Tag: Shinta Kamdani

  • Pengusaha Sambut Baik Pabrik Baterai EV CATL, Ciptakan Insentif Pasar Hilirisasi Nikel

    Pengusaha Sambut Baik Pabrik Baterai EV CATL, Ciptakan Insentif Pasar Hilirisasi Nikel

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik mega proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV). Ekosistem itu dinilai dapat menciptakan insentif pasar bagi hilirisasi nikel.

    Adapun proyek yang dimaksud adalah proyek hasil investasi bersama perusahaan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan PT Industri Baterai Indonesia (IBC). CBL merupakan anak usaha dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL).

    Proyek tersebut pun baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Minggu (29/6/2025).  proyek hilirisasi nikel ini dibangun di Kawasan Industri PT Feni Haltim (FTH), Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, untuk hulu.

    Sementara untuk hilir, dibangun pabrik di kawasan Artha Industrial Hill (AIH) dan Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat.

    Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani menilai, ekosistem pabrik itu dapat mendukung industri EV yang sedang berkembang di Indonesia. Pabrik itu juga menjadi katalisator untuk  percepatan industrialisasi pada sektor-sektor lainnya di Tanah Air.

    “Kehadiran ekosistem baterai EV bisa dipastikan akan sangat membantu dan menciptakan insentif pasar bagi hilirisasi nikel dan barang tambang lainnya di Indonesia,” ucap Shinta kepada Bisnis.

    Namun, lanjut Shita, perlu dipahami bahwa ekosistem baterai EV hanya bisa menciptakan insentif pasar yang tinggi, apabila dikelola dengan mengindahkan prinsip berkelanjutan/sustainable, minim dampak lingkungan, dan rendah emisi.

    Oleh karena itu, seluruh supply chain ekosistem EV perlu memperhatikan dan mengedepankan implementasi prinsip keberlanjutan dalam seluruh proses bisnisnya. Ini mulai dari penambangan nikel hingga proses manufaktur baterai.

    “Kami berharap agar seiring dengan terbentuknya ekosistem baterai EV, praktik penambangan, supply chain dan proses produksi EV di Indonesia juga semakin mengadopsi sustainability excellence,” kata Shina.

    Menurutnya, hal ini menjadi keniscayaan agar dampak ekonomi yang ingin diciptakan lebih optimal. Shinata juga mengatakan, nilai ini dapat dilakukan secara nasional, pihaknya meyakini hilirisasi pada sektor-sektor lain di luar EV, bisa lebih mudah dan lebih cepat direplikasi.

    Terkait dampaknya, dia meyakini kehadiran ekosistem baterai EV di Indonesia akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha. Ini khususnya di sektor EV nasional.

    “Ini karena bila baterai EV bisa diproduksi sepenuhnya di Indonesia, supply chain EV di Indonesia bisa menjadi jauh lebih efisien dan kompetitif,” ujarnya.

    Kendati, Shinta mengatakan hal itu dilakukan dengan catatan. Menurutnya, pemerintah harus bisa memastikan kepastian berusaha dan efisiensi iklim investasi Indonesia di sektor terkait. Hal ini bisa dilakukan dengan simplifikasi regulasi, debirokratisasi, dan harmonisasi berbagai peraturan industri serta peraturan perdagangan supply chain terkait.

    “Kami berharap pemerintah juga fokus melakukan upaya-upaya upskilling atau reskilling pekerja agar penyerapan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan ekosistem EV bisa lebih mudah dan cepat dilakukan sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri yang ada,” tutup Shinta.

    Asal tahu saja, proyek hilirisasi nikel ini dibangun di Kawasan Industri PT Feni Haltim (FTH), Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, untuk hulu. FTH sendiri merupakan perusahaan patungan antara Hong Kong CBL Limited (HKCBL) dan ANTAM.

    Sementara untuk hilir, dibangun pabrik di kawasan Artha Industrial Hill (AIH) dan Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat. Proyek yang dibangun di atas lahan seluas 3.023 hektare (Ha) itu memiliki masa pembangunan selama lima tahun (2024-2029). Sedangkan khusus di hilir atau pabrik di Karawang dibangun di lahan seluas 43 Ha.

    Proyek ini ini mencakup enam sub proyek utama. Perinciannya, lima sub proyek di Halmahera yakni pengembangan tambang nikel laterit, peleburan pirometalurgi, peleburan hidrometalurgi, produksi material baterai, dan daur ulang baterai. Sedangkan, satu sub proyek di Karawang, yakni manufaktur baterai. 

    Khusus proyek pabrik baterai lithium ion di Karawang, IBC dan CBL membentuk perusahaan patungan bernama PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB).

