Tag: Saifullah Yusuf

  • Sekolah Rakyat Banyuwangi Bikin Haru, Orang Tua Murid Menangis Bahagia di Hadapan Mensos

    Sekolah Rakyat Banyuwangi Bikin Haru, Orang Tua Murid Menangis Bahagia di Hadapan Mensos

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kedatangan Menteri Sosial Saifullah Yusuf ke Banyuwangi juga tak luput untuk mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi 46 yang berada di kompleks Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kecamatan Muncar, Jumat (3/10/2025).

    Dalam momen tersebut, nampak Menteri yang akrap disapa Gus Ipul tersebut terlihat bahagia dan haru. Tidak hanya bercengkrama dengan para murid, Gus Ipul juga berdialog dengan para orang tua siswa Sekolah Rakyat.

    Kehadiran Gus Ipul untuk melihat langsung proses pembelajaran di SR yang baru tiga hari berjalan sejak diresmikan pada 30 September kemarin turut mendampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Di depan 73 wali murid tersebut, Gus Ipul menyampaikan berbagai fasilitas yang akan didapatkan oleh para siswa selama di Sekolah Rakyat. Mulai dari pembelajaran akademik, penguatan kedisiplinan dan pendidikan karakter, talent mapping untuk mengetahui bakat siswa, dan pemeriksaan kesehatan rutin.

    Selama di sekolah rakyat para siswa juga mendapatkan fasilitas makan tiga kali sehari dan Snack dua kali sehari. Mereka juga mendapatkan perlengkapan sekolah seperti seragam sebanyak delapan pasang, peralatan tulis hingga laptop.

    Gus Ipul juga menjelaskan bahwa ada lebih dari 4 juta anak usia sekolah di Indonesia tidak bersekolah. Mulai dari tidak bisa sekolah, belum sekolah, hingga putus sekolah karena alasan ekonomi.

    Hadirnya Sekolah Rakyat memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mendapatkan kesempatan dan lingkungan yang baik untuk mendukung pendidikannya.

    “Mereka bisa konsentrasi penuh belajar tanpa harus memikirkan masalah ekonomi dan beban lainnya. Sekolah rakyat ini menjawab isu masalah akses pendidikan bagi warga kurang mampu. Harapan Presiden dan kita semua, dengan pendidikan yang baik adalah cara untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik,” Kata Gus Ipul.

    Salah satu orang tua siswa Komariyah, mengaku sangat bahagia sekaligus terharu setelah mendengar penjelasan dari Gus Ipul. Dia semakin lega dan lebih bersyukur karena mengetahui jika putrinya yang masuk SR di jenjang SMA bakal mendapatkan pendidikan yang baik.

    “Saya single parent, selama ini menghidupi keluarga dengan berjualan sayur mayur. Alhamdulillah, lega anak saya bisa masuk SR. Semoga dengan bekal ilmu yang didapatkan anak saya bisa memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari saya,” ujarnya terharu.

    Begitu juga Nur Wahidah (50), ibu tunanetra yang anaknya masuk jenjang kelas 5 di SR Muncar. Ia secara khusus menyampaikan terimakasihnya kepada Presiden Prabowo yang telah membuat program Sekolah Rakyat sehingga putranya, Rehan Meizi berkesempatan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

    “Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, saya merasa sangat terbantu. Semoga anak saya bisa maju, berkembang, dan menjadi orang yang sukses kelak. Harus lebih dari dia,” kata Nur Wahidah sambil terisak di hadapan Gus Ipul. Isakan ibu ini diikuti tangis Rehan pula.

    Sementara itu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan Pemkab berkomitmen mendukung penuh keberlangsungan Sekolah Rakyat. Salah satunya Pemkab telah menyiapkan lahan seluas 6-7 hektar untuk pembangunan sekolah rakyat permanen yang akan dibangun tahun ini.

    “Pak Mensos sudah menyampaikan kalau SR permanen di Banyuwangi menjadi prioritas pembangunan tahun depan. Kami sudah menyiapkan lahannya dan sudah kami ajukan ke Kemensos untuk ditindak lanjuti,” kata Ipuk.

