Tag: Sis Apik Wijayanto

  • RI Mau Impor Daging Kerbau dari India, Harganya Masih Nego

    RI Mau Impor Daging Kerbau dari India, Harganya Masih Nego

    Jakarta

    Pemerintah telah memberikan penugasan kepada Holding BUMN Pangan ID Food untuk mengimpor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton. Namun, importasi belum direalisasikan karena pihaknya bersama Kementerian Pertanian masih menegosiasi harga.

    Adapun asal negara untuk impor daging kerbau adalah India. Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan proses negosiasi dilakukan karena harga daging di negara tersebut sedang mahal.

    “Jadi, kami sudah menerima itu (penugasan), namun kemudian, ya kami juga sedang melakukan negosiasi harga. Harapannya dengan negosiasi ini, dibantu oleh Kementerian Pertanian, secara GtoG, harapannya bisa menurunkan harga,” kata dia dalam konferensi pers, di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    Meski begitu, importasi dalam waktu dekat bisa dilakukan untuk menambahkan pasokan selama Ramadan. Namun, momentum importasi masih menunggu kepastian harga agar bisa dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) daging kerbau Rp 80.000/kg.

    “Kita juga bertahap untuk melakukan importasi ini dalam waktu dekat ya, tapi paling tidak, jangan sampai harganya di atas HET,” terangnya.

    Sementara importasi belum dilakukan, pasokan daging kerbau dalam negeri dipastikan aman selama Ramadan. Di gudang ID Food, daging kerbau ada sebanyak 9 ribu ton dan di Perum Bulog 10 ribu ton. Pasokan itu dinilai aman karena kebutuhan sebulan hanya 10 ribu ton.

    “Nah ini kami sudah punya 19 ribu ton jika dari ID Food dan Bulog,” pungkasnya.

    Sebelumnya, diketahui, sebanyak 100.000 ton daging kerbau India akan masuk ke Indonesia. Impor dilakukan untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2025.

    BUMN Pangan akan ditugaskan untuk melakukan impor daging kerbau. Selama ini penugasan impor daging kerbau biasanya ditugaskan kepada ID Food dan Perum Bulog.

    “Ini kan 180 ribu ton (daging sapi), ditambah 100 ribu (daging kerbau). Kalau kerbau fix (penugasan) kepada BUMN,” kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

    Arief menjelaskan importasi daging kerbau ini bertujuan untuk mengintervensi harga dan pasokan daging saat Lebaran. Seperti diketahui salah satu komoditas pangan itu kerap kali mahal saat menjelang Lebaran.

    Lihat juga Video: Celios Kritik Rencana Pemerintah Impor 1 Juta Sapi Perah untuk MBG

    (acd/acd)

  • ID FOOD pastikan impor gula untuk cadangan pemerintah

    ID FOOD pastikan impor gula untuk cadangan pemerintah

    Pemerintah tetap harus memiliki cadangan gula untuk mengantisipasi hal-hal di luar prediksi

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD Sis Apik Wijayanto memastikan keputusan pemerintah untuk tetap melakukan impor gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar adalah untuk cadangan pangan pemerintah (CPP).

    “Importasi ini adalah untuk cadangan pangan pemerintah, bukan untuk kebutuhan sekarang,” ujar Sis Apik dalam jumpa pers Kesiapan Pangan Jelang Puasa dan Lebaran di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

    Sis Apik menyampaikan pada Mei dan Juni 2025 sudah memasuki masa giling, sehingga kebutuhan gula konsumsi dalam negeri dipastikan sangat tercukupi.

    Namun demikian, pemerintah tetap harus memiliki cadangan gula untuk mengantisipasi hal-hal di luar prediksi.

    Lebih lanjut, Sis Apik mengatakan, saat ini pemerintah masih melakukan negosiasi dengan beberapa negara produsen gula.

    “Sebetulnya sudah cukup, tapi kan menjaga timing, jaga-jaga lah gitu,” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan stok gula konsumsi pemerintah bisa untuk 3-4 bulan ke depan.

    Menurut Ghani, pemerintah tetap perlu menyediakan pencadangan. Namun demikian, Ia memastikan bahwa importasi gula tersebut tidak akan didistribusikan ke pasar.

    “Jadi gula yang diimpor oleh teman-teman dari RNI itu nanti tidak didistribusikan ke pasar, tapi didistribusikan untuk cadangan pangan pemerintah, untuk jaga-jaga,” ujar Ghani.

    Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan Indonesia tetap mengimpor gula sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Menteri yang akrab disapa Zulhas itu menyatakan Indonesia sudah memutuskan untuk melarang impor sejumlah komoditas, seperti beras, jagung dan garam.

    Gula sebelumnya turut menjadi komoditas yang dilarang untuk impor, namun, menurut Zulhas, ada perubahan kebijakan.

    “Gula sudah boleh (impor). Perintah Presiden, jadi saya tidak berani,” katanya.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • LPDB-KUMKM dan ID Food Perluas Akses Pembiayaan ke Koperasi dan UMKM Pangan – Halaman all

    LPDB-KUMKM dan ID Food Perluas Akses Pembiayaan ke Koperasi dan UMKM Pangan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna memperkuat program prioritas pemerintah dalam sektor pangan, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menjalin kerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food.

    Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilaksanakan di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada Kamis (6/2/2025).

    Nota Kesepahaman ini ditandatangani Direktur Utama LPDB-KUMKM dengan Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto sebagai bentuk sinergi dalam mendukung pembiayaan koperasi dan UMKM yang bergerak di sektor pangan. 

    Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan bagi koperasi mitra ID Food, khususnya yang bergerak di bidang produksi dan distribusi pangan strategis nasional.

    Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mendukung koperasi dan UMKM sektor pangan agar memiliki akses pembiayaan yang lebih luas, sebab dalam mendukung program swasembada pangan perlu kolaborasi semua pihak.

    “Kerja sama ini sebagai dasarnya, memang kami tidak bisa jalan sendiri, perlu kolaborasi untuk ketahanan pangan kedepan yang harus kita sukseskan,” kata Supomo dalam pernyataan persnya yang diterima Tribun, Jumat(7/2/2025).

    Supomo menambahkan bahwa LPDB senantiasa memberikan instrumen pembiayaan atau pinjaman bagi koperasi dengan penyaluran dana bergulir.

    “LPDB ini merupakan pembiayaan yang hanya ditujukan ke koperasi. Ke depan pembiayaan ini untuk budidaya komoditas, kemudian untuk pupuk karena salah satu komponen penting dalam budidaya agar produktivitas tinggi,” tambahnya.

    Kolaborasi dengan ID FOOD menjadi penting, karena bisa membuka jalan untuk pembiayaan kepada koperasi mitra ID FOOD yang bergerak di bidang produksi dan distribusi pangan strategis nasional.

    “Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi koperasi dan UMKM, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum,” kata Supomo.

    Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengungkapkan bahwa sinergi dengan LPDB-KUMKM akan memperkuat program swasembada pangan dari pemerintah.

    “Tentu harapan kami bisa terus berkolaborasi, dan bagaimana kedepan swasembada pangan bisa tercipta dengan upaya kita hari ini, potensinya saya yakin masih banyak lagi untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dan distribusinya,” ujarnya.

    Penandatanganan Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mengatur teknis pelaksanaan kegiatan dan pembiayaan antara Group Usaha ID FOOD dan koperasi mitra ID Food. 

    Kerja sama akan dimulai dari komoditas tebu untuk mendukung swasembada gula nasional. 

    “Ini suatu kabar gembira untuk masyarakat khususnya pertebuan ada pabrik gula, ada petani, ada masyarakat sekitarnya akan terdampak, dan UMKM nya juga,” kata Sis Apik.

    Sehingga diharapkan, kerja sama ini selain dapat menjadi solusi konkret dalam meningkatkan ketahanan pangan, turut pula mendukung penyaluran pupuk melalui koperasi, revitalisasi KUD, dan memperkuat sinergi dengan BUMN. 

    “Hal ini sejalan dengan program kerja prioritas Kementerian Koperasi Republik Indonesia melalui LPDB-KUMKM,” ungkap Supomo.

     

  • LPDB-KUMKM dan ID Food bersinergi perkuat ketahanan pangan nasional

    LPDB-KUMKM dan ID Food bersinergi perkuat ketahanan pangan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menjalin kerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food guna memperkuat program prioritas pemerintah dalam sektor pangan.

    Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mendukung koperasi dan UMKM sektor pangan agar memiliki akses pembiayaan yang lebih luas, sebab dalam mendukung program swasembada pangan perlu kolaborasi semua pihak.

