Selain Di-doxing Usai Kritik STY, Bung Towel Juga Diancam Disiram Air Keras
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pengamat sepak bola
Tommy Welly
(53) atau akrab disapa
Bung Towel
mengaku dirinya mendapat ancaman akan disiram air keras dan anaknya akan diculik.
Ancaman tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi.
“Adanya pengancaman, yang mana terdapat ancaman bahwa korban akan disiram air keras, anak akan diculik,” ucap Ade Ary dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/1/2025).
Ade Ary berujar, mulanya Bung Towel menjadi korban
doxing
, di mana data pribadinya disebar oleh sejumlah akun media sosial pada Selasa (17/12/2024).
Selain itu, ia juga mengalami pencemaran nama baik dan ancaman kekerasan.
“Dilakukan oleh beberapa akun Instagram, di mana postingan tersebut membuat korban merasa tidak nyaman,” tambah Ade Ary.
Akibat merasa tidak nyaman, Bung Towel pun melaporkan kejadian itu ke Sentra Pelayanan Kesatuan Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2025).
“Atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan dan terancam, kemudian pelapor datang ke SPKT Polda Metro Jaya untuk membuat laporan guna penyelidikan lebih lanjut,” ucap Ade.
Sejumlah barang bukti juga sudah diserahkan ke pihak kepolisian, mulai dari satu bundel tangkapan layar postingan media sosial Instagram dan satu buah digital
flashdisk
USB Merek Sandisk warna hitam.
Kemudian, terlapor dikenakan Pasal 45 ayat (4) Juncto Pasal 27 A Undang-undang Nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan.
Kedua, Undang-Undang Nomor 1 tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 65 Juncto Pasal 67 Undang-undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
Sebelumnya diberitakan, Bung Towel melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penyebaran informasi pribadi (
doxing
) dan pengancaman melalui media sosial pada Jumat (17/1/2025).
Dugaan tindak pidana ini bukan hanya Bung Towel alami sendiri, tetapi juga dirasakan dua anaknya.
“Saya mengalami sejak tanggal 17 Desember, istilahnya di-
doxing
, data pribadi saya disebarkan, lalu terjadi serangan-serangan, WhatsApp tidak kenal, telepon tidak dikenal, lalu juga lewat media sosial,” kata Bung Towel.
“Kalau putra-putri saya itu per 14 Januari kemarin. Jadi, kedua putra dan putri saya juga mengalami serangan
doxing
, data pribadi juga disebarluaskan sehingga mendapatkan serangan,” tambah dia.
Bung Towel menambahkan, penyebarluasan data pribadinya dan juga anaknya sudah bukan lagi berkaitan dengan konteks sepak bola Indonesia, melainkan masuk ke ranah pribadi.
Penyebarluasan data pribadi dan ancaman yang diterimanya juga mencakup akun media sosial sekolah kedua anaknya.
Bung Towel menduga, aksi tindak pidana ini dia alami setelah melontarkan kritik terhadap Shin Tae-yong yang saat itu masih menjadi pelatih tim nasional (timnas) Indonesia.
“Saya menduganya seperti itu. Karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama misalnya terhadap kinerja Shin Tae-yong, ya biasanya itu otomatis terjadi,” pungkas dia.
Adapun laporan Bung Towel teregistrasi dengan nomor LP/B/397/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Shin Tae Yong
-
/data/photo/2025/01/17/678a493a16b6c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Selain Di-doxing Usai Kritik STY, Bung Towel Juga Diancam Disiram Air Keras Megapolitan 19 Januari 2025
-

3 Teror yang Dirasakan Bung Towel Karena Kerap Mengkritik Shin Tae-yong, Lapor ke Polisi – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tommy Welly alias Bung Towel melapor ke polisi dugaan ancaman atau teror yang menimpanya ke Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2025) malam.
Bung Towel yang selama ini dikenal ‘pengamat’ sepak bola itu melapor ke polisi didampingi kuasa hukumnya.
“Saya menduganya (ada serangan) seperti itu. Karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama misalnya terhadap kinerja Shin Tae Yong, ya biasanya itu otomatis terjadi. Penyerangan, pem-bully-an, dan sebagainya,” kata Bung Towel di kantor polisi.
Laporan Bung Towel tersebut teregister dengan nomor STTLP/B/397/I/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.
Dalam laporannya, Bung Towel memberikan barang bukti berupa sejumlah screenshot atau tangkapan layar akun media sosial.