    “Yang kami daftarkan ke Kementerian Sosial, insyaallah rencananya di Kecamatan Muncar. Itu menggunakan lahan pemerintah daerah. Insya Allah nanti kita hibahkan untuk sekolah rakyat,” pungkas Ipuk. [kun]

  • Digitalisasi Penerima Bansos Segera Diterapkan Secara Nasional

    Digitalisasi Penerima Bansos Segera Diterapkan Secara Nasional

    Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini juga mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi, yang turut menjadikan Aparatur Sipil Negara, Kepala OPD, Lurah, operator desa, Kepala Desa, hingga Dasawisma menjadi agen Perlinsos untuk memperluas jangkauan pendaftaran masyarakat yang membutuhkan.

    Hasilnya warga Banyuwangi yang telah mendaftar program bansos digital sebanyak 259 ribu orang. Baik mendaftar secara mandiri maupun melalui agen Perlinsos. Selanjutnya pemerintah pusat akan mengolah data yang telah hasil pendaftaran. Hasil pengolahan data akan dijadikan pijakan dalam penyerahan bantuan sosial untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun depan.

    Hasil dari proses uji coba di Banyuwang ini, akan dievaluasi dan direplikasi ke seluruh wilayah di Indonesia.

    “Kami uji coba di sana (Desa Gombengsari), orang daftar sebentar langsung bisa masuk. Dua menit prosesnya selesai,” kata Gus Ipul.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh pemerintah pusat. “Kami berkomitmen untuk menyukseskan setiap program prioritas pemerintah pusat, termasuk pelaksanaan bansos digital,” kata Ipuk. 

    Ipuk menyebut apabila program bansos digital ini berhasil, masyarakat akan sangat diuntungkan.

    “Karena bansos ini akan lebih tepat sasaran dan ankutabilitasnya juga terjaga,” ucapnya.

  • Banyuwangi Menjadi Pilot Project Digitalisasi Bansos, 259 Ribu Warga Terdaftar

    Banyuwangi Menjadi Pilot Project Digitalisasi Bansos, 259 Ribu Warga Terdaftar

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Banyuwangi, Jawa Timur, kini menjadi sorotan nasional setelah berhasil terpilih sebagai daerah pilot project digitalisasi bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah pusat.

    Sejak dimulainya uji coba pendaftaran bansos pada 18 September 2025, jumlah warga yang terdaftar melalui portal perlindungan sosial (Perlinsos) telah mencapai 259 ribu orang. Ini menjadi pencapaian signifikan yang mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan bahwa digitalisasi bansos merupakan program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya adalah untuk memastikan penyaluran bantuan sosial lebih cepat, transparan, dan tepat sasaran.

    “Kami sudah melihat sendiri bagaimana progresnya. Sudah lancar, lebih dari target progres yang ditetapkan. Tidak salah kami pilih Banyuwangi sebagai pilot project. Selain karena infrastruktur digitalisasi sudah memadai, pemerintahannya terbiasa dengan sistem digital,” jelas Gus Ipul saat kunjungan ke Banyuwangi pada Kamis, 2 Oktober 2025.

    Selain Gus Ipul, rombongan yang turut hadir dalam kunjungan ini meliputi Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Luhut B Panjaitan, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Wakil Menteri PANRB Purwadi Arianto, Wakil Menteri Bappenas Febrian A Ruddyard, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, serta perwakilan 20 lembaga negara lainnya.

    Kunjungan tersebut bertujuan untuk mematangkan implementasi program bansos digital di Banyuwangi, sekaligus mengevaluasi proses pendaftaran yang sudah berjalan.

    Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Dusun Suko Sumbermanis di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Di sana, para pejabat mengamati langsung proses pendaftaran bansos yang berlangsung cepat dan mudah. Gus Ipul menambahkan, “Kami uji coba di Desa Gombengsari, orang daftar sebentar langsung bisa masuk. Dua menit prosesnya selesai.”

