Tag: Sarmuji

  • Sufmi Dasco Ahmad: Alhamdulillah Megawati dan Prabowo Bertemu

    Sufmi Dasco Ahmad: Alhamdulillah Megawati dan Prabowo Bertemu

    Jakarta, Beritsatu.com – Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden Prabowo Subianto akhirnya terlaksana. Momen tersebut dibagikan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam akun X Prof, Sufmi Dasco Ahmad.

    Dasco terlihat membagikan dua foto yang memperlihatkan pertemuan Megawati denan Prabowo. Ia hanya menuliskan, pertemuan berlangsung pada Senin (7/4/2025).

    “7-4-2025, Alhamdulillah… Merajut kebersamaan untuk Indonesia kita,” tulis Dasco di akun X, Selasa (8/4/2025) terkait pertemuan Megawati dengan Prabowo.

    Melihat latar dari foto yang dibagikan Dasco, pertemuan diduga kuat dilangsungkan di kediaman Megawati Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

    Dua foto yang diperlihatkan Dasco itu, seakan mengonfirmasi kedekatan Megawati dan Prabowo meskipun dalam beberapa kesempatan terlihat berbeda pandangan.

    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Sarmuji menyambut positif langkah Presiden Prabowo Subianto yang bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4/2025) malam di kediaman Megawati, Teuku Umar, Menteng. Menurut Sarmuji, pertemuan tersebut membawa energi positif untuk bangsa Indonesia.

    “Apapun posisi politiknya, pertemuan itu bagus. Silaturahmi itu ya pasti membawa energi positif buat bangsa untuk lebih maju,” ujar Sarmuji saat dihubungi wartawan, Selasa (8/4/2025) terkait pertemuan Megawati dengan Prabowo.

  • Pengamat Nilai Pertemuan Tertutup Prabowo-Megawati untuk Jaga Perasaan ‘Pihak Solo’ – Halaman all

    Pengamat Nilai Pertemuan Tertutup Prabowo-Megawati untuk Jaga Perasaan ‘Pihak Solo’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) dikabarkan melakukan pertemuan secara tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam. 

    Belum diketahui secara pasti, namun salah seorang sumber Tribunnews membenarkan kabar pertemuan tersebut.

    “Pertemuan memang terjadi,” kata sumber Tribunnews.com dari internal PDIP pada Senin (7/4/2025). 

    Jika benar ada pertemuan itu dan dilakukan secara tertutup, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, menilai hal itu dilakukan untuk menjaga perasaan pihak tertentu. 

    Adi menyinggung soal ‘pihak Solo’ yang dinilai tak senang dengan adanya pertemuan tersebut. 

    Pihak Solo yang dimaksudkan ini adalah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai memiliki hubungan kurang baik dengan PDIP. 

    “Ya banyak pihak yang mengatakan bahwa salah satu pihak yang mungkin tidak happy dan tidak menerima jika PDIP menjadi bagian dari Prabowo adalah pihak Solo,” kata Adi.

    “Jadi wajar kalau kemudian dilakukan secara tertutup dan kemudian tidak ada yang memastikan bahwa tadi malam itu sudah terjadi pertemuan antara Prabowo dan Megawati. Meski sumber berita termasuk Tribun dan media-media yang lain ketika ditanya apakah terjadi pertemuan Prabowo dan Megawati itu kan disebutkan mengiyakan,” lanjutnya. 

    Di sisi lain, jika pertemuan keduanya memang terjadi, Adi menilai hal itu menandakan dukungan PDIP terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo. 

    “Saya kira PDIP menjadi partai politik paling terdepan yang memberikan dukungan politiknya ke Prabowo,” ujar Adi.

    Konflik PDIP-Jokowi Jadi Penghalang? 

    Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menduga faktor Jokowi menjadi penghalang pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Megawati tak kunjung terlaksana. 

    Burhanuddin mengungkit masalah keluarga besar Jokowi dengan PDIP yang dinilai belum rampung hingga kini. 

