Tag: SEVENTEEN

  • 7Dunia Perjuangkan Musik lewat Karya Terbaru, Ku Harus Pergi di Hari Sumpah Pemuda

    7Dunia Perjuangkan Musik lewat Karya Terbaru, Ku Harus Pergi di Hari Sumpah Pemuda

    JAKARTA – Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober memiliki makna tersendiri bagi grup musik 7Dunia. Grup beranggotakan Andi (vokal) dan Rudi (drum) ini menjadikan spirit Sumpah Pemuda untuk berjuang melalui karya.

    Mereka merilis single bertitel Ku Harus Pergi di momen Hari Sumpah Pemuda yang jatuh Selasa, 28 Oktober 2025. 

    “Alhamdulilalh, single Ku Harus Pergi dirilis label True Friends bertepatan dengan momen Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025, setelah selama ini kami melewati fase perjuangan dalam berkarya di dunia musik,” kata Andi dan Rudi dalam siaran tertulis yang diterima VOI, 28 Oktober.

    Andi menceritakan sedikit tentang perjuangannya menembus industri musik. 7Dunia yang diinisiasi pada 2010 awalnya memiliki empat personel, mengusung bergenre pop alternatif. Kemudian mereka menembus industri musik pada 2019 dengan dipinang label internasional yang berada di Malaysia, Life Record.

    Namun sayang, kondisi pandemi membuat 7Dunia harus kembali tertatih. Dua anggota memilih mundur dan baru bisa bangkit lagi pada 2024 dengan merilis 12 single secara independen. Sampai akhirnya 7Dunia dipinang label lokal, True Friends untuk mulai petualangan baru dalam berkarya dan bermusik.

    Menurut Bois Famous Maker, perjalanan band 7Dunia ini sangat anomali dari seluruh band Indonesia lainnya. Sebab, bukan ditemukan label musik lokal saat pertama kali menembus industri musik. Justru label musik Malaysia yang menemukan talenta mereka.

    “Anomalinya, band 7Dunia ini bisa-bisanya “terdampar” di Malaysia dalam merilis debut singlenya di label internasional Life Records Malaysia. Kebetulan saya dengan Pak Osman, bos Life Records ini bersahabat dari tahun 2010, saat band Seventeen kerjasama dengan Life Records dalam peredaran kaset, CD, dan digital di Malaysia dan Singapore. Mamun info 7Dunia kerja sama dengan Life Records, baru saya ketahui belakangan ini. Bagi saya, semangat perjuangan 7Dunia ini sangat luar biasa, bisa menembus label musik di luar negeri dengan merilis single perdananya,” kata Bois.

    Kembali ke materi terbaru, Ku Harus Pergi bercerita tentang seorang pria yang rela melepaskan wanitanya bukan karena si pria tidak sayang dan cinta. Justru sebaliknya, karena si pria tahu bahwa dirinya tidak akan pernah bisa membahagiakan wanitanya dan memutuskan untuk pergi dari kehidupan si wanitanya.

    Menurut Rudi, pesan moral yang ingin disampaikan pada single ‘Ku Harus Pergi’ ini, bahwa pecinta sejati yang sesungguhnya adalah “lepaskanlah jika memang melepaskan adalah yg terbaik pergilah, jika memang kepergian itu adalah wujud dari kesempurnaan, dimana cinta itu tidak harus memiliki.

    “Saya juga bermusik dalam memainkan drum disetiap lagu 7Dunia selalu dengan hati. Seperti halnya menekuni usaha batu mulia bersama Andi selama ini,” sambung Rudi.

    Dalam penggaran single ‘Ku Harus Pergi’ di studio rekaman, band 7Dunia dibantu Andin selaku music director, yang pernah memperkuat band Vena dan additional player band The Fly. Sehingga menjadikan single ini sangat spesial, karena dikemas dengan sentuhan sound distorsi harmoni dan modern yang berkarakter. Ditambah lirik yang menyayat hati.

    Sedangkan untuk video klip single ini dibesut oleh video maker A.T.T.A., dengan D.O.P. dan video editor Rahyudhy Putra. Syuting klip mengambil lokasi di gedung tua sejarah peninggalan jaman Belanda di Kota Tua Jakarta Utara. Sehingga menjadikan music video ini unggul secara visual artistik dan sinematografi.

