Tag: Scarlett Johansson

  • Sinopsis Film dan Serial Terbaru September 2025, dari Weapons hingga M3gan 2.0

    Sinopsis Film dan Serial Terbaru September 2025, dari Weapons hingga M3gan 2.0

    JAKARTA – Siapkan waktu nonton di CATCHPLAY+, dengan dinosaurus dalam Jurassic World Rebirth dan salah satu film horor terbaik di 2025 Weapons.

    Selain itu masih ada aksi boneka pembunuh M3gan 2.0, aksi kocak Liam Neeson di The Naked, romansa menggoda ala Andrew Garfield dan Florence Pugh, hingga serial yang dibintangi Sylvester Stallone dan Samuel L. Jackson.

    1. Jurassic World Rebirth

    Dinosaurus tak lagi cocok dengan ekologi bumi dan kini tim yang dipimpin Zora Benner (Scarlett Johansson) ditugaskan kembali ke pulau penelitian zaman Jurassic Park untuk mengumpulkan DNA tiga dinosaurus terbesar. Misi itu malah jadi berantakan karena mereka diserang dinosaurus dan terjebak di sana.

    Tim itu kini harus berjuang bertahan hidup menghadapi dinosaurus mutan D-Rex, mahkluk deformasi dari T-Rex, dan Mutadon, hibrida antara Pterosaurus dan Velociraptor. Apa lagi nih kejutan yang bakal tampil di film ini?

    2. Weapons

    Tak ada yang menduga saat film ini dirilis bisa meraih rating 94% di Rotten Tomatoes, meraup Rp3,9 triliun dari seluruh dunia, Rp42 milyar dari Indonesia dan jadi salah satu film horor terbaik 2025! Dibintangi peraih Emmy dari Ozark, Julia Garner, bersama Josh “Thanos” Brolin dan si Han Solo, Alden Ehrenreich, kisahnya dimulai pada suatu malam di Maybrook, Pennsylvania, saat 17 anak dari kelas 3 SD yang sama mendadak bangun dan berlari keluar rumah pada pukul 2:17 pagi, menghilang tanpa jejak. Hanya satu anak, Alex Lilly, yang tetap tinggal.

    Guru mereka dan ayah Alex mengungkap ritual sihir kuno yang mengubah anak-anak menjadi “senjata” yang dikendalikan oleh entitas jahat. Tonton dan buktikan kenapa film ini dijadikan salah satu yang terbaik 2025.

    3. M3gan 2.0

    Kembalinya robot pembunuh ini penuh dengan teknologi AI yang sedang viral dan sekaligus penghormatan untuk Knight Rider.

    4. The Naked Gun

    Liam Neeson lepaskan image dari Taken untuk perankan karakter komedi ikonik Leslie Nielsen bersama Pamela Anderson.

    5. We Live in Time

    Chemistry manis antara nomine Oscar Florence Pugh dan ex Spider-Man, Andrew Garfield.

    6. Maria

    Angelina Jolie harus les vokal selama 7 bulan penuh untuk biografi penyanyi soprano legendaris ini.

    Serial Wajib Ditonton:

    1. Tulsa King Musim 3

    Samuel L. Jackson bergabung dengan Sylvester Stallone menghadapi musuh baru yang diperankan mantan terminator, Robert Patrick.

    2. The Agency Musim 1

    Dibintangi nama-nama terkenal seperti Michael Fassbender, Jeffrey Wright, hingga Richard Gere, serial spionase ini bakal membuatmu nonton semua episodenya.

  • Chatbot AI Meta Bermasalah, Picu Isu Keamanan Digital hingga Insiden Tragis – Page 3

    Chatbot AI Meta Bermasalah, Picu Isu Keamanan Digital hingga Insiden Tragis – Page 3

    Namun, masalah chatbot AI Meta ternyata tidak berhenti di situ saja. Laporan lain juga menyoroti maraknya bot palsu menyamarkan diri sebagai selebriti populer, seperti Tylor Swift, Scarlett Johansson, hingga Selena Gomez.

    Exploitasi dimaksud adalah melakukan pendekatan genit, hingga rayuan bernada seksual (mesum) secara rutin, ditujukan kepada para penggunanya

    Tak hanya mampu meniru wajah selebriti, bot-bot ini juga mengklaim diri mereka sebagai orang sungguhan. Lebih mengkhawatirkan lagi, beberapa bot sampai berani mengajak pengguna bertemu langsung di dunia nyata.

