Tag: Santiko Wardoyo

  • AION Y Plus Jadi Armada Taksi Online

    AION Y Plus Jadi Armada Taksi Online

    Jakarta

    Bertambah lagi merek mobil listrik China yang jadi armada taksi online. Jika sebelumnya sudah ada model BYD M6, kini giliran GAC yang mengandalkan AION Y Plus sebagai armada taksi online, GrabCar.

    AION Y Plus merupakan sebuah SUV listrik, dengan desain futuristis, dibekali baterai 63,2 kWh yang bisa menempuh jarak hingga 490 km. Tenaga 201 dk dipadu kabin lega untuk lima penumpang, menjadikannya pilihan tepat bagi konsumen yang mengutamakan kenyamanan.

    Mobil ini kini resmi digunakan sebagai armada GrabCar Premium di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan untuk edukasi kepada konsumen, GAC Indonesia pun hadirkan kampanye “AION Peduli Keselamatan” yang dikemas dalam seminar edukasi keselamatan berkendara, sekaligus memperkenalkan SUV listrik AION Y Plus.

    Kampanye ini juga mendukung program nasional ‘Yuk Selamat Bersama’ dari Kementerian Perhubungan yang bertujuan menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya mematuhi aturan lalu lintas.

    “Kami percaya keselamatan adalah prioritas utama. Melalui kolaborasi dengan Grab, kami ingin mengedukasi sekaligus menginspirasi pengemudi dan juga penumpang supaya menjadikan keselamatan sebagai budaya sehari-hari,” ungkap CEO PT Indomobil Wahana Trada, Santiko Wardoyo.

    Grab sebagai operator kendaraan listrik ride-hailing terbesar di Indonesia pun menyambut baik langkah ini. “Keselamatan dan keamanan selalu jadi prioritas kami. Kolaborasi dengan AION memperkuat pelatihan safety driving bagi mitra GrabCar Premium, sekaligus mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia,” kata Halim Wijaya selaku Director of ID Rental Grab Indonesia.

    Lewat AION Y Plus, GAC AION bukan hanya menghadirkan SUV listrik dengan teknologi canggih, tapi juga ikut membangun kesadaran bersama untuk menciptakan perjalanan yang lebih aman dan ramah lingkungan.

    (lua/riar)

  • GAC AION dan Grab Indonesia Kampanyekan Keselamatan Berkendara

    GAC AION dan Grab Indonesia Kampanyekan Keselamatan Berkendara

    Jakarta: GAC Indonesia, melalui merek kendaraan listriknya AION, berkolaborasi dengan Grab Indonesia. Mereka meluncurkan kampanye AION Peduli Keselamatan yang dikemas dalam bentuk Seminar Edukasi Keselamatan Berkendara.

    Acara ini juga menjadi ajang pengenalan produk AION Y Plus, yang telah dipercaya sebagai armada angkutan sewa khusus berbasis teknologi GrabCar Premium di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

    Seminar yang diselenggarakan di Grab Excellence Center ini dihadiri oleh tokoh penting dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Bapak Yusuf Nugroho ST, MT, selaku Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

    Beliau memberikan edukasi mendalam tentang pentingnya keselamatan transportasi. Selain itu, Bapak Dian Ramdani dari Aftersales Product Training GAC Indonesia turut hadir untuk memperkenalkan fitur-fitur unggulan AION Y Plus kepada para peserta seminar.

    Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Grab Indonesia, termasuk Halim Wijaya, Director of ID Rental, dan Ibu Metri Arrum, Director of Public Affairs, serta para mitra pengemudi GrabCar Premium dan tamu undangan dari berbagai komunitas.

    Dalam sambutannya, Bapak Yusuf Nugroho ST, MT, menegaskan bahwa keselamatan transportasi darat adalah tanggung jawab bersama. “Upaya kolaboratif seperti yang dilakukan oleh GAC AION dan Grab sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran keselamatan di kalangan pengemudi dan penumpang,” ujarnya.

    Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lain untuk turut serta menciptakan ekosistem transportasi yang lebih aman, tertib, dan berkelanjutan.

    Kolaborasi ini selaras dengan kampanye nasional Yuk Selamat Bersama yang digagas oleh Kementerian Perhubungan Angkatan Darat, yang bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya berkendara aman dan menaati peraturan lalu lintas. GAC AION, dengan visinya Safety is Priority, meyakini bahwa keselamatan adalah fondasi utama dalam setiap perjalanan.

    AION Y Plus, sebagai armada edukasi dalam kampanye ini, adalah kendaraan listrik premium yang menjanjikan pengalaman berkendara mewah, nyaman, dan ramah lingkungan. SUV futuristik ini dibekali baterai 63,2 kWh yang memungkinkan jarak tempuh hingga 490 km dan tenaga 201 horse power. 

    Santiko Wardoyo, CEO PT Indomobil Wahana Trada (pimpinan seluruh jajaran dealer AION di Indonesia), menyatakan, melalui kampanye ini mereka ingin mengedukasi sekaligus menginspirasi para pengemudi dan penumpang agar menjadikan keselamatan sebagai budaya sehari-hari.

    “Program ini sejalan dengan kampanye Kemenhub dan merupakan wujud nyata kontribusi GAC AION terhadap transportasi yang lebih aman dan modern di Indonesia.”

    Grab sepenuhnya mendukung inisiatif ini dengan menyediakan pelatihan keselamatan kepada mitra pengemudi dan mendorong partisipasi aktif penumpang. Halim Wijaya dari Grab Indonesia mengapresiasi inisiatif AION ini karena dapat meningkatkan pelatihan safety driving yang secara rutin dilakukan Grab untuk para mitra pengemudi.

    Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan perjalanan yang lebih aman, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik, dan mempercepat adopsi mobilitas ramah lingkungan di Indonesia.

    Jakarta: GAC Indonesia, melalui merek kendaraan listriknya AION, berkolaborasi dengan Grab Indonesia. Mereka meluncurkan kampanye AION Peduli Keselamatan yang dikemas dalam bentuk Seminar Edukasi Keselamatan Berkendara.
     
    Acara ini juga menjadi ajang pengenalan produk AION Y Plus, yang telah dipercaya sebagai armada angkutan sewa khusus berbasis teknologi GrabCar Premium di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
     
    Seminar yang diselenggarakan di Grab Excellence Center ini dihadiri oleh tokoh penting dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Bapak Yusuf Nugroho ST, MT, selaku Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

    Beliau memberikan edukasi mendalam tentang pentingnya keselamatan transportasi. Selain itu, Bapak Dian Ramdani dari Aftersales Product Training GAC Indonesia turut hadir untuk memperkenalkan fitur-fitur unggulan AION Y Plus kepada para peserta seminar.
     
    Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Grab Indonesia, termasuk Halim Wijaya, Director of ID Rental, dan Ibu Metri Arrum, Director of Public Affairs, serta para mitra pengemudi GrabCar Premium dan tamu undangan dari berbagai komunitas.
     
    Dalam sambutannya, Bapak Yusuf Nugroho ST, MT, menegaskan bahwa keselamatan transportasi darat adalah tanggung jawab bersama. “Upaya kolaboratif seperti yang dilakukan oleh GAC AION dan Grab sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran keselamatan di kalangan pengemudi dan penumpang,” ujarnya.
     
    Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lain untuk turut serta menciptakan ekosistem transportasi yang lebih aman, tertib, dan berkelanjutan.
     
    Kolaborasi ini selaras dengan kampanye nasional Yuk Selamat Bersama yang digagas oleh Kementerian Perhubungan Angkatan Darat, yang bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya berkendara aman dan menaati peraturan lalu lintas. GAC AION, dengan visinya Safety is Priority, meyakini bahwa keselamatan adalah fondasi utama dalam setiap perjalanan.
     
