Tag: Rudy Susmanto

  • Bupati Bogor kukuhkan 60 anggota Paskibraka jelang HUT ke-80 RI

    Bupati Bogor kukuhkan 60 anggota Paskibraka jelang HUT ke-80 RI

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Bupati Bogor Rudy Susmanto mengukuhkan 60 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang akan bertugas pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, 17 Agustus 2025.

    Pengukuhan berlangsung di Aula Tegar Beriman, Cibinong, Kamis malam, dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor, termasuk perwakilan TNI, Polri, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, serta Danlanud Atang Sanjaya.

    Rudy Susmanto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan terhadap proses pembinaan Paskibraka.

    “Dukungan ini menjadi bagian penting dalam mempersiapkan mereka menjalankan tugas mulia pada upacara nanti,” ujarnya.

    Ia menyebut keberadaan anggota Paskibraka bukan hanya menjadi kebanggaan bagi orang tua, tetapi juga bagi Kabupaten Bogor dan seluruh rakyat Indonesia.

    “Mereka adalah masa depan Kabupaten Bogor dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, saya berpesan untuk memberikan yang terbaik saat bertugas,” katanya.

    Anggota Paskibraka yang dikukuhkan merupakan siswa kelas 10 SMA dari berbagai wilayah di Kabupaten Bogor. Mereka terpilih setelah menjalani proses seleksi dan pembinaan selama dua bulan.

    Menurut Rudy Susmanto, generasi muda seperti Paskibraka memegang peran penting dalam mewujudkan masa depan bangsa. Ia berharap semangat kebangsaan tetap tertanam di hati para anggota dan menjadi bekal dalam perjalanan mereka ke depan.

    “Selamat bertugas, berikan yang terbaik untuk bangsamu pada tanggal 17 Agustus 2025,” kata Rudy.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bendera Merah Putih sepanjang 600 meter dikirab dari Stadion Pakansari

    Bendera Merah Putih sepanjang 600 meter dikirab dari Stadion Pakansari

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Bendera Merah Putih sepanjang 600 meter dikirab dari Stadion Pakansari
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 18:24 WIB

    Elshinta.com – Bupati Bogor Rudy Susmanto memimpin Kirab Bendera Merah Putih sepanjang 600 meter dari Stadion Pakansari menuju Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kamis, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Bogor.

    Kirab dimulai sejak pagi dengan rute Stadion Pakansari–Cikempong–Simpang Pengadilan Agama–Lapangan Tegar Beriman. Sepanjang perjalanan, bendera dikirab bergantian oleh peserta dari unsur TNI, Polri, pelajar, mahasiswa, pedagang, petani, hingga komunitas masyarakat.

    Rudy mengatakan kirab kain raksasa yang melibatkan ribuan peserta ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan telah dimulai sejak 9 Agustus 2025, diawali dengan penjemputan bendera pusaka di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, untuk kemudian dikirab dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya.

    “Di setiap titik singgah, kirab bukan hanya seremonial, tapi momentum menggerakkan perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.

    Menurut dia, di titik pemberhentian, Pemkab Bogor menggelar berbagai kegiatan seperti gerakan pangan murah, layanan administrasi kependudukan, fasilitasi insentif pajak daerah, hingga berbagai kegiatan sosial. Langkah ini diharapkan memberi dampak langsung bagi warga sekaligus menghidupkan suasana peringatan kemerdekaan.

    Rudy menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari TNI/Polri, kelompok masyarakat, mahasiswa, pedagang, hingga petani yang bahu membahu menyukseskan kirab dari Stadion Pakansari hingga Lapangan Tegar Beriman.

    “Semua bergerak bersama dengan semangat gotong royong, mengingatkan kita pada perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan,” katanya.

    Kirab tahun ini juga dimeriahkan penampilan marching band Universitas Pertahanan dan SMK Penerbangan Angkasa, pasukan berkuda kavaleri, tari Reog, penampilan Sanggar Rahayu, dan flashmob yang melibatkan peserta dari berbagai komunitas. Rudy mengajak warga mengenakan pakaian merah putih dan mengibarkan bendera sepanjang rute sebagai wujud persatuan.