    “Kerja sama ini sebagai dasarnya, memang kami tidak bisa jalan sendiri, perlu kolaborasi untuk ketahanan pangan ke depan yang harus kita sukseskan,” kata Supomo di Jakarta, Jumat.

    Dia menambahkan bahwa LPDB senantiasa memberikan instrumen pembiayaan atau pinjaman bagi koperasi dengan penyaluran dana bergulir.

    “Melalui kerja sama ini, kami ingin memastikan bahwa mereka memiliki akses pembiayaan yang cukup untuk mengembangkan sektor pangan. LPDB ini pembiayaan hanya kepada koperasi, ke depan pembiayaan ini untuk budidaya komoditas, kemudian untuk pupuk karena salah satu komponen penting dalam budidaya agar produktivitas tinggi,” ujarnya.

    Kolaborasi dengan ID Food menjadi penting, karena bisa membuka jalan untuk pembiayaan kepada koperasi mitra ID Food yang bergerak di bidang produksi dan distribusi pangan strategis nasional.

    “Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi koperasi dan UMKM, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum. Kami juga berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh bagi sinergi antara lembaga pembiayaan dan BUMN dalam mendukung sektor pangan,” kata Supomo.

    Penandatanganan Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM dengan Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto sebagai bentuk sinergi dalam mendukung pembiayaan koperasi dan UMKM yang bergerak di sektor pangan.

    “Hal ini sejalan dengan program kerja prioritas Kementerian Koperasi Republik Indonesia melalui LPDB-KUMKM,” ujar Supomo.

    Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses permodalan bagi koperasi mitra ID Food, khususnya yang bergerak di bidang produksi dan distribusi pangan strategis nasional.

    Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto mengungkapkan bahwa sinergi dengan LPDB-KUMKM akan memperkuat program swasembada pangan dari pemerintah.

    “Tentu harapan kami bisa terus berkolaborasi, dan bagaimana ke depan swasembada pangan bisa tercipta dengan upaya kita hari ini, potensinya saya yakin masih banyak lagi untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dan distribusinya,” ujar Sis Apik Wijayanto.

    Adapun penandatanganan Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mengatur teknis pelaksanaan kegiatan dan pembiayaan antara Group Usaha ID Food dan koperasi mitra ID Food.

    Sebagai langkah awal, kerja sama akan dimulai dari komoditas tebu untuk mendukung swasembada gula nasional.

    “Ini suatu kabar gembira untuk masyarakat khususnya pertebuan ada pabrik gula, ada petani, ada masyarakat sekitarnya akan terdampak, dan UMKM nya juga,” kata Sis Apik.

    Sehingga diharapkan, kerja sama ini selain dapat menjadi solusi konkret dalam meningkatkan ketahanan pangan, turut pula mendukung penyaluran pupuk melalui koperasi, revitalisasi KUD, dan memperkuat sinergi dengan BUMN.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • 100 Ribu Ton Daging Kerbau India Bakal Banjiri RI

    100 Ribu Ton Daging Kerbau India Bakal Banjiri RI

    Jakarta

    Sebanyak 100.000 ton daging kerbau India akan masuk ke Indonesia. Impor dilakukan untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2025.

    BUMN Pangan akan ditugaskan untuk melakukan impor daging kerbau. Selama ini penugasan impor daging kerbau biasanya ditugaskan kepada ID Food dan Perum Bulog.

    “Ini kan 180 ribu ton (daging sapi), ditambah 100 ribu (daging kerbau). Kalau kerbau fix (penugasan) kepada BUMN,” kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

    Arief menjelaskan importasi daging kerbau ini bertujuan untuk mengintervensi harga dan pasokan daging saat Lebaran. Seperti diketahui salah satu komoditas pangan itu kerap kali mahal saat menjelang Lebaran.

    Asal negara impor daging kerbau ini rencananya dari India. Arief menyebut, importasi ini akan membutuhkan waktu satu bulan untuk sampai di Indonesia.

    “Jadi ini makanya masih Februari. Nanti menunggu risalah. Ini nggak buru-buru, jadi pemerintah itu harus punya cadangan pangan,” terangnya.

    Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan pihaknya masih menunggu penugasan resmi dari pemerintah untuk impor daging kerbau. Namun biasanya asal impor daging kerbau berasal dari India, Brasil, dan Australia.

