Tag: SEVENTEEN

  • Ifan Seventeen Bantah Jabatan Dirut PFN karena Lagu tentang Prabowo

    Ifan Seventeen Bantah Jabatan Dirut PFN karena Lagu tentang Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi sekaligus Direktur Utama PT Perusahaan Film Negara (PFN), Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen, membantah bahwa penunjukannya sebagai pemimpin lembaga perfilman milik negara terkait kedekatannya dengan Presiden Prabowo Subianto atau lagu yang pernah dibuatnya tentang Prabowo.

    “Itu tidak benar. Saya adalah seniman, dan bagi saya, berkarya harus berdasarkan kejujuran. Itu prinsip saya sejak dahulu dalam bermusik,” ujar Ifan, dikutip dari Channel YouTube Beritasatu.com, Sabtu (15/3/2025).

    Ifan Seventeen menjelaskan bahwa lagu Pernah di Sana yang dibuatnya tidak hanya terinspirasi dari perjalanan Prabowo, tetapi juga dari banyak kisah orang-orang yang berusaha bangkit dari kegagalan dan kesalahan masa lalu.

    “Waktu itu saya mengangkat sosok Pak Prabowo karena kita tahu beliau melewati berbagai kekalahan sebelum akhirnya dilantik sebagai presiden. Namun, lagu ini bukan hanya tentang beliau, melainkan refleksi perjalanan hidup banyak orang,” tambahnya.

    Terkait anggapan bahwa dirinya tidak memiliki pengalaman dalam industri film, Ifan menegaskan bahwa ia telah berkecimpung di dunia perfilman sejak 2019 dengan mendirikan rumah produksi production house (PH).

    “Saya punya PH sejak 2019. Tahun 2021, saya menjadi executive producer untuk salah satu film yang sukses di platform OTT milik pemerintah. Selain itu, pada 2020, saya juga memproduseri sekaligus berperan dalam film Kemarin,” jelasnya.

    Meskipun sempat diragukan, Ifan berkomitmen untuk membenahi PFN agar menjadi rumah bagi para sineas di Indonesia.

    “Sebagai direktur utama yang baru dilantik, saya akan melakukan pembenahan internal terlebih dahulu. Ada banyak masalah di PFN, termasuk kesejahteraan pegawainya. Saya ingin memastikan industri perfilman Tanah Air semakin maju dan PFN bisa menjadi tempat yang mendukung para insan perfilman,” tutup Ifan Seventeen.

  • Jawab Keraguan, Ifan Seventeen Siap Benahi PFN dan Industri Perfilman

    Jawab Keraguan, Ifan Seventeen Siap Benahi PFN dan Industri Perfilman

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi Riefan Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, kini menjabat sebagai direktur utama Perusahaan Film Negara (PFN). Pengangkatan dirinya menuai berbagai reaksi, termasuk keraguan dari sejumlah pihak.

    Namun, Ifan menegaskan bahwa dirinya siap membangun serta memperbaiki ekosistem dan struktur lembaga perfilman milik negara tersebut.

    “Saya akan fokus untuk membenahi pondasi PFN terlebih dahulu. Alhamdulillah, setelah lebih dari 20 tahun PFN tidak pernah diundang ke sidang rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VI DPR, hari ini kita akhirnya mendapat kesempatan untuk hadir. Ini menjadi langkah awal yang baik bagi PFN ke depan,” ujar Ifan dalam pernyataannya yang dikutip dari sebuah unggahan di kanal YouTube pada Sabtu (15/3/2025).

    Ifan Seventeen mengungkapkan bahwa dirinya menerima tugas ini setelah dihubungi langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam pembicaraan tersebut, Erick meminta Ifan untuk membangun ekosistem yang lebih sehat dan kondusif bagi industri perfilman nasional. Ia pun menegaskan keseriusannya dalam menjalankan amanah tersebut.

    “Harapan saya ke depan, PFN bisa menjadi sarana dan fasilitator bagi seluruh sineas di Indonesia agar industri perfilman kita semakin maju dan berkembang. Jabatan ini bukan sekadar posisi yang nyaman, bukan sekadar duduk diam dan menerima gaji. Saya ingin bekerja keras untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ifan menyampaikan bahwa ia siap menghadapi tantangan dan kritik yang mungkin datang seiring dengan tugas barunya ini. Ia juga tidak keberatan jika ada pihak yang ingin menggantikannya, asalkan keputusan tersebut datang dari menteri BUMN.

    Namun, selama dirinya masih dipercaya, ia meminta kesempatan untuk bekerja dan membuktikan kemampuannya dalam membenahi PFN.