    Ia menegaskan, kekuatan Kabupaten Bogor dalam membangun hanya bisa terwujud bila semua elemen masyarakat bergerak bersama.

    “Bogor akan kuat ketika semua pihak mendukung dan saling menguatkan, sebagaimana para pejuang memberikan teladan bahwa kemerdekaan diraih lewat kekompakan dan kerukunan,” ujar Rudy.

    Sumber : Antara

  • Bendera Merah Putih Raksasa Membentang di Tebing Lidah Jeger Pecahkan Rekor MURI

    Bendera Merah Putih Raksasa Membentang di Tebing Lidah Jeger Pecahkan Rekor MURI

     

    Liputan6.com, Bogor – Pembentangan bendera Merah Putih raksasa di Tebing Lidah Jeger Klapanunggal setinggi 120 meter yang dilakukan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Bogor, membuat masyarakat yang melihatnya terkesima. Pengibaran bendera raksasa itu menjadi simbol semangat patriotisme dan pengingat perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. 

    Bupati Bogor Rudy Susmanto sendiri mengapresiasi keberhasilan pengibaran bendera Merah Putih raksasa dalam rangak memperingati HUT ke-80 RI tersebut. Baginya aksi pengibaran bendera raksasa itu bukan hanya menjadi catatan sejarah bagi Kabupaten Bogor, tetapi juga membanggakan bangsa Indonesia di mata dunia. Apalagi keberhasilan itu juga mencatatkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Museum Rekor Dunia.

    “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Bogor, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Lebih dari 270 juta rakyat Indonesia, hanya 35 orang anggota FPTI yang berhasil mengibarkan bendera merah putih terbesar di tebing, dan itu adalah kebanggaan bagi kita semua,” ungkap Rudy Susmanto.

    Rudy juga mengatakan bahwa aksi ini selaras dengan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan. Menurutnya, pengibaran bendera di tebing setinggi 120 meter merupakan simbol semangat patriotisme dan pengorbanan yang mengingatkan pada perjuangan 17 Agustus 1945.

    Sebagai bentuk dukungan, Bupati Bogor membuka pintu lebar bagi FPTI untuk mengadakan berbagai kegiatan di Kabupaten Bogor, baik dalam bentuk kejuaraan, promosi pariwisata, maupun event lain yang melibatkan masyarakat. Ia memastikan Pemerintah Kabupaten Bogor siap memfasilitasi dan berkolaborasi.

    “Saya hutang budi pada FPTI. Silakan rencanakan kegiatan akhir tahun, nanti akan kita dukung melalui Dinas Pemuda dan Olahraga. Pemerintah harus hadir untuk anak-anak muda yang mengisi kemerdekaan dengan prestasi,” tegasnya.

    Rudy Susmanto juga menyampaikan kebanggaannya memiliki generasi muda yang mampu mengharumkan nama Kabupaten Bogor dan Indonesia.

    “Terima kasih atas pengabdian dan kerja keras kalian. Ini adalah kehormatan bagi kami semua,” tutupnya.

    Sementara itu, Ketua FPTI Kabupaten Bogor, Trian Turangga mengaku sangat bangga atas undangan silaturahmi dengan dari Bupati di Pendopo Bupati Bogor kepada para pengurus FPTI terutama para pembentang bendera merah putih berukuran 80 x 50 meter dan tercatat sebagai Rekor MURI.

    “Pak Bupati sangat perhatian kepada FPTI dan beliau menyarankan FPTI untuk menggelar event berskala Kejurnas di Pakansari. Ini satu kebanggan bagi kami dan jajaran pengurus FPTI Kabupaten Bogor,” kata Trian.

    Trian menambahkan, Bupati juga sangat bangga dengan pola pembinaan di FPTI Kabupaten Bogor yang mengutamakan potensi atlet lokal atau atlet binaan sendiri.

  • Bupati Rudy Susmanto jemput bendera pusaka dari pendopo di ujung Bogor

    Bupati Rudy Susmanto jemput bendera pusaka dari pendopo di ujung Bogor

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Bupati Bogor Rudy Susmanto menjemput bendera pusaka dari Desa Malasari, wilayah paling barat Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk dikibarkan pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

    Bendera yang dijemput Rudy dibawa menuju Pendopo Bupati di Cibinong dan akan dikibarkan pada upacara 17 Agustus 2025 di Lapangan Tegar Beriman.

