Tag: Shou Zi Chew

  • Pekerja TikTok Mogok Usai PHK Massal – Page 3

    Pekerja TikTok Mogok Usai PHK Massal – Page 3

    Tugas tim kepercayaan dan keamanan adalah memastikan video yang diunggah bebas dari kekerasan, pornografi, misinformasi, atau ujaran kebencian. Menurut serikat pekerja, satu moderator bisa meninjau hingga 1.000 video per hari, sering kali dibantu AI.

    Namun, selama setahun terakhir TikTok memangkas banyak tim moderasi di seluruh dunia.
    September: memecat 300 moderator di Belanda.
    Oktober: mengganti 500 moderator di Malaysia dengan sistem AI.
    Februari: memberhentikan sebagian besar moderator di Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

    Padahal, pada 2024 CEO TikTok Shou Zi Chew berjanji akan menambah anggaran untuk tim ini lebih dari USD 2 miliar. Tahun ini, TikTok mengaku menginvestasikan jumlah yang sama, tapi tidak menyebutkan berapa banyak moderator manusia yang masih tersisa.

     

  • 4 Koleksi Mobil Mewah CEO TikTok, Harganya Tembus Puluhan Miliar

    4 Koleksi Mobil Mewah CEO TikTok, Harganya Tembus Puluhan Miliar

    Jakarta

    CEO TikTok Shou Zi Chew menjadi sorotan sejak melawan upaya pelarangan TikTok di Amerika Serikat (AS) beberapa waktu ke belakang. Karena bersikeras tak mau perusahaan pimpinannya dijual kepada pengusaha Negeri Paman Sam, platform berbagi video milik ByteDance itu terpaksa ditutup di AS pada 19 Januari lalu.

    Di luar perlawanannya, petinggi TikTok asal Singapura itu diperkirakan memiliki kekayaan bersih mencapai USD 200 juta atau setara Rp 3,2 triliun (kurs Rp 16.350). Shou Zi Chew juga ternyata adalah penggemar otomotif. Tentu saja koleksinya tidaklah sembarang melainkan mobil premium.

    Penasaran dengan koleksi mobil CEO TikTok Shou Zi Chew? Simak di bawah ini.

    Koleksi Mobil Mewah CEO TikTok

    Mulai dari Range Rover hingga Mercedes, CEO TikTok Shou Zi Chew mengoleksi sejumlah mobil mewah yang menawarkan performa andal dan desain premium. Mengutip pemberitaan detikcom, berikut jajaran mobilnya:

    1. Land Rover Range Rover

    Range Rover Foto: Ridwan Arifin

    Range Rover jadi koleksi mobil milik CEO TikTok yang paling mewah. Di Tanah Air, mobil mewah Range Rover dibanderol mulai Rp 1,6 – 6,2 miliar. Kabin premium, gaya elegan, hingga desain gagah ditawarkan oleh mobil pabrikan Inggris itu.

    SUV tangguh ini hadir dalam model Range Rover, Range Rover Sport, Range Rover Velar, dan Range Rover Evoque. Range Rover klasik yang andal dalam off-road, performa Range Rover Sport yang berfokus di jalan Corpus Christi, Range Rover Velar sebagai model paling avant-garde, dan Range Rover Evoque berkemampuan off-road dengan harga lebih terjangkau.

    Hingga pada akhir 2023, JLR yang sebelumnya dikenal sebagai Jaguar Land Rover resmi memperkenalkan Range Rover yang bertenaga sepenuhnya elektrik. Range Rover Electric akan tersedia untuk dibeli mulai 2025, waktunya belum pasti. Pengiriman juga akan dilakukan tahun ini kepada pelanggan yang telah memesan lebih awal atau bergabung waiting-list.

    2. Mercedes-Maybach GLS 600

    Mercedes buatan Jerman dengan model Mercedes-Maybach GLS 600 masuk jajaran mobil mewah Shou Zi Chew. Mobil ini mengusung mesin V8 4.0 liter twin turbocharged yang mampu memuntahkan tenaga 550 HP dan torsi 729 Nm.

    SUV terbaik pabrikan Mercedes ini juga memiliki desain mewah dengan interior berlapis kulit, kabin kelas satu, dan kursi pesan. Di Indonesia, mobil Mercedes-Maybach GLS 600 dilepas mulai Rp 8,2 miliar.

