Tag: Sergio Conceicao

  • Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    JAKARTA – AC Milan tengah berada dalam euforia tinggi usai kemenangan sensasional di Derby della Madonnina tengah pekan lalu. Kini, Rossoneri mengalihkan fokus mereka ke Serie A dengan bertandang ke markas Venezia, Minggu  27 April, dalam upaya menjaga momentum positif mereka jelang final Coppa Italia.

    Milan sukses memastikan satu tempat di partai puncak Coppa Italia setelah mengalahkan rival sekota Inter Milan dengan agregat meyakinkan 4-1. Setelah bermain imbang di leg pertama, pasukan Sergio Conceicao tampil luar biasa di leg kedua, membungkam Nerazzurri dengan skor telak 3-0 di San Siro. Luka Jovic menjadi pahlawan lewat penampilan inspiratifnya, sementara Tijjani Reijnders kembali mencatatkan namanya di papan skor.

    Meski melaju ke final, perjalanan Milan di Serie A musim ini masih jauh dari kata memuaskan. Kekalahan dari Atalanta pekan lalu membuat peluang mereka menembus zona Liga Champions hampir tertutup. Kini, Rossoneri tertahan di peringkat kesembilan, terpaut lima poin dari Fiorentina di posisi kedelapan, serta menghadapi persaingan ketat dari beberapa tim lain untuk sekadar mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa musim depan.

    Kemenangan Coppa Italia menjadi satu-satunya jalan realistis Milan untuk kembali ke kancah Eropa, terlebih mengingat spekulasi yang kian kencang mengenai masa depan Conceicao yang mungkin akan berakhir pada bulan Juni.

    Di sisi lain, Venezia juga sedang bertarung untuk nasib mereka sendiri. Setelah sempat terlihat nyaris pasti terdegradasi pada Februari lalu, tim asuhan Eusebio Di Francesco menunjukkan semangat juang luar biasa dengan hanya sekali kalah dalam delapan pertandingan terakhir mereka. Meski begitu, enam dari delapan laga itu berakhir imbang, termasuk saat melawan Empoli pekan lalu ketika kemenangan yang sudah di depan mata sirna setelah kebobolan di menit akhir.

    Venezia kini hanya berjarak satu poin dari zona aman, dan lima laga sisa akan menjadi pertaruhan besar untuk bertahan di kasta tertinggi. Namun, menghadapi Milan bukanlah tugas mudah bagi tim asal Venesia ini. Dalam empat pertemuan terakhir, mereka selalu kalah dan kebobolan total 13 gol, termasuk kekalahan 0-4 di San Siro pada bulan September lalu.

    Di kubu Milan, Sergio Conceicao diperkirakan tetap mempertahankan formasi 3-4-3 yang sukses di Derby della Madonnina. Namun ada kemungkinan beberapa perubahan pemain dilakukan. Matteo Gabbia yang mengalami cedera leher saat melawan Inter mungkin harus absen, membuka peluang bagi Malick Thiaw untuk tampil sebagai starter di lini belakang.

    Untuk lini depan, Luka Jovic yang baru saja menjadi pahlawan derby kemungkinan tetap menjadi pilihan utama, namun Tammy Abraham dan Santiago Gimenez juga siap jika dibutuhkan. Emerson Royal masih harus menepi, namun kabar baik datang dari Kyle Walker yang sudah kembali berlatih penuh usai operasi siku.

    Sementara itu, Venezia masih kehilangan kiper utama Filip Stankovic yang cedera, sehingga Andrei Radu akan kembali mengawal gawang mereka. Radu memiliki kisah menarik, pernah bermain untuk Inter dan menjadi bagian dari momen ketika Milan mencuri gelar Scudetto dari rival sekota mereka. Richie Sagrado dan Michael Svoboda juga masih absen karena cedera. Di lini depan, Daniel Fila kembali tersedia setelah menjalani skorsing dan akan bersaing dengan Christian Gytkjaer serta Mirko Maric untuk mengisi pos striker.

    Melihat performa dan motivasi kedua tim, AC Milan jelas menjadi favorit untuk meraih tiga poin. Venezia mungkin memberikan perlawanan sengit, namun dengan kualitas individu seperti Rafael Leao, Christian Pulisic, dan kepercayaan diri usai kemenangan derby, Rossoneri diyakini mampu membawa pulang kemenangan.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Venezia:
    Radu; Schingtienne, Idzes, Cande; Zerbin, Perez, Nicolussi Caviglia, Busio, Ellertsson; Yeboah; Fila.

    AC Milan:
    Maignan; Tomori, Thiaw, Pavlovic; Jimenez, Fofana, Reijnders, Hernandez; Pulisic, Jovic, Leao.

    Prediksi skor: Venezia 0-2 AC Milan.

  • Singkirkan Inter Milan, Jovic dan Reijnder Bawa AC Milan ke Final Coppa Italia

    Singkirkan Inter Milan, Jovic dan Reijnder Bawa AC Milan ke Final Coppa Italia

    JAKARTA – Kejutan di semifinal Coppa Italia saat AC Milan sukses menyingkirkan rival satu kota, Inter Milan. Pada laga kedua Derby della Madonnina di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis, 24 April 2025 dini hari WIB, Milan menang telak 3-0 lewat gol-gol Luka Jovic dan Tijjani Reijnders.

    Ambisi Inter mengulang kegemilangan dengan meraih treble pada 2010 pupus sudah. Inter gagal memenuhi target di Coppa Italia setelah kalah telak saat melawan Milan.