    Pemkab Banyuwangi juga mendapat apresiasi karena melibatkan berbagai lapisan masyarakat dalam memperluas jangkauan pendaftaran. Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Lurah, operator desa, Kepala Desa, hingga Dasawisma ikut berperan sebagai agen Perlinsos. Dengan cara ini, diharapkan lebih banyak warga yang mendapatkan kesempatan untuk mendaftar dan menerima bantuan sosial.

    Mensos Saifullah Yusuf saat di Banyuwangi

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik apresiasi yang diberikan oleh pemerintah pusat. “Kami berkomitmen untuk menyukseskan setiap program prioritas pemerintah pusat, termasuk pelaksanaan bansos digital,” ujar Ipuk.

    Ia juga menambahkan bahwa jika program ini berhasil, masyarakat akan sangat diuntungkan karena bansos dapat disalurkan dengan lebih tepat sasaran dan akuntabilitas yang terjaga.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengungkapkan bahwa Banyuwangi dipilih sebagai lokasi uji coba karena komitmen tinggi dari pemimpinnya. “Dan karena ini bisa dipastikan Insyaallah berhasil maka bisa menginspirasi daerah lain. Kami berharap Ibu Bupati berbagi pengalaman ke daerah, nanti kami undang ke Kemendagri,” kata Bima Arya.

    Program digitalisasi bansos ini juga melibatkan Kementerian PAN-RB dalam upaya kolaborasi antar kementerian dan lembaga, serta daerah, untuk menciptakan satu data terpadu dalam rangka memastikan bantuan sosial tepat sasaran. Wamen PANRB Purwadi Arianto menjelaskan,

    “Kami berusaha mengkolaborasikan peran masing-masing kementerian, lembaga, dan daerah dalam rangka satu data untuk aplikasi transformasi digital.”

    Dengan data yang terkumpul, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengelola dan mengolahnya melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang menjadi dasar dalam penyaluran bantuan sosial di masa depan. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menekankan pentingnya program ini untuk memodernisasi pemutahiran dan pengelolaan data sosial. [les/suf]

  • Mensos Sebut Seluruh Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Dapat Bantuan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Oktober 2025

    Mensos Sebut Seluruh Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Dapat Bantuan Surabaya 2 Oktober 2025

    Mensos Sebut Seluruh Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Dapat Bantuan
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjanjikan akan memberikan bantuan bagi seluruh korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).
    Gus Ipul mengatakan, bakal memberikan bantuan kepada seluruh korban sesuai kemampuan dimiliki oleh Kemensos. Yakni berupa uang tunai mulai dari Rp5 juta sampai Rp15 juta.
    “Tentu bantuan pemerintah bisa diberikan kepada santri yang luka berat, luka sedang maupun luka ringan, termasuk yang wafat,” kata Gus Ipul, di di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Rabu (1/10/2025).
    “Yang (korban ambruknya Ponpes Al Khoziny) wafat pun diberikan bantuan untuk ahli waris sebesar Rp 15 juta. Sementara yang luka diberikan sebesar Rp 5 juta,” tambahnya.
    Sedangkan, kata Gus Ipul, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sudah memberikan bantuan terkait pembiayaan penggunaan rumah sakit.
    “Jadi di rumah sakit swasta di pembiayaan didukung oleh Gubernur, jajaran Pemprov, sementara untuk di RSUD didukung pembiayaannya sepenuhnya oleh Pak Bupati,” ucapnya.
    Gus Ipul mengungkapkan, bantuan diberikan itu bertujuan untuk meringankan beban yang diderita para korban.
    Dia juga berharap, pihak keluarga diberi ketegaran dalam menghadapi tragedi ini.
    “Jadi dengan begitu mudah-mudahan ini meringankan beban, membantu dan sekaligus, kita ingin ya bersama dengan keluarga untuk bisa bersama-sama bisa pulih kembali,” ujarnya.
    Diberitakan sebelumnya, Gus Ipul tiba bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan Bupati Sidoarjo, Subandi, di RSUD R.T. Notopuro, Rabu (1/10/2025).
    Kemudian, ketiganya tampak mendatangi 8 korban yang sedang berada di ruang rawat inap rumah sakit tersebut.
    Lalu, mereka juga mendatangi seorang santri yang tengah berada di IGD.
    “Intinya rumah sakit ini menerima sekitar 41 santri, 30 langsung pulang, 9 masih ada tersisa di sini, yang 2 meninggal dunia,” kata Gus Ipul, usai menjenguk korban, Rabu (1/10/2025).
    Gus Ipul menyebut, sebanyak 9 korban yang tengah menjalani perawatan tersebut dalam kondisi baik.
    Bahkan, dia bertemu dengan santri yang sudah bisa dipulangkan dalam waktu dekat.
    “Sudah dipastikan anak-anak yang dirawat di sini dalam kondisi baik, tinggal pemulihan. Mudah-mudahan 1 sampai 2 hari ke depan sudah bisa pulang, bahkan malam ini sudah ada yang pulang,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Dapat Bantuan Hingga Rp15 Juta dari Pemerintah

    Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Dapat Bantuan Hingga Rp15 Juta dari Pemerintah

    Bisnis.com, SURABAYA – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan bahwa korban Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.

    Gus Ipul mengatakan bahwa para pemerintah akan memberikan bantuan kepada korban yang mengalami luka-luka ringan hingga berat. Pemerintah akan memberikan bantuan pengobatan secara penuh dan santunan sebesar Rp5 juta kepada para korban luka-luka dan Rp15 juta bagi korban meninggal dunia.

    “Dijamin lah, kita akan berkolaborasi dengan provinsi dan kabupaten/kota, kita akan dukung sampai tuntas pengobatannya. Ada yang luka ringan, ada yang luka sedang, ada yang luka berat, semuanya akan diberikan dukungan,” tegasnya, Rabu (1/10/2025).

    Dia juga menegaskan, pemerintah juga akan hadir untuk memberikan santunan kepada para keluarga ataupun ahli waris korban yang meninggal dunia akibat peristiwa naas itu, sebesar Rp15 juta.

    Adapun peristiwa naas ambruknya bangunan empat lantai, termasuk musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur mendapatkan atensi dari Presiden RI, Prabowo Subianto.

    Gus Ipul, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa sebelum berangkat ke Sidoarjo untuk memantau proses evakuasi korban kejadian tersebut, dirinya mengaku sowan terlebih dahulu kepada Presiden Prabowo.

    “Sekali lagi ini juga tentu mendapatkan atensi dari presiden. Sebelum tadi berangkat ke sini, saya izin. Tentu presiden berharap semuanya bisa bekerja dengan baik. Kami menyaksikan sendiri bagaimana kepala Basarnas dengan tim telah bekerja dengan sungguh-sungguh di tengah-tengah kesibukan yang ada. Itu suatu hal yang harus diapresiasi,” ungkap Gus Ipul usai meninjau lokasi kejadian, Rabu (1/10/2025).

    Walaupun tidak ada instruksi khusus dari presiden, Gus Ipul mengharapkan kepada seluruh masyarakat, termasuk keluarga korban untuk dapat senantiasa berdoa kepada Sang Khalik, supaya proses evakuasi dapat berjalan lancar.

    “Secara khusus tidak ada, tetapi kita harapkan, semua ini kan musibah gitu ya. Ini musibah. Untuk itu, kita harus bersabar dan kita harus bisa mendukung dengan doa kemudian juga menciptakan kondisi biar evakuasi ini bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.

    Mantan Wali Kota Pasuruan tersebut juga menegaskan komitmen serta kepedulian dari pemerintah pusat maupun daerah terhadap para keluarga yang masih menanti kabar dari para santri yang belum diketahui nasibnya. Pemerintah membuka dapur umum, mensuplai logistik, dan memberikan layanan psikososial kepada para keluarga korban.

