Tag: Saiful Anwar

  • Polisi: Truk Pakan Ternak Tak Kuat Menanjak Lalu Mundur Tabrak Bus Rombongan SMP Asal Bogor – Halaman all

    Polisi: Truk Pakan Ternak Tak Kuat Menanjak Lalu Mundur Tabrak Bus Rombongan SMP Asal Bogor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Kapolres Malang AKBP Putu Kholis membeberkan kecelakaan bus rombongan SMP asal Bogor, Jawa Barat di Tol Pandaan – Malang pada Senin (23/12/2024) sore. Rombongan pelajar asal Bogor ini pun sudah dikonfirmasi oleh Polres Malang ke Polres Bogor.

    Diketahui bus rombongan ini berisi 40 siswa SMP IT Darul Quran Mulia Putri Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. “Alhamdulillah bapak Kapolres Bogor bisa bergerak cepat dan memberikan kepada kami data manifest 40 siswa dari SMP Islam Terpadu Darul Quran,” kata AKBP Putu Kholis.

    Bus rombongan pelajar ini diketahui mengalami tabrakan dengan truk wings box yang mengangkut pakan ternak. Awalnya truk tersebut melaju dari arah Surabaya ke arah Malang. Kemudian di KM 77 Tol Pandaan-Malang truk ini tak kuat menanjak.

    “Ini kontur jalannya menanjak cukup jauh, kemudian juga sedikit menikung ke kiri,” kata Putu Kholis.

    Truk ini kemudian mencoba berhenti di bahu jalan. Ada dugaan rem blong, truk ini kemudian mendadak mundur di jalan menanjak tersebut.

    “Terindikasi bahwa sistem pengereman yang ada mengalami kerusakan, sehingga truk ini mundur tidak terkendali,” katanya.

    Truk ini mundur melesat tidak terkendali di area jalan tol yang menanjak tersebut.

    Di saat yang sama melaju dari arah belakangnya, yaitu bus Tirto Agung yang membawa rombongan pelajar SMP asal Bogor, Jawa Barat.

    Kemudian tabrakan pun tak terhindarkan karena bus juga dalam posisi melaju kencang.

    “Pada saat laju tidak terkendali ini dari arah Surabaya berpapasan dengan bus yang melaju dengan kecepatan cukup tinggi,” ujarnya.

    Sementara ini, kata dia, Polres Malang masih mendalami penyebab pasti kecelakaan ini termasuk memastikan apakah ada unsur kelebihan muatan atau tidak dari truk penyebab kecelakaan.

    Akibat kecelakaan ini, empat orang sementara ini dilaporkan meninggal dunia.

    “Korban jiwa sesaat setelah kecelakaan kami identifikasi ada 1 korban, namun bertambah, korban tewas 4 orang,” ujar Putu Kholis.

    Kendaraan yang terlibat kecelakaan maupun para korban, kata dia kini sudah dievakuasi.

    Untuk para korban dievakuasi ke beberapa rumah sakit.

    “Untuk korban meninggal dunia kita bawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang,” kata Putu.

    Untuk posko informasi, kata dia, sementara ini dipusatkan di Pos Pelayanan Polres Malang di exit tol Singosari.

  • Polisi: Truk Pakan Ternak Tak Kuat Menanjak Lalu Mundur Tabrak Bus Rombongan SMP Asal Bogor – Halaman all

    Kecelakaan Maut Tol Pandaan-Malang, Bus Tirto Agung Antar Santri ke Kampung Inggris Pare – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Kecelakaan maut antara bus pariwisata dan truk tronton wingbox pengangkut pakan ternak di gerbang tol Lawang di kilometer 77 ruas tol Pandaan-Malang, Senin sore, 23 Desember 2024 benar-benar memilukan.

    Kecelakaan ini menyebabkan 4 orang tewas termasuk sopir bus dan sejumlah penumpang, rombongan wisata siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Quran Mulia Putri, Bogor.

    Berdasar penelusuran Tribunnews, bus pariwisata PO Tirto Agung yang nahas tersebut sedang membawa rombongan hendak menuju Kampung Inggris di Pare, Kediri.

    Para siswa dengan didampingi para guru sedang menikmati libur semester.

    Pihak SDIT dalam kejadian tersebut sedang menyelenggarakan kegiatan program belajar Bahasa Inggris ke Kampung Inggris Pare.

    Ambulans mengevakuasi para korban insiden kecelakaan maut bus pariwisata PO Tirto Agung vs truk Fuso Super Great tronton wingbox pengangkut pakan di Kilometer 77+200 A arah Malang ruas Tol Pandaan-Malang, Senin sore, 23 Desembwe 2024.