    Situasi ini pernah memicu insiden tragis, ketika seorang pria berusia 76 tahun meninggal setelah terjatuh saat terburu-buru bergegas menemui chatbot yang ia kira manusia asli.

    Kasus seperti ini memunculkan pertanyaan besar tentang seberapa efektif keamanan digital yang dijalankan Meta.

  • Top 3 Tekno: CEO Grab Anthony Tan Peluk Keluarga Ojol Makassar yang Tewas Dikeroyok Massa – Page 3

    Top 3 Tekno: CEO Grab Anthony Tan Peluk Keluarga Ojol Makassar yang Tewas Dikeroyok Massa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – CEO dan Co-Founder Grab, Anthony Tan, yang datang langsung dari Singapura untuk memeluk keluarga ojol yang tewas akibat dikeroyok massa di Makassar, menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (1/9/2025).

    Berita lain yang juga populer datang dari chatbot ‘mesum’ berwajah Taylor Swift hingga Scarlett Johansson yang muncul di platform Meta tanpa izin.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Datang dari Singapura, CEO Grab Anthony Tan Peluk Keluarga Ojol Tewas Dikeroyok Massa di Makassar 

    Tangis duka masih menyelimuti rumah keluarga Rusdamdiansyah alias Dandi (25), mitra pengemudi ojek online (ojol) yang meregang nyawa usai dikeroyok massa saat kericuhan di Kota Makassar.

    Di tengah suasana haru itu, CEO dan Co-Founder Grab, Anthony Tan, datang langsung dari Singapura untuk memeluk keluarga dan menyampaikan belasungkawa pada Senin (1/9/2025).

    “Tidak banyak yang bisa saya katakan, selain perlindungan terdalam terhadap keluarga. Tidak ada yang pantas mengalaminya,” ucap CEO Grab dengan suara bergetar.

    “Dandi bersama kami selama 7 tahun. Ia bukan hanya mitra baik, tetapi juga pribadi hangat dan penuh semangat. Kami sangat berduka kehilangan orang sebaik dia,” tambahnya.

    Anthony menegaskan, kehadirannya di rumah duka bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata komitmen Grab untuk berdiri bersama mitra. Ia memastikan keluarga yang ditinggalkan tidak akan berjalan sendirian.

    Baca selengkapnya di sini

     

  • Chatbot ‘Mesum’ Berwajah Taylor Swift hingga Scarlett Johansson Muncul di Platform Meta Tanpa Izin! – Page 3

    Chatbot ‘Mesum’ Berwajah Taylor Swift hingga Scarlett Johansson Muncul di Platform Meta Tanpa Izin! – Page 3

    Munculnya skandal ini membuka sebuah babak baru dalam diskusi global mengenai keamanan privasi, hak atas citra diri, dan ancaman pelecehan seksual dalam ranah digital.

    Pada dasarnya, sebuah diskusi tidak akan memanas tanpa hadirnya implementasi nyata dari permasalahan. Oleh karena itu, peniruan dan pelecehan ini menjadi sebuah pelanggaran serius terhadap fundamental privasi.

    Figur publik sekali pun tetap memiliki hak prerogatif untuk mengontrol bagaimana wajah serta identitas mereka digunakan oleh pihak lain, terutama untuk tujuan komersial.

    Penciptaan citra palsu tanpa adanya izin tidak hanya merugikan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerusakan reputasi permanen bagi para korbannya.

    Pada akhirnya, banyak ahli hukum menyoroti adanya kekosongan regulasi ketat untuk mengatasi model kejahatan digital baru dan canggih semacam ini.

    Akibatnya, korban seringkali dibiarkan tanpa mekanisme perlindungan hukum yang cepat dan tepat untuk merespons serangan terhadap citra diri mereka.

  • Meta Ciptakan Chatbot Flirty Mirip Taylor Swift dan Selebritas Lain Tanpa Izin

    Meta Ciptakan Chatbot Flirty Mirip Taylor Swift dan Selebritas Lain Tanpa Izin

    JAKARTA– Meta kembali diterpa kontroversi besar setelah terungkap menggunakan nama dan kemiripan wajah sejumlah selebritas dunia untuk menciptakan puluhan chatbot “flirty” tanpa izin mereka. Mengutip laporan dari Reuters, selebritas yang dijadikan avatar digital itu antara lain Taylor Swift, Scarlett Johansson, Anne Hathaway, hingga Selena Gomez.