    AION Y Plus, sebagai armada edukasi dalam kampanye ini, adalah kendaraan listrik premium yang menjanjikan pengalaman berkendara mewah, nyaman, dan ramah lingkungan. SUV futuristik ini dibekali baterai 63,2 kWh yang memungkinkan jarak tempuh hingga 490 km dan tenaga 201 horse power. 
     
    Santiko Wardoyo, CEO PT Indomobil Wahana Trada (pimpinan seluruh jajaran dealer AION di Indonesia), menyatakan, melalui kampanye ini mereka ingin mengedukasi sekaligus menginspirasi para pengemudi dan penumpang agar menjadikan keselamatan sebagai budaya sehari-hari.
     
    “Program ini sejalan dengan kampanye Kemenhub dan merupakan wujud nyata kontribusi GAC AION terhadap transportasi yang lebih aman dan modern di Indonesia.”
     
    Grab sepenuhnya mendukung inisiatif ini dengan menyediakan pelatihan keselamatan kepada mitra pengemudi dan mendorong partisipasi aktif penumpang. Halim Wijaya dari Grab Indonesia mengapresiasi inisiatif AION ini karena dapat meningkatkan pelatihan safety driving yang secara rutin dilakukan Grab untuk para mitra pengemudi.
     
    Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan perjalanan yang lebih aman, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik, dan mempercepat adopsi mobilitas ramah lingkungan di Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (MMI)

  • Ini Alasan Truk Bermoncong Nyaris Punah di Indonesia

    Ini Alasan Truk Bermoncong Nyaris Punah di Indonesia

    Jakarta

    Pernahkah kalian bertanya-tanya, mengapa truk bermoncong makin susah ditemukan di Indonesia? Padahal, kendaraan komersial bertampang unik tersebut sempat populer di Tanah Air.

    Kini, seluruh truk yang dijual di Indonesia sudah menggunakan wajah ‘pesek’ alias tanpa bonet. Sebab, mesin kendaraan tak lagi ditaruh di depan, melainkan di bawah. Meski demikian, secara keamanan atau safety diklaim tak masalah.

    Ketika masih menjabat sebagai Chief Operating Officer atau COO PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo pernah menjelaskan, truk bermoncong memang sudah ditinggalkan secara global. Sebab, desain itu dianggap kurang pas untuk kebutuhan komersial di zaman sekarang.

    “Rasanya hampir seluruh dunia truknya tanpa bonet, kecuali di Amerika Serikat. Karena mereka ada aturannya dan Hino juga jual truk dengan bonet di sana. Tapi kalau di Asia, Eropa, Australia rata-rata sudah nggak pakai bonet,” ujar Santiko Wardoyo kepada detikOto di Jakarta Pusat, beberapa bulan lalu.

    Truk modern tanpa moncong. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

    Santiko secara tak langsung menjelaskan, truk bermoncong secara bisnis juga kurang menguntungkan. Sebab, alih-alih menambah dimensi ke depan, produsen lebih memilih menambah dimensi ke belakang atau pemanjangan kargo untuk memenuhi permintaan konsumen.

    “Secara keamanan juga nggak masalah tanpa bonet. Soalnya, truk kan jalannya pelan, nggak sekencang mobil penumpang,” ungkapnya.

    Di kesempatan berbeda, Seno Wirdiyawantoro selaku General Manager (GM) Product Planning Division Hino Indonesia membenarkan, truk tanpa moncong atau bonet secara bisnis dianggap konsumen lebih menguntungkan.

    “Itu (moncong depan) makan panjang bodi. Jadi, panjang bodi yang harusnya bisa jadi (kargo) harus kepotong karena ada moncong. Jadi konsumen lebih memilih moncongnya dihabisin, mesinnya dipindah ke bawah kursi, tapi muatan di belakang ditambah,” tutur Seno saat berbincang dengan detikOto.

