Tag: Sarjoko

  • Tragedi di Tempat Wisata, Anak 6 Tahun Tewas Tertimpa Kentongan Raksasa di Kulon Progo
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        19 Oktober 2025

    Tragedi di Tempat Wisata, Anak 6 Tahun Tewas Tertimpa Kentongan Raksasa di Kulon Progo Yogyakarta 19 Oktober 2025

    Tragedi di Tempat Wisata, Anak 6 Tahun Tewas Tertimpa Kentongan Raksasa di Kulon Progo
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Seorang anak perempuan berusia 6 tahun tewas akibat tertimpa kentongan besar yang roboh di sebuah rumah makan viral di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (19/10/2025).
    Peristiwa ini terjadi di Rumah Makan Kopi Ingkar Janji, yang terletak di Jalan Raya Kaligesing Nomor 17, Padukuhan Tileng, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 
    Korban, berinisial AISK, warga Kabupaten Bantul, datang bersama keluarganya untuk menikmati akhir pekan.
    Menurut keterangan resmi dari Iptu Sarjoko, Kepala Seksi Humas Polres Kulon Progo, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.38 WIB.
    Setelah bermain di arena bermain (playground), korban bersama keluarga melanjutkan makan di Joglo utama.
    “Selesai makan, korban bermain dan mengayun-ayunkan sebuah kentongan dari kayu berukuran cukup besar, dengan tiang penyangga setinggi dua meter dan diameter sekitar satu meter,” kata Sarjoko melalui pesan singkat, Minggu petang.
    Tanpa peringatan, kentongan tersebut roboh dan langsung menimpa tubuh korban yang tengah bermain. Keluarga dan pengunjung panik. Korban segera dilarikan ke RS PKU Nanggulan, namun nyawanya tidak tertolong.
    Korban dinyatakan meninggal dunia.
    “Kasus ini sedang dalam penanganan. Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut peristiwa ini,” kata Sarjoko.
    Rumah makan ini selalu viral karena memiliki pemandangan  indah,  manajemennya kreatif dalam  membuat event demi menarik pengunjung.
    Rumah makan ini berkembang jadi tujuan wisata kuliner karena tidak jauh dari banyak obyek wisata hit di datsran tinggi Bukit Menoreh.
    Pihak pengelola rumah makan turut menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa AISK.
    Manajer RM Kopi Ingkar Janji, M. Arif Ridho, menyatakan bahwa seluruh tim turut sedih atas kejadian ini.
    “Kita semua terpukul dan berduka,” kata Arif melalui pesan singkat.
    Arif mengaku baru saja pulang dari rumah duka untuk menyampaikan langsung rasa belasungkawa kepada keluarga korban.
    Ia menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi pelajaran besar dan mendorong evaluasi total terhadap seluruh fasilitas di tempat usaha mereka.
    Ia memastikan kejadian ini menjadi pelajaran sangat berharga dan menjadi evaluasi.
    Ia dan manajemen rumah makan mengupayakan yang terbaik untuk korban dan keluarga.
    Arif menambahkan bahwa seluruh karyawan ikut mendampingi keluarga korban dalam prosesi tahlilan, dan pihak manajemen juga mengadakan tahlilan di rumah makan sebagai bentuk penghormatan terakhir.
    “Kita belum rembukan kelanjutannya. Tadi teman-teman Warung Kopi Ingkar Janji semua langsung ikut tahlilan ke rumah duka, dan kami juga mengadakan tahlilan di warung,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kakek Asal Bantul Tewas Tertimpa Pohon Jati Saat Melintas di Jalan Samigaluh Kulon Progo, Istri Selamat
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        19 Oktober 2025

    Kakek Asal Bantul Tewas Tertimpa Pohon Jati Saat Melintas di Jalan Samigaluh Kulon Progo, Istri Selamat Yogyakarta 19 Oktober 2025

