Tag: Sabam Sirait

  • Prabowo puji Maruarar lampaui janji akad massal 26 ribu rumah subsidi

    Prabowo puji Maruarar lampaui janji akad massal 26 ribu rumah subsidi

    Beliau putra seorang tokoh, tokoh kerakyatan, tokoh pembela rakyat kecil dan ternyata beliau meneruskan tradisi orang tua beliau selalu membela rakyat kecil. Saya senang, karena itu mungkin cocok di tim kita. Tim kami, kabinet kami, koalisi kami, sem

    Cileungsi, Bogor, Jawa Barat (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto memuji Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait yang mampu melampaui target akad massal rumah subsidi dari 25 ribu unit menjadi 26 ribu unit.

    “Walaupun tidak sesuai dengan janji. Ya kan, janjinya 25 ribu ternyata yang dihasilkan 26 ribu (akad rumah subsidi),” kata Prabowo saat berpidato pada acara akad massal 26 ribu Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sekaligus serah terima kunci di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin.

    “Ini untuk budaya bangsa Indonesia, agak anomali, agak aneh. Kalau di Indonesia biasanya janji setinggi langit hasilnya ya tak sampai. Apa daya tak sampai, kali ini dibalik janji 25.000, tetapi hasilnya lebih dari yang dijanjikan,” imbuh Presiden.

    Prabowo menilai capaian tersebut menjadi tanda adanya perubahan positif dalam pola kerja para pejabat negara.

    Presiden menambahkan, Maruarar dikenal sebagai pekerja keras yang ingin memberikan hasil terbaik bagi rakyat, meneruskan tradisi keluarganya yang membela kepentingan masyarakat kecil. Diketahui, Maruarar merupakan putra politisi senior yang juga pendiri Partai PDI Perjuangan Sabam Sirait.

    Menurutnya, kinerja Maruarar sejalan dengan visi pemerintah untuk menghadirkan hasil nyata bagi rakyat.

    “Beliau putra seorang tokoh, tokoh kerakyatan, tokoh pembela rakyat kecil dan ternyata beliau meneruskan tradisi orang tua beliau selalu membela rakyat kecil. Saya senang, karena itu mungkin cocok di tim kita. Tim kami, kabinet kami, koalisi kami, semuanya adalah berfikir bagaimana segera memberikan hasil untuk rakyat kita,” ujar Prabowo.

    Presiden juga menekankan pentingnya sektor perumahan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga sebagai motor pertumbuhan ekonomi.

    Kepala Negara menekankan seorang pemimpin harus berani memiliki cita-cita tinggi, bekerja keras, dan menghadapi hambatan demi mewujudkan perubahan bagi rakyat.

    “Pemimpin itu harus berani. Berani, memiliki cita-cita yang tinggi, berani untuk menghadapi kesulitan, berani untuk bekerja keras, berani untuk tidak menerima hambatan, hambatan ada untuk kita atasi bersama,” ucap Prabowo.

    Sebelumnya, pada sambutannya, Maruarar menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Prabowo karena target 25 ribu unit yang dijanjikan justru meleset menjadi 26 ribu unit.

    “Kami menjanjikan Bapak akan menghadiri 25 ribu akad rumah subsidi. Jadi, saya mohon maaf, karena saya tidak menepati janji karena hari ini BP Tapera, semua bank penyalur menyiapkan untuk Bapak resmikan 26 ribu. Mohon maaf Pak karena apa yang saya janjikan itu meleset,” kata Maruarar.

    Diketahui, acara akad massal dan penyerahan kunci rumah subsidi tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama BP Tapera serta para pemangku kepentingan sektor perumahan.

    Kegiatan itu menjadi bagian dari upaya pemerintah meningkatkan jumlah rumah subsidi terbesar sepanjang sejarah, dari 220.000 menjadi 350.000 unit.