    Kegiatan ini diikuti para santri yang berminat mengikuti program ini. Rombongan tersebut hanya terdiri dari satu bus.

    Pengemudi dan Kenek Bus Meninggal di Tempat

    Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, bus tidak bisa menghindar dan menghantam bagian belakang dan samping truk tronton wingbox di depannya yang tidak kuat menanjak dan tiba-tiba mundur dan melintang di tengah jalan.

    Dahsyatnya benturan menyebabkan empat korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Mereka terdiri dari merupakan pengemudi bus, asisten pengemudi bus, dan dua penumpang perempuan.

    Keempatnya telah dievakuasi ke RS Saiful Anwar Malang.

    Sementara korban luka – luka, dievakuasi ke IGD rumah sakit terdekat di sekitar Kota Malang dan Lawang.

    Saat kejadian, bus bermerek Hino dengan bodi Jetbus 3 tersebut mengangkut 47 penumpang dan sedang dalam perjalanan dari berwisata di Gunung Bromo hendak menuju ke Kediri melaui Batu dan Kandangan.

    Bus hendak menuju ke Kampung Inggris di Kecamatan Pare, Kediri.

    Hingga saat ini Polres Malang terus melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan memintai keterangan sopir truk tronton wingbox merek Fuso Super Great. 

    Menurut hasil penyelidikan sementara polisi awak truk lalau memasang pengamanan saat truk terparkir di badan jalan dan membuat truk lepas kendali dan mundur tanpa bisa dihentikan lagi. 

    Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang Netty Renova membenarkan adanya insiden kecelakaan di Kilometer 77+200 A arah Malang Jalan Tol Pandaan-Malang ini.

    “Insiden ini terjadi pada pukul 15.40 WIB,” kata dia. 

    Hingga petang tadi, evakuasi bangkai bus PO Tirto Agung dan truk tronton wingbox dari lokasi kecelakaan telah selesai dilakukan oleh polisi bersama petugas Jasa Marga dengan mengerahkan truk derek Fuso Fighter milik Jasa Marga.

    Arus lalu-lintas juga sudah kembali dibuka oleh polisi.

     

  • Kecelakaan di Tol Malang, Berawal dari Truk Mundur Tak Terkendali
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Desember 2024

    Kecelakaan di Tol Malang, Berawal dari Truk Mundur Tak Terkendali Regional 23 Desember 2024

    Kecelakaan di Tol Malang, Berawal dari Truk Mundur Tak Terkendali
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com-
    Sebuah truk tronton bermuatan pakan ternak dengan nomor polisi S 9126 UU dan bus S 7607 UW mengalami kecelakaan hebat di ruas Tol Malang-Pandaan KM 77. Akibat kejadian itu, empat orang tewas, termasuk sopir dan kernet bus.
    Bus Tirto Agung membawa rombongan 40 pelajar SMP Islam Terpadu dari Gunung Putri, Bogor. Truk tersebut diketahui berhenti di bahu jalan karena tidak kuat menanjak.
    Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menjelaskan bahwa sopir truk sempat mengganjal kendaraan agar tidak bergerak, tetapi ganjalan tersebut tidak cukup kuat. Akibatnya, truk mundur secara tidak terkendali.
    “Truk meluncur mundur, dan bus Tirto Agung yang melaju di belakangnya dengan kecepatan tinggi tidak dapat menghindar. Kecelakaan tak terelakkan, bus terguling dan melintang di tengah jalan,” ujar Putu, Senin (23/12/2024).
    Proses evakuasi awal menemukan satu korban meninggal dunia.
    Namun setelah dilakukan penyelamatan lanjutan, jumlah korban tewas bertambah menjadi empat orang. Mereka terdiri dari sopir, kernet, dan dua penumpang bus.
    Korban meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar, Kota Malang.
    Sementara korban luka-luka dilarikan ke RSUD Lawang, RS Saiful Anwar, dan fasilitas kesehatan lainnya.
    Hingga saat ini, identifikasi beberapa korban tewas masih dilakukan melalui metode sidik jari dan koordinasi dengan pihak terkait.
    “Fokus kami adalah menyelamatkan korban luka-luka dan mengevakuasi yang masih terjebak. Penyelidikan akan dilanjutkan untuk memastikan penyebab kecelakaan,” kata Putu.
    Polisi dan petugas gabungan masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Lalu lintas di lokasi kecelakaan saat ini dilaporkan ramai lancar.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut Bus Rombongan Sekolah dan Truk di Tol Pandaan-Malang, 4 Korban Tewas?

    BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut Bus Rombongan Sekolah dan Truk di Tol Pandaan-Malang, 4 Korban Tewas?

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Insiden kecelakaan maut terjadi di ruas jalan tol Pandaan-Malang pada Senin (23/12/2024) sore.

    Dalam laka tersebut, melibatkan dua kendaraan sekaligus yaitu truk serta bus yang membawa rombongan pelajar SMP dari Bogor.

    Dari informasi sementara yang didapat TribunJatim.com, ada 4 korban tewas dalam peristiwa itu. Rata-rata korban tewas karena terjepit bodi kendaraan.

    Sedangkan korban luka-luka, seluruhnya telah dievakuasi dan informasinya dibawa ke IGD RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

    Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang, Netty Renova membenarkan hal tersebut.

    “Telah terjadi insiden kecelakaan di KM 77+200 A arah Malang pada jalan tol Pandaan-Malang. Kejadiannya terjadi pada hari ini, sekitar pukul 15.40 WIB,” jelasnya, Senin (23/12/2024).

    Dirinya menjelaskan, bahwa petugas telah mendatangi lokasi dan masih dilakukan aksi cepat penanganan.

    “Insiden kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan, yaitu truk dan bus. Sampai dengan saat ini, masih dalam penanganan oleh petugas,” tambahnya.

    Proses evakuasi korban kecelakaan bus rombongan sekolah serta truk yang terjadi di ruas jalan tol Pandaan – Malang, Senin (23/12/2024) sore. (tribunjatim.com/Kukuh Kurniawan)

    Akibat kecelakaan tersebut, arus kendaraan di lokasi menjadi terganggu. Sehingga, pihak Jasa Marga memberikan imbauan kepada pengguna jalan.

    “Bagi pengguna jalan, kami imbau untuk dapat mengambil jalur keluar melalui gerbang Tol Purwodadi. Untuk selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan, dengan masuk kembali ke jalan tol mengambil akses masuk lewat gerbang Tol Lawang,” jelasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau kepada pengguna jalan untuk tetap selalu waspada dan berhati-hati.

    “Kami menggimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati. Pastikan kondisi kendarana laik jalan, dan apabila lelah dapat beristirahat di lokaso Rest Area yang telah disediakan,” terangnya.

    Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Imet Chaerudin juga membenarkan adanya insiden tersebut. Dan saat ini, pihaknya telah datang ke lokasi kecelakaan.

    “Iya, ini masih di TKP kecelakaan,” pungkasnya

  • Beri Ponsel ke Ibu saat Mengemudi Brio, Mobil ini Malah Tabrak Lansia Pengendara Motor Hingga Tewas

    Beri Ponsel ke Ibu saat Mengemudi Brio, Mobil ini Malah Tabrak Lansia Pengendara Motor Hingga Tewas

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib lansia tewas setelah terlibat kecelakaan di Lampung, Jumat (20/12/2024).

    Lansia itu merupakan  seorang pria bernama Bawon (74).

    Kini kasus tersebut diselidiki oleh Polresta Bandar Lampung.

    Diduga, penyebab kecelakaan itu karena kurangnya konsentrasi dari pengemudi.

    Pengemudi pengendara mobil Honda Brio warna merah nopol BE 1702 AAQ itu berinisial REP (31) warga Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung.

    Ketika itu REP mengobrol dengan ibunya dan memberikan handphone (hp) kepada orang tuanya hingga terjadilah kecelakaan di Jalan Sultan Agung atau seberang Transmart Lampung. 

    Hal itu diungkapkan Kanit Laka Lantas Polresta Bandar Lampung Ipda Gunawan yang mengatakan kasus tersebut masih menyelidikan. 

    “Dari hasil penyelesaian bahwa sopir Honda Brio merah kurang konsentrasi dalam berkendara,” kata Kanit Laka Lantas Satlantas Polresta Bandar Lampung, Ipda Gunawan, Sabtu (21/12/2024). 

    Ia menambahkan pengendara mobil Honda Brio sedang mengobrol dan beri hp ke ibunya dan tidak perhatikan ada sepeda motor melaju di depannya.

    “Sopir REP ini ngasih Hp ke ibunya, tahu-tahu tidak melihat ada motor di depannya dan tertabrak. Air bag ke luar menutupi pandangan, berhentinya kendaraan karena nabrak mobil Toyota Avanza hitam,” kata Ipda Gunawan. 