    Hal itu diungkapkan Burhanuddin dalam tayangan Kompas Petang, yang dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (4/4/2025).

    Menurut Burhanuddin, pengaruh Jokowi dalam kemenangan Prabowo di Pilpres 2024 sangat kuat. 

    Sehingga, Burhanuddin menilai hal tersebut berpengaruh dalam terwujudnya pertemuan Prabowo dan Megawati.

    “Ada banyak momentum dan variabel lain yang harus dihitung. Pak Prabowo di 2024 bisa sukses memenangkan Pilpres dengan perolehan yang sangat besar karena variabel Pak Jokowi, dengan Mas Gibran yang berada di samping Pak Prabowo sebagai cawapres,” ujar Burhanuddin.

    “Sementara kita tahu urusan PDIP dengan keluarga besar Pak Jokowi belum tuntas.”

    Di sisi lain, kabar ini disambut baik oleh sejumlah pihak, termasuk di antaranya dari Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji. 

    Sarmuji meyakini pertemuan dua tokoh penting bangsa itu menunjukkan adanya titik temu dalam memandang kepentingan nasional yang lebih luas.

    “Ya sebagai tokoh bangsa titik temunya adalah kepentingan bangsa ya. Jadi perbedaan apa pun, beda perspektif seperti apa pun, itu asalkan tujuannya untuk bangsa dan negara pasti ada titik temunya,” kata Sarmuji saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (8/4/2025).

    Dia menekankan pentingnya menjaga stabilitas nasional di tengah situasi global yang tidak menentu. 

    Menurut Sarmuji, tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini bukan hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari dinamika global, termasuk perang tarif antara negara-negara besar.

    (Tribunnews.com/Milani/Rahmat Fajar/Fersianus Waku/Garudea Prabawati) 

  • Prabowo Bertemu Megawati di Teuku Umar, Golkar: Cerminkan Kerendahan Hati Beliau

    Prabowo Bertemu Megawati di Teuku Umar, Golkar: Cerminkan Kerendahan Hati Beliau

    loading…

    Partai Golkar menyambut positif soal pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA – Partai Golkar menyambut positif soal pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri . Pertemuan itu kabarnya digelar di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam.

    “Apa pun posisi politiknya pertemuan itu bagus. Silaturahmi itu ya pasti membawa energi positif buat bangsa untuk lebih maju,” kata Sekjen DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

    Di sisi lain, Sarmuji juga memuji kerendahan hati Presiden Prabowo yang justru memilih mengunjungi kediaman Megawati sebagai orang yang lebih tua. Secara posisi, kata dia, seharusnya Presiden yang disowani.

    “Biasanya presiden yang disowani, tetapi Pak Prabowo mau berkunjung silaturahmi ke Bu Mega. Mungkin Bu Mega lebih tua dari sisi umur dan pernah menjadi presiden Indonesia juga. Jadi itu mencerminkan kerendahan hati beliau,” ujarnya.

    Ia berharap, pertemuan itu membicarakan tentang kepentingan bangsa. Meskipun ada perbedaan politik, tapi harus tetap bertujuan untuk Bangsa dan Negara.

    “Dan titik temunya adalah bagaimana menjaga kondusivitas bangsa dan negara ini di saat penuh tantangan, bukan hanya tantangan di dalam negeri, persoalan-persoalan dalam negeri, tetapi juga persoalan global yang saat ini memang sedang tidak baik-baik saja,” tuturnya.

    “Perang tarif antara negara-negara besar dan Indonesia juga kena imbasnya perang tarif Amerika. Termasuk juga perang tarif Amerika dan Cina itu bisa membawa dampak yang signifikan bagi bangsa ini. Sehingga bangsa ini membutuhkan stabilitas yang lebih baik menghadapi problem bersama dengan cara pandang yang sama,” kata dia melanjutkan.

