China.

    Kolaborasi ini menandai langkah besar Realme dalam memperkuat posisinya di segmen fotografi mobile, dengan mengusung semangat “Snap by No Rules” yang terinspirasi dari kamera legendaris Ricoh GR.

    “Kami bangga mengumumkan bahwa kami menjadi smartphone pertama yang memenuhi standar kamera Ricoh GR,” ujar Chase Xu, Vice President dan CMO Realme.

    Kolaborasi ini dikembangkan melalui proses co-engineering selama empat tahun antara tim Realme dan Ricoh GR, memadukan kemampuan optik Ricoh dengan teknologi pemrosesan gambar khas Realme.

    Perangkat ini menawarkan sistem kamera dengan tambahan tone film klasik GR dan antarmuka kamera yang menyerupai pengalaman memotret menggunakan kamera profesional.

    Pengumuman kolaborasi Realme dan Ricoh. Foto: Khadijah Nur Azizah/detikinet

    Tone Warna dan Mode Film Klasik

    Salah satu daya tarik utama ponsel ini adalah hadirnya lima mode tone warna klasik yang diambil langsung dari lini RICOH GR, mulai dari Positive Film, Negative Film, High Contrast Black & White, Standard, dan Monotone Black & White

    Mode ini disebut mampu menangkap nuansa natural dan atmosfer kehidupan sehari-hari tanpa filter berlebihan, selaras dengan filosofi “Snap By No Rules” yang diusung kedua brand.

    “Kolaborasi ini tak terjadi dalam waktu dekat. GR filosofi itu selalu clear, kita tidak memasukkan fitur (hanya) karena trendy. Kami jalan side by side untuk melihat apa yang penting,” ucap Saiki Kazonbu, GM camera business Ricoh GR.

    Xu menambahkan kolaborasi ini dirancang langsung oleh tim Ricoh dengan penyempurnaan selama bertahun-tahun dan diuji dengan banyak kondisi.

    Selain pada sektor kamera, Realme juga melakukan kustomisasi mendalam pada desain antarmuka kamera (UI) agar menghadirkan sensasi layaknya menggunakan kamera GR, lengkap dengan tombol virtual dan pengaturan manual khas fotografer profesional.

    Acara peluncuran juga menampilkan pengalaman langsung street photography di area outdoor, menegaskan filosofi “Snap by No Rules” yang menjadi jiwa dari kolaborasi ini.

    (kna/fyk)

  • Menggenggam Xiaomi 15T Series yang Rilis 4 Oktober di Indonesia

    Menggenggam Xiaomi 15T Series yang Rilis 4 Oktober di Indonesia

    FotoINET

    Khadijah Nur Azizah – detikInet

    Selasa, 30 Sep 2025 19:12 WIB

    Jakarta – Xiaomi meluncurkan lini ponsel terbarunya, Xiaomi 15T Series, yang terdiri dari Xiaomi 15T dan Xiaomi 15T Pro. Seperti ini penampakannya.

  • Pemkab Jombang Tunjukkan Kepedulian kepada Sulton, Bocah Penderita Jantung Bocor

    Pemkab Jombang Tunjukkan Kepedulian kepada Sulton, Bocah Penderita Jantung Bocor

    Jombang (beritajatim.com) – Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Jombang menunjukkan kepedulian nyata kepada warganya. Bupati Jombang, Warsubi, didampingi oleh Wakil Bupati Salmanudin, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Yuliati Nugrahani Warsubi, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, mengunjungi kediaman Sulton, seorang bocah berusia 7 tahun yang mengidap penyakit jantung bawaan sejak lahir atau jantung bocor.

    Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Sulton dan keluarganya, khususnya ibu Sulton, Nur Azizah, dalam menghadapi perjuangan pengobatan anaknya.

    Dalam kesempatan tersebut, Yuliati Nugrahani Warsubi, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendampingi keluarga Sulton.

    “Kami hadir untuk memberikan bantuan kepada Ibu Nur Azizah. Jika diperlukan, perusahaan tempat beliau bekerja juga siap mendukung dengan izin kerja. OPD, termasuk Dinkes, Dinsos, dan RSUD, siap membantu. Ibu kapan siapnya operasi, monggo kita bantu dan akan kita fasilitasi,” ujar Yuliati, Sabtu (27/9/2025).