    Ia mengatakan, pihaknya masih memintai keterangan lainnya dari saksi maupun petunjuk lainnya.

    Selanjutnya jika jika sudah cukup alat bukti, maka kasus naik penyidikan dan baru penetapan tersangka.

    “Polisi menduga bahwa pengemudi mobil lalai dalam berkendara hingga menyebabkan korban jiwa,” kata Ipda Gunawan.

    Korban Lansia Cari Sayur untuk Istri Sakit

    Pria lanjut usia (lansia) Bawon (74) warga Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung meninggal dalam kecelakaan di seberang Transmart Lampung.

    Kecelakaan yang terjadi sebelum jalan flyover Sultan Agung-Ryacudu, Bandar Lampung tersebut melibatkan sepeda motor korban Honda Supra warna hitam nopol BE 6454 YP dengan mobil Honda Brio warna merah BE 1702 AAQ.

    Polresta Bandar Lampung menyebut peristiwa tersebut merupakan kecelakaan beruntun melibatkan dua mobil dan satu sepeda motor yang jalan searah.  

    Korban meninggal setelah terseret 9 meter usai ditabrak mobil Honda Brio dan terhenti setelah tabrak mobil Toyota Avanza di depannya.

    Anak korban, Juwandi (48) mengatakan, bapaknya itu mencari sayur untuk makan ibunya yang sedang terbaring sakit di rumah. 

    “Benar yang meninggal dunia karena laka lantas ini bapak saya, kata ibu saya bapak mau beli sayur di daerah Gunung Sulah dan ditunggu-tunggu tidak pulang,” kata, Juwandi, anak korban saat diwawancarai Tribun Lampung di lokasi kejadian, Jumat (20/12/2024). 

    Ia mengatakan, bapak biasa sering membeli sayur untuk ibu makan.

    “Tadi pas saya di rumah dikabarin beli oleh pihak kelurahan kalau yang meninggal itu ayah saya dan saya langsung ke lokasi kejadian,” kata Juwandi. 

    Bapak merupakan sosok yang mengayomi keluarga, orangnya nurut dan bermasyarakat.

    “Bapak rajin salatnya terutama salat Subuh bapak sering kasih tausiyah di masjid dekat rumah,” kata Juwandi. 

    Ia mengatakan, bapaknya merupakan pensiunan dari PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kalau sekarang PT KAI (Kereta Api Indonesia). 

    Kanit Laka Lantas Polresta Bandar Lampung Ipda Gunawan mewakili Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung, Kompol Ridho Rafika mengatakan, korban pengendara motor meninggal di tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Sultan Agung atau seberang  Transmart Lampung. 

    Korban berjalan beriringan dengan mobil Honda Brio warna merah nopol BE 1702 AAQ yang dikendarai REP (31) warga Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung. 

    Kemudian Toyota Avanza warna hitam nopol BE 1539 AMS yang dikendarainya WH warga Keluarga Gedung Meneng, Kacamata Rajabasa, Kota Bandar Lampung. 

    Ketiga kendaraan ini melaju dari arah yang sama dari Mall Boemi Kedaton (MBK) hendak menuju ke arah Jalan Sukarno Hatta atau seberang Transmart Lampung atau sebelum Flyover Sultan Agung-Ryacudu.

    Kemudian saat melintas di depan RS Mata LAC ( Lampung Eye Center) Kelurahan Way Halim, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung.  

    Korban ini mengendarai motornya tepat di belakang mobil Avanza hitam, namun secara tiba-tiba diseruduk atau ditabrak pengendara mobil Brio merah.

    “Kemudian Supra tersebut terhenti setelah menabrak Toyota Avanza hitam, hingga terjadilah kecelakaan beruntun tersebut,” kata Ipda Gunawan.

    Korban mengalami luka-luka dan meninggal dunia di tempat dan selanjutnya dibawa ke RSUD Abdul Moeloek.

    Sementara itu, kasus kecelakaan lainnya juga pernah terjadi di Kota Malang.

    Hari apes tidak ada di kalender. Begitulah gambaran nasib yang dialami M. Safi’i (33), warga Jalan Peltu Sujono Kecamatan Sukun Kota Malang.

    Pasalnya, ia harus menjalani perawatan di IGD RS Saiful Anwar (RSSA) Malang usai diseruduk mobil.

    Padahal saat itu, ia berada di pinggir jalan dan sedang duduk di atas sepeda motor.

