Tag: Said Didu

  • Said Didu Sebut Jokowi Hanya Punya Kekuatan Oligarki, Sementara Prabowo dalam Bukunya Ingin Meruntuhkan

    Said Didu Sebut Jokowi Hanya Punya Kekuatan Oligarki, Sementara Prabowo dalam Bukunya Ingin Meruntuhkan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu menyebut Presiden ke-7 Jokowi hanya punya kekuatan oligarki.

    “Jadi saya katakan begini, kekuatan Jokowi itu hanya satu. Oligarki saja,” kata Didu dikutip dari video yang dia unggah di X, Sabtu (29/3/2025).

    Karenanya, ia mengatakan, jika itu bisa dipotong. Maka Jokowi tak punya kekuatan lagi.

    “Kalau ini kita bisa potong, maka dia sudah tidak punya kekuatan apa-apa. Kenapa? Di partainya juga sudah nggak ada,” ujarnya.

    Sementara itu, Didu membeberkan Presiden Prabowo Subianto dalam bukunya Paradoks Indonesia dan Solusinya menegaskan dua hal. Terkait oligarki.

    “Dia menyatakan saya masuk ke politik agar bisa membuat kebijakan untuk mengembalikan kedaulatan rakyat dari oligarki,” imbuhnya.

    Kedua, dalam buku itu ditegaskan agar kedaulatan rakyat dikembalikan dari oligarki.

    “Kedua, agar ekonomi kembali ke rakyat dari penguasaan oligarki,” ucapnya.

    Karenanya, ia menegaskan Prabowo mesti dibantu untuk memotong oligarki itu.

    “Membantu dia untuk melaksanakan yang di bukunya dia itu, Paradoks Indonesia. Kalau dia tidak melakukan, bisa jadi beliaulah paradoksnya,” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Harga Saham BUMN Naik Drastis, Said Didu: setelah Pemerintah Membuang yang Titipan

    Harga Saham BUMN Naik Drastis, Said Didu: setelah Pemerintah Membuang yang Titipan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menilai perombakan struktur di sejumlah BUMN membawa dampak positif.

    BUMN tersebut, yakni BRI dan Bank Mandiri. Didu bilang perombakan struktur tersebut memengaruhi pasar karena orang titipan dibuang.

    “Setelah kemarin Pemerintah/Danantara mengangkat pimpinan BUMN (BRI dan Mandiri) dari profesional dan ‘membuang’ yang titipan-kepercayaan pasar langsung naik,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Kamis (27/3/2025).

    Didu memaparkan sejumlah dampaknya. Pertama harga saham BUMN naik drastis. Yakni hingga 3,8 persen.

    “Harga saham BUMN naik drastis. Harga saham naik 3,8 persen,” papar Didu.

    “Asing beli Rp17,92 triliun. Volume transaksi naik sekitar 3 kali lipat,” tambahnya.

    Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dua perusahaan plat merah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah dilakukan.

    Itu menjadi atensi publik. Terutama karena perubahan mendasar dari RUPS itu.

    “Ada perubahan berarti dari RUPS Bank BRI dan Bank Mandiri oleh Danantara,” kata eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu, dikutip dari unggahannya di X, Rabu (26/3/2025).

    Perubahan dimaksud, kata Didu salah satunya pengurangan komisaris. Mulanya 12 kini hanya separuhnya.

    “Pengurangan Komisaris dari 12 menjadi hanya 6,” ujar Didu.

    Sementara komisaris titipan, baik oleh relawan dan tim sukses dinilai sudah berkurang. Walau tetap ada.

    “Komisaris titipan relawan/Tim Sukses berkurang-masih ada 1 orang di masing-masing BUMN,” terangnya.

  • Harga Saham BUMN Naik Drastis, Said Didu: setelah Pemerintah Membuang yang Titipan

    Said Didu Ungkap Perubahan Besar-besaran di Bank Mandiri dan BRI: Semoga Awal Perbaikan BUMN ke Depan

    Berdasarkan struktur hasil RUPST terbaru, direksi yang berasal dari internal BRI yaitu Agus Noorsanto, Ahmad Solichin dan Viviana Dyah Retno Kumalasari.