    Bupati Jombang, Warsubi, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan menanggung seluruh biaya pengobatan Sulton. Pihaknya hadir untuk memberikan kepastian bahwa Sulton yang memiliki kelainan jantung sejak lahir akan mendapatkan penanganan terbaik.

    “Bersama Kadinkes dan Direktur RSUD, dan jajaran Pemkab sudah kami pastikan biaya pengobatan ditanggung penuh. Baik pengobatan di RSUD Jombang maupun jika harus dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo,” jelasnya.

    Sebagai tindak lanjut dari kunjungan ini, Pemkab Jombang juga akan mempermudah proses rujukan medis dan menyiapkan dokumen kelengkapan yang diperlukan agar pengobatan Sulton dapat berjalan cepat dan lancar.

    Ibunda Sulton, Nur Azizah, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Bupati, dan jajaran serta semua pihak yang sudah peduli serta membantu pengobatan anak saya. Semoga Allah membalas semua kebaikan ini,” tuturnya dengan penuh rasa terima kasih.

    Selain itu, Nur Azizah yang bekerja di CV Wahana Sejahtera Food juga mengapresiasi kepedulian dari perusahaan tempatnya bekerja. “Selama ini perusahaan saya juga sudah membantu, termasuk membayarkan iuran BPJS kami. Perusahaan juga memberikan keringanan cuti agar saya bisa mendampingi anak saya selama pengobatan. Dukungan ini sangat berarti bagi keluarga kami,” tambahnya.

    Kunjungan ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan warga Jombang bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan berbagai pihak, termasuk dunia usaha.

    Dukungan yang diberikan oleh Pemkab Jombang, TP PKK, OPD, serta pihak swasta adalah wujud nyata dari solidaritas yang tinggi untuk masyarakat. Ini juga menegaskan bahwa setiap individu, meskipun dalam keadaan sulit, tetap berhak mendapatkan akses pelayanan kesehatan terbaik. [suf]

  • Segera Masuk RI, Ini Kecanggihan Kamera Huawei Pura 80 Series

    Segera Masuk RI, Ini Kecanggihan Kamera Huawei Pura 80 Series

    Jakarta

    Huawei kembali menggebrak industri smartphone dengan seri Pura 80, dengan Huawei Pura 80 Ultra menjadi puncaknya. Perangkat ini tidak hanya menawarkan spesifikasi premium, tetapi juga membawa inovasi kamera terdepan di pasar smartphone saat ini.

    “Peluncuran Pura 80 Series melanjutkan warisan inovasi Huawei dalam fotografi mobile. Lini P Series telah menghadirkan berbagai terobosan kamera yang menjadi tolak ukur industri,” kata Senior Retail Manager Huawei Device Indonesia Edy Supartono di agenda temu media Pura 80 Series, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

    Huawei Pura 80 Pro dan Pura 80 Ultra hadir dengan desain Dazzling Forward Symbol pada modul kameranya. Desain ini terinspirasi dari motif sinar matahari klasik yang sering ditemukan di perhiasan dan jam tangan mewah. Kedua smartphone dikabarkan akan rilis di Indonesia pada 17 September 2025.

    Untuk layar, keduanya menggunakan panel LTPO OLED 6.8 inci dengan refresh rate adaptif 1-120 Hz, resolusi 2848 x 1276 piksel, dan kecerahan puncak hingga 3000 nits.

    Kamera Huawei Pura 80 Ultra

    Fitur yang paling revolusioner dari Pura 80 Ultra adalah sistem kamera telefoto ganda yang bisa berganti (switchable dual-telephoto periscope lens). Ini adalah teknologi pertama di dunia yang memungkinkan satu sensor kamera mengakses dua lensa telefoto yang berbeda, yaitu:

    Huawei Pura 80 Series. Foto: Khadijah Nur Azizah

    – Telefoto 3,7x optical zoom: Untuk fotografi potret dan objek yang lebih dekat.

    – Telefoto 9,4x optical zoom: Memberikan kemampuan zoom super jauh dengan detail yang tetap tajam.

    Sistem ini bekerja dengan mekanisme prisma yang dapat bergerak, sehingga tidak memerlukan dua modul kamera telefoto terpisah. Hal ini mengurangi ruang yang dibutuhkan di dalam bodi ponsel dan meningkatkan fleksibilitas pengguna dalam mengambil gambar.