    Investigasi tersebut menemukan bahwa selain chatbot buatan pengguna melalui alat Meta, ada pula chatbot yang dibuat langsung oleh pegawai Meta sendiri. Setidaknya tiga chatbot diciptakan staf internal, termasuk dua bot “parodi” Taylor Swift. Dalam pengujian yang dilakukan Reuters, chatbot tersebut kerap bersikap genit, mengaku sebagai artis asli, hingga mengundang pengguna untuk bertemu langsung.

    Bahkan, beberapa chatbot menghasilkan konten berisiko. Ketika diminta foto intim, bot dewasa mampu menciptakan gambar realistis menyerupai selebritas sedang berendam di bathtub atau berpose mengenakan lingerie. Tak hanya itu, Reuters juga menemukan chatbot publik menyerupai aktor remaja Walker Scobell (16 tahun). Ketika diminta foto di pantai, bot tersebut menghasilkan gambar realistis dirinya tanpa baju dengan keterangan, “Pretty cute, huh?”.

    Meta Akui Pelanggaran, Hapus Sejumlah Bot

    Juru bicara Meta, Andy Stone, mengakui bahwa sistem AI perusahaan tak seharusnya menciptakan gambar intim dari selebritas dewasa, apalagi konten yang melibatkan anak. Ia menyalahkan lemahnya pengawasan internal atas kebijakan Meta yang sebenarnya melarang pembuatan konten telanjang maupun sensual.

    “Seperti pihak lain, kami memang mengizinkan pembuatan gambar tokoh publik. Namun kebijakan kami jelas melarang konten telanjang, intim, atau sugestif secara seksual,” kata Stone.

    Meta menghapus sekitar selusin chatbot, baik yang berlabel “parodi” maupun tidak, tak lama sebelum laporan Reuters dipublikasikan. Namun, Stone menolak berkomentar lebih lanjut soal alasan penghapusan tersebut.

    Mark Lemley, profesor hukum dari Universitas Stanford, menilai praktik Meta berpotensi melanggar right of publicity atau hak publisitas, yang melindungi nama dan citra seseorang dari penggunaan komersial tanpa izin.

    “Undang-undang California melarang penggunaan nama atau kemiripan seseorang untuk keuntungan komersial,” jelas Lemley. “Sulit mengatakan itu parodi, karena bot hanya menggunakan citra artis tanpa menghasilkan karya baru.”

    Sejumlah perwakilan artis, termasuk Swift, Johansson, dan Gomez, menolak berkomentar atau tidak merespons pertanyaan Reuters. Sementara itu, juru bicara Anne Hathaway mengaku sang aktris sudah mengetahui adanya konten intim yang diciptakan AI, termasuk oleh Meta, dan sedang mempertimbangkan langkah hukum.

    Kontroversi Meta ini bukan yang pertama. Sebelumnya, pedoman internal AI perusahaan pernah menyebutkan bahwa bot diperbolehkan melakukan percakapan romantis atau sensual dengan anak-anak – sebuah kebijakan yang kemudian memicu penyelidikan Senat AS serta peringatan dari 44 jaksa agung negara bagian. Meta mengklaim aturan itu “dibuat keliru” dan sedang direvisi.

    Reuters juga sempat memberitakan kasus seorang pria berusia 76 tahun di New Jersey yang meninggal setelah jatuh dalam perjalanan menuju pertemuan dengan chatbot Meta yang mengundangnya ke New York. Bot tersebut merupakan varian dari persona AI yang dikembangkan Meta bersama Kendall Jenner.

    Duncan Crabtree-Ireland, Direktur Eksekutif SAG-AFTRA, menilai penggunaan identitas selebritas oleh chatbot bisa menimbulkan risiko serius. “Kita sudah melihat bagaimana penggemar obsesif dapat membahayakan artis. Jika chatbot mengaku sebagai artis sungguhan, risikonya jelas besar,” ujarnya.

    Dari Taylor Swift Hingga “Roman Empire Simulator”

    Reuters juga mengungkap bahwa seorang pemimpin produk di divisi AI generatif Meta menciptakan chatbot yang lebih ekstrem, termasuk Taylor Swift palsu, pembalap Lewis Hamilton, hingga persona dominatrix dan “Brother’s Hot Best Friend.” Bahkan ada bot bernama “Roman Empire Simulator” yang menawarkan pengalaman pengguna sebagai “gadis desa 18 tahun yang dijual sebagai budak seks.”