    Dalam Derbi di Milano yang tersaji di semifinal, Inter sesungguhnya melakukan start tak mengecewakan. Mereka mampu menahan Milan yang bertindak sebagai tuan rumah dengan skor 1-1 pada laga pertama. Ini menjadi modal berharga Nerazzurri saat menjamu Milan di laga kedua.

    Kenyataannya, Inter malah menelan kekalahan telak tiga gol. Ini menjadikan Milan unggul agregat 4-1 yang menjadikan mereka lolos ke final untuk menghadapi Bologna atau Empoli. Pada laga pertama, Bologna sudah unggul 3-0.

    Hasil itu menjadikan Inter belum pernah menang selama tiga laga terakhir di berbagai kompetisi. Sebelumnya, Inter bermain imbang 2-2 melawan Bayern Munchen di Liga Champions. Meski imbang, tim asuhan Simone Inzaghi tetap lolos ke semifinal untuk menghadapi Barcelona.

    Saat kembali berlaga di Serie A Italia, Inter menelan kekalahan 1-0 lawan Bologna. Kekalahan itu menjadikan poin Inter disamai Napoli sehingga perburuan Scudetto kian panas saat kompetisi domestik memasuki bagian akhir.

    Inter pun menjaga asa meraih treble. Namun harapan itu langsung pupus saat mengalami kekalahan di laga melawan Milan.

    Sementara, Milan membuka asa memenangi Coppa Italia. Bila mencapai target, maka pelatih Sergio Conceicao meraih sukses dengan memenangi dua trofi dalam debutnya menangani Milan. Sebelumnya, Conceicao membawa Milan meraih Supercoppa Italiana juga dengan mengalahkan Inter.

    Dalam derby tersebut, Milan sesungguhnya terlambat panas. Sebaliknya, Inter tampil dengan semangat tinggi. Gelandang Federico Dimarco nyaris membobol gawang Milan. Namun upaya dia yang meneruskan tendangan sepak pojok malah melambung.

    Tak lama berselang, giliran kapten Lautaro Martinez yang berpeluang mencetak gol. Hanya saja, Martinez juga gagal melakukannya

    Saat melakukan tekanan, Milan justru berhasil mencuri gol. Jovic memecah kebuntuan setelah menyambut umpan silang dari Alex Jimenez di menit 36. Skor 1-0 untuk Milan bertahan hingga babak pertama usai.

    Keunggulan di babak pertama menjadikan Milan bermain lebih agresif di babak kedua. Alhasil, Rossoneri berhasil menambah gol setelah Jovic mencetak brace. Gol kedua striker tim nasional Serbia ini tercipta di menit 49.

    Dalam posisi tertinggal 2-0, Inter meningkatkan tekanan. Hanya usaha mereka tak kunjung membuahkan hasil. Sebaliknya, Milan malah menambah gol saat Reijnders membobol gawang Josep Martinez di menit 85. Skor berubah 3-0 dan bertahan hingga laga usai.

    Reijnders berharap Milan menutup musim ini dengan meraih trofi. Terutama setelah Milan gagal di Liga Champions dan hanya menduduki peringkat sembilan di klasemen Serie A Italia.

    “Kami punya tugas memenanginya. Dan, kami yakin bisa juara,” ucap Reijnders.

  • Derby della Madonnina Penentu Treble: Inter Dihantui Rekor Buruk Lawan Milan

    Derby della Madonnina Penentu Treble: Inter Dihantui Rekor Buruk Lawan Milan

    Milan (beritajatim.com) – Inter Milan masih memiliki peluang besar untuk mencatatkan sejarah sebagai treble winners musim ini. Namun, tekanan mulai menghantui tim asuhan Simone Inzaghi, terutama setelah kekalahan 0-1 dari Bologna FC dalam lanjutan giornata ke-33 Serie A pada Sabtu (20/4/2025). Kekalahan itu membuat koleksi poin Inter disamai oleh rival terdekat SSC Napoli, yakni 71 poin.

    Padahal hanya tiga hari sebelumnya, Nerazzurri tampil impresif dengan memastikan tiket semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan Bayern Munchen. Kini, fokus mereka tertuju pada laga krusial melawan AC Milan dalam second leg semifinal Coppa Italia yang akan berlangsung Kamis (24/4/2025) dini hari di Stadio Giuseppe Meazza, Milan. Agregat sementara masih imbang 1-1.

    Menjelang Derby della Madonnina edisi penentu ini, Inter justru inferior atas rival sekotanya. Dari empat pertemuan sebelumnya musim ini, Inter belum pernah menang melawan AC Milan. Dua pertandingan berakhir imbang dan dua lainnya kalah. Ini kontras dengan catatan musim-musim sebelumnya, di mana Inter sempat menyapu bersih enam pertemuan terakhir sebelum musim ini.

    “Kekalahan dari Bologna bakal jadi evaluasi berharga bagi kami untuk hasil terbaik di akhir musim,” ujar allenatore Inter Simone Inzaghi kepada La Gazzetta dello Sport, Selasa (22/4/2025).

    Sementara itu, AC Milan justru tengah berada dalam musim yang kurang menggembirakan. Rossoneri tersingkir dari Liga Champions lebih awal dan kini tertahan di peringkat sembilan klasemen Serie A. Coppa Italia menjadi satu-satunya harapan skuad asuhan Sergio Conceicao untuk meraih trofi musim ini.

    Namun, performa AC Milan kerap membaik saat berhadapan dengan Inter. Dengan motivasi besar merusak peluang treble rival sekota, Milan diprediksi akan tampil habis-habisan demi satu tiket ke final Copa Italia.