    Diketahui, kejadian laka lantas itu terjadi di Jalan Kyai Tamin Kecamatan Klojen Kota Malang pada Minggu (22/12/2024) siang.

    Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota Iptu M. Isrofi menuturkan, bahwa kecelakaan bermula dari mobil Suzuki Grand Vitara nopol L-1789-ZH melaju dari arah timur ke barat.

    Mobil itu dikemudikan oleh Huri (55), warga Jalam Bandulan Kecamatan Sukun.

    “Ketika itu, korban dan beberapa warga sekitar melihat mobil tersebut mendadak berjalan oleng. Karena laju mobil yang cepat, korban yang sedang duduk di motornya yaitu Yamaha Mio N-6571-AAH tak bisa menghindar,” ujarnya kepada TribunJatim.com.

    Tabrakan keras pun tak terhindarkan. Mobil Suzuki Grand Vitara itu pun menghantan korban berikut motornya dan seketika berhenti.

    Korban yang mengalami benturan cukup keras, sempat tak bisa bergerak sama sekali. Diketahui, korban mengalami luka pada bagian dada.

    “Warga sekitar segera melaporkan kejadian itu ke kami. Kami bersama tim medis, segera mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi,” tambahnya.

    Sementara itu, pengemudi mobil bernama Huri segera diamankan berikut dengan kendaraannya dan dilakukan pemeriksaan.

    “Dari hasil pemeriksaan kepada pengemudi mobil, ternyata ia mengantuk. Jadi, ia sempat tertidur atau biasa dikenal dengan nama microsleep saat berkemudi, sehingga mobilnya oleng ke arah kiri,” ungkapnya.

    Selanjutnya, kedua kendaraan yang terlibat laka lantas diamankan  di Kantor Unit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota.

    “Atas kejadian ini, kami masih mendalami sambil juga memantau kondisi terkini dari korban,” pungkasnya. 

  • Sriyanto Ogah Mundur dari Jabatan Kades Usai Kepergok Berduaan di Rumah Janda Cantik – Halaman all

    Sriyanto Ogah Mundur dari Jabatan Kades Usai Kepergok Berduaan di Rumah Janda Cantik – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribun Solo, Tri Widodo

    TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI – Ratusan warga di Desa Watugede, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah kembali menggelar aksi unjuk rasa. Aksi tersebut dilakukan karena sudah hampir dua minggu kasus Kepala Desa Watugede yang kepergok berduaan dengan janda cantik belum tuntas.

    Dalam aksi unjuk rasa tersebut ratusan warga meminta Sriyanto mundur dari jabatannya sebagai kepala desa Watugede. Merespon hal tersebut Sriyanto ogah mundur.

    “Mohon ijin saya tetap mau melanjutkan sisa pekerjaan yang kurang lebih 2 tahun ini tak selesaikan,” katanya di depan Kantor Desa Watugede, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis(19/12/2024).

    Alasan Sriyanto ogah mundur lantaran masih ingin berkontribusi membangun desa yang dipimpinnya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. “Mudah-mudahan niat saya untuk memperbaiki desa Watugede, saya berusaha untuk memperbaiki semua,” jelasnya.

    Sedangkan tuntutan untuk meminta maaf, Sriyanto akan memenuhinya. Dia akan meminta maaf kepada masyarakat langsung.

    “Saya akan siapkan dengan segera soal itu,” ujarnya.

    Sebelumnya, kepergok sedang berada di rumah seorang janda cantik, seorang Kepala Desa(Kades) Watugede di Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah digerebek warga pada Jumat(6/12/2024) malam. Usai dipergoki kades tersebut dinkahkan dengan janda cantik di hadapan warga.

    Setelah sepekan lebih kasus tersebut muncul kini beredar kabar bahwa janda cantik yang kepergok dengan Kepala Desa bernama Sriyanto tersebut ternyata masih berstatus istri orang.

    Secara hukum, perempuan tersebut masih memiliki suami, sanksi yang akan diberikan juga lebih berat ketimbang di rumah perempuan lajang.

    “Ya nanti akan kita periksa semua. Itu sebagai bahan dalam menjatuhkan sanksi. Jika perempuan itu statusnya masih seorang istri akan mempengaruhi sanksi yang akan dijatuhkan,” kata Pelaksana Tugas Harian (Plh) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Purwanto.

    Pihaknya akan melakukan klarifikasi kepada kades Sriyanto, dan saksi-saksi termasuk perempuan yang kemudian dinikahkan tersebut.  Klarifikasi itu juga untuk mengetahui status perempuan tersebut.