    (abd)

  • Prabowo Bertemu Megawati, Golkar: Bawa Energi Positif untuk Bangsa

    Prabowo Bertemu Megawati, Golkar: Bawa Energi Positif untuk Bangsa

    Jakarta, Beritasatu.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Sarmuji menyambut positif langkah Presiden Prabowo Subianto yang bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4/2025) malam di kediaman Megawati, Teuku Umar, Menteng. Menurut Sarmuji, pertemuan tersebut membawa energi positif untuk bangsa Indonesia.

    “Apapun posisi politiknya, pertemuan itu bagus. Silaturahmi itu ya pasti membawa energi positif buat bangsa untuk lebih maju,” ujar Sarmuji saat dihubungi wartawan, Selasa (8/4/2025).

    Sarmuji menilai ada kerendahan hati dari Prabowo yang langsung mendatangi untuk bertemu Megawati karena biasanya presiden yang disowani oleh para tokoh bangsa.

    “Tampak sekali kerendahan hati presiden yang mengunjungi Bu Mega selaku orang yang lebih tua. Kalau berdasarkan posisi saja, mungkin tidak seperti itu. Biasanya presiden yang disowani, tetapi Pak Prabowo mau berkunjung, silaturahmi ke Bu Mega. Mungkin Bu Mega lebih tua dari sisi umur dan pernah menjadi presiden Indonesia juga. Jadi itu mencerminkan kerendahan hati beliau,” jelas Sarmuji.

    Sarmuji yakin orientasi pertemuan kedua tokoh tersebut adalah kepentingan bangsa yang saat ini sedang menghadapi tantangan yang tidak mudah. Menurut dia, perbedaan apa pun antara Prabowo dan Megawati, tidak membuat mereka tak bersatu untuk menjaga kondusivitas bangsa di tengah munculnya tantangan.

    “Persoalan global yang saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Perang tarif antara negara-negara besar dan Indonesia juga kena imbasnya perang tarif Amerika termasuk juga perang tarif Amerika dan China itu bisa membawa dampak yang signifikan bagi bangsa ini. Bangsa ini membutuhkan stabilitas yang lebih baik menghadapi masalah bersama dengan cara pandang yang sama,” pungkas Sarmuji menanggapi Prabowo  yang bertemu Megawati.

  • Sekjen Golkar: Titik temu Prabowo-Megawati bertemu kepentingan bangsa

    Sekjen Golkar: Titik temu Prabowo-Megawati bertemu kepentingan bangsa

    Pertemuan Prabowo dengan Megawati sebagai bentuk silaturahmi yang membawa energi positif demi kemajuan bangsa.

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan bahwa titik temu dari pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri yang dikabarkan berlangsung pada Senin (7/4) malam ialah kepentingan bangsa.

    “Sebagai tokoh bangsa titik temunya adalah kepentingan bangsa, ya. Jadi, perbedaan apa pun, beda perspektif seperti apa pun itu, asalkan tujuannya untuk bangsa dan negara pasti ada titik temunya,” kata Sarmuji kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Sarmuji menyebut kepentingan bangsa itu ialah bagaimana menjaga kondusivitas tanah air dari berbagai tantangan, baik dalam negeri maupun luar negeri.

    “Bukan hanya tantangan di dalam negeri, persoalan-persoalan dalam negeri, melainkan juga persoalan global yang saat ini memang sedang tidak baik-baik saja,” ucapnya.

    Politikus itu lantas mencontohkan tantangan kekinian yang dihadapi Indonesia saat ini adalah bagaimana menyikapi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump.

    “Perang tarif antara negara-negara besar, dan Indonesia juga kena imbasnya perang tarif Amerika, termasuk juga perang tarif Amerika dan Tiongkok itu bisa membawa dampak yang signifikan bagi bangsa ini,” ujarnya.

    Untuk itu, dia menekankan stabilitas yang baik di Tanah Air dalam menghadapi berbagai persoalan tersebut dengan cara pandang yang sama.