    Dominan jajaran direksi yang baru diisi oleh pemain BMRI, terinci Hery Gunardi, Nancy Adistyasari, Saladin Dharma Nugraha Effendi, Alexander Dippo Paris, Farida Thamrin dan Aquarius Rudianto. 

    Sisanya berasal dari bank diluar BRI dan Bank Mandiri. Selain itu, pada jajaran komisaris BBRI yang baru, ada juga orang BMRI, yakni Kartiko Wiryoatmodjo. 

    Untuk Bank Mandiri, ada beberapa kursi direktur yang kosong pasca pengumuman kepengurusan BPI Danantara dan RUPST PT BBRI yakni Direktur Hubungan Kelembagaan, Direktur Compliance, Legal, and Human Capital, dan Direktur Jaringan dan Ritel Banking.

    BPI Danantara telah menunjuk Rohan Hafas dan Agus Dwi Handaya sebagai Managing Director. Mereka sebelumnya adalah Direktur Hubungan Kelembagaan dan Direktur Compliance, Legal, and Human Capital. 

    Ada juga Direktur Jaringan dan Ritel Banking Aquarius Rudianto yang berpindah menjadi direktur di BRI. Periode jabatan Aquarius di Bank Mandiri pun memang akan habis di RUPST kali ini.

    Tak hanya itu, ada dua nama direktur yang memang masa jabatannya juga akan habis seperti Aquarius. Mereka adalah Direktur Keuangan Sigit Prastowo dan Direktur Operation Tono E.B. Supari. Keduanya telah habis masa jabatan untuk satu periode. 

    RUPST telah memberhentikan sejumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris, termasuk Alexandra Askandar, Agus Dwi Handaya, Aquarius Rudianto, Rohan Hafas, dan Sigit Prastowo dari jajaran Direksi.

  • PKS Diam di Tengah Berbagai Polemik, Said Didu: Betul-betul Hilang setelah Diberikan Jatah Seperdua Menteri

    PKS Diam di Tengah Berbagai Polemik, Said Didu: Betul-betul Hilang setelah Diberikan Jatah Seperdua Menteri

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapat sindiran. Salah satunya dari Eks Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu. 

    Dia menyentil PKS yang kini hilang bak ditelan bumi. Setelah sebelumnya gencar menyuarakan kritikan kepada pemerintah. Said Didu menyatakan, PKS diam setelah diberikan jatah seperdua menteri.

    “Betul-betul hilang setelah diberikan jatah 1/2 Menteri,” kata Said Didu dikutip akun X pribadinya, Rabu, (26/3/2025). 

    Unggahan Said Didu ini merespons salah satu postingan pemilik akun X @Tan_Mar3m. Dia juga menyentil PKS. “Baru ngeh PKS ga pernah lagi lewat temlen. Apa sudah tenggelam itu partai,” ujar pemilik akun.

    Diketahui, PKS memiliki satu kursi di Kabinet Merah Putih saat ini yakni Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. 

    Pada Pilpres 2024 lalu, PKS, PKB dan Nasdem bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melawan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD. 

    Sedangkan Prabowo – Gibran diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN PSI, PBB, Garuda, dan Gelora. PRIMA Berkarya PKR Parsindo PKP PA merupakan partai pendukung. 

    Adapun Mahfud diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura kala itu. 

    Belakangan, setelah Prabowo – Gibran menang, NasDem, PKB, PKS, PPP, Perindo dan Buruh Ummat bergabung dengan KIM Plus. 

    Kembali dengan PKS, memang pada era Joko Widodo PKS getol melakukan kritikan. Berbeda dengan saat ini. 

  • Raffi Ahmad Minta Maaf Usai Ditegur MUI, Said Didu: Beginilah kalau Pejabat Bukan dari Keranjang Bersih

    Raffi Ahmad Minta Maaf Usai Ditegur MUI, Said Didu: Beginilah kalau Pejabat Bukan dari Keranjang Bersih

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktivis sekaligus mantan Sekertaris BUMN, Said Didu memberikan sorotan tajam ke Program Ramadhan yang digawangi oleh Raffi Ahmad.

