Tag: Saifullah Yusuf

  • DTSEN Masuk Tahap Ground Checking, Wamensos Agus Jabo: Ini Langkah Penting Validitas Data

    DTSEN Masuk Tahap Ground Checking, Wamensos Agus Jabo: Ini Langkah Penting Validitas Data

    DTSEN Masuk Tahap Ground Checking, Wamensos Agus Jabo: Ini Langkah Penting Validitas Data
    Penulis
    KOMPAS.com

    Data Tunggal Sosial Ekonomi
    Nasional (
    DTSEN
    ) telah memasuki tahapan uji petik atau
    ground checking
    sebelum benar-benar digunakan sebagai acuan penyaluran bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat.

    Ground checking
    menjadi langkah penting untuk memastikan validitas data,” kata Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dalam siaran persnya, Jumat (28/2/2025).
    Ia menyatakan, pada tahap
     ground checking
    ini akan melibatkan lebih dari 33.000 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Indonesia. Kementerian Sosial (Kemensos) bersinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melatih para pendamping dalam melakukan pengecekan dan pemutakhiran data.
    Hal tersebut dikatakan Wamensos Agus Jabo Priyono yang mewakili Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, saat menghadiri Rapat Tinggi Menteri (RTM) di kantor Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Jakarta, Kamis (27/2/2025)
    Pada kesempatan itu, Wamensos Agus Jabo berkordinasi dan melaporkan
    update
    terbaru tahapan uji petik DTSEN dengan para menteri terkait.
    Para menteri itu adalah Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Menteri Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy,  Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Nugroho Sulistyo, serta Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti.
    Lalu juga para pejabat Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, perwakilan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Komunikasi dan DIgital (Kemenkomdigi), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kememterian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDT), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
    Wamensos Agus Jabo menyatakan bahwa progres pada tahapan g
    round checking
    akan dilaporkan dan dikordinasikan secara berkala kepada para stakeholder tersebut.
    Hal tersebut, lanjut dia, penting dilakukan agar penggunaan dan pemanfaatan data bisa akurat guna mendukung efektivitas program pemberantasan kemiskinan. Untuk itu, diperlukan sinergi berbagai pihak termasuk antara pemerintah pusat dan daerah.
    Pemutakhiran DTSEN dilakukan melalui dua mekanisme utama.
    Pertama
    , melalui sistem birokrasi berjenjang, dari pemerintah daerah hingga pusat, untuk memastikan data telah diverifikasi secara administratif.
    Kedua
    , dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, agar setiap perubahan kondisi sosial ekonomi dapat terdeteksi lebih cepat dan akurat.
    Untuk mendukung proses ini, Kemensos memiliki aplikasi Cek Bansos. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat mengecek status bantuan serta melaporkan perubahan kondisi ekonomi mereka, sehingga pendataan lebih akurat dan responsif.
    Sebelumnya, Agus Jabo mengatakan, Presiden Prabowo Subianto merasa resah karena bantuan sosial (Bansos) di daerah banyak yang tidak tepat sasaran. Untuk itu, presiden memerintahkan penyusunan data tunggal.
    “Setelah DTSEN keluar kita keluar, kita berangkat dari situ. Targetnya pengentasan kemiskinan,” katanya.
    Ia menuturkan Presiden Prabowo ingin agar persoalan kemiskinan ekstrem tuntas pada 2026. Program pengentasan kemiskinan ekstrem merupakan salah satu prioritas presiden.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemensos dan BPS Lakukan Ground Check Keakuratan DTSEN

