Tag: Saifullah Yusuf

  • Sekolah Rakyat di Bekasi Siap Beroperasi Juli 2025

    Sekolah Rakyat di Bekasi Siap Beroperasi Juli 2025

    Bekasi, Beritasatu.com – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau persiapan sekolah rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi Timur, Sabtu (8/3/2025). Sekolah ini akan memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

    “Jika semua berjalan lancar, sekolah rakyat ini akan mulai beroperasi pada Juli 2025. Saat ini, kami tengah menyelesaikan perbaikan fasilitas, seperti penambahan toilet dan ruang makan,” ujar Gus Ipul.

    Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut, saat ini ada 40 sekolah rakyat yang siap beroperasi di berbagai daerah, termasuk dua sekolah di Bekasi, tiga sekolah di Jakarta, serta lima sekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

    Pendaftaran dan Kurikulum Sekolah Rakyat

    Gus Ipul menjelaskan, sekolah rakyat memprioritaskan penerimaan terhadap anak dari keluarga miskin ekstrem berdasarkan data tunggal sosial ekonomi nasional.

    Sementara itu, untuk jenjang pendidikan akan setara dengan sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Mengenai kurikulum sekolah rakyat akan mengacu pada kurikulum nasional dengan tambahan pendidikan karakter dan sistem berasrama.

  • Momen Seskab Teddy dan Mensos Tinjau Sekolah Rakyat di Bekasi

    Momen Seskab Teddy dan Mensos Tinjau Sekolah Rakyat di Bekasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meninjau rencana lokasi sekolah rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat.

    “Secara umum tempat ini siap dijadikan salah satu lokasi sekolah rakyat. Tadi Pak Teddy juga menyatakan alhamdulillah ini (STPL) cukup bagus untuk memulai sekolah rakyat,” kata Mensos dikutip dari Antara, Sabtu (8/3/2025).

    Ia mengatakan Sekretaris Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Imam Machdi serta perwakilan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Pekerjaan Umum turut hadir dalam peninjauan tersebut.

    Seusai meninjau ruang kelas, ia dan Seskab Teddy melihat kondisi asrama, ruang makan, lapangan olah raga, tempat ibadah dan fasilitas-fasilitas lainnya.

    Dengan mengendarai golf car, keduanya mengelilingi kompleks STPL seluas 16 hektare. Sebelum mengakhiri peninjauan, mereka pun menunaikan salat zuhur berjamaah di Masjid Al Mu’minin, Bekasi.

    Mensos mengatakan kunjungan Seskab Teddy ke STPL merupakan tindak lanjut setelah ia melaporkan tahapan rencana pendirian sekolah rakyat ke Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

    Gus Ipul bersyukur Seskab Teddy berpendapat STPL sudah layak dan tinggal menambahkan sedikit sarana prasarana lain agar benar-benar bisa segera diresmikan sebagai sekolah rakyat.

    Ia menjelaskan sekolah rakyat yang akan didirikan di STPL Bekasi ini merupakan satu dari 100 sekolah rakyat yang tahun ini disiapkan.

    Setidaknya, lanjutnya, sudah ada 40 lokasi yang sudah siap, di antaranya 38 unit akan didirikan di sentra dan balai milik Kementerian Sosial serta ada satu tempat di Universitas Negeri Surabaya.

    Gus Ipul menegaskan sekolah rakyat nantinya akan diperuntukkan utamanya bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

    Dengan konsep boarding school (asrama), anak-anak tersebut akan diberikan pendidikan dan pembentukan karakter.

    Anak-anak tersebut bisa mengenyam pendidikan di sekolah rakyat mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA secara cuma-cuma.

    Melalui pendidikan di sekolah rakyat, ia berharap anak-anak tersebut bisa melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi.

    Melalui peningkatan pendidikan dan kualitas kehidupan yang didapatkan dari sekolah rakyat, pihaknya juga berharap dapat memutus mata rantai kemiskinan.

    Keluarga miskin dan miskin ekstrem pun bisa bangkit dan berkontribusi secara aktif menciptakan Indonesia Emas 2045, salah satunya melalui sekolah rakyat.