    Berbekal perjalanan panjang dan pengalaman 7Dunia yang sudah mengedarkan karya lagunya di negeri jiran Malaysia dan negeri sendiri di Indonesia. 7Dunia optimis nantinya akan menjadi sesuatu di blantika industri musik tanah air.

    “InsyaAllah dengan dirilisnya single ‘Ku Harus Pergi’ di momen Hari Sumpah Pemuda ini akan menjadi semangat dalam menata masa depan di dunia musik. Ditambah support dari orang-orang baik seperti Bang Haji Wawan selaku Eksekutif Produser dan Mas Mahardika selaku konsultan medsos dan digital, serta Bang Bois Famous Maker, semoga 7Dunia bisa melangkah pasti dan sukses di rimba raya musik tanah air, Bismillah!,” pungkas Andi.

  • BI Kalsel gelar opening ceremony `Pamor Borneo 2025` 

    BI Kalsel gelar opening ceremony `Pamor Borneo 2025` 

    Sumber foto: Syahri Ruslan/elshinta.com.

    BI Kalsel gelar opening ceremony `Pamor Borneo 2025` 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 21 Agustus 2025 – 16:07 WIB

    Elshinta.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan bersiap menggelar Opening Ceremony Pamor Borneo 2025 pada Kamis, (21/8), di Atrium Duta Mall Banjarmasin.

    Acara ini menjadi bentuk komitmen BI dalam memperkuat sekaligus mendorong investasi, ekonomi kreatif, dan pariwisata di Kalimantan, khususnya Kalsel.

    Agenda pembukaan akan dihadiri tokoh-tokoh penting, di antaranya Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Kepala Perwakilan BI Kalsel, serta sejumlah pejabat dan stakeholder terkait.

    Sebagai rangkaian kegiatan, turut digelar panel discussion bertajuk “Beyond Black Earth: Transforming Kalimantan’s Richness Through Advanced Sustainable Investment” yang menghadirkan para ahli untuk membahas arah investasi berkelanjutan di Kalimantan.

    Pamor Borneo 2025 juga turut diramaikan para artis nasional diantaranya Ade Rai, Ifan Seventeen, Ruri Revublik.

    “Pamor Borneo menjadi momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Bukan hanya memperkenalkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata, tapi juga membuka peluang investasi berkelanjutan yang memberi dampak langsung bagi masyarakat,” ujar Kepala Perwakilan BI Kalsel Fadjar Majardi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Syahri Ruslan, Kamis (21/8). 

    Acara ini terbuka untuk masyarakat umum, khususnya pelaku usaha, komunitas kreatif, dan investor yang ingin mengetahui lebih jauh potensi ekonomi Kalimantan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Tujuan Peneliti Beberkan Riset Tsunami Raksasa di RI: Agar Waspada

    Tujuan Peneliti Beberkan Riset Tsunami Raksasa di RI: Agar Waspada

    Jakarta

    Pusat Riset Kebencanaan Geologi (PRKG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap temuan menarik terkait bukti ilmiah jejak tsunami raksasa yang pernah melanda wilayah selatan Jawa ribuan tahun lalu. Temuan ini dibeberkan untuk menumbuhkan kewaspadaan terhadap bencana.

    Peneliti Ahli Madya PRKG BRIN, Purna Sulastya Putra menyebutkan, hasil riset paleotsunami ini membuka wawasan baru dan menjadi peringatan penting akan potensi ancaman megatsunami yang masih membayangi kawasan padat penduduk tersebut.

    Sejumlah kalangan mungkin menganggap laporan hasil riset semacam ini terkesan menakut-nakuti. Sedikit kilas balik, di ranah yang sama, di 2018, pernah terjadi seorang peneliti yang memaparkan riset tentang potensi tsunami setinggi 57 meter di Pandeglang, Jawa Barat, dianggap meresahkan masyarakat dan malah menghadapi ancaman hukum.