    Kakek Asal Bantul Tewas Tertimpa Pohon Jati Saat Melintas di Jalan Samigaluh Kulon Progo, Istri Selamat
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com – 
    Sebuah insiden maut terjadi di jalan raya wilayah perbukitan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (18/10/2025) pagi.
    Seorang pria lanjut usia berinisial JS (65), warga Sedayu, Bantul, tewas mengenaskan setelah tertimpa pohon jati yang sudah mengering saat ia sedang membonceng istrinya melintasi Jalan Dekso–Samigaluh, tepatnya di Padukuhan Dukuh, Samigaluh.
    Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.15 WIB, tepatnya di Padukuhan (dusun) Dukuh, Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh.
    “Benar, korban tertimpa pohon tumbang saat sedang berkendara. Kejadian berlangsung tiba-tiba dan menimpa langsung ke arah pengendara,” kata Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat.
    JS sedang mengendara motor Honda Vario AB 2011 SG saat peristiwa terjadi. Ia membonceng istrinya, SS yang berusia 58 tahun.
    Motor melaju dari arah bukit menuju ke jalan lintas provinsi sebelum petaka datang tanpa peringatan.
    Jalan yang dilewati banyak kebun pohon jati di sisi kanan dan kiri. Saat melintas di wilayah Dukuh, pohon mendadak tumbang dan menimpa JS dan SS.
    Pohon tumbang membuat macet akses jalan di pegunungan. JS sempat dievakuasi ke RSUD Nyi Ageng Serang (NAS), namun nyawanya tak tertolong. Dokter menyatakan korban mengalami cedera berat di kepala dan meninggal dunia di rumah sakit. Sementara SS selamat.
    Menurut keterangan Supriyanto, Dukuh Dusun Dukuh, pohon yang tumbang merupakan pohon jati yang sudah lama mengering. Lokasinya berada di pinggir tebing Kilometer 5 jalur Dekso–Samigaluh, dikelilingi oleh kebun dan bukit di kanan kirinya.
    “Itu memang pohon sudah kering, tanahnya juga tipis. Kemungkinan roboh karena angin,” kata Supriyanto di ujung telepon.
    Batang pohon diperkirakan sekitar 50 cm, dan keberadaannya memang sudah lama berpotensi membahayakan pengguna jalan. Pohon itu berada di tanah milik warga, namun sudah berpindah tangan beberapa kali.
    “Tanah itu sudah dijual beberapa kali. Sekarang yang punya sudah beda orang, katanya warga Bantul juga. Tapi saya nggak tahu pasti namanya,” kata Supriyanto.
    Supriyanto juga mengungkapkan bahwa kejadian pohon tumbang bukan yang pertama kali di wilayah tersebut.
    Dulu, pernah juga terdapat peristiwa pohon tumbang di sekitar sini. Pohon albasia yang besar tumbang ke jalan, beruntung pengendara selamat meski luka-luka. Kali ini, pohon tumbang memakan korban jiwa.
    Peristiwa ini membuka kembali peringatan lama pada potensi serupa di Kulon Progo.
    Pemerintah, pemilik lahan, maupun warga sekitar agar lebih sigap mengantisipasi pohon-pohon tua yang berdiri di lahan miring dan tepi jalan. Perlu ada antisipasi terhadap pohon-pohon besar di jalur rawan bencana, seperti Samigaluh, yang setiap tahun menyimpan potensi maut saat musim angin dan hujan datang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Adu Banteng Jazz vs Motor di Kulon Progo, Warga Bantul Tewas di Tempat
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        8 Oktober 2025

    Adu Banteng Jazz vs Motor di Kulon Progo, Warga Bantul Tewas di Tempat Yogyakarta 8 Oktober 2025

    Adu Banteng Jazz vs Motor di Kulon Progo, Warga Bantul Tewas di Tempat
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Seorang pemotor berusia 23 tahun, NP, warga Kretek, Kabupaten Bantul, tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Brosot-Nagung, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, pada Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.
    Korban mengalami luka berat pada kepala dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
    “Korban mengalami cedera kepala berat dan meninggal dunia di lokasi,” ungkap Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat.
    Menurut informasi yang diperoleh, NP melaju menggunakan sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi AB 5718 ZB dari arah Bantul menuju Purworejo.
    Jalan yang dilaluinya merupakan jalan lebar dan mulus.
    Pada saat yang bersamaan, mobil Honda Jazz AB 1619 CR yang dikemudikan oleh IS (42), warga Galur, melaju dari arah berlawanan.