    Sebelumnya, Raffi Ahmad yang membintangi program Kuis Gaspol (Games Asyik Paling Nampol) di SCTV dan Berkah Ramadhan di TransTV terindikasi melakukan pelanggaran.

    Pelanggaran yang diduga dilakukan adalah bentuk kekerasan fisik dan verbal saat tayangan tersebut berlangsung.

    Temuan itu merupakan hasil pemantauan tahap pertama, yaitu 10 hari pertama bulan Ramadhan, yang dilakukan oleh MUI bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

    Karena hal ini, Said Didu melalui cuitan diakun media sosial X pribadinya memberi pernyataan menohok.

    Said Didu menyindir sosok Raffi Ahmad yang disebutnya sebagai pejabat yang bukan berasal dari Keranjang Besi.

    “Beginilah kalau mengangkat pejabat bukan dari keranjang bersih,” tulisnya dikutip Selasa (25/3/2025).

    Ia juga menyebut bahwa Raffi Ahmad yang saat berstatus sebagai pejabat di Pemerintahan Presiden Prabowo juga merupakan titipan dari Jokowi Widodo.

    “Ini lagi pejabat titipan Jokowi,” sindirnya.

    Diketahui, Raffi Ahmad telah menyampaikan permohonan maaf atas dugaan pelanggaran siaran Ramadhan usai ditegur oleh Majelis Ulama Indonesia.

    Raffi Ahmad yang membintangi program Kuis Gaspol (Games Asyik Paling Nampol) di SCTV dan Berkah Ramadhan di TransTV terindikasi melakukan pelanggaran dalam bentuk kekerasan fisik dan verbal saat tayangan tersebut berlangsung.

    Temuan itu merupakan hasil pemantauan tahap pertama, yaitu 10 hari pertama bulan Ramadhan, yang dilakukan oleh MUI bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). 

  • Soal Tim Danantara, Muhammad Said Didu: Sepertinya Mereka bukan Titipan

    Soal Tim Danantara, Muhammad Said Didu: Sepertinya Mereka bukan Titipan

    GELORA.CO – Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu memberikan penilaian terkait orang-orang yang terlibat di tim Danantara. Tokoh yang vokal menentang kebijakan yang merugikan rakyat itu memberikan apresiasi positif.

    Lewat unggahan di akun X pribadinya, @msaid_didu, ia menegaskan bahwa orang-orang yang terpilih dalam tim Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara yang dibentuk untuk mengelola aset negara itu merupakan sosok profesional.

    “Setelah membaca Tim Danantara (Penasehat dan Managing Director), kesimpulan sementara saya : mereka professional dan sepertinya bukan titipan,” tulis Said Didu.

    Tokoh asal Sulawesi Selatan itu pun menyebut ini bisa menjadi permulaan yang bagus bagi Danantara. “Langkah awal yang bagus,” kata Said Didu.

    Ia pun berharap model perekrutan seperti ini dipertahankan. Said Didu mengatakan, semoga Danantara menggunakan kriteria dan mekanisme yang sama dalam seleksi pengangkatan Komisaris dan Direksi BUMN.

    Unggahan Said Didu mendapat banyak komentar. Sebagian sependapat dengan penilaiannya.

    “Ini yang diperlukan dari Seseorang yang sangat Profesional, Paham Luar dalam pemerintahan dan kondisi Saat ini. Yang diperlukan Pak @prabowo adalah Dukungan dari semua kalangan dengan segala kelebihan & kelemahan beliau, ya Kan?” kata Hasanudin dengan akun X bernama @hasanudinsajid.

  • Empat BUMN Karya yang Garap Mega Proyek Jokowi Kini di Ujung Tanduk, Said Didu Bilang Ini

    Empat BUMN Karya yang Garap Mega Proyek Jokowi Kini di Ujung Tanduk, Said Didu Bilang Ini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Empat perusahan badan usaha milik negara terancam mengalami kebangkrutan dan saat ini mengalami kritis.