    3. Audi A8

    Untuk model sedan, CEO TikTok mengoleksi Audi A8. Mobil pabrikan Jerman ini menawarkan kenyamanan dan performa terbaik sebagai sedan premium.

    Audi A8 mampu bersaing dengan BMW-7 dan Mercedes S-Class. Dengan penggerak senyap, handling sempurna, dan performa V6 turbocharged, mobil ini bertenaga andal. Audi A8 dibanderol mulai Rp 2,8 miliar di Tanah Air.

    4. Mercedes Benz S-Class

    Mercedes S 450 4Matic Foto: dok. Situs Mercedes-Benz Indonesia

    Kembali dari Mercedes, S-Class jadi mobil kesayangan Shou Zi Chew. Mobil buatan Jerman ini dibekali mesin V8 4.0 liter twin-turbo dan V12 twin-turbo yang bertenaga maksimal 621 HP. S-Class berdesain mewah nan eksklusif ini dijual di Indonesia mulai harga Rp 2,9 miliar.

    (azn/row)

  • CEO TikTok Sudah Hadir di Pelantikan Trump, Nasibnya Masih Kelabu

    CEO TikTok Sudah Hadir di Pelantikan Trump, Nasibnya Masih Kelabu

    Jakarta

    CEO TikTok Shou Zi Chew sudah hadir di pelantikan Presiden AS Donald Trump. Namun posisi tawar TikTok masih belum kuat benar.

    Chew hadir dalam pemberkatan di gereja untuk Trump, menjelang upacara sumpah jabatan. Trump kemudian mengatakan akan mempertahankan TikTok dan menandatangani perintah eksekutif agar memberikan waktu untuk TikTok mendapatkan pembelinya yang disyaratkan aturan baru di Amerika Serikat.

    Apakah itu janji manis belaka dari Trump, waktu akan membuktikan. Namun Trump memuji TikTok membantunya meraih pemilih muda saat Pilpres AS 2024.

    Dilansir dari The Straits Times, Rabu (22/1/2025) Trump mendorong Amerika dan ByteDance sebagai induk TikTok membentuk joint venture. Kepemilikan pihak Amerika harus mencapai 50% dalam joint venture tersebut.

    “Saya mau AS punya posisi kepemilikan 50% dalam joint venture. Dengan demikian kita selamatkan TikTok, dijaga baik dan dibolehkan untuk bisa digunakan,” kata Trump.

    Kehadiran Chew dalam pelantikan Trump dinilai sebagai tanda bahwa TikTok dan ByteDance masih melihat peluang aplikasi ini dibebaskan dari pelarangan. Hubungan Chew dan Trump akan menjadi kunci.

    Setelah sempat hilang sejenak di Amerika, TikTok kembali bisa diakses di Negeri Paman Sam pada 19 Januari 2025 untuk 75 hari ke depan. Chew sampai berterima kasih kepada Trump.

    “Terima kasih untuk kesabaran dan dukungannya. Atas usaha President Trump, TikTok kembali di Amerika,” kata TikTok dalam notifikasinya.

    Diketahui, Chew juga pada Desember 2024 sudah datang ke rumah Trump di Mar-a-Lago, Florida. Publik tampaknya masih harus menunggu proses negosiasi apa yang akan terjadi antara pemerintah AS dan TikTok.

    Terakhir, Trump mengatakan dirinya mempertimbangkan kemungkinan CEO Tesla Elon Musk atau pendiri Oracle Larry Ellison untuk membeli bisnis TikTok di Amerika.

    (fay/fyk)

  • TikTok Gelap di AS, Trump Berjanji Selamatkan Aplikasi Populer

    TikTok Gelap di AS, Trump Berjanji Selamatkan Aplikasi Populer

    JAKARTA – TikTok resmi berhenti beroperasi untuk 170 juta pengguna di Amerika Serikat pada Sabtu malam, 19 Januari sebelum undang-undang yang melarang aplikasi ini berlaku pada Minggu, 19 Januari. Namun, Presiden AS terpilih Donald Trump menyatakan dalam unggahan di Truth Social bahwa ia akan berusaha menyelamatkan TikTok.