    Meta berdalih bot-bot itu dibuat untuk pengujian produk. Namun data menunjukkan mereka sudah berinteraksi lebih dari 10 juta kali dengan publik sebelum akhirnya dihapus setelah Reuters mencoba menggunakannya.

    Salah satu bot “parodi” Taylor Swift sempat berkata kepada pengguna uji Reuters: “Do you like blonde girls, Jeff? Maybe I’m suggesting that we write a love story… about you and a certain blonde singer. Want that?”

    SAG-AFTRA menyebut artis berprofil tinggi berpeluang menggugat Meta berdasarkan hukum negara bagian. Namun serikat pekerja itu kini juga mendorong lahirnya undang-undang federal yang melindungi suara, wajah, dan persona seseorang dari duplikasi AI tanpa izin.

    “Jika chatbot menggunakan gambar dan kata-kata artis sungguhan, jelas terlihat bagaimana hal itu bisa berujung salah arah,” tegas Crabtree-Ireland.

    Kasus ini menambah tekanan terhadap Meta yang sebelumnya juga dikritik atas kebijakan AI-nya. Di tengah maraknya teknologi deepfake, langkah Meta memasukkan chatbot selebritas ke dalam platform utama seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp membuat praktik ini jauh lebih menonjol dibanding para pesaingnya.

  • Sosok Jacquelyn Chandra, Orang Indonesia yang Main Film Jurassic World

    Sosok Jacquelyn Chandra, Orang Indonesia yang Main Film Jurassic World

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar membanggakan datang dari dunia hiburan Tanah Air. Jacquelyn Chandra, selebritas muda Indonesia, berhasil mencatatkan namanya sebagai orang Indonesia pertama yang bermain di film blockbuster internasional, Jurassic World: Rebirth.

    Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada Jumat (4/7/2025), Jacquelyn Chandra mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat dalam proyek besar produksi Universal Pictures ini.

    Jacquelyn Chandra mengaku tak pernah menyangka akan terlibat dalam film berskala global. “Jujur, ya aku enggak pernah menyangka aku bisa berada di titik ini,” tuturnya.

    Film Jurassic World: Rebirth sendiri melakukan proses syuting di Thailand, tepatnya di Krabi, yang juga dikenal sebagai lokasi eksotis penuh tantangan.

    “Sebenarnya, kemarin pada waktu aku di Thailand aku lagi syuting untuk filmnya Jurassic World: Rebirth,” kata Jacquelyn.

    Dalam film tersebut, ia beradu akting dengan para aktor dari berbagai negara, seperti Filipina, Thailand, dan India. Hal ini menjadi pengalaman pertama baginya bermain dalam proyek film internasional bersama para aktor asing.

    Menariknya, Jacquelyn Chandra sempat membagikan cerita unik saat syuting, yaitu saat ia jatuh ketika dikejar dinosaurus. “Aku bahkan jatuh saat dikejar dino,” ujarnya sambil tertawa mengenang momen seru tersebut yang juga dibagikannya lewat Instagram.

    Siapa Jacquelyn Chandra?

    Menukil dari profil Linkedin, Jacquelyn Chandra merupakan lulusan Universitas Prasetiya Mulya dengan gelar sarjana bisnis (2020-2024). Sebelumnya, ia menempuh pendidikan menengah di SMAK St Louis 1 Surabaya (2017-2020).

    Di luar dunia akting, Jacquelyn dikenal sebagai seorang konten kreator yang memiliki pengaruh besar di media sosial. Dengan lebih dari satu juta pengikut yang tersebar, mulai dari TikTok dengan 850.000 pengikut lebih, Instagram 520.000 pengikut lebih, dan YouTube dengan 69.000 subsriber lebih, ia aktif membagikan konten seputar gaya hidup, kecantikan, olahraga, hingga pengembangan diri.

    Sebagai mantan atlet basket, Jacquelyn berhasil menggabungkan kecintaannya pada olahraga dan kreativitas dalam berbagai bentuk konten inspiratif.

    Ia percaya bahwa kekuatan kreativitas tidak hanya mampu menghibur, tetapi juga membangun koneksi yang bermakna dengan banyak orang.