    Kemensos dan BPS Lakukan Ground Check Keakuratan DTSEN

    Kemensos dan BPS Lakukan Ground Check Keakuratan DTSEN
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com 
    – Kementerian Sosial (
    Kemensos
    ) dan Badan Pusat Statistik (
    BPS
    ) mulai melakukan
    ground check
    untuk memastikan keakuratan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (
    DTSEN
    ).
    Pengecekan lapangan itu melibatkan para pendamping Program Keluarga Harapan (
    PKH
    ), BPS, dan Dinas Sosial (Dinsos) di seluruh Indonesia.
    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (
    Gus Ipul
    ) mengatakan, 
    ground check 
    dilakukan untuk memastikan keberadaan KPM dan melengkapi profil sosial ekonomi mereka.
    “DTESN bersifat dinamis, sehingga pemutakhiran menjadi kunci agar data ini tetap akurat dan relevan,” ungkapnya lewat siaran pers, Rabu (26/2/2025).
    Gus Ipul menekankan pentingnya peran para
    pendamping PKH
    dalam pemutakhiran tersebut.
    Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat sosialisasi
    ground check
    di Kantor BPS, Jakarta, Rabu. Kegiatan ini dihadiri oleh para pendamping PKH, pejabat BPS, dan dinas sosial (Dinsos) secara daring.
    Ia menilai, pendamping PKH merupakan ujung tombak dalam melakukan
    cross check
    verifikasi data serta memfasilitasi pemutakhiran data di tingkat akar rumput.
    “Tugas para pendamping PKH dalam pemutakhiran DTSEN meliputi pelaksanaan
    ground check
    untuk melengkapi variabel data, memeriksa keberadaan KPM atau penerima manfaat (PM) aktif atau tidak aktif, serta melengkapi isian variabel untuk dasar pemeringkatan yang telah ditetapkan oleh BPS,” tutur Gus Ipul.
    Kemudian, sebut dia, pendamping PKH bertugas melakukan verifikasi lapangan terhadap usul dan sanggah masyarakat. Mereka juga memanfaatkan DTSEN untuk mendampingi KPM lebih efektif.
    Oleh karenanya, Gus Ipul menilai, setiap pendamping PKH wajib mengikuti pelatihan
    ground check
    pemutakhiran DTSEN agar pemutakhiran data berjalan lancar.

    Pendamping PKH
    juga wajib ikut dalam pembagian wilayah kerja secara profesional. Kemudian, menjalin komunikasi aktif dengan BPS dan dinas sosial di daerah,” ucapnya.
    Selanjutnya, kata Gus Ipul, pendamping PKH wajib memberikan data yang sebenar-benarnya, menjaga kekondusifan situasi di lapangan, dan menjalankan tugas dengan semangat dan riang gembira.
    Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, pihaknya telah melakukan
    briefing
    DTSEN terhadap BPS di tingkat kabupaten dan kota di seluruh Indonesia melalui Zoom Meeting pada Selasa (25/2/2025).
    Ia menyebut, BPS juga bakal menyelenggarakan pelatihan bagi 33.603 pendamping PKH pada Kamis (27/2/2025).
    “Kemudian Jumat (28/2/2025), kami (menyelenggarakan) pelatihan
    monitoring
    dan evaluasi (monev). Nanti para pendamping PKH ini bisa langsung bergerak ke lapangan,” ungkap Amalia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lewat Kerja Bakti Massal Mangrove Bali, Gus Ipul mau Buat Perubahan Berbasis Masyarakat – Page 3

    Lewat Kerja Bakti Massal Mangrove Bali, Gus Ipul mau Buat Perubahan Berbasis Masyarakat – Page 3

    Gus Ipul pun berpesan kerja bakti yang dilakukan supaya tidak dijalankan satu kali saja. Ia menilai, dibutuhkan upaya pembersihan berkesinambungan untuk menangani krisis sampah dan permasalahan sosial yang turut timbul.

    “Saya berharap (kerja bakti) ini akan berkelanjutan. Kalau perlu, pakai ekskavator,” ujarnya.

    Sementara itu, Manajer Lapangan Sungai Watch, I Made Dwi Bagiasa mengungkapkan bahwa kolaborasi berbagai pihak dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut.

    “Kami dari Sungai Watch tidak bisa sendiri, tentu membutuhkan semua pihak,” ungkapnya.

    “Empat tahun lalu, kondisi Tahura menyerupai bukit sampah, dengan kolaborasi berbagai pihak untuk merevitalisasi Tahura, keadaannya kini membaik, meski masih banyak sampah yang harus dibersihkan,” jelas I Made Dwi Bagiasa.

     

    (*)

     

  • Kami Mendukung, Pemerintah Sudah Hitung dengan Cermat

    Kami Mendukung, Pemerintah Sudah Hitung dengan Cermat

    PIKIRAN RAKYAT – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung efisiensi anggaran oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, hingga senilai Rp750 triliun. Bagi PSI, Langkah ini dirasa perlu dilakukan.

    Juru Bicara DPP PSI Furqan AMC menilai, hal ini akan signifikan menopang banyak program kerakyatan yang sudah direncanakan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih.

    “Target Rp750 triliun itu sangat besar. Sejumlah pihak meragukan. Tapi pemerintah pasti sudah menghitung dengan sangat cermat. Ini rencana yang diperlukan untuk kemajuan bangsa. PSI mendukung,“ kata Furqan, dalam siaran persnya, di Jakarta, dikutip 23 Februari 2025.

    Furqan mengatakan, banyak program kerakyatan dicanangkan Prabowo yang memerlukan anggaran besar, salah satunya yakni makan bergizi gratis (MBG).

    Furqan menilai bahwa Program MBG pantas dilaksanakan karena dapat meningkatkan kualitas diri generasi muda yang diharapkan menjadi penerus masa depan bangsa.