    “Kita sudah koordinasi dengan inspektorat untuk memeriksa masalah tersebut,” kata Purwanto.

    Sebelumnya Kepala KUA Cepogo, Saiful Anwar, menjelaskan pernikahan Sriyanto dengan janda tidak sah secara agama dan negara lantaran saksi yang dihadirkan masih di bawah umur.

    “Nikah kalau nggak ada saksinya ya tidak sah secara Islam,” ujarnya.

    Menurutnya, banyak pernikahan siri yang tidak sah karena kedua mempelai tidak memenuhi rukun serta syarat nikah.

    Sementara itu, Sriyanto menyatakan pernikahan siri dengan janda cantik dilakukan sebulan lalu tanpa sepengetahuan istri.

    “Nggak benar itu . Itu istri saya (janda). Sudah saya nikah siri. Yang menikahkan juga bapaknya (si janda),” katanya.

  • Adian Heran Kirana Kotama Tak Seheboh Harun Masiku: Kenapa Enggak Diributin?

    Adian Heran Kirana Kotama Tak Seheboh Harun Masiku: Kenapa Enggak Diributin?

    loading…

    Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu heran masalah buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kirana Kotama tak seheboh Harun Masiku. Foto/iNews

    JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu heran masalah buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kirana Kotama tak seheboh Harun Masiku. Dia mengaku heran mengapa Kirana tidak mendapatkan perhatian yang sama seperti kasus Harun Masiku.

    Hal ini diungkapkan Adian dalam program iNews Rakyat Bersuara bertajuk ‘Kasus Keramat Harun Masiku, Siapa Yang Dituju?’, Selasa (17/12/2024). Adian menyampaikan bahwa Harun Masiku bukanlah buronan terlama di KPK. Dia menyebut, ada Kirana Kotama yang sudah menjadi buronan sejak 2017.

    “Buronnya lebih lama 2017 toh, lama sekali, Harun Masiku 2020, tiga tahun lebih lama dari Harun Masiku. Kenapa nggak diributin? Kenapa? Apakah karena Harun Masiku itu dari PDI-Perjuangan? Kalau begitu, targetnya siapa? Harun Masikunya atau PDI Perjuangan-nya?” kata Adian.

    Dia lantas mempertanyakan, mengapa tidak ada tokoh yang justru melakukan sayembara serupa seperti yang ditujukan kepada masyarakat bagi yang mampu menemukan Harun Masiku.

    “Tidak ada sayembara handphone, tidak ada sayembara Rp8 miliar, tidak ada sayembara lain. Kenapa? Apakah karena Kirana Kotama bukan anggota partai? Kan itu harus kita jelaskan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, Kirana Kotama merupakan tersangka kasus dugaan korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait penunjukan Ashanti Sales Inc sebagai agen eksklusif PT PAL Indonesia (Persero) dalam Pengadaan Kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) untuk Pemerintah Filipina Tahun 2014-2017.

    Kirana sebagai pemilik PT Perusa Sejati menjadi perantara suap yang melibatkan Direksi PT PAL Indonesia, yakni Kepala Divisi Perbendaharaan Arif Cahyana, Direktur Utama M. Firmansyah Arifin, serta Direktur Desain dan Teknologi merangkap Direktur Keuangan Saiful Anwar. Kirana masuk ke dalam DPO KPK sejak 15 Juni 2017.

    (rca)

  • Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sebut Jokowi Banyak Omong Kosong

    Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sebut Jokowi Banyak Omong Kosong

    ERA.id – Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa pada 2022 masih menyisakan luka bagi keluarga korban. Hingga kini, mereka terus menagih janji pemerintah untuk menuntaskan kasus tersebut dan memberikan keadilan.

    Rini Hanifah, ibunda Agusriansyah Tole, salah satu korban tewas dalam tragedi tersebut mengaku kecewa ke Presiden Jokowi yang cuma bisa ngomong belaka.

    “Waktu itu di Rumah Sakit Saiful Anwar, bapak Jokowi bilang akan menuntaskan tragedi Kanjuruhan. Tapi sampai sekarang, mana buktinya?” kata Rini, usai menghadiri sidang permohonan restitusi di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (10/12/2024).

    Menurut Rini, janji tersebut terasa seperti usaha untuk meredam emosi keluarga korban tanpa tindakan nyata.

    “Mungkin itu cuma omong-kosong supaya keluarga korban tenang. Ini nyawa, bukan hewan. Anak-anak kami pergi ke stadion untuk mencari hiburan, tapi malah kehilangan nyawa. Sebagai presiden, seharusnya dia mendukung kami, tapi nyatanya tidak,” ujarnya dengan nada emosional.