Bung Towel melaporkan dugaan Tindak Pidana Kejahatan Informasi Dan Transaksi Elektronik UU Nomor 1/2024 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 Ayat (4) Juncto Pasal 27 A dan atau Pasal 65 JO Pasal 67 UU NO 27 Tahun 2022.
Tommy Welly alias Bung Towel melaporkan doxing yang menimpanya ke Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2025) malam. (Warta Kota)
Berikut 3 teror atau ancaman yang diklaim diterima Bung Towel:
Klaim Dikirimi Paket COD
Bung Towel mengaku kerap mendapat paket dari ojek online berjenis cash on delivery (COD).
Itu terjadi usai data pribadi diseberluaskan oleh akun media sosial tertentu.
“Paket COD juga terjadi, ada banyak paket COD dan itu sangat mengganggu ketentraman,” kata Bung Towel saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2025) dikutip dari Kompas.com.
Bung Towel tidak bisa berbuat banyak.
Dia hanya bisa meminta keluarganya agar tidak pernah menerima paket COD apapun bentuknya.
“Karena kan kasihan mereka (ojek online), jadi korban antar-antar paket COD,” ujar Bung Towel.
Dugaan Kena Doxing
Bung Towel juga mengklaim terkena penyebaran informasi pribadi (doxing) di media sosial.
Oleh karena itu dia melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya.
Dugaan tindak pidana ini bukan hanya Bung Towel alami sendiri, tetapi juga dirasakan dua anaknya.
“Saya mengalami sejak tanggal 17 Desember, istilahnya di-doxing, data pribadi saya disebarkan, lalu terjadi serangan-serangan, WhatsApp tidak kenal, telepon tidak dikenal, lalu juga lewat media sosial,” kata Bung Towel.
“Kalau putra-putri saya itu per 14 Januari kemarin. Jadi, kedua putra dan putri saya juga mengalami serangan doxing, data pribadi juga disebarluaskan sehingga mendapatkan serangan,” tambah dia.
Serangan dan Dugaan Pengancaman
Bung Towel menambahkan, penyebarluasan data pribadinya dan juga anaknya sudah bukan lagi berkaitan dengan konteks sepak bola Indonesia, melainkan masuk ke ranah pribadi.
Penyebarluasan data pribadi dan ancaman yang diterimanya juga mencakup akun media sosial sekolah kedua anaknya.
Bung Towel menduga, aksi tindak pidana ini dia alami setelah melontarkan kritik terhadap Shin Tae-yong yang saat itu masih menjadi pelatih tim nasional (timnas) Indonesia.
“Saya menduganya seperti itu. Karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama misalnya terhadap kinerja Shin Tae-yong, ya biasanya itu otomatis terjadi,” pungkas dia.
“Saya pikir kan kita bicara tentang sepak bola, rasanya tidak normal, tidak wajar kalau harus menyerempet keluarga, dalam hal ini terutama anak-anak saya, jadi saya perlu melakukan ini,” lanjut Bung Towel.
Bung Towel Ngaku Akan Tetap Kritis
Bung Towel selama dikenal sebagai sosok yang kerap mengkritik kinerja pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Kritik yang dilontarkan Bung Towel kepada Shin Tae-yong pun membuat dirinya harus berhadapan dengan warganet yang sebaliknya justru mendukung kinerja Shin Tae-yong.
Beberapa hari lalu Bung Towel juga dkitik warganet karena masih menyindir Shin Tae-yong meski telah dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
“Memang cocoknya jualan,” tulis Bung Towel dalam Instagram Story miliknya, disertai emoji tertawa.
Penerjemah Shin Tae-yong, Jeong Seok-seo alias Jeje, membalas komentar Bung Towel.
Jeje tak terima dengan komentar sinis Bung Towel terhadap unggahan saat Shin Tae-yong mempromosikan sebuah restoran cepat saji.
Demi sepak bola
Bung Towel mengaku akan tetap mengkritik sepak bola Indonesia meskipun telah menjadi korban doxing atau penyebaran data pribadi.
Bung Towel menyebut kritik yang sering dilontarkannya adalah demi kebaikan sepak bola Indonesia.
“Saya pikir kalau saya mengkritisi selalu ada momen dan argumennya. Jadi selama ada momen sepak bola dan argumen saya juga saya punya, dan itu adalah check and balance buat sepak bola kita, ya saya akan tetap lakukan,” kata Bung Towel.
Bung Towel mengaku menginginkan atmosfer sepak bola Indonesia menjadi lebih sehat. Ia pun mengklaim kritiknya selalu dalam koridor sepak bola.
“Karena yang saya lakukan saat ini pun dalam koridor sepakbola. Karena saya ingin sepak bola kita lebih sehat dalam atmosfer perilaku kita sebagai insan sepak bola. Baik itu saya pengamat maupun dalam reaksinya dengan netizen atau publik bola,” ujar dia.
Selama bertahun-tahun menggeluti sepak bola Indonesia baik sebagai jurnalis maupun praktisi, Towel mengaku baru kali ini terkena doxing.
“Karena selama saya menggeluti sepakbola, baik itu sebagai jurnalis, baik itu sebagai praktisi langsung saya pernah terlibat sebagai pengurus, baru kali inilah situasi seperti ini terjadi. Baru kali inilah, bahkan sampai menyerempet anak,” tutur Bung Towel.
Sumber: Kompas.com/Warta Kota/Tribun Jakarta
-

Duduk Perkara Bung Towel Melapor ke Polisi, Bawa-bawa Nama Shin Tae-yong – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tommy Welly alias Bung Towel yang selama ini kabarnya adalah ‘pengamat’ sepakbola melapor ke polisi.
Dia mengklaim dapat serangan doxing di media sosial oleh oknum tertentu.
Bung Towel menduga serangan itu terjadi karena dirinya kerap mengkritisi dunia persepakbolaan.
Terutama saat mengkritisi mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong.
Bung Towel melaporkan doxing yang menimpanya ke Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2025) malam.
“Saya menduganya seperti itu. Karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama misalnya terhadap kinerja Shin Tae Yong, ya biasanya itu otomatis terjadi. Penyerangan, pem-bully-an, dan sebagainya,” kata Bung Towel
Laporan Bung Towel tersebut teregister dengan nomor STTLP/B/397/I/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.
Keluarganya Ikut Diserang?
Selain itu Bung Towel juga mengaku serangan tersebut mengarah kepada keluarganya.
“Jadi, laporan diterima dan ini juga saya lakukan karena penyerangan terhadap saya juga sudah menyerempet atau sudah mengenai putra dan putri saya,” tuturnya.
“Jadi, kedua putra dan putri saya juga mengalami serangan doxing, data pribadi juga disebarluaskan sehingga mendapatkan serangan,” lanjut dia.
Bung Towel menceritakan anaknya pun tak luput jadi sasaran serangan Doxing, hingga akhirnya ia memutuskan melaporkan hal tersebut ke Polda Metro
Bung Towel menyebut serangan itu dia terima sejak 17 Desember 2024.
Bukan hanya pencemaran nama baik, tetapi juga kena doxing.
“Ya hari ini saya melaporkan tindakan penyebaran data pribadi, termasuk juga pencemaran nama baik. Saya mengalami sejak tanggal 17 Desember, istilahnya di doxing, data pribadi saya disebarkan, lalu terjadi serangan-serangan, WhatsApp tidak kenal, telepon tidak dikenal, lalu juga lewat media sosial,” jelasnya.
Sertakan Bukti
Dalam laporannya Bung Towel menyertakan sejumlah barang bukti dalam pelaporannya ke polisi. Beberapa di antaranya konten dalam media sosial (medsos).
“(Barang bukti) Ya apa yang muncul di media sosial, baik itu sifatnya penghinaan yang kategorinya masuknya pencemaran nama baik. Jadi martabat kita kan direndahkan dengan penghinaan itu, dan menyerempet ke putra-putri saya, ke anak-anak saya,” sebutnya.
Kemudian mengenai terlapornya, dia mengatakan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Karena saat ini menurut dia kasus tersebut sedang dalam penyelidikan.
Didampingi Kuasa Hukum
Dalam laporannya ini, Bung Towel yang tanpa didampingi kuasa hukum memberikan barang bukti berupa sejumlah screenshot atau tangkapan layar akun media sosial.
Bung Towel melaporkan dugaan Tindak Pidana Kejahatan Informasi Dan Transaksi Elektronik UU Nomor 1/2024 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 Ayat (4) Juncto Pasal 27 A dan atau Pasal 65 JO Pasal 67 UU NO 27 Tahun 2022.
“Tentu dicek dulu ya laporan-laporan, dokumen-dokumen yang kami sampaikan, lalu kronologis disampaikan kapan itu, contohnya saya itu terjadi 17 Desember doxing terhadap diri saya nomor, alamat, data diri, sementara kalau putra-putri saya per 14 Januari kemarin, per 14 Januari kemarin putra-putri saya juga mengalami doxing dan menurut saya ini sudah di luar koridor sepak bola lah ya,” ucap dia.
“Saya pikir kan kita bicara tentang sepak bola, rasanya tidak normal, tidak wajar kalau harus menyerempet keluarga, dalam hal ini terutama anak-anak saya, jadi saya perlu melakukan ini,” lanjut Bung Towel.
Akan tetap kritis meski STY sudah dipecat
Bung Towel selama dikenal sebagai sosok yang kerap mengkritik kinerja pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Kritik yang dilontarkan Bung Towel kepada Shin Tae-yong pun membuat dirinya harus berhadapan dengan warganet yang sebaliknya justru mendukung kinerja Shin Tae-yong.
Beberapa hari lalu Bung Towel juga dkitik warganet karena masih menyindir Shin Tae-yong meski telah dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
“Memang cocoknya jualan,” tulis Bung Towel dalam Instagram Story miliknya, disertai emoji tertawa.
Penerjemah Shin Tae-yong, Jeong Seok-seo alias Jeje, membalas komentar Bung Towel.
Jeje tak terima dengan komentar sinis Bung Towel terhadap unggahan saat Shin Tae-yong mempromosikan sebuah restoran cepat saji.
-

Fakta Bung Towel Lapor Polisi usai Anaknya Kena Doxing
Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat Sepak Bola, Tommy Welly melaporkan dugaan penyebaran data pribadi atau doksing dan pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya.
Bung Towel sapaan akrabnya, mengaku telah mengalami mengalami doksing di media sosial sejak (17/12/2024). Bahkan, Towel mengaku anggota keluarganya turut menerima perlakuan doksing sejak (14/1/2025).
“Jadi intinya ada pencemaran nama baik, ada pelanggaran terhadap perlindungan data pribadi, jadi laporan diterima,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2025).
Dia menduga, bahwa serangan terhadap dirinya dan keluarganya itu merupakan imbas dari komentarnya terkait dengan mantan Pelatih Timnas, Shin Tae-yong (STY).
Pasalnya, Towel menyatakan bahwa setiap kali dirinya mengkritisi kinerja STY, maka hal itu akan memicu peningkatan serangan tersebut.
“Ya biasanya itu otomatis terjadi peningkatan yang namanya penyerangan, pembulian, dan sebagainya,” tambah Towel.
Tak hanya di media sosial, Towel mengaku kerap diteror dengan paket-paket yang harus dibayar dengan mekanisme COD di kediamannya. Padahal, paket tersebut tidak pernah dipesan Towel sama sekali.
“Paket COD juga terjadi, ada banyak paket COD dan itu sangat mengganggu ketentraman,” pungkasnya.
-

Kerap Komentari Taktik Shin Tae-yong, Coach Justin Pelatih KKS Jateng Dibantai Timnas U-17 Indonesia
TRIBUNJATENG.COM – Timnas U-17 Indonesia asuhan Nova Arianto bantai pasukan KKS Jateng di bawah pelatih Justin Lhaksana atau karib disapa Coach Justin.
Pertandingan Timnas U-17 Indonesia Vs KKS Jateng yang digelar tertutup berakhir dengan total skor 13-0.
Pada pertandingan pertama Garuda Muda menang 3-0, selanjutnya menang 7-0 dan pertandingan ketiga berakhir skor 3-0 untuk Indonesia.
Coach Justin kerap mengomentari taktik dan strategi Shin Tae-yong (STY) belum mampu mengalahkan strategi asisten pelatih STY kala menukangi Timnas Indonesia.
Tak Ingin Komentari STY
Pundit sepak bola, Justinus Lhaksana membuat pernyataan yang menghebohkan publik.
Pria berkepala plontos itu mengaku tak akan lagi membahas sosok pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Alasannya, Justinus mendapat ancaman dari orang tak dikenal setelah memberikan kritik keras kepada STY.
Lantaran khawatir akan keselamatan keluarganya, pria yang akrab disapa Coach Justin itu kini enggan berkomentar lagi tentang STY.
Kejadian ini bermula saat Coach Justin menyampaikan kritik keras terhadap Shin Tae-yong yang gagal membawa Timnas Indonesia bersinar di ASEAN Cup 2024.
Menurut Coach Justin, Shin Tae-yong membuat keputusan yang dinilai tidak masuk akal.
Terutama dalam pemilihan starting eleven dan rotasi para pemain Timnas Indonesia.
Coach Justin juga tidak sepakat dengan eksperimen Shin Tae-yong yang dinilai gagal.
Bahkan setelah Timnas Indonesia tersingkir dari ASEAN Cup 2024, coach Justin memberi pertimbangan pelatih baru andai Shin Tae-yong dipecat.
Pria berusia 57 tahun itu menyarankan PSSI merekrut Pieter Huistra sebagai pengganti Shin Tae-yong, dengan sejumlah alasan.
Di antaranya Huistra berasal dari Belanda, cocok dengan pemain keturunan, harganya murah dan sosok pelatih yang berkualitas di mata coach Justin.
Ancaman Hacker
Namun setelah pernyataan itu beredar luas, coach Justin ternyata mendapat peringatan dari pihak yang sebelumnya mempublikasikan data Tommy Welly (Bung Towel).
Berdasarkan pertimbangan keamanan keluarga, coach Justin akhirnya memutuskan untuk tidak akan lagi membahas Shin Tae-yong.
Menurutnya, ancaman dari pihak yang menyebar data pribadi Bung Towel terhadap dirinya dirasa tidak main-main dan membahayakan keluarganya.
“Dengan Video ini gua mau sampaikan kalau gua dapat teguran dari akun yang memublikasikan datanya Towel,” kata coach Justin pada Jumat (27/12/2024).
“Jadi akun ini enggak main-main. Maka dari itu gua menyatakan untuk berhenti bahas Shin Tae-yong,” imbuhnya.
Susah Berbeda Pendapat
Lebih lanjut, coach Justin menyinggung susahnya berdiskusi dan berbeda pendapat soal urusan sepak bola di Indonesia.
Namun, ia memastikan akan tetap membahas Timnas Indonesia mengenai analisa sebelum pertandingan, hasil pertandingan dan liga.
Coach Justin juga mengaku tidak bisa memenangi pertarungan melawan pihak yang mengancam dirinya, maka dari itu ia memilih untuk menjaga keamanan keluarganya.
“Nampaknya di sini susah untuk berdiskusi untuk beda pendapat jadi daripada ribet semua gua enggak bahas Shin Tae-yong di akun manapun,” kata coach Justin lagi.
“Timnas tetap gua bahas seperti biasa preview, review, dan juga liga lain, hanya gua stop bahas Shin Tae-yong”
“Karena gua bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan dari keluarga gua.”
“Dan ini pertarungan yang gua tidak bisa menangkan maka dari itu gua berhenti dan mundur,” pungkasnya.
Hal ini tentu memunculkan tanda tanya besar perihal siapa di balik akun yang mengancam coach Justin dan sudah menyebarkan data pribadi Bung Towel.
Eksperimen Shin Tae-yong di ASEAN Cup 2024 Gagal Total, Ranking Timnas Indonesia Anjlok
Diketahui sebelumnya, Timnas Indonesia tak bisa berbicara banyak di ajang ASEAN Cup 2024.
Tampil dengan skuad muda di bawah U-22, skuad Garuda tak bisa menembus fase grup.
Padahal di atas kertas, Timnas Indonesia memiliki peluang untuk melangkah lebih jauh, setidaknya sampai semifinal.
Timnas Indonesia hanya bisa finis sebagai peringkat ketiga Grup B.
Anak asuh Shin Tae-yong mencatatkan empat poin dari empat laga.
Rinciannya, tim asuhan Shin Tae-yong mengantongi satu kemenangan, satu imbang dan dua kali kalah.
Kemenangan didapat saat melawan Myanmar (1-0) pada laga perdana.
Kemudian Timnas Indonesia ditahan imbang Laos dengan skor 3-3.
Dua laga selanjutnya, Timnas Indonesia kalah melawan Vietnam (0-1) dan Filipina (0-1).
Eksperimen STY Belum Berhasil
Keputusan PSSI dan Shin Tae-yong untuk menurunkan para pemain di bawah usia 22 tahun jadi penyebab penampilan Timnas Indonesia kurang maksimal pada ASEAN Cup 2024.
Timnas Indonesia hanya menurunkan Asnawi Mangkualam yang di atas 22 tahun.
Meski begitu, Shin Tae-yong masih memanggil beberapa andalan di level senior.
Pelatih asal Korea Selatan memanggil Rafael Struick, Muhammad Ferarri, Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Hokky Caraka, dan Pratama Arhan.
Namun, para pemain senior tersebut gagal memberikan dampak maksimal untuk Skuad Garuda.
Catatan buruk skuad Garuda di ASEAN Cup 2024 membuat ranking FIFA Timnas Indonesia turun.
Seusai menyelesaikan tiga laga perdana, Timnas Indonesia merosot dua peringkat sampai ke-127.
Namun, usai kalah atas Filipina pada Sabtu (21/12/2024), peringkat Timnas Indonesia kembali merosot.
Dilansir dari Football Ranking, Skuad Garuda merosot ke peringkat ke-130.
Catatan tersebut terakhir kali di dicatatkan Timnas Indonesia pada Oktober 2024.
Kala itu, tim asuhan Shin Tae-yong kalah dari China (1-2) dan imbang lawan Bahrain (2-2) pada lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia sempat naik lima strip ke peringkat ke-125 usai kalah telak dari Jepang (0-4) dan menang atas Arab Saudi (2-0).
Kemenangan atas Arab Saudi membuat Timnas Indonesia panen poin besar, karena terjadi di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Skuad Garuda masih ada kesempatan untuk mengerek peringkat FIFA.
Kesempatan tersebut terjadi pada Maret 2025.
Timnas Indonesia bakal menantang Australia dan Bahrain dalam lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga tersebut bakal digelar pada 20 dan 25 Maret 2025.
(*)
-

Bung Towel duga diserang “doxing” akibat kritik
Jakarta (ANTARA) – Pengamat sepak bola Tommy Welly atau akrab disapa Bung Towel menduga dirinya beserta keluarganya diserang melalui “doxing” atau penyebaran data pribadi karena mengkritik kinerja mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY).
“Saya pikir kan kita bicara tentang sepak bola, rasanya tidak normal, tidak wajar kalau harus menyerempet keluarga, dalam hal ini terutama anak-anak saya. Jadi saya perlu melakukan ini (laporan polisi),” katanya saat ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Jumat.
Menurut dia, dugaan tersebut semakin kuat karena setiap mengkritik kinerja STY maka akan ada penyerangan-penyerangan terhadap dirinya.
“Karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, misalnya terhadap kinerja Shin Tae Yong, ya biasanya itu otomatis terjadi peningkatan yang namanya penyerangan, pem-‘bully’-an dan sebagainya,” kata Towel.
Towel juga menyebutkan dirinya sudah biasa menghadapi kritik, caci maki terhadap dirinya, namun berbeda ketika telah menyerang keluarganya.
“Menurut saya sudah di luar koridor olah raga, misalnya, apakah kita bisa berbeda pendapat tentang sepak bola? Bisa. Tapi apakah kita boleh menyerang anak? Kan itu poinnya, yang menurut saya sudah di luar batas kewajaran,” katanya.
Saat dikonfirmasi apakah dirinya jera untuk mengkritik timnas Indonesia atau pertandingan sepak bola lainnya, dia menjawab tetap akan melakukannya.
“Karena yang saya lakukan saat ini pun dalam koridor sepak bola. Karena saya ingin sepak bola kita lebih sehat dalam atmosfer perilaku kita sebagai insan sepak bola, baik itu saya pengamat maupun dalam reaksinya dengan netizen atau publik bola,” katanya.
Towel juga menambahkan selama dirinya menggeluti sepak bola, baik sebagai jurnalis maupun praktisi langsung sebagai pengurus, baru kali ini mengalami situasi seperti ini terjadi.
Laporan Towel tersebut telah teregistrasi dengan Nomor:LP/B/397/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 17 Januari 2025 dengan laporan dugaan Tindak Pidana Kejahatan Informasi Dan Transaksi Elektronik UU Nomor 1/2024 tentang Perubahan Kedua UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 Ayat (4) Jo Pasal 27 A dan atau Pasal 65 Jo Pasal 67 UU Nomor 27 Tahun 2022.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/01/17/678a493a16b6c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kena "Doxing" Usai Kritik STY, Bung Towel Sering Dapat Paket COD Megapolitan 17 Januari 2025
Kena “Doxing” Usai Kritik STY, Bung Towel Sering Dapat Paket COD
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pengamat sepak boleh Tommy Welly alias
Bung Towel
mengaku kerap mendapat paket dari ojek online berjenis
cash on delivery
(COD) usai data pribadi diseberluaskan oleh akun medias sosial.
“Paket COD juga terjadi, ada banyak paket COD dan itu sangat mengganggu ketentraman,” kata Bung Towel saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2025).
Bung Towel tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya bisa meminta keluarganya agar tidak pernah menerima paket COD apapun bentuknya.
“Karena kan kasihan mereka (ojek online), jadi korban antar-antar paket COD,” ujar Bung Towel.
Adapun Bung Towel melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya, terkait kasus dugaan penyebaran informasi pribadi (
doxing
) dan pengancaman melalui media sosial pada Jumat (17/1/2025).
Dugaan tindak pidana ini bukan hanya Bung Towel alami sendiri, tetapi juga dirasakan dua anaknya.
“Saya mengalami sejak tanggal 17 Desember, istilahnya di-
doxing
, data pribadi saya disebarkan, lalu terjadi serangan-serangan, WhatsApp tidak kenal, telepon tidak dikenal, lalu juga lewat media sosial,” kata Bung Towel.
“Kalau putra-putri saya itu per 14 Januari kemarin. Jadi, kedua putra dan putri saya juga mengalami serangan
doxing
, data pribadi juga disebarluaskan sehingga mendapatkan serangan,” tambah dia.
Bung Towel menambahkan, penyebarluasan data pribadinya dan juga anaknya sudah bukan lagi berkaitan dengan konteks sepak bola Indonesia, melainkan masuk ke ranah pribadi.
Penyebarluasan data pribadi dan ancaman yang diterimanya juga mencakup akun media sosial sekolah kedua anaknya.
Bung Towel menduga, aksi tindak pidana ini dia alami setelah melontarkan kritik terhadap Shin Tae-yong yang saat itu masih menjadi pelatih tim nasional (timnas) Indonesia.
“Saya menduganya seperti itu. Karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama misalnya terhadap kinerja Shin Tae-yong, ya biasanya itu otomatis terjadi,” pungkas dia.
Adapun laporan Bung Towel teregistrasi dengan nomor LP/B/397/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Dia menjerat dengan Pasal 45 Ayat (4) juncto Pasal 27 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dan/atau Pasal 65 juncto Pasal 67 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Anak Jadi Korban Serangan Doxing, Bung Towel Lapor ke Polda Metro
Jakarta –
Pengamat sepakbola Tommy Welly atau Bung Towel melapor ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik terhadapnya. Dia juga mengaku menjadi korban doxing atau penyebaran data pribadi.
“Ya hari ini saya melaporkan tindakan penyebaran data pribadi, termasuk juga pencemaran nama baik. Saya mengalami sejak tanggal 17 Desember, istilahnya di doxing, data pribadi saya disebarkan, lalu terjadi serangan-serangan, WhatsApp tidak kenal, telepon tidak dikenal, lalu juga lewat media sosial,” kata Bung Towel usai membuat laporan, Jumat (17/1/2025).
Laporan Bung Towel teregister dengan nomor STTLP/B/397/I/2025/SPKT/Polda Metro Jaya. Dia juga mengaku serangan tersebut mengarah kepada keluarganya.
“Jadi, laporan diterima dan ini juga saya lakukan karena penyerangan terhadap saya juga sudah menyerempet atau sudah mengenai putra dan putri saya,” tuturnya.
“Jadi, kedua putra dan putri saya juga mengalami serangan doxing, data pribadi juga disebarluaskan sehingga mendapatkan serangan,” lanjut dia.
Bung Towel menyertakan sejumlah barang bukti dalam pelaporannya ke polisi. Beberapa di antaranya konten dalam media sosial (medsos).
Untuk terlapornya, dia mengatakan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Karena saat ini menurut dia kasus tersebut sedang dalam penyelidikan.
“Terlapornya kalau yang pertama kan yang, nanti ada dalam laporanlah. Karena masih dalam proses untuk ditindaklanjutkan dan diselidiki,” jelasnya.
“Saya menduganya seperti itu. Karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama misalnya terhadap kinerja Shin Tae Yong, ya biasanya itu otomatis terjadi. Penyerangan, pem-bully-an, dan sebagainya,” imbuhnya.
(rdh/mea)
-
/data/photo/2025/01/17/678a493a16b6c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kena Doxing Usai Kritik STY, Bung Towel Lapor Polisi Megapolitan 17 Januari 2025
Kena Doxing Usai Kritik STY, Bung Towel Lapor Polisi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pengamat sepak bola
Tommy Welly
alias
Bung Towel
melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2025).
Bung Towel melaporkan sejumlah akun terkait kasus dugaan penyebaran informasi pribadi (
doxing
) dan pengancaman melalui media sosial.
Dugaan tindak pidana ini bukan hanya Bung Towel alami sendiri, tetapi juga dirasakan dua anaknya.
“Saya mengalami sejak tanggal 17 Desember, istilahnya di-
doxing
, data pribadi saya disebarkan, lalu terjadi serangan-serangan, WhatsApp tidak kenal, telepon tidak dikenal, lalu juga lewat media sosial,” kata Bung Towel di Polda Metro Jaya, Jumat.
“Kalau putra-putri saya itu per 14 Januari kemarin. Jadi, kedua putra dan putri saya juga mengalami serangan
doxing
, data pribadi juga disebarluaskan sehingga mendapatkan serangan,” tambah dia.
Bung Towel berujar, penyebarluasan data pribadinya dan juga anaknya sudah bukan lagi berkaitan dengan konteks sepak bola Indonesia, melainkan masuk ke ranah pribadi.
Menurutnya, penyebarluasan data pribadi dan ancaman yang diterimanya juga mencakup akun media sosial kedua anaknya.
“Jadi media sosial sekolahnya juga diserang oleh pesan-pesan yang menurut saya sangat tidak pantas,” ungkap dia.
Setelah penyebarluasan data pribadi ini, Bung Towel kerap kali mendapatkan paket misterius dari ojek
online
(ojol). Padahal, dia tidak pernah memesannya.
“Paket
cash on delivery
(COD) juga terjadi, ada banyak paket COD dan itu sangat mengganggu ketentraman,” ungkap dia.
Bung Towel menduga, aksi tindak pidana ini dia alami setelah melontarkan kritik terhadap Shin Tae-yong yang saat itu masih menjadi pelatih tim nasional (timnas) Indonesia.
“Saya menduganya seperti itu. Karena setiap kali saya memberikan catatan kritis, terutama misalnya terhadap kinerja Shin Tae-yong, ya biasanya itu otomatis terjadi,” pungkas dia.
Adapun laporan Bung Towel teregistrasi dengan nomor LP/B/397/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Dia menjerat dengan Pasal 45 Ayat (4) juncto Pasal 27 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dan/atau Pasal 65 juncto Pasal 67 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Shin Tae-yong Blak-blakan Soal Pemecatannya, Jam 09:40 Kabar Dipecat, Pukul 12:00 Ada Pelatih Baru
TRIBUNJATIM.COM – Terungkap kronologi pemecatan Shin Tae-yong (STY).
Dari mulai ia menerima kabar diberhentikan hingga informasi ada pelatih baru.
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) blak-blakan terkait kabar pemecatannya oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada Senin 6 Januari 2025 lalu.
Hal itu dia sampaikan saat menerima plakat penghargaan pada acara Hari Pengusaha 2025 yang diselenggarakan Kamar Dagang Korea di Indonesia (KOCHAM) pada Rabu (15/1/2025).
Ini menjadi penampilan resmi perdananya setelah tak lagi menjadi nakhoda Timnas Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, STY menyampaikan kronologi pemecatannya. Dari sini, diketahui bahwa STY baru tahu dirinya dipecat tepat di hari Senin (6/1/2025), dimana di hari yang sama, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan jajaran menggelar konferensi pers kepada media.
“PSSI memberitahu tentang pemecatan saya pada tanggal 6 Januari 2025, pukul 09:40 WIB dan mengumumkan pelatih baru akan datang pukul 12:00 WIB di hari itu,” kata STY di hadapan para pengusaha Korea, mengutip YNA.
Di malam sebelumnya, Minggu (5/1/2025), sebuah unggahan ucapan terimakasih kepada STY mencuat di media sosial. Warganet pun riuh dan menduga STY bakal dipecat.
“Meskipun saya tidak memahaminya, saya dengan rendah hati menerimanya,” papar STY.
Ia menjelaskan, sebagai pelatih, dirinya sudah bekerja sangat keras dan melakukannya dengan baik selama lima tahun berada di Indonesia.
“Saya bangga pada diri saya sendiri. Saya pergi dengan sangat bangga karena saya telah menciptakan akar yang signifikan dalam sepak bola Indonesia,” terang dia.
STY juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada warga Korea yang mendukungnya dengan segenap jiwa di Indonesia.
“Di balik layar, semua orang di sini mendukung saya dengan penuh semangat, jadi saya berdiri di sini dan saya yakin bisa kembali dengan senyuman,” ucapnya.
STY berjanji akan kembali ke Indonesia karena dirinya mencintai Indonesia.
“Aku berencana untuk sering datang karena aku mencintai Indonesia. Aku berharap dapat bertemu kalian dengan cara yang lebih baik di negara lain atau di Korea,” jelas dia.
Setelah memecat Shin Tae-yong, PSSI kemudian mengangkat pesepakbola asal Belanda yang kini beralih menjadi manager, Patrick Kluivert untuk menjadi pemimpin Timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengklaim penunjukan Kluivert itu menjadi cara untuk emmuluskan komunikasi timnas Indonesia yang kini sebagian besar berbahasa Belanda.
Alasan pemecatan STY pun disebut-sebut karena kendala komunikasi STY yang tidak menggunakan bahasa Inggris, melainkan bahasa Korea yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan Inggris.
Berita Bola dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com