    Pabrik ini direncanakan memiliki kapasitas awal sebesar 6,9 GWh per tahun pada fase pertama yang akan mulai beroperasi pada akhir 2026, dan akan diekspansi hingga mencapai kapasitas total 15 GWh per pada fase kedua. Adapun total investasi dari proyek ini mencapai US$5,9 miliar atau setara Rp96,04 triliun (asumsi kurs Rp16.278 per dolar AS).

  • Pengusaha Merapat! Ikutan Diplomat Success Challenge Season 16 Yuk Biar Naik Kelas

    Pengusaha Merapat! Ikutan Diplomat Success Challenge Season 16 Yuk Biar Naik Kelas

    Jakarta: Buat kamu para pengusaha yang ingin naik level yuk merapat. Diplomat Success Challenge (DSC) Season 16 resmi dibuka hari ini, Jumat, 13 Juni 2025.

    Program Inkubasi kewirausahaan terbesar di Indonesia kembali hadir dengan membawa
    semangat baru dan komitmen untuk menciptakan peluang-peluang usaha baru yang bisa berdampak kepada masyarakat. DSC Season 16 tahun 2025 hadir di tengah dinamika kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebesor 4,87% jika dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 5,11%. 

    Lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini menjadi salah satu faktor terjadinya banyak PHK yang terjadi sejak awal tahun 2025 ini. Oleh karena itu, DSC Season 16 berkomitmen untuk menciptakan solusi bagi tantangan ekonomi Indonesia saat ini.

    “Beragamnya tantangan ekonomi Indonesia saat ini, menjadikan semangat kolaborasi bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi menjadi pondasi bagi terciptanya solusi inovatit di masa depan. Oleh karena itu, DSC di tahun ini banyak menggandeng perwakilan dari sektor usaha, seperti APINDO dan Food Startup Indonesia (FSI), hingga kolaborasi dengan Institusi pendidikan dan budaya.” ujar Founding Father don Ketua Dewan Komisioner DSC, Surjanto Yasaputera dalam acara Kick Off DSC Season 16 di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025.

    Baca juga: Lebih dari 9.700 Pelajar Terinspirasi Jadi Wirausahawan Muda

    Kolaborasi DSC dengan banyak pihak eksternal merupakan sebuah inisio menjawab tantangan ekonomi indonesia saat ini. Dengan kata lain, DSC berkomitmen untuk menjadi penggerak bagi munculnya kolaborasi dan dampak dari sektor ekonomi dan usaha dalam negeri.

    “DSC adalah salah satu partner strategis APINDO untuk mewujudkan Indonesia Incorporated, di mana kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bisa terjalin demi menciptakan ekonomi yang lebih resilien dan berdaya saing tinggi ke depan.” ungkap Shinta Kamdani, Ketua Umum APINDO.
     

    Menginjak tahun ke-16 ini, DSC mengusung tema ‘Wujud sinergi Kolaborasi’ untuk menguatkan posisinya sebagai ecosystem hub bagi pelaku usaha di Indonesia. Ekosistem kewirausahaan ini merupakan kumpulan DEN (Diplomat Entrepreneurs Network) atau alumni peserta DSC setiap musimnya. 

    Ekosistem ini terbukti berhasil melahirkan beberapa kolaborasi antar-DEN yang tidak hanya memperkuat bisnis mereka masing-masing, tetapi juga menciptakan peluang terbukanya lapangan pekerjaan baru yang lebih berdampak kepada masyarakat.

    “Kolaborasi merupakan cerminan budaya Indonesia yang sejak dahulu mengajarkan kita bagaimana kolaborasi bisa mendekatkan segala perbeddan struktural yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, #BersamaDSC Season 16 di tahun ini akan menjadi tempat berkumpulnya segala inovasi usaha yang sudah memanfaatkan kemajuan era
    digital tanpa melupakan nilai-nilai kebangsaan kita, yaitu semangat gotong-royong dan kebersamaan,” kata Bogi Edric Chandra, Program Initiator Diplomat Success Challenge.

    Selain menjadi ajang kompetisi usaha dengan total hibah sebesar Rp 2,5 miliar, DSC Season 16 juga akan menghadirkan para coach berpengalaman seperti M. Jupaka (Serialpreneur), Andanu Prasetyo (CEO of Maka Group, Founder Toko Kopi Tuku), Nilamsari (Founder Kebab Turki Baba Rafi, CEO PT Nava Sari Kreasi), dan Arief Budiman (CEO Agrindo). Mereka hadir untuk mendampingi perjalanan para Challengers dan DEN dalam peran mereka sebagai Incubator Master.