    Menggunakan teknologi revolusioner “Switchable Dual Telephoto”. Ini berarti satu sensor dapat beralih antara dua lensa telefoto berbeda: 50 MP dengan 3.7x optical zoom dan 12.5 MP dengan 9.4x optical zoom. Teknologi ini memungkinkan fleksibilitas luar biasa untuk foto potret hingga pemotretan jarak jauh.

    Spesifikasi Huawei Pura 80 Pro

    Kamera juga menjadi sektor andalan dari Pura 80 Pro. Ponsel ini dirancang untuk pengguna yang menginginkan pengalaman premium, tetapi tetap mendapatkan fitur-fitur kelas atas.

    Memiliki kamera utama 50 MP dengan sensor 1 inci super besar, dilengkapi dengan aperture variabel (f/1.6-f/4.0).

    Fitur ini memungkinkan pengguna mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke sensor, menciptakan foto dengan efek bokeh alami dan foto yang tajam di segala kondisi.

    Selain itu, ponsel ini juga dilengkapi kamera tambahan dengan spesifikasi:

    – Kamera Telefoto: 48 MP dengan 4x optical zoom, yang juga berfungsi sebagai lensa tele-makro. Kamera ini memungkinkan Anda mengambil foto objek jauh atau detail kecil dengan sangat tajam.

    – Kamera Ultra-Wide: 40 MP yang ideal untuk memotret pemandangan, arsitektur, atau foto grup dengan bidang pandang yang luas.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/fyk)

  • 8
                    
                        Profil Bianca Alessia Christabella, Siswi Asal Tomohon Pembawa Baki Bendera di Istana
                        Nasional

    8 Profil Bianca Alessia Christabella, Siswi Asal Tomohon Pembawa Baki Bendera di Istana Nasional

    Profil Bianca Alessia Christabella, Siswi Asal Tomohon Pembawa Baki Bendera di Istana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 76 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) bertugas dalam Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.
    Pada tahun ini, sosok Bianca Alessia Christabella Lantang menjadi yang ditunjuk sebagai pembawa baki bendera pusaka untuk upacara pengibaran bendera HUT ke-80 RI.
    Adapun yang bertindak sebagai Komandan Upacara HUT ke-80 RI adalah Kolonel Inf Amril Hairuman Tehupelasury yang saat ini menjabat Wakil Komandan Grup 1 Kopassus.
    Penunjukan para anggota Paskibraka ini merupakan simbol pengabdian generasi muda kepada bangsa dan negara. Mereka berasal dari 38 provinsi yang merupakan representasi keberagaman Indonesia.
    Dilansir dari TribunTomohon.com, Bianca Alessia Christabella terpilih sebagai Paskibraka untuk mewakili Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
    Bianca Alessia Christabella merupakan perempuan yang lahir di Tomohon, Sulut, pada 28 Februari 2009.
    Ia merupakan putri dari pasangan Fransiskus Ferdinand Lantang dan Fike Felda Rondonuwu, yang bersekolah di SMA Lentera Harapan Tomohon.
    Selain Bianca Alessia Christabella, berikut daftar 76 nama Paskibraka untuk HUT ke-80 RI di Istana Merdeka:
    1. Aceh

    Calon Terpilih: Muhammad Ridho & Nathania Putri Diwansyah
    2. Sumatera Utara

    Calon Terpilih: Adinata Kurniawan Harahap & Kristine Andeska Br Ginting
    3. Sumatera Barat

    Calon Terpilih: Habib Burhan & Lulu Athul Fuadah
    4. Riau

    Calon Terpilih: Rafael Varindra & Alya Zahra Khalisah
    5. Jambi

    Calon Terpilih: Frans Sokhi Lase & Nindya Eltsani Fawwaz
    6. Sumatera Selatan

    Calon Terpilih: Ahmad Noval Al Farizi & Putu Elysa Boniarta
    7. Bengkulu

    Calon Terpilih: Rizqullah Naufal Habibie BL & Khanza Nabilla Putri
    8. Lampung

    Calon Terpilih: Muhammad Ghaalib Al Ghifari & Ni Made Ira Puspa Nandini
    9. Kep. Bangka Belitung

    Calon Terpilih: Muhammad Aditya Kenzo Nugraha Alfaiz & Fitri Atiqah Mahya
    10. Kep. Riau