    Program tersebut juga merupakan hasil kebijakan pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui pembebasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta pemberian fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

    Dalam kegiatan itu, akad massal melibatkan 25.000 unit rumah bagi MBR debitur KPR FLPP dari berbagai segmentasi. Sebanyak 200 MBR mengikuti secara luring, sementara 24.800 MBR lainnya bergabung secara daring dari 90 titik lokasi perumahan di 30 provinsi di seluruh Indonesia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Maruarar Soal Peluang Bank Swasta Lain Ikut Biayai Rumah Subsidi: Itu Harus dari Hati

    Maruarar Soal Peluang Bank Swasta Lain Ikut Biayai Rumah Subsidi: Itu Harus dari Hati

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memberi sinyal ada sejumlah bank swasta lain yang berminat untuk ikut serta dalam pembiayaan rumah subsidi.

    Sebelumnya, Maruarar menyebut PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) sudah berencana ikut serta dalam pembiayaan rumah subsidi. Tidak hanya itu, Bisnis juga mencatat pada Juli 2025 entitas usaha milik konglomerat James Riady yakni PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) juga sudah resmi menjadi penyalur rumah subsidi dalam program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

    Ara, sapaannya, tidak ingin membeberkan lebih terperinci soal rencana lebih jauh BCA untuk ikut membiayai rumah subsidi, termasuk berapa unit rumah yang akan disediakan. Namun, dia memastikan perkembangan itu akan disampaikan hingga ke Presiden Prabowo Subianto. 

    “Kamu tanya sama Pak Dirut BCA lah, masa tanya sama saya. Orang yang memberikan support-nya BCA. Tanya BCA lah, karena itu dari BCA yang punya program kan dia,” ujarnya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di kantor BPS, Jakarta, Selasa (26/8/2025). 

    Ara meyakini dengan masuknya swasta ke program pembiayaan rumah subsidi bakal membuat pasar semakin kompetitif. Hal itu, lanjutnya, bakal berdampak positif bagi konsumen. 

    Anak dari politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Sabam Sirait itu lalu menyebut pemerintah menyambut baik apabila bank-bank swasta lain bakal mengikuti jejak BCA dan Bank Nobu. Apalagi, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memasang target tinggi untuk pembangunan 3 Juta Rumah. 

    “Apalagi kalau misalnya ada lagi yang lain terpanggil ya kan tentu bagus menurut saya,” ucapnya. 

    Saat dikonfirmasi lebih lanjut apabila ada bank swasta lain yang tertarik ikut, Ara tak mau mengungkap secara terperinci. Dia menyebut keikutsertaan itu harus berasal dari hati. 

    “Ada. Itu harus dari hati, ada kemauan,” ucapnya. 

    Sebelumnya, pada Mei 2025, Ara sempat mengunggah momen pertemuan dengan Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja dalam pertemuan dengan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, Kamis (22/5/2025). 

    “Terima kasih banyak Bank BCA yang sudah bersedia menjadi bagian dari ekosistem perumahan sebagai Bank penyalur rumah subsidi FLPP mulai tahun ini,” tulis Ara dalam unggahannya.  

    Lebih lanjut, politisi yang kini bernaung di Partai Gerindra itu menyebut BCA akan mengalokasikan 1.000 unit rumah subsidi pada tahap awal partisipasinya.

    Lebih lanjut, Jahja menambahkan bahwa penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan BP Tapera dijadwalkan dilakukan dalam waktu dekat. Ia menegaskan bahwa BCA akan mengupayakan pelaksanaan program ini secara kompeten dan profesional. 

    “Kami yakin, meski masih belajar, jika ditekuni dengan sungguh-sungguh, kami bisa memberikan dukungan terbaik bagi program Pak Presiden Prabowo dan Pak Menteri [PKP] Maruar,” tegasnya.

  • Ukuran Rumah Subsidi Mengecil, Maruarar: Harga Tanah di Kota Mahal

    Ukuran Rumah Subsidi Mengecil, Maruarar: Harga Tanah di Kota Mahal

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menjelaskan soal desain rumah subsidi yang batas ukuran minimumnya dikabarkan mengecil dari sebelumnya. Dia menyebut harga tanah di perkotaan turut menjadi pertimbangan. 

    Maruarar, atau akrab disapa Ara, mengakui bahwa kementeriannya juga meminta saran dari pengembang untuk contoh desain rumah subsidi di perkotaan.

    Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pengusaha Lippo Group James Riady juga telah memberikan desain atau mock up rumah subsidi. 

