Tag: Rudy Salim

  • Ketum IMI Bamsoet Dorong Dealer Mobil Bertransformasi ke Ekosistem Digital

    Ketum IMI Bamsoet Dorong Dealer Mobil Bertransformasi ke Ekosistem Digital

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menuturkan denyut bisnis dealer mobil di Indonesia tengah memasuki babak baru. Pergeseran perilaku belanja, penetrasi teknologi finansial, dan munculnya pemain kendaraan listrik mendorong showroom konvensional bertransformasi menjadi ekosistem digital.

    Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 ini mendorong dealer mobil memiliki ekosistem digital yang menyatukan penjualan, pembiayaan, tukar tambah, purna jual, hingga komunitas pelanggan dalam satu alur terintegrasi.

    “Dealer atau showroom tidak lagi sekadar etalase mobil. Mereka harus berevolusi dengan kemajuan teknologi dimana penjualan, simulasi cicilan, persetujuan kredit, sampai after sales semuanya bisa dilalukan secara digital menggunakan gadget atau ponsel. Ini peluang besar untuk industri otomotif, sekaligus tantangan agar jaringan dealer, pabrikan, dan pembiayaan bisa bergerak seirama,” ujar Bamsoet, Kamis (28/8/2025).

    Hal itu dikatakan saat menghadiri Grand Opening Focus Motor di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Hadir antara lain CEO Focus Motor Agustinus, COO Focus Motor Azka Maulana, CEO Prestige Motorcars Rudy Salim serta Komunikasi dan Media IMI Pusat Dwi Nugroho Marsudianto.

    Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bahwa penjualan mobil bekas di Indonesia sepanjang tahun 2024 mencapai sekitar 1,8 juta unit. Angka ini jauh diatas penjualan mobil baru yang hanya tercatat sebanyak 865.723 unit. Kedepan, pasar mobil bekas di Indonesia diproyeksi tumbuh sekitar 5-6% per tahun, didorong penjualan online dan kebutuhan pembiayaan yang kian mudah diakses.

    “Pasar mobil bekas kini bukan sekadar alternatif, melainkan segmen yang kian strategis bagi perekonomian otomotif nasional. Faktor harga, ketersediaan unit, pembiayaan yang semakin mudah, hingga kanal digital yang transparan menjadikan pasar ini berkembang sangat pesat,” kata Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menjelaskan, perubahan perilaku konsumen terlihat jelas dari meningkatnya kepercayaan terhadap transaksi digital. Platform jual-beli daring semakin diminati, karena menawarkan appraisal transparan, riwayat servis yang bisa diverifikasi, hingga opsi garansi.

    Data menunjukan lebih dari 60 persen konsumen memulai pencarian mobil bekas lewat kanal digital, sementara sekitar 30 persen sudah melakukan pemesanan dan pembayaran uang muka secara online.

    “Pasar mobil bekas yang sehat membutuhkan standar pemeriksaan unit, transparansi dokumen, serta perlindungan konsumen. Dengan ekosistem yang terjaga, industri mobil bekas bisa menjadi motor baru perekonomian otomotif Indonesia,” pungkas Bamsoet.

    (mpr/ega)

  • Mengudara Angkut Manusia, EHang 216 S Diharap Jadi Moda Transporasi Masa Depan di RI

    Mengudara Angkut Manusia, EHang 216 S Diharap Jadi Moda Transporasi Masa Depan di RI

    Jakarta

    Prestige Aviation menghadirkan Kendaraan Udara Otonom EHang 216 S sebagai bagian dari adopsi teknologi transportasi masa depan di Indonesia. Artinya Ehang 216 diproyeksikan bukan cuma untuk taksi terbang.

    EHang 216 S saat ini statusnya baru demo flight, belum memiliki izin terbang secara komersial. Namun EHang 216 S sudah memiliki izin uji terbang mengangkut manusia di Indonesia.

    “Agendanya kita uji terbang, siapa aja yang mau terbang yang penting banyak doa dan beriman, kita terbangkan. Supaya ini bisa jadi moda pariwisata, bisa transportasi masa depan bisa. Yang mana kita udah bawa ke Indonesia supaya tidak tertinggal dengan luar negeri,” kata Executive Chairman Prestige Aviation, Rudy Salim di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK) 2, Tangerang, Banten, Rabu, belum lama ini.