    “Saya tidak akan mundur begitu saja. Saya hanya meminta waktu untuk melakukan perubahan dan perbaikan yang dibutuhkan. Jika memang ada yang lebih layak menggantikan, silakan. Namun, selama saya diberi kepercayaan, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membawa PFN ke arah yang lebih baik,” pungkas Ifan Seventeen.

  • Ifan Seventeen Mengaku Punya Rumah Produksi Sejak 2019, Netizen: Punya PH Tapi Gak Dikenal, Berarti Gagal

    Ifan Seventeen Mengaku Punya Rumah Produksi Sejak 2019, Netizen: Punya PH Tapi Gak Dikenal, Berarti Gagal

    FAJAR.CO.I,D JAKARTA — Pengangkatan Riefan Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) menuai kritik dari berbagai pihak.

    Banyak yang meragukan kapasitasnya dalam dunia perfilman, mengingat selama ini ia lebih dikenal sebagai musisi dan vokalis band Seventeen.

    Menanggapi hal tersebut, Ifan menegaskan bahwa dirinya memiliki pengalaman di industri film.

    Dalam unggahan akun X @Mdy_Asmara1701yang kini menjadi viral, dia mengungkapkan bahwa sejak 2019, dirinya telah mendirikan Production House (PH) dan bahkan terlibat dalam produksi film.

    “Kebetulan banyak publik yang belum tahu. Sebenarnya sejak tahun 2019, aku sudah punya PH. Pada 2021, aku pernah menjadi executive producer untuk salah satu film yang paling laku di OTT yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia hingga saat ini,” ujar Ifan saat di Kantor PFN, Jakarta, dikutip @Mdy_Asmara1701 Jumat (14/3/2025).

    Selain itu, Ifan juga menyebut bahwa pada 2020, ia terlibat dalam produksi film lain sebagai executive producer. Ia menegaskan bahwa dirinya masih aktif di industri film hingga kini.

    “Jadi, sampai saat ini aku masih aktif bersama teman-teman di PH. Mungkin netizen hanya tahu aku sebagai penyanyi, padahal sebenarnya aku juga berkecimpung di dunia perfilman,” tambahnya.

    Namun, pernyataan Ifan bukannya mendapat perhatian netizen, justru memicu respons lebih panas di media sosial. Banyak warganet yang meragukan kontribusinya di industri film dan mempertanyakan kualitas produksi yang pernah ia tangani.

  • Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN, Ketum Gekraf: Dia Terbiasa Urus 17 Subsektor Ekraf, Termasuk Film – Page 3

    Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN, Ketum Gekraf: Dia Terbiasa Urus 17 Subsektor Ekraf, Termasuk Film – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Musisi sekaligus vokalis band Seventeen, Ifan Seventeen, resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN). Keputusan ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs), Kawendra Lukistian.

    Menurut Kawendra, Ifan bukan sosok baru dalam dunia ekonomi kreatif, ia sampai saat ini masih menjabat sebagai Ketua Badan Komunikasi dan Informasi (Bakominfo) DPP GEKRAFS atau Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional, yang mana merupakan organisasi untuk pelaku ekonomi kreatif yang membidangi 17 subsektor termasuk Film didalamnya.

    Selain itu, Ifan juga pernah memegang jabatan penting dalam beberapa perusahaan kreatif di antaranya iVolks Creative dan D’Keys Music Studio.

    “Ifan sudah lama berkecimpung di dunia kreatif. Selain sebagai musisi, dia juga terbiasa mengurusi 17 subsektor ekonomi kreatif, termasuk film. Saya yakin dia bisa membawa PFN ke arah yang lebih baik,” ujar Kawendra, Jumat (14/3/25).

    Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN terjadi di tengah kondisi perusahaan yang disebut-sebut cukup memprihatinkan. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, saat mengunjungi gedung PFN di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (14/3/25), Dasco mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

    “Kami telah melihat kondisi terkini Perusahaan Film Negara, dan keadaannya cukup memprihatinkan. Bangunan lama, hutang banyak, gaji karyawan masih tertunggak, gaji direksi belum terbayar, serta operasional dan dana produksi yang tersendat-sendat,” ujar Dasco dalam keterangan terpisah.

    Diketahui, PFN masih memiliki tunggakan di zaman COVID lalu, di antaranya utang ke vendor-vendor, utang pajak, utang PBB, dan beberapa hal lain. Termasuk juga upah gaji karyawan yang ternyata baik karyawan maupun direksi hanya mendapatkan gaji berkisar 40%, 70%, dan 30%.