    Perkiraan susunan pemain:

    Inter Milan (3-5-2):
    1-Sommer (g); 31-Bisseck, 6-De Vrij, 95-Bastoni; 36-Darmian, 23-Barella, 20-Calhanoglu, 22-Mkhitaryan, 30-Augusto; 99-Taremi, 10-Lautaro (c)
    Pelatih: Simone Inzaghi

    AC Milan (3-4-3):
    16-Maignan (g) (c); 23-Tomori, 46-Gabbia, 31-Pavlovic; 20-Jimenez, 29-Fofana, 14-Reijnders, 19-Hernandez; 11-Pulisic, 90-Abraham, 10-Leao
    Pelatih: Sergio Conceicao

    [dio/beq]

  • Derby della Madonnina, Pertarungan Hidup Mati Menuju Final Coppa Italia!

    Derby della Madonnina, Pertarungan Hidup Mati Menuju Final Coppa Italia!

    JAKARTA – Rival sekota, AC Milan dan Inter Milan, akan kembali bertemu untuk keempat kalinya musim ini dalam leg pertama semifinal Coppa Italia pada Rabu, 2 April. Duel Derby della Madonnina ini akan menentukan siapa yang melaju ke final di Roma, di mana Bologna atau Empoli sudah menunggu sebagai lawan berikutnya.

    Sejak kemenangan dramatis 2-1 di Serie A pada September lalu, AC Milan mengalami penurunan performa yang cukup signifikan. Dengan hanya delapan laga tersisa di liga, Rossoneri tertinggal 20 poin dari puncak klasemen. Pergantian pelatih dari Paulo Fonseca ke Sergio Conceicao belum membawa perubahan besar, bahkan Milan kini tertahan di peringkat kesembilan.

    Milan sebelumnya mengakhiri ambisi quadruple Inter dengan kemenangan comeback di final Supercoppa Italiana Januari lalu, tetapi kemudian tersingkir dari Liga Champions oleh Feyenoord. Kekalahan 1-2 dari Napoli pada akhir pekan lalu semakin memperburuk situasi mereka, di mana Santiago Gimenez gagal mengeksekusi penalti yang bisa menyelamatkan timnya.

    Namun, Milan masih memiliki harapan di Coppa Italia setelah menyingkirkan AS Roma di perempat final. Dengan gelar Supercoppa sudah diamankan, Rossoneri berambisi mengalahkan Inter dan menambah koleksi trofi mereka.

    Di sisi lain, Inter Milan datang dengan kepercayaan diri tinggi. Tim asuhan Simone Inzaghi telah memenangkan lima laga terakhir mereka di semua kompetisi dan masih bersaing di tiga ajang, termasuk Liga Champions dan Serie A.

    Inter lolos ke semifinal Coppa Italia setelah menyingkirkan Udinese dan Lazio. Dalam laga terakhir mereka, Inter menang 2-1 atas Udinese di Serie A, dengan Marko Arnautovic kembali mencetak gol.

    Sejarah mencatat bahwa Inter mendominasi derby dalam dua tahun terakhir dengan enam kemenangan beruntun antara Januari 2023 hingga April 2024. Namun, Milan mulai bangkit musim ini dengan dua kemenangan dan satu hasil imbang dalam tiga pertemuan terakhir.

    AC Milan

    Pelatih Sergio Conceicao masih mencari kombinasi terbaik di lini depan, dengan pilihan antara Santiago Gimenez dan Tammy Abraham sebagai striker utama. Rafael Leao berpeluang kembali ke starting XI.

    Ruben Loftus-Cheek dipastikan absen setelah menjalani operasi usus buntu, sementara Emerson Royal masih dalam pemulihan cedera. Yunus Musah kembali tersedia setelah menjalani sanksi di Serie A, dan Malick Thiaw berharap bisa pulih dari sakit.

    Inter Milan

    Inter mendapatkan kembali Alessandro Bastoni dari skorsing, tetapi kehilangan Kristjan Asllani yang terkena larangan bermain. Lautaro Martinez masih diragukan tampil karena cedera hamstring, dengan Arnautovic atau Joaquin Correa kemungkinan besar menggantikannya di lini depan bersama Marcus Thuram.

    Selain itu, Denzel Dumfries, Piotr Zielinski, dan Mehdi Taremi juga masih dalam masa pemulihan cedera.

    Laga ini diprediksi akan berlangsung ketat, dengan Milan berusaha memperbaiki musim mereka melalui Coppa Italia, sementara Inter ingin menjaga peluang meraih treble.

    Perkiraan Susunan Pemain

    AC Milan: Maignan; Walker, Pavlovic, Gabbia, Hernandez; Fofana, Musah; Pulisic, Reijnders, Leao; Abraham

    Inter Milan: Sommer; Bisseck, Acerbi, Bastoni; Zalewski, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Arnautovic

  • AC Milan VS Inter Milan: (Bukan) Pemutus Tren Buruk

    AC Milan VS Inter Milan: (Bukan) Pemutus Tren Buruk

    Milan (beritajatim.com) – Nyaris tidak ada yang bisa dibanggakan oleh Milanisti terhadap AC Milan musim ini dibandingkan saudara sekota Inter Milan musim ini. ACM saat ini terdampar di posisi 9 Serie A dan tersingkir di Liga Champions. Sebaliknya, Inter berstatus capolista dan lolos perempat final Liga Champions.

    Tetapi, jika barometernya adalah pertemuan di Derby della Madonnina musim ini, Rossoneri di atas angin. Dari tiga pertemuan, ACM nirkalah meraih 2 kemenangan dan 1 seri.