    Keberhasilan uji terbang membawa manusia akan membuka peluang baru untuk pengembangan lebih lanjut mengenai kendaraan udara otonom di Indonesia.

    Dengan semakin berkembangnya teknologi, kehadiran EH216-S di Indonesia diproyeksikan menjadi langkah strategis untuk mendukung transformasi transportasi nasional. Prestige Aviation akan mengambil langkah revolusioner untuk membuka babak baru dalam transformasi transportasi, pariwisata, dan pelayanan publik di tanah air yang mencakup empat sektor.

    Pertama, meningkatkan pariwisata dan transportasi di Bali. Bali diproyeksikan menjadi lokasi implementasi awal EH216‑S untuk mendukung industri pariwisata sebagai layanan taksi udara wisata dengan biaya operasional yang lebih rendah dibanding helikopter konvensional.

    Kedua, pengembangan transportasi udara di Jakarta. Kehadiran EH216‑S akan menjadi solusi urban air mobility (UAM) yang mendukung mobilitas masyarakat sehari-hari.

    Prestige Aviation untuk terus mendorong kolaborasi, membuka pintu untuk riset lokal, dan menciptakan ekosistem transportasi udara masa depan bersama -sama untuk Indonesia.

    Ketiga, EH216‑S memiliki potensi besar dalam mendukung evakuasi medis udara (medivac) secara efisien dan cepat, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau oleh ambulans darat atau helikopter konvensional. Sifatnya yang otonom, memungkinkan untuk dikirim ke lokasi darurat dengan waktu tanggap yang lebih cepat dan biaya yang lebih efisien.

    Keempat, transportasi dan logistik ke daerah terpencil. Prestige Aviation menempatkan EH216‑S sebagai revolusi transportasi masa depan Indonesia untuk memperluas distribusi barang penting seperti obat-obatan, dokumen, alat-alat kesehatan, hingga kebutuhan pokok ke daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh kendaraan darat maupun laut secara reguler guna mendorong pemerataan akses ekonomi dan layanan publik.

    “Prestige Aviation berkomitmen untuk terus mendorong inovasi di bidang mobilitas udara, dan kami percaya bahwa penerbangan seperti ini akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di masa depan,” tambah Rudy.

    (riar/dry)

  • Mengudara Angkut Manusia, EHang 216 S Diharap Jadi Moda Transporasi Masa Depan di RI

    Sewa Taksi Terbang buat Orang Tajir, PIK ke Senayan Bebas Macet

    Jakarta

    Taksi terbang EHang 216 S terbang perdana di langit Indonesia. Kendaraan ini digadang-gadang menjadi solusi transportasi jangka pendek.

    Rudy Salim, Executive Chairman dari Prestige Aviation mencontohkan pejalananan Ehang ini bisa hanya bisa dilakukan dalam kota. Misalnya dari kawasan elit Pantai Indah Kapuk ke Plaza Senayan.

    “Artinya memang bukan buat antar kota. Bukan buat Jakarta Bandung, bukan Jakarta (ke) Bogor. Buat dari Pantai Indah Kapuk ke Plaza Senayan, Senayan ke Pondok Indah. Pondok Indah ke mana? Jakarta Barat, dari Jakarta Barat ke Jakarta Timur,” kata dia di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

    “Buat di dalam kota, bukan antar kota. Memang transportasi dalam kota,” jelasnya.

    EHang 216 S mengandalkan tenaga listrik dan tidak membutuhkan pilot karena sistemnya otonom. Rudy menambahkan ekosistem pendukung seperti landing pad, charging station, atau bahkan battery swapping area juga sedang dirancang agar operasional lebih efisien.

    Saat ini Prestige Aviation berencana untuk membuat ekosistem EHang 216 S terlebih dahulu.

    “Nanti ke depannya mungkin kita akan taruh beberapa landing area, landing pad, lalu nge-charge landing page atau switch baterai, dan sebagainya, masih kita pikirkan untuk ekosistem ke depannya,” kata Rudy.