  • Seskab Teddy dan Mensos Gus Ipul Cek Kesiapan Sekolah Rakyat di Bekasi

    Seskab Teddy dan Mensos Gus Ipul Cek Kesiapan Sekolah Rakyat di Bekasi

    Jakarta

    Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau rencana lokasi Sekolah Rakyat yang ada di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, Jawa Barat. Kunjungan pada Sabtu (8/3) siang ini menindaklanjuti laporan tahapan rencana pendirian Sekolah Rakyat ke Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

    “Secara umum tempat ini siap dijadikan salah satu lokasi sekolah rakyat. Tadi Pak Teddy juga menyatakan alhamdulillah ini (STPL) cukup bagus untuk memulai Sekolah Rakyat,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/3/2025).

    Usai mengecek ruang kelas, pria yang akrab disapa Gus Ipul itu bersama Seskab Teddy melihat kondisi asrama, ruang makan, lapangan olah raga, tempat ibadah dan fasilitas-fasilitas lainnya.

    Mengendarai golf car, keduanya berkeliling kompleks STPL seluas 16 hektare. Sebelum mengakhiri peninjauan, mereka pun menunaikan sholat dhuhur berjamaah di Masjid Al Mu’minin Bekasi.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Gus Ipul mengaku bersyukur Seskab Teddy berpendapat STPL sudah layak. Hanya saja perlu menambahkan sedikit sarana-prasarana lain agar benar-benar bisa segera diresmikan sebagai Sekolah Rakyat.

    “Alhamdulillah menurut beliau (Seskab Teddy), ini sudah sangat layak. Tinggal ada penambahan-penambahan. Jadi dianggap bagus sekali,” kata Gus Ipul.

    Untuk diketahui, Sekolah Rakyat yang akan didirikan di STPL Bekasi ini merupakan satu dari 100 Sekolah Rakyat yang tahun ini tengah disiapkan. Setidaknya sudah ada 40 lokasi yang sudah siap, 38 unit di antaranya akan didirikan di sentra dan balai milik Kementerian Sosial RI, serta ada satu tempat di Universitas Negeri Surabaya.

    Nantinya Sekolah Rakyat akan diperuntukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Dengan konsep boarding school (asrama), anak-anak tersebut akan diberikan pendidikan dan pembentukan karakter.

    Anak-anak tersebut bisa mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA secara cuma-cuma. Melalui pendidikan di Sekolah Rakyat, anak-anak diharapkan bisa melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi.

    Melalui peningkatan pendidikan dan kualitas kehidupan yang didapatkan dari Sekolah Rakyat ini, diharapkan mata rantai kemiskinan dapat terputus. Keluarga miskin dan miskin ekstrem pun bisa bangkit dan berkontribusi secara aktif menciptakan Indonesia Emas 2045.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kemensos Kebut Program Sekolah Rakyat demi Entaskan Kemiskinan

    Kemensos Kebut Program Sekolah Rakyat demi Entaskan Kemiskinan

    Bandung Barat, Beritasatu.com – Demi mengentaskan kemiskinan, Kementerian Sosial (Kemensos) mengebut realisasi program sekolah rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Salah satu daerah yang nantinya terdapat sekolah rakyat ialah Kabupaten Bandung Barat.

    “Hari ini kita cek lapangan, kemudian membuat perencanaan untuk sekolah rakyat. Salah satunya di KBB, menggunakan Gedung Wiyata Guna. Ini arahan dari presiden untuk memulai sekolah rakyat,” kata Saifullah saat meninjau lokasi sekolah rakyat di Cisarua, Bandung Barat pada Jumat (7/3/2025).

    Dikatakan Gus Ipul, panggilan Saifullah, keberadaan sekolah rakyat yang berkonsep boarding school diperuntukkan bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem. Anak-anak jenjang SD, SMP hingga SMA nantinya akan menempuh pendidikan dan tinggal di asrama tersebut

    “Nanti berbentuk boarding school, berasrama. Anak menginap, sekolah, beraktivitas di sini, semua dibiayai pemerintah,” kata Gus Ipul.