    Selain itu, menurutnya, dana negara sebaiknya dialokasikan untuk Danantara, yang akan berperan sebagai penggerak utama untuk menginvestasikan uang negara dalam berbagai program strategis.

    “Investasi tersebut, seperti disampaikan Presiden Prabowo, dapat berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen selama lima tahun mendatang,” kata Furqan.

    Meski demikian, Furqan percaya bahwa tidak semua bagian anggaran akan disesuaikan oleh Prabowo.

    Kebijakan efisiensi anggaran hanya diterapkan pada kebutuhan teknis kantor, seperti perjalanan dinas, kajian-kajian, acara seremonial, dan alat tulis kantor.

    “Sementara, belanja pegawai, pelayanan publik, dan bantuan sosial tidak terdampak. Bidang pendidikan juga tidak terdampak. Jadi, misalnya isu beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah akan dipotong, itu tidak benar,” ujar Furqan.

    Efisiensi Angaran demi Rakyat 

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan pengarahan kepada Kepala Dinas Sosial se-Jawa Timur dan anggota DPRD Sulawesi Tenggara terkait spirit efisiensi anggaran di seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

    Dalam pemaparannya, Gus Ipul menyebutkan adanya efisiensi anggaran justru akan membuat birokrasi Indonesia menjadi lebih sehat.

    “Bapak-ibu pernah dengar manfaat puasa yang bisa membunuh sel kanker? Bahwa puasa itu menyehatkan badan kita. Begitu juga terkait efisiensi anggaran ini yang bisa menghapus lemak-lemak birokrasi,” kata Gus Ipul saat berdialog bersama stakeholder se-Jawa Timur di Kantor Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu 19 Februari 2025.

    Hal itu disampaikan lantaran selama ini, anggaran yang dimiliki oleh K/L dan pemerintah daerah, khususnya anggaran pada belanja barang dan belanja modal dapat dioptimalkan dengan mengalihkannya untuk program-program yang lebih berdampak bagi masyarakat.

    “Jadi memang puasa itu punya efek luar biasa, dihilangkan lemak-lemak itu, menyehatkan birokrasi kita lewat efisiensi,” ucapnya.

    Gus Ipul menjelaskan, pada prinsipnya, efisiensi yang dilakukan justru mengedepankan kepentingan masyarakat luas melalui program-program yang pro rakyat.

    Selain itu, dia menegaskan kembali bahwa efisiensi yang dilakukan sama sekali tidak mengurangi anggaran program-program untuk kepentingan rakyat.

    “Yang untuk belanja rakyat, untuk pendidikan, itu sama sekali tidak terkena efisiensi. Bahkan Presiden mengatakan kalau diperlukan, maka akan ditambah (anggaran Bansos),” katanya. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pergunu dan UNINUS Dukung KH Abbas Abdul Jamil Jadi Pahlawan Nasional

    Pergunu dan UNINUS Dukung KH Abbas Abdul Jamil Jadi Pahlawan Nasional

    PIKIRAN RAKYAT – Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Jawa Barat, KH Abbas Abdul Jamil (1883-1947), diusulkan menjadi Pahlawan Nasional atas peran pentingnya dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Selain kiprahnya dalam mempertahankan kemerdekaan, ia juga dikenal sebagai ulama yang berkontribusi dalam dunia keilmuan Islam di Nusantara.

    Usulan ini disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Indonesia, Prof. KH Asep Saepudin Calim, dalam Seminar Usulan Pahlawan Nasional KH Abbas Bin Abdul Jamil Buntet Cirebon yang digelar di Kampus Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, Jumat 21 November 2025.

    Peran Penting dalam Sejarah Kemerdekaan

    KH Abbas Abdul Jamil pengasuh pondok pesantren Buntet Cirebon (1883-1947)

    “Semua masyarakat mengenal tentang Kiai Abbas, bahwa beliau ini adalah panglima perang dalam peristiwa 10 November 1945, tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga semua masyarakat Jawa Timur mengenal,” ujar Prof. KH Asep Saepudin Calim kepada wartawan.

    Ia, selanjutnya, mengajak para akademisi dan sejarawan untuk menggali lebih dalam sumber-sumber primer sejarah mengenai peran KH Abbas dalam perjuangan kemerdekaan. Sumber-sumber ini, menurutnya, sangat penting dalam proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional.

    “Tapi jika berita-berita (mengenai sepak terjang) KH Abbas dalam peristiwa tersebut sudah diketahui banyak orang,” kata KH Asep menjelaskan.

    Ia juga menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan KH. Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional pada tahun lalu. Namun, pengusulan tersebut belum terselisasi, sehingga pihaknya akan memperbaharui pengusulan terkait dengan melengkapi sumber-sumber primer sejarah.

