Tag: Shakira

  • Bebas Anemia, IdeaFest 2025 Hadirkan Edukasi Pentingnya Zat Besi

    Bebas Anemia, IdeaFest 2025 Hadirkan Edukasi Pentingnya Zat Besi

    JAKARTA – Anemia defisiensi besi atau kekurangan zat besi masih menjadi salah satu ancaman serius yang tersembunyi bagi kesehatan bangsa dan bisa berdampak besar terhadap generasi muda Indonesia. Kondisi ini terjadi karena banyak yang belum menyadari bahwa defisiensi zat besi tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kemampuan belajar, konsentrasi, dan performa anak.

    Melihat pentingnya upaya untuk terus mengedukasi tentang pencegahan dan mengatasi permasalahan anemia defisiensi besi di Indonesia, dalam gelaran event IdeaFest 2025 yang berlangsung pada 31 Oktober hingga 2 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), dihadirkan sesi program IdeaTalks yang bertajuk “Fueling the Future: Fighting Iron Deficiency Anemia, Empowering the Next Generation”. Sesi diskusi ini ingin berdialog dengan komunitas anak muda yang kreatif untuk berbagai informasi dan edukasi tentang pentingnya anak muda untuk peduli dengan permasalahan anemia defisiensi besi yang dapat berdampat terhadap kemajuan generasi bangsa.

    dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, Dokter Spesialis Anak mengatakan, masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa defisiensi zat besi merupakan silent condition yang bisa berdampak besar pada performa dan masa depan anak. Terlebih lagi Indonesia masih menduduki posisi ke-4 sebagai negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara, di mana 1 dari 3 anak dan perempuan usia produktif di Indonesia masih mengalami defisiensi zat besi.

    “Bahkan sebuah survei juga menunjukkan bahwa 50% Bunda tidak tahu bahwa kekurangan Zat Besi dapat berdampak pada kepintaran, terutama pada anak. Kondisi ini harus menjadi perhatian kita semua, apalagi kondisi kekurangan zat besi sejak dini dapat berdampak pada gangguan perkembangan kognitif atau kecerdasan anak, karena zat besi merupakan zat gizi mikro penting untuk mendukung kemampuan belajar seseorang. Jika kondisi tersebut dibiarkan akan berdampak jangka panjang hingga dewasa, ujar dokter Tiwi.

    Secara biomedis, zat besi adalah salah satu elemen yang membentuk inti kehidupan manusia. Hemoglobin pada sel darah merah yang menjadi kendaraan oksigen dan sejumlah gizi penting untuk tubuh, memiliki struktur besi yang krusial. Ketika asupan zat besi tidak tercukupi, tubuh kehilangan kemampuan memproduksi hemoglobin yang cukup, menyebabkan otak kekurangan oksigen. Efeknya bukan hanya pada fisik yang lemah, tetapi juga pada kapasitas kognitif. Kekurangan oksigen di otak menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kecemasan, dan bahkan depresi. Kondisi tersebut bisa membuat kebugaran dan ketangkasan berpikir menurun yang tentu saja bisa membuat prestasi belajar dan produktivitas kerja jadi menurun.

    “Agar asupan Zat Besi bisa terpenuhi dengan optimal guna mencegah defisiensi zat besi, penting untuk memastikan asupan gizi lengkap dan seimbang yang kaya zat besi terutama protein hewani (zat besi heme) seperti daging merah, hati ayam, telur, ikan atau dari sumber nabati (zat besi non-heme) seperti kacang-kacangan dan bayam. Jika dibutuhkan untuk pemenuhan zat besi selain dari makanan harian sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan, juga dapat dilengkapi dengan jenis makanan atau minuman yang difortifikasi kombinasi Zat Besi dan Vitamin C untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat,” jelas dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, yang akrab disapa dr. Tiwi.