    Terkait dengan ajakan PDI Perjuangan untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan, dia mengatakan bahwa partainya menyerahkan hal tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Kalau itu tergantung Presiden aja. Kami loyal kepada Presiden. Presiden bagaimana memandang perlu tidaknya masuk kabinet, monggo saja penilaian Presiden seperti apa karena di luar atau di dalam itu sama-sama baik,” katanya.

    Sekjen Partai Golkar itu lantas berkata, “Di dalam bisa berkontribusi langsung, tetapi di luar juga bisa memberikan konsepsi banding dan bisa memberi kontrol yang dampaknya juga akan baik.”

    Terlepas dari hal tersebut, dia memandang pertemuan Prabowo dengan Megawati sebagai bentuk silaturahmi yang membawa energi positif demi kemajuan bangsa.

    Ia menilai Prabowo yang beriktikad menemui Megawati di kediamannya sehingga terjadi pertemuan kedua tokoh bangsa itu menunjukkan kerendahan hati seorang presiden.

    “Biasanya Presiden yang disowani, tetapi Pak Prabowo mau berkunjung silaturahmi ke rumah Bu Mega. Mungkin Bu Mega lebih tua dari sisi umur dan pernah menjadi Presiden Indonesia juga. Jadi, itu mencerminkan kerendahan hati beliau,” ucap dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Soal PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Tergantung Presiden Prabowo

    Soal PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Tergantung Presiden Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Sekretaris Partai Golkar, Sarmuji, memberikan tanggapan terkait peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka. Hal ini mencuat setelah pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (7/4/2025) malam.

    Menurut Sarmuji, Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan siap mendukung apapun kebijakan yang diambilnya.

    “Kalau itu, tergantung Presiden saja. Kami loyal kepada Presiden. Presiden ingin bagaimana—perlu atau tidaknya PDIP masuk kabinet—monggo, itu penilaian Presiden,” ujar Sarmuji saat dihubungi wartawan, Selasa (8/4/2025).

    Sarmuji menilai, baik berada di dalam maupun di luar pemerintahan, sebuah partai tetap bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara. Perbedaannya, menurut dia, hanya pada bentuk kontribusi yang diberikan.

    “Di dalam pemerintahan bisa berkontribusi langsung, sementara di luar pemerintahan dapat memberikan konsepsi pembanding dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan. Keduanya sama-sama memiliki dampak positif,” tegasnya.

    Sebelumnya, Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar pada Senin malam. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam, mulai pukul 20.00 hingga 21.00 WIB. Prabowo ditemani oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

    Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Istana, Partai Gerindra, maupun PDIP terkait isi pembahasan dalam pertemuan tersebut. Namun pertemuan tersebut diyakini masih dalam suasana Lebaran Idulfitri 2025.

  • Golkar Soal Kabar Prabowo Temui Ketum PDIP Megawati

    Golkar Soal Kabar Prabowo Temui Ketum PDIP Megawati

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal alias Sekjen Golkar Sarmuji memuji sikap Presiden Prabowo Subianto yang dikabarkan menemui Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. 

    Sarmuji menuturkan bahwa pertemuan itu menunjukkan kerendahan hati Prabowo. Apalagi, status Prabowo saat ini adalah seorang kepala negara. 

    “Karena kalau berdasarkan posisi saja, mungkin tidak seperti itu. Biasanya presiden yang disowani, tetapi Pak Prabowo mau berkunjung silaturahmi ke Bu Mega,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Dia berpandangan salah satu alasan Prabowo melakukan itu karena ada pertimbangan soal usia yang lebih senior dan juga Megawati pernah menjadi Presiden RI ke-5.

    Golkar, kata Sarmuji, memaknai titik temu pertemuan itu adalah karena kepentingan bangsa, tentang bagaimana menjaga kekondusifan Tanah Air di tengah tantangan dari dalam negeri maupun luar negeri.

    Dia mencontohkan tantangan dari luar negeri yang saat ini sedang ramai adalah soal perang tarif dagang antara negara-negara besar, termasuk Indonesia terimbas dari perang tarif Amerika.