    “Kita memiliki persiapan untuk melengkapi sumber-sumber primer sejarah tadi dan memperbaiki narasinya menjadi rasional,” tambahnya.

    Penghargaan Terhadap Pejuangan Kemerdekaan

    Putra KH Abbas, KH Anis Mansur, yang turut hadir dalam seminar tersebut menegaskan bahwa pengusulan ini bukan sekadar penghormatan terhadap sang ayah, tetapi juga sebagai pengingat akan peran besarnya dalam perjuangan kemerdekaan.

    “Ini adalah bentuk penghormatan atas jasa beliau. Kami berharap nilai-nilai perjuangan KH Abbas dapat terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi muda,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Uninus, KH Mujib Qulyubi, menekankan pentingnya pengakuan ini, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat.

    “KH Abbas tidak hanya dikenal di Jawa Barat, tetapi juga di berbagai daerah lainnya. Oleh karena itu, gelar Pahlawan Nasional adalah bentuk apresiasi yang layak diberikan,” tutur KH Mujib Qulyubi.

    Dia kemudian mengisahkan pentingnya perjuangan KH Abbas bin Abdul Jamil dalam perang mempertahankan kemerdekaan pada 10 November 1945 silam.

    “KH Hasyim Asy’ari sampai menunda perlawanan, karena menunggu kedatangan KH Abbas dari Cirebon. Ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan perannya dalam perjuangan tersebut,” sambungnya.

    Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga telah memberikan rekomendasi resmi atas pengusulan KH Abbas sebagai Pahlawan Nasional. Surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU, H. Saifullah Yusuf, telah disampaikan kepada Kementerian Sosial pada 14 Juni 2024.

    Sosok Ulama Multidisipliner

    Selain perannya dalam perjuangan fisik, KH Abbas juga dikenal sebagai ulama yang mendalami berbagai disiplin ilmu Islam, mulai dari fiqih, tarekat, hingga qiraat. Ia pernah menjadi guru bagi Prof. KH Ibrahim Hosen, seorang pakar fiqih, dan juga merupakan mursyid dalam Tarekat Syattariyah. KH Abbas juga dikenal sebagai tokoh penyebar Tarekat Tijaniyah di Indonesia.

    Dalam bidang qiraat, KH Abbas mengajarkan kitab Hirzul Amani wa Wajhut Tahani atau yang lebih dikenal sebagai Matan Asy-Syatibiyah kepada para santrinya. Salah satu muridnya, KH Tb Sholeh Ma’mun, kemudian menjadi salah satu pendiri dan ketua Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU).

    Dengan berbagai kontribusinya di bidang perjuangan dan keilmuan Islam, usulan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi KH Abbas Abdul Jamil diharapkan dapat segera terealisasi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kemensos Libatkan Ormas untuk Awasi Data Warga Miskin

    Kemensos Libatkan Ormas untuk Awasi Data Warga Miskin

    Madiun (beritajatim.com) – Kementerian Sosial (Kemensos) akan menerapkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai pengganti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Langkah ini bertujuan untuk memastikan keakuratan data warga miskin, dengan melibatkan berbagai pihak dalam proses verifikasinya.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa pihaknya akan mengajak pilar sosial, dinas sosial, bupati, wali kota, serta gubernur untuk memastikan keabsahan data tersebut. Tak hanya itu, organisasi masyarakat (ormas) dan organisasi non-pemerintah yang memiliki program serupa juga akan diundang untuk turut serta dalam pemantauan.

    “Kami akan mengundang ormas atau organisasi nonpemerintahan, yang memang punya program serupa, untuk terjun lapangan memastikan apakah sesuai dengan kenyataan, sambil memantau data terbaru,” ujarnya.

    Pernyataan ini disampaikan oleh Saifullah Yusuf setelah menggelar pertemuan dengan ratusan pilar sosial dari Kabupaten/Kota Madiun, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ngawi, di Pendopo Ronggo Djumeno Caruban, Jumat (21/2/2025) pukul 10.00 WIB.

    Saifullah menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang ingin melebur semua data warga miskin ke dalam satu sistem tunggal. “DTSEN mencakup seluruh penduduk Indonesia yang sudah dipadankan dengan NIK,” jelasnya.

    Upaya ini bertujuan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem maupun kemiskinan umum. Meski pemerintah daerah telah berusaha mengentaskan kemiskinan, ia menilai langkah-langkah yang ada masih belum cukup.

    “Nilainya persentasenya turun terus. Tetapi, data terbaru dari BPS menunjukkan jumlah orang miskin terbanyak masih berada di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jumlah orangnya masih banyak. Maka dari itu kami ingin bekerja sama, mempelajarinya dengan baik, lalu kami intervensi dengan menggunakan program dan kegiatan yang tepat sasaran,” tegasnya.