    Calon Terpilih: Bagas Yudha Pratama & Thifaal Maahirah Atika
    11. DKI Jakarta

    Calon Terpilih: Farrel Argantha Irawan & Sultana Najwa
    12. Jawa Barat

    Calon Terpilih: Andi Java Ibnu Hajar Sinjaya & Kyla Princessa
    13. Jawa Tengah

    Calon Terpilih: Muhammad Rasya Alfarelhudy & Anindya Putri Aprilia
    14. DIY

    Calon Terpilih: Faishal Ahmad Kurniawan & Naura Aullia Putri Darmawan
    15. Jawa Timur
    Calon Terpilih: Arka Bintang Is’adkauthar & Kayla Zahra Tastaftian Elfirin
    16. Banten

    Calon Terpilih: Affan Zahwan Ramadhan & Daniella Shia Caely
    17. Bali

    Calon Terpilih: I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana & Ni Putu Anindya Permata Wardana
    18. Nusa Tenggara Barat

    Calon Terpilih: Arafat Abdullah Hanif & Mutia Yuningsih
    19. Nusa Tenggara Timur

    Calon Terpilih: Paulus Gregorius Afrizal & Merlin Anggraeni Mausali
    20. Kalimantan Barat

    Calon Terpilih: Gregorius Marhico & Chelsea Olivia
    21. Kalimantan Tengah

    Calon Terpilih: Angga Nugraha Za’ahir & May Wulandari
    22. Kalimantan Selatan

    Calon Terpilih: Dimas Budiman & Alvina Dhiya Kamila Faradisa
    23. Kalimantan Timur

    Calon Terpilih: El-Rayyi Mujahid Faqih & Putri Nur Azizah
    24. Kalimantan Utara

    Calon Terpilih: Nabil El Zahr & Tabella Ismayati Assa
    25. Sulawesi Utara

    Calon Terpilih: Firji Beeg & Bianca Alessia Christabella Lantang
    26. Sulawesi Tengah

    Calon Terpilih: Riswan Komian & Anggita Damayant
    27. Sulawesi Selatan

    Calon Terpilih: Nadhif Infanteri Ibha & Aliah Sakira
    28. Sulawesi Tenggara

    Calon Terpilih: Muhammad Faiq Alimuddin & Waode Alika Zea Chanidya
    29. Gorontalo

    Calon Terpilih: Rahmat Hidayat & Armelya Indira Zahra Habibie
    30. Sulawesi Barat

    Calon Terpilih: Hilton Pratama Mantong & Zalfa Naqiyya
    31. Maluku

    Calon Terpilih: Samuel Frangki Balsala & Inggrid Christiani Nahak
    32. Maluku Utara

    Calon Terpilih: M. Aqsyahiful Ikram & Beatrix Missy
    33. Papua

    Calon Terpilih: Theodorus Alfredo Wanma & Friyella Msiren
    34. Papua Barat

    Calon Terpilih: Hayavi Arsenal Lemauk & Rhita Lovely Chantika Febiolla Ayomi
    35. Papua Barat Daya

    Calon Terpilih: Frans Jemput & Esterline Putri Wulandari Warmasen
    36. Papua Pegunungan

    Calon Terpilih: Fransiscus Xaverius Pahabol Hisage & Kenny Maria Eluya
    37. Papua Tengah

    Calon Terpilih: Matthew Farel Jun Abetyo Sawo & Stince Clara Muyapa
    38. Papua Selatan

    Calon Terpilih: Abraham Sarau & Tersisia Devota Wanggimop
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya
                        Nasional

    3 Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya Nasional

    Daftar Nama 76 Anggota Paskribaka 2025 dan Daerah Asalnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 76 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bakal bertugas pada Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI dikukuhkan di Istana Negara, pada Sabtu (16/8/2025).
    Mereka yang dikukuhkan ini akan bertugas pada upacara peringatan kemerdekaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2025.
    Upacara pengukuhan dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi selaku Pembina Upacara.
    “Dengan memohon rida Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini saya kukuhkan pasukan pengibar bendera pusaka tingkat pusat tahun 2025, yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2025. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan rahmat dan kemudahan menjalankan tugas negara,” kata Prasetyo, di Istana Negara, pada Sabtu.
    Usai pengukuhan, Prasetyo menyematkan lencana kepada pemimpin upacara, yakni Ritha Lovely, perwakilan daerah Papua Barat, sebagai tanda pengukuhan.
    Sebelum dikukuhkan oleh Prasetyo, para anggota Paskibraka juga mengucapkan ikrar Putra Indonesia.
    Pembacaan ikrar ini dipimpin oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
     