    “Kita bersama dengan Pemprov Jatim dengan Kabupaten Sidoarjo mendatangkan beberapa psikolog di sini dan mereka yang ahli untuk mendampingi keluarga-keluarga yang sedang dalam kecemasan. Itu kita ada ahlinya dan mudah-mudahan itu membantu ya. Mudah-mudahan ini membantu,” jelasnya.

    Sementara itu, terhadap para korban yang mengalami luka-luka ringan hingga berat, Gus Ipul menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan pengobatan secara penuh dan santunan sebesar Rp5 juta kepada para korban luka-luka. 

    “Dijamin lah, kita akan berkolaborasi dengan provinsi dan kabupaten/kota, kita akan dukung sampai tuntas pengobatannya. Ada yang luka ringan, ada yang luka sedang, ada yang luka berat, semuanya akan diberikan dukungan,” tegasnya.

    Dirinya juga menegaskan, pemerintah juga akan hadir untuk memberikan santunan kepada para keluarga ataupun ahli waris korban yang meninggal dunia akibat peristiwa naas itu, sebesar Rp15 juta.

    “Yang meninggal dunia pun juga diberikan santunan. Jadi sudah ada indeks-indeksnya yang nanti akan kita serahkan pada waktunya. Tentu ini melalui proses asesmen dan [santunan] itu pun akan sangat mungkin ditambah jika memang diperlukan,” pungkasnya.

  • Mensos dan Wamensos Hadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya – Page 3

    Mensos dan Wamensos Hadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Saifullah Yusuf alias Gus Ipul bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono melaksanakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025).

    Upacara berlangsung khidmat di mana Presiden Prabowo Subianto bertindak sebagai inspektur upacara didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pada kesempatan tersebut, Inspektur Upacara memimpin peserta untuk mengheningkan cipta  mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. 

    “Marilah kita sejenak mengenang arwah dan jasa-jasa para pahlawan revolusi dan para pendahulu kita yang telah berkorban untuk kedaulatan, kehormatan, kemerdekaan bangsa Indonesia dan untuk mempertahankan Pancasila. Mengheningkan cipta, mulai,” kata Presiden 

    Upacara turut dihadiri pula oleh sejumlah pimpinan lembaga negara, antara lain Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang membacakan Naskah Pancasila, Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai membacakan Pembukaan UUD 1945, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan dan menandatangani Naskah Ikrar, serta seluruh unsur dari Kementerian dan Lembaga kenegaraan termasuk TNI-Polri. 

    Sementara itu di tempat berbeda,  seluruh jajaran pejabat dan pegawai Kementerian Sosial RI juga menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman kantor yang ada di Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Pelaksanaan upacara ini menjadi bentuk penghormatan dan peneguhan komitmen aparatur sipil Kementerian Sosial untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan utama dalam bekerja melayani masyarakat.

    Tahun ini, peringatan Hari Kesaktian Pancasila mengangkat tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”, yang menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong di tengah dinamika bangsa. Peringatan ini menjadi momen penting untuk kembali meneguhkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa yang kokoh menghadapi berbagai tantangan.

  • Jelang MPLS, Mensos Gus Ipul Dialog dengan Calon Siswa Sekolah Rakyat Indramayu

    Jelang MPLS, Mensos Gus Ipul Dialog dengan Calon Siswa Sekolah Rakyat Indramayu

    Dia juga meminta agar para orang tua yang diberdayakan bisa mandiri maksimal 5 tahun. Sehingga, mereka tak perlu lagi menerima bantuan sosial, tapi program pemberdayaan. “Ini usaha presiden untuk mengentaskan kemiskinan secara terpadu. Tidak cukup anak sekolah tapi keluarga juga mandiri,” katanya.

    Gus Ipul mengatakan lahan Sekolah Rakyat permanen sudah disiapkan Bupati Indramayu seluas 10 hektare untuk tahun depan. Sekolah Rakyat dengan gedung permanen tersebut ditargetkan dapat menampung 100 siswa per angkatan dan per jenjang. “100 SD, 100 SMP, dan 100 SMA,” katanya.