    Sementara itu, Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi, menyampaikan bahwa kemiskinan harus segera dientaskan dengan menuju satu data yang terintegrasi.

    “Insya Allah kami akan kolaborasi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Bagaimana bahu membahu menyatukan data dan pemberdayaan agar masyarakat tidak terus-terusan miskin,” ungkapnya. [fiq/beq]

  • Sampai Kapan Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 2025 Cair? Ini Jadwal dan Nominal Bantuannya

    Sampai Kapan Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 2025 Cair? Ini Jadwal dan Nominal Bantuannya

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Sosial (Kemensos) tengah menyalurkan sejumlah bantuan sosial atau bansos tahap 1 tahun 2025, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi Keluarga Penerima Manfaat.

    Pencairan bansos 2025 tahap 1 atau triwulan pertama ini mencakup bulan Januari, Februari, dan Maret.Kemensos melanjutkan penyaluran bansos PKH dan BPNT triwulan pertama pada Februari 2025, berikut besaran dan jadwal pencairannya.

    Lantas, sampai kapan bansos PKH dan BPNT tahap 1 cair? Yuk, simak jadwal pencairan bansos 2025 triwulan pertama di artikel ini.

    Jadwal pencairan bansos

    Kemensos melanjutkan penyaluran bantuan sosial triwulan pertama pada Februari 2025.

    Menteri Sosial RI (Mensos) Saifullah Yusuf menjelaskan, tahap pertama sudah hampir tuntas disalurkan. Pihaknya menargetkan pencairan bansos 2025 tahap 1 rampung sebelum memasuki awal bulan Ramadhan, Maret 2025 mendatang.

    “Sudah 90 persen per hari ini (18 Februari 2025) sudah hampir tuntas pencairan bansos untuk triwulan pertama, sudah clear semua,” ujar Saifullah, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Kemensos, Jumat, 21 Februari 2025.

    Penggunaan Data Lama

    Dalam penyaluran PKH dan BPNT tahap 1 tahun 2025, Kemensos masih menggunakan basis data lama, yaitu berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS.

    Menurut Saifullah, penggunaan data baru yang disebut Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) rencanya mulai penyaluran bansos 2025 triwulan kedua. DTSEN saat ini masih dalam tahap validasi.

    “Pada pencairan bansos 2025 triwulan kedua nanti baru menggunakan data terbaru, DTSEN. Saat ini masih data lama, DTKS,” kata mensos yang biasa disapa Gus Ipul itu.

    Nominal bansos PKH dan BPNT 2025

    PKH

    Berikut besaran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) 2025 per triwulan sesuai kategori penerima:

    Ibu Hamil/Nifas: Rp750.000 Anak Usia Dini/Balita: Rp750.000 Lansia: Rp600.000 Penyandang Disabilitas: Rp600.000 Anak Sekolah SD: Rp225.000 Anak Sekolah SMP: Rp375.000

    BPNT

    Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau yang juga dikenal sebagai program sembako diberikan kepada KPM setiap bulannya. Besaran bantuan BPNT adalah Rp200.000 setiap bulan. Biasanya dirapel dua hingga tiga bulan sekaligus.

    Itulah jadwal cair bansos 2025 triwulan pertama. KPM dapat mengecek status kepesertaan PKH dan BPNT melalui situs atau Aplikasi Cek Bansos.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cetak sejarah, Indonesia punya Data Tunggal Sosial Ekonomi

    Cetak sejarah, Indonesia punya Data Tunggal Sosial Ekonomi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Cetak sejarah, Indonesia punya Data Tunggal Sosial Ekonomi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 20 Februari 2025 – 18:47 WIB

    Elshinta.com – Indonesia akhirnya mencetak sejarah di era pemerintahan Presiden Prabowo dengan peluncuran data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) sebagai acuan baru bagi seluruh kementerian, lembaga maupun pemda terkait penyaluran bansos dan program pemberdayaan.

    Dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Mensos Saifullah Yusuf mengaku gembira karena amanat Presiden Prabowo telah dilaksanakan secara bersama-sama melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga.

    “Perintah Presiden data tunggal dan memerintahkan semua kementerian dan lembaga menyerahkan data ke BPS agar divalidasi, diukur ulang, sekarang jadi data tunggal,” kata Mensos.

    Sebelum dilantik, ia mengaku telah diberi amanat oleh Presiden Prabowo Subianto agar bekerja dengan data akurat.

    Ia menuturkan saat ini arahan Presiden Prabowo bisa dilaksanakan dengan baik. Laporan final DTSEN ini telah menjadi catatan sejarah bagi Indonesia.