    “Kalau sumbernya sudah ada beberapa ya, ada India, Brasil, Australia. Tetapi untuk menghadapi lebaran ini yang kita pakai yang terdekat ya,” pungkasnya.

    Lihat juga Video ‘Momen Prabowo Hadiri ‘Resepsi Diplomatik’ di India’:

    (ada/hns)

  • Harga Gula Terancam Melonjak Imbas Impor Disetop, Bos ID Food Bilang Begini

    Harga Gula Terancam Melonjak Imbas Impor Disetop, Bos ID Food Bilang Begini

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food merespons kekhawatiran lonjakan harga gula konsumsi tahun ini usai pemerintah memutuskan menghentikan importasi gula.

    Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto menyampaikan, pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengatur harga acuan pemerintah (HAP). 

    Melalui Peraturan Bapanas No.12/2024, Bapanas menetapkan HAP di tingkat produsen sebesar Rp14.500 per kilogram (kg), sedangkan di tingkat konsumsi sekitar Rp17.500-Rp18.500 per kg sesuai wilayah.

    “Kan sudah ada harga acuan dari Bapanas ya yang kita beli dari petani kita lelang itu minimal kan Rp14.500 [per kg],” kata Sis saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Rabu (5/2/2025).

    Namun, menurutnya, pengendalian harga di tingkat pasar tradisional juga perlu dilakukan agar harga gula tidak melambung tinggi. Untuk itu, perlu adanya kerja sama semua pihak untuk mengendalikan harga di tingkat pasar.

    Sis menyebut, setidaknya stok gula konsumsi yang dikuasai ID Food saat ini mencapai 65.000 ton. ID Food memperkirakan bahwa musim giling tebu akan berlangsung lebih cepat. 

    Sis menuturkan, proses panen tebu saat ini sedang berlangsung berkat musim tanam yang mulai lebih awal. “Artinya di bulan April kita udah siap. Dari sisi teknis, produksi, mesin produksi, dari enam pabrik gula yang ada kita siap,” ujarnya. 

    Dia mengharapkan, produksi gula dapat mencapai 350.000 ton tahun ini. Untuk itu, pemerintah berencana menambah areal tebu 6.000 hektare (ha) di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat, memperbaiki budidaya tebu, menambah bibit tebu varian baru hingga gencar melakukan komunikasi, edukasi, dan kolaborasi dengan petani.

    Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa sebelumnya memperkirakan harga gula konsumsi tahun ini naik menjadi Rp20.000 per kg, dari sebelumnya Rp18.000 per kg. Kondisi ini dipicu oleh kebijakan setop impor gula pada 2025.

    “Perhitungan saya nanti harga gula bisa di atas Rp20.000 per kg,” kata Andreas saat ditemui di Gedung Core Indonesia, Selasa (21/1/2025). 

    Pada 2022, Andreas menuturkan bahwa pemerintah memangkas impor gula dari 6 juta ton menjadi 5 juta ton untuk 2023. Total gula yang diimpor merupakan gabungan untuk konsumsi dan rafinasi.

    Ketika kebijakan itu diterapkan, Andreas menyebut, harga gula domestik langsung melonjak dari semula Rp14.400 per kg menjadi Rp17.500 per kg di mana lonjakan harga terjadi dari Januari – Desember 2023. 

    Harga gula dalam negeri terus mengalami peningkatan hingga 2024 bahkan menyentuh level Rp18.200 per kg pada Desember 2024. “Itu karena apa? Ya tadi efek akhirnya diputuskan menurunkan impor gula [sebanyak] 1 juta ton,” pungkasnya. 

  • Perum Bulog Tandatangani MoU dengan Rajawali Nusantara Indonesia untuk Pengelolaan Pergudangan dan Pengembangan Digitalisasi Logistik

    Perum Bulog Tandatangani MoU dengan Rajawali Nusantara Indonesia untuk Pengelolaan Pergudangan dan Pengembangan Digitalisasi Logistik

    Jakarta, Beritasatu.com – Perum Bulog, badan usaha milik negara yang memiliki peran vital dalam ketahanan pangan Indonesia, resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara kedua perusahaan dalam pengelolaan pergudangan, distribusi pangan, dan pengembangan digitalisasi logistik di Indonesia.