    Dia menyebut, sekolah ini akan dibangun mulai tahun ini. Sehingga, tahun depan mulai digunakan. Adapun untuk saat ini siswa akan difasilitasi cek kesehatan gratis hingga talent mapping. 

    “Anak-anak nanti dapat makan 3 kali sehari, snack 2 kali sehari. Enggak perlu jajan lagi. Sudah disiapkan semua di Sekolah Rakyat. Anak-anak dapat perlengkapan sekolah, seragam 8 set,” katanya.

    Gus Ipul juga mengajak dialog para calon siswa dan orang tuanya. Salah satunya calon siswa bernama Narsila Anandia yang  telah putus sekolah SD. Ia tak melanjutkan ke SMP karena orang tuanya terkendala biaya. “(Setelah putus sekolah) Di rumah bantu mama dan antar adik sekolah. Cita-cita ingin jadi dokter,” kata Narsila sambil mengusap air matanya.

    Ayah Narsila, Nurbuat berharap, anaknya dapat memiliki masa depan yang jelas setelah bersekolah di Sekolah Rakyat. “Harapan saya jadi anak solehah dan masa depan yang jelas,” katanya.

    Lalu ada juga calon siswa lainnya, yakni Kurniawati. Dia sudah lama putus sekolah lantaran ayahnya hanya berprofesi sebagai buruh lepas.  “Anaknya boleh sekolah di Sekolah Rakyat?” kata Gus Ipul kepada ayah Kurniawati.

    Ayah Kurniawati bernama Dodo pun memperbolehkan anaknya bersekolah di Sekolah Rakyat. Saat ditanya alasannya, ia mengatakan anaknya yang ingin meneruskan sekolah. “Gimana lagi, maunya sekolah anaknya,” katanya.

    Usai berdialog, Gus Ipul mengajak semua pihak untuk mewujudkan cita-cita para siswa lewat Sekolah Rakyat. Dia ingin mengawal para siswa sampai jenjang Universitas dan bekerja. “Raih cita-citanya, belajar sungguh-sungguh. Ini kesempatan yang diberikan pak presiden bekerja sama dengan Kemensos dan bupati Indramayu,” katanya.

  • Mensos Libatkan NU Tanamkan Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Rakyat Bangkalan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 September 2025

    Mensos Libatkan NU Tanamkan Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Rakyat Bangkalan Surabaya 28 September 2025

    Mensos Libatkan NU Tanamkan Pendidikan Karakter pada Siswa Sekolah Rakyat Bangkalan
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul akan melibatkan Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, untuk menanamkan pendidikan karakter pada siswa di Sekolah Rakyat (SR).
    Hal itu disampaikan Gus Ipul saat mengunjungi SR di Bangkalan pada Sabtu (27/9/2025).
    Di hadapan puluhan wali murid SR, Gus Ipul menyatakan akan memberikan hak pendidikan para siswa, salah satunya yakni pendidikan karakter.
    “Jadi dari pagi sampai siang, akan sekolah formal. Sore sampai malam akan diberikan pendidikan karakter,” ucapnya, Sabtu (27/9/2025).
    Salah satu pendidikan karakter yang diberikan yakni pendidikan agama.
    Semua siswa akan diajari mengaji hingga diberikan pemahaman agama serta sopan santun.
    “Pendidikan karakter salah satunya yang paling utama yaitu pendidikan agama. Siapa yang akan mengajar, di antaranya para kiai NU yang ada di sini,” tuturnya.
    Selain itu, para guru agama yang akan dilibatkan di SR akan dikoordinasikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Bangkalan.
    “Untuk guru agama nanti akan dibantu oleh Kementerian Agama,” katanya. 
    Gus Ipul mengatakan, siswa di SR nantinya akan mendapatkan seluruh kebutuhan, mulai dari makan 3 kali sehari, perlengkapan sekolah, tempat tinggal di asrama, dan kebutuhan kebersihan diri.
    Selain itu, fasilitas di SR juga dilengkapi oleh laboratorium ilmu pengetahuan alam serta laboratorium komputer, sehingga para siswa mendapatkan pelajaran yang sama dengan sekolah formal.
    “Nanti juga akan disediakan tes DNA talent. Sehingga kita tahu bakat dan minat setiap anak. Dari situ bisa dikembangkan,” katanya.
    Sementara itu, Ketua PCNU Bangkalan, KH Makki Nasir mengatakan, segera menyeleksi calon tenaga pendidik yang dibutuhkan untuk membantu mengisi pendidikan karakter di SR Bangkalan.
    “Kami berterima kasih dan mengapresiasi kebijakan tersebut. Langkah Gus Ipul ini sudah tepat dan bijak. Sambil menunggu detail aturan teknisnya, kami dari PCNU Bangkalan akan mempersiapkan dan menyeleksi calon tenaga pendidiknya,” ucap dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mensos Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat Bangkalan, Siap Resmi Dibuka 30 September