    Shakira Amirah, Juara Clash of Champion 2024 yang saat ini sedang menjadi Mahasiswi Kedokteran Universitas Indonesia, meyakini bahwa keinginan untuk terus belajar dan berkembang, serta dukungan dari keluarga, dan teman telah membantunya mencapai kesuksesan. “Semua prestasi bisa diraih jika kita memiliki tubuh yang sehat, karena kesehatan dan gizi adalah kunci agar bisa berprestasi. Seperti saat saya mengikuti kompetisi Clash of Champion (COC) 2024 season 1, saya harus bisa menjaga fokus dan stamina agar dapat hasil yang optimal. Untungnya sejak kecil saya sudah menerapkan pola makan gizi seimbang, terutama mengkonsumsi makanan sumber yang kaya zat besi dari protein hewani dan susu serta dikombinasikan dengan vitamin C untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh agar tetap fit dan produktif. Hal tersebut tidak lepas dari peran dan dukungan dari orang tua dan keluarga yang selalu memastikan asupan makanan bergizi yang kaya zat besi sejak masa anak-anak. Kebiasaan tersebut juga sangat berperan penting dalam mendukung perkembangan kognitif dan fokus belajar saya serta tidak mudah lelah, sehingga bisa meraih berbagai prestasi seperti saat ini dan bisa menjadi pemenang COC 2024,” ujar Shakira.

    Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, Medical Science Director Sarihusada mengatakan, “Sarihusada memahami bahwa defisiensi zat besi merupakan masalah nyata yang dapat menghambat potensi generasi muda Indonesia. Untuk itu, memerangi anemia defisiensi besi menjadi salah satu misi Sarihusada untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan membentuk generasi yang kuat dan berdaya saing. Dalam upaya memerangi anemia defisiensi besi, Sarihusada telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung penyediaan inovasi produk bergizi, salah satunya fokus dalam mendukung penanganan dan pencegahan anemia defisiensi besi di Indonesia.”

    Dalam upaya mendukung penanganan anemia defisiensi besi di Indonesia, Sarihusada telah melakukan berbagai inisiatif dan kolaborasi, diantaranya:

    1. Sarihusada mendukung upaya pencegahan anemia defisiensi besi dengan membuat alat bantu deteksi dini kekurangan asupan zat besi anak pertama di Indonesia melalui Kalkulator Zat Besi. Hasilnya bisa diketahui hanya kurang dari 3 menit. Kalkulator Zat Besi dapat digunakan secara mudah dan mandiri yang bisa diakses melalui website www.generasimaju.co.id, dan dapat dijadikan sebagai alat pemantauan berkala sebelum pemeriksaan selanjutnya oleh pelayan kesehatan.

    2. Sarihusada bersama berbagai pemangku kepentingan menginisiasi program edukasi dan skrining untuk meningkatkan kesadaran serta pencegahan anemia defisiensi besi. Hingga kini, jumlah skrining telah menembus angka lebih dari satu juta.

    3. Melalui komitmen dan pengalaman Sarihusada yang telah lebih dari 71 tahun memerangi malnutrisi di Indonesia, terus berinovasi menghadirkan produk nutrisi berbasis ilmiah. Salah satunya, inovasi SGM Eksplor yang merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronC(™), kombinasi Zat Besi dan Vitamin C yang membantu penyerapan zat besi hingga dua kali lipat. Inovasi ini menjadi bagian dari komitmen SGM Eksplor dalam mendukung pemenuhan zat besi optimal bagi anak Indonesia.

    4. Selain menghadirkan inovasi produk, Sarihusada juga menghadirkan layanan edukasi gizi Nutri-Care Experts yang dapat diakses 24/7 via telepon ataupun media sosial. Layanan ini bekerjasama dengan profesional yang memiliki latar belakang ilmu gizi, kebidanan, dan keperawatan sebagai bentuk dukungan berkelanjutan dalam mencegah anemia defisiensi besi dan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.

    Memerangi anemia defisiensi besi bukan hanya tanggung jawab tenaga medis, tetapi gerakan bersama masyarakat. Oleh karena itu, perlunya kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah, swasta, komunitas, hingga media untuk membangun kesadaran publik yang berkelanjutan tentang penanganan anemia defisiensi besi di Indonesia.

    “Melalui dukungan dan partisipasi Sarihusada dalam event IdeaFest 2025, diharapkan dapat mendorong semakin banyak generasi muda untuk menjadi bagian dari perubahan menuju generasi Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan siap menyongsong masa depan,” tutup dr. Ray.

  • Synchronize Fest 2025 Lengkapi Line Up dengan Yovie and His Friends

    Synchronize Fest 2025 Lengkapi Line Up dengan Yovie and His Friends

    JAKARTA – Synchronize Fest 2025 yang digelar dengan tema “Saling Silang” kembali menghadirkan kejutan spesial dengan mengumumkan Yovie and His Friends sebagai line up tambahan.

    Seperti diketahui, Synchronize Fest tahun ini digelar selama tiga hari di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 3-5 Oktober mendatang.