    “SELAMATKAN TIKTOK!” tulis Trump sehari sebelum pelantikannya. Ia juga mengatakan kemungkinan besar akan memberikan perpanjangan waktu 90 hari untuk aplikasi tersebut setelah ia menjabat pada Senin. Pernyataan Trump ini muncul di tengah pemberitahuan resmi dari TikTok kepada penggunanya bahwa aplikasi tersebut sementara waktu tidak dapat digunakan di AS.

    Pesan TikTok untuk Pengguna

    Dalam pemberitahuan resminya, TikTok menulis: “Sebuah undang-undang yang melarang TikTok telah diberlakukan di AS. Sayangnya, itu berarti Anda tidak dapat menggunakan TikTok untuk sementara. Kami beruntung karena Presiden Trump telah menyatakan bahwa ia akan bekerja dengan kami untuk mencari solusi agar TikTok dapat kembali beroperasi begitu ia menjabat. Mohon tetap pantau perkembangan lebih lanjut.”

    TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan asal China ByteDance, juga telah dihapus dari toko aplikasi Apple dan Google pada Sabtu malam. Selain TikTok, aplikasi lain milik ByteDance seperti CapCut dan Lemon8 turut tidak tersedia.

    Penutupan TikTok yang belum pernah terjadi sebelumnya membawa dampak besar, mulai dari hubungan AS-China, dinamika politik domestik AS, hingga ekosistem media sosial dan ekonomi pengguna aplikasi ini. TikTok yang telah menarik hampir separuh populasi AS memainkan peran penting dalam mendukung bisnis kecil, membentuk budaya daring, dan menjadi sumber penghasilan bagi jutaan orang.

    Menurut undang-undang yang disahkan tahun lalu dan disetujui Mahkamah Agung pada Jumat, TikTok diberi waktu hingga Minggu untuk memutus hubungan dengan induk perusahaannya di China atau menghentikan operasinya di AS guna meredakan kekhawatiran tentang ancaman terhadap keamanan nasional.

    Pengguna Cari Alternatif Baru

    Dengan tidak berfungsinya TikTok, banyak pengguna beralih ke aplikasi alternatif, termasuk RedNote yang berbasis di China. Sementara itu, pesaing seperti Meta dan Snap mengalami kenaikan harga saham di tengah spekulasi meningkatnya jumlah pengguna dan pendapatan iklan.

    Di media sosial, tagar seperti #TikTokRefugee dan #SaveTikTok menjadi trending, dengan banyak pengguna yang mengungkapkan kesedihan atas kehilangan platform tersebut. Salah satu pengguna menulis di platform X (dulu disebut Twitter): “Aku tidak menyangka mereka benar-benar akan mematikan TikTok. Sekarang aku sedih dan merindukan teman-teman yang aku buat di sana. Semoga semuanya kembali dalam beberapa hari.”

    Sementara itu, pencarian daring untuk layanan VPN melonjak tajam setelah akses TikTok dibatasi, menurut data Google Trends. Pengguna di Instagram juga menyuarakan kekhawatiran tentang pesanan barang dari TikTok Shop yang belum diterima.

    Trump Beri Harapan Baru

    Presiden terpilih Trump menyatakan komitmennya untuk mencari solusi agar TikTok dapat kembali beroperasi di AS. Dalam wawancara dengan NBC, Trump mengatakan, “Perpanjangan waktu 90 hari kemungkinan besar akan diberikan karena ini adalah langkah yang tepat. Jika saya memutuskan untuk melakukannya, saya akan mengumumkannya pada hari Senin.”

    I just spoke to Chairman Xi Jinping of China. The call was a very good one for both China and the U.S.A. It is my expectation that we will solve many problems together, and starting immediately. We discussed balancing Trade, Fentanyl, TikTok, and many other subjects. President Xi…

    — Donald J. Trump Posts From His Truth Social (@TrumpDailyPosts) January 17, 2025

    CEO TikTok, Shou Zi Chew, dijadwalkan menghadiri pelantikan presiden pada Minggu dan menghadiri rapat umum bersama Trump. Langkah ini dilihat sebagai upaya diplomasi untuk mempercepat solusi.

    ByteDance, yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh investor institusional seperti BlackRock dan General Atlantic, menghadapi berbagai tawaran untuk mengakuisisi operasinya di AS. Beberapa laporan media menyebutkan bahwa Elon Musk juga telah mengadakan pembicaraan tentang kemungkinan membeli operasi TikTok di AS, meskipun ByteDance telah membantahnya.

