Komitmen Wujudkan Satu Data Indonesia, Pemprov Kalteng Gelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan
Satu Data Indonesia
yang akurat dan terpercaya.
Hal tersebut ditunjukkan Diskominfosantik Provinsi Kalteng dengan menggelar kegiatan Sosialisasi Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral dan Satu Data Indonesia Tingkat Daerah, Tata Kelola Jabatan Fungsional Statistisi, serta
Bimbingan Teknis
Proses Bisnis Statistik, di Hotel Best Western Palangka Raya, Kamis (28/11/2024).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Diskominfosantik Kalteng Agus Siswadi ini merupakan langkah strategis
Pemprov Kalteng
untuk meningkatkan kapasitas seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan statistik sektoral di tingkat daerah.
Mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalteng, Agus mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini berada di tengah era revolusi data, yang setiap kebijakan dan keputusan pembangunan memerlukan
data akurat
, mutakhir, dan terpercaya.
“Data statistik sektoral menjadi salah satu pilar yang sangat penting dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang. Namun, tantangan di lapangan masih cukup besar,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip dari laman
mmc.kalteng.go.id
, Kamis (28/11/2024).
Agus menekankan bahwa beberapa
perangkat daerah
di Kalteng masih menghadapi kesulitan dalam menyusun metadata statistik sektoral secara konsisten, yang sering kali menyebabkan ketidakselarasan data antar unit.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa hasil evaluasi Indeks Pembangunan Statistik (IPS) menunjukkan adanya
gap
signifikan dalam pengelolaan statistik sektoral.
Gap
tersebut meliputi aspek regulasi, kebijakan, koordinasi, sumber daya manusia (SDM), serta infrastruktur.
“Jika kita ingin mewujudkan Satu Data Indonesia yang sesungguhnya, kita harus mengatasi
gap
ini bersama-sama,” tutur Agus.
Pada kesempatan tersebut, Agus mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai statistik sektoral dan Satu Data Indonesia, tetapi juga memperkuat kapasitas perangkat daerah dalam melaksanakan proses bisnis statistik.
Salah satu fokus utama dalam
bimbingan teknis
ini adalah agar data yang dihasilkan lebih terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan standar Generic Statistical Business Process Model (GSBPM).
“Mari jadikan data sebagai aset strategis dalam setiap proses pembangunan Kalimantan Tengah. Semoga kegiatan ini menjadi tonggak baru bagi pengelolaan data yang lebih baik di Kalimantan Tengah,” ucap Agus.
Sementara itu, Sekretaris Diskominfosantik Provinsi Kalteng Tuty Sulistyowatie mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi bertujuan untuk penyamaan persepsi, penguatan tata kelola jabatan fungsional bidang statistik, dan peningkatan keterampilan teknis perangkat daerah dalam penyelenggaraan statistik sektoral.
Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga mengedepankan pentingnya kerja sama dan koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam pengelolaan data, seperti pembina data, walidata, dan produsen data.
Sebagai informasi, dalam acara tersebut hadir pula narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng dan kepala perangkat daerah di lingkup Pemprov Kalteng.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Siswadi
-
/data/photo/2024/11/28/6748076e8cc41.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Komitmen Wujudkan Satu Data Indonesia, Pemprov Kalteng Gelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Regional 28 November 2024
-

Diskominfosantik Kalteng: Pers berperan penting tangkal hoaks pilkada
Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan insan pers memiliki peran penting dan strategis dalam menangkal kabar bohong atau hoaks, terutama pada masa Pilkada serentak 2024.
“Tentunya insan pers memiliki peran yang sangat strategis dalam menangkal dan mengklarifikasi hoaks,” kata Kepala Diskominfosantik Kalteng Agus Siswadi di Palangka Raya, Senin.
Menjelang Pilkada pada 27 November 2024, menurut dia, peredaran hoaks seringkali masyarakat menemukan pada berbagai media sosial yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggungjawab, dan biasanya bersifat provokasi dan sejenisnya.
Agus pun mendorong insan pers dapat lebih giat lagi dalam upaya menangkal berbagai hoaks yang ada di tengah masyarakat, sehingga dapat mencegah masyarakat menerima informasi yang salah atau keliru tentang suatu hal ataupun topik.
“Kami juga meminta dan mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh ataupun terprovokasi dengan adanya hoaks. Cermati dahulu, pastikan kebenaran dari suatu informasi yang diterima,” tuturnya.
Adapun yang harus dilakukan masyarakat untuk mengenali hoaks, yakni mulai dari mencermati alamat situs, dengan memastikan informasi berasal dari sumber media yang kredibel. Salah satu ciri utama hoaks adalah sumber informasi yang tidak dapat dipercaya.
“Saat menerima suatu berita, cek dulu apakah sumbernya terpercaya. Cari informasi dari situs berita resmi, media massa yang terkenal, atau ahli di bidang tersebut,” paparnya.