    Rudy menegaskan penjemputan bendera pusaka bukan sekadar seremoni tahunan. “Kain merah putih ini adalah kehormatan bangsa. Ini bukan hanya simbol, tetapi wujud perjuangan yang diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pahlawan,” ujar Rudy di Bogor, Minggu.

    Prosesi dimulai dari rumah sejarah eks Pendopo Bupati Bogor pertama di Malasari, yang berbatasan langsung dengan Sukabumi dan Lebak, Banten. Bangunan ini menjadi pusat pemerintahan darurat pada masa Bupati Raden Ipik Gandamana tahun 1948–1950 ketika Agresi Militer Belanda II memaksa pemerintah daerah berpindah-pindah lokasi demi menghindari serangan.

    Desa Malasari menjadi pusat pemerintahan sipil Kabupaten Bogor selama sekitar lima bulan. Dari lokasi ini, Ipik Gandamana mengangkat lurah-lurah di 16 desa sejak 16 Februari 1949.

    Pada awal Maret 1949, Wakil Gubernur Jawa Barat Mr. Yusuf Adinata datang membawa instruksi pembentukan pamong praja di seluruh Kabupaten Bogor.

    Ia mengajak masyarakat meneladani persatuan para pendiri bangsa. “Hatta tidak pernah melawan Soekarno, Soekarno tidak pernah melawan Sudirman. Prinsip mereka jelas, benteng pertahanan terakhir bangsa adalah persatuan, dan musuh utamanya adalah perpecahan,” katanya.

    Rudy juga memanfaatkan momentum di Malasari untuk menyampaikan pesan pembangunan. Ia meminta jajaran Pemkab Bogor memperhatikan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur jalan di wilayah tersebut agar tidak hanya dikenang saat peringatan kemerdekaan.

    “Pastikan sekolahnya baik, fasilitas kesehatan memadai, dan jalan yang layak. Jangan sampai tempat bersejarah ini hanya dikenang setahun sekali,” tegasnya.

    Ipik Gandamana, yang pernah memimpin dari pendopo ini, dikenal sebagai tokoh militer dan ulama. Selama menjabat Bupati Bogor, ia didampingi Batalyon O Tirtayasa Siliwangi di bawah komando Kapten Sholeh Iskandar.

    Dalam kariernya, ia juga pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat merangkap Bupati Lebak, Gubernur Jawa Barat (1956–1959), dan Menteri Dalam Negeri (1959–1964).

    Bangunan pendopo di Malasari ditetapkan sebagai rumah sejarah dan cagar budaya berdasarkan keputusan Pemerintah Kabupaten Bogor pada 8 Oktober 1949. Lokasinya yang terlindungi perbukitan dianggap aman dari serangan, sehingga menjadi saksi sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab Bogor gelar rangkaian HUT ke-80 RI sebulan penuh

    Pemkab Bogor gelar rangkaian HUT ke-80 RI sebulan penuh

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar rangkaian kegiatan Semarak Kemerdekaan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia secara maraton selama sebulan penuh, mulai 5 hingga 31 Agustus 2025.

    Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan rangkaian kegiatan tersebut dirancang untuk menghadirkan semangat nasionalisme, pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga hiburan yang merata di berbagai wilayah Kabupaten Bogor.

    “Semarak Kemerdekaan ini bukan hanya seremoni tahunan, tapi bentuk nyata pelayanan dan kebersamaan pemerintah daerah dengan masyarakat,” kata Rudy di Cibinong, Selasa.

    Rangkaian acara diawali dengan Gelar Pelayanan Terpadu di Kecamatan Cileungsi pada 5 Agustus. Layanan ini menyasar kebutuhan warga secara langsung, meliputi pelayanan administrasi, kesehatan, nikah gratis, sunatan massal, bazar pangan murah, hingga pameran UMKM.

    Kegiatan serupa digelar hampir setiap hari di kecamatan berbeda, seperti Cijeruk, Nanggung, Leuwiliang, Cibungbulang, Caringin, hingga Klapanunggal dan Parung. Rudy menegaskan program ini bertujuan mendekatkan pelayanan publik ke masyarakat akar rumput.