    “Di era Presiden Prabowo dengan arahan yang jelas dan keterbukaan semua menteri, DTSEN bisa terwujud,” imbuhnya.

    Mensos menerangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres), Kementerian Sosial (Kemensos) ditugaskan memutakhirkan data. Pasalnya, data bersifat dinamis karena selalu ada warga yang meninggal dunia, lahir dan pindah.

    “Jadi, perlu keterbukaan dari kita untuk menampung semua aspirasi agar mereka dilibatkan dalam pemutakhiran. Dalam rangka pemutakhiran, dapat melalui jalur formal, RT/RW yang ditandatangani bupati, lalu naik ke DTSEN,” katanya.

    Mekanisme pemutakhiran data lainnya, yaitu melalui jalur partisipatif lewat aplikasi Cek Bansos. Pada aplikasi tersebut terdapat usul sanggah penerima bantuan sosial dengan melampirkan bukti.

    “Orang enggak boleh hanya ngomong tok enggak tepat sasaran. Buktikan dengan melampirkan beberapa hal, ada ketentuannya,” katanya.

    Di Kemensos, ia menerangkan DTSEN selanjutnya akan digunakan untuk data utama penyaluran bantuan sosial periode berikutnya.

    Sementara itu, Kepala BPS Amalia mengatakan proses pemadanan data milik sejumlah kementerian dan lembaga ke DTSEN sebelumnya telah dikonsultasikan ke Menko Pemas, Mensos, Menteri PPN, dan Mendagri hingga membuahkan hasil akhir.

    “Kami laporkan DTSEN per 3 Februari sudah dinyatakan selesai. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena proses penunggalan DTSEN adalah kolaborasi semua, tidak hanya kerja BPS,” kata Amalia.

    Amalia menyebutkan dalam DTSEN tercatat 285 juta individu tunggal tanpa ada duplikasi, lalu ada 93 juta kepala keluarga (KK) yang sah berdasarkan data Dukcapil.

    Namun begitu, data-data ini tidak bersifat final melainkan dinamis sehingga diperlukan pemutakhiran secara berkala.

    “Karena data sosial selalu dinamis setiap hari, kami sudah berdiskusi, kami akan dapatkan data input kembali dan ground check, kami kembalikan kepada tiga menteri sesuai arahan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 Tahun 2025,” katanya.

    Sebagai informasi, DTSEN merupakan integrasi tiga pangkalan data utama, yaitu DTKS, Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

    Konsolidasi data ini kemudian diuji silang oleh BPS dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) milik Kementerian Dalam Negeri guna memastikan akurasi data.

    Usai terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4/2025 tentang DTSEN terbit, Badan Pusat Statistik (BPS) selanjutnya menyerahkan laporan pemadanan data tunggal ke sejumlah kementerian.

    Laporan final DTSEN pun ditandatangani oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