    DSC Season 16 juga kemball menghadirkan para Dewan Komisioner DSC, seperti Surjanto Yasaputera (Ketua Dewan Komisioner DSC), Helmy Yahya, dan Antarina SF Amir. Para Challengers dan DEN akon berkesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan dewan komisioner yang tentu saja bisa menambah menaikkan level pengusahan, baik dari valeu pengembangan diri dan aspek bisnis pengusaha ke depan.
    Cara Ikutan DSC Season 16

    Season 16 mengundang para pelaku usaha tanah air yang mewujudkan ide bisnis ataupun meningkatkan skala bisnisnya. Segera daftarkan ide bisnismu sebelum 13 September 2025 melalui laman www.diplomatsukses.com.

    Jakarta: Buat kamu para pengusaha yang ingin naik level yuk merapat. Diplomat Success Challenge (DSC) Season 16 resmi dibuka hari ini, Jumat, 13 Juni 2025.
     
    Program Inkubasi kewirausahaan terbesar di Indonesia kembali hadir dengan membawa
    semangat baru dan komitmen untuk menciptakan peluang-peluang usaha baru yang bisa berdampak kepada masyarakat. DSC Season 16 tahun 2025 hadir di tengah dinamika kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebesor 4,87% jika dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 5,11%. 
     
    Lesunya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini menjadi salah satu faktor terjadinya banyak PHK yang terjadi sejak awal tahun 2025 ini. Oleh karena itu, DSC Season 16 berkomitmen untuk menciptakan solusi bagi tantangan ekonomi Indonesia saat ini.

    “Beragamnya tantangan ekonomi Indonesia saat ini, menjadikan semangat kolaborasi bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi menjadi pondasi bagi terciptanya solusi inovatit di masa depan. Oleh karena itu, DSC di tahun ini banyak menggandeng perwakilan dari sektor usaha, seperti APINDO dan Food Startup Indonesia (FSI), hingga kolaborasi dengan Institusi pendidikan dan budaya.” ujar Founding Father don Ketua Dewan Komisioner DSC, Surjanto Yasaputera dalam acara Kick Off DSC Season 16 di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025.
     
    Baca juga: Lebih dari 9.700 Pelajar Terinspirasi Jadi Wirausahawan Muda
     

    Kolaborasi DSC dengan banyak pihak eksternal merupakan sebuah inisio menjawab tantangan ekonomi indonesia saat ini. Dengan kata lain, DSC berkomitmen untuk menjadi penggerak bagi munculnya kolaborasi dan dampak dari sektor ekonomi dan usaha dalam negeri.
     
    “DSC adalah salah satu partner strategis APINDO untuk mewujudkan Indonesia Incorporated, di mana kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bisa terjalin demi menciptakan ekonomi yang lebih resilien dan berdaya saing tinggi ke depan.” ungkap Shinta Kamdani, Ketua Umum APINDO.
     

    Menginjak tahun ke-16 ini, DSC mengusung tema ‘Wujud sinergi Kolaborasi’ untuk menguatkan posisinya sebagai ecosystem hub bagi pelaku usaha di Indonesia. Ekosistem kewirausahaan ini merupakan kumpulan DEN (Diplomat Entrepreneurs Network) atau alumni peserta DSC setiap musimnya. 
     
    Ekosistem ini terbukti berhasil melahirkan beberapa kolaborasi antar-DEN yang tidak hanya memperkuat bisnis mereka masing-masing, tetapi juga menciptakan peluang terbukanya lapangan pekerjaan baru yang lebih berdampak kepada masyarakat.
     
    “Kolaborasi merupakan cerminan budaya Indonesia yang sejak dahulu mengajarkan kita bagaimana kolaborasi bisa mendekatkan segala perbeddan struktural yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, #BersamaDSC Season 16 di tahun ini akan menjadi tempat berkumpulnya segala inovasi usaha yang sudah memanfaatkan kemajuan era
    digital tanpa melupakan nilai-nilai kebangsaan kita, yaitu semangat gotong-royong dan kebersamaan,” kata Bogi Edric Chandra, Program Initiator Diplomat Success Challenge.
     
    Selain menjadi ajang kompetisi usaha dengan total hibah sebesar Rp 2,5 miliar, DSC Season 16 juga akan menghadirkan para coach berpengalaman seperti M. Jupaka (Serialpreneur), Andanu Prasetyo (CEO of Maka Group, Founder Toko Kopi Tuku), Nilamsari (Founder Kebab Turki Baba Rafi, CEO PT Nava Sari Kreasi), dan Arief Budiman (CEO Agrindo). Mereka hadir untuk mendampingi perjalanan para Challengers dan DEN dalam peran mereka sebagai Incubator Master.
     