    Sesampainya di kawasan yang dikenal warga sebagai Ngrowo, mobil tersebut berbelok ke kanan.
    NP yang melaju kencang tidak dapat menghindari mobil tersebut, dan tabrakan pun tak terhindarkan.
    Akibatnya, pengendara sepeda motor terlempar ke aspal dan mengalami luka parah.
    Ia dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
    Sementara itu, pengemudi mobil tidak mengalami luka dalam insiden tersebut.
    Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan kedua kendaraan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
    “Kami masih mendalami penyebab pasti kecelakaan dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi,” kata Sarjoko.
    Warga setempat terlihat membersihkan bekas dan bercak darah korban di lokasi kejadian sebagai bentuk kepedulian terhadap insiden tragis ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motor Pelajar Tabrak Truk di Kulon Progo, Satu Tewas dan Satu Luka Berat
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 Oktober 2025

    Motor Pelajar Tabrak Truk di Kulon Progo, Satu Tewas dan Satu Luka Berat Yogyakarta 1 Oktober 2025

    Motor Pelajar Tabrak Truk di Kulon Progo, Satu Tewas dan Satu Luka Berat
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Seorang pelajar bernama WBS (17), warga Kapanewon Girimulyo, tewas setelah motor yang ditumpanginya bertabrakan dengan truk di Jalan Pengasih–Wates, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (30/9/2025) pukul 15.30 WIB.
    Korban meninggal dunia akibat luka berat di kepala setelah sempat mendapat perawatan di RSUD Wates.
    Temannya, AWN (17) asal Kapanewon Nanggulan, yang mengendarai motor Yamaha Vixion AB 3018 CY, mengalami luka serius di bagian perut dan tangan, dan masih menjalani perawatan intensif di RSUD Wates.
    “Kecelakaan terjadi di Jalan Pengasih–Wates dengan satu korban meninggal dunia di rumah sakit,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, Selasa (30/9/2025).
    Menurut polisi, kecelakaan bermula ketika motor yang dikendarai AWN melaju kencang dari arah Nanggulan menuju Wates.
    Saat berusaha mendahului mobil di depannya dengan melewati marka jalan, dari arah berlawanan melaju truk Toyota Dyna R 8920 CM yang dikemudikan NR (42), warga Magelang, Jawa Tengah.
    Adu banteng pun tidak terhindarkan.
    “Sesampainya di lokasi kejadian, pengendara motor diduga mencoba mendahului kendaraan lain dengan melewati marka jalan. Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan datang truk Toyota Dyna, sehingga tabrakan tidak dapat dihindari,” ujar Sarjoko.
    Motor korban ringsek, sementara truk juga mengalami kerusakan. NR tidak mengalami luka.
    Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP dan menyelidiki penyebab kecelakaan.
    “Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, terutama saat hendak mendahului kendaraan lain. Pastikan situasi benar-benar aman dan tidak melanggar marka jalan,” kata Sarjoko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tangkap Dua Warga Kulon Progo, Sita 30 Paket Sabu dan 103 Pil Ekstasi
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        25 Agustus 2025

    Polisi Tangkap Dua Warga Kulon Progo, Sita 30 Paket Sabu dan 103 Pil Ekstasi Yogyakarta 25 Agustus 2025

    Polisi Tangkap Dua Warga Kulon Progo, Sita 30 Paket Sabu dan 103 Pil Ekstasi
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Satuan Reserse Narkoba Polres Kulon Progo menangkap dua pria asal Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, karena terlibat penyalahgunaan dan peredaran narkotika.
    Kedua tersangka berinisial DE (46) dan IST (38). Dari tangan mereka, polisi menyita sabu-sabu siap edar dan 103 butir pil yang diduga ekstasi.
    “Tim kami berhasil mengamankan dua orang tersangka di lokasi,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo Iptu Sarjoko, melalui pesan singkat, Senin (25/8/2025).
    Sarjoko menjelaskan, penangkapan dilakukan pada Kamis (21/8/2025) setelah polisi menerima laporan dari masyarakat terkait aktivitas mencurigakan di wilayah Sidomulyo.
    Hasil penggeledahan mengungkap sejumlah barang bukti, antara lain 30 paket sabu dengan total berat 3,12 gram dan 103 butir pil berwarna kuning yang diduga merupakan ekstasi.
    Barang bukti ditemukan di beberapa lokasi, termasuk saat pengembangan kasus hingga ke Jalan Parangtritis dan wilayah Pundong, Kabupaten Bantul.
    Kedua tersangka kini ditahan di Mapolres Kulon Progo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Sarjoko menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan upaya pemberantasan narkoba di wilayah hukum Polres Kulon Progo dan mengajak masyarakat aktif memberikan informasi.
    “Kami mengimbau masyarakat tidak ragu melapor jika menemukan indikasi penyalahgunaan narkotika. Ini tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penonton Karnaval Pingsan di Tepi Jalan Kulon Progo, Meninggal Dunia di Rumah Sakit
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Agustus 2025