    “Termasuk juga perang tarif Amerika dan China itu bisa membawa dampak yang signifikan bagi bangsa ini. Sehingga bangsa ini membutuhkan stabilitas yang lebih baik menghadapi problem bersama dengan cara pandang yang sama,” jelasnya.

    PDIP Belum Dapat Informasi

    Sementara itu, poltikus PDI Perjuangan (PDIP) Chico Hakim mengaku dirinya belum mendapat informasi sama sekali soal pertemuan dua tokoh bangsa itu di kediaman Megawati semalam.

    “Saya tidak terinfo terkait ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (8/4/2025).

    Adapun, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberi sinyal bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera bertemu dengan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri. 

    Dasco mengonfirmasi bahwa komunikasi untuk mematangkan pertemuan kedua tokoh nasional tersebut telah berlangsung intensif antara elite Partai Gerindra dan PDI Perjuangan (PDIP).  

    “Sudah ada obrolan agar pertemuan kedua tokoh [Prabowo dan Megawati] segera terlaksana,” kata Dasco dilansir dari Antara, Selasa (8/4/2025). 

  • Golkar Sarankan Prabowo Evaluasi Hasan Nasbi: Bisa Pergantian atau Perbaikan  – Halaman all

    Golkar Sarankan Prabowo Evaluasi Hasan Nasbi: Bisa Pergantian atau Perbaikan  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.

    Hal ini merespons pernyataan Prabowo yang mengakui jika Hasan Nasbi teledor saat mengomentari aksi teror kepala babi terhadap redaksi Tempo.

    “Intinya evaluasi,” kata Sarmuji saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (8/4/2025).

    Sarmuji menegaskan, pencopotan atau evaluasi semuanya tergantung presiden sebagai kepala negara.

    “Kalau itu terserah presidennya. Tetapi saya ingin menekankan begini, sebenarnya tidak ada gelap, yang ada adalah ketiadaan cahaya,” ujarnya.

    Dia menjelaskan bahwa fungsi komunikasi pemerintahan adalah menghadirkan cahaya, yakni memberikan informasi yang valid dan otoritatif, serta narasi positif.

    “Sehingga orang memandang pemerintah itu atau memandang negara ini tidak gelap karena kehadiran cahaya dari komunikasi pemerintah,” ucap Sarmuji.

    Sarmuji meminta Hasan Nasbi untuk belajar dari kesalahan.

    Menurutnya, ada dua opsi yang bisa diambil terhadap Hasan Nasbi, yakni perbaikan atau penggantian.

    “Ya evaluasi kan ada dua kemungkinan tadi, bisa perbaikan, bisa pergantian. Kalau memang bisa diperbaiki dalam proses ini, mungkin ada proses belajar untuk tidak menjawab dengan tergesa-gesa untuk lebih memiliki perspektif yang positif terhadap masukan orang lain atau lebih berempati terhadap kondisi orang lain ya itu bagus juga,” tegasnya.

    Sebelumnya, Prabowo mengaku salah jika komunikasi di pemerintahannya masih kurang baik.

    Hal itu diutarakan Prabowo dalam wawancara bersama enam pemimpin redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, Minggu, 6 April 2025.

    Awalnya, Prabowo merespons pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang mengomentari soal teror kepala babi.

    Menurut ketua umum Partai Gerindra itu, ucapan Hasan Nasbi kala menanggapi peristiwa dimaksud adalah salah dan keliru.

    Kata Prabowo, ada kemungkinan Hasan Nasbi telah menyesali apa yang sudah disampaikannya.

    “Tapi, bener itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal,” kata Prabowo dikutip dari YouTube Kompas.id, Senin (7/4/2025).

    Prabowo menilai kesalahan Hasan Nasbi disebabkan karena ia baru berkecimpung di pemerintahan.

    Maka dari itu, orang-orang baru di pemerintahan belum beradaptasi ihwal bagaimana merespons sesuatu yang disorot masyarakat.