    Lebih jauh, Seno menjelaskan, truk memang didesain untuk mengangkut barang-barang berat. Sehingga, kargo atau ruang angkutnya harus dibuat selega mungkin. Selain itu, menurut dia, secara permintaan pasar, truk pesek juga lebih tinggi dari truk mancung.

    “Sebenarnya gini, sekarang truk itu fungsinya untuk apa? Untuk kegiatan niaga. Sekarang kembali lagi bagaimana permintaan pasar. Jadi di Indonesia, kalau pendapat Hino, truk dengan moncong kemungkinan besar tidak laku,” kata Seno.

    (sfn/dry)

  • 5 Alasan Truk Bermoncong Sudah ‘Pensiun’ di Indonesia

    5 Alasan Truk Bermoncong Sudah ‘Pensiun’ di Indonesia

    Jakarta

    Meski masih dijumpai di jalanan, truk bermoncong sudah jarang digunakan. Kini truk jenis moncong tersebut sudah tak lagi dijual dan digantikan dengan truk tanpa moncong.

    Kenapa truk bonet atau bermoncong sudah ‘pensiun’ di Indonesia? Simak beberapa alasan yang dirangkum detikOto berikut ini.

    Penyebab Truk Bermoncong Tak Lagi Dijual

    Berikut ini 5 alasan atau penyebab truk bermoncong tak lagi dijual di Indonesia:

    1. Permintaan Pasar

    Dalam catatan detikOto, Santiko Wardoyo yang sempat menjabat sebagai Chief Operating Officer atau COO PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) menjelaskan kebanyakan negara sudah meninggalkan truk bonet atau bermoncong.

    “Rasanya hampir seluruh dunia truknya tanpa bonet, kecuali di Amerika Serikat. Karena mereka ada aturannya dan Hino juga jual truk dengan bonet di sana. Tapi kalau di Asia, Eropa, Australia rata-rata sudah nggak pakai bonet,” kata Santiko kepada detikOto di Jakarta Pusat.

    Di kesempatan berbeda, Seno Wirdiyawantoro selaku General Manager of Product Planning Division Hino Indonesia menilai pergantian model ini dikarenakan permintaan pasar yang semakin banyak menginginkan truk yang lebih fungsional.

    “Sebenarnya gini, sekarang truk itu fungsinya untuk apa? Untuk kegiatan niaga. Sekarang kembali lagi bagaimana permintaan pasar. Jadi di Indonesia, kalau pendapat Hino, truk dengan moncong kemungkinan besar tidak laku,” kata Seno.

    2. Makan Banyak Ruang

    Seno menjelaskan lebih lanjut, truk bonet memiliki moncong yang cukup memakan ruang. Padahal panjang bodi bisa dimanfaatkan pada bagian belakang untuk memuat barang.

    “Itu (moncong depan) makan panjang bodi. Jadi, panjang bodi yang harusnya bisa jadi (kargo) harus kepotong karena ada moncong. Jadi konsumen lebih memilih moncongnya dihabisin, mesinnya dipindah ke bawah kursi, tapi muatan di belakang ditambah,” ujar Seno.

    3. Risiko Fatalitas

    Dilihat dari faktor keamanan dan keselamatan, truk moncong tidak memiliki masalah bagi pengemudinya. Ahmad Wildan selaku Investigator Senior KNKT pun menyebut hampir tidak ada fatalitas yang menyebabkan pengemudi menjadi korban.

    “Jadi sampai sekarang kita belum ada temuan soal fatalitas kecelakaan truk akibat nggak ada moncong,” kata Seno.

    Namun demikian, truk ini lebih berisiko menyebabkan fatalitas kepada pengguna jalan lain jika terjadi kecelakaan.

    “Justru ketika truk pakai moncong akan meningkatkan fatalitas pengguna jalan lain. Truk ketika nabrak kan kecepatannya nggak tinggi, kecuali saat rem blong. Tapi truk normal saat jalan nggak akan sampai 60 km/jam,” tuturnya.