    ACM bisa meneruskan dominasi mereka atas Inter pada first leg semifinal Coppa Italia Kamis (3/4) dini hari. Ajang kelas dua Italia itu jadi satu-satunya harapan ACM untuk meraih trofi musim ini.

    Sebaliknya, Nerazzurri masih berpeluang meraih treble winners. Selain di Serie A dan Coppa Italia, mereka juga lolos perempat final Liga Champions dan akan menghadapi Bayern Munchen.

    Masalahnya, ACM kini sedang dalam tren buruk. Dari sembilan laga terakhir, tim asuhan Sergio Conceicao itu hanya mendapat tiga kemenangan.

    Sedangkan Inter on fire dengan nirkalah di delapan terakhir mereka. Rinciannya, tujuh kemenangan dan sekali seri. Bahkan, dalam 20 laga sepanjang 2025, Inter hanya mendapat 3 kekalahan.

    “Aku masih yakin dengan tim ini. Derby (di Coppa, Red) bisa jadi kunci untuk titik balik kami,” papar Conceicao dilansir Football Italia. (dio/kun)

    Perkiraan pemain
    AC Milan (4-2-3-1): 16-Maignan (g); 32-Walker, 31-Pavlovic, 46-Gabbia, 19-Hernandez; 29-Fofana, 80-Musah; 11-Pulisic, 14-Reijnders, 10-Leao; 90-Abraham
    Pelatih: Sergio Conceicao

    Inter Milan (3-5-2): 1-Sommer (g); 31-Bisseck, 15-Acerbi, 95-Bastoni; 59-Zalewski, 23-Barella (c), 20-Calhanoglu, 22-Mkhitaryan, 32-Dimarco; 9-Thuram, 8-Arnautovic
    Pelatih: Simone Inzaghi

  • Juventus Pecat Pelatih Thiago Motta

    Juventus Pecat Pelatih Thiago Motta

    JAKARTA – Juventus memecat pelatih Thiago Motta. Selanjutnya, Juve menetapkan Igor Tidor sebagai pelatih sementara yang bertugas hingga berakhirnya kompetisi Serie A Italia musim 2024/2025.

    Keputusan yang terkesan mendadak. Namun nasib Motta memang kurang bagus dan sudah dibayang-bayangi isu pemecatan setelah hasil buruk Juve.

    Ya, Juve sesungguhnya sudah menyatakan tetap mempertahankan Motta menyusul kekalahan memalukan 3-0 melawan Fiorentina di kompetisi domestik. Sebelumnya, Juve memetik hasil lebih memalukan.

    Bagaimana tidak, di kandang sendiri di Stadion Allianz, mereka malah dibantai Atalanta 4-0. Ini merupakan kekalahan terbesar di laga kandang Juve sejak 1967. Catatan kekalahan yang mencoreng La Vecchia Signora sebagai tim elite Serie A.

    Hasil buruk itu melengkapi kegagalan Juve di Liga Champions setelah disingkirkan PSV Eindhoven di babak playoff. Sedangkan di Coppa Italia, Juve tak mampu mempertahankan gelar juara setelah dikalahkan Empoli.

    Begitu pula di Supercoppa Italiana, Juve gagal mengukir prestasi. Mereka harus mengakui keunggulan AC Milan yang baru saja kedatangan pelatih anyar Sergio Conceicao.

    Rentetan kegagalan itu menjadikan Juve gagal merah trofi musim ini. Motta hanya mampu membawa tim meraih 18 kemenangan dan 16 kali bermain imbang serta delapan kali kalah di berbagai kompetisi musim ini. Juve pun gagal masuk zona Liga Champions karena hanya menempati peringkat lima dengan memiliki poin 52.

    Buntutnya, klub berubah pikiran. Bila sebelumnya, mereka masih menaruh kepercayaan kepada Motta, namun tak lama kemudian Direktur Juve Cristiano Giuntoli dan jajaran petinggi lain sepakat memecat Motta.

    Bahkan harian Gazzetta dello Sport yang menerima bocoran pertemuan empat mata Giuntoli dengan pelatih membeberkan bila sang direktur mengaku malu telah merekrut Motta. “Saya malu telah merekrut Anda,” kata Giuntoli yang dikutip Gazzetta.

    Namun keputusan Juve merekrut Motta menggantikan Massimiliano Allegri sesungguhnya tidak salah. Motta menunjukkan kinerja mengesankan saat mengarsiteki Bologna.

    Bahkan dia membawa Bologna menempati peringkat empat di musim 2023/2024. Pencapaian itu menjadikan Rossoblu tampil di Liga Champions untuk kali pertama sejak 1965.

    Hanya, Motta gagal di Juve sehingga dia diberhentikan saat kompetisi menyisakan sembilan pertandingan lagi. Posisi dia digantikan Tudor, eks pilar pertahanan Juve pada 1988 hingga 2007.

    Ini untuk ke sekian kalinya Tudor kembali ke klub lama. Dia pernah kembali ke Juve saat menjadi asisten pelatih Andrea Pirlo pada 2020. Namun dia hanya bertahan satu musim. Tudor kemudian dipecat bersama Pirlo pada musim berikutnya.

    Tudor terakhir kali menangani Lazio tetapi kemudian juga diberhentikan. Meski demikian, dia mendapat beban membawa Juve ke zona Liga Champions musim ini.

  • Dulu Ditendang AC Milan usai Bertahan 6 Bulan, Kini Pelatih Lyon Paulo Fonseca Dihukum 9 Bulan

    Dulu Ditendang AC Milan usai Bertahan 6 Bulan, Kini Pelatih Lyon Paulo Fonseca Dihukum 9 Bulan

    TRIBUNJATIM.COM – Pelatih Lyon, Paulo Fonseca kini mengalami nasib yang pedih.