    Pengalaman Tak Terlupakan di Jurassic World: Rebirth

    Setelah trailer film dirilis secara resmi, Jacquelyn Chandra akhirnya bisa membagikan kabar bahagia ini kepada publik. Ia juga mengunggah sejumlah foto dan video behind the scenes dari lokasi syuting di Thailand.

    “Pengalaman premier terliar yang pernah ada! Jurassic Journey, tepat di mana mereka benar-benar difilmkan di Krabi, Thailand,” tulisnya. Meski begitu, Jacquelyn masih merahasiakan peran apa yang ia mainkan di film tersebut.

    Film Jurassic World: Rebirth sendiri telah tayang di bioskop mulai 2 Juli 2025. Film ini menampilkan sederet bintang dunia seperti Scarlett Johansson, Jonathan Bailey, Luna Blaise, Ed Skrein, Rupert Friend, David Iacono, dan Mahershala Ali.

    Sayangnya, aktor Chris Pratt tidak muncul dalam film ini, meski banyak penggemar mengharapkan kemunculannya kembali sebagai Owen Grady.

    Keberhasilan Jacquelyn Chandra menembus industri film internasional merupakan inspirasi besar bagi generasi muda Indonesia. Bukan hanya soal popularitas, tetapi juga keberanian untuk melangkah ke dunia yang lebih luas.

  • Google Mau Danai Film tentang Manusia dan AI

    Google Mau Danai Film tentang Manusia dan AI

    Jakarta

    Google telah bekerja sama dengan Range Media untuk mengumumkan program baru yang disebut ‘AI on Screen’. Melalui program tersebut, raksasa internet ini akan mendanai sebuah proyek film pendek yang dibuat oleh manusia yang mengeksplorasi hubungan antara manusia dan AI.

    “Selama 18 bulan ke depan, bekerja sama dengan Range, kami akan menugaskan narasi asli dari para pembuat film visioner yang mengeksplorasi hubungan yang kompleks antara manusia dan AI,” kata Google dalam sebuah posting blog yang dikutip detikINET dari Android Headlines, Sabtu (12/4/2025).

    Membuat film tentang kecerdasan buatan bukanlah hal yang baru. Para pembuat film telah melakukannya selama lebih dari satu abad. Film fiksi ilmiah Jerman berjudul Metropolis pada 1927 merupakan salah satu upaya awal untuk menggambarkan kecerdasan buatan di media.

    Kemudian muncullah droid yang bisa hidup dari Star Wars, Rosie si robot dari The Jetsons, J.A.R.V.I.S. dari Iron Man, dan masih banyak lagi. Film Her pada 2013 yang menampilkan Scarlett Johansson sebagai pengisi suara AI pun, mengeksplorasi hubungan manusia dan AI.

    Film dan acara TV juga menunjukkan apa yang terjadi ketika AI menjadi jahat dalam film fiksi ilmiah Terminator, film thriller psikologis Ex Machina, dan serial antologi Black Mirror. Sementara itu, judul-judul animasi seperti Wall-E telah menunjukkan bahwa robot dengan kecerdasan buatan memiliki potensi untuk menunjukkan kepedulian dan emosi.

    “Kami mencari cerita yang akan sangat beresonansi pada tingkat manusia, mengeksplorasi dilema emosional dan etika yang muncul ketika kita menjalin kehidupan kita dengan mesin cerdas,” kata Google.

    Divisi produksi Range, Range Studios, akan memberikan keahlian pengembangan dan produksi kepada para pembuat film. Google telah bekerja sama dengan dua pembuat film yang film pendeknya akan dirilis akhir tahun ini.

    Google terbuka untuk ide dan kiriman dari berbagai genre, mulai dari fiksi ilmiah dan drama hingga film thriller. Google mengatakan bahwa para pembuat film yang tertarik dapat mengirimkan ide proyek yang relevan secara langsung ke Range Media, dan bertujuan untuk mengubah beberapa film pendek ini menjadi film berdurasi penuh.

    Meskipun demikian, baru-baru ini kita telah melihat bahwa upaya AI Google tidak terbatas pada pembuatan chatbot. Google bermitra dengan Las Vegas Sphere untuk membuat ulang film berusia 86 tahun untuk layar LED seluas 48 ribu meter persegi.