    Pihaknya menargetkan 100 sekolah rakyat se-Indonesia. Bahkan lebih dari itu, dengan harapan setiap daerah memiliki setidaknya satu sekolah rakyat.

    “Se-Indonesia target 100 sekolah rakyat, baru 40 mungkin ya sampai saat ini. Kalau satu sekolah punya 1.000 lulusan, kemudian kita bisa punya 500 sekolah saja, artinya kita punya 500.000 lulusan yang siap menjadi agen perubahan,” ucap Gus Ipul.

    Selain itu, sekolah rakyat yang kini sudah siap dengan segala fasilitas dan lokasinya pun ditargetkan juga bisa berjalan mulai tahun ini. 

    “Kemensos diberikan tugas sebagai penanggung jawab. Kemudian Kemendikdasmen menyediakan guru, kurikulum oleh Kemendiktisaintek, lalu sarana dan prasana dari Kementerian PU, dan hal lain oleh pemerintah daerah. Saat ini kita kerja keras supaya semua terlaksana,” katanya.

    Gus Ipul pun menerangkan melalui programsekolah rakyat tersebut nantinya anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem itu harus bisa membawa perubahan bagi keluarganya demi keluar dari jurang kemiskinan dan hidup lebih baik. 

    “Harapannya anak-anak ini nanti bisa lulus sekolah lalu lanjut kuliah dan jadi agen perubahan buat keluarganya,” tutur Gus Ipul tentang program sekolah rakyat.

  • Momen Pengungsi Banjir GOR Pengadegan Jakarta Selatan, Sambut Antusias Kedatangan Kaesang Pangarep – Halaman all

    Momen Pengungsi Banjir GOR Pengadegan Jakarta Selatan, Sambut Antusias Kedatangan Kaesang Pangarep – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep, menyambangi dan menyerahkan bantuan kepada pengungsi korban banjir di GOR Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan.

    Mengenakan kaus-celana hitam, Kaesang datang membawa bantuan sembako, air mineral dan susu, disambut antusias oleh pengungsi, terutama anak-anak.

    Tampak Kaesang menyampirkan sarung di bahunya.

    Mereka berebut bersalaman, foto bareng dan meminta tanda tangan.

    “Mas Kaesang, lihat sini Mas,” minta mereka dalam keterangannya, Jumat (7/5/2025).

    Selain itu, Kaesang dan rombongan sempat keliling melihat lokasi banjir yang merendam rumah warga. 

    Kepada Kaesang, pengungsi mengharapkan bantuan lain, seperti kasur, obat-obatan dan buku tulis untuk anak mereka. 

    “Iya, kami catat, besok segera kami kirimkan bantuan yang dibutuhkan lebih banyak lagi. Terpenting semuanya selamat dan sehat dulu,” jawab Kaesang.  

    Banjir besar luapan Kali Ciliwung ini memaksa ratusan kepala keluarga mengungsi. 

    Di GOR Pengadegan, tercatat pengungsi berjumlah 196 KK. Hujan deras yang intens mengguyur Jakarta disertai banjir kiriman dari Bogor dengan cepat menenggelamkan permukiman warga Kampung Lubang di RT 05, 06 dan 07 RW 01. Ini wilayah terdampak paling parah.

    Menurut salah seorang warga, ketinggian banjir mencapai 4 meter. Mereka tak bisa berbuat banyak untuk mengamankan harta benda.

    Sejumlah pengungsi pun mengaku hanya mampu menyelamatkan diri dan keluarga dengan membawa baju di badan. 

    Banjir sudah surut. Tapi mereka belum bisa kembali karena menunggu pembersihan sampah yang menggunung.

    “Banyak warga yang kehilangan barang-barang berharganya, gak bisa diselamatin lagi, karena parah banget banjirnya,” ujar Sekretaris RW 01, Erna

    Mendampingi Kaesang, turut hadir pengurus DPP, DPW dan legislator PSI DPRD Jakarta.