Selanjutnya memeriksa fakta, sebab hoaks kerap mengandung fakta yang tidak diverifikasi atau tidak ada bukti yang mendukung. Terkadang oknum penyebar hoaks bisa saja menggunakan statistik palsu, gambar yang diedit, atau klaim yang tidak terbukti.
“Juga agar tidak terjebak hoaks, maka jangan sampai termakan clickbait, ataupun kita dapat mengecek keaslian foto atau video yang beredar,” tuturnya.
Selain itu, upaya lain yang rutin dilakukan Diskominfosantik Kalteng adalah menyebarkan rilis berita isu hoaks kepada masyarakat, yakni informasi-informasi bohong atau keliru yang telah diverifikasi dan dipastikan merupakan hoaks.
-

KUR BRI Bantu Berdayakan Petani Jambu Citra di Desa Menawan Kudus
Jakarta –
Bentuknya menyerupai lonceng, buahnya tebal, kadar airnya tinggi dan rasanya manis. Itulah yang disukai masyarakat dari jambu citra.
Jambu citra memang menjadi salah satu varietas jambu air unggulan di Desa Menawan, Kecamatan Gebok, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Usut punya usut, bibit jambu citra yang ditanam di Desa Menawan bukan endemik daerah tersebut. Adapun jenis jambu yang tumbuh di desa ini merupakan varietas jambu air cincalo.
“Awalnya memang jambu cincalo tumbuh di desa kami, namun pasarnya kurang mengena. Lalu ada petani di desa kami yang aktif berinovasi dan pergi ke daerah Salaman, Magelang beli bibit. Awalnya belum tahu jenisnya jambu apa, sampai akhirnya tumbuh dan ternyata itu adalah jambu citra yang laku banget di daerah Jakarta. Akhirnya warga yang tadinya petani padi, tebu, dan jambu cincalo beralih menanam jambu citra,” ujar salah satu petani asli dari Desa Menawan Siswadi dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).
Siswadi mengatakan di Desa Menawan, hampir setiap warganya memiliki pohon jambu citra yang kini jumlahnya mencapai ribuan.
Berbekal ilmu yang didapatkannya, Siswadi mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI untuk membeli pupuk dan obat hama untuk perawatan pohon jambu citra. Tak hanya itu, KUR BRI juga dimanfaatkannya untuk membeli jaring perangkap untuk kelelawar.
“Perawatannya nggak bisa asal-asalan. Pohon yang lebat bunganya, kami atur jaraknya sekitar 20 cm biar hasilnya maksimal. Jambu kemudian dibungkus menggunakan plastik sebelum akhirnya dipanen,” jelas Siswadi.
Pelan tapi pasti, usaha jambu citra miliknya pun terus meningkat berkat KUR dari BRI. Awalnya Siswadi hanya memiliki 50 pohon jambu citra yang ditanamnya sendiri. Namun melihat permintaan pasar yang tinggi sekaligus jadi peluang usaha menjanjikan, Siswadi kini memiliki sekitar 150 pohon jambu citra.
Sekali panen dari ratusan pohon itu, Siswadi bisa menghasilan sekitar tiga ton jambu citra. Meski hasil panen terlihat memuaskan, namun bukan berarti selama menjalankan prosesnya Siswadi tak pernah gagal.
Gagal panen, kata Siswadi, biasanya karena ada kendala hama yang membuat buah jadi busuk, gembos, ada bintik hitam. Biasanya juga disebabkan karena musim kadang hujan kadang panas.
“Kalau nggak disemprot insektisida bisa kena penyakit hama yang membuat buah juga jadi gampang busuk. Kalau nggak langsung dipisahkan bisa menular ke jambu sehat lain. Pernah gagal sampai satu kwintal karena bintik hitam dan busuk, pengepul nggak mau karena cacat sedikit saja, satu malam dibawa ke Jakarta bisa busuk,” kata Siswadi.
Selama ini, setiap panen raya (2-3 kali dalam setahun), Siswadi selalu ‘menyerahkan’ hasil panennya ke depo (pengepul) jambu citra yang ada di desanya, untuk didistribusikan ke Jakarta, seperti Kramat Jati, kawasan Ceger, Poris, dan ke pedagang kaki lima.
Siswadi mengatakan BRI sebagai penyalur KUR selalu konsisten memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM.
Melalui BRI, Siswadi berharap ke depannya jamu citra bisa lebih dikenal di kota lain dan KUR dapat dipermudah lagi terutama bagi UMKM lain yang belum mendapatkannya. Sebab menurutnya, KUR bagi petani jambu citra dapat membantu meringankan untuk biaya perawatan.
(akd/ega)
-

Petani Jambu Citra di Kudus Sukses Berkat KUR BRI
Jakarta –
Di Desa Menawan, Kecamatan Gebok, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hampir setiap warganya memiliki pohon jambu citra yang jumlahnya mencapai ribuan. Salah satu warga yang merupakan petani jambu citra adalah Siswadi.