    Akhirnya, tsunami sungguh terjadi di Pandeglang yang memakan korban salah satunya band Seventeen. Barulah publik menyadari perlunya menaruh kepercayaan pada ilmuwan dan sains. Ditanya pendapatnya mengenai hal ini, Purna menegaskan bahwa sebagai peneliti, pemaparan hasil riset soal tsunami dimaksudkan untuk kewaspadaan dan kesiapan mitigasi, tidak pernah ada maksud untuk membuat resah.

    “Soal itu (ancaman hukum) mungkin bisa dibahas oleh (pihak) yang lain. Kalau dari kami, sebagai peneliti, kami sampaikan bukti ilmiah yang ada. Kami menyampaikan hasil riset berdasarkan data lapangan, setelah dianalisis memang hasilnya, zaman dulu kita pernah mengalami kejadian tsunami berulang,” ujarnya dalam pemaparan ‘Menggali Jejak Tsunami Purba di Selatan Jawa’ di Gedung BJ Habibie, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

    Purna berharap pemaparan hasil risetnya benar-benar dimanfaatkan berbagai pihak terkait untuk kesiapsiagaan bencana. Ia pun menegaskan bahwa apa yang dilakukannya dan para peneliti lain sama sekali bukan untuk menakut-nakuti apalagi membuat kehebohan.

    “Kalau kita langsung (edukasi) ke masyarakat sebenarnya nggak ribut seperti itu. Misalnya pas di lapangan kita sampaikan ada jejak lapisan tsunami, ini menjadi bukti bahwa tsunami itu besar dan berulang, nggak langsung heboh. Ketika kami sampaikan ke desa, kecamatan, bahkan ke BPBD misalnya. Bahkan kemarin yang Kulon Progo itu saya dihubungi untuk cross-check, mereka ingin tahu lebih detail,” tutur Purna menceritakan pengalaman di lapangan.

    “Sebagai peneliti adalah tanggung jawab kami menyampaikan itu (hasil riset) terkait nanti kebijakannya seperti apa, itu tidak langsung menjadi ranah kami. Mungkin ada tim lain lagi yang kemudian menyusun kebijakan berdasarkan hasil riset itu,” imbuhnya.

    Peneliti Ahli Madya PRKG BRIN, Purna Sulastya Putra dan Pranata Humas Ahli Madya BRIN Sugiarti. Foto: BRIN

    Pranata Humas Ahli Madya BRIN Sugiarti yang menjadi moderator diskusi menambahkan, para peneliti di BRIN fokus pada hasil riset. Dalam kompetensi dan praktiknya bersama masyarakat, terutama dalam isu kebencanaan, BRIN selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

    “Kekhawatiran atau kepanikan itu sebenarnya bukti dari awareness masyarakat bahwa misalnya, oh ya seperti tadi disampaikan dalam kira-kira 200 tahun lagi gitu akan terjadi tsunami raksasa. Yang terpenting di sini adalah kepedulian dari pemerintah daerah untuk membangun infrastrukturnya disesuaikan dengan potensi bencana tadi,” kata Sugiarti.

    “Jadi ini tidak menunjukkan kapan itu terjadi bulan atau tanggal, tapi ini kurun waktu, untuk mewaspadai karena bencana alam tidak bisa kita hindari, tapi bagaimana kita sebagai manusia bisa beradaptasi, melakukan mitigasi, sehingga meminimalisir korban jiwa yang nanti diprediksi akan terjadi,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • Album Stray Kids Jadi Penjualan Terlaris di Amerika Serikat Tahun Ini!

    Album Stray Kids Jadi Penjualan Terlaris di Amerika Serikat Tahun Ini!

    JAKARTA – Artis K-pop sudah mendominasi global tidak hanya secara digital, namun juga fisik. Hal itu terbukti dengan lima grup K-pop yang berhasil menjual album mereka di Amerika Serikat.

    Luminate atau Nielsen Music merilis data dari Billboard yang menunjukkan daftar penjualan album fisik terlaris di Amerika Serikat selama paruh pertama tahun 2025. Seluruh penjualan dihitung dari 3 Januari hingga 3 Juli lalu.