    PFN sebagai BUMN yang bergerak di bidang perfilman nasional menghadapi tantangan besar dalam menjalankan fungsinya sebagai pilar industri film Indonesia. Dengan kondisi keuangan yang belum stabil, penunjukan Ifan diharapkan mampu membawa angin segar bagi perusahaan.

     

  • Hari Pertama Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN: Telat Saat DPR Sidak Kantor dan Pamer Punya PH

    Hari Pertama Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN: Telat Saat DPR Sidak Kantor dan Pamer Punya PH

    Hari Pertama Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN: Telat Saat DPR Sidak Kantor dan Pamer Punya PH
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Penunjukan
    Ifan Seventeen
    sebagai Direktur Utama PT
    Produksi Film
    Negara (PFN) oleh
    Kementerian BUMN
    memicu berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat.
    Terkenal sebagai penyanyi, Ifan akhirnya berani berbicara untuk merespons berbagai komentar yang berkembang di media sosial.
    Ifan menjelaskan, banyak orang yang belum menyadari bahwa dirinya telah memiliki
    production house
    (PH) sejak beberapa waktu lalu.
    “Jadi kebetulan, kebetulan banyak publik yang belum tahu. Sebenarnya dari 2019 aku tuh sudah punya PH,
    production house
    ,” jelas Ifan di kantor PFN di Jatinegara, Jakarta, pada Jumat (14/3/2025).
    Lebih jauh, Ifan menambahkan, pada 2021 ia pernah menjadi
    executive producer
    untuk sebuah film milik pemerintah yang saat ini menjadi salah satu yang paling laku.
    “Di 2021 aku tuh pernah
    produksi film
    ,
    executive producer,
    salah satu film yang paling laku di OTT yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Sampai saat ini ya,” tuturnya.
    Ia juga menyinggung film ‘Kemarin’, yang ia produksi.
    Film tersebut merupakan dokumenter drama yang mengisahkan tragedi tsunami di Banten, yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota band Seventeen, kru, serta istri Ifan sendiri.
    Sementara itu, pada hari yang sama, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad beserta jajaran Komisi VI DPR melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor PT PFN.
    Rombongan Dasco tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, namun mereka harus menunggu selama kurang lebih 40 menit karena kedatangan Ifan yang terlambat.
    Setelah Ifan tiba, Dasco dan anggota DPR lainnya meninjau langsung kondisi gedung PFN yang diketahui sudah tidak terawat.
    Dasco mengungkapkan bahwa sidak ini memang direncanakan dengan tujuan untuk mendalami dinamika di PFN.
    “Iya, kami lihat dinamika, kami sidak. Dan tadi kami berpikiran benar-benar ini sangat kami dukung, dan kami akan terus dukung perusahaan film ini jadi pusat konten negara,” ungkapnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kunjungi PFN, Dasco Prihatin Gaji Karyawan Belum Terbayar

    Kunjungi PFN, Dasco Prihatin Gaji Karyawan Belum Terbayar

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyambangi gedung Produksi Film Negara (PFN) di Jalan Otista Raya, Bidara Cina, Jatinegara, Kota Jakarta Timur pada Jumat (14/3/2025) siang. 

    Dalam kunjungan itu, Dasco beserta jajaran anggota DPR Komisi VI meninjau kondisi gedung PFN dan karyawan-karyawan yang sudah lama kurang diperhatikan kesejahteraannya. 

    Dasco mengaku prihatin dengan kondisi gedung PFN. Ia menuturkan kondisi terkini seperti bangunan tua, banyaknya tunggakan utang hingga gaji karyawan yang belum paripurna terbayarkan. 

    “Kami telah melihat kondisi terkini perusahaan film negara dan dengan keadaan yang cukup memprihatinkan, bangunan lama, utang banyak, gaji karyawan masih tertunggak, gaji direksi yang belum terbayar, dan operasional serta dana produksi yang tersendat-sendat,” jelas Dasco di lokasi, Jumat (14/3/2025). 

    Untuk itu, Dasco mengatakan kunjungannya itu sebagai rangkaian tindak cepat menanggulangi terbengkalainya PFN. 

    “Ya, sengaja ini komisi teknis dalam hal ini, komisi VI nanti akan melakukan rapat dengan Kementerian BUMN dan juga akan memanggil stakeholder yang lain untuk sama-sama memikirkan bagaimana kemudian membangkitkan industri kreatif dan film melalui pembenahan perusahaan film negara,” terang Dasco. 