    Nota Kesepahaman ini disusun sebagai pedoman bagi kedua belah pihak dalam melaksanakan sinergi yang mengoptimalkan potensi bisnis yang dimiliki oleh masing-masing, melalui diskusi, kajian, dan analisis. Kedua perusahaan berkomitmen untuk selalu tunduk pada peraturan dan ketentuan yang berlaku serta menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Pemerintahan/Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dalam setiap tahapan kerja sama saling menguntungkan.

    Tujuan utama dari kerja sama ini adalah terwujudnya kemitraan strategis dan sinergis antara BUMN dan anak cucu perusahaan BUMN yang memberikan manfaat secara bersama, dengan mematuhi ruang lingkup dan kapasitas yang disepakati, serta selalu berpegang pada prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Ruang lingkup kerja sama yang tercakup dalam Nota Kesepahaman ini meliputi beberapa area utama, antara lain:

    1. Penyewaan gudang milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) untuk digunakan oleh Perum Bulog dalam rangka mendukung pengelolaan stok pangan.

    2. Penyediaan jasa pergudangan termasuk pengelolaan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) di lingkungan pergudangan Perum Bulog.

    3. Penyediaan jasa angkutan dan distribusi komoditas pangan yang dikelola oleh Perum Bulog untuk mendukung distribusi yang efisien ke seluruh Indonesia.

    4. Kerja sama dalam pengembangan digitalisasi logistik untuk mendukung efisiensi dalam pengelolaan dan distribusi pangan serta menciptakan sistem logistik yang lebih modern dan terintegrasi.

    Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono, menyatakan momen ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antar-BUMN untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.

    “Kami melihat sinergi antara Bulog dan PT RNI/ID Food sebagai contoh nyata dari kolaborasi yang produktif, sehingga jika disinergikan dengan baik, akan menciptakan rantai pasok pangan nasional yang kokoh dan berdaya saing. Mari kita lanjutkan sinergi ini dengan semangat kebersamaan untuk mencapai visi besar Indonesia dalam menjaga kedaulatan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat luas. Semoga dengan adanya kolaborasi ini, dapat menjadi awal yang baik dan dapat terus dikembangkan”, ujar Wahyu.

    Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Sis Apik Wijayanto mengatakab bahwa kolaborasi strategis yang dilakukan merupakan bagian dari langkah strategis yang sangat menguntungkan dalam pemanfaatan aset gudang yang dimiliki oleh ID Food Group.

    “Gudang-gudang ini tentu dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai pusat penyimpanan pangan Bulog sebagai salah satu langkah menuju swasembada pangan Indonesia di 2027 serta akan memastikan bahwa logistik penyimpanan Bulog dapat dikelola dengan lebih efisien dan optimal, mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

    Dengan penandatanganan Nota Kesepahaman ini, diharapkan dapat tercipta sebuah kemitraan strategis yang memberikan dampak positif bagi kelancaran distribusi pangan dan pengelolaan logistik secara lebih efisien, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

  • Impor Gula hingga Beras Dihentikan Mulai 2025

    Impor Gula hingga Beras Dihentikan Mulai 2025

    Malang, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pemerintah memutuskan untuk menghentikan impor buat sejumlah komoditas pangan untuk mendukung petani lokal. Beberapa bahan pokok yang dihentikan impornya antara lain gula, beras, garam konsumsi, hingga jagung untuk ternak.

    Menurut Zulhas, kebijakan ini bertujuan untuk mendorong petani agar lebih semangat dalam bertani, terutama karena harga tebu yang sangat menguntungkan.

    “Tahun depan tidak ada impor gula, beras, garam konsumsi, dan jagung untuk ternak. Kami harus swasembada pangan seluas-luasnya sesuai perintah Presiden,” jelas Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat mengunjungi petani tebu di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (19/12/2024).

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan  menambahkan, keputusan untuk tidak lagi mengimpor sejumlah bahan pokok ini menguntungkan petani, karena dengan mengurangi impor, harga komoditas bisa stabil dan petani semakin termotivasi untuk menanam.

    Stok bahan pokok di dalam negeri masih mencukupi, berkat antusiasme petani yang terus menanam.

    “Saat ini kita memiliki stok yang luar biasa, karena petani mau menanam,” ungkapnya.

    Zulhas mengapresiasi peran PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD yang telah bekerja sama dengan petani. Perusahaan ini memberikan pelatihan, pendidikan, dan penyuluhan kepada para petani, termasuk petani tebu.