    Penonton Karnaval Pingsan di Tepi Jalan Kulon Progo, Meninggal Dunia di Rumah Sakit Regional 24 Agustus 2025

    Penonton Karnaval Pingsan di Tepi Jalan Kulon Progo, Meninggal Dunia di Rumah Sakit
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPA.com
    – Seorang perempuan berusia 64 tahun berinisial S, warga Klaten, Jawa Tengah, meninggal dunia saat menyaksikan Karnaval Wisata Pesona Mahardika yang melintas di Jalan Bhayangkara, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (24/8/2025) siang.
    Peristiwa ini terjadi di seberang Kantor Kepolisian Sektor Wates pukul 12.00 WIB.
    S tengah menikmati jalannya karnaval bersama keluarga sambil menyantap tahu di lokasi acara.
    “Korban tiba-tiba jatuh pingsan saat sedang makan tahu bersama keluarga,” ujar Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, lewat pesan singkat, Minggu.
    Melihat korban tak sadarkan diri, keluarga segera melapor ke petugas Polsek Wates.
    Petugas kemudian memanggil ambulans dari PMI Kulon Progo, dan korban langsung dilarikan ke RSUD Wates.
    Tim medis melakukan serangkaian tindakan resusitasi setibanya S di rumah sakit, mulai dari pemasangan monitor, defibrilasi, pijat jantung, dan penyuntikan.
    “Namun, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.54 WIB,” kata Sarjoko.
    Berdasarkan pemeriksaan dokter, dugaan sementara latar belakang kematian yakni gangguan irama jantung berat (aritmia) yang menyebabkan henti jantung.
    Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau unsur pidana, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
    Karnaval Wisata Pesona Mahardika 2025 merupakan hiburan rutin HUT Republik Indonesia.
    Pemerintah Kulon Progo melalui Dinas Pariwisata (Dinpar) yang mengemas karnaval dimulai dari Taman Budaya Kulon Progo, melewati sejumlah titik di Kota Wates, lewat Jalan Bhayangkara, lalu Alun-alun Wates, dan berakhir di Pertigaan Jogoyudan.
    Sebanyak 26 tim dari berbagai instansi, sekolah, karang taruna, komunitas, lembaga, hingga perbankan turut ambil bagian.
    Acara berlangsung meriah dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang memadati sepanjang rute.
    Selain sebagai hiburan akhir pekan, karnaval ini juga berdampak positif terhadap perekonomian lokal, terutama bagi pelaku UMKM dan pedagang setempat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        8 Juni 2025

    Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing Yogyakarta 8 Juni 2025

    Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Kecelakaan tunggal terjadi di
    Tanjakan Bibis
    , sebuah turunan ekstrem di Perbukitan Menoreh, Jalan Nanggulan-Goa Kiskendo, pada Minggu (8/6/2025) sekitar pukul 14.10 WIB.
    Mobil
    Daihatsu Taft GT
    hitam dengan nomor polisi H 1932 EZ menabrak tebing, mengakibatkan dua orang terluka.
    Menurut Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres
    Kulon Progo
    , pengemudi mobil, ES (44), dan penumpangnya, A (51), yang keduanya merupakan warga Kabupaten Sleman, mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
    “Kecelakaan tunggal mobil yang terjadi di jalan Dusun Bulu,” ungkap Sarjoko melalui pesan singkat.
    ES mengemudikan mobil dari arah Kalurahan Jatimulyo yang berada di ketinggian, menuju kawasan Nanggulan.
    Saat melintas di jalan yang beraspal mulus namun menurun tajam, mobil oleng ke kiri dan menabrak tebing di Tanjakan Bibis.
    “Sesampainya di Tanjakan Bibis, mobil oleng ke kiri sehingga menabrak tebing,” jelas Sarjoko.
    Akibat tabrakan ini, mobil mengalami kerusakan parah. Mesin mati, rem tangan tidak berfungsi, bodi samping kanan rusak, serta ban depan kanan patah.
    Sebagian kabin mobil juga lepas dari rangkanya.
    Kedua korban mengalami luka pada kepala dan lecet-lecet di anggota tubuh, dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
    Sunarto, Dukuh atau kepala dusun Bulu menyatakan, kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden yang terjadi di Tanjakan Bibis.
    “Tahun ini sudah dua kejadian,” kata Sunarto saat dihubungi melalui telepon.
    Ia menjelaskan, Tanjakan Bibis merupakan turunan ekstrem yang dikenal berbahaya, terutama bagi kendaraan dari luar kota yang tidak familiar dengan medan.
    “Kebanyakan kendaraan yang mengalami kecelakaan berasal dari luar kota. Mereka tidak mengenal medan, berbeda dengan warga di perbukitan yang sangat mengenal kondisi jalan,” tambah Sunarto.
    Ia juga berharap agar pengendara dari luar kota memastikan kendaraannya dalam kondisi baik sebelum melintasi kawasan Girimulyo, terutama melalui Bulu.
    Sunarto mengusulkan agar pemerintah menambah rambu-rambu peringatan di kawasan ekstrem Bibis untuk mengantisipasi potensi kecelakaan yang lebih fatal di masa mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Brimob Ditembak di Kulonprogo, Polisi Masih Selidiki Motif Pelaku

    Brimob Ditembak di Kulonprogo, Polisi Masih Selidiki Motif Pelaku

    Kulonprogo, Beritasatu.com – Seorang anggota Brimob menjadi korban penembakan dengan senjata jenis air gun di wilayah Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kulonprogo, pada Sabtu (31/5/2025). 

    Pelaku berinisial KI (35), warga Lendah, telah diamankan oleh pihak kepolisian. Sementara motif di balik penembakan masih dalam penyelidikan.

    Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Sarjoko, mengonfirmasi bahwa insiden terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, korban berinisial AP (33), warga Sewon, Bantul, tengah melintas bersama rekannya yang juga anggota Brimob dengan sepeda motor di Jalan Botokan.

    “Tiba-tiba pelaku menembakkan air gun ke arah korban. Setelah itu, keduanya berhenti. Pelaku pun ikut berhenti. Senjata berhasil direbut oleh anggota dan pelaku langsung diamankan,” jelas Iptu Sarjoko dalam keterangan resminya, Minggu (1/6/2025).

    Pelaku sempat diamankan di Polsek Lendah sebelum akhirnya dibawa ke Polres Kulonprogo untuk proses hukum lebih lanjut. Saat ini, penyidik masih mendalami motif pelaku melakukan penembakan tersebut.

    “Korban tidak apa-apa, (motif) masih penyelidikan,” tambah Sarjoko.

    Meski korban mengalami insiden penembakan, belum ada keterangan resmi mengenai luka yang diderita dan penyelidikan terhadap kasus ini masih berlangsung. 

  • 2 Anggota Brimob Ditembak Air Gun di Kulonprogo

    2 Anggota Brimob Ditembak Air Gun di Kulonprogo

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Dua anggota Brimob dari Satbrimobda Baciro, Yogyakarta, menjadi korban penembakan air gun oleh seorang warga Kulonprogo. Insiden terjadi di Jalan Botokan, Jatirejo, Lendah, pada Sabtu (31/5/2025) dini hari.

    Pelaku berinisial KI (35), warga Kecamatan Lendah, berhasil diamankan oleh Polres Kulonprogo setelah sempat melakukan aksi penyerangan terhadap dua aparat yang tengah melintas.

    “Benar ada penembakan menggunakan air gun. Pelaku sudah diamankan,” kata Kasi Humas Polres Kulonprogo Iptu Sarjoko, Minggu (1/6/2025).