    Peringkat pertama dipimpin oleh The Weeknd yang merilis Hurry Up Tomorrow sebanyak 163 ribu keping. Urutan kedua disusul dengan album spesial dari Stray Kids, 合 (HOP) menjadi album K-pop terlaris dengan 149 ribu keping.

    Pada peringkat ketiga, ada ENHYPEN dengan album terbaru mereka yaitu DESIRE: UNLEASH yang terjual sebanyak 145 ribu keping. Mereka baru merilis album ini sebulan sebelum masa perhitungan selesai.

    Kemudian ada ATEEZ dengan album GOLDEN HOUR: Part. 3 yang turut dirilis berdekatan dengan ENHYPEN dan meraup 116 ribu keping.

    Grup SEVENTEEN dengan album HAPPY BURSTDAY juga berada di peringkat ketujuh dengan 79 ribu keping yang terjual.

    Selain keempat grup, ada LE SSERAFIM yang berada di peringkat ke-9 dengan album HOT yang terjual 73 ribu keping yang terjual di Amerika Serikat.

    Lima artis K-pop yang berada di daftar membuktikan bahwa minat publik terhadap album fisik masih meningkat. Mereka juga bersaing dengan para musisi global yang mengukuhkan status mereka di mata dunia.

    Berikut peringkat penjualan album terlaris di Amerika Serikat untuk paruh pertama tahun 2025:

    The Weeknd – Hurry Up Tomorrow (163.000)Stray Kids – 合 (HOP) (149.000)ENHYPEN – DESIRE: UNLEASH (145.000)ATEEZ – GOLDEN HOUR: Part. 3 (116.000)Sabrina Carpenter – Short n’ Sweet (93.000)Lady Gaga – MAYHEM (83.000)SEVENTEEN – HAPPY BURSTDAY (79.000)Kendrick Lamar – GNX (75.000)LE SSERAFIM – HOT (73.000)Morgan Wallen – I’m the Problem (71.000)

  • Cari Penerus Bts dan Seventeen, Hybe Gelar Audisi Global Perdana

    Cari Penerus Bts dan Seventeen, Hybe Gelar Audisi Global Perdana

    Seoul, Beritasatu.com- Label Hybe secara resmi mengumumkan akan menggelar audisi global pertamanya, untuk mencari dan menemukan Bts dan Seventeen generasi baru.

    Audisi bertajuk Hybe Music Group Audition ini diumumkan oleh label musik tersebut pada Jumat (4/7/2025)  melalui saluran media sosial resmi Hybe Labels Audition.

    “Tahap baru dimulai, satu aplikasi, kesempatan untuk dievaluasi oleh delapan label,” bunyi slogan yang tertera di pengumuman resmi label.

    Mengutip Allkpop, Jumat (4/7/2025) audisi ini menjadi upaya pertama Hybe dalam menggelar proses rekrutmen besar-besaran para calon trainee berbakat di delapan label afiliasinya, memberikan peluang lebih besar kepada peserta audisi untuk dipertimbangkan oleh seluruh label hanya dengan satu kali pendaftaran saja. 

    Label yang terlibat dalam program ini meliputi Bighit Music, Belift Lab, Source Music, Pledis Entertainment, Koz Entertainment, Ador, Yx Labels milik Yg Plus yang seluruhnya merupakan anak perusahaan di bawah naungan Hybe.

    Produser pemenang Grammy Awards, Ryan Tedder diberitakan akan terlibat dalam mega proyek ini. Ryan berkolaborasi dengan Hybe untuk mengembangkan grup idol laki-laki yang baru.

    Audisi ini terbuka untuk semua kewarganegaraan dan jenis kelamin, dengan syarat kelahiran pada tahun 2007 atau sesudahnya.

    Para peserta dapat menampilkan kemampuan di bidang menyanyi, menari, atau bakat khusus lainnya yang menunjukkan potensi diri sebagai artis. Pendaftaran lewat daring akan dibuka mulai 14 Juli hingga 7 September 2025.