Namun, Siswadi mengatakan bibit jambu citra yang ditanam di Desa Menawan bukan endemik daerah tersebut. Dia bercerita kalau sebenarnya desanya memiliki varietas jambu air cincalo.
Awalnya Siswadi hanya memiliki 50 pohon jambu citra yang ditanamnya sendiri. Namun melihat permintaan pasar yang tinggi sekaligus jadi peluang usaha menjanjikan, Siswadi kini memiliki sekitar 150 pohon jambu citra. Sekali panen dari ratusan pohon itu, Siswadi bisa menghasilan sekitar tiga ton jambu citra.
“Awalnya memang jambu cincalo tumbuh di desa kami, namun pasarnya kurang mengena. Lalu ada petani di desa kami yang aktif berinovasi dan pergi ke daerah Salaman, Magelang beli bibit. Awalnya belum tahu jenisnya jambu apa, sampai akhirnya tumbuh dan ternyata itu adalah jambu citra yang laku banget di daerah Jakarta. Akhirnya warga yang tadinya petani padi, tebu, dan jambu cincalo beralih menanam jambu citra,” ujar Siswadi dikutip dari siaran pers BRI, Rabu (13/11/2024).
Untuk mengembangkan usahanya, Siswadi mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI untuk perawatan pohon jambu citra. Modal itu ia gunakan untuk membeli pupuk dan obat hama. Bagi pria berusia 43 tahun itu, perawatan pohon jambu citra harus maksimal.
“Perawatannya nggak bisa asal-asalan. Pohon yang lebat bunganya, kami atur jaraknya sekitar 20 cm biar hasilnya maksimal. Jambu kemudian dibungkus menggunakan plastik sebelum akhirnya dipanen,” jelas Siswadi.
Bukan sekadar membeli pupuk dan obat hama saja, KUR dari BRI juga dimanfaatkannya untuk membeli jaring perangkap bagi si pemangsa jambu citra, kelelawar. Pelan tapi pasti. Selama hampir enam tahun menjadi petani jambu citra, selama itu pula Siswadi mendapat KUR dari BRI.
Hasil panen memang terlihat memuaskan, namun bukan berarti selama menjalankan prosesnya Siswadi tak pernah gagal. Bukan sekali bahkan berkali-kali. Bagi Siswadi gagal sekali bukan berarti gagal selamanya.
Gagal panen, kata Siswadi, biasanya karena ada kendala hama yang membuat buah jadi busuk, gembos, ada bintik hitam. Biasanya juga disebabkan karena musim kadang hujan kadang panas.
“Kalau nggak disemprot insektisida bisa kena penyakit hama yang membuat buah juga jadi gampang busuk. Kalau nggak langsung dipisahkan bisa menular ke jambu sehat lain. Pernah gagal sampai satu kwintal karena bintik hitam dan busuk, pengepul nggak mau karena cacat sedikit saja, satu malam dibawa ke Jakarta bisa busuk,” aku Siswadi.
Ya, selama ini setiap panen raya (2-3 kali dalam setahun), Siswadi selalu ‘menyerahkan’ hasil panennya ke depo (pengepul) jambu citra yang ada di desanya, untuk didistribusikan ke Jakarta, seperti Kramat Jati, kawasan Ceger, Poris, dan ke pedagang kaki lima.
BRI sebagai penyalur KUR terbesar di Tanah Air selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM. Hal itu diakui oleh Siswadi, dimana hampir semua warga di Desa Menawan mendapat bantuan KUR dari BRI.
Melalui BRI, Siswadi berharap ke depannya jamu citra bisa lebih dikenal di kota lain dan KUR dapat dipermudah lagi terutama bagi UMKM lain yang belum mendapatkannya. Itu karena menurut dia, KUR bagi petani jambu citra dapat membantu meringankan untuk biaya perawatan.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro Supari mengungkapkan BRI selaku bank terbesar dalam penyaluran KUR di tanah air selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan usaha dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.
Hingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun. Penyaluran KUR BRI tersebut setara dengan 76,44% dari total target penyaluran di tahun 2024 sebesar Rp165 triliun. Apabila dirinci, mayoritas penyaluran KUR BRI didominasi oleh sektor produksi sebesar 59,41%. Sektor produksi ini diantaranya sektor pertanian, perikanan, industri dan jasa lainnya. Di sisi lain, BRI juga berhasil menjaga kualitas KUR yang disalurkan. Hal ini tercermin dari rasio NPL KUR yang berada di kisaran 2,31%.
Penyaluran KUR oleh BRI ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Dengan bunga yang rendah dan persyaratan yang mudah, KUR BRI diharapkan mampu meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.
(prf/ega)
/data/photo/2024/10/30/67218b5991740.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)