    “Banyak yang baru. Jadi, mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan. Saya belum ketemu sih sebetulnya. Setelah, saya juga kaget,” tutur Prabowo.

    Sebagai kepala negara, Prabowo mengaku salah jika komunikasi di pemerintahannya masih kurang baik.

    Sebab, sejak awal memimpin negara, Prabowo memang berorientasi kepada hasil kerja.

    “Tapi, bahwa komunikasi kurang baik, itu sebetulnya saya anggap itu saya yang bersalah. Karena fokus kita deliver. Kerja, rakyat nunggu keputusan,” ujarnya.

    Untuk diketahui, redaksi Tempo mendapat teror kepala babi pada Kamis, 20 Maret 2025, yang ditujukan kepada salah satu jurnalis Tempo, yakni Francisca Christi, oleh pengirim anonim.

    Terkait ini, Hasan Nasbi sebelumnya melontarkan pernyataan yang menyebut agar kiriman kepala babi ke redaksi Tempo “dimasak saja”.

    Hal ini disampaikan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025 malam, ketika ditanya awak media soal aksi teror kepala babi tersebut.

    Namun terbaru, Hasan juga memberikan penjelasan bahwa sebetulnya dirinya setuju dengan sikap Francisca, yang menanggapi teror itu dengan candaan pula, yakni mengaku lain kali akan memasak kepala babi tersebut lebih enak.

    “Justru saya setuju dengan Francisca menyikapi teror itu. Kan Francisca merecehkan teror itu sehingga KPI si peneror enggak kesampaian kan. Ya berarti kan salah orang itu, berarti kan enggak sampai itu,” kata Hasan Nasbi.
     

  • Sekjen Golkar Benarkan Prabowo-Megawati Bertemu di Teuku Umar Senin Malam (7/4)

    Sekjen Golkar Benarkan Prabowo-Megawati Bertemu di Teuku Umar Senin Malam (7/4)

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dikabarkan bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat semalam tadi. Golkar memandang apapun posisi politiknya, pertemuan dua tokoh bangsa itu bagus.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar Sarmuji mengatakan silaturhami antara Prabowo dan megawati tentunya dapat membawa energi positif bagi Tanah Air untuk lebih maju lagi.

    “Tampak sekali kerendahan hati Presiden ya mengunjungi Bu Mega selaku orang yang lebih tua. Karena kalau berdasarkan posisi saja, mungkin tidak seperti itu. Biasanya presiden yang disowani, tetapi Pak Prabowo mau berkunjung silaturahmi ke Bu Mega,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Dia berpandangan salah satu alasan Prabowo melakukan itu karena ada pertimbangan soal usia yang lebih senior dan juga Megawati pernah menjadi Presiden RI ke-5.

    Golkar, kata Sarmuji, memaknai titik temu pertemuan itu adalah karena kepentingan bangsa, tentang bagaimana menjaga kekondusifan Tanah Air di tengah tantangan dari dalam negeri maupun luar negeri.

    Dia mencontohkan tantangan dari luar negeri yang saat ini sedang ramai adalah soal perang tarif dagang antara negara-negara besar, termasuk Indonesia terimbas dari perang tarif Amerika.

    “Termasuk juga perang tarif Amerika dan China itu bisa membawa dampak yang signifikan bagi bangsa ini. Sehingga bangsa ini membutuhkan stabilitas yang lebih baik menghadapi problem bersama dengan cara pandang yang sama,” jelasnya.

    Sementara itu, poltikus PDI Perjuangan (PDIP) Chico Hakim mengaku dirinya belum mendapat informasi sama sekali soal pertemuan dua tokoh bangsa itu di kediaman Megawati semalam.

    “Saya tidak terinfo terkait ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (8/4/2025).

    Adapun, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberi sinyal bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera bertemu dengan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri. 

    Dasco mengonfirmasi bahwa komunikasi untuk mematangkan pertemuan kedua tokoh nasional tersebut telah berlangsung intensif antara elit Partai Gerindra dan PDI Perjuangan (PDIP).  