    Sumber : Antara

  • Mensos Gus Ipul Ajak Pemda Bersinergi dalam Pemutakhiran Data Kemiskinan

    Mensos Gus Ipul Ajak Pemda Bersinergi dalam Pemutakhiran Data Kemiskinan

    Mensos Gus Ipul Ajak Pemda Bersinergi dalam Pemutakhiran Data Kemiskinan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengajak pemerintah daerah (pemda), khususnya dinas sosial (dinsos) untuk bersinergi dalam pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (
    DTSEN
    ).
    Data tersebut menjadi instrumen penting dalam memastikan penyaluran bantuan sosial (
    bansos
    ) lebih tepat sasaran dan mendukung percepatan
    pengentasan kemiskinan di Indonesia
    .
    “Kita kerja sama semua, kita buka semuanya. Kita intervensi bersama-sama, Insya Allah ini akan berdampak signifikan dalam penurunan kemiskinan,” ujar Gus Ipul, sapaan akrab mensos, saat berdialog dengan
    kepala Dinas Sosial
    (Dinsos) se-Jawa Timur di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
    Gus Ipul menekankan pentingnya peran aktif pemda dalam memastikan keakuratan DTSEN.
    Ia menginstruksikan seluruh kepala dinsos untuk aktif dalam proses pemutakhiran data, mengingat kondisi sosial ekonomi masyarakat yang selalu berubah.
    “Setiap hari ada yang wafat, pindah tempat tinggal, atau mengalami peningkatan ekonomi. Karena itu, kita wajib melakukan pemutakhiran data secara berkala,” ucap Gus Ipul.
    Pemutakhiran tersebut dilakukan melalui dua jalur, yaitu formal dan partisipatif.
    Jalur formal mencakup usulan dari tingkat RT/RW yang kemudian dibahas dalam musyawarah desa atau kelurahan dan divalidasi oleh bupati atau wali kota.
    Sementara itu, jalur partisipatif memungkinkan masyarakat untuk mengusulkan atau menyanggah data melalui aplikasi Cek
    Bansos
    .
    “Semua orang bisa (berkontribusi) meluruskan (memperbaiki) data. (Cukup) buka aplikasi Cek Bansos, ada menu usul-sanggah. Di situ ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, seperti unggah foto rumah, dan dokumen pelengkap lainnya,” jelas Gus Ipul
    “Data tersebut nanti akan diverifikasi oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan pemerintah desa atau kelurahan,” sambungnya.
    Untuk memastikan bantuan sosial tetap diberikan kepada mereka yang berhak, pemutakhiran DTSEN akan dilakukan setiap tiga bulan sekali. Proses ini akan mengevaluasi status kepesertaan penerima manfaat.
    “Setiap tiga bulan, sistem akan mengevaluasi apakah penerima bansos masih layak atau tidak. Ini adalah bagian dari mekanisme pemutakhiran kami,” ujar Gus Ipul.
    Selain itu, guna memastikan kolaborasi yang lebih efektif, ia berencana berdialog langsung dengan kepala daerah untuk memperkuat anggaran dinsos.
    “Ke depan, saya akan berbicara dengan bupati atau wali kota agar anggaran dinsos diperhatikan dengan baik, sebagaimana sektor pendidikan dan kesehatan,” tutur Gus Ipul.
    Sebelumnya, Gus Ipul menegaskan bahwa inisiatif DTSEN menjadi tonggak penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
    Untuk pertama kalinya, pemerintah memiliki satu data terpadu yang akan menjadi acuan bagi seluruh kementerian atau lembaga (K/L) dan pemda dalam menjalankan program kesejahteraan sosial.
    DTSEN lahir dari permasalahan ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran bantuan sosial akibat perbedaan versi data di berbagai K/L.
    “Selama ini kita bekerja sendiri-sendiri dengan data masing-masing. Karena itu, Presiden RI Prabowo Subianto berpesan agar kita bekerja berdasarkan data yang akurat. Sebab, sebelumnya banyak bantuan yang tidak tepat sasaran,” imbuh Gus Ipul.
    Sebagai terobosan dari Presiden Prabowo, DTSEN bertujuan untuk mengintegrasikan dan memutakhirkan data secara menyeluruh agar menjadi acuan bersama bagi pemerintah pusat dan daerah.
    “Presiden telah menginstruksikan agar seluruh data dari K/L dikonsolidasikan dan diperbarui menjadi satu data tunggal. Data ini nantinya digunakan oleh semua pihak, termasuk pemda,” jelas Gus Ipul.
    Pengelolaan DTSEN diserahkan kepada Badan Pusat Statistik (BPS), yang memiliki kewenangan berdasarkan undang-undang (UU) dalam mengolah data kemiskinan.
    Gus Ipul menekankan bahwa metode pengolahan data tersebut bersifat ilmiah dan dikelola oleh lembaga kredibel.
    “Data ini tidak akan menambah angka kemiskinan di daerah, karena sudah melalui proses statistik yang ketat,” katanya.
    Pernyataan tersebut disampaikan Gus Ipul merespons kekhawatiran sejumlah daerah mengenai potensi kenaikan angka kemiskinan setelah penerapan DTSEN.
    DTSEN juga akan mengategorikan masyarakat berdasarkan desil ekonomi, sehingga intervensi pemerintah bisa lebih tepat sasaran.
    “Dengan adanya data ini, intervensi yang dilakukan pemerintah menjadi lebih fokus, karena masyarakat tidak hanya dikategorikan sebagai miskin atau tidak, tetapi juga dikelompokkan berdasarkan desil 1 hingga 10,” ujar Gus Ipul.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Efisiensi Anggaran, Mensos: Bisa Buat Birokrasi Indonesia Jadi Lebih Sehat