    Baru dipecat dari AC Milan setelah hanya bertahan 6 bulan saja.

    Kini Paulo Fonseca malah dijatuhi sanksi 9 bulan ketika menukangi klub asal Prancis, Lyon.

    Diketahui, Paulo Fonseca terkena sanksi setelah berseteru dengan wasit di Liga Prancis.

    Pelatih Lyon, Paulo Fonseca (AFP/Gabriel Buoys)

    Paulo Fonseca dicap gagal meneruskan tonggak estafet di AC Milan setelah ditunjuk sebagai pengganti Stefano Pioli sebagai pelatih.

    Alih-alih membawa AC Milan lebih beprestasi, Paulo Fonseca justru merusak ritme permainan tim. Bahkan internal Rossoneri sempat memanas karena keputusan Fonseca yang tidak disenangi oleh beberapa pemain inti.

    Oleh karena itu, Fonseca yang ditunjuk sebagai pelatih baru Milan pada Juli, harus mengakhiri kebersamaannya dengan tim Kota Milano tersebut pada Desember lalu.

    Posisinya digantikan oleh Sergio Conceicao, yang secara kondisi juga mendapatkan ‘lungsuran’ masalah dari pendahulunya itu.

    Menariknya, Paulo Fonseca tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali mendapatkan pekerjaan.

    Paulo Fonseca baru mulai melatih klub Prancis Olympique Lyonnais (Lyon) di awal tahun 2025. 

    Tragisnya, bersama Lyon, bukan prestasi yang dipersembahkan, justru sanksi berat dijatuhkan kepada mantan pelatih AS Roma itu.

    Paulo Fonseca dijatuhi sanksi 9 bulan larangan menemani klub bertanding.

    Hukuman itu dijatuhkan French Professional Football League (FLP) atas tindakan Fonseca yang marah-marah tepat di depan muka wasit Benoit Millot saat Lyon menang 2-1 melawan Brest di partai Ligue 1 baru-baru ini.

    Menurut keterangan FLP yang dikutip ESPN, imbas hukuman ini bikin Fonseca dilarang mengakses area bench tim, ruang ganti, dan ikut serta secara resmi sebelum, pada saat, dan setelah pertandingan sampai dengan 30 November 2025.

    Insiden Paulo Fonseca berkonfontasi dengan wasit Benoit Millot terjadi pada pertandingan awal Maret ini,. Kala itu eks pelatih AC Milan tersebut meluapkan emosinya kepada pengadil pertandingan di injury time.

    Sontak Benoit Millot mengacungkan kartu merah kepada pelatih yang pernah berkarier di Liga Italiai tersebut.

    Acungan kartu merah dibalas oleh emosi Paulo Fonseca.

     Ia terus saja marah-marah ke Benoit Millot dengan kepalanya bahkan sampai menyentuh wajah si pengadil lapangan, sebelum ditarik oleh kapten Lyon Corentin Tolisso.

    Tidak berhenti sampai situ, Paulo Fonseca sempat terlihat hendak melakukan konfrontasi lagi ke wasit tapi sudah lebih dulu ditahan oleh beberapa pemain Lyon.

    “Ia bergegas mendatangiku dengan sikap mengintimidasi dan aku memutuskan untuk langsung memberinya kartu merah,” kata wasit Millot kepada L’Equipe, menjelaskan insiden tersebut.

     
    “Sepertinya ada sedikit kontak dengan bagian hidung. Sungguh amat mengintimidasi, dengan sikap agresif, yang sulit terbayang bisa dilakukan seorang pelatih profesional.”

    Paulo Fonseca ditunjuk sebagai pelatih baru Lyon pada 31 Januari 2025. Sebelum itu Fonseca melatih klub Italia AC Milan sebelum kena pecat pada 29 Desember 2024, setelah hanya sekitar 6 bulan bersama klub tersebut.

    Sanksi yang diterima Fonseca, jelas lebih berat dari Arne Slot yang tersandung case yang sama.

    Baru-baru ini pelatih Liverpool, Arne Slot dijatuhi sanksi. Arne Slot terkena hukuman usai protes keras saat laga derby Marseyside pada 13 Februari lalu.

    Pada laga yang berakhir imbang 2-2 itu, Arne Slot diusir wasit Michael Oliver.

    FA telah menjatuhkan sanksi kepada Slot berupa larangan memimpin dua laga. Manajer Liverpool berusia 46 tahun itu didenda 70 ribu paun atau sekitar Rp 1,4 miliar.

  • AC Milan Kering Gol Meski Punya 4 Striker, Cuma Bisa Lesakkan Satu Gol, Nama Bintang Tak Menjamin

    AC Milan Kering Gol Meski Punya 4 Striker, Cuma Bisa Lesakkan Satu Gol, Nama Bintang Tak Menjamin

    TRIBUNJATIM.COM – AC Milan kering gol padahal punya 4 striker.

    AC Milan sendiri sudah belanja striker pada bulan Januari 2025 lalu.

    AC Milan mendatangkan Joao Felix dan Santiago Gimenez.

    Mereka ditandemkan dengan susunan pemain bintang termasuk Rafael Leao dan Christian Pulisic.

    Namun, pertaruhan mereka belum membuahkan hasil di lapangan untuk saat ini, demikian yang ditegaskan La Gazzetta dello Sport.

    Keempat pemain tersebut telah bermain bersama selama hampir tiga jam, hanya menghasilkan satu gol: sundulan Malick Thiaw pada tendangan sudut.