    Dalam pengukuhan ini juga dihadiri Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.
    Berikut nama-nama Paskibraka Tahun 2025:
    1. Aceh
    Muhammad Ridho
    Nathania Putri Diwansyah
    2. Sumatera Utara
    Adinata Kurniawan Harahap
    Kristine Andeska Br Ginting
    3. Sumatera Barat
    Habib Burhan
    Lulu Athul Fuadah
    4. Riau
    Rafael Varindra
    Alya Zahra Khalisah
    5. Jambi
    Frans Sokhi Lase
    Nindya Eltsani Fawwaz
    6. Sumatera Selatan
    Ahmad Noval Al Farizi
    Putu Elysa Boniarta
    7. Bengkulu
    Rizqullah Naufal Habibie Bl
    Khanza Nabilla Putri
    8. Lampung
    Muhammad Ghaalib Al Ghifari
    Ni Made Ira Puspa Nandini
    9. Kepulauan Bangka Belitung
    Muhammad Aditya Kenzo Nugraha Alfaiz
    Fitri Atiqah Mahya
    10. Kepulauan Riau
    Bagas Yudha Pratama
    Thifaal Maahirah Atika
    11. DKI Jakarta
    Farrel Argantha Irawan
    Sultana Najwa
    12. Jawa Barat
    Andi Java Ibnu Hajar Sinjaya
    Kyla Princessa
    13. Jawa Tengah
    Muhammad Rasya Alfarelhudy
    Anindya Putri Aprilia
    14. Daerah Istimewa Yogyakarta
    Faishal Ahmad Kurniawan
    Naura Aullia Putri Darmawan
    15. Jawa Timur
    Arka Bintang Is’adkauthar
    Kayla Zahra Tastaftian Elfirin
    16. Banten
    Affan Zahwan Ramadhan
    Daniella Shia Caely
    17. Bali
    I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana
    Ni Putu Anindya Permata Wardana
    18. Nusa Tenggara Barat
    Arafat Abdullah Hanif
    Mutia Yuningsih
    19. Nusa Tenggara Timur
    Paulus Gregorius Afrizal
    Merlin Anggraeni Mausali
    20. Kalimantan Barat
    Gregorius Marhico
    Chelsea Olivia
    21. Kalimantan Tengah
    Angga Nugraha Za’ahir
    May Wulandari
    22. Kalimantan Selatan
    Dimas Budiman
    Alvina Dhiya Kamila Faradisa
    23. Kalimantan Timur
    El-Rayyi Mujahid Faqih
    Putri Nur Azizah
    24. Kalimantan Utara
    Nabil El Zahr
    Tabella Ismayati Assa
    25. Sulawesi Utara
    Firji Beeg
    Bianca Alessia Christabella Lantang
    26. Sulawesi Tengah
    Riswan Komian
    Anggita Damayant
    27. Sulawesi Selatan
    Nadhif Infanteri Ibha
    Aliah Sakira
    28. Sulawesi Tenggara
    Muhammad Faiq Alimuddin
    Waode Alika Zea Chanidya
    29. Gorontalo
    Rahmat Hidayat
    Armelya Indira Zahra Habibie
    30. Sulawesi Barat
    Hilton Pratama Mantong
    Zalfa Naqiyya
    31. Maluku
    Samuel Frangki Balsala
    Inggrid Christiani Nahak
    32. Maluku Utara
    M. Aqsyahiful Ikram
    Beatrix Missy
    33. Papua
    Theodorus Alfredo Wanma
    Friyella Msiren
    34. Papua Barat
    Hayavi Arsenal Lemauk
    Rhita Lovely Chantika Febiolla Ayomi
    35. Papua Pegunungan
    Fransiscus Xaverius Pahabol Hisage
    Kenny Maria Eluya
    36. Papua Tengah
    Matthew Farel Jun Abetyo Sawo
    Stince Clara Muyapa
    37. Papua Selatan
    Abraham Sarau
    Tersisia Devota Wanggimop
    38. Papua Barat Daya
    Frans Jemput
    Esterline Putri Wulandari Warmasen
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.