    Rudy menjelaskan EHang 216 S mampu terbang sejauh maksimal 30 km dalam satu kali pengisian daya, dengan durasi penerbangan sekitar 25-30 menit. Oleh karena itu, konsep transportasi udara ini memang disiapkan untuk rute-rute pendek dalam kota, bukan antarkota.

    Biaya satu kali penerbangan EHang 216 S diperkirakan hanya sekitar Rp 500 ribu. Sebagai pembanding, untuk durasi terbang yang sama menggunakan penyewaan helikopter, biayanya bisa menyentuh puluhan juta rupiah.

    “Sekali nge-charge, dia kan pakai baterai. Kurang lebih 500 ribu. Jadi kalau pakai helikopter 30 menit mungkin 50 juta. Misalnya ya, kemana gitu Rp 50 juta 30 menit. Kalau pakai EHang ini cuman 500 ribu. Jadi murah sekali dan ini memang menjadi urban mobility transportation,” tambah dia.

    (riar/lua)

  • Taksi Terbang di Depan Mata, Apa Tantangannya di Indonesia?

    Taksi Terbang di Depan Mata, Apa Tantangannya di Indonesia?

    Jakarta

    Teknologi taksi terbang seperti EHang 216 S kini makin dekat dengan kenyataan untuk menjadi solusi dalam menghadapi kemacetan.

    Bahkan, kendaraan udara listrik tanpa pilot ini sudah membawa manusia terbang untuk pertama kalinya di Indonesia. Tapi untuk jadi moda transportasi komersial, masih banyak tantangan yang harus diselesaikan.

    Pertama adalah soal regulasi. Sampai saat ini, belum ada regulasi yang jelas dari otoritas penerbangan seperti Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk pengoperasian kendaraan udara listrik tanpa pilot (eVTOL). Teknologi ini berkembang lebih cepat daripada regulasi.

    “Biasanya teknologi lebih cepat daripada regulasi. Contohnya kalau kita tahu dulu pengendara taksi online ditangkap polisi. Taksi tanpa ada izin armada umum. Artinya apa? Artinya teknologinya lebih cepat,” kata Rudy Salim, Executive Chairman dari Prestige Aviation di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

    “Regulasinya ketinggalan. Nah, begitu juga di Indonesia. Teknologinya udah ada, tapi regulasinya masih digodok. Jadi menunggu regulasinya. Regulasinya lagi diolah supaya bisa mengikuti teknologi yang semakin cepat berkembang,” kata Rudy.

    Menurut Rudy, EHang 216 S memang sudah mendapat izin terbang uji coba, termasuk dengan penumpang. Tapi statusnya belum bisa digunakan secara komersial.

    “Baru hari ini boleh pertama kaliny dibawa manusia. Tadi benar-benar adalah orang-orang pertama yang terbang menggunakan EHang 216-S. karena regulasinya baru keluar, mengikuti regulasi yang ada di China,” kata Rudy.

    “Semoga dalam waktu setahunan ini kita udah komersil. Paling nggak sedikit langkah maju dari sebelumnya,” jelas dia.

    Selain regulasi, infrastruktur juga masih jadi kendala. Indonesia belum memiliki sistem ekosistem seperti landing pad, charging station, hingga area penggantian baterai.

    Saat ini Prestige Aviation berencana untuk membuat ekosistem EHang 216 S terlebih dahulu.

    “Nanti ke depannya mungkin kita akan taruh beberapa landing area, landing pad, lalu nge-charge landing page atau switch baterai, dan sebagainya, masih kita pikirkan untuk ekosistem ke depannya,” kata Rudy.

    Otoritas penerbangan seperti Direktorat Jenderal Perhubungan Udara perlu menyusun aturan mengenai sertifikasi, jalur udara, zona lepas landas dan pendaratan, hingga standar keselamatan. Tanpa regulasi yang jelas, izin operasional akan sulit diperoleh.

    Sokhib Al Rokhman, Direktur Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

    “Undang-undang ini sudah 15 tahun, jadi memang perlu dievaluasi,” kata Sokhib di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (256/2025).