    DSC Season 16 juga kemball menghadirkan para Dewan Komisioner DSC, seperti Surjanto Yasaputera (Ketua Dewan Komisioner DSC), Helmy Yahya, dan Antarina SF Amir. Para Challengers dan DEN akon berkesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan dewan komisioner yang tentu saja bisa menambah menaikkan level pengusahan, baik dari valeu pengembangan diri dan aspek bisnis pengusaha ke depan.
    Cara Ikutan DSC Season 16

    Season 16 mengundang para pelaku usaha tanah air yang mewujudkan ide bisnis ataupun meningkatkan skala bisnisnya. Segera daftarkan ide bisnismu sebelum 13 September 2025 melalui laman www.diplomatsukses.com.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Resmi Dikukuhkan, DPP Apindo Banten Janji Ciptakan Iklim Investasi hingga Lapangan Kerja – Page 3

    Resmi Dikukuhkan, DPP Apindo Banten Janji Ciptakan Iklim Investasi hingga Lapangan Kerja – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Kepengurusan Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Banten (Apindo) 2024-2029 resmi dikukuhkan, Selasa (3/6/2025). Tak hanya melakukan pengukuhan, agenda tersebut juga meliputi Rapat Kerja serta Konsultasi Provinsi Banten tahun 2025.

    Dalam agenda itu, dihadiri oleh jajaran pengurus Apindo dari tingkat nasional dan daerah, Wakil Gubernur Banten, asosiasi dunia usaha, akademisi, serta mitra strategis dari berbagai sektor industri.

    Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Apindo, Shinta Kamdani menjelaskan target Apindo Banten secara nasional. Pihaknya tetap akan fokus terhadap visi Apindo.

    “Ke depan saat ini kami fokus daripada visi Apindo. Ini adalah untuk bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif, kompetitif, berkelanjutan, tapi yang utama untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya.

    Shinta juga menjelaskan, pihaknya akan fokus terhadap empat area utama. Yaitu ketenagakerjaan, investasi, UMKM dan advokasi kebijakan.

     

  • RI Krisis Lapangan Kerja! Lulusan PT Makin Banyak yang Menganggur

    RI Krisis Lapangan Kerja! Lulusan PT Makin Banyak yang Menganggur

    Jakarta, Beritasatu.com – Kericuhan saat acara Job Fair Bekasi Pasti Kerja Expo yang digelar Pemkab Bekasi di Convention Center President University, Cikarang Utara, Selasa (27/5/2025), menjadi potret krisis lapangan kerja melanda Tanah Air. 

    Para pencari kerja berdesak-desakan, bahkan diwarnai perkelahian saat berebut scan QR Code. Belasan orang pingsan dalam kericuhan tersebut. 

    Plt Kadisnaker Kabupaten Bekasi Nur Hidayah Setyowati mengatakan sekitar 25.000 pencari kerja mengikuti job fair. Padahal, hanya 2.517 lowongan kerja yang disediakan dari 64 perusahaan.

    Brief Update BDS Alliance oleh Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (Makpi) menyebut peristiwa itu menggambarkan kerasnya persaingan mendapatkan pekerjaan di Indonesia. 

    Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional BPS yang dirilis pada 5 Mei 2025 terlihat, per Februari 2025 jumlah angkatan kerja sebanyak 149,38 juta orang. Dari jumlah itu, 4,76% di antaranya menganggur, atau sekitar 7,28 juta orang. 

    “Jumlah penganggur naik dari 7,20 juta menjadi 7,28 juta orang,” ungkap Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Pengangguran Lulusan Perguruan Tinggi Makin Meningkat, SD-SMA Menurun 

    Angka pengangguran ini naik 83,45 ribu orang (11,1%), dibandingkan pada Februari 2024. Lulusan SMA merupakan porsi terbesar, yakni 28,01%. Disusul SMK 22,37%, lalu SD atau lebih rendah 17,09%, dan tamatan SMP sebanyak 16,20%. 

    Kemudian lulusan diploma IV hingga S-3 sebanyak 13,89%, dan terendah lulusan diploma I-III sebanyak 2,44%.

    Namun, bila melihat tingkat pengangguran berdasarkan pendidikan tertinggi (PT), tamatan SMA dan SMK, mencatat tren penurunan. 

    Per Februari 2025, tamatan SMA tercatat 6,35%, turun dari 6,73% pada 2024, dan 7,69% pada 2023. Sementara SMK tahun ini tercatat 8%, turun dari 8,62% Februari 2024 dan 9,6% pada 2023. 

    Sebaliknya, pengangguran lulusan perguruan tinggi justru konsisten meningkat. Per Februari 2025, tingkat pengangguran lulusan perguruan tinggi (D-IV hingga S-3) mencapai 6,23%. Naik dari 5,52% pada Februari 2023, dan naik lagi menjadi 5,63% pada Februari 2024. 