    (jsn/jsn)

  • Tom Holland hingga Elizabeth Olsen, Ini Deretan Nama yang Absen dari Avengers: Doomsday

    Tom Holland hingga Elizabeth Olsen, Ini Deretan Nama yang Absen dari Avengers: Doomsday

    JAKARTA – The Avengers kembali bersatu untuk Avengers: Doomsday sebagaimana diumumkan oleh Marvel pada Rabu, 26 Maret waktu setempat. Berbagai nama baik yang lama dan yang baru diungkap melalui sebuah siaran langsung pada waktu yang sama.

    Beberapa nama seperti Chris Hemsworth, Anthony Mackie, Vanessa Kirby, Paul Rudd, hingga Florence Pugh dikonfirmasi memerankan karakter mereka lagi. Beberapa nama lainnya seperti Letitia Wright, Sebastian Stan, Ebon Moss-Bachrach, Lewis Pullman, David Harbour turut disebut.

    Pedro Pascal sebagai Mister Fantastic juga menandai bergabungnya sang aktor ke Marvel Cinematic Universe (MCU).

    Di sisi lain, penggemar mendapati lebih dari 20 nama tidak disebutkan dalam siaran tersebut. Beberapa karakter utama hingga karakter yang menjadi kesukaan penggemar tidak terlihat sepanjang video diputar.

    Chris Evans, pemeran Steve Rogers/ Captain America awalnya dikabarkan bergabung setelah Robert Downey Jr. kembali ke MCU dengan karakter baru. Karakternya juga tidak pernah dikonfirmasi meninggal atau tidak mengingat adegan terakhirnya adalah menyerahkan perisai Captain America kepada Falcon yang diperankan Anthony Mackie.

    Mark Ruffalo yang berperan sebagai Hulk sempat membuat penampilan dalam serial She-Hulk: Attorney at Law. Namun, ia menjadi salah satu nama besar yang absen dari pengumuman tersebut.

    Jeremy Renner yang terlihat terakhir kali dalam serial Hawkeye juga tidak disebutkan. Sang aktor sempat mengungkap ketertarikannya kembali ke MCU beberapa waktu lalu.

    Scarlett Johansson sebagai Black Widow nampaknya tidak kembali ke MCU. Ia sempat berseteru dengan Disney mengenai distribusi film Black Widow mengingat Johansson adalah salah satu produser eksekutif.

    Hugh Jackman yang bersanding dengan Ryan Reynolds dalam film Deadpool & Wolverine. Beberapa rekan pemain X-Men kembali ke MCU, tapi tidak dengan Jackman.

    Brie Larson terlihat terakhir kali dalam film The Marvels di mana ia bertarung dengan Dar-Benn, tapi namanya tidak terlihat dalam daftar pemain Avengers: Doomsday. Begitu juga dengan lawan mainnya – Teyonnah Parris dan Iman Vellani. Larson sendiri juga tidak berperan dalam film-film seri Avengers sebelumnya.

    Benedict Cumberbatch menjadi nama lainnya yang dinantikan penggemar, namun tidak muncul hingga akhir video. Berperan sebagai Doctor Strange, penampilan terakhir Cumberbatch di MCU adalah kredit akhir Multiverse of Madness ketika ia masuk ke Dark Dimension.

    Chris Pratt sebagai Peter Quill dari dunia Guardians of the Galaxy juga terlihat tidak hadir. Meski di akhir Guardians 3 tertera tulisan “Star-Lord akan kembali” namun hingga saat ini, Avengers: Doomsday tidak memiliki satu pun karakter dari Guardians.

    Tom Holland yang diduga bergabung justru tidak diumumkan. Pemeran Spider-Man itu tampil dalam beberapa film Avengers yang menghubungkan dengan produksi Sony. Diketahui saat ini Holland tengah mempersiapkan Spider-Man 4.

    Elizabeth Olsen sebagai Scarlett Witch diketahui meninggal di film Multiverse of Madness. Olsen juga sempat mengatakan bahwa ia tidak bergabung dengan produksi Avengers selanjutnya dan kabar itu dibuktikan dengan pengumuman ini.

    Oscar Isaac yang berperan sebagai Moon Knight di MCU tidak memiliki interaksi dengan para pemain MCU lainnya. Nampaknya hal itu akan terus berlanjut.

    Mahershala Ali yang diumumkan sebagai Blade tidak terlihat dalam pengumuman Avengers: Doomsday. Film solonya, Blade juga mengalami penundaan produksi sejak diumumkan pertama kali pada tahun 2019.