    EH 216 S sudah memiliki Sertifikat Tipe (Type Certificate) untuk Sistem UAV Pengangkut Penumpang EH216-S yang dikeluarkan oleh Civil Aviation Administration of China (CAAC) atau Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok. Sertifikat ini menunjukkan desain model EH216S sepenuhnya mematuhi standar keselamatan dan persyaratan kelaikudaraan Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok.

    Di Indonesia, EH216 S saat ini membutuhkan proses validasi sertifikasi tipe di Directorate General of Civil (DGCA) / Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

    (riar/din)

  • Dipesan Beberapa Pengusaha, Kendaraan Terbang EHang 216-S Miliki Harga Fantastis

    Dipesan Beberapa Pengusaha, Kendaraan Terbang EHang 216-S Miliki Harga Fantastis

    JAKARTA – EHang 216-S secara resmi melakukan uji mengudara pada Rabu, 25 Juni bertempatan di Phantom Ground Park Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten.

    Tidak hanya itu, Prestige Aviation sebagai pihak importir membeberkan harga pemesanan dari kendaraan tersebut.

    Chairman Prestige Aviation, Rudy Salim mengatakan EHang 216-S dipatok senilai 535 ribu dolar AS atau setara dengan Rp8,713 miliar untuk pasar Indonesia. Harga tersebut sudah termasuk pajak telah ditetapkan.

    “Harganya 535 ribu dolar AS ya dan sudah termasuk pajak. Harganya berbeda dengan negara lain karena setiap negara berbeda-beda,” kata Rudy saat ditemui wartawan setelah seremoni di PIK 2, Tangerang.

    Ia juga menyebut beberapa pelanggan telah memesan kendaraan tersebut, termasuk para pengusaha yang ada di Indonesia.

    “Ada beberapa pembeli termasuk pengusaha ya,” tambah Rudy.

    Hal unik pada EHang 216-S ialah kendaraan tersebut ditenagai oleh listrik murni, sehingga dapat berkontribusi dalam ekosistem lebih hijau di masa yang akan datang.

    Kendaraan terbang ini juga telah mengantongi perizinan uji coba terbang dengan penumpang dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), yang merupakan salah satu direktorat di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    Pengoperasiannya dilakukan tanpa awak, EHang 216-S dapat bekerja di bawah kendali AAV yang berada di darat dengan memanfaatkan jaringan 4G/5G sebagai saluran nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar bersama pusat komando dan kendali.

    Kendaraan udara ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 30 km dalam sekali pengisian penuh dengan durasi terbang antara 18-25 menit dengan kecepatan tertinggi 130 km/jam.

  • Kemenhub Bakal Revisi Aturan, Belum Ada Izin Taksi Terbang buat Komersil

    Kemenhub Bakal Revisi Aturan, Belum Ada Izin Taksi Terbang buat Komersil

    Jakarta

    EHang (EH) 216 S melakukan uji terbang perdana bersama penumpang di langit Indonesia. Taksi terbang itu belum memiliki izin untuk mengudara secara komersial.

    Salah satu tantangan taksi terbang belum bisa dilakukan secara komersil adalah regulasi yang belum diperbarui. Sokhib AlRochman, Direktur Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

    “Undang-undang ini sudah 15 tahun, jadi memang perlu dievaluasi,” kata Sokhib di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

    EH 216 S sudah memiliki Sertifikat Tipe (Type Certificate) untuk Sistem UAV Pengangkut Penumpang EH216-S yang dikeluarkan oleh Civil Aviation Administration of China (CAAC) atau Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok. Sertifikat ini menunjukkan desain model EH216S sepenuhnya mematuhi standar keselamatan dan persyaratan kelaikudaraan Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok.

    Di Indonesia, EH216 S saat ini membutuhkan proses validasi sertifikasi tipe di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

    Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 tahun 2022 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 119 tentang Sertifikasi Pengoperasian Pesawat Udara Untuk Kegiatan Angkutan Udara dijelaskan, sertifikasi adalah suatu proses dan prosedur terdokumentasi untuk memastikan setiap orang yang mengoperasikan Pesawat Udara untuk kegiatan Angkutan Udara telah memenuhi ketentuan persyaratan dan standar.