    Kronologi Penyerangan

    Saat penembakan terjadi, korban berinisial AP (33) berboncengan dengan rekannya sesama anggota Brimob. Keduanya sedang melintasi lokasi menggunakan sepeda motor ketika pelaku memepet dan meminta mereka menepi.

    Pelaku yang diduga dalam kondisi mabuk, kemudian melepaskan tembakan menggunakan air gun kepada kedua anggota Brimob tersebut. Tembakan mengenai jaket korban, sementara peluru lainnya meleset.

    Beruntung, tidak ada luka serius dalam peristiwa tersebut. Kedua korban segera merebut senjata pelaku dan menangkapnya di lokasi, yang ternyata tak jauh dari rumah pelaku.

    Suara tembakan yang cukup keras sempat membuat warga sekitar keluar rumah dan melaporkan kejadian ke Polsek Lendah. Setelah diamankan di Polsek, pelaku langsung dilimpahkan ke Polres Kulonprogo untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Polisi belum mengungkap motif pelaku maupun asal-usul air gun yang digunakan dalam insiden penembakan terhadap kedua anggota Brimob itu. Hingga kini, pemeriksaan intensif masih berlangsung.

  • Legislator DKI nilai Sekolah Rakyat bisa menjadi solusi pendidikan

    Legislator DKI nilai Sekolah Rakyat bisa menjadi solusi pendidikan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Legislator DKI nilai Sekolah Rakyat bisa menjadi solusi pendidikan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 07 Mei 2025 – 21:55 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Justin Adrian Untayana menilai Sekolah Rakyat bisa menjadi solusi pendidikan di Jakarta terutama untuk menyasar warga miskin.

    “Sekolah rakyat ini adalah pendekatan pendidikan yang tidak hanya menyentuh otak, tapi juga menyentuh perilaku,” kata Justin di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, program Sekolah Rakyat yang diusung Presiden Prabowo Subianto bisa menjadi solusi pendidikan di DKI Jakarta.

    Karena kata dia, program tersebut bisa menekan anak-anak untuk berbuat negatif seperti tawuran, karena mereka ditempatkan di sebuah asrama yang ada di sekolah.

    Justin mengaku mendukung penuh kehadiran sekolah rakyat di Jakarta, apalagi ini merupakan program dengan arahan Presiden untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.

    “Konsep sekolah rakyat ini sebenarnya sudah kita kenal melalui  SMK MH Thamrin di Jakarta, yang mengadopsi sistem berasrama dan banyak menerima siswa dari jalur afirmasi,” ujarnya.

    Ia menilai SMK MH Thamrin telah diketahui hasilnya karena banyak anak dari latar belakang yang secara ekonomi sulit justru berhasil mencetak prestasi, sebab diberikan lingkungan belajar yang kondusif dan terarah.

    Menurut dia, dengan skema berasrama, murid-murid tidak hanya dibentuk secara akademik, tapi juga dibina dari sisi kedisiplinan, karakter, dan etika sosial.

    “Sehingga potensi terlibat dalam aktivitas negatif seperti tawuran bisa ditekan secara signifikan. Karena itu, kami menilai sekolah rakyat adalah bagian penting dari solusi atas pendidikan di Jakarta,” katanya.

    Untuk itu, ia meminta pemerintah daerah harus berkolaborasi dan memfasilitasi serta memperkuat inisiatif karena melalui program tersebut negara betul-betul hadir bagi mereka yang paling membutuhkan.

    Sebelumnya, Program Sekolah Rakyat (SR) mulai diberlakukan di tiga lokasi DKI Jakarta pada tahun ajaran 2025/2026 dari tingkat SD, SMP, dan SMA.

    “Kami sedang berproses menyiapkan Sekolah Rakyat,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko Rabu (23/4).

    Ia mengatakan  program Sekolah Rakyat yang diadakan di DKI Jakarta ini merupakan tanggung jawab dari Kementerian Sosial dan Disdik DKI membantu dalam proses persiapannya.

    Menurut dia, ada tiga lokasi yang akan didirikan Sekolah Rakyat yaitu jenjang SD dan SMA direncanakan berada di Jakarta Selatan, SMP berada di Sentra Handayani, Jakarta Timur.

    “Untuk pengembangan Sekolah Rakyat akan dimulai di tahun pelajaran baru,” ujarnya.

    Sumber : Antara