    Soal Efisiensi Anggaran, Mensos: Bisa Buat Birokrasi Indonesia Jadi Lebih Sehat

    Soal Efisiensi Anggaran, Mensos: Bisa Buat Birokrasi Indonesia Jadi Lebih Sehat
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com 
    – Menteri Sosial (
    Mensos
    ) Saifullah Yusuf mengatakan,
    efisiensi anggaran
    layaknya manfaat bulan
    puasa
    yang menyehatkan badan dan menghapus lemak-lemak
    birokrasi
    .
    “Adanya efisiensi anggaran justru bisa membuat birokrasi Indonesia jauh lebih
    sehat
    ,” tutur pria yang akrab disapa Gus Ipul itu melalui siaran pers, Rabu (19/2/2025).
    Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat memberikan arahan kepada kepala Dinas Sosial (
    Dinsos
    ) se-Jawa Timur dan anggota DPRD Sulawesi Tenggara di Kantor Kementerian Sosial (
    Kemensos
    ), Rabu.
    Arahan yang diberikan menyoroti masalah efisiensi anggaran kementerian atau lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (
    pemda
    ).
    Gus Ipul menjelaskan bahwa anggaran yang dimiliki K/L dan pemda, khususnya anggaran belanja barang dan modal, dapat dioptimalkan lewat pengalihan pada program-program yang lebih berdampak bagi masyarakat.
    “Pada prinsipnya, efisiensi justru mengedepankan kepentingan masyarakat luas melalui program-program yang prorakyat. Selain itu, efisiensi yang dilakukan sama sekali tidak mengurangi anggaran program-program untuk kepentingan rakyat,” paparnya.
    Gus Ipul menekankan bahwa efisiensi tidak menyentuh belanja rakyat dan pendidikan.
    Bahkan, seperti yang disebut Presiden RI Prabowo Subianto, bantuan sosial (
    bansos
    ) bisa ditambah jika memang diperlukan.
    “Kemensos telah gencar melakukan efisiensi pada pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari, misalnya pada penghematan penggunaan listrik. Kami saja baru setengah bulan menjalankan efisiensi bisa menghemat Rp 300 juta dari anggaran untuk kebutuhan listrik di kantor,” katanya.
    Gus Ipul juga mengingatkan bahwa efisiensi harus dimulai lewat kesadaran baru yang harus dibangun dari diri masing-masing aparatur sipil negara (
    ASN
    ).
    “Tanpa adanya kesadaran itu, maka efisiensi yang dilakukan hanya akan dianggap sebagai penghambat bekerja. Padahal, ketika setiap ASN memiliki kesadaran pentingnya efisiensi, sesungguhnya itu semua tidak akan berpengaruh kepada produktivitas kerja,” ucapnya.
    Menurut Gus Ipul, kesadaran bagi ASN perlu dibangun. Sebab, kebutuhan operasional saat ini dibiayai dari oleh rakyat. Namun demikian, banyak pekerja yang dinilai kurang peduli akan efisiensi.
    “Akan menjadi hal berbeda ketika setiap orang memperlakukan hal yang sama saat berada di rumah masing-masing. Efisiensi itu akan dengan sendirinya mengalir karena anggaran yang digunakan adalah anggaran pribadi yang harus ditekan atau dilakukan penghematan,” ucapnya.
    “Kalau di rumah masing-masing, kita peduli sekali sama AC, sama lampu (melakukan penghematan). Namun, kalau di ruangan kantor kita tidak peduli, AC-nya, lampunya,” lanjut Gus Ipul.
    Gus Ipul menerangkan, Kemensos mengoptimalkan efisiensi lewat berbagai upaya kreatif dan inovatif. Salah satunya, lewat sinergi dengan sejumlah pihak untuk memaksimalkan berbagai kegiatan terdampak efisiensi.
    Ia juga menekankan pentingnya pengalihan kegiatan berdampak, seperti melakukan kerja bakti, dan
    car free day
    .
    Pada peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024, sebut Gus Ipul, kerja bakti nasional dilaksanakan. Hasilnya, 720.000 orang di seluruh Indonesia terlibat dalam agenda kerja bakti.
    Selain itu, dalam praktik lainnya, Gus Ipul turut mendorong kerja sama yang intens kepada civitas akademika dalam memaksimalkan kegiatan riset dan kajian yang turut terdampak efisiensi pada anggaran Kemensos.
    “Kami ajak universitas. Mereka punya lembaga pemberdayaan masyarakat. Kemarin pertemuan di Surabaya, 200 lebih perguruan tinggi se-Jawa Timur siap mendukung Kemensos dalam membentuk desa binaan untuk pelaksanaan program pengentasan kemiskinan di desa dan itu menggunakan uang mereka, bukan uang Kemensos,” ucapnya.
    Di akhir penyampaiannya, Gus Ipul mengimbau kepada setiap kepala Dinsos se-Jawa Timur untuk tidak mengeluhkan adanya efisiensi anggaran.
    Sebaliknya, dia mendorong setiap pihak dapat mengerahkan berbagai pendekatan kreatif dan inovatif sehingga target kerja yang ada tetap tercapai dengan baik.
    “Banyak cara di tengah-tengah efisiensi itu, tetap semangat. Efisiensi ini jangan sampai menurunkan kinerja kita. Diperlukan kreativitas dan inovasi agar target-target kita tetap tercapai,” kata Gus Ipul. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.