    “Rencana kita mau revisi atau amandemen UU Nomor 1 Tahun 2009, di mana salah satu item yang ingin kita masukkan mengakomodir operasional, mulai dari desain, operational, personil, fasilitas. Kami akan rapat dengan Civil Aviation Authority of China, salah satunya membahas arrangement produk China untuk melakukan type certificate validasi, sehingga nanti bisa menjadi resmi masuk dan dipakai operator Indonesia, apalagi pak Bamsoet mau beli. Insya Allah nanti sudah valid pak. Sehingga nanti kita bisa terbitkan SOP standar yang bisa dipakai buat komersil,” kata Sokhib.

    Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation mengatakan saat ini EH 216 S baru mendapat izin demo flight. EHang 216 S merupakan layanan taksi udara secara otonom untuk jarak pendek. Di Indonesia, EHang 216 masih dalam konteks uji terbang penumpang terbatas, belum untuk operasi penumpang komersial.

    “Teknologinya udah ada, tapi regulasinya masih digodok. Jadi menunggu regulasinya. Regulasinya lagi diolah supaya bisa mengikuti teknologi yang semakin cepat berkembang,” kata Rudy.

    “Semoga dalam waktu setahunan ini kita udah komersil. Paling nggak, sedikit langkah maju dari sebelumnya,” kata Rudy.

    Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, Ehang 216 dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali.

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kesuksesan uji terbang perdana taksi udara otonom EHang 216-S (EH216-S).

    “Kehadiran taksi terbang EHang di Indonesia tidak hanya menunjukkan kesiapan Indonesia dalam memasuki era transportasi udara otonom, tetapi juga membuka peluang besar bagi industri otomotif dan penerbangan dalam negeri untuk berinovasi dan bersinergi bersama. Keberhasilan uji terbang hari ini perlu diperluas ke berbagai kota sebagai langkah strategis dalam meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap teknologi transportasi udara otonom,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).

    (riar/rgr)

  • Kemenhub Bakal Revisi Aturan, Belum Ada Izin Taksi Terbang buat Komersil

    Spek Taksi Terbang EHang yang Perdana Angkut Orang di Indonesia

    Jakarta

    EHang 216 S menjadi taksi terbang pertama yang mengudara dengan mengangkut penumpang di Indonesia. Kendaraan ini bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan. Ada perbedaan dengan EHang 216 yang pernah dibawa Prestige Aviation pada 2021. Simak spesifikasinya, yuk!

    Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation, menjelaskan EH216-S ini punya sentuhan baru dari sektor kaki-kaki serta penggunaan baterai.

    “Sudah berbeda dari generasi sebelumnya. Jadi, ada penguatan di kaki-kaki, sedikit perubahan di baterai,” kata Rudy usai uji terbang EH216-S di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

    EH216-S yang ditampilkan dalam uji terbang ini juga telah dibekali dengan perizinan yang lengkap dari otoritas terkait.

    Secara dimensi, EH216-S itu punya lebar 5,73 meter dan tinggi 1,93 meter. Cukup ringkas jika dibandingkan helikopter. Namun EH216-S ini hanya mengangkut dua orang penumpang dengan kapasitas muatan 220 kilogram.

    Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, EHang 216 dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali.

    EH216-S tidak memiliki kokpit tradisional seperti pesawat biasa karena dirancang sebagai kendaraan otonom, sepenuhnya otomatis dan tanpa pilot. Di dalamnya terdapat kursi ergonomis untuk dua penumpang dewasa, dan panel layar sentuh interaktif untuk menampilkan informasi seperti jalur penerbangan hingga durasi.

    EH216-S disebut mampu menempuh jarak hingga 30 kilometer dalam satu kali pengisian daya, dengan waktu terbang berkisar antara 18 hingga 25 menit.

    Kontrol penerbangan dijalankan oleh sistem otonom berbasis AI dan dapat dipantau atau dikendalikan oleh Command and Control Center dari darat. Penumpang hanya perlu masuk, duduk, dan menikmati perjalanan.