    4. Blind Spot

    Dikutip dari situs Toyota, kendaraan besar seperti truk memiliki blind spot yang besar, terutama karena fungsi spion tengah yang hilang karena tertutup barang. Selain itu, bagian depan moncong truk juga menjadi blind spot yang besar, karena sopir sulit melihat daerah tersebut, yang tentunya sangat membahayakan orang lain.

    5. Sulit Bermanuver

    Terakhir, truk termasuk kendaraan yang sulit bermanuver. Hal ini semakin sulit ketika truk memiliki moncong. Apalagi karena di Indonesia memiliki jalan yang cenderung lebih sempit dibandingkan Amerika yang kini masih menggunakan truk bonet.

    (bai/row)

  • Resmikan Dealer Pertama, Maxus hadirkan Inovasi MPV Premium

    Resmikan Dealer Pertama, Maxus hadirkan Inovasi MPV Premium

    Foto : Dokumentasi Maxus

    Resmikan Dealer Pertama, Maxus hadirkan Inovasi MPV Premium
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Kamis, 19 Desember 2024 – 18:28 WIB

    Elshinta.com – Dealer Maxus Indonesia pertama telah hadir di Jakarta, Maxus menawarkan pengalaman pelanggan optimal dengan fasilitas modern, termasuk area dealing untuk transaksi dan area bermain anak. Peresmian ini menandai langkah besar Indomobil Group sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Maxus di Indonesia.

    “Kami berharap Maxus tidak hanya diterima baik di Jakarta, tetapi juga tumbuh pesat di kota-kota lain,” kata Yudhy Tan, Chief Operating Officer (COO) Maxus Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima (12/19).

    Dalam pernyataannya Yudhy tan sampaikan komitmennya untuk bisa hadirkan kendaraan masa depan

     “Kami berkomitmen menghadirkan kendaraan aman, nyaman, dan ramah lingkungan yang memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia”, Ujar Yudhy tan dalam rilisnya. 

    Maxus menawarkan model BEV (Battery Electric Vehicle) Maxus 7 dan Maxus 9 dengan baterai berkapasitas besar dan jarak tempuh efisien. Kedua model ini dilengkapi fitur canggih seperti sistem infotainment layar sentuh dan ADAS untuk keselamatan. Desain premium dan kabin luas membuat kendaraan ini nyaman dan fleksibel.

    Dalam kesempatan yang sama, CEO Indomobil Dealer Group, Santiko Wardoyo menuliskan. Dengan komitmen pada keberlanjutan dan inovasi, Maxus siap menjadi pilihan utama kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Kendaraan listrik Maxus menawarkan alternatif transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan bebas emisi.

    “Kami berambisi membuat Maxus dinikmati masyarakat luas,” tambah Santiko Wardoyo, CEO Indomobil Dealer Group. 

    “Kami akan memperluas jaringan dealer ke kota-kota besar lainnya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas yang terus berkembang.”

    Sementara itu, PT Indomobil Energi Baru, bagian dari Indomobil Group, secara resmi membuka dealer Maxus pertama di Indonesia. 

    Acara peresmian berlangsung di Wisma Indomobil, Jl. MT. Haryono, Jakarta Timur, dan dihadiri oleh jajaran direksi Indomobil Group serta manajemen PT Indomobil Energi Baru hari Rabu (12/18), Kemarin

    Berikut Spesifikasi Maxus 7 & 9

    Spesifikasi Kendaraan
    – Maxus 7: Baterai 90 kWh, jarak tempuh hingga 480 km
    – Maxus 9: Baterai 90 kWh, jarak tempuh hingga 430 km
    – Fitur canggih: Sistem infotainment, ADAS, dan lain-lain
    – Desain premium dan kabin luas

    Layanan Purna Jual
    – Depot sukucadang di Halim, Jakarta Timur
    – Layanan perawatan dan perbaikan cepat dan profesional
    – Ketersediaan suku cadang memadai

    Dengan peresmian dealer pertama ini, Maxus Indonesia menandai awal yang cerah dalam industri otomotif Indonesia.