    Sergio Conceiçao sering kali menghentikan percobaan di awal, mengeluarkan penyerang untuk menempatkan gelandang.

    Tak satu pun dari keempat penyerang bintang AC Milan itu tampil gemilang dalam sebulan terakhir. 

    Pulisic bermain meski mengalami cedera yang mengganggu, Leao selalu tidak konsisten dan merasa bahwa pelatih tidak begitu menyukainya, Felix tidak tampil meyakinkan, sementara Gimenez butuh umpan dan tim bekerja dengan baik untuk mencetak gol.

    Rossoneri sering kali kesulitan melawan klub yang bermain agresif dalam beberapa tahun terakhir dan mereka beberapa kali bertemu akhir-akhir ini. 

    Mereka berada di peringkat ketujuh di Serie A untuk produksi ofensif, di bawah Lazio, Fiorentina, dan Bologna sebagai tambahan dari tim papan atas. 

    Mereka tidak mendapatkan banyak keuntungan mengingat para penyerang mereka mendapatkan gaji gabungan sebesar €30 juta.

    Bagian yang sedikit meyakinkan adalah, saat menurunkan keempat pemain, mereka tidak terlalu tidak seimbang seperti yang mungkin terjadi, kebobolan gol-gol yang konyol dan spontan. 

    Ditambah lagi, Felix dan Gimenez telah beradaptasi dengan cepat dengan lingkungan baru mereka. 

    Di sisi lain, mereka belum mampu mengalahkan lawan seperti yang diharapkan dengan begitu banyak kekuatan. 

    Namun, itu mungkin hanya masalah waktu dan kekompakan.

    Nasib Sergio Conceicao di ujung tanduk

    AC Milan kini mulai gerah dengan performa pelatihnya, Sergio Conceicao.

    Bahkan, bisa saja AC Milan memecat pelatihnya tanpa perlu menunggu momen.

    Kabar tersebut muncul setelah AC Milan meraih hasil buruk di sejumlah pertandingan terakhir.

    Bahkan dalam empat pertandingan terakhir, Conceicao hanya mampu memetik satu kemenangan.

    Milan juga telah dipastikan tersingkir dari Liga Champions 2024-2025 usai gagal menang dalam sepasang pertemuan melawan Feyenoord (0-1, 1-1) pada fase playoff.

    Selang beberapa hari usai disingkirkan oleh Feyenoord, anak asuh Conceicao mengalami kekalahan 1-2 dari Torino pada pentas Liga Italia 2024-2025 akhir pekan lalu.

    Sergio Conceicao bergabung dengan AC Milan pada 30 Desember 2024 lalu, menggantikan Paulo Fonseca.

    Ia segera meraih kesuksesan dengan membawa Milan memenangkan Piala Super Italia setelah mengalahkan Inter Milan di partai final.

    Prestasi awal ini sempat meningkatkan harapan bahwa AC Milan dapat bangkit dan bersaing di berbagai kompetisi musim ini.

    Namun, serangkaian hasil buruk belakangan ini membuat manajemen mulai meragukan kemampuan pelatih asal Portugal tersebut.

    Conceicao saat ini terikat kontrak hingga Juni 2026. Tetapi, klub disebut memiliki opsi untuk memutuskan kontrak Conceicao lebih awal, yakni pada Juni 2025 andai Milan tidak berhasil lolos ke Liga Champions musim depan.

    Lolos Liga Champions musim depan menjadi target utama bagi AC Milan.

    Namun, saat ini mereka berada di posisi ketujuh klasemen sementara dengan 41 poin dari 25 pertandingan, terpaut delapan angka dari zona Liga Champions alias empat besar.

    AC Milan bahkan diberitakan bisa langsung mengambil keputusan untuk memecat Conceicao tanpa perlu menunggu sampai akhir musim, jika performa Christian Pulisic dkk tak kunjung membaik dalam waktu dekat.

    Kemungkinan itu diwartakan oleh media Italia, Corriere della Sera.

    Karena itu, jadwal berikut AC Milan saat menghadapi Bologna dalam laga tunda pekan ke-9 Liga Italia pada Jumat (28/2/2025), dan kemudian menjamu Lazio pada Senin (3/3/2025) mendatang, bakal krusial bagi Conceicao.

    Sejak ditangani oleh Conceicao, AC Milan telah memainkan 15 pertandingan di semua kompetisi dengan catatan delapan kemenangan, tiga hasil imbang, dan empat kekalahan.

    Joao Felix bikin Conceicao nyaman 

    Pemain anyar AC Milan, Joao Felix langsung nyetel dengan Rossoneri.

    Joao Felix bahkan menjadi sorotan di kalangan fans pada bursa transfer Januari 2025 lalu.

    Baru 10 hari di AC Milan, Joao Felix sudah dibicarakan untuk dipermanenkan.

    Diketahui, Joao Felix merupakan pemain pinjaman dari Chelsea.

    JOAO FELIX – Pemain AC Milan bernomor 09, Joao Felix, akan melakukan passing pada pertandingan melawan AS Roma pada babak perempat final Coppa Italia 2024/2025 di San Siro Stadium, Kamis (6/2/2025). AC Milan menang 3-1 dan Sergio Conceicao girang karena rekrutan barunya langsung nyetel. (Laman resmi AC Milan)

    Felix tampil mengesankan dalam debutnya di San Siro saat melawan AS Roma, bahkan mencetak gol setelah mendapat assist dari rekrutan musim dingin lainnya, Santiago Gimenez.

    Performanya di awal masa bergabung ini menyalakan harapan bagi Milanisti, yang memang menyukai pemain dengan kreativitas mumpuni.