    Proporsinya juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada Februari 2023 jumlahnya 9,43%, pada Februari 2024 naik jadi 12,21%, hingga tahun ini menjadi 13,89%. Dengan kata lain, 1,01 juta sarjana yang masih menganggur tahun ini.

    Kesulitan para lulusan perguruan tinggi mendapatkan pekerjaan juga terpotret dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) terbaru. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja pada April 2025 untuk kelompok sarjana berada di 104,6. Masih di level optimistis, di atas 100.

    Tetapi, angka ini turun dari Maret pada 107,2 dan Februari 115,8. Dalam 4 bulan, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja bagi kelompok sarjana sudah turun 28,4 poin. Sementara kelompok SMA sudah 2 bulan di level pesimistis, di bawah 100. Per April 2025 berada di angka 95,4, terendah sejak April 2022.

    Dalam kajiannya, ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia melihat, pada saat ekonomi merosot, tingkat pengangguran dengan pendidikan menengah dan tinggi cenderung meningkat lebih tajam dibanding pengangguran tamatan pendidikan rendah. 

    Saat krisis 1998, pengangguran lulusan pendidikan menengah dan tinggi masing-masing 10,95% dan 11,00%, sementara untuk yang tidak memiliki pendidikan formal atau hanya berpendidikan dasar jauh lebih rendah, 1,04% dan 2,70%. Begitu pula krisis 2008, pengangguran kelompok terdidik 11-12%, sementara yang kurang terdidik di bawah 6%. Dari pola itu, terlihat peningkatan pengangguran terdidik bisa menjadi indikator kemerosotan ekonomi.

    Kondisi lapangan kerja di Indonesia memang masih suram. Apalagi, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih berlanjut. 

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Shinta Kamdani mengatakan sepanjang Januari-Maret 2025 sudah 73.992 peserta BPJS Ketenagakerjaan yang berhenti dari kepesertaannya karena terkena PHK. 

    Ini selayaknya menjadi perhatian serius pemerintahan Presiden Prabowo. Bagaimanapun krisis lapangan kerja berpotensi menyulut krisis sosial lainnya. 

  • FAKTA tolak usulan revisi PP 28/2024 demi Indonesia Emas 2045

    FAKTA tolak usulan revisi PP 28/2024 demi Indonesia Emas 2045

    FAKTA Indonesia merespon pernyataan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Kamdani, yang disampaikan melalui media dan menyarankan revisi atas PP 28 Tahun 2024

    Jakarta (ANTARA) – Perkumpulan Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia menolak usulan revisi Peraturan Pemerintah (PP) 28 Tahun 2024 yang mengatur tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan atas kepentingan lain.

    “Kami menolak segala bentuk upaya revisi PP Nomor 28 Tahun 2024 demi terwujudnya Indonesia Emas 2045,” kata Ketua FAKTA Indonesia Ary Subagyo Wibowo di Jakarta, Sabtu.

    Hal itu disampaikan untuk merespon pernyataan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Kamdani, yang disampaikan melalui media dan menyarankan revisi atas PP 28 Tahun 2024.

    Menurut Ary, pernyataan tersebut terkesan lebih berpihak pada kepentingan industri tanpa mempertimbangkan dampak kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

    Alasan yang menyebut bahwa peraturan ini merugikan industri dinilai tidak tepat, karena justru peningkatan prevalensi PTM akan menambah beban pembiayaan negara dan menurunkan produktivitas nasional.

    “Argumentasi APINDO yang lebih mementingkan kepentingan industri bertentangan dengan amanat konstitusi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan nasional,” ucap Ary.

    Ary menjelaskan, prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, obesitas, dan gangguan kesehatan lainnya yang menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.

    Salah satu faktor yang turut berkontribusi yakni tingginya konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).

    Berdasarkan data International Diabetes Federation tahun 2021, Indonesia menempati peringkat kelima dunia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes usia dewasa terbanyak.

    Selain itu, Ary menyebut pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

    Selain itu, pasal 2 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia mengamanatkan bahwa, Kesehatan adalah hak asasi setiap orang dan merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memastikan bahwa hak ini terpenuhi bagi seluruh warga negaranya”.

    “Penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam melindungi warga negara dari dampak buruk zat adiktif yang terkandung dalam produk tembakau dan MBDK,” ujar Ary.

    Adapun perlindungan terhadap kesehatan masyarakat, kata Ary, semestinya menjadi prioritas utama dibandingkan kepentingan industri.

    Apalagi, untuk mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita, khususnya pada poin keempat tentang penguatan pembangunan sumber daya manusia, termasuk di bidang kesehatan. Maka implementasi PP 28 Tahun 2024 perlu didukung sepenuhnya.