    Soal keamanan, Conor Yang selaku Chief Financial Officer EHang menjelaskan EH216-S ini sudah dirancang dengan berbagai sistem keamanan dan backup (cadangan) untuk meminimalkan risiko kecelakaan.

    “Kendaraan ini sudah mendapatkan sertifikasi dari Civil Aviation di China. Jadi itu memiliki arti kita sudah terbukti dari segi keamanan untuk membawa penumpang,” kata Conor.

    “Dan kita merupakan perusahaan pertama yang mendapatkan sertifikasi tersebut,” tambah dia.

    Dia menjelaskan EH216-S menggunakan berbagai sistem cadangan (backup) yang berlapis untuk memastikan keselamatan penerbangan. Ini mencakup baterai cadangan, rotor cadangan, dan jalur komunikasi ganda, serta fitur lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan.

    “Salah satu kuncinya, kita memiliki fitur backup system,” ungkapnya.

    Lebih lanjut EH216-S ini punya tiga set Flight Control System (FCS) yang berfungsi secara redundan. Ini menjadi bagian penting dari sistem keamanan pesawat tak berawak ini.

    “Saat terbang, misalnya mengalami masalah, kita punya tiga flight control. Di sisi lain, backup system hidup, untuk menjamin keamanan. Contohnya baling-baling, sebenarnya jika hanya 8 baling-baling yang hidup, masih bisa terbang, total (baling-baling di EH216-S) itu jumlahnya 16,” tambah dia.

    (riar/rgr)

  • Bamsoet Apresiasi Kesuksesan Uji Terbang Perdana EHang dengan Penumpang

    Bamsoet Apresiasi Kesuksesan Uji Terbang Perdana EHang dengan Penumpang

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kesuksesan uji terbang perdana taksi udara otonom EHang 216-S (EH216-S) dengan penumpang di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Menurut Bamsoet, pencapaian ini menandai kesiapan Indonesia dalam memasuki era baru transportasi udara otonom yang cerdas, cepat, dan ramah lingkungan.

    Ia menilai teknologi seperti EHang dapat membuka peluang besar bagi sinergi antara industri otomotif dan penerbangan dalam negeri.

    “Kehadiran taksi terbang EHang di Indonesia tidak hanya menunjukkan kesiapan Indonesia dalam memasuki era transportasi udara otonom, tetapi juga membuka peluang besar bagi industri otomotif dan penerbangan dalam negeri untuk berinovasi dan bersinergi bersama. Keberhasilan uji terbang hari ini perlu diperluas ke berbagai kota sebagai langkah strategis dalam meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap teknologi transportasi udara otonom,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).

    Bamsoet menambahkan bahwa meski EH216-S sudah beberapa kali diuji coba sejak 2021 di berbagai lokasi seperti Bali, Semeru, Pondok Cabe, hingga JIEXPO Kemayoran, penerbangan kali ini menjadi yang pertama dilakukan dengan penumpang.

    Sebelumnya, EHang juga sukses diperkenalkan dan uji coba dalam ajang Thailand Drone Exhibition & Symposium yang diselenggarakan Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) pada November 2024 lalu.

    Pesawat tanpa pilot ini mampu mengangkut dua penumpang dengan kecepatan maksimal 130 km/jam dan jarak tempuh hingga 30 kilometer. Waktu terbangnya berkisar antara 18-25 menit dalam satu kali pengisian daya.

    “Sebuah efisiensi yang tidak hanya menjanjikan kenyamanan, tetapi juga keberlanjutan lingkungan di tengah kemacetan lalu lintas yang kian kompleks,” kata Bamsoet.

    Ia memaparkan EH216-S juga telah mendapatkan sertifikat tipe, produksi, dan kelaikan udara dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC). Capaian ini menjadikannya sebagai electric Vertical Take-Off Landing (eVTOL) penumpang otonom pertama di dunia yang diakui secara resmi.

    Dengan sistem navigasi berbasis AI, sistem fail-safe yang memantau kondisi udara secara real-time, serta 16 motor listrik independen yang memungkinkannya lepas landas dan mendarat secara vertikal, EH216-S disebut mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang. Sistem baterainya pun dilengkapi manajemen cerdas dan perlindungan dari serangan siber.