    Selain itu, Pemkab Bogor juga menggelar Kirab Bendera Pusaka yang berlangsung estafet dari Malasari hingga berbagai kecamatan lainnya, termasuk Leuwisadeng, Cibungbulang, hingga Cibinong. Puncaknya digelar di Stadion Pakansari pada 14 Agustus dengan pengibaran bendera raksasa sepanjang 194,5 meter.

    Pada 17 Agustus, peringatan HUT RI ke-80 dipusatkan di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong. Acara dimulai dengan upacara pengibaran bendera, pengajian Korpri, pelayanan publik terpadu, hingga hiburan rakyat dengan penampilan artis nasional seperti Kotak, Leo Lorenza, dan Warga Koplo.

    Agenda penting lainnya termasuk konser musik “Back to 90’s” pada 9 Agustus di Stadion Pakansari yang menghadirkan Dewa 19, Naff, dan Tipe-X, serta Malam Istigosah pada 15 Agustus dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Pondok Rajeg pada malam 16 Agustus.

    Pascapuncak peringatan, kegiatan masih berlanjut dengan Apel Besar Hari Pramuka (20 Agustus), pagelaran wayang golek di Malasari (22 Agustus), Fun Bike dan Bupati Bogor Cup di Malasari (23 Agustus), serta UMKM Expo di Stadion Pakansari (27 Agustus).

    Menutup seluruh rangkaian, Pemkab Bogor akan menggelar Kejuaraan Grasstrack Championship pada 30 Agustus dan Jalan Sehat Istimewa pada 31 Agustus di area Stadion Pakansari.

    Rudy menyebut peringatan sebulan penuh ini sebagai bentuk komitmen menghadirkan kemeriahan yang inklusif, berkelanjutan, dan bermakna.

    “Kami ingin seluruh masyarakat merasakan atmosfer kemerdekaan, bukan hanya lewat upacara, tapi melalui pelayanan, ekonomi, hingga hiburan,” ujarnya.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bupati Bogor ajak masyarakat kobarkan semangat kemerdekaan

    Bupati Bogor ajak masyarakat kobarkan semangat kemerdekaan

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Bupati Bogor Rudy Susmanto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengobarkan semangat kemerdekaan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia.

    Ajakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Bogor Nomor 200.1.2.3/1023-Bakesbangpol sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 400.40.1.1/3823/SJ tentang Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih Tahun 2025.

    “Gerakan ini bukan sekadar seremonial, tapi bagian dari upaya kita bersama untuk menumbuhkan kembali semangat kebangsaan, nasionalisme, dan rasa cinta tanah air di tengah masyarakat,” kata Rudy Susmanto di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

    Dalam edaran itu, Rudy menginstruksikan seluruh perangkat daerah, kecamatan, desa, hingga masyarakat umum untuk melaksanakan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih secara masif dan terkoordinasi mulai tanggal 1 hingga 17 Agustus 2025.

    Masyarakat juga diajak menghias rumah, tempat usaha, ruang kerja, dan fasilitas publik dengan nuansa merah putih sebagai bentuk partisipasi aktif menyambut hari kemerdekaan.

    “Semua pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, komunitas, hingga keluarga di rumah, diharapkan ikut mengobarkan semangat merah putih. Kita ciptakan lingkungan yang bersih, tertib, dan penuh semangat nasionalisme,” ujar Rudy.

    Gerakan dilakukan dengan pendekatan edukatif, yakni mendorong masyarakat memasang bendera sejak tanggal 1 hingga 31 Agustus 2025, terutama bagi yang belum memiliki bendera.

    Ia juga meminta para camat mengawali kegiatan pembagian bendera dengan pencanangan bersama unsur forkopimcam, pemerintah desa atau kelurahan, serta melibatkan tokoh masyarakat, agama, pemuda, perempuan, dan pelaku usaha.

    “Camat, kepala desa, RW dan RT juga perlu turun langsung ke lapangan, memantau, sekaligus memberikan edukasi kepada warga dengan pendekatan yang persuasif,” kata Rudy.

    Perangkat daerah, RSUD, dan BUMD juga diminta turut serta dengan membagikan sedikitnya 200 bendera Merah Putih berukuran 90×60 cm dan memasang bendera di seluruh kendaraan dinas jabatan maupun operasional.

    Beberapa organisasi perangkat daerah, seperti Disdagin, Dinkop UMKM, Disdik, Diskominfo, Disbudpar, Disnaker, dan Dinkes juga diimbau menggandeng mitra binaan, seperti pelaku UMKM, dunia usaha, lembaga pendidikan, media, dan fasilitas kesehatan.

    “Kita ingin seluruh penjuru wilayah Kabupaten Bogor semarak dengan suasana kemerdekaan. Ini sekaligus momentum menumbuhkan kembali semangat persatuan, gotong royong, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,” ujar Bupati Bogor.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Monumen Helikopter Puma Diresmikan di Bogor, Simbol Pengabdian 45 Tahun
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 Juli 2025

    Monumen Helikopter Puma Diresmikan di Bogor, Simbol Pengabdian 45 Tahun Bandung 25 Juli 2025

    Monumen Helikopter Puma Diresmikan di Bogor, Simbol Pengabdian 45 Tahun
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com

    Monumen Helikopter

    SA-330 PUMA
    resmi berdiri di
    Kabupaten Bogor
    sebagai penghormatan atas 45 tahun pengabdian helikopter legendaris milik TNI Angkatan Udara dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    Monumen yang terletak di Simpang Sentul ini diresmikan oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono pada Jumat (25/7/2025).