    Namun demikian, dia memastikan kementeriannya belum memberikan keputusan soal ukuran rumah subsidi yang tengah diperbincangkan publik itu. 

    “Kita minta beberapa pengusaha misalnya sudah mulai menyampaikan pikiran, pendapatnya, dan ada yang memberikan rumah contoh. Jadi belum ada keputusan dari Kementerian kami soal ini,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (18/6/2025).

    Di sisi lain, pemerintah turut berwacana soal perubahan batas ukuran minimum hunian bersubsidi menjadi 18 meter persegi (m2). 

    Menurut Ara, selama ini ukuran satu unit rumah subsidi seluas 60 meter persegi (m2). Rumah itu meliputi dua kamar dan tidak pernah berlokasi di perkotaan. Hal itu karena harga tanah di perkotaan mahal. 

    “Contoh, enggak ada rumah subsidi di Jakarta, di Bandung. Ada? Bandung ada? Kota Bandung? Rata-rata enggak ada ya di kota ya? Kenapa? Karena harga tanahnya mahal,” ujarnya.

    Selain ke pengembang, Ara menyebut turut mendengar konsumen soal pembangunan rumah subsidi. Dia mengatakan bahwa para calon konsumen turut mempertimbangkan lokasi rumah yang tidak terlalu jauh dari perkotaan, selain faktor desain dan harga. 

    “Supaya ada rumah kebanyakan buat millennial yang ada di perkotaan. Kan begitu. Karena selama ini saya dengar juga mereka yang paling penting tempatnya layak. Tidak kumuh. Tidak usah terlalu besar juga tidak apa-apa,” kata anak dari salah satu pendiri PDI Perjuangan (PDIP), Sabam Sirait itu. 

    Untuk 2025, terang Ara, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan rumah subsidi sejumlah 350.000 unit. Dia kemudian memaparkan, bahwa satu unit dikerjakan oleh lima orang, sehingga bisa mempekerjakan hingga total 1,65 juta orang. 

    Selain membuka lapangan pekerjaan, dia menyebut pembangunan rumah subsidi itu turut melibatkan industri semen, pasir, ubin sekaligus logistik untuk mengirimkan material bangunan. Belum lagi, UMKM juga bisa ikut berjualan di sekitar proyek.

    Adapun untuk program pembangunan rumah rakyat, dia mengatakan kementeriannya mendapatkan dukungan dari Presiden, DPR, Menteri Keuangan hingga Bank Indonesia. 

    Kemudian, Danantara melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bakal menyalurkan Rp130 triliun via KUR Bank Himbara, bantuan likuditas dari Bank Indonesia serta Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). 

  • Respons KPK Kala Maruarar Buat Sayembara Rp8 Miliar untuk Temukan Harun Masiku

    Respons KPK Kala Maruarar Buat Sayembara Rp8 Miliar untuk Temukan Harun Masiku

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara usai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengumumkan sayembara pencarian buron Harun Masiku senilai Rp8 miliar. 

    Seperti diketahui, Harun adalah buron KPK yang merupakan tersangka kasus suap penetapan anggota DPR Pergantian Antarwaktu (PAW) 2019-2024. Dia sudah buron sejak 2020. 

    Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mempersilahkan sayembara tersebut. Dis menilai lembaganya mengapresiasi peran seluruh elemen masyarakat dalam pemberantasan korupsi. 

    Alex, sapaannya, menilai sayembara pencarian tidak akan terkesan mendahului kerja penyidik KPK dalam memburu Harun selama empat tahun ini. 

    “Apanya yang mendahului? KPK kan tetap mencari HM [Harun] hanya sampai dengan saat ini kan belum dapat. Kalau masyarakat yang mau membantu kan baik,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan singkat, dikutip Jumat (29/11/2024).

    Dari sisi penyidikan, KPK menilai sayembara yang disampaikan oleh Maruarar menjadi dorongan moral bagi para penyidik untuk segera menemukan dan menangkap mantan caleg PDI Perjuangan (PDIP) itu.