    “Dari aspek keselamatan, EH216-S dilengkapi sistem manajemen baterai cerdas yang mengatur 12 kelompok baterai secara simultan, sistem kendali redundan untuk menghindari kegagalan teknis, hingga jaringan komunikasi terenkripsi untuk menangkal potensi serangan siber. Setiap aspek dari kendaraan ini didesain untuk satu tujuan: membawa penumpang dengan selamat, efisien, dan nyaman ke tempat tujuan,” pungkas Bamsoet.

    Sebagai informasi, uji terbang ini turut dihadiri: Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Media dan Komunikasi IMI; Executive Chairman Prestige Aviation Rudy Salim; CFO EHang China Conor; serta Komunikasi dan Media IMI Dwi Nugroho Marsudianto.

    (anl/ega)

  • Bamsoet Cerita Beli Taksi Terbang Belum Sampai Barangnya

    Bamsoet Cerita Beli Taksi Terbang Belum Sampai Barangnya

    Jakarta

    Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi salah satu konsumen yang membeli taksi terbang EHang 216 S. Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu diketahui sudah memesan EHang sejak 2022.

    “Saya sendiri sudah pesan eHang ini sampai sekarang belum ada baranganya dan uangnya belum kembali,” ceplos Bamsoet saat demo flight EHang 216 S bersama penumpang di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

    Bamsoet diketahui sebagai sosok visioner dalam memilih kendaraan. Bamsoet merupakan konsumen pertama yang membeli Tesla saat kendaraan ini pertama kali dihadirkan Prestige di Indonesia.

    Rudy Salim, Executive Chairman dari Prestige Aviation yang merupakan perusahaan yang membawa dan menjual EHang 216 S, mengatakan sudah mengantongi izin demo flight dengan penumpang dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, salah satu direktorat di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    Ini merupakan uji coba penerbangan EHang 216 S yang pertama kali terbang dengan penumpang manusia.

    Sejak tahun 2021, Prestige Aviation telah melakukan berbagai uji coba EH216-S di sejumlah lokasi mulai dari Bali, Semeru, Pondok Cabe, JIEXPO Kemayoran, dan PIK 2.

    Rudy menceritakan EHang 216 S tahun lalu sudah diuji coba dalam ajang Thailand Drone Exhibition & Symposium yang diselenggarakan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT).

    EHang diketahui belum mengantongi izin terbang untuk komersial di Indonesia. Rudy menyebut Ehang 216 S sudah memiliki pesanan dari kalangan pengusaha.

    “Kita ngurus izinnya dulu. Karena (kalau) kita ngirim unit, izinnya belum ada bagaimana? Nanti kita tunggu izinnya, perizinan sudah keluar, semuanya sudah selesai. Baru unitnya kita deliver kepada para pembeli kita,” kata Rudy saat disinggung kenapa unit Ehang 216 belum dikirim ke konsumen.

    Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, Ehang 216 dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali.

    Ehang punya dimensi tinggi mencapai 1,77 meter dan lebar mencapai 5,61 meter bisa ditumpangi dua orang, atau mengangkut beban maksimal 220 kg.

    Adapun jarak terbang dengan muatan maksimal mencapai 30 km. Waktu terbang mencapai 18-25 menit, serta kecepatan maksimal mencapai 130 Km/jam. EHang 216 S ditenagai oleh tenaga listrik, dilengkapi dengan 16 baling-baling dan motor.

    EHang telah mendapat sertifikasi untuk mengangkut penumpang pertama di dunia. Sertifikat Tipe itu dikeluarkan secara resmi oleh Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (Civil Aviation Administration of China/ CAAC).

    Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Sokhib Al Rohman menjelaskan pihaknya sedang menerbitkan regulasi untuk kendaraan terbang otonom supaya bisa legal terbang di langit Indonesia.

    “Kami dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selalu mendukung kegiatan ini. Kami tidak anti teknologi,” kata Sokhib.

    “Rencana kita mau revisi atau amandemen undang-undang nomor 1 tahun 2009, di mana salah satu item yang ingin kita masukkan mengakomodir operasional, mulai dari desain, operational, personil, fasilitas.”

    “Undang-undