Penyebab Bocah Terjatuh dari Lantai 18 Apartemen di Pondok Aren Tangsel Masih Tanda Tanya
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Polisi masih menyelidiki penyebab seorang bocah perempuan berinisial A (6) tewas setelah terjatuh dari lantai 18 sebuah apartemen di
Pondok Aren
,
Tangerang Selatan
, pada Senin (23/12/2024).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang ditangani Polres Tangerang Selatan (
Tangsel
).
“Ke Polres Tangsel, ya. Sampaikan dari saya,” kata Ade Ary kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2024).
Sementara itu, saat dihubungi terpisah Kapolsek Pondok Aren Kompol Muhibbur menuturkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
“Kami masih dalami, sementara proses lidik,” ujar Muhibbur saat dikonfirmasi.
Peristiwa tragis ini terjadi di apartemen di Jalan Jombang Raya, Parigi, Pondok Aren, pukul 15.55 WIB.
Menurut keterangan Ade Ary, insiden bermula ketika seorang perempuan yang diduga asisten rumah tangga melaporkan kehilangan seorang anak kepada sekuriti apartemen, Saiful Anwar, dan pengelola apartemen, Windani.
“Perempuan diduga pembantu yang bertanya mencari anak hilang. Saksi kemudian membantu mencari keberadaan anak tersebut,” kata Ade Ary, Selasa (24/12/2024).
Setelah pencarian, Saiful menemukan tubuh korban di area rumput dekat Tower B apartemen. Korban ditemukan dalam kondisi telungkup.
Saksi segera menghubungi koordinator sekuriti dan ambulans untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.
“Namun, nyawa korban tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.35 WIB,” ungkap Ade Ary.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban langsung dikafani dan dibawa ke kampung halamannya di Palembang. Hingga saat ini, polisi belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kronologi dan penyebab jatuhnya korban dari lantai 18 apartemen tersebut.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Saiful Anwar
-
/data/photo/2017/07/14/641871851.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penyebab Bocah Terjatuh dari Lantai 18 Apartemen di Pondok Aren Tangsel Masih Tanda Tanya Megapolitan 27 Desember 2024
-
/data/photo/2024/12/24/676a7317e5b21.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bocah Jatuh dari Lantai 18 Apartemen di Tangsel, ART Tidak Sadar
Bocah Jatuh dari Lantai 18 Apartemen di Tangsel, ART Tidak Sadar
Penulis
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Bocah perempuan berinisial A (6) yang tewas terjatuh dari lantai 18 salah satu apartemen di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (23/12/2024) sore, tak disadari oleh Asisten Rumah Tangga (ART).
“Perempuan yang diduga Asisten Rumah Tangga bertanya dan mencari anak yang hilang,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, kepada
Kompas.com
, Selasa (24/12/2024).
ART tersebut kemudian bertemu dengan seorang sekuriti bernama Saiful Anwar dan pengelola apartemen, Windani. Mereka bersama-sama mencari keberadaan korban.
Setelah melakukan pencarian, korban ditemukan di area rumput dekat apartemen Tower B dalam keadaan telungkup.
Saiful dan Windani segera menghubungi ambulans untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.
“Namun, nyawa korban tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.35 WIB,” ungkap Ade Ary.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Palembang untuk dimakamkan.
Hingga saat ini, pihak kepolisian terus mendalami kasus ini untuk mengetahui detail kejadian dan memastikan penyebab pasti terjatuhnya korban.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polres Malang Investigasi Kecelakaan Tragis di Tol Malang-Pandaan
Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Malang terus menyelidiki kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Tol Malang-Pandaan, tepatnya di kilometer 77+200, Lawang, Kabupaten Malang. Insiden yang melibatkan 52 orang ini mengakibatkan empat korban meninggal dunia dan 48 lainnya mengalami luka-luka. Penyelidikan dilakukan dengan menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim pada Selasa (24/12/2024).
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, mengungkapkan bahwa seluruh korban meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.
“Dua korban di antaranya adalah sopir truk dan kernet asal Jawa Timur, yang jenazahnya sudah diambil oleh pihak keluarga,” ujar Kholis dalam konferensi pers.
Kepolisian bersama tim Dirlantas Polda Jatim, Polres Malang, dan Jasa Raharja telah mencocokkan data korban sejak semalam. Beberapa korban luka yang membutuhkan perawatan intensif saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar, termasuk yang memerlukan tindakan medis seperti pemasangan pen dan operasi.
“Kami memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan terbaik,” tambah Kholis.
Untuk membantu keluarga korban dari luar kota, Polres Malang mendirikan Crisis Center di pos pelayanan Exit Tol Singosari. Keluarga korban dapat menghubungi pos ini untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi kerabat mereka.
Polisi telah mengumpulkan bukti di lokasi kejadian dengan bantuan alat Tracking Accident Analysis. Selain itu, tim Unit Gakkum Polres Malang mulai mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan pihak terkait.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kedua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan dengan melibatkan Dinas Perhubungan dan teknisi kendaraan Mitsubishi.