    “Sudah ada obrolan agar pertemuan kedua tokoh [Prabowo dan Megawati] segera terlaksana,” kata Dasco dilansir dari Antara, Selasa (8/4/2025). 

  • Pengamat Sebut Silaturahmi Lebaran Didit Beri Dampak Positif Terhadap Hubungan Prabowo dan Megawati – Halaman all

    Pengamat Sebut Silaturahmi Lebaran Didit Beri Dampak Positif Terhadap Hubungan Prabowo dan Megawati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kunjungan putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, ke rumah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dinilai menjadi Langkah positif.

    Direktur Trias Politika Strategi, Agung Baskoro, mengatakan silaturahmi lebaran yang dilakukan Didit itu bisa menghangatkan hubungan Prabowo dan Megawati.

    Pasalnya, belakangan ini, hubungan keduanya mengalami dinamika naik turun.

    “Ini langkah untuk menghangatkan hubungan antara dua keluarga, baik keluarga Pak Prabowo maupun keluarga Ibu Mega.”

    “Karena kita tahu beberapa waktu terakhir memang relasi personal antara kedua tokoh mengalami naik turun karena ada irisan dengan Pak Jokowi,” kata Agung kepada wartawan, Rabu (2/4/2025).

    Selain berkunjung ke rumah Megawati, Didit juga mendatangi kediaman Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah.

    Didit juga sempat bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana saat open house.

    “Apalagi kita tahu kemarin setelah berkunjung ke Ibu Mega, Mas Didit ke Pak Jokowi, terus juga sebelumnya Pak SBY juga sowan ke Istana, jadi lengkap semua,” kata dia.

    Agung mengatakan, momen silaturahmi lebaran ini bukan kali pertama yang Didit lakukan dengan keluarga presiden terdahulu.

    Sebelumnya, Didit juga berinisiatif mengundang anak-anak presiden di momen ulang tahun beberapa waktu lalu.

    Untuk itu, Agung pun selalu menantikan langkah-langkah Didit dalam membangun jembatan politik baru ke depannya.

    “Saya kira kita selalu menanti gerak langkah Mas Didit membuat jalan-jalan, jembatan-jembatan politik baru,” pungkasnya.

    Megawati dan Prabowo Akan Segera Bertemu

    Pertemuan Megawati dan Prabowo dilakukan secepatnya. Hal tersebut juga dipertegas oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

    “Secepatnya,” ujar Puan setelah menghadiri open house Ketua MPR Ahmad Muzani di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (2/4/2025), dikutip dari Kompas.com. 

    Begitu pun dengan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, juga menegaskan Megawati dan Prabowo akan mengadakan pertemuan.

    Namun, mengenai tanggal pastinya, Dasco belum mau membeberkannya.

    Dasco meminta masyarakat agar menunggu momen pertemuan kedua tokoh yang akan dilakukan secepatnya itu. 

    “Nah, itu sama-sama, sepakat, itu secepatnya. Secepatnya itu kapan, ayo kita tunggu saja,” kata Dasco.

    “Tadi sudah sempat ngomong dikit-dikit sih sama Mbak Puan (soal pertemuan),” imbuhnya.

    Golkar Dorong Pertemuan Prabowo-Megawati 

    Setelah kedatangan Didit ke rumah Megawati itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji pun mendorong wacana pertemuan Megawati dan Prabowo.

    “Bagus kalau Presiden Prabowo segera ketemu Ibu Mega. Mumpung dalam suasana Lebaran,” kata Sarmuji kepada wartawan, Selasa (1/4/2025).

    Sarmuji mengatakan, akan lebih baik lagi, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga ikut bertemu.

    Menurutnya, pertemuan presiden dan para presiden terdahulu akan lebih baik.

    “Syukur-syukur kalau bareng Pak SBY dan Pak Jokowi, akan lebih baik lagi,” ucap Sarmuji.

    (Tribunnews.com/Rifqah/Reza Deni) (Kompas.com)