    Mantan Sekertaris BUMN, Said Didu pun memberikan sindiran halus melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya.

    Ia menyindir terkait ancaman bangkrutnya empat perusahan BUMN itu karena hasil kerja dari Jokowi.

    Rasio utang PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan Tbk dua hingga delapan kali lipat dibanding aset mereka.

    Keempat perusahaan BUMN ini ditugaskan oleh mantan Presiden Jokowi untuk membangun infrastruktur tanpa perhitungan matang membuat perusahaan-perusahaan pelat merah itu kini sekarat.

    Adapun untuk batas aman rasio utang terhadap aset perusahaan maksimal satu kali.

    Nama-nama BUMN karya itu berkibar sekitar lima sampai enam tahun lalu di papan proyek-proyek besar.

    Proyek pembangunan jalan tol, jalur kereta, bandar udara, pelabuhan, bendungan, hingga megaproyek Ibu Kota Nusantara.

    Kini, perusahaan-perusahaan itu tak mampu membayar kewajiban mereka kepada subkontraktor dan investor obligasi.

    Obligasi menjadi andalan BUMN karya mengumpulkan uang untuk membiayai proyek-proyek yang menjadi ambisi Jokowi.

    Utang itu kini harus dibayar karena jatuh tempo. Manajemen perusahaan negara kelimpungan menebusnya karena tak bisa lagi menciptakan utang baru akibat lembaga keuangan enggan menyalurkan kredit.

    Dan akhirnya pada Februari 2025, PT Pemeringkat Efek Indonesia menyatakan PT Wika tak akan mampu membayar obligasi karena likuiditasnya lemah.

  • Bursa Efek Disuspend karena Indeks Harga Saham Gabungan Anjlok Lebih 5 Persen, Said Didu: Indonesia Gelap

    Bursa Efek Disuspend karena Indeks Harga Saham Gabungan Anjlok Lebih 5 Persen, Said Didu: Indonesia Gelap

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pemberlakuan sementara perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal tersebut menuai sorotan.

    Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara, Muhammad Said Didu, salah satu yang menanggapi peristiwa itu. Ia menyebut Indonesia gelap dengan tagar.

    “#indonesiagelap. SOS,” tulis Said Didu dikutip dari unggahannya di X, Selasa (18/3/2025).

    Pasalnya, kata Didu, kebijakan itu diambil karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga 5 persen.

    “Saat ini Bursa Efek Jakarta disuspend (penghentian penjualan saham) karena indeks harga saham gabungan turun lebih 5% – sementara harga saham negara lain naik,” ujarnya.

    Dikutip dari Antara, Trading halt diberlakukan agar perdagangan tidak semakin anjlok akibat kepanikan, sekaligus memberikan waktu bagi investor untuk mencerna situasi dan mengambil keputusan dengan lebih rasional.

    Mekanisme trading halt bukan hanya diterapkan di Indonesia, tetapi juga di banyak bursa saham di dunia, termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan.

    Fungsinya sama, yaitu sebagai rem otomatis untuk menghindari jatuhnya indeks secara berlebihan dalam waktu singkat.

    Sejarah menunjukkan bahwa pasar saham cenderung bereaksi secara emosional terhadap berita buruk, sehingga mekanisme ini membantu menenangkan situasi dan mencegah aksi jual yang lebih besar.

    Dalam sistem perdagangan di Indonesia, trading halt dipicu oleh beberapa kondisi. Jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen dalam satu sesi perdagangan, maka bursa akan menghentikan perdagangan selama 30 menit.

  • Said Didu Sindir DPR: Cadangan Dana Saja Bisa Rapat di Hotel Mewah!

    Said Didu Sindir DPR: Cadangan Dana Saja Bisa Rapat di Hotel Mewah!

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Mantan Sekertaris BUMN, Said Didu menyoroti tajam komentar dari Sekjen DPR terkait alasan untuk menggelar rapat di Hotel Mewah.