    Pada kesempatan kali ini, Yovie yang tampil dalam format Yovie and His Friends akan membawakan karya-karya pilihannya bersama talenta muda dari ajang pencarian bakat.

    Nantinya, pentolan Kahitna itu akan berkolaborasi dengan para finalis Indonesian Idol Season 13, yaitu Shabrina Leanor, Fajar Noor, Mesa Hira, Vanessa Zee, Angie Carvalho, Piche Kota, Kenriz, Rara Sudirman, Shakira Vier, dan Anjelia Dom.

    Pertemuan lintas generasi ini diharap menjadi sajian segar sekaligus perayaan atas perjalanan panjang karya-karya Yovie di industri musik Tanah Air.

    Kolaborasi ini bukan hanya mempertemukan generasi musik yang berbeda, tetapi juga menegaskan semangat #SalingSilang yang diusung Synchronize Fest 2025.

    Sebuah perjumpaan antara karya-karya maestro musik pop Yovie Widianto dengan interpretasi segar dari suara-suara baru industri musik.

    Selain Yovie and His Friends, Synchronize Fest 2025 juga menghadirkan beberapa pertunjukan spesial lain, antara lain Guruh Gipsy, Elvy Sukaesih x Tokyo Ska Paradise Orchestra, dan Jakarta Movin & RAPOT Present Putar Kembali.

    Selain itu, ada juga Centil Era, A Tribute to Gusti Irwan Wibowo, Ost. Film Indonesia; OTW ONAR FEST, hingga kolaborasi Haddad Alwi dan Opick.

  • Jadi Imigran di AS ‘Pengalaman Menakutkan’

    Jadi Imigran di AS ‘Pengalaman Menakutkan’

    Jakarta

    Di salah satu lorong Stadion Hard Rock Miami, selembar catatan tertempel di pintu kantor produksi Shakira: “Silakan kembali lagi nanti… kecuali ada kebakaran.”

    Tulisan berwarna merah muda itu menyiratkan tingkat stres mereka yang sedang menggarap tur stadion terbesar tahun ini.

    Secara total, Shakira telah tampil di hadapan lebih dari dua juta penggemar di 64 konser yang tiketnya ludes terjual di seluruh Amerika Utara dan Selatan.

    “Selama lebih dari tahun saya bekerja keras memoles setiap detail pertunjukan. Semuanya menjadi sepadan melihat antusiasme orang-orang,” ujar biduanita itu kepada BBC News.

    Terlepas dari kertas tadi, tidak terlihat ada ketegangan di balik panggung konser Shakira di Miami.

    Suasananya begitu kalem dan profesional. Para penari melakukan peregangan di koridor, sementara tim penjahit menjahit kristal pada kostum ketat.

    Adapun teknisi gitar terlihat berulang kali memeriksa penyetelan alat musik mereka.

    Menurut kepala bagian kostum, Hannah Kinkade, tim di belakang layar Shakira mengangkut dua mesin cuci dan dua mesin pengering.

    “Kami memasang alat-alat itu di setiap lokasi konser,” tutur Kinkade yang menangani setidaknya 300 kostum.

    Setiap kostum harus selalu disiapkan ulang sebelum pertunjukan baru.

    “Shakira menari dengan sangat energik, begitu juga para penarinya,” jelas Kinkade.

    Dia menjelaskan bagaimana sepatu para penari pria harus dicat ulang setiap pagi karena tergores. Ini menunjukkan betapa intensnya gerakan mereka di atas panggung.

    Manajer panggung, Kevin Rowe, mengajak BBC News berkeliling menyusuri koridor gelap di bawah panggung. Di sinilah para kru menyimpan persediaan minuman berenergi dan kopi dingin untuk bertahan dari panasnya udara Miami yang lengket.

    “Di bawah sini, hawanya bisa sangat gerah,” ujar pria kelahiran Birmingham itu.

    “Tapi itu adalah harga yang harus dibayar saat hidup di ‘dunia bawah’ ini.”

    ShakiraTur “Las Mujeres Ya No Lloran” Shakira telah meraup lebih dari $150 juta (sekitar Rp2,4 triliun) dari penjualan tiket.

    Sekitar pukul 14.30, para musisi memulai proses pengecekan suara di atas panggung.

    Tak lama setelah pukul 15.00, Shakira tiba di lokasi dengan pengawalan polisi dan bergabung bersama timnya.