  • LHKPN Raline Shah Tunggu Surat Kuasa, Ifan Seventeen Masih di Draft

    LHKPN Raline Shah Tunggu Surat Kuasa, Ifan Seventeen Masih di Draft

    Jakarta

    KPK menjelaskan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Raline Shah saat ini masih berproses. LHKPN dari Staf Khusus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ini masih menunggu kelengkapan berkas administrasi.

    “Untuk saudari Raline Shah yang menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Komdigi, KPK masih menunggu kelengkapan surat kuasa sebagai salah satu syarat kelengkapan verifikasi administrative,” kata Jubir KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (27/6/2025).

    Selain Raline, KPK juga menyebut pelaporan LHKPN Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen masih belum selesai. Ifan diketahui wajib melaporkan LHKPN setelah menjabat sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN).

    “Sedangkan saudara Riefian Fajarsyah, yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), pelaporannya masih draft. KPK mengimbau agar pelaporan LHKPN dapat segera dilengkapi dan diselesaikan prosesnya.

    KPK juga menyampaikan pelaporan LHKPN milik Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto. LHKPN milik Yovie saat ini telah terverifikasi dan terpublikasi di situs KPK.

    “Saudara Yovie Widianto selaku Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif juga telah melaporkan LHKPN-nya dan sudah dipublikasikan,” kata Budi.

    Yovie juga melaporkan kepemilikan lima mobil. Nilai aset itu mencapai Rp 2.070.000.000 atau Rp 2,07 miliar. Dia juga melaporkan aset berupa harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas yang masing-masing nilainya Rp 1.730.500.000 dan Rp 12.629.134.810.

    KPK mengimbau para pejabat untuk bisa segera melakukan pelaporan LHKPN. Hal itu sebagai wujud komitmen untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Deddy Corbuzier Laporkan Harta Kekayaan, Ifan Seventeen Belum

    Deddy Corbuzier Laporkan Harta Kekayaan, Ifan Seventeen Belum

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik Deddy Corbuzier telah menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). 

    Sementara Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) Riefan Fajarsyah atau Ifan Seventeen masih proses pelaporan LHKPN. 

    “Untuk saudara Deddy Cahyadi (Deddy Corbuzier) sudah lapor LHKPN, dan terverifikasi lengkap,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (3/6/2025). 

    Budi mengaku, LHKPN Deddy Corbuzier masih diproses untuk diunggah dalam laman elhkpn.kpk.go.id. 

    “Saat ini masih proses upload di website,” jelasnya. 

    Terkait Riefan Fajarsyah atau Ifan “Seventeen” yang saat ini menjabat Dirut PT Produksi Film Negara (PFN), kata Budi, masih proses pelaporan LHKPN. 

    “Untuk saudara Riefian Fajarsyah masih draf,” katanya. 

    Diketahui, Deddy Corbuzier dilantik sebagai Stafsus Menhan pada 11 Februari 2025. Sementara Ifan Seventeen ditunjuk menjadi Dirut PT PFN pada 10 Maret 2025. 

    Deddy Corbuzier dan Ifan Seventeen wajib melaporkan LHKPN sebab telah menjadi penyelenggara negara sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

  • KPK Terima dan Verifikasi LHKPN Stafsus Menhan Deddy Corbuzier

    KPK Terima dan Verifikasi LHKPN Stafsus Menhan Deddy Corbuzier

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan), Deddy Corbuzier telah selesai menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

    Sebagaimana diketahui, Deddy diwajibkan untuk menyampaikan LHKPN setelah beberapa waktu lalu diangkat menjadi Staf Khusus (Stafsus) untuk Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyebut LHKPN Deddy saat ini sudah diterima dan sudah diverifikasi.

    “Untuk Saudara Deddy Cahyadi sudah lapor LHKPN, dan terverifikasi lengkap. Saat ini masih proses upload di website,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

    Sementara itu, artis lain yang belum lama ini juga diangkat menjadi penyelenggara negara, yakni Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen masih dalam proses penyampaian LHKPN. 

    Ifan Seventeen diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu yang lalu untuk memimpin PT Produksi Film Negara (PFN) sebagai Direktur Utama. 

    “Sedangkan untuk Sdr. Riefian Fajarsyah masih draft,” terang Budi.