    Sementara itu, Direktur Utama PFN, Ifan Seventeen mengatakan meski dirinya baru menjabat sebagai kepala pimpinan selama tiga hari, dirinya mengakui permasalahan PFN yang sudah lama terbengkalai. Untuk itu, Ifan bersama jajarannya merasa bersyukur telah didatangi oleh anggota parlemen. 

    “Ini kita bersyukur sekali karena sudah puluhan tahun, bahkan kita belum pernah diberikan ruang audiensi di DPR. Alhamdulillahnya hari ini malah didatangi,” ucap Ifan. 

    Lebih lanjut, Ifan mengatakan kunjungan Dasco bersama jajaran anggota Komisi VI DPR tersebut bukan sebagai suatu sidak. Dia mengatakan kunjungan kali ini sebagai sebuah bentuk perhatian negara.  “Kunjungan ke PFN ini bentuknya bukan sama sekali sidak tetapi perhatian. Akhirnya negara bisa hadir di sini,” tegas Ifan. 

  • Erick Thohir Konsolidasikan BUMN PFN, Lokananta, dan Balai Pustaka

    Erick Thohir Konsolidasikan BUMN PFN, Lokananta, dan Balai Pustaka

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri BUMN Erick Thohir berencana mengonsolidasikan PT Produksi Film Negara (PFN), Lokananta, dan Balai Pustaka agar lebih terintegrasi seperti InJourney.

    “Kita memiliki Balai Pustaka, PFN, dan Lokananta. Ini akan dikonsolidasikan menjadi pusat konten atau bentuk lain yang saat ini masih dikaji,” ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Ia menjelaskan, kajian ini membutuhkan waktu meskipun manajemen telah dibentuk dan aset dalam kondisi baik. Tidak hanya musisi, Erick juga berencana merekrut insan perfilman dan seniman lain untuk memperkuat manajemen.

    Sebagai acuan, Erick merujuk pada konsolidasi InJourney yang berhasil mengintegrasikan sektor pariwisata di bawah BUMN, mencakup bandara, destinasi wisata, hotel, serta industri kreatif.

    “Konsolidasi ini bertujuan menggabungkan aset cetak, suara, dan gambar milik pemerintah agar lebih terstruktur, sejalan dengan upaya penyatuan BUMN lainnya,” katanya.

    Pernyataan ini menanggapi penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PFN. Meski berlatar belakang musik, ia diberi tugas untuk mengkaji konsolidasi tiga BUMN kreatif tersebut.

    Erick menekankan bahwa pendekatan konsolidasi BUMN pernah diterapkan di sektor pelabuhan, dengan Pelindo mengkaji penggabungan pelabuhan, feri, dan perkapalan dalam satu ekosistem.

  • Dasco Soal Kondisi PT PFN: Utang Banyak, Nunggak Gaji Karyawan

    Dasco Soal Kondisi PT PFN: Utang Banyak, Nunggak Gaji Karyawan

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama Komisi VI DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gedung PT Produksi Film Negara (PFN), Jakarta Timur, pada Jumat (14/3/2025).

    Didampingi langsung oleh Direktur Utama PT PFN Riefian Fajarsyah atau dikenal Ifan Seventeen, romobongan melakukan office tour selama kurang lebih 20 menit. Sebelumnya, Ifan baru sampai gedung 40 menit setelah Dasco dan rombongan sampai.

    Seusai office tour, Dasco membeberkan pandangannya terhadap gedung PT PFN. Menurut dia, kondisinya cukup memprihatinkan terlebih juga gedungnya merupakan bangunan lama. Dia juga menyoroti studio film yang ada di sana.

    “Semuanya kurang, peralatan enggak ada sama sekali, studio ada yang bagus tapi banyak yang memprihatinkan. Sarana pendukung sangat minim,” ujarnya di Gedung PT PFN, Jakarta Timur, Jumat (13/2/2025).

    Melihat prihatinnya hal tersebut, Ketua Harian Gerindra ini mengatakan Komisi VI akan melakukan rapat dengan Kementerian BUMN dan juga memanggil stakeholder terkait, agar bersama-sama memikirkan untuk membangkitkan industri kreatif dan film melalui pembenahan PFN.

    Dia melanjutkan, tak menutup kemungkinan juga akan menggandeng swasta untuk kolaborasi supaya perusahaan film negara dan industri kreatif film Indonesia bisa hidup dan berkembang maju.