    “Mudah-mudahan dalam waktu dekat banyak yang tertarik dengan sayembara ini dan banyak yang lebih aware terhadap lingkungannya dan mungkin yang selama ini tidak begitu tertarik dengan saudara HM, sekarang menjadi lebih tertarik. Artinya bisa memberikan informasi kepada kita,” ujar Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur pada konferensi pers, dikutip Jumat (29/11/2024). 

    SAYEMBARA MARUARAR

    Sebelumnya, Maruarar menjelaskan saymebara terkait dengan pencarian Harun yang sudah berjalan sejak 2020. Menurut pria yang juga mantan politisi PDIP itu, sayembara itu merupakan bentuk dari partisipasi publik.

    “Kita kan berharap negara ini tidak ada kebal hukum. Masa ada orang yang sudah bertahun-tahun tersangka, kok bisa bebas berkeliaran?,” ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu. 

    Maruarar lalu menyebut kasus suap anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan yang melibatkan Harun adalah kasus besar. Dia mengindikasikan bahwa sumber uang sayembara itu nantinya berasal dari kantongnya sendiri. 

    “Apa salahnya saya memberikan itu? Kan partisipasi publik, orang uang pribadi kok,” kata putra politisi senior PDIP Sabam Sirait itu. 

    Pria yang akrab disapa Ara itu juga menuturkan bahwa kasus Harun yang tak kunjung mengalami perkembangan mendorongnya untuk berinisiatif dalam menggelar sayembara. 

    “Orang itu kok hebat sekali sih? Berapa tahun nggak ketemu, nggak ada jejaknya. Nah dengan sekarang kan isu ini terbuka lagi, hangat lagi. Tentu wartawan juga bisa cari bantuan, bisa dapat Rp8 miliar loh, kalau bisa nangkap,” paparnya. 

  • Belum Terima Buku “Politik Itu Suci”, Ara Justru Ajak Hasto Cari Harun Masiku

    Belum Terima Buku “Politik Itu Suci”, Ara Justru Ajak Hasto Cari Harun Masiku

    GELORA.CO -Menteri Perumahan dan Pemukiman yang juga politisi Gerindra, Maruarar Sirait mengaku belum menerima buku karangan almarhum ayah Maruarar, Sabam Sirait, berjudul “Politik Itu Suci”.

    Padahal, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai buku tersebut akan diberikan ke Ara agar bisa mengingatkan untuk tidak melontarkan pernyataan berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

    Terlebih saat berkomentar soal kandidat Pramono Anung-Rano Karno bakal ditinggal pemilih nonmuslim setelah didukung mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

    “Sekarang bukunya ‘Politik Itu Suci’ belum saya terima tolong ya kita terima dari Mas Hasto,” kata Ara dalam video yang diterima redaksi RMOL pada Selasa, 26 November 2024.

    Lanjut Ara, bila dirinya sudah menerima buku dari Hasto maka akan digunakan dengan baik.

    “Saya senang sekali kalau bisa dapat itu, pasti akan saya tambah semangat saya juga akan lihat akan gunakan misalnya untuk membantu dan menggerakan jaringan saya,” jelas Ara.

    Alih-alih berkomentar mengenai isu yang dihubungkan ke dirinya, Ara justru bersyukur bila menerima buku itu akan mengajak Hasto menyelesaikan persoalan bangsa, termasuk menangkap tersangka kasus suap Komisioner KPU, Harun Masiku.

    “Misalnya ada 1 kasus besar yang saya lihat akan melibatkan orang-orang besar di republik ini menyangkut Harun Masiku, siapa sih kok bertahun-tahun enggak bisa ditangkap?” ungkapnya.

    Bahkan, Ara akan siapkan bonus Rp8 miliar bagi mereka yang bisa menangkap Harun Masiku.

    “Saya akan kasih bonus bagi yang bisa menangkap Harun Masiku Rp8 miliar, uang pribadi saya supaya semangat, supaya tidak ada di negara ini kebal hukum ya dan saya gunakan berkat dari tuhan untuk memberantas korupsi di Indonesia,” imbuhnya.

    “Yuk Mas Hasto kita cari Harun Masiku sama-sama supaya jelas terang bendrang kenapa  bisa menghilang? Siapa yang menghilangkan? Kasus apa yang dibelakangnya dia? Apa yang diurus sama dia?” tegas Ara.