    Mengenakan celana jin berwarna perak dengan potongan cutbrai dan atasan rompi putih, Shakira langsung mengecek kondisi lantai konser malam itu.

    Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menari dengan goyangan khasnya saat mengetes panggung.

    “Saya sempat menyaksikan konser Beyonce di stadion ini. Penampilannya begitu sempurna,” candanya kepada para kru. “Saya minta kalian bisa membuat suara saya juga terdengar seperti dia.”

    Tapi, apakah benar itu hanya gurauan belaka?

    Baca juga:

    Shakira memang menyampaikan kalimat itu sembari mengedipkan mata. Namun, satu hal yang diakui semua orang di balik panggung: dia adalah perfeksionis sejati.

    “Saat Shakira tampil, dia benar-benar total,” ujar kepala penari, Darina Littleton. “Ketika dia datang, dia sudah siap. Karakter bintangnya muncul dan penampilannya maksimal.”

    “Shakira tahu apa yang dia inginkan. Jika belum berhasil menemukan caranya, dia akan mencapainya dengan satu atau lain cara,” tambah direktur musik Tim Mitchell.

    Mitchell sudah berkolaborasi dengan Shakira sejak tahun 1990-an; dialah sosok di balik bunyi seruling dalam lagu fenomenal ‘Whenever, Wherever’.

    “Perhatian Shakira sangat detail di setiap aspek pertunjukan: suara, visual, pencahayaan, gelang penonton… semua hal kecil,” ujar Mitchell.

    “Ini luar biasa. Saya tidak tahu bagaimana ia bisa melakukannya.”

    Kevin Mazur / Getty ImagesPertunjukan Shakira yang berdurasi dua setengah jam merupakan latihan fisik yang sangat intens

    Dedikasi Shakira terhadap kesempurnaan jelas membuahkan hasil.

    Konser megahnya yang berdurasi dua setengah jam bukan sekadar pertunjukan biasa, melainkan sebuah drama musikal yang memukau.

    Selain parade tanpa henti dari lagu-lagu hits dua bahasa, Shakira melakukan 13 kali pergantian kostum, diiringi gerakan panggung yang seolah tak pernah berhenti.

    Dia memukau penonton dengan tarian perut berinspirasi Lebanon saat membawakan ‘Ojos Asi’.

    Selanjutnya, dia menari dengan pisau tribal untuk membuka ‘Whenever, Wherever’.

    Tak hanya itu, dia juga menggebrak panggung dengan permainan gitar elektrik saat melantunkan ‘Objection (Tango)’.

    Para penonton dibuat berteriak dan bersorak saat Shakira membawakan versi ‘She Wolf’ yang menggetarkan seluruh arena.

    Baca juga:

    Tur kali ini bertajuk ‘Las Mujeres Ya No Lloran’ (Perempuan Tidak Menangis Lagi), sebuah judul yang diambil dari album terbaru Shakira.

    Album tersebut terinspirasi dari pengalaman patah hati dan gejolak personal paling intens yang dialami diva Kolombia itu.

    Hubungannya dengan pesepak bola Gerard Pique yang berlangsung selama 11 tahun kandas.

    Pada saat yang nyaris bersamaan, sang ayah harus menjalani operasi otak darurat.

    Di samping itu, pihak berwenang Spanyol juga menuduh Shakira melakukan penggelapan pajak sebesar 14,5 juta (sekitar Rp272 miliar), yang kasusnya kemudian diselesaikan di luar pengadilan.

    “Tahun-tahun belakangan ini bukanlah masa yang mudah bagi saya. Saya rasa kalian tahu itu,” tutur Shakira saat konser, dengan nada penuh makna.

    “Tapi, siapa yang tidak pernah terpuruk?”

    “Yang saya pelajari adalah kejatuhan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan yang jauh lebih baik,” tambahnya.

    Baca juga:

    Gejolak personal di usia 40-an justru memicu ledakan kreativitas Shakira.

    Namanya kembali menjadi sorotan dan populer setelah tujuh tahun ‘puasa’ bermusik.

    Pada tahun 2023, dia merilis lagu ‘Bzrp Music Sessions Vol 53’, hasil kolaborasi dengan produser Argentina Bizarrap.

    Dalam liriknya, Shakira memberi sindiran tajam kepada Pique dan kekasih barunya: “kau menukar Rolex dengan Casio!”

    Lagu ini pun berhasil memenangkan penghargaan di Latin Grammys.