    Sebelumnya, Pemerintah mengambil langkah-langkah penanggulangan dalam menangani banjir yang melanda wilayah Jabodetabek. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menegaskan bahwa evakuasi warga terdampak menjadi prioritas utama.

    “Iya tadi siang, tadi pagi ya saya bersama Kepala BNPB sudah mengundang rapat koordinasi. Yang hadir ada dari penanganan bencana di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan juga DKI, serta Basarnas dan BMKG,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/2/2025).

    Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi untuk memastikan lokasi yang membutuhkan bantuan dan pertolongan sesegera mungkin.

    “Memang yang kami tangani saat ini adalah penanganan secara cepat untuk penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu evakuasi dikerahkan tadi kami sudah koordinasi untuk evakuasi itu, lokasi mana butuh bantuan apa, kami sudah koordinasi,” katanya.

    Selain itu, kebutuhan para pengungsi juga menjadi perhatian utama, termasuk penyediaan makanan dan pelayanan kesehatan.

    Terkait pengungsi, kata Pratikno telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

    “Terus kemudian juga pengungsian, pengungsian juga demikian. Apa saja yang dibutuhkan, saya sudah koordinasi juga dengan Pak Mensos, Pak Mensos juga sudah turunkan membawanya,” katanya.

    Selain upaya penanganan langsung, pemerintah juga melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan di wilayah terdampak. 

    Langkah ini dilakukan bekerja sama dengan BMKG dan BNPB.

    “Tapi pada saat yang sama, kita juga menambah operasi modifikasi cuaca. karena banjir ini terjadi juga ada dikiriman dari hulu dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya di daerah Jabodetabek. makanya ini harus dikurangi curah hujannya, curah hujannya dikurangi,” ujarnya.

  •  Berantas Kemiskinan Ekstrem, Kemensos MoU dengan 13 Perguruan Tinggi di Jabar

     Berantas Kemiskinan Ekstrem, Kemensos MoU dengan 13 Perguruan Tinggi di Jabar

    BANDUNG – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan dengan 13 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Barat (Jabar) sebagai langkah penanggulangan angka kemiskinan ekstrem di Jabar, Jumat, 7 Maret 2025.

    Berlangsung di Kampus Poltekesos, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, MoU ditandatangi langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dengan 13 perguruan tinggi tersebut.

    Mensos Saifullah Yusuf menjelaskan, pihaknya sengaja melakukan MoU dengan perguruan tinggi guna penanggulangan angka kemiskinan khususnya kemiskinan ekstrem di Jabar.

    “Kami MoU untuk sama-sama membuat langkah di daerah tertentu untuk menurunkan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem,” kata Gus Ipul-sapaan akrabnya-Saifullah Yusuf usai MoU.

    Gus Ipul memiliki harapan besar kepada perguruan tinggi, terlebih tahun ini di provinsi memiliki kepala daerah baru, baik wajah baru atau wajah lama. Kepala daerah tersebut juga diharapkan berkontribusi besar dalam penurunan angka kemiskinan. “Maka dengan kepemimpinan baru gubernur, bupati dan wali kota lebih terarah, terpadu dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Dengan MoU tersebut, Gus Ipul menegaskan, merupakan langkah awal untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem maupun kemiskinan umum.

    “Jadi, langkah kami dalam penurunkan kemiskinan eksrem bisa terarah, terpadu, berkelanjutan, efektif dan peningkatan kesejahteraan sosial meningkat secara signifikan. Bersama-sama dengan banyak perguruan tinggi di Jawa Barat yang harapannya bisa melakukan kerjasama secara sungguh-sungguh,” harapnya.

    Selin itu, lebih jauh dia memaparkan, setiap perguruan tinggi memiliki lembaga pengabdian kemasyarakatan sendiri. Dengan kolaborasi ini, Gus Ipul ingin percepatan penurunan angka kemiskinan di Jabar bisa terwujud.

    “Kami tahu perguruan tinggi ini memiliki lembaga pengabdian masyarakat dan memang banyak sekali yang sudah dilakukan, kami ingin kerja sama, selama ini kan sama-sama saja, belum kerja sama. Nanti direncanakan dengan baik sesuai kajian perguruan tinggi lakukan dan kita susun intervensinya,” katanya.

