Tag: Setia N. Milatia Moemin

  • 49 Ribu Tiket Mudik Lebaran Ludes Terjual, Damri Siapkan Tambahan – Page 3

    49 Ribu Tiket Mudik Lebaran Ludes Terjual, Damri Siapkan Tambahan – Page 3

    Diberitakan sebelumnya, Perum Damri prediksi 2,81 juta orang yang menggunakan layanannya selama periode mudik Lebaran 2025. Perusahaan juga memberikan diskon 10 persen untuk pembelian dari aplikasi.

    Direktur Utama Perum Damri, Setia N Milatia Moemin mengatakan, proyeksi penumpang itu tak hanya dari layanan komersil antarprovinsi tetapi juga layanan komuter dalam kota.

    Angka ini meningkat drastis dari capaian Damri selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kala itu, Damri melayani 1,38 juta penumpang.

    “Total kira-kira proyeksi kami selama masa angkutan hari raya Idul Fitri 2025 itu totalnya adalah 2,81 juta pelanggan,” kata Setia dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

    Dia menyebut, setidaknya ada 1.220 unit bus komersil yang akan beroperasi. Jumlah tersebut akan melayani 69.000 perjalanan dengan kapasitas 1,5 juta kursi.

    Sementara itu, untuk layanan perkotaan Damri menyiapkan 1.000 unit bus. Dia mengatakan, jumlah perjalanan di Jakarta, misalnya, tetap disiagakan karena banyak masyarakat yang tetap akan menggunakannya.

    “Sekarang ini orang sejak ada fasilitas-fasilitas yang lebih baik dan menarik di Jakarta perjalannya mulai banyak. Sehingga pelayanan di Jakarta tetap standby. Pengalaman dari Nataru kemarin ternyata perjalanan di dalam kota bukan cuma di Jakarta itu lebih tinggi,” tutur dia.

     

  • Damri Mau Jual Tiket Terusan Lintas Pulau, Sekali Bayar Termasuk Kapal Feri

    Damri Mau Jual Tiket Terusan Lintas Pulau, Sekali Bayar Termasuk Kapal Feri

    Jakarta

    Perum Damri berencana menjual tiket terusan layanan bus dengan kapal penyeberangan antarpulau. Hal ini dilakukan guna memudahkan masyarakat dalam melakukan perjalanan.

    Direktur Utama Perum DAMRI Setia N Milatia Moemin menyampaikan rencana untuk mengeluarkan tiket terusan ini masih dalam tahap kajian lebih mendalam.

    “Kami sedang mengelola bagaimana nanti ada tiket terusan, bisa dari ujung Sumatera sampai ujung Timur Indonesia. Kita sedang coba untuk bikin ala-ala kaya di Eurail Pass, tapi ini sedang kami godok,” kata Setia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).

    Ia mencontohkan, salah satu skema yang tengah digodok adalah interkoneksi transportasi dari Palembang ke Lampung menggunakan bus, kemudian dari Lampung ke Jakarta menggunakan kapal penyeberangan, namun tiket kapal penyeberangan tersebut sudah masuk dalam tiket Damri.

    Kemudian dari Jakarta, masyarakat bisa melanjutkan perjalanan menuju Surabaya dan menggunakan kapal penyeberangan ke Bali dengan tetap menggunakan satu tiket.

    Setia menyampaikan rencana tiket terusan ini ditargetkan rampung Lebaran tahun depan. Hal ini guna memudahkan masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman.

    “Mudah-mudahan lebaran tahun depan ini sudah jadi. Sehingga orang bisa jalan dari ujung Sumatera, dari Sabang sampai terus ke paling tidak ke tempat yang bisa mengelola penyeberangan,” katanya.

    Tonton juga Video: Penampakan Flare Menyala di Atap Bus Saat Suporter Rayakan Juara AFF U-19

    (ara/ara)

  • Pasti! Harga Tiket DAMRI hingga KAI Nggak Kena Penaikan PPN

    Pasti! Harga Tiket DAMRI hingga KAI Nggak Kena Penaikan PPN

    Jakarta: Direktur Utama Perum DAMRI Setia N Milatia Moemin memastikan harga tiket transportasi umum tidak terpengaruh dengan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai Januari 2025.
     
    Setia menyampaikan peraturan tersebut terbit pada 21 Desember 2024, yang menyebut transportasi umum tidak terkena PPN menjadi 12 persen.
     
    “Jadi awalnya ada kecuali public transport, tapi ini enggak ada lagi, sekarang keterangan tertulis Nomor 3 Tahun 2024 terkait PPN 12 persen, public transport sudah tertulis tidak kena PPN, karena ini kan untuk kemaslahatan masyarakat banyak,” ujar Setia, dilansir Antara, Kamis, 26 Desember 2024.
     

     
    Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, yang meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan PPN menjadi 12 persen.
     
    “Sudah jelas kita nggak kena, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Didiek.
     
    Diketahui, pemerintah menetapkan barang dan jasa yang termasuk dalam kategori premium menjadi sasaran pengenaan tarif PPN jadi 12 persen.
     
    4 kategori barang dan jasa premium yang terkena PPN jadi 12 persen

    Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan empat kategori barang dan jasa premium yang terkena PPN jadi 12 persen adalah:

    Bahan makanan premium seperti beras premium, buah-buahan premium, daging premium (contoh: wagyu dan daging kobe), ikan mahal (contoh: salmon premium dan tuna premium), serta udang dan crustacea premium (contoh: king crab).
    Jasa pendidikan premium. Dalam hal ini, untuk yang uang sekolahnya bisa mencapai ratusan juta.
    Jasa pelayanan kesehatan medis premium. Listrik pelanggan rumah tangga 3.500-6.600 VA.