    Mensos Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat Bangkalan, Siap Resmi Dibuka 30 September

    Bangkalan (beritajatim.com) – Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Saifullah Yusuf meninjau secara langsung kesiapan penyelenggaraan sekolah rakyat di Kabupaten Bangkalan, Sabtu (27/09/2025).

    Mensos yang dikenal dengan sebutan Gus Ipul itu mengungkapkan, secara umum sekolah rakyat di Bangkalan sudah siap, sehingga bisa segera diresmikan.

    “Alhamdulillah, insyaallah tanggal 30 akan mulai MPLS. Guru-gurunya siap, kepala sekolahnya siap, Pak Bupati juga mendukung, Dinas Sosial bekerja. Mudah-mudahan lancar, saya mohon doa restunya,” ungkapnya.

    Ia berharap pembangunan gedung permanen bisa dimulai tahun ini agar pada tahun depan siswa sudah bisa belajar di fasilitas yang lebih layak. Namun, diakuinya pada tahap awal masih ada sejumlah kekurangan.

    “Awal-awal tentu ada kekurangan. Mungkin guru agama belum lengkap, airnya tidak lancar, atau security yang belum ada. Tapi semua bisa diatasi secara gotong-royong, termasuk bantuan dari Kemenag maupun NU di Bangkalan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia memastikan kesejahteraan tenaga pendidik sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat melalui APBN. “Ini sesuai arahan Bapak Presiden, jadi kepala sekolah dan guru semua dari PBN. Tidak membebani APBD,” tegasnya.

    Sementara itu, untuk kebutuhan makan siswa pada tahap awal masih mengandalkan katering pihak ketiga. Ke depan, setelah gedung sekolah permanen selesai dibangun, layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) akan disiapkan melalui dapur sekolah.

    Dengan dukungan pemerintah daerah, guru, dan masyarakat, ia optimistis seluruh tantangan yang muncul di awal dapat diatasi. “Kalau gotong royong, insyaallah semuanya bisa diatasi,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Mensos Ajak Kepala Daerah Se-Madura Jadikan DTSEN Pedoman Program

    Mensos Ajak Kepala Daerah Se-Madura Jadikan DTSEN Pedoman Program

    Jakarta

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan pentingnya berpedoman pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam penyelenggaraan program. Dia pun mengajak para Kepala Daerah Se-Madura untuk menyukseskan program Sekolah Rakyat.

    Hal itu diungkapkan olehnya saat menghadiri kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat dan Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, hari ini. Acara ini turut dihadiri oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Dapil Jatim XI Madura Ansari, Bupati Bangkalan Lukman Hakim, Wakil Bupati Bangkalan Fauzan Jafar, serta Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Sosial dan pilar-pilar sosial dari Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang.

    “Jadi dengan data tunggal yang sama ini, kita ingin mempertajam sasaran, lalu setelah itu kita intervensi secara bersama-sama, keroyokan. Kita ingin peningkatan kesejahteraan sosial pulau Madura, khususnya Kabupaten Bangkalan, penurunan kemiskinannya lebih signifikan,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

    Dalam paparannya, Gus Ipul menjelaskan tiga mandat Presiden Prabowo. Hal itu bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan.