    “Seperti KKN, KKN-nya tidak putus sesuai rencana yang terukur, apa yang dilakukan? Penguatan di mana? Kemudian pelatihan untuk masyarakat setempat,” imbuhnya.

    Ia pun menyebutkan, bentuk pengabdian yang dimaksud adalah pengabdian yang beragam dan mampu mengajak masyarakat bisa menjadi masyarakat kreatif dan bisa membuka lapangan kerja sendiri.

  • 275 Warga Jalani Operasi Katarak Gratis dari Kemensos

    275 Warga Jalani Operasi Katarak Gratis dari Kemensos

    BANDUNG – Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan intervensi yang diberikan oleh jajarannya telah dilakukan secara komprehensif guna mewujudkan kesejahteraan sosial. Hal itu salah satunya diwujudkan melalui bakti sosial operasi katarak gratis untuk warga Jawa Barat.

    “Orang itu disebut sejahtera banyak ukurannya, salah satunya kesehatannya. Apa yang kita lakukan di sini adalah dalam rangka memenuhi kesehatan masyarakat lewat operasi katarak, lebih-lebih khusus untuk lansia dan kaum perempuan, itu menjadi atensi Presiden Prabowo,” kata Gus Ipul-sapaan akrabnya- Saifullah Yusuf saat meninjau pelaksanaan operasi katarak di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr M Salamun, Kabupaten Bandung, Jumat (7/3).

    Gus Ipul mengatakan, kesehatan masyarakat menjadi indikator terwujudnya kesejahteraan sosial karena terkait produktivitas sehari-hari. “Saya tadi lihat operasinya sudah di sana, sudah bisa pulang dan tentu penglihatannya bisa lebih jelas dan terang,” ucapnya.

    Bakti sosial operasi katarak gratis terselenggara berkat kerja sama Kemensos, RSAU dr. M. Salamun, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV Indosiar.

    Dalam kesempatan ini sebanyak 275 pasien dinyatakan lulus proses skrining yang meliputi pemeriksaan tensi, gula, kolesterol, dan biometrik sehingga bisa dilakukan tindakan operasi. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Jawa Barat yaitu Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Adapun pelaksanaan operasi katarak dimulai sejak 6 – 8 Maret 2025.

    Kepada para pasien yang menunggu giliran operasi katarak, Gus Ipul pun berpesan tak perlu khawatir karena ditangani para ahli. “Operasinya berjalan selama 10-15 menit dan tidak sakit. Dokternya semua profesional dari dokter rumah sakit dan Perdami,” katanya.

    Gus Ipul menuturkan, bakti sosial operasi katarak sejatinya sudah dilakukan secara berkala setiap tahun. Dia pun berharap kegiatan serupa bisa diduplikasi di tempat lain. Sebab, pengentasan buta katarak yang menjadi target pemerintah masih membutuhkan atensi lebih. Hal itu mengingat, dari target 600 ribu penderita katarak di Indonesia, baru 140 ribu orang yang telah ditangani.

    “Nah ini memang masih perlu lebih banyak lagi yang terlibat. Di samping biaya tapi juga ada soal tenaga dari dokternya yang juga masih terbatas. Namun demikian kita akan terus berusaha ke depan ini supaya operasi katarak bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat,” kata Gus Ipul.

  • Banjir Jakarta dan Sekitarnya, Pimpinan DPR Minta Pemda Tak Asal Lakukan Alih Fungsi Lahan – Halaman all

    Banjir Jakarta dan Sekitarnya, Pimpinan DPR Minta Pemda Tak Asal Lakukan Alih Fungsi Lahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah daerah (pemda) diminta untuk tidak sembarangan melakukan alih fungsi lahan.

    Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, mengatakan hal tersebut usai bencana banjir melanda daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) baru-baru ini.

    “Ditata lebih baik lagi. Jadi enggak sembarangan alih fungsi itu, jadi itu salah satunya (penyebab banjir) alih fungsi (lahan) menurut saya,” kata Saan kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).