    Sayangnya, masa depan Felix di Milan masih belum jelas.

    Saat ini, ia hanya berstatus pemain pinjaman hingga akhir musim, dengan Chelsea sebagai klub pemiliknya.

    Tidak ada opsi atau kewajiban pembelian dalam perjanjian ini, sehingga jika tidak ada kesepakatan baru, Felix akan kembali ke London pada Juni nanti.

    Namun, pernyataan Geoffrey Moncada, direktur Milan, memberikan secercah harapan.

    “Transfer permanen? Itu tergantung pada kami dan dia. Selalu ada kemungkinan. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Chelsea, jadi kita lihat saja nanti di musim panas,” kata Moncada, dikutip dari Sempre Milan.

    Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Milan masih memiliki peluang untuk mengamankan jasa Felix secara permanen, tergantung pada beberapa faktor.

    Chelsea membeli Felix dari Atletico Madrid seharga €50 juta (Rp 845 miliar), dan nilai bukunya pada Juni mendatang diperkirakan masih sekitar €40 juta (Rp 676 miliar). 

    Dalam konferensi pers perkenalannya, Felix sendiri mengisyaratkan ketertarikannya untuk bertahan lebih lama di Milan.

    “Untuk saat ini, saya hanya pemain pinjaman hingga Juni. Tapi saya menyukai segalanya di sini—klub, orang-orang, infrastruktur,” kata Felix kepada media klub, dikutip dari MilanNews.

    “Saya dan keluarga saya merasa sangat diterima. Saya merasa nyaman di sini, tetapi kita tahu bahwa dalam sepak bola, segalanya bisa berubah dengan cepat.”

    “Jika ada kemungkinan untuk bertahan di Milan, saya akan senang,” terangnya.

    Pernyataan ini bisa menjadi angin segar bagi Milan.

    Jika Felix terus tampil konsisten dan menunjukkan keinginannya untuk bertahan, negosiasi dengan Chelsea bisa lebih mudah dilakukan.

    Sumber Dana

    Jika Milan ingin membelinya secara langsung, mereka harus bersiap mengeluarkan dana besar. 

    Salah satu faktor kunci yang akan menentukan masa depan Felix di Milan adalah kelolosan ke Liga Champions musim depan. 

    Pendapatan dari kompetisi elite Eropa itu bisa menjadi tambahan dana bagi Rossoneri untuk menebus Felix dari Chelsea.

    Selain itu, jika ada beberapa pemain yang dijual pada musim panas nanti, Milan bisa memiliki sumber dana tambahan untuk merekrutnya secara permanen.

    Namun, ada alternatif lain yang bisa dilakukan, seperti pinjaman berbayar dengan opsi pembelian di akhir musim.

    Dalam skema ini, Milan bisa memasukkan opsi atau kewajiban pembelian pada Juni 2026 dengan harga sekitar €30 juta (Rp507 miliar), yang merupakan nilai Felix saat itu.

  • AC Milan Gagal di Liga Champions, Conceicao Salahkan Dirinya Ketimbang Hernandez

    AC Milan Gagal di Liga Champions, Conceicao Salahkan Dirinya Ketimbang Hernandez

    JAKARTA – AC Milan gagal lolos ke 16 besar Liga Champions. Pelatih Sergio Conceicao menyalahkan dirinya setelah Milan disingkirkan Feyenoord dan menolak ketimbang menyalahkan bek Theo Hernandez yang dikartu merah di playoff kedua yang berakhir imbang 1-1 di Stadion San Siro, Rabu, 19 Februari 2025 dini hari WIB.

    Milan masih berpeluang lolos meski kalah 1-0 pada laga pertama di kandang Feyenoord. Paling tidak, Milan menyamakan skor lebih dulu sebelum memasuki extra time dan lanjut adu penalti karena agregat 1-1.

    Tim asuhan Conceicao kian yakin setelah mencetak gol saat laga baru berjalan satu menit. Striker Santiago Gimenez membobol gawang eks klubnya sehingga dia tak melakukan selebrasi gol. Ini juga menjadi gol ketiga selama lima pertandingan Gimenez sejak bergabung dengan Milan dua pekan lalu.

    Setelah unggul 1-0, Milan tetap mendominasi dan hanya menunggu waktu menambah gol. Namun yang terjadi Milan malah kehilangan seorang pemain. Hernandez mendapat kartu kuning kedua yang disusul dengan kartu merah pada menit 51.

    Hernandez diusir gara-gara melakukan diving di kotak terlarang. Bukannya mendapat hadiah penalti, bek tim nasional Perancis ini malah dikartu merah.

    Feyenoord mencoba memaksimalkan peluang saat menghadapi lawan yang bermain dengan 10 orang. Hasilnya, klub Eedivisie Belanda tersebut bisa menyamakan skor menjadi 1-1 saat Julian Carranza mencetak gol. Skor itu bertahan hingga laga usai sehingga Feyenoord menang agregat 2-1.

    Milan secara tragis harus tersingkir. Kegagalan ini melengkapi hasil mengecewakan klub Serie A Italia tersebut di kompetisi Eropa. Milan sesungguhnya tak perlu melewati playoff bila menang di laga terakhir babak penyisihan melawan Dinamo Zagreb yang sudah pasti tersingkir.

    Bukannya menang, Milan malah kalah 2-1 sehingga gagal masuk delapan besar yang secara otomatis lolos ke 16 besar. Mereka harus melakoni playoff dan bertemu Feyenoord yang tetap tangguh meski ditinggalkan pelatih Arne Slot yang pindah ke Liverpool dan Gimenez yang bergabung dengan Milan. Namun Rossoneri akhirnya gagal melewati hadangan Feyenoord.