    Kategorisasi tersebut merupakan wujud asas keadilan dari penyusunan instrumen fiskal. Pemerintah juga menyiapkan paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan yang menyasar enam aspek, di antaranya rumah tangga, pekerja, UMKM, industri padat karya, mobil listrik dan hibrida, serta properti.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Tiket transportasi umum tidak kena PPN 12 persen

    Tiket transportasi umum tidak kena PPN 12 persen

    Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo (Kiri) dan Direktur Utama Perum DAMRI Setia N Milatia Moemin (Kanan) saat konferensi pers Kesiapan KAI dan DAMRI Jelang Natal dan Tahun Baru di kantor Kementerian BUMN Jakarta, Senin (23/12/2024). (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

    Dirut DAMRI: Tiket transportasi umum tidak kena PPN 12 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 23 Desember 2024 – 16:45 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama Perum DAMRI Setia N Milatia Moemin memastikan bahwa harga tiket transportasi umum tidak terpengaruh dengan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai Januari 2025.

    Setia menyampaikan peraturan tersebut terbit pada 21 Desember 2024, yang menyebut bahwa transportasi umum tidak terkena PPN 12 persen.

    “Jadi awalnya ada kecuali public transport, tapi ini enggak ada lagi, sekarang keterangan tertulis Nomor 3 Tahun 2024 terkait PPN 12 persen, public transport sudah tertulis tidak kena PPN, karena ini kan untuk kemaslahatan masyarakat banyak,” ujar Setia di Jakarta, Senin.

    Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, yang meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan PPN 12 persen.

    “Sudah jelas kita nggak kena sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Didiek.

    Diketahui, pemerintah menetapkan barang dan jasa yang termasuk dalam kategori premium menjadi sasaran pengenaan tarif PPN 12 persen.

    Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan empat kategori barang dan jasa premium yang terkena PPN 12 persen adalah bahan makanan premium seperti beras premium, buah-buahan premium, daging premium (contoh: wagyu dan daging kobe), ikan mahal (contoh: salmon premium dan tuna premium), serta udang dan crustacea premium (contoh: king crab).

    Kedua, jasa pendidikan premium, “Dalam hal ini, untuk yang uang sekolahnya bisa mencapai ratusan juta,” kata Menkeu.

    Ketiga, jasa pelayanan kesehatan medis premium. Terakhir, listrik pelanggan rumah tangga 3.500-6.600 VA. Kategorisasi tersebut merupakan wujud asas keadilan dari penyusunan instrumen fiskal.

    Pemerintah juga menyiapkan paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan yang menyasar enam aspek, di antaranya rumah tangga, pekerja, UMKM, industri padat karya, mobil listrik dan hibrida, serta properti.

    Sumber : Antara

  • Damri Kerahkan 1.548 Armada Bus pada Periode Nataru

    Damri Kerahkan 1.548 Armada Bus pada Periode Nataru

    Jakarta

    PERUM DAMRI menyiapkan 1.548 unit armada pada masa periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025 untuk seluruh segmen usaha DAMRI di seluruh Indonesia termasuk angkutan perkotaan, antar kota, lintas batas negara, kawasan strategis pariwisata nasional, dan bandara.

    Direktur Utama PERUM DAMRI, Setia N. Milatia Moemin mengatakan bahwa jumlah armada tersebut mengalami peningkatan dibandingkan periode nataru 2023/2024 yang hanya 1.398 armada. Adapun secara keseluruhan armada DAMRI ini mencapai 3.254 armada.

    “Bus yang beroperasi 1.398 unit pada tahun lalu naik tahun ini 11 persen menjadi 1.548 unit,” katanya dalam Konfrensi Pers Kesiapan KAI dan DAMRI dalam rangka Natal dan Tahun Baru di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12/20234).

    Setia mengatakan dari 1.548 unit tersebut tedapat 3 juta seat yang siap untuk menampung masyarakat yang ingin berpergian di masa Nataru 2024/2025.

    Ia menjelaskan hingga hari ini telah terjual 2.230.050 seat pada masa periode Nataru 2024/2025.

    “Proyek pelanggan ini berarti yang sudah membeli, karena kami sudah menjual dari 2 bulan sebelum keberangkatan. Jadi sudah di buka secara online. Ini sudah lebih dari 2 .230.050,” katanya.

    Adapun pihaknya telah melakukan berbagai persiapan dalam masa Nataru 2024/2025, yang dimulai 5 November – 3 Desember 2024 dengan melakukan persiapan angkutan meliputi pemeriksaan armada, pelatihan petugas, serta koordinasi untuk mendukung pelaksanaan angkutan Nataru.

    Kemudian untuk Ramp Check dan kesiapan akhir terjadi pada 18-24 Desember 2024. Ia mengatakan Ramp check dilakukan untuk memastikan kondisi armada dan keselamatan perjalanan. Ini juga menjadi masa persiapan akhir sebelum memasuki puncak arus mudik.

    Pada periode Nataru tahun ini, Setia mengatakan pada puncak arus mudik Natal sudah terjadi pada 20-22 Desember 2024.

    “Kemarin itu sudah menjadi puncak. Pada hari Kamis (19/12) Jumat (20/12) itu naik, Saabtu (21/12) turun, Minggu (22/12) turun dan pada 24 Desember nanti akan naik lagi,” katanya.

    (rrd/rrd)