    Tak sampai di situ, nyatanya seusai sidak juga ditemukan fakta bahwa PT PFN memiliki utang yang banyak, gaji karyawan tertunggak, hingga dana operasional dan produksi tersendat-sendat.

    “Kebanyakan itu adalah tunggakan-tunggakan di masa lalu, di jaman COVID, info vendor-vendor, utang pajak, utang PBB, dan beberapa hal lain, termasuk gaji yang tertunggak. Dan tadi kita dapat informasi kadang-kadang karyawan maupun direksi hanya mendapatkan gaji 40%, 70%, 30%, dan begitu,” urai Dasco.

    Sementara itu, Direktur Utama PT PFN Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen memandang sidak yang dilakukan DPR ini sebagai bentuk perhatian.

    “Jadi ini bentuknya sama sekali bukan sidak, ini bentuknya lebih ke perhatian. Akhirnya negara bisa hadir di PFN. Jadi ini hari yang bersejarah buat PFN,” ucapnya di tempat yang sama.

  • Erick Thohir Ungkap Rencana di Balik Penunjukan Ifan Seventeen Jadi Bos PFN

    Erick Thohir Ungkap Rencana di Balik Penunjukan Ifan Seventeen Jadi Bos PFN

    Jakarta

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ingin agar konsolidasi BUMN dipercepat, termasuk pada PT Balai Pustaka (Persero), PT Produksi Film Negara (PFN) hingga Lokananta. Hal itu sebagai bagian dari respons Erick Thohir terkait penunjukan vokalis band Seventeen, Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN).

    Lokananta sendiri merupakan perusahaan rekaman pertama di Indonesia yang didirikan oleh R Maladi pada 1956. Sementara, Balai Pustaka merupakan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang dan percetakan buku. Balai Pustaka kini melebarkan sayap ke bisnis digital dan industri kreatif. Erick ingin perusahaan tersebut dikonsolidasikan menjadi pusat konten.

    “Nah memang pemerintah melihat juga konsolidasi BUMN ini harus dipercepat juga. Ya, salah satunya kita punya Balai Pustaka, kita punya PFN, kita punya Lokananta. Nah ini akan dikonsolidasikan menjadi tadi bagian pusat konten atau apapun namanya yang sedang dibuat kajian,” katanya di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    “Ini kenapa direkrut ada orang film, ada orang musik, termasuk Balai Pustaka itu kan juga bagian sejarah yang akan dikonsolidasikan,” tambahnya.

    Erick menambahkan penunjukan Ifan yang berpengalaman di industri musik sebagai Dirut PFN merupakan langkah awal. Ia berpesan kepada Ifan untuk melakukan kajian terkait dengan rencana konsolidasi ini.

    “Saya sedang mendorong kajian konsolidasi ini. Seperti saya meminta Pelindo membuat kajian mengenai penggabungan pelabuhan untuk menjadi sebuah ekosistem,” katanya.

    Ia meminta masyarakat untuk bersabar dan memberikan kepercayaan untuknya melakukan yang terbaik bagi PFN.

    “Jadi tunggu waktunya karena ini kajian sedang proses, manajemen sudah dibentuk, asetnya juga bagus, ada PFN,” katanya.

    (acd/acd)

  • Erick Thohir Akhirnya Buka Suara soal Tunjuk Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN

    Erick Thohir Akhirnya Buka Suara soal Tunjuk Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN

    Jakarta

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait penunjukan vokalis band Seventeen, Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN). Erick mengatakan penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN bukanlah keputusan yang tiba-tiba.

    Ia mengatakan pengangkatan Ifan tersebut telah melalui proses seleksi oleh Tim Penilai Akhir (TPA). Ia juga mengatakan, sebenarnya ada beberapa kandidat yang dipertimbangkan sebelum keputusan akhir diambil.

    “Ada (beberapa nama) cuman proses dari TPA-nya kemarin seperti itu, kita mengusulkan beberapa nama. Ini pilihan yang pada saat itu dilihat di berbagai perspektif, diberi kesempatan,” kata Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Meski begitu, Erick tidak mengungkapkan nama-nama kandidat lainnya yang sebelumnya bakal menjadi Dirut PFN. Yang jelas, kata Erick, pemilihan Ifan dilakukan secara transparan dan profesional.

    “Saya nggak pernah bilang proses TPA itu, semua pasti ada prosesnya,” katanya.

    Ketika ditanya apakah Ifan merupakan satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat, Erick menyatakan Ifan adalah salah satu yang mendapat kesempatan untuk menjadi Dirut PFN.

    “Dia salah satu yang diberi kesempatan,” tutupnya.

    (acd/acd)