    Rini bahkan mengungkapkan bahwa dirinya tidak lagi menganggap Jokowi sebagai pemimpin yang bisa diandalkan. “Gak bisa dianggap sebagai presiden Jokowi itu. Dia cuma janji-janji saja ke keluarga korban, bohong,” tegasnya.

    Kini, Rini menaruh harapan besar kepada Presiden Prabowo Subianto, yang baru menjabat. Ia berharap Prabowo mampu memberikan keadilan yang selama ini diabaikan.

    “Mungkin setelah pergantian presiden ini, saya mohon kepada bapak Prabowo untuk mengawal tragedi Kanjuruhan. Saya ingin beliau berpihak kepada keluarga korban, tidak seperti presiden sebelumnya,” tutur Rini.

    Ia berharap Prabowo benar-benar mewujudkan keadilan bagi para korban dan tidak mengulangi kesalahan yang menurutnya dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.

    “Jangan seperti Jokowi yang hanya janji-janji. Kami butuh tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata,” pungkasnya.

    Keluarga korban terus menyuarakan keadilan melalui berbagai jalur, termasuk sidang restitusi yang tengah berjalan.

    Sebanyak 73 keluarga korban telah mengajukan gugatan ganti rugi dengan nilai total Rp17,5 miliar, namun upaya ini masih jauh dari apa yang mereka harapkan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan hukum atas tragedi tersebut.

  • Parkir Motor di Bawah Pohon Datangi Rumah Janda, Aksi Kades di Boyolali yang Buat Warga Curiga – Halaman all

    Parkir Motor di Bawah Pohon Datangi Rumah Janda, Aksi Kades di Boyolali yang Buat Warga Curiga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ada hal yang membuat warga curiga dengan aksi seorang kepala desa (kades) di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, berinisial SR.

    Aksinya mendatangi rumah seorang janda berbuntut panjang.

    Keduanya digrebek warga saat berduaan pada Jumat (6/12/2024) lalu.

    SR mendatangi rumah janda menggunakan sepeda motor yang diparkir di bawah pohon.

    Sepeda motor itu diparkiran di bawah pohon yang tak mudah terlihat orang.

    Janda satu anak tersebut merupakan warga desa setempat.

    Saat digrebek, SR mengaku sudah menikahi janda secara siri dan pernikahan tersebut dihadiri ayah janda sebagai wali nikah.

    Selain itu, anak kandung janda yang masih di bawah umur menjadi saksi pernikahan siri.

    Namun, pernikahan siri yang digelar sebulan lalu tanpa sepengetahuan istri SR atau bu kades.

    Warga menganggap pernikahan siri SR dengan janda tidak sah.

    Mereka meminta pernikahan siri SR dengan janda diulang di hadapan warga dan istri SR.

    Salah satu warga yang enggan disebut namanya menjelaskan warga curiga dengan sepeda motor SR yang terparkir di rumah janda anak satu.

    Warga kemudian mencari keberadaan SR di rumah hingga tempat nongkrongnya, tetapi tidak ditemukan.

    Perzinahan terungkap setelah SR keluar dari rumah janda dan langsung digerebek warga.

    “Itu ketahuan motornya itu sekitar jam 9 malam. Terus jam 11 malam si janda membuka pintu dan pak kades keluar,” ucapnya, Jumat, dikutip dari TribunSolo.com.

    SR dan janda diinterogasi warga yang geram akan tindakan asusila keduanya.

    SR membantah melakukan perzinahan dan mengaku telah menikah siri dengan janda tersebut.

    Ayah janda membenarkan telah terjadi pernikahan siri.

    “Terus kita tanya saksinya siapa, buktinya apa to, Mas. Nah, bapaknya itu bilang saksinya hanya anaknya sendiri (anak si janda)” tuturnya.

    Warga menganggap pernikahan siri tidak sah karena hanya disaksikan anak di bawah umur.

    Mereka meminta SR menikah kembali dengan persetujuan istri pertamanya.

    “Kami lakukan demi menjaga kondusifitas keamanan lingkungan. Kami menyayangkan perbuatan Kades.”

    “Sebagai seorang Kades seharusnya bisa mengayomi warganya, bukan malah seperti itu malam-malam main ke rumah seorang janda, sesuai adat istiadat yang berlaku disini itu sangatlah tidak pantas,” bebernya.

    Kepala KUA Cepogo Boyolali, Saiful Anwar, menjelaskan pernikahan siri merupakan pernikahan yang tidak dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA).