    Melalui cuitan di akun X pribadinya, Said Didu menyindir terkaot dana cadangan yang disebutkan.

    Ia menyebut dana cadangan yang digunakan untuk menggelar rapat di Hotel Mewah itu sangat luar biasa.

    Apalagi menurut untuk dana yang sebenarnya yang disebutnya bisa-bisa membuat rakyat marah.

    “Cadangannya aja bisa rapat di hotel mewah – apalagi anggaran benarnya,” tulisnya dikutip Senin (17/3/2025).

    “Rakyat bisa ngamuk atas kelakuan kalian !!!,” sebutnya.

    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar angkat bicara mengenai kritikan terhadap rapat pembahasan RUU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI di hotel mewah kawasan Hotel Fairmont, Jakarta bukan di gedung kura-kura.

    “Ya jadi kita bicara aturan dulu gitu ya, aturan berkaitan dengan rapat-rapat dengan urgensitas tinggi itu dimungkinkan untuk tidak di gedung DPR. Itu diatur di tatib Pasal 254 aturannya, dengan izin pimpinan DPR ini sudah dilakukan,” ujar Indra

    Soal efisiensi anggaran, Indra bilang pihaknya masih memiliki banyak cadangan anggaran. Di samping itu, RUU TNI masuk dalam prioritas.

    “Jadi kalau keterkaitan dengan penghematan, ini kita masih punya anggaran cadangan dari yang 50 persen dengan sangat hati-hati tentu kita menghitung RUU apalagi yang harus diselesaikan dengan format konsinyering gitu,” ucapnya.

    Diketahui, DPR menyewa hotel mewah untuk mengebut rapat pembahasan Revisi Undang-Undang (RUU) TNI.

  • Koperasi Desa Merah Putih Butuh Anggaran Rp5 Miliar per Desa, Said Didu Titip Pesan Menohok ke Presiden Prabowo

    Koperasi Desa Merah Putih Butuh Anggaran Rp5 Miliar per Desa, Said Didu Titip Pesan Menohok ke Presiden Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Kemenpora BUMN Muhammad Said Didu mengomentari program koperasi desa yang di bawah naungan Kemanten Koperasi.

    Dia mewanti-wanti keamanan bantuan dana koperasi tersebut. Dia berharap agar Presiden Prabowo Subianto mengingatkan Menteri Koperasi Budi Arie agar tak mengajari koperasi menjadi bandar atau pelaku judi online.

    Komentar Said Didu itu seolah menyentil Budi Arie yang selama ini sering dikaitkan dengan kasus judi online.

    “Bapak Presiden @prabowo yth, agar bantuan dana koperasi tersebut aman, mohon diingatkan kepada Pak Menkop Budi Arie agar tidak mengajari Koperasi menjadi bandar atau pelaku judi online,” kata Said Didu dalam akun X pribadinya, Sabtu, (8/3/2025).

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto rapat terbatas bersama jajaran Kabinet Merah Putih. Dalam rapat membahas membahas langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui Koperasi Desa Merah Putih. 

    “Program ini dirancang untuk memutus rantai kemiskinan, membuka akses permodalan yang adil, dan melindungi masyarakat desa dari jeratan pinjaman informal yang tidak memiliki perlindungan hukum,” jelas Prabowo.

    Kepala Negara ini menyatakan, pemerintah akan memfasilitasi pembiayaan koperasi desa melalui Bank Himbara agar dapat menyediakan layanan simpan pinjam, fasilitas penyimpanan hasil pertanian, hingga klinik desa. 

    Menurutnya, ini bukan sekadar program ekonomi, tetapi juga bagian dari upaya membangun kemandirian desa dan ketahanan pangan nasional.

    “Sosialisasi dan dialog dengan kepala desa, perangkat desa, serta badan musyawarah desa akan terus dilakukan agar koperasi desa benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi rakyat. Dengan gotong royong dan dukungan bersama, kita pastikan tidak ada rakyat yang tertinggal dalam pembangunan bangsa,” tandanya.