    Tantangan ke Depan

    Sementara Trump memberikan harapan bagi pengguna TikTok, Pemerintah China melalui Kedutaan Besarnya di Washington mengkritik larangan tersebut. “China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sahnya,” ujar seorang juru bicara.

    TikTok, dengan valuasi yang diperkirakan mencapai 50 miliar dolar AS (Rp819 triliun), kini berada di persimpangan jalan. Masa depan aplikasi ini di AS akan sangat bergantung pada langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan Trump setelah ia resmi menjabat. Sementara itu, jutaan pengguna AS hanya bisa menunggu dengan harapan bahwa platform yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan mereka akan segera kembali.

  • Top 3 Tekno: Deretan Fitur Baru WhatsApp hingga Kehadiran Bos Teknologi di Pelantikan Donald Trump – Page 3

    Top 3 Tekno: Deretan Fitur Baru WhatsApp hingga Kehadiran Bos Teknologi di Pelantikan Donald Trump – Page 3

    Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 dijadwalkan akan digelar pada Senin, 20 Januari 2025, waktu sempat. Kabarnya, acara besar ini bakal dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dunia, termasuk para CEO raksasa teknologi.

    Menurut laporan Time, Minggu (19/1/2025), CEO TikTok Shou Chew; founder Amazon Jeff Bezos; CEO Apple Tim Cook; CEO Meta Mark Zuckerberg, hingga CEO Tesla Elon Musk akan hadiri pelantikan Donald Trump ini.

    Kabarnya, para CEO raksasa teknologi ini akan duduk di podium bersama mantan Presiden, keluarga Trump, dan para calon anggota Kabinet baru Donald Trump. Kehadiran mereka menunjukkan hubungan strategis dengan pemerintahan Trump yang baru.

    CEO TikTok, Shou Zi Chew, kabarnya mendapat undangan langsung untuk hadir dalam pelantikan Trump dan kabarnya diundang langsung untuk duduk di podium berama para bos perusahaan teknologi lainnya.

    Kehadiran ini dinilai sebagai sinyal meredanya ketegangan antara Trump dan TikTok sebelumnya, dan rencana Presiden AS ke-47 bakal membatalkan rencana pemblokiran TikTok di AS.

    CEO Meta, Mark Zuckerberg, kabarnya juga akan hadir di US Capitol. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya memperkuat relasi dengan Trump.

    Buktinya, Meta langsung melakukan perombakan besar-besaran seperti mengganti pemeriksa fakta independen dengan ‘catatan komunitas’ dan menunjuk bos UFC, Dana White, ke dewan direksi.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Sempat Ditunda, AS Tutup Layanan TikTok

    Sempat Ditunda, AS Tutup Layanan TikTok

    Jakarta

    TikTok dikabarkan menutup layanannya di Amerika Serikat (AS) sejak Sabtu (18/1/2025). Informasi tersebut diterima para penggunanya di AS kala membuka media sosial asal China tersebut.

    Dikutip dari laporan Anadolu Ajansi, TikTok menutup layanannya untuk sementara. Dalam sebuah pesan pemberitahuan, TikTok menyesalkan undang-undang AS yang melarang operasionalnya di AS.

    “Kami menyesalkan bahwa undang-undang AS yang melarang TikTok akan berlaku pada 19 Januari dan memaksa kami untuk menghentikan sementara layanan kami,” kata aplikasi berbagi video populer itu dalam sebuah pesan kepada semua pengguna, sebagaimana dikutip Anadolu, Minggu (19/1/2025).

    Dalam keterangan tersebut, TikTok juga mengaku hendak berupaya memulihkan layanan di AS segara mungkin. TikTok juga menghargai dukungan para penggunanya. “Kami sedang berupaya memulihkan layanan kami di AS sesegera mungkin, dan kami menghargai dukungan Anda. Nantikan informasi selanjutnya,” katanya.

    Untuk diketahui, Mahkamah Agung AS menetapkan hukum untuk melarang operasional TikTok, kecuali perusahaan induk yang berbasis di China, yakni ByteDance, melepas aplikasi tersebut.