    “Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati, ada tiga prioritas yang dipesankan oleh Bapak Presiden Prabowo, kaitannya dalam mengentaskan kemiskinan,” ujarnya.

    “Kita harus sama-sama punya ini, pemahaman yang sama terhadap DTSEN ini dulu,” tuturnya.

    Dia mengatakan DTSEN bersifat dinamis, pemutakhiran penting dilakukan untuk menjaga keakuratan data.

    Gus Ipul mengajak para Kepala Daerah dan pilar-pilar sosial yang hadir untuk membantu melakukan pemutakhiran data. Pemutakhiran data dilakukan melalui dua jalur yaitu jalur formal dan partisipatif.

    “Maka itu sekarang kita sama-sama ayo memutakhirkan data, saya ingin ngajak kita bantu BPS, BPS tidak bisa sendirian, BPS perlu tangan-tangan sambungan, untuk supaya kita memperoleh data yang lebih valid,” ujarnya.

    Jalur pemutakhiran formal dilakukan melalui musyawarah di Desa lalu dilanjutkan ke Dinas Sosial. Sedangkan, jalur partisipatif dibuka supaya masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam proses pemutakhiran melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan seperti Cek Bansos.

    “Semua ikut mengawasi dan berpartisipasi, kita buka jalur partisipasi, jalur partisipasi lewat aplikasi namanya Cek Bansos, masukkan, usul, atau sanggah,” urainya.

    Pemutakhiran diharapkan bisa membuat DTSEN lebih valid sehingga program atau bantuan yang disalurkan bisa tepat sasaran.

    “Ini terus terang dalam rangka penguatan reformasi penyaluran Bansos. Kenapa, karena selama ini, ditengarai banyak Bansos yang tidak tepat sasaran,” katanya.

    Selain mempertajam sasaran, Gus Ipul menekankan pentingnya perubahan paradigma dari pemberian bantuan sosial ke pemberdayaan, mengurangi ketergantungan pada bansos. “Maka di era Presiden Prabowo ingin memperkuat pemberdayaannya ini,” ujar Gus Ipul.

    Pada pertemuan ini, Gus Ipul juga mengajak para Kepala Daerah untuk menyukseskan program Sekolah Rakyat. Di Bangkalan, pada 30 September mendatang akan diresmikan Sekolah Rakyat Terpadu (SRT) 51 Bangkalan yang mengampu siswa jenjang SD dan SMP.

    “Mungkin sekarang orang masih ragu, mungkin orang sekarang masih was-was. Tapi setelah Sekolah Rakyat ini operasional, dengan dukungan penuh dari Presiden, pada masa-masa yang akan datang, Insyaallah akan orang mulai berebut untuk Sekolah Rakyat,” tuturnya.

    Sekolah Rakyat adalah sekolah gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin yang masuk pada desil 1 dan 2 DTSEN. Gus Ipul menekankan tidak boleh ada titipan dalam rekrutmen siswa Sekolah Rakyat.

    “Tapi untuk itu saya ngajak waspada, bahwa yang bisa sekolah disini tetap adalah mereka-mereka yang di desil satu yang miskin ekstrim dan miskin. Kita harus konsisten disitu. Jangan ada sogok menyogok, jangan ada suap-menyuap, jangan ada titipan-titipan,” jelasnya.

    Di Sekolah Rakyat tidak hanya diajarkan pelajaran akademik, namun juga ada pelatihan keterampilan dan pendidikan karakter termasuk nilai-nilai keagamaan. Gus Ipul memastikan Sekolah Rakyat khususnya di wilayah Madura akan bekerja sama dengan ulama-ulama dan pengasuh pesantren.

    “Kita semua undang untuk ikut mengawal juga pendidikan agamanya,” pungkasnya.

    (anl/ega)