    “Ini jelas kegagalan karena kami sesungguhnya ingin lolos 16 besar. Pertandingan ini menunjukkan bahwa kami jelas lebih kuat ketimbang tim lawan. Tetapi episode seperti ini yang terjadi. Ini seperti di Zagreb saat kami juga mendapat kartu merah,” ucap Conceicao yang membela Hernandez ketimbang menyalahkannya.

    “Anda bisa saja mengatakan bahwa wasit (Szymon Marciniak) terlalu berlebihan. Tetapi yang pasti saya yang bertanggung jawab dan bukan Theo,” kata dia lagi.

    “Theo sudah memberikan segalanya untuk Milan. Sampai Theo mendapat kartu merah, Feyenoord tidak tahu bagaimana mencetak gol. Kami sungguh kecewa dan marah atas hasil ini,” ujar eks pelatih Porto ini.

    Conceicao juga menilai tidak fair dirinya dibandingkan dengan pelatih sebelumnya yang sudah bertahun-tahun menangani Milan. Conceicao sendiri baru satu setengah bulan sejak menggantikan Paulo Fonseca pada Desember 2024. Meski demikian, dia langsung membawa Milan memenangi Supercoppa Italiana dengan mengalahkan tim kuat Inter Milan di final.

    “Saya datang satu setengah bulan lalu. Tetapi mereka membandingkan saya dengan pelatih yang sudah di sini selama bertahun-tahun. Kami memenangkan trofi dan itu yang bisa diraih untuk saat ini. Kami juga melangkah ke semifinal Coppa Italia. Di liga, kami meraih 14 poin. Sedangkan [pimpinan klasemen] Napoli mendapat 15 poin,” kata Conceicao lagi.

    Tim-tim Italia memang berguguran di playoff Liga Champions. Selain Milan, Atalanta menjadi tim berikutnya yang tersingkir. Kini, Italia menaruh harapan kepada Juventus dan Inter.

  • Drama dalam Kemenangan AC Milan, Conceicao Hampir Ribut dengan Pemain

    Drama dalam Kemenangan AC Milan, Conceicao Hampir Ribut dengan Pemain

    JAKARTA – Drama ternyata tidak berakhir dengan peluit akhir di San Siro. Setelah AC Milan meraih kemenangan menegangkan atas Parma pada Minggu, 26 Januari 2025, Manajer Sergio Conceicao kedapatan bentrok dengan Davide Calabria.

    Dua gol pada injury time dalam tempo tiga menit membuat Rossoneri menang 3-2. Saat bangku cadangan AC Milan berlomba untuk merayakan kemenangan, Conceicao dan Calabria, telah digantikan pada menit ke-77, harus dipisahkan oleh rekan setim dan staf.

    Conceicao jelas kesal dengan sesuatu dan mencoba mendekati Calabria, tetapi ditahan sebelum situasi menjadi tidak terkendali.

    Namun, pelatih asal Portugal itu menampik ribut dengan sang bek. Dia menegaskan bahwa hal itu merupakan ekspresi meraih tiga poin, yang diakui berlebihan.

    “Saya menjalani pertandingan. Dalam hal bagaimana saya menjalaninya dan bagaimana saya merasakannya, ada banyak gairah dan keinginan untuk menang.”

    “Pada akhirnya, ada sedikit adrenalin tambahan. Saya berbicara tentang situasi pertandingan dengan Davide. Menurut saya, ada terlalu banyak kata yang diucapkan,” kata Conceicao.

    Conceicao lebih lanjut mengungkapkan bahwa ia merasa skuad itu seperti keluarga. Dia menghadapi situasi seperti ini dengan cara yang sama.

    “Para pemain tahu bahwa mereka semua penting bagi saya, seperti keluarga. Jika saya berada di restoran dan putra saya melakukan sesuatu yang tidak saya sukai, saya akan memberitahunya, tidak ada kemunafikan.”

    “Tidak menyenangkan melihatnya, tetapi dalam sepak bola tidak apa-apa. Kami tidak berada di gereja,” ujar Conceicao.

    Sementara itu, ini merupakan musim yang sulit bagi Calabria. Melawan Parma, bek tersebut, yang telah menghabiskan seluruh kariernya di Milan, baru menjadi starter liga keempatnya musim ini. Dia juga kehilangan kaptennya karena kiper Mike Maignan.

    Emerson Royal dari Brasil telah mengambil alih peran bek kanan sejak direkrut dari Tottenham Hotspur pada Agustus 2024.

    Calabria kini memiliki lebih banyak persaingan dengan kedatangan Kyle Walker yang dipinjamkan dari Manchester City pada Jumat, 24 Januari 2025.

    “Ini bukan tahun yang positif seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada situasi yang tidak sederhana, bahkan yang bersifat pribadi dan personal yang tidak diketahui siapa pun.”

    “Saya bahkan tidak ingin membicarakannya terlalu banyak. Saya ingin mengakhiri musim ini dengan cara sebaik mungkin demi kebaikan tim, yang merupakan hal paling saya pedulikan, bahkan terkadang lebih dari diri saya sendiri.”

    “Sejujurnya, saya berpikir untuk tetap fokus pada hal itu, setelah tumbuh besar dengan seragam ini.”

    “Lalu, ada situasi seperti hari ini yang dapat terjadi, tetapi itu adalah bagian dari perjalanan,” kata Calabria kepada DAZN.

    Kemenangan atas Parma pada pekan ke-21 Serie A 2024/2025 membawa AC Milan ada di peringkat ketujuh klasemen dengan koleksi 34 poin.