    Saan menilai salah satu faktor banjir adalah alih fungsi lahan. Ada juga faktor banjir kiriman yang membuat banyak daerah terdampak.

    “Karena apa yang terjadi hari ini, banjir-banjir ini salah satu faktornya adalah alih fungsi lahan. Jadi, lahan-lahan yang misalnya daerah-daerah Bogor, daerah Puncak, Cisarua, itu kan banyak yang dialihfungsikan. Nah, alih fungsi ini harus benar-benar menjadi fokus perhatian untuk dibenahi,” ucapnya.

    Dia pun meminta adanya koordinasi lintas wilayah antara pemerintah daerah yang terdampak banjir.

    “Misalnya antara Provinsi DKI dan Provinsi Jabar, ya itu harus saling berkoordinasi untuk menyelesaikan secara komprehensif terkait dengan banjir ini, ya penanganannya,” ucap politikus NasDem itu.

    Sebelumnya, pemerintah telah mengambil langkah-langkah penanggulangan dalam menangani banjir yang melanda wilayah Jabodetabek. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menegaskan bahwa evakuasi warga terdampak menjadi prioritas utama.

    “Iya, tadi siang, tadi pagi ya, saya bersama Kepala BNPB sudah mengundang rapat koordinasi. Yang hadir ada dari penanganan bencana di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan juga DKI, serta Basarnas dan BMKG,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/3/2025).

    Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi untuk memastikan lokasi yang membutuhkan bantuan dan pertolongan sesegera mungkin.

    “Memang yang kami tangani saat ini adalah penanganan secara cepat untuk penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu, evakuasi dikerahkan. Tadi kami sudah koordinasi untuk evakuasi itu, lokasi mana yang butuh bantuan apa, kami sudah koordinasi,” katanya.

    Selain itu, kebutuhan para pengungsi juga menjadi perhatian utama, termasuk penyediaan makanan dan pelayanan kesehatan. Terkait pengungsi, Pratikno mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

    “Terus kemudian juga pengungsian, pengungsian juga demikian. Apa saja yang dibutuhkan, saya sudah koordinasi juga dengan Pak Mensos. Pak Mensos juga sudah turunkan bantuan,” katanya.

    Selain upaya penanganan langsung, pemerintah juga melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengurangi curah hujan di wilayah terdampak. Langkah ini dilakukan bekerja sama dengan BMKG dan BNPB.

    “Tapi pada saat yang sama, kita juga menambah operasi modifikasi cuaca. Karena banjir ini terjadi juga akibat kiriman dari hulu, juga di hilirnya sendiri hujan terus ya di daerah Jabodetabek. Makanya ini harus dikurangi curah hujannya,” tutupnya.

  • Longsor dan Banjir Sukabumi, Kemensos Kirim Bantuan dan Pastikan Kebutuhan Warga