Kapolres Malang menjelaskan, sopir truk yang selamat mengalami luka di lengan kiri dan lebam di pelipis. Namun, penyelidikan lebih lanjut terhadap sopir dan faktor penyebab kecelakaan masih berlangsung.
“Setelah seluruh bukti terkumpul, kami akan menggelar perkara untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dan pasal yang akan dikenakan,” jelas Kholis.
Kapolres menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk memberikan keadilan bagi seluruh korban. Langkah-langkah sigap yang dilakukan mencerminkan keseriusan aparat dalam menangani kecelakaan ini.
Pihak keluarga korban diimbau untuk tetap tenang dan memanfaatkan Crisis Center yang telah disediakan untuk mendapatkan informasi akurat. Penyelidikan diperkirakan memakan waktu beberapa hari ke depan hingga semua bukti dan keterangan lengkap terkumpul. [yog/beq]
-

Fakta Baru Kecelakaan Bus SMP IT Darul Quran di Malang: Korban Tewas hingga Tujuan Perjalanan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kecelakaan tragis menimpa bus rombongan pelajar SMP IT Darul Quran di Tol Pandaan KM 77, Malang, Jawa Timur pada Senin sore, 23 Desember 2024.
Kecelakaan ini telah menimbulkan perhatian publik dan menyentuh hati banyak orang.
Menurut Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15:40 WIB dalam kondisi cuaca yang mendung, namun belum hujan.
Kecelakaan bermula dari sebuah truk wing box yang berhenti di bahu jalan karena tidak kuat menanjak di kilometer tersebut.
Truk itu diganjal dengan balok kayu, namun sayangnya, ganjalan tersebut tidak cukup kuat dan truk pun melaju mundur dengan tidak terkendali.
Di saat bersamaan, bus rombongan siswa yang melaju dari belakang, dengan nama rombongan tercantum “English Intensive Camp Kampung Inggris FEE Center SMP IT Darul Quran Mulia Putri Bogor”, tidak dapat menghindari tabrakan.
Kecepatan bus yang cukup tinggi membuat tabrakan tak terhindarkan, menyebabkan kerusakan parah di bagian depan bus, sementara truk mengalami kerusakan berat di bagian belakang sebelah kiri.
Perwakilan pondok pesantren, Ustadz Abdurrahman, mengungkapkan bahwa ada 40 siswa yang ikut dalam rombongan tersebut.
Mereka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Namun kecelakaan ini juga menyebabkan korban tewas.
Korban jiwa dalam kecelakaan ini adalah sopir bus, kernet, satu pendamping dari lembaga kursus, dan seorang guru dari SMP IT Darul Quran.
Tujuan Study Tour
Para pelajar tersebut berencana untuk memperdalam ilmu Bahasa Inggris di Kampung Inggris, Pare, Kediri.
Ini merupakan program yang mereka ajukan secara sukarela dan difasilitasi oleh pihak sekolah.
“Jadi anak-anak kami ini mengikuti program sukarela. Sifatnya sukarela, tidak diwajibkan, dan pilihan bagi anak-anak,” jelas Ustadz Abdurrahman.
Siswa yang berangkat duduk di kelas 7-9 SMP.
“Kelas SMP ini dari berbagai level,” ujarnya.
Di sisi lain, saat ini, ponpes masih menunggu hasil investigasi pihak kepolisian terkait kronologis pasti insiden ini.
Korban
Mengutip TribunJatim.com, selain empat korban tewas, 45 orang lainnya luka-luka.
Korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSAA) Malang.
Sementara korban luka dibawa ke RSUD Lawang Malang, RS Lawang Medika Malang, RS Prima Husada Malang, dan RS Prima Husada Sukorejo Pasuruan.
Seorang relawan Medis, Naufal Zhorifah mengatakan, sebagian besar korban mengalami patah tulang.
“Ada yang meninggal dunia dan ada yang mengalami luka patah tulang,”
“Jadi, kami memilah korban mana saja yang terlebih dulu dievakuasi tergantung tingkat keparahannya, dan kebetulan korban yang saya bawa ini dirujuk ke RSSA,” bebernya.
Ia menceritakan, beberapa korban ada yang perlu dievakuasi secara hati-hati lantaran kondisinya terjepit bodi kendaraan.
“Tadi, ada korban yang terjepit di dalam bus. Kalau tidak salah, sopir busnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menuturkan empat korban yang tewas tersebut disebabkan karena gegar otak.
“Penyebab tewas, menurut informasi dari dokter, adalah gegar otak,” jelas Putu, Senin (23/12/2024) malam.
Mengutip Kompas.com, dari empat korban meninggal, satu di antaranya berjenis kelamin perempuan.
Empat korban yang tewas tersebut adalah sopir, kernet, dan dua pendamping siswa.



/data/photo/2024/12/24/6769976d05694.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)