    “Asta Cita bukan sekadar retorika, melainkan komitmen nyata Presiden dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berdaya saing,” ucap Ary.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Investasi China di Indonesia tambah lowongan kerja

    Investasi China di Indonesia tambah lowongan kerja

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda pasar ketenagakerjaan Indonesia sejak tahun lalu dan berlanjut hingga awal 2025, pemerintah terus menggenjot penciptaan lapangan kerja melalui peningkatan investasi, baik investasi yang bersumber dari dalam negeri maupun asing, termasuk dari China.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengungkapkan bahwa sepanjang 2024, sebanyak 257.471 peserta BPJS Ketenagakerjaan mengalami PHK. Sementara itu, pada kuartal pertama (Q1) 2025, yakni Januari hingga Maret, jumlah PHK di Tanah Air tercatat mencapai 73.992 kasus.

    Pada 2024, realisasi investasi Indonesia tumbuh 20,8 persen dalam basis tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp1.714,2 triliun. Angka ini melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp1.650 triliun, dengan tingkat pencapaian sebesar 103,9 persen. Selain itu, investasi tersebut turut mendorong penciptaan lebih dari 2,4 juta lapangan kerja di berbagai sektor.

    Salah satu kontributor utama dalam arus investasi ke Indonesia adalah investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI), yang pada Q1 2025 tumbuh 12,7 persen (yoy) menjadi Rp230,4 triliun. Menteri Investasi dan Hilirisasi Republik Indonesia (RI) Rosan Roeslani menjelaskan bahwa Singapura menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi mencapai 4,6 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.460), disusul oleh Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong di China sebesar 2,2 miliar dolar AS, China Daratan 1,8 miliar dolar AS, serta Malaysia dan Amerika Serikat masing-masing sebesar 1 miliar dolar AS.

    Investasi dari China mencakup berbagai sektor strategis seperti manufaktur, kendaraan energi baru (NEV), energi hijau, hingga teknologi digital. Contohnya, Hongshi Holding Group berencana mengucurkan investasi senilai 5 miliar dolar AS secara bertahap untuk pengembangan kawasan industri yang memproduksi silikon, polisilikon (bahan baku panel surya), baterai, serta membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 GW.

    Pembangunan pabrik ditargetkan rampung pada akhir 2026, dengan produksi mobil listrik dimulai segera setelahnya. Berdasarkan informasi dari laman resmi Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Jawa Barat, investasi ini diproyeksikan akan menciptakan sekitar 18.000 lapangan kerja baru dan berkontribusi besar terhadap penguatan ekonomi lokal di sekitar kawasan industri.

    Sementara itu, Jiangsu Xinfang Technology Group, produsen benang asal China, sedang membangun pabrik berorientasi ekspor di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Proyek tahap pertama bernilai 30 juta dolar AS, dan diproyeksikan menyerap ratusan tenaga kerja lokal.

    Di bidang NEV, salah satu investasi besar yang menonjol datang dari BYD Auto Industry Co., Ltd. BYD berinvestasi sebesar Rp16,3 triliun di Indonesia melalui pembangunan pabrik mobil listrik di area Fase 2 Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Fasilitas ini dibangun di atas lahan seluas lebih dari 108 hektare, menjadikannya salah satu kawasan industri otomotif terbesar di Indonesia.

    Upacara pembukaan empat dealer Denza di Indonesia. ANTARA/Xinhua.

    Di sektor digital, raksasa teknologi China, Tencent, turut berinvestasi sebesar 500 juta dolar AS untuk membangun pusat data ketiganya di Indonesia. Hal ini menegaskan komitmen China terhadap pengembangan ekosistem digital di Tanah Air.

    Bukan hanya itu, kerja sama strategis Indonesia-China juga diwujudkan melalui inisiatif Dua Negara, Taman Kembar (Two Countries Twin Park/TCTP) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Program ini diperkirakan akan menarik investasi hingga Rp60 triliun dan menciptakan sekitar 10.000 lapangan kerja baru.

    Nota kesepahaman (MoU) kerja sama ini ditandatangani oleh pihak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dan China State Construction Engineering Cooperation (CSCEC), disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong, pada 20 Maret lalu.

    “TCTP bukan sekadar investasi, melainkan juga mencakup integrasi rantai pasokan, alih teknologi, dan peningkatan kapasitas industri nasional agar semakin kompetitif di pasar global,” ujar Airlangga.