    Longsor dan Banjir Sukabumi, Kemensos Kirim Bantuan dan Pastikan Kebutuhan Warga

    Longsor dan Banjir Sukabumi, Kemensos Kirim Bantuan dan Pastikan Kebutuhan Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Sosial (
    Kemensos
    ) menyalurkan bantuan bagi korban bencana tanah
    longsor dan banjir
    bandang di Kabupaten
    Sukabumi
    , Jawa Barat. Bantuan disalurkan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Phalamartha.
    Bantuan yang telah didistribusikan berupa satu unit tenda serbaguna keluarga, 20 lembar tenda gulung, 39 lembar selimut, 52 lembar kasur, serta dua unit velbed guna mendukung kenyamanan para korban terdampak.
    Selain itu, Kemensos juga menyalurkan 52 paket sandang bayi, 50 paket sandang anak, serta 48 paket
    Kidware
    .
    Menteri Sosial (
    Mensos
    ) Saifullah Yusuf mengatakan, Kemensos memastikan kebutuhan korban bencana akan terpenuhi.
    “Kami telah mengirimkan bantuan logistik dan kebutuhan darurat bagi terdampak bencana di Sukabumi. Bantuan dikirim dari Gudang Sentra Palamarta Sukabumi sehingga bantuan cepat tersalurkan kepada warga terdampak bencana,” kata Mensos, Jumat (7/3/2025).
    Selain bantuan logistik, Kemensos juga mengerahkan personel Tagana Kabupaten Sukabumi dan Tagana Kabupaten Pangandaran untuk melakukan asesmen dan evakuasi warga serta mendistribusikan logistik.
    Dalam penanganan bencana ini, Kemensos juga bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Basarnas, TNI-Polri, serta instansi terkait lainnya guna memastikan penanggulangan bencana optimal.
    Adapun 405 warga terdampak terpaksa mengungsi ke tiga lokasi, yakni Kampung Badak Putih di Desa Pelabuhan Ratu, Kecamatan Pelabuhan Ratu; Kampung Cijangkar di Desa Kerta Jaya, Kecamatan Simpenan; dan Kantor Desa Bojong, Kecamatan Cikembar.
    Dalam bencana ini, satu korban atas nama Nendi Saputra (7) asal Kampung Cijangkar dilaporkan meninggal dunia.
    Sementara itu, dua orang lainnya, yakni Mondi (9) dan Yayar asal Kampung Cijangkar masih dalam pencarian. Adapun korban luka nihil.
    Selain itu, berdasarkan data sementara, enam unit rumah rusak berat.
    Kondisi terkini menunjukkan banjir mulai surut dan sebagian warga mulai kembali ke rumah untuk membersihkan lumpur. Namun, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terjadi sehingga potensi bencana susulan tetap perlu diwaspadai.
    Sebelumnya hujan deras mengguyur Sukabumi sepanjang hari pada Kamis, 6 Maret 2025.
    Hujan tersebut menyebabkan longsor di Kampung Cikujang. Lalu, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah yang diperparah dengan banyaknya saluran air tersendat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Deretan Bansos Cair di Bulan Puasa Ini, Ada PKH hingga BPNT

    Deretan Bansos Cair di Bulan Puasa Ini, Ada PKH hingga BPNT

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mencairkan beberapa bantuan sosial (bansos). Adanya bansos tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan (penerima manfaat).

    Di bulan Maret ini yang bertepatan dengan bulan puasa Ramadan 2025, ada sejumlah bansos yang akan cair. Apa saja?

    Bansos yang Cair di Bulan Maret 2025

    Dirangkum detikFinance, berikut merupakan jenis bantuan dan jadwal pencairan bansosnya:

    1. Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)

    Bansos BPNT dijadwalkan cair pada Januari-Maret 2025. BPNT sendiri merupakan bansos yang ditujukan kepada keluarga dengan kondisi sosial ekonomi 25% terendah.

    Berdasarkan data Informasi APBN 2025 dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (DJA Kemenkeu), kartu sembako atau BPNT akan disalurkan kepada 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

    Jumlah anggaran yang disiapkan untuk BPNT mencapai Rp 43,6 triliun. Setiap akan menerima bansos BPNT senilai Rp 200.000 per bulan. Jika disalurkan dalam periode tersebut, maka BPNT yang akan cair sebesar Rp 600.000.

    Dari catatan detikFinance sebelumnya diberitakan, dalam beberapa bulan terakhir, Kemensos merampungkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Tujuannya agar bansos bisa lebih tepat sasaran.

    Hal ini disebutkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam rilis di situs Kemensos.

    “Pak Prabowo sejak awal mengajak kita kerja dengan data yang akurat. Apa yang dikerjakan selama tiga bulan terakhir ini adalah dalam usaha untuk memperoleh data yang lebih akurat. Masukan-masukan yang baik akan terus kita jadikan bahan evaluasi penyaluran ke depan. Kita sepakat dengan BPS tiap 3 bulan kita lakukan pemutakhiran,” kata Gus Ipul menjawab pertanyaan wartawan terkait kritik bansos sering salah sasaran di kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (11/2/2025) lalu.

    2. Program Keluarga Harapan (PKH)

    Di bulan puasa ini, bansos yang cair selanjutnya ada PKH. Di tahun 2025, periode pertama dimulai pada Januari-Maret 2025.