    Pengadilan memutuskan bahwa ultimatum penarikan diri atau pelarangan tidak melanggar hak Amandemen Pertama perusahaan dalam Konstitusi AS. Gedung Putih mengatakan bahwa aplikasi media sosial China itu harus tetap tersedia di AS, tetapi di bawah kepemilikan Amerika untuk mengatasi masalah keamanan nasional.

    Presiden terpilih Donald Trump, yang telah menunjukkan simpati pada TikTok, akan kembali ke Gedung Putih pada hari Senin untuk memulai masa jabatan keduanya, satu hari setelah batas waktu bagi TikTok untuk melakukan divestasi.

    Trump mendesak pengadilan tinggi untuk menunda keputusan tersebut demi negosiasi. CEO TikTok Shou Zi Chew diperkirakan akan menghadiri pelantikan Trump. Undang-undang bipartisan, yang disahkan oleh Kongres dan ditandatangani oleh Joe Biden pada bulan April, memberi ByteDance waktu 270 hari untuk melakukan divestasi atau menghadapi larangan.

    (rrd/rrd)

  • Pelarangan TikTok di AS Ditunda, Trump Kasih Perpanjangan Waktu 90 Hari

    Pelarangan TikTok di AS Ditunda, Trump Kasih Perpanjangan Waktu 90 Hari

    Jakarta

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menangguhkan larangan operasional selama 90 hari bagi aplikasi asal China, TikTok. Ia mengatakan, larangan bagi TikTok tidak akan diumumkan pada hari pelantikannya pada Senin (20/1/2025) di Washington, besok.

    Mengutip laporan Reuters, TikTok saat ini memiliki pengguna 170 juta di AS. Adapun para pengguna TikTok mengaku cemas karena bakal ditutup otoritas AS pada Jumat (17/1/2025) kemarin.

    “Perpanjangan 90 hari adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat. Jika saya memutuskan untuk melakukannya, saya mungkin akan mengumumkannya pada hari Senin,” kata Trump sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (19/1/2025).

    Adapun TikTok sendiri disebut berhasil memikat hampir setengah dari seluruh warga AS, memberdayakan bisnis kecil, dan membentuk budaya daring. Larangan itu kemungkinan dapat ditangguhkan jika Pemerintahan Presiden Joe Biden memberikan jaminan kepada perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google bahwa mereka tidak akan menghadapi tindakan penegakan hukum saat larangan berlaku.

    Berdasarkan undang-undang yang disahkan tahun lalu dan resmi berlaku pada Jumat lalu oleh Mahkamah Agung, TikTok memiliki waktu hingga hari Minggu untuk memutuskan hubungan dengan induknya yang berkantor pusat di China, ByteDance.

    Sementara Gedung Putih, menegaskan bahwa pemerintahan Trump perlu mengambil tindakan dan kemungkinan penutupan pada hari Minggu.

    TikTok tidak menanggapi permintaan komentar atas pernyataan baru Gedung Putih tersebut. Kedutaan Besar China di Washington pada hari Jumat menuduh AS menggunakan kekuasaan negara yang tidak adil untuk menekan TikTok.

    “China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingannya yang sah,” kata seorang juru bicara.

    Diketahui, Mahkamah Agung dengan suara bulat menetapkan larangan tersebut dengan dalih hukum keamanan nasional. Tanpa keputusan Biden untuk secara resmi menunda 90 hari pada batas waktu, perusahaan yang menyediakan layanan untuk TikTok atau menjadi host aplikasi tersebut dapat menghadapi tanggung jawab keuangan yang sangat besar.

    Sebelumnya, Trump mencoba melarang dan memaksa divestasi TikTok pada tahun 2020 tetapi diblokir oleh pengadilan AS. Akibat ketidakpastian operasional TikTok, para pengguna mulai beralih ke alternatif lain termasuk RedNote yang berbasis di China. Rivals Meta, hingga Snap.

    Jika melihat saham aplikasi alternatif tersebut, tercatat naik bulan ini menjelang larangan TikTok, karena investor bertaruh pada masuknya pengguna dan iklan. Perusahaan pemasaran yang bergantung pada TikTok telah bergegas menyiapkan rencana darurat.

    Namun begitu, terdapat sinyal TikTok bisa bangkit kembali di bawah kepemimpinan Trump lantaran dianggap ingin mengejar resolusi politik atas masalah tersebut. CEO TikTok, Shou Zi Chew, juga dikabarkan berencana menghadiri pelantikan presiden AS dan menghadiri rapat umum bersama Trump pada hari Minggu.