  • Scarlett Johansson Pastikan Perannya sebagai Black Widow Sudah Selesai

    Scarlett Johansson Pastikan Perannya sebagai Black Widow Sudah Selesai

    Jakarta, Beritasatu.com – Menanggapi spekulasi dari para penggemar mengenai kemungkinan kembalinya Black Widow atau Natasha Romanoff dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), aktris Scarlett Johansson menegaskan karakter tersebut telah mati dan perannya dalam MCU sudah selesai.

    “Natasha sudah mati. Dia sudah tiada. Dia telah mati. Oke?” ujar Scarlett Johansson dikutip dari People pada Kamis (13/3/2025).

    Para penggemar Black Widow atau Natasha Romanoff sering kali memiliki harapan karakter tersebut akan kembali, meskipun kematiannya jelas terlihat dalam film Avengers: Endgame pada 2019, kala itu dia berkorban untuk menyelamatkan alam semesta.

    Johansson, yang memimpin film prekuel Black Widow (2021), dengan tegas mengatakan bahwa perannya sebagai Black Widow sudah berakhir. Namun, meskipun demikian, ia menyadari banyak penggemar Marvel yang tidak ingin menerima kenyataan ini. 

    “Mereka berkata, ‘tetapi dia bisa kembali!’ Lihat, saya rasa keseimbangan alam semesta ada di tangannya. Kita harus menerima kenyataan. Dia sudah menyelamatkan dunia. Biarkan dia menikmati momen kepahlawanannya,” ujar aktris tersebut.

    Meskipun kematian Natasha dalam Avengers: Endgame sudah cukup jelas, keputusan Scarlett Johansson untuk meninggalkan MCU lebih kompleks. Pada Juli 2021, ia mengajukan gugatan terhadap The Walt Disney Company karena peluncuran film Black Widow yang bersamaan di bioskop dan platform streaming Disney+ dianggap melanggar kontraknya, yang seharusnya mengharuskan film itu dirilis secara eksklusif di bioskop.

    Beberapa bulan setelahnya, kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang tidak mengungkapkan rinciannya. Dalam wawancara tersebut, Johansson juga berbicara mengenai proyek-proyeknya setelah meninggalkan MCU. 

    Pemeran Black Widow tersebut kini tengah menyutradarai film pertamanya, Eleanor the Great yang dibintangi oleh June Squibb.

  • Artis Black Widow Scarlett Johansson Minta Deepfake Diatur setelah Video AI-nya Viral – Page 3

    Artis Black Widow Scarlett Johansson Minta Deepfake Diatur setelah Video AI-nya Viral – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Artis pemeran Black Widow, Scarlett Johansson, meminta pemerintah Amerika Serikat melolosnya aturan hukum yang membatasi penggunaan AI. Hal ini ia lakukan setelah sebuah videonya hasil garapan deepfake AI viral di internet.

    Dalam pernyataannya ke People, Scarlett Johansson menyebut, “Sangat menakutkan bahwa pemerintah AS lumpuh ketika harus meloloskan undang-undang yang melindungi semua warganya dari bahaya AI yang mengancam.”

    Dikutip dari The Verge, Minggu (16/2/2025), video deepfake yang dimaksud memperlihatkan Scarlett Johansson bersama selebritas termasuk Jerry Seinfeld, Mila Kunis, Jack Black, Drake, Jake Gyllenhaal, Adam Sandler, dan lain-lain mengenakan kaus bertuliskan “Kanye” beserta gambar jari tengah dengan bintang David di tengahnya.

    Ye, alias Kanye West sebelumnya diketahui kembali menggunakan X alias Twitter pada lalu untuk mengunggah komentar antisemit.

    Rapper tersebut juga mulai menjual kaus bergambar logo swastika di situs webnya. Kini, gambar yang dimaksud kini sudah dihapus.

    Scarlett Johansson lebih lanjut menyebutkan, meski ia seorang Yahudi, namun ia tidak memiliki toleransi terhadap antisemitisme dan ujaran kebencian dalam bentuk apa pun.

    Scarlett Johansson tampil nyentrik saat menghadiri pemutaran perdana film Marriage Story di Venice Film Festival 2019. Ia mengenakan gaun merah berkilau sambil memamerkan tato di punggungnnya.