    Penulis : M. Rizkianto

    Sumber : Radio Elshinta

  • Range Rover Evoque Terbaru Meluncur di Indonesia, Harga Rp 1,7 Miliar

    Range Rover Evoque Terbaru Meluncur di Indonesia, Harga Rp 1,7 Miliar

    Jakarta

    Range Rover Evoque terbaru resmi meluncur di Indonesia. SUV mewah itu menggoda orang tajir di Tanah Air, khususnya para eksekutif muda.

    PT JLM Auto Indonesia, distributor resmi Range Rover menyebut Range Rover Evoque memiliki karakter karismatik dan canggih, dengan reductive design yang disempurnakan dengan teknologi terkini serta pilihan material mewah yang cocok untuk kalangan eksekutif muda.

    “Range Rover Evoque terbaru merupakan wujud perpaduan sempurna antara kemewahan dan teknologi canggih. SUV menawan ini memberikan pengalaman berkendara khas perkotaan dengan fleksibilitas yang tinggi. Kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan kendaraan luar biasa ini kepada semua klien kami, yang memperkuat komitmen JLM Auto Indonesia dalam memberikan solusi otomotif kelas dunia,” kata Gerry Kertowidjojo,President Director of JLM Auto Indonesia.

    Dari tampang depan, mobil ini masih mengadopsi Range Rover yang ikonik mulai dari siluet kendaraan yang mirip dengan coupè, floating roof, garis bodi yang memanjang, dan gagang pintu yang rata dengan bodi.

    Desain grille terbaru memberikan tampilan yang seragam pada seluruh produk Range Rover. Desain eksteriornya dipertegas dengan lampu depan super tipis dengan teknologi Pixel LED terbaru memberikan tampilan efek seperti permata, dilengkapi dengan grafis daytime running light yang menarik.

    Masuk ke dalam interiornya, Range Rover Evoque sudah mengadopsi infotainment layar sentuh 11,4 inci dengan Pivi Pro generasi terbaru sebagai pusat utama. Desainnya yang elegan mengintegrasikan teknologi layar sentuh canggih dengan kontrol sederhana.

    Range Rover Evoque S telah dilengkapi kursi depan elektrik dengan pengaturan 12-arah yang dapat disesuaikan dengan preferensi pengemudi. Tidak hanya itu, electric steering column dan sudah terpasang panoramic roof.

    Dari sektor performa, Adapun Range Rover Evoque terbaru dibekali mesin berkapasitas 2.000 cc, 4 silinder, turbo yang dapat menyemburkan tenaga sebesar 197,2 hp dan torsi puncak 320 Nm.

    Tenaga ini disalurkan melalui transmisi otomatis 9-percepatan. Memiliki DNA off-road layaknya Range Rover, model ini juga menggunakan sistem penggerak seluruh roda alias All Wheel Drive (AWD).

    “Kami akan meningkatkan operasi ritel kami, meningkatkan pengalaman showroom, membangun hubungan yang lebih dekat dengan klien, membidik target di kalangan eksekutif muda, serta mempertahankan standar kelas dunia dalam layanan purna jual,” kata Santiko Wardoyo, Head of Retail Network at PT Indomobil Trada Nasional.

    Terdapat sembilan warna eksterior Range Rover Evoque terbaru, antara lain: Fuji White, Arroios Grey, Corinthian Bronze, Eiger Grey, Santorini Black, Seoul Pearl Silver, Tribeca Blue, Carpathian Grey dan Ostuni Pearl White.

    Pilihan warna PT JLM Auto Indonesia memberikan promo spesial selama periode peluncuran, dengan harga mulai dari Rp 1.799.000.000 on-the-road, dan pengiriman unit diperkirakan akan dimulai pada bulan Februari 2025.

    (riar/din)