    Melalui berbagai inisiatif dan kerja sama strategis tersebut, investasi, khususnya dari China, diharapkan tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi tantangan ketenagakerjaan yang saat ini dihadapi Indonesia.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

  • Saksikan Indonesia Investment Talk Series! Buka-bukaan Jurus Jaring Investasi

    Saksikan Indonesia Investment Talk Series! Buka-bukaan Jurus Jaring Investasi

    Jakarta

    Upaya pemerintah menarik investasi semakin penuh tantangan imbas meningkatnya ketidakpastian global. Ketidakpastian itu muncul dari pecahnya perang dagang yang memaksa pengusaha harus menghitung ulang strategi investasi mereka.

    Kondisi ini tentu harus direspons sigap, mengingat target yang dipasang Presiden Prabowo Subianto untuk investasi tak main-main. Tahun ini saja investasi ditargetkan bisa mencapai Rp 1.905 triliun, dan terealisasi Rp 465 triliun pada kuartal I 2025.

    Dari dalam negeri, tantangan lainnya adalah proses perizinan yang banyak dikeluhkan pengusaha. Rumitnya perizinan bisa memakan waktu lama dan berpotensi menghambat datangnya investor.

    Di sisi lain Indonesia harus bersaing ketat dengan negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, atau Malaysia yang juga berburu investor. Lantas, strategi apa yang harus dijalankan menjaring investasi? Hal ini akan dibahas mendalam dalam acara Indonesia Investment Talk Series.

    Dalam sesi panel Indonesia Investment Talk Series yang ditayangkan pada hari ini Rabu 30 April 2025 pukul 13.00 WIB, narasumber dari perwakilan pemerintah, pengusaha dan pengamat akan duduk bersama membahas upaya menjaring investasi masuk Indonesia.

    Diskusi ini juga akan membahas peluang dan tantangan hilirisasi industri di Indonesia, dari kacamata pemerintah, pelaku usaha, hingga akademisi.

    Berikut daftar lengkap narasumber yang menjadi pembicara:

    • Nurul Ichwan – Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM
    • Muhammad Toha – Ketua Bidang Kajian Mineral Strategis, Mineral Kritis & Hilirisasi Mineral PERHAPI
    • M. Rizal Taufiqurrahman – Kepala Pusat Makroekonomi dan Finance INDEF
    • Shinta Kamdani – Ketua Umum APINDO

    Buat kamu yang tertarik dengan isu-isu ekonomi strategis, wajib banget pantengin!

    Tayangan ini bisa disaksikan langsung di detikcom lewat link berikut ini: dtk.id/investmenttalkseries.

    Acara ini disponsori oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan SSP, dua pemain penting di industri hilirisasi dalam negeri. Jangan sampai ketinggalan, ya. Yuk, jadi bagian dari diskusi penting untuk masa depan ekonomi Indonesia!

    (ily/hns)

  • Danantara Bisa Genjot Pertumbuhan Ekonomi – Page 3

    Danantara Bisa Genjot Pertumbuhan Ekonomi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Kamdani, mengatakan dengan pengelolaan yang profesional dan aset yang besar, BPI Danantara berpeluang menjadi lembaga investasi negara yang mampu bersaing dengan institusi ternama di kawasan seperti Temasek Holdings (Singapura) dan Khazanah Nasional (Malaysia).

    “Dengan ukuran asset yang besar tidak mustahil bahwa suatu hari Danantara bisa menyaingi tamasek dan khazanah,” kata Shinta kepada Liputan6.com, Selasa (29/4/2025).

    Ia pun menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Menurutnya, kehadiran lembaga ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengoptimalkan pengelolaan aset negara agar lebih produktif dan bernilai tambah tinggi bagi perekonomian nasional.

    “Keberadaan badan ini diharapkan dapat memperkuat efektivitas pemanfaatan aset dan menghadirkan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

    Bisa Genjot Ekonomi

    Lebih lanjut, kata Shinta, APINDO menilai bahwa BPI Danantara dapat menjadi katalis dalam menciptakan nilai tambah ekonomi nasional.

    Jika dijalankan dengan prinsip tata kelola yang baik, transparan, dan berorientasi pada profesionalisme, badan ini diyakini dapat meningkatkan efektivitas pemanfaatan aset negara.

    “Jika dijalankan dengan tata kelola yang baik dan profesionalisme tinggi, BPI Danantara berpotensi menjadi instrumen penting untuk mendorong investasi, membuka peluang kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, khususnya pada sektor-sektor strategis bernilai tambah tinggi,” ujarnya.

     

  • AS Keberatan Aturan Impor RI, Pengusaha Minta Ini

    AS Keberatan Aturan Impor RI, Pengusaha Minta Ini

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) menyatakan keberatannya terhadap kebijakan impor yang diatur dalam Peraturan Menteri (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023. Keberatan tersebut tercermin dalam laporan tahunan National Trade Estimate report on Foreign Trade Barriers yang diterbitkan Kantor Perwakilan Dagang As (USTR).

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani mengatakan, kebijakan tersebut merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk melindungi industri tekstil. Ia menilai, pemerintah perlu lebih jeli melihat keberatan tersebut dengan tetap memperhatikan pasar domestik.

    “Kita melihat kalau untuk industri tekstil, garment, itu justru kita tidak mau (impor) terbuka lebar, karena akan semakin bermasalah untuk industri dalam negeri,” kata Shinta kepada wartawan di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Shinta menegaskan, Permendag 36/2023 mengatur tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Hal ini dilakukan untuk menjaga pasar domestik dari dumping, di mana produk impor membanjiri pasar dengan harga yang lebih rendah.

    “Kita lakukan itu, sekali lagi, kita juga memperhatikan industri dalam negeri kita. Makanya saya katakan, ini kan semua berkaitan ya, jadi soal dumping, soal ini sekarang ini kan pasar Indonesia begitu besar,” tegasnya.

    Apalagi, kondisi tarif tinggi yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump membuka ruang bagi masuknya berbagai produk impor ke pasar domestik. Menurutnya, Permendag 36/2023 itu perlu tetap ada agar pasar terjaga.

    “Jadi kita juga mesti berhati-hati dengan adanya kondisi Trump seperti ini, janganlah kita mendapatkan dumping dari negara lain. Jadi kita harus siap-siap dengan safeguard, dengan anti-dumping measures-nya,” tegasnya.

    “Jadi mesti dijaga keseimbangannya di dalam industri, soalnya kami juga sebagai pelaku usaha dalam negeri juga diajak, mesti diajak konsultasi kan, diajak bicara gitu,” imbuhnya.

    Shinta menambahkan, keberatan yang disampaikan AS dapat diasumsikan hanya menyasar beberapa sektor, seperti digital. Sepanjang impor yang dilakukan tidak mempengaruhi industri dalam negeri, ia mengaku tak keberatan jika pemerintah longgarkan kebijakan impor.

    “Kalau tidak mempengaruhi Indonesia, ya mungkin sesuatu yang kalau tidak mempengaruhi industri dan negeri, ya itu mungkin sesuatu yang bisa dibuka kesempatannya,” tutupnya.

    (acd/acd)

  • Pengusaha Ngeluh Premanisme Ganggu Investasi, Minta Pemerintah Turun Tangan

    Pengusaha Ngeluh Premanisme Ganggu Investasi, Minta Pemerintah Turun Tangan

    Jakarta

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) meminta pemerintah untuk membenahi iklim investasi agar terhindar dari aksi premanisme. Pasalnya, aksi tersebut dinilai sangat mengganggu investasi masuk ke Indonesia.

    Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani, mengaku telah berbicara dengan pemerintah terkait aksi premanisme. Dalam pertemuan tersebut, APINDO meminta pemerintah untuk melakukan berbagai upaya dalam menekan aksi premanisme.

    “Kami juga sudah sampaikan ini kepada pemerintah. Makanya pemerintah juga sudah (melakukan) tindakan-tindakan lah, gimana caranya untuk bisa membantu pelaku usaha di dalam menjalankan operasional. Jelas ini sangat mengganggu,” kata Shinta kepada wartawan di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Shinta menegaskan, aksi premanisme yang kerap kali memungut biaya-biaya secara liar tidak bisa dibenarkan. Apalagi, aksi itu sudah berlangsung sejak lama.

    “Sebenarnya ini bukan masalah baru. Cuma ini sekarang mengemuka. Dan mungkin sekarang juga jadi lebih banyak yang berani untuk bicara,” jelasnya.

    Namun begitu, Shinta tak menyebut jumlah kerugian yang ditaksir akibat aksi premanisme tersebut. Pasalnya, besaran pungutan liar yang diminta preman berbeda di tiap daerah.

    “Kita nggak bisa ini kan translate ke biaya ekonomi berapa, tapi yang jelas kita melihat bahwa memang ini mengganggu lah daripada ekosistem investasi di Indonesia,” tutupnya.

    Untuk diketahui, kasus premanisme kembali mencuat beberapa waktu lalu. Namun bukan pada skala personal, aksi premanisme ini bahkan disebut-sebut menggoyang citra Indonesia di mata para investor.

    Peristiwa yang dimaksud adalah gangguan ormas terhadap pembangunan pabrik produsen mobil listrik asal China, BYD. Hal ini mencuat kala Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno memaparkan kejadian tersebut saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

    Eddy mendorong agar pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap aksi premanisme yang mengatasnamakan ormas. Ia menyebut, rasa aman perlu ditingkatkan agar para investor merasa nyaman untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

    “Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini,” kata Eddy, dikutip dari detikOto.

    “Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, jaminan keamanan itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” lanjut Eddy.

    (acd/acd)