    Jika pernikahan siri memenuhi rukun dan syarat menikah dinyatakan sah secara agama, namun tidak sah secara negara.

    Namun, pada pernikahan siri kades SR dengan janda, saksi nikah hanya satu dan masih di bawah umur.

    Menurut Saiful, pernikahan siri kades SR tidak sah dan harus diulang.

    “Nikah kalau ga ada saksinya ya tidak sah secara Islam.”

    “Kajian ilmiah dari salah satu penghulu di Blora. 80 persen nikah siri tidak sah karena tidak terpenuhi syarat dan rukunnya,” tandasnya. (*)

  • Fakta Pernikahan Siri Kades di Boyolali dengan Janda, Tanpa Izin Istri dan Terbongkar saat Digerebek – Halaman all

    Fakta Pernikahan Siri Kades di Boyolali dengan Janda, Tanpa Izin Istri dan Terbongkar saat Digerebek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang kepala desa (kades) di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, berinisial SR digerebek warga saat keluar dari rumah janda pada Jumat (6/12/2024) lalu.

    SR yang telah memiliki istri mengaku menikahi janda secara siri sebulan lalu.

    Pernikahan siri tersebut dihadiri ayah janda sebagai wali nikah serta anak tunggal janda sebagai saksi.

    Lantaran anak janda masih di bawah umur, warga meminta pernikahan siri diulang karena dianggap tidak sah.

    Selain itu, warga meminta istri SR dihadirkan dalam pernikahan siri tersebut.

    Pernikahan siri SR dengan janda diulang dengan disaksikan para warga.

    Sebelumnya, SR membantah melakukan perzinahan dengan janda karena keduanya telah menikah secara siri.

    Janda tersebut merupakan warga desa setempat yang memiliki seorang anak.

    “Ga bener itu . Itu istri saya (janda). Sudah saya nikah siri. Yang menikahkan juga bapaknya (si janda),” beber SR.

    Kepala KUA Cepogo Boyolali, Saiful Anwar, menjelaskan pernikahan siri merupakan pernikahan yang tidak dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA).

    Jika pernikahan siri memenuhi rukun dan syarat menikah dinyatakan sah secara agama, namun tidak sah secara negara.

    Namun, pada pernikahan siri kades SR dengan janda, saksi nikah hanya satu dan masih di bawah umur.

    Menurut Saiful, pernikahan siri kades SR tidak sah dan harus diulang.

    “Nikah kalau ga ada saksinya ya tidak sah secara Islam.” 

    “Kajian ilmiah dari salah satu penghulu di Blora. 80 persen nikah siri tidak sah karena tidak terpenuhi syarat dan rukunnya,” tandasnya.

    Detik-detik Kades Digerebek

    Salah satu warga yang enggan disebut namanya menjelaskan warga curiga dengan sepeda motor SR yang terparkir di rumah janda anak satu.

    Warga kemudian mencari keberadaan SR di rumah hingga tempat nongkrongnya, tetapi tidak ditemukan.

    Perzinahan terungkap setelah SR keluar dari rumah janda dan langsung digerebek warga.

    “Itu ketahuan motornya itu sekitar jam 9 malam. Terus jam 11 malam si janda membuka pintu dan pak kades keluar,” ucapnya, Jumat, dikutip dari TribunSolo.com.

    SR dan janda diinterogasi warga yang geram akan tindakan asusila keduanya.

    SR membantah melakukan perzinahan dan mengaku telah menikah siri dengan janda tersebut.

    Ayah janda membenarkan telah terjadi pernikahan siri.

    “Terus kita tanya saksinya siapa, buktinya apa to, Mas. Nah, bapaknya itu bilang saksinya hanya anaknya sendiri (anak si janda)” tuturnya.

    Warga menganggap pernikahan siri tidak sah karena hanya disaksikan anak di bawah umur.

    Mereka meminta SR menikah kembali dengan persetujuan istri pertamanya.

    “Kami lakukan demi menjaga kondusifitas keamanan lingkungan. Kami menyayangkan perbuatan Kades.”

    “Sebagai seorang Kades seharusnya bisa mengayomi warganya, bukan malah seperti itu malam-malam main ke rumah seorang janda, sesuai adat istiadat yang berlaku disini itu sangatlah tidak pantas,” bebernya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Saksi Kades di Boyolali Nikah Siri dengan Janda Masih di Bawah Umur, KUA Sebut Harus Sudah Dewasa

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Tri Widodo)