    (kil/kil)

  • Trump Buka Peluang Tunda Blokir TikTok di AS Selama 90 Hari

    Trump Buka Peluang Tunda Blokir TikTok di AS Selama 90 Hari

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya kemungkinan besar akan memberi TikTok penundaan pemblokiran selama 90 hari. Trump akan menjabat sebagai Presiden AS mulai besok, sementara batas waktu TikTok untuk memenuhi persyaratan untuk beroperasi di AS berakhir hari ini.

    Dilansir BBC, Minggu (19/1/2025), Trump mengatakan kepada NBC News bahwa pengumuman tentang masalah tersebut kemungkinan akan dilakukan pada hari Senin atau tepat setelah dia menjabat.

    Hal itu terjadi setelah platform media sosial tersebut memperingatkan layanannya akan dinonaktifkan pada hari Minggu kecuali pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang segera lengser memberi jaminan larangan tersebut tidak akan diberlakukan. Mahkamah Agung AS pada hari Jumat menegakkan hukum yang melarang aplikasi tersebut di AS kecuali perusahaan induknya yang berbasis di China, ByteDance, menjual platform tersebut sebelum tanggal 19 Januari. ByteDance sendiri menolak untuk mencari pembeli.

    “Perpanjangan 90 hari adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat. Anda tahu, itu tepat. Kita harus melihatnya dengan saksama. Ini situasi yang sangat besar,” kata Trump dalam wawancara telepon dengan NBC News.

    Dia menyampaikan pernyataan serupa beberapa jam kemudian kepada ABC News. Dia mengaku akan mencari solusi atas masalah tersebut.

    “Baiklah, seperti yang Anda ketahui, sayalah yang akan mengambil keputusan. Kemungkinan besar, saya akan memperpanjangnya selama 90 hari – Anda mungkin tahu perpanjangan selama 90 hari. Saya akan melakukannya sampai kita menemukan solusinya,” ujarnya.

    “Kami tidak melihat alasan bagi TikTok atau perusahaan lain untuk mengambil tindakan dalam beberapa hari ke depan sebelum pemerintahan Trump mulai menjabat pada Senin. Kami telah menetapkan posisi kami dengan jelas dan lugas tindakan untuk menerapkan undang-undang ini akan menjadi tanggung jawab pemerintahan berikutnya. Jadi, TikTok dan perusahaan lain harus menyampaikan kekhawatiran apa pun kepada mereka,” ujarnya.

    Trump mengatakan dia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan membahas TikTok, di antara berbagai isu lainnya. CEO TikTok Shou Zi Chew diperkirakan akan menjadi salah satu eksekutif teknologi yang hadir dalam pelantikan Trump.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Trump Bakal Tunda Pemblokiran TikTok Selama 90 Hari

    Trump Bakal Tunda Pemblokiran TikTok Selama 90 Hari

    Jakarta

    Pengguna internet di Amerika Serikat dilaporkan sudah tidak bisa lagi mengakses TikTok, bahkan aplikasi milik Bytedance ini sudah tidak muncul di toko aplikasi Google dan Apple.

    Hal tersebut disebabkan setelah undang-undang mengenai pelarangan terhadap platform asal China mulai diberlakukan Minggu (19/1/2025).

    Namun, beberapa hari sebelum TikTok diblokir, presiden terpilih AS Donald Trump telah memberikan isyarat yang akan memberikan penangguhan pmeblokiran TikTok selama 90 hari setelah ia menjabat pada Senin (20/1/2025).

    Ini berarti TikTok masih bisa beroperasi di Amerika Serikat sampai mendapatkan solusi agar tidak diblokir setelah waktu yang ditentukan

    “Penangguhan 90 hari ini adalah hal yang sangat mungkin terjadi, karena ini memang layak diberikan. Anda tahu, ini layak diberikan. Kami akan mempertimbangkan dengan seksama. Ini adalah situasi yang sangat pelik,” kata Trump sebagaimaan dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (19/1/2025).

    Masa depan TikTok terancam karena adanya undang-undang yang mengharuskan TikTok untuk mengakhiri hubungan dengan perusahaan induknya di China atau jika tidak mereka harus menghentikan operasinya di Amerika Serikat.