    Sebagaimana diketahui, penyelenggara negara wajib menyampaikan LHKPN ke KPK setiap tahunnya secara periodik. Penyelenggara Negara (PN) baru otomatis menjadi Wajib Lapor (WL) LHKPN dan memiliki waktu tiga bulan setelah pengangkatan untuk menyampaikan kewajiban tersebut ke KPK. 

    Untuk Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, terdapat 124 penyelenggara negara yang merupakan WL LHKPN. Sebanyak 123 orang dilantik sejak 21 Oktober 2024, dan satu orang baru dilantik pada 6 Desember 2024 yakni Staf Khusus Wakil Presiden, Tina Talisa. 

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 65 dari 123 orang menteri/wakil menteri/kepala atau wakil kepala lembaga setingkat/serta penasihat, utusan dan staf khusus merupakan wajib lapor lama. Artinya, mereka sudah menyerahkan LHKPN pada periode sebelumnya. 

    Sementara itu, terdapat 58 orang anggota kabinet Prabowo yang merupakan wajib lapor baru. Mereka belum pernah menyampaikan laporan harta kekayaan mereka sama sekali ke KPK.

    Menteri Kabinet Merah Putih yang melaporkan nilai harta terbesar pada LHKPN-nya yakni Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, sebesar Rp5,4 triliun. 

  • KPK: Deddy Corbuzier sudah lapor LHKPN, Ifan Seventeen masih proses

    KPK: Deddy Corbuzier sudah lapor LHKPN, Ifan Seventeen masih proses

    “Untuk saudara Deddy Cahyadi (Deddy Corbuzier) sudah lapor LHKPN, dan terverifikasi lengkap,”

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik Deddy Corbuzier sudah melaporkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

    “Untuk saudara Deddy Cahyadi (Deddy Corbuzier) sudah lapor LHKPN, dan terverifikasi lengkap,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Jakarta, Selasa.

    Walaupun demikian, Budi mengatakan bahwa LHKPN Deddy Corbuzier masih diproses untuk diunggah dalam laman elhkpn.kpk.go.id.

    Sementara itu, Budi menyebut bahwa Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) Riefan Fajarsyah atau Ifan Seventeen masih proses pelaporan LHKPN.

    “Untuk saudara Riefian Fajarsyah masih draf,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Deddy Corbuzier dilantik sebagai Stafsus Menhan pada 11 Februari 2025.

    Sementara Ifan Seventeen ditunjuk menjadi Dirut PT PFN pada 10 Maret 2025.

    Keduanya wajib melaporkan LHKPN sebab telah menjadi penyelenggara negara sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • JIS diupayakan bisa pikat pengunjung di luar acara khusus

    JIS diupayakan bisa pikat pengunjung di luar acara khusus

    JIS telah dikunjungi sebanyak 907.764 orang pada tahun 2024

    Jakarta (ANTARA) – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengupayakan agar Jakarta International Stadium (JIS) bisa memikat pengunjung di luar acara khusus seperti konser musik dan lainnya.

    Adapun JIS tercatat beberapa kali menjadi lokasi acara yang mengundang massa tak sedikit, seperti konser penyanyi Ed Sheeran, grup idola K-pop SEVENTEEN, grup Maroon 5, konser Dewa 19, hingga ajang penghargaan tahunan yang digelar oleh Asosiasi Industri Musik Korea Selatan yakni Golden Disc Award ke-38.

    “Ini menjadi peluang dan tantangan bagi kami untuk kemudian bagaimana itu bisa berjalan dengan baik dan menjadi pemicu juga untuk meningkatkan sumber-sumber aktivitas apa yang ada sumber positif bagi kami di pengelolaan JIS,” kata Iwan.

    Lalu, untuk memaksimalkan aktivasi seni dan budaya di sana, Iwan mengatakan telah berkoordinasi dengan komunitas-komunitas seni.

    “Alhamdulillah antusias. Ini juga kesempatan bagi kami untuk terus menyempurnakan fasilitas-fasilitas di sana (TIM) untuk menarik kunjungan dan aktivitas kegiatan seni budaya bisa lebih maksimal di sana,” kata Iwan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025