    ID FOOD memberikan penghargaan kepada mitra petani tebu untuk meningkatkan motivasi petani, khususnya petani milenial, yang penting untuk regenerasi sektor pertanian dan keberlanjutan industri gula nasional.

    “Industri gula membutuhkan peremajaan dengan masuknya petani muda yang membawa teknologi baru dalam pola budidaya,” tambahnya.

    Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, mengatakan, kegiatan apresiasi ini melibatkan mitra petani yang telah bekerja sama dengan tiga pabrik gula (PG) ID FOOD Group.

    Dengan kemitraan tersebut, ID FOOD berhasil menggiling 4 juta ton tebu pada tahun 2024, yang meningkat 12,5% dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya 3,5 juta ton. Produksi gula ID FOOD pun meningkat sebesar 17%, mencapai 306 ribu ton pada 2024.

    Pihaknya menargetkan peningkatan produksi gula pada 2025 menjadi 350 ribu ton, serta menargetkan untuk menggiling 4,1 juta ton tebu dengan peningkatan luas lahan tebu menjadi 65 ribu hektar. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan melalui kebijakan dan strategi sektor pangan yang lebih mandiri.

    “Semakin banyak generasi muda yang menanam tebu, semakin cepat kita mencapai swasembada gula,” tuturnya.

  • Produksi gula ID FOOD capai 306 ribu ton, tertinggi dalam 5 tahun

    Produksi gula ID FOOD capai 306 ribu ton, tertinggi dalam 5 tahun

    Peningkatan produksi gula ID FOOD Group sebesar 17 persen ini dua kali lipat lebih tinggi dari peningkatan produksi gula nasional sebesar 8,3 persen

    Jakarta (ANTARA) – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD menyebutkan produksi gula pada 2024 mencapai 306 ribu ton dan menjadi capaian tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

    Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto menyampaikan, angka tersebut 17 persen lebih tinggi dibandingkan dengan produksi gula pada 2023, di mana tercatat sebesar 262 ribu ton.

    “Produksi tahun ini juga yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Peningkatan produksi gula ID FOOD Group sebesar 17 persen ini dua kali lipat lebih tinggi dari peningkatan produksi gula nasional sebesar 8,3 persen,” ujar Sis Apik melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

    Menurut Sis Apik, naiknya produksi gula ID FOOD dikontribusikan dari kinerja positif tiga anak perusahaan yang bergerak di industri gula, yaitu PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru.

    PT PG Rajawali I yang mengoperasikan PG Rejo Agung Baru di Madiun dan PG Krebet Baru di Malang mencatatkan total produksi 208 ribu ton gula, atau 19,4 persen lebih tinggi dari tahun lalu.

    Sedangkan PT PG Rajawali II dengan tiga pabrik gulanya, yaitu PG Jatitujuh di Majalengka serta PG Sindanglaut dan Tersana Baru di Cirebon, meraih total produksi 67 ribu ton gula, atau naik 18,6 persen dibanding 2023. Adapun, PT PG Candi Baru meraih produksi 31 ribu ton, atau meningkat 57 ton dibanding tahun sebelumnya.

    “Keseluruhan pabrik gula ID FOOD meraih peningkatan produksi. Untuk PT PG Rajawali I capaiannya paling tinggi, yaitu 208 ribu ton atau 19 persen di atas tahun 2023 dan 15 persen di atas target produksi yang ditetapkan perusahaan pada tahun 2024,” katanya.

    Sis Apik mengatakan, pertumbuhan produksi ini juga tidak terlepas dari capaian rendemen gula 2024 yang naik sebesar 4 persen dibanding tahun sebelumnya, atau 9 persen melampaui target rencana kerja dan anggaran perusahaan.

    Di 2024 pabrik gula ID FOOD Group meraih rendemen rata-rata 7,6 persen. Dengan capaian rendemen tertinggi 7,9 persen yang diraih PT PG Rajawali I, meningkat 6 persen dari capaian pada 2023.

    Menurutnya, pertumbuhan produksi dan rendemen pabrik gula ID FOOD Group ini menjadi yang tertinggi di antara pelaku industri gula BUMN.

    Lebih lanjut, Sis Apik membeberkan faktor-faktor yang menjadi pendorong kinerja positif industri gula perusahaan, di antaranya penguatan kemitraan dengan mitra petani tebu rakyat yang berdampak langsung bagi meningkatnya pasokan bahan baku tebu.

    Berkat kemitraan yang baik dengan petani, ia mengaku, pada musim giling 2024, jumlah tebu digiling ID FOOD Group mengalami lonjakan 12,5 persen dari tahun 2023, atau naik dari 3,5 juta ton menjadi 4 juta ton.

    “Kemitraan bersama petani tebu ini sangat penting, karena berkaitan langsung dengan ketersediaan dan keberlanjutan pasokan bahan baku tebu. Jumlah tebu digiling menjadi salah satu penentu bagi tingginya produksi serta efisiensi operasional yang diukur dari optimasi kapasitas pabrik atau lama waktu giling,” ucap Sis Apik.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Produksi gula ID FOOD capai 306 ribu ton, tertinggi dalam 5 tahun

    Produksi gula ID FOOD capai 306 ribu ton, tertinggi dalam 5 tahun

    Peningkatan produksi gula ID FOOD Group sebesar 17 persen ini dua kali lipat lebih tinggi dari peningkatan produksi gula nasional sebesar 8,3 persen

    Jakarta (ANTARA) – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD menyebutkan produksi gula pada 2024 mencapai 306 ribu ton dan menjadi capaian tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

    Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto menyampaikan, angka tersebut 17 persen lebih tinggi dibandingkan dengan produksi gula pada 2023, di mana tercatat sebesar 262 ribu ton.

    “Produksi tahun ini juga yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Peningkatan produksi gula ID FOOD Group sebesar 17 persen ini dua kali lipat lebih tinggi dari peningkatan produksi gula nasional sebesar 8,3 persen,” ujar Sis Apik melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

    Menurut Sis Apik, naiknya produksi gula ID FOOD dikontribusikan dari kinerja positif tiga anak perusahaan yang bergerak di industri gula, yaitu PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru.

    PT PG Rajawali I yang mengoperasikan PG Rejo Agung Baru di Madiun dan PG Krebet Baru di Malang mencatatkan total produksi 208 ribu ton gula, atau 19,4 persen lebih tinggi dari tahun lalu.

    Sedangkan PT PG Rajawali II dengan tiga pabrik gulanya, yaitu PG Jatitujuh di Majalengka serta PG Sindanglaut dan Tersana Baru di Cirebon, meraih total produksi 67 ribu ton gula, atau naik 18,6 persen dibanding 2023. Adapun, PT PG Candi Baru meraih produksi 31 ribu ton, atau meningkat 57 ton dibanding tahun sebelumnya.

    “Keseluruhan pabrik gula ID FOOD meraih peningkatan produksi. Untuk PT PG Rajawali I capaiannya paling tinggi, yaitu 208 ribu ton atau 19 persen di atas tahun 2023 dan 15 persen di atas target produksi yang ditetapkan perusahaan pada tahun 2024,” katanya.

    Sis Apik mengatakan, pertumbuhan produksi ini juga tidak terlepas dari capaian rendemen gula 2024 yang naik sebesar 4 persen dibanding tahun sebelumnya, atau 9 persen melampaui target rencana kerja dan anggaran perusahaan.

    Di 2024 pabrik gula ID FOOD Group meraih rendemen rata-rata 7,6 persen. Dengan capaian rendemen tertinggi 7,9 persen yang diraih PT PG Rajawali I, meningkat 6 persen dari capaian pada 2023.

    Menurutnya, pertumbuhan produksi dan rendemen pabrik gula ID FOOD Group ini menjadi yang tertinggi di antara pelaku industri gula BUMN.

    Lebih lanjut, Sis Apik membeberkan faktor-faktor yang menjadi pendorong kinerja positif industri gula perusahaan, di antaranya penguatan kemitraan dengan mitra petani tebu rakyat yang berdampak langsung bagi meningkatnya pasokan bahan baku tebu.

    Berkat kemitraan yang baik dengan petani, ia mengaku, pada musim giling 2024, jumlah tebu digiling ID FOOD Group mengalami lonjakan 12,5 persen dari tahun 2023, atau naik dari 3,5 juta ton menjadi 4 juta ton.

    “Kemitraan bersama petani tebu ini sangat penting, karena berkaitan langsung dengan ketersediaan dan keberlanjutan pasokan bahan baku tebu. Jumlah tebu digiling menjadi salah satu penentu bagi tingginya produksi serta efisiensi operasional yang diukur dari optimasi kapasitas pabrik atau lama waktu giling,” ucap Sis Apik.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024