    Pada Jumat (17/1/2025), Mahkamah Agung menguatkan undang-undang tersebut, dengan menyoroti perlunya undang-undang tersebut demi keamanan nasional.

    Akan tetapi dengan tidak adanya penundaan secara resmi dari Trump, perusahaan-perusahaan seperti Apple, Oracle, dan Google yang mendukung atau menyediakan aplikasi TikTok di app store-nya kemungkinan akan menghadapi konsekuensi finansial dan hukum.

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebutkan bahwa tidak ada tindakan segera yang diperlukan untuk TikTok atau perusahaan lain sampai pemerintahan Trump menjabat.

    Namun, untuk mendapatkan penangguhan akan membutuhkan kesepakatan konkret bagi ByteDance untuk menyelesaikan disinvestasi aplikasi pada pertengahan April. Hal ini merupakan hambatan utama yang perlu diselesaikan.

    Menurut pandangan para ahli, Trump mungkin akan mencari resolusi politik untuk menyelamatkan TikTok dengan menerapkan persyaratan yang ketat.

    ByteDance saat ini terlibat dalam negosiasi berbagai opsi lain yang mencakup kesepakatan divestasi dan potensi merger.

    Sementara itu, Beijing menentang tindakan AS dan menyebutnya sebagai penindasan yang tidak adil. Di sisi lain, para ahli industri percaya bahwa TikTok masih akan menghidupkan kembali dirinya sendiri di bawah entitas yang telah direstrukturisasi dan mematuhi peraturan AS.

    Pada Jumat lalu Trump mengaku sudah berdiskusi dengan Presiden China Xi Jinping dan salah satu topik pembicaraannya adalah TikTok. Lalu CEO TIkTok Shou Zi Chew pun ikut diundang dan akan menghadiri pelantikan Trump, bersama dengan sejumlah bos perusahaan teknologi lain.

    (jsn/jsn)

  • Donald Trump Beri TikTok 90 Hari Tambahan, Nasib Aplikasi Tetap Tidak Pasti – Page 3

    Donald Trump Beri TikTok 90 Hari Tambahan, Nasib Aplikasi Tetap Tidak Pasti – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Nasib TikTok di Amerika Serikat mendapatkan ’nyawa tambahan’. Hal ini diungkap oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Mengutip South China Morning Post, Minggu (19/1/2025), Presiden terpilih Donald Trump mengindikasikan akan memberi waktu tambahan selama 90 hari bagi aplikasi video pendek ini untuk tetap beroperasi di AS.

    Dalam wawancara bersama NBC, Trump akan mengumumkan keputusan penangguhan pemblokiran TikTok pada hari Senin—-tepat pada hari pelantikan dirinya sebagai Presiden AS ke-47.

    TikTok sebelumnya menghadapi ancaman penutupan pada Minggu, 19 Januari 2025, jika perusahaan induknya, ByteDance, gagal menjual aplikasi tersebut kepada perusahaan bersisi di AS.

    Langkah ini adalah bagian dari kebijakan keamanan nasional mendorong pemindahan data pengguna AS agar tidak dikelola oleh entitas asing, dan kekhawatiran tentang keamanan nasional.

    Namun, Donald Trump membuka peluang perpanjangan waktu 90 hari. “Perpanjangan 90 hari adalah opsi sangat memungkinkan besar akan dilakukan, karena itu tepat,” kata Trump dalam wawancara.

    Respons TikTok dan CEO Shou Zi Chew

    CEO TikTok, Shou Chew, menyampaikan langsung tanggapan dirinya beberapa jam setelah MA mengeluarkan keputusan tentang pemblokiran TikTok di AS.

    “Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump atas komitmennya untuk bekerja sama dengan kami guna menemukan solusi yang membuat TikTok tetap tersedia di Amerika Serikat,” kata Shou Chew.

    “Ini adalah pendirian yang kuat untuk Amandemen Pertama dan menentang penyensoran sewenang-wenang,” kata CEO TikTok tersebut.

    TikTok serlah menjadi sorotan sejak 2020 karena dianggap mengancam keamanan nasional dengan pengelolaan data pengguna AS oleh ByteDance, perusahaan asal China.

    Pemerintahan sebelumnya mengajukan tuntutan agar ByteDance menjual platform tersebut kepada perusahaan AS atau TikTok ditutup.