    Shakira melanjutkan tema tersebut dalam serangkaian lagu hit lain seperti Te Felicito yang sarkastik (Saya Mengucapkan Selamat Padamu) dan TQG (Te Qued Grande – Aku Terlalu Baik untukmu).

    Yang terakhir ini adalah duet bersama bintang Kolombia lainnya, Karol G, dan sudah meraih 1,3 miliar streaming di Spotify.

    “Dia sangat menginspirasi para perempuan,” ujar seorang penggemar, yang mengenakan telinga serigala berbulu, sesaat sebelum pertunjukan dimulai.

    “Dia sudah melakukan segalanya. Dia adalah kekuatan itu sendiri.”

    BBCSet panggung disimpan di bawah area panggung, dan diangkat ke posisi yang tepat menggunakan elevator pada waktu-waktu berbeda sepanjang pertunjukan

    Komitmen Shakira terhadap pertunjukannya tidak bisa ditawar. Dia meminta agar wawancara dilakukan setelah turun dari panggung.

    Tak lama setelah tengah malam, Shakira muncul dari ruang riasnya. Entah bagaimana, penampilannya terlihat lebih segar daripada padang bunga aster.

    “Asal tahu saja, omongan saya mungkin tidak akan masuk akal sekarang,” tawanya ringan.

    “Saya masih memulihkan diri.”

    “Hari ini sangat panas dan lembap. Cuaca seperti ini sangat menantang tapi perjuangannya benar-benar sepadan,” lanjutnya.

    Lalu, apa yang terjadi ketika seorang Shakira lelah atau sakit?

    “Untuk menyiapkan pertunjukan sebesar ini, dan melakukannya setiap malam, tidak peduli apakah Anda sedih, mengalami hari yang buruk, sakit, atau batuk. Anda hanya perlu melakukan yang terbaik dan, apa pun yang terjadi, mewujudkannya.”

    “Dan adrenalin justru tidak membiarkan saya merasakan kelelahan, atau betapa menuntutnya pekerjaan ini. Adrenalin membawa Anda melaluinya.”

    Belajar dari Leonard Cohen

    Getty ImagesPertunjukan diakhiri dengan penampilan Shakira di bawah patung serigala betina raksasa yang dia beri nama Isabel

    Bagi Shakira, konser di Miami menyimpan makna istimewa.

    Saat remaja, dia hijrah ke kota tersebut dengan harapan bisa menembus pasar pop Barat.

    Meski sudah menjadi bintang di Kolombia, Shakira tahu betul bahwa dia harus bernyanyi dalam bahasa Inggris jika ingin mencapai kesuksesan internasional.

    Di sisi lain, dia belum pernah mempelajari bahasa populer itu.

    “Usia saya baru 19 tahun saat pindah ke AS. Seperti banyak imigran Kolombia lainnya, saya datang ke negara ini demi mencari masa depan yang lebih baik,” kenangnya.

    “Saya masih ingat betapa kamus-kamus Bahasa Spanyol-Inggris dan kamus sinonim berjubel di kamar saya. Dulu, belum ada yang namanya Google atau ChatGPT. Semuanya serba tidak pasti.”

    “Kemudian, saya mulai mendalami puisi dan membaca karya-karya Leonard Cohen, Walt Whitman, serta Bob Dylan. Saya mencoba memahami bahasa Inggris dalam penulisan lagu. Saya rasa, itulah mengapa saya bisa menjadi mahir dalam bahasa ini.”

    Baca juga:

    Situasi belakangan membuat Shakira banyak merenungkan pengalamannya.

    Dia mengenang bagaimana penerimaannya di Amerika dulu berbanding terbalik dengan sikap pemerintahan Trump terhadap imigran.

    Saat menerima Grammy untuk album pop Latin terbaik pada awal tahun ini, Shakira menyampaikan pesannya secara langsung.

    “Saya ingin mendedikasikan penghargaan ini untuk semua saudara-saudari imigran saya di negara ini,” katanya.

    “Kalian dicintai, kalian berharga, dan saya akan selalu berjuang bersama kalian.”

    BBC News kemudian bertanya: bagaimana rasanya menjadi imigran di AS saat ini?

    “Rasanya hidup dalam ketakutan tiada henti,” jawabnya. “Menyakitkan untuk dilihat.”

    Getty ImagesPutra-putra Shakira, Sasha (kanan) dan Milan (kiri), tinggal bersamanya di Miami

    Shakira menekankan ini adalah momen bagi semua pihak untuk tetap bersatu.

    “Sekarang, lebih dari sebelumnya, kita harus menyuarakan pendapat. Kita mesti memperjelas bahwa meski suatu negara bisa mengubah kebijakan imigrasinya, perlakuan terhadap semua orang harus selalu manusiawi,” jelasnya.

    Pernyataan Shakira itu sangat kuat. Sebagian pidatonya diucapkan dalam Bahasa Spanyol, sehingga secara langsung menyapa para penggemarnya yang berasal dari Amerika Latin.

    Koneksi inilah yang menjadi dasar kesuksesan turnya. Para penggemar tumbuh besar bersama Shakira dan merasa diri mereka terwakili dalam diri sang bintang.

    Di Miami, penonton konser Shakira mencakup berbagai generasi.

    Para ibu dan anak perempuan bernyanyi serempak melantunkan hits 90-an seperti “Pies Descalzos, Sueos Blancos” dan melompat penuh semangat mengikuti irama “Waka Waka (This Time for Africa)”.

    Puncak emosional dari pertunjukan ini terjadi saat “Acrstico” dibawakan. Lagu itu adalah balada lembut yang ditulis Shakira khusus untuk anak-anaknya.

    Kepada buah hatinya, Shakira berjanji untuk tetap kuat di tengah perpisahan dengan Pique.

    Saat dia tampil, Sasha (12) dan Milan (10) muncul di layar video, berduet dengan sang ibu.

    “Hati saya meleleh setiap kali melihat mereka di layar itu dan mendengar suara-suara kecil mereka,” kata bintang tersebut.

    “Anak-anak saya adalah segalanya bagi saya

    Mereka memotivasi saya dan menjadi alasan mengapa saya hidup. Kehadiran mereka setiap malam di atas panggung… itu adalah momen yang sangat berharga.”

    Anak-anak Shakira sekarang sudah cukup besar untuk menyaksikan langsung penampilan ibu mereka di konser. Shakira mengaku bahwa kedua putranya memiliki “perasaan campur aduk” mengenai hal itu.

    “Saat saya ada pertunjukan, mereka sedikit stres karena ingin semuanya berjalan sempurna untuk saya,” ujarnya.

    “Mereka selalu khawatir, seperti, ‘Mama, bagaimana tadi? Mama jatuh? Mama baik-baik saja?’”

    “Dan saya mencoba menunjukkan kepada mereka bahwa tidak ada pertunjukan yang sempurna. Tidak apa-apa untuk membuat kesalahan,” jelasnya.

    Pertanyaan bagi para penggemar di Kerajaan Bersatu (UK) adalah, apakah tur ini akan merambah Eropa?

    “Kalian harus tetap pantau. Tunggu saja,” goda Shakira, membuat penasaran.

    “Kami belum bisa menyebutkan tanggal, tapi kami hampir mengumumkannya. Saya benar-benar ingin berbagi pertunjukan ini dengan para penggemar saya dari seluruh dunia,” pungkasnya.

    Lihat juga Video Otoritas Peru Selidiki Bocornya Catatan Medis Shakira

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Adu Akting Bareng Mantan, Kiesha Alvaro Mengaku Tertantang Main dalam Film Desa Mati The Movie

    Adu Akting Bareng Mantan, Kiesha Alvaro Mengaku Tertantang Main dalam Film Desa Mati The Movie

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor Kiesha Alvaro mengaku tertantang untuk berperan dalam film terbarunya bergenre horor komedi berjudul Desa Mati The Movie yang juga menjadi alasan baginya untuk kembali ke industri film.

    “Salah satu hal yang membuat saya tertantang untuk terlibat dalam film ini adalah beberapa adegan sulit yang harus saya perankan. Bahkan selama proses syuting, saya mengalami cedera di bagian tangan, kaki, dan beberapa bagian tubuh lainnya,” ujarnya saat ditemui di Epicentrum Kuningan, Jakarta, pada Selasa (25/2/2025) malam.

    Kiesha menjelaskan, film ini memang melibatkan banyak adegan aksi dan perkelahian yang menjadi salah satu tantangan tersendiri. “Selain itu, yang paling sulit adalah syuting yang berlangsung hingga subuh, yang tentunya sangat menguras energi,” tambahnya.

    Kiesha Alvaro juga mengungkapkan, tantangan terbesar baginya bermain dalam film Desa Mati The Movie adalah harus menghilangkan karakter dirinya dan benar-benar masuk ke dalam peran Arga. 

    “Di sini, saya dituntut untuk meninggalkan sisi Kiesha Alvaro dan bertransformasi menjadi Arga. Biasanya, saya banyak digandrungi oleh para wanita, tetapi dalam film ini saya harus tampil berbeda. Karakter Arga ini mengalami perubahan di tengah film, yang awalnya memiliki pacar, tetapi kemudian menjadi sahabat,” jelas putra Pasha Ungu tersebut.

    Selain itu, ada tantangan lain yang dihadapi Kiesha, yaitu beradu peran dengan mantan kekasihnya, Frislly Herlind. Dalam adegan-adegan film tersebut, Kiesha harus menjaga profesionalitas sebagai seorang aktor, meski Frislly pernah mengisi hatinya. 

    “Saya bersyukur Frislly adalah seorang profesional. Sejak awal bergabung dalam proyek ini, kami dipertemukan sebagai lawan main dan fokus pada pekerjaan, bukan urusan pribadi. Selama proses syuting dan masa promo, kami memang harus bersama, dan meski hubungan kami sudah berakhir, kami tetap menjalani ini dengan profesionalitas sebagai aktor. Jadi, kenapa tidak?” ujar Kiesha.

    Desa Mati The Movie mengisahkan perjalanan Lintang dan beberapa rekannya yang berangkat menuju sebuah sendang sakral yang tengah viral di Jawa Tengah. Namun, sejak awal perjalanan ini terasa janggal. 

    Keluarga Lintang, terutama neneknya, tampaknya menyembunyikan sesuatu terkait keberangkatan mereka. Rahasia masa lalu yang melibatkan kematian ibu Lintang pun menjadi teka-teki yang semakin menambah ketegangan.

    Setibanya di hutan tujuan, situasi semakin aneh. Mobil yang mereka tumpangi mendadak mogok, sinyal telepon hilang, dan suasana sekitar terasa semakin mencekam. Tanpa pilihan lain, mereka memutuskan untuk berjalan mencari pertolongan hingga akhirnya menemukan sebuah desa tersembunyi di tengah hutan. 

    Namun, desa itu bukanlah tempat biasa. Penduduk desa yang misterius, suasana yang sunyi, dan kesan desa tersebut tak berpenghuni, menambah ketegangan. Mereka pun berusaha mencari jalan keluar, tetapi malah terjebak di dalamnya. Bagaimana mereka bisa mengatasi situasi ini?

    Selain Kiesha Alvaro dan Frislly Herlind, film ini juga dibintangi oleh aktor Samuel Rizal, Adila Fitri, Ehan Brenda, Shakira Sheldrick, Ence Bagus, Olivia Irawan Chen, Oce Permatasari, Anyun Cadel, Mastur, dan Aira Lubna. Desa Mati The Movie dijadwalkan tayang pada 6 Maret 2025, dan bisa menjadi alternatif film seru untuk menemani ngabuburit selama bulan Ramadan 2025.

  • Grammy Awards 2025 Hadirkan Segmen Khusus untuk Menghormati Warisan Musik Quincy Jones

    Grammy Awards 2025 Hadirkan Segmen Khusus untuk Menghormati Warisan Musik Quincy Jones

    JAKARTA – Sempat diragukan untuk digelar karena kebakaran besar di Los Angeles pada awal tahun, Grammy Awards 2025 dipastikan digelar sesuai rencana. Namun, upacara tahun ini dipastikan berbeda dari sebelumnya.

    Grammy akan menghadirkan segmen In Memorian, dimana akan diberi penghormatan untuk warisan musik dari mendiang Quincy Jones yang meninggal dunia pada 3 November 2024, dan juga penghormatan untuk Los Angeles.

    Selusin nama baru juga telah diumumkan untuk memeriahkan acara, diantaranya Stevie Wonder, Cynthia Erivo, Chris Martin dari Coldplay, Lainey Wilson, Herbie Hancock, Brittany Howard, Brad Paisley, Janelle Monáe, John Legend, Sheryl Crow, St. Vincent, dan Jacob Collier.

    Mereka akan tampil bersama nama lain yang telah diumumkan sebelumnya, seperti Benson Boone, Billie Eilish, Chappell Roan, Charli XCX, Doechii, Raye, Sabrina Carpenter, Shakira, dan Teddy Swims.

    Adapun, Grammy Awards 2025 akan disiarkan langsung pada Minggu, 2 Februari pukul 20.00 waktu setempat, melalui Jaringan Televisi CBS dan streaming di Paramount+.

    Sebelum Siaran Langsung, Acara Perdana Grammy Awards akan disiarkan langsung dari Peacock Theater pukul 12.30 waktu setempat, di kanal YouTube Recording Academy dan live.grammy.com.

    Mereka yang akan tampil dalam Acara Perdana Grammy Awards adalah Yolanda Adams, Wayne Brady, Deborah Cox, Scott Hoying, Angelique Kidjo, Taj Mahal, Joe Bonamassa, Joyce DiDonato, Béla Fleck, Renée Fleming, Muni Long, Kelli O’Hara, dan Kevin Puts.

    Seperti yang diumumkan Recording Academy pekan lalu, siaran tahun ini akan membawa tujuan baru. Grammy akan mengumpulkan dana tambahan untuk mendukung upaya penanggulangan kebakaran hutan Los Angeles dan menghormati keberanian serta dedikasi para penanggap pertama.

  • Sebelum Dilaporkan Menganiaya, Chandrika Chika Sempat Tersangkut Kasus Narkoba

    Sebelum Dilaporkan Menganiaya, Chandrika Chika Sempat Tersangkut Kasus Narkoba

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebgram Chandrika Chika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan oleh seorang wanita berinisial YB karena diduga melakukan penganiayaan di tempat hiburan malam di kawasan SCBD Senayan, Jakarta, Sabtu (14/12/2024) 

    Sebelum diduga menganiaya, selebgram kelahiran Jakarta, 7 November 2003 itu ternyata sempat tersangkut kasus narkoba dan ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan pada 22 April 2024.

    Dalam pemeriksaan Chandrika Chika terkait kasus narkoba, polisi menyita satu pod vape atau rokok elektrik yang mengandung cairan ganja sebagai barang bukti. Saat ditangkap, Chandrika tengah berpesta narkoba bersama lima temannya. Berdasarkan hasil tes urine, Chandrika positif menggunakan ganja.  Chandrika dijerat dengan pelanggaran Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dan pidananya kurang lebih 4 tahun. 

    Kepada media, Chandrika mengaku sempat syok dan mentalnya terganggu karena baru pertama berurusan dengan pihak kepolisian. “Begitu diperlihatkan hasil tes, aku syok. Mental aku langsung drop. Aku tidak menyangka hasilnya positif. Aku hanya bisa terdiam,” tutur Chandrika saat diwawancara di sebuah program televisi, Kamis (13/6/2024).

    Atas penangkapannya itu, Chandrika mengaku trauma dan ke depan akan lebih selektif memilih teman dalam pergaulannya. “Kejadian itu bikin aku trauma dan ini murni kesalahan aku karena kurang berhati-hati dalam pergaulan, aku kurang menjaga diri. Aku sampai detik ini takut kalau bakal terulang lagi,” tegasnya.

    Akibat kasus dugaan penggunaan narkoba, Chandrika mengaku harus menjalani rehabilitasi ketergantungan narkoba selama 2 bulan.  

    Kontroversi Chandrika Chika sebenarnya tidak hanya terkait kasus narkoba. Chandrika Chika juga sempat berseteru dengan selebgram Fujianti yang kala itu masih menjalin hubungan dengan Thariq Halilintar. 

    Tak hanya dengan Fuji, Chandrika juga sempat berseteru dengan beberapa artis, seperti  Azizah Salsha, Safira Prameswari, Khanza Naila, Ansellma Putri,  Satine Zanesta juga Shakira. Akibat perseteruannya itu, Chandrika sempat dijuluki netizen sebagai Drama Queen.

    Seusai beberapa kontroversinya dengan sejumlah artis dan juga tertangkap dalam kasus narkoba, kini Chandrika kembali tersangkut kasus dugaan penganiayaan yang dilaporkan korbannya berinisial YB ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Atas perbuatannya itu, Chandrika diduga melanggar Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman minimal 2 tahun 8 bulan dan hukuman maksimalnya 7 tahun penjara.

    Hingga kini penyidik masih mencari barang bukti dan memeriksa saksi-saksi serta memeriksa CCTV di lokasi kejadian. Polres Jakarta Selatan masih mempersiapkan surat pemanggilan kepada Chandrika terkait kasus penganiayaan.