    Monumen helikopter
    Puma ini yang pertama dan belum ada monumen serupa di wilayah mana pun,” kata Bupati Bogor Rudy Susmanto kepada wartawan, Jumat.
    Ia menjelaskan bahwa pembangunan monumen tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Bogor, Lanud Atang Sendjaja, dan pihak swasta melalui program Tanggung Jawab Sosial atau CSR.
    Kini,
    monumen helikopter
    Puma SA-330 berdiri megah di Simpang Sentul arah Pakansari.
    Bupati Rudy menekankan bahwa monumen tersebut tidak hanya memperindah kawasan Sentul Cibinong, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menjaga nilai-nilai sejarah dan penghormatan terhadap jasa para prajurit.
    “Saya juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada para patriot dan pejuang bangsa melalui monumen ini,” tambahnya.
    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebutkan bahwa pembangunan monumen ini merupakan bagian dari upaya merawat sejarah perjuangan TNI dan memperkenalkan nilai-nilainya kepada masyarakat.
    “Dalam beberapa waktu terakhir, kami terus membangun monumen-monumen di berbagai wilayah yang punya catatan sejarah. Hari ini kita mulai dengan monumen heli Puma di Kabupaten Bogor, dan akan berlanjut ke daerah-daerah lain,” ujar Panglima.
    Ia menegaskan bahwa monumen ini bukan sekadar bangunan simbolis, melainkan bentuk apresiasi atas dedikasi helikopter Puma yang selama puluhan tahun mendukung tugas-tugas TNI, baik dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
    Helikopter S.A-330 PUMA adalah helikopter angkut berat yang sejak lama menjadi andalan Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
    Pesawat ini pertama kali dibeli Pemerintah Indonesia dari perusahaan Aerospatiale, Perancis, pada 3 Mei 1978 sebanyak enam unit.
    Pengiriman berlanjut pada 1980, 1982, dan 1985, termasuk lima unit yang diterbangkan langsung dari Paris menuju Jakarta melalui Abu Dhabi, Lombok, dan Medan.
    Selama 45 tahun pengabdiannya, helikopter Puma telah terlibat dalam berbagai misi operasi militer maupun kemanusiaan di seluruh wilayah Indonesia.
    Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya, Kepala Staf Angkatan Udara memerintahkan agar helikopter ini dijadikan koleksi di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) di Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta.
    Salah satu unitnya kini diabadikan sebagai monumen di tepi Jalan Raya Bogor-Jakarta, tepatnya di Simpang Sentul.
    Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono mengatakan bahwa monumen tersebut merupakan bentuk tradisi penghormatan terakhir kepada alutsista yang telah berjasa kepada negara.
    “Jadi angkatan udara mempunyai suatu tradisi pada alutsista yang telah berjasa kepada negara, khususnya untuk melaksanakan operasi yang dilaksanakan TNI AU atau operasi negara,” ujarnya.
    “Ada semacam tradisi penghormatan terakhir, ini salah satunya yang kita lihat bahwa Heli Puma SA-330 ini mendapat kehormatan untuk ditempatkan di Kabupaten Bogor,” imbuhnya.
    Menurutnya, Helikopter Puma SA-330 telah memainkan peran penting dalam mendukung pelaksanaan operasi militer maupun kegiatan kemanusiaan di berbagai wilayah Indonesia.
    “Bahkan, heli tersebut salah satunya yang digunakan membangun Tugu Kujang di Kota Bogor kala itu, dan banyak sekali jasa yang telah diberikan kepada negara yang dilakukan oleh heli ini,” ujarnya.
    Dengan penempatan monumen tersebut, sejarah pengabdian heli Puma dapat terus dikenang oleh generasi mendatang.
    “Sudah selayaknya kita memberikan penghormatan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama Regional 13 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama
    Penulis
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kabupaten Bogor tidak mengikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , terkait aturan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB yang mulai diberlakukan pada Senin (14/7/2025). 
    Pelajar di jenjang PAUD, SD, dan SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tetap akan masuk sekolah pukul 07.00 WIB, sesuai dengan surat edaran terbaru dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
    Rudy menyatakan bahwa pihaknya perlu melakukan kajian terlebih dahulu atas instruksi dari Gubernur Jawa Barat yang tertuang dalam Surat Edaran No: 58/PK.03/DISDIK mengenai perubahan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB.
    “Karakteristik setiap wilayah pasti berbeda, antara Bogor dengan Ciamis, Cianjur, dan tentunya apa pun yang akan kita putuskan semuanya terbaik untuk masyarakat,” ujarnya, Jumat (11/7/2025).
    Sebagai tindak lanjut, Rudy mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 400.3/164-DISDIK yang mengatur jam efektif dan hari sekolah bagi jenjang PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Bogor.
    Surat tersebut ditandatangani pada 7 Juli 2025, dengan ketentuan bahwa jam masuk sekolah tetap dimulai pukul 07.00 WIB.
    Kebijakan ini secara resmi menegaskan bahwa Kabupaten Bogor tidak mengikuti jam masuk pukul 06.30 WIB yang diinstruksikan Gubernur Jabar melalui edaran provinsi.
    Sebelumnya, sejumlah daerah di Jawa Barat telah menyatakan kesiapannya mengikuti kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi, termasuk Kabupaten Majalengka yang telah menerbitkan surat edaran dan akan memberlakukan jam masuk pukul 06.30 WIB mulai 16 Juli 2025.
    Namun, Kabupaten Bogor memilih langkah berbeda dengan menyesuaikan kebijakan berdasarkan kondisi lokal.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Potensi Cuaca Ekstrem, Bupati Bogor Siagakan Tim Tanggap Bencana

    Potensi Cuaca Ekstrem, Bupati Bogor Siagakan Tim Tanggap Bencana

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi dalam sepekan ke depan sejumlah wilayah menghadapi fenomena cuaca ekstrem. Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebut pihaknya sudah menyiapkan tim tanggap bencana.

    “Semua tim tanggap darurat bencana standby untuk penanganan bencana,” kata Rudy kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).

    Rudy mengatakan ⁠logistik kebutuhan bahan pokok dan kebutuhan tanggap darurat bencana sudah di-stock di BPBD dan Dinsos. Menurutnya, semua SKPD terkait sedang dioptimalkan turun ke lapangan untuk melakukan penanganan pasca bencana di beberapa lokasi yang kemarin terdampak bencana.

    “Tim yang lain juga sedang melakukan beberapa tahapan normalisasi saluran air dan penataan puncak. Walaupun beberapa hal di luar kewenangan Pemkab Bogor, tetapi kami memprioritaskan untuk keselamatan dan kenyamanan masyarakat Bogor,” ucapnya.