    Dilansir laman resmi Kemensos, PKH merupakan program bantuan sosial bersyarat yang diberikan keluarga miskin dan rentan. Penyalurannya dilaksanakan secara bertahap, melalui Bank/Pos penyalur baik itu tunai maupun non tunai.

    Tahun 2025, penerima PKH digolongkan menjadi 5 kelompok. Berikut rinciannya:

    Ibu hamil: Rp 750.000 per 3 bulan atau Rp 3 juta per tahun.Anak usia dini (0-6 tahun): Rp 750.000 per bulan, atau 3 bulan atau Rp 3 juta per tahun.Anak sekolah SD: Rp 225.000 per 3 bulan atau Rp 900.000 per tahun.Anak SMP: Rp 375.000 per 3 bulan atau Rp 1,5 juta per tahun.Anak SMA: Rp 500.000 per 3 bulan atau Rp 2 juta per tahun.Lanjut usia (60 tahun ke atas): Rp 600.000 per 3 bulan atau Rp 2,4 juta per tahun.Penyandang disabilitas: Rp 600.000 per 3 bulan atau Rp 2,4 juta per tahun.

    3. Program Indonesia Pintar (PIP)

    Dari catatan detikNews, pencairan bansos PIP 2025 sudah mulai dilakukan pada Februari 2025. Mengutip situs resminya, PIP adalah program bantuan pendidikan untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin/prioritas supaya mereka mendapatkan layanan pendidikan hingga tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur formal SD sampai SMA/SMK dan jalur non formal paket a sampai paket c dan pendidikan khusus.

    Dikutip dari PIP Dikdasmen, bantuan dana akan diberikan kepada penerima PIP sebanyak 1 kali dalam setahun. Berikut adalah rincian besaran PIP:

    SD/SDLB/Paket A: Rp 450.000 dan Rp 225.000 khusus kelas 6 semester genap dan kelas 1 semester gasal.SMP/SMPLB/Paket B: Rp 750.000 dan Rp 375.000 khusus kelas 9 semester genap dan kelas 7 semester gasal.SMA/SMALB/SMK/Paket C: Rp 1.000.000 dan Rp 500.000 khusus kelas 12 semester genap dan kelas 10 semester gasal.SMK Program 4 tahun: Rp 1.000.000 dan Rp 500.000 khusus kelas 13 semester genap dan kelas 10 semester gasal.Cara Cek Penerima Bansos 2025

    Untuk cek apakah bansos sudah cair atau belum bisa melalui portal Cek Bansos Kemensos.go.id. Berikut langkah-langkahnya:

    Masuk ke situs Cek Bansos Kemensos atau langsung klik https://cekbansos.kemensos.go.id/.Pilih provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan sesuai tempat tinggal.Masukkan nama kamu sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP).Isi 4 huruf kode captcha ke dalam kotak yang disediakan. Jika kode kurang jelas, klik icon refresh untuk mendapatkan kode baru.Klik tombol ‘Cari Data’.

    Kalau kamu tidak terdaftar, maka akan muncul keterangan ‘Tidak Terdapat Peserta/PM’. Kalau terdaftar, maka akan muncul nama, usia, dan jenis-jenis bantuan yang sudah maupun yang akan diperoleh.
    Kalau muncul beberapa nama penerima yang sama, kamu bisa melihat pada kolom usia.

    Pada setiap jenis bantuan terdapat kolom status yang berisi tulisan YA atau TIDAK. Apabila kamu penerima manfaat, maka pada kolom program bansos akan tertulis YA dan periode pemberiannya.

    Sebelumnya, diberitakan juga untuk bansos beras 10 kg dilakukan pemberhentian sementara. Sebagaimana disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, yang mengatakan bahwa penyaluran bansos beras akan dilanjutkan usai panen raya, yang berlangsung Februari sampai April 2025.

    “(Distop sementara) sampai panen raya selesai, panen raya selesai sampai kapan? Sampai April mungkin ya,” ujar Arief di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) lalu.

    (khq/fds)