    Selain itu, Rudy menyebut SKPD terkait perijinan masih maraton melakukan evaluasi beberapa perizinan yang sudah keluar dari beberapa tahun lalu. Hal itu dilakukan agar seluruh perizinan yang ada sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

    Seperti diketahui,BMKGmemprediksi dalam sepekan ke depan sejumlah wilayah menghadapi fenomena cuaca ekstrem. Kepala BMKG Dwikorita mengungkap salah satu wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat dalam seminggu ke depan merupakan Jabodetabek.

    Tren cuaca ekstrem yang juga terjadi beberapa hari belakangan dipicu atmosfer tidak lazim yang membuat mundurnya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia. Dwikorita juga menyoroti hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen wilayah Zona Musim yang mengalami peralihan ke musim kemarau.

    “Padahal secara klimatologis, pada waktu yang sama, biasanya sekitar 64 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau,” beber Dwikorita dalam konferensi pers Senin (7/7).

    “Melemahnya monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat dan hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut,” lanjut dia.

    Selain itu, gelombang Kelvin aktif yang terpantau melintas di pesisir utara Jawa, disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan memicu penumpukan massa udara.

    Konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat sehingga mempercepat pertumbuhan awan hujan. Adapun berdasarkan iklim global, BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi ENSO (suhu muka air laut di Samudra Pasifik) dan IOD (suhu muka air laut di Samudra Hindia) akan tetap berada di fase netral pada semester kedua tahun 2025.

    Hal ini berarti, dapat dipastikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal dari yang seharusnya terjadi di musim kemarau atau disebut juga dengan kemarau basah.

    (fas/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Longsor dan Banjir Terjang 18 Kecamatan di Bogor, 3 Orang Tewas
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Juli 2025

    Longsor dan Banjir Terjang 18 Kecamatan di Bogor, 3 Orang Tewas Bandung 6 Juli 2025

    Longsor dan Banjir Terjang 18 Kecamatan di Bogor, 3 Orang Tewas
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor sejak Sabtu (5/7/2025) hingga Minggu (6/7/2025) sore memicu bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik.
    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mencatat, ada 28 titik bencana yang tersebar di 18 kecamatan dan 33 desa/kelurahan. Dari jumlah itu, 21 titik mengalami longsor dan 7 titik lainnya dilanda banjir.
    “Pemkab Bogor bergerak cepat menangani situasi bencana tersebut. Sejumlah instansi dikerahkan, mulai dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, hingga relawan dan aparat wilayah. Kita pastikan keselamatan warga menjadi prioritas, termasuk penanganan logistik, pengungsian, dan pemulihan pasca-bencana,” kata Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).
    Rudy menjelaskan, longsor paling parah terjadi di kawasan
    Puncak
    , yakni Kecamatan Megamendung dan Cisarua. Di Megamendung, banjir merendam Desa Cipayung, Cipayung Girang, dan Gadog. Sementara longsor menerjang Desa Sukamahi dan Desa Megamendung, menewaskan seorang santri berusia 22 tahun yang sempat dinyatakan hilang.
    Di Kecamatan Cisarua, longsor merusak tiga akses jalan dan satu rumah warga di Desa Kopo. Longsor juga terjadi di Desa Tugu Utara dan Tugu Selatan, menyebabkan dua rumah rusak berat dan memicu luapan air dari Rest Area Gunung Mas.
    Korban jiwa juga ditemukan di Desa Ciburial, di mana dua orang tewas akibat tertimbun longsor dan telah berhasil dievakuasi pada Minggu siang.
    Sementara itu, banjir di Kecamatan Babakan Madang, tepatnya di Desa Bojongkoneng, sempat membuat sejumlah pendaki terjebak di jalur pendakian. Mereka berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dalam kondisi selamat.
    “Dilaporkan sempat terjebak karena banjir, namun kini telah dievakuasi dengan selamat,” ujar Rudy.
    Pemkab Bogor telah mendirikan posko untuk menyalurkan bantuan logistik dan layanan medis bagi warga terdampak. Rudy memastikan seluruh unsur pemerintah hadir di lapangan.
    Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana.
    “Segera hubungi layanan darurat 112 apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana,” imbaunya.
    Pantauan
    Kompas.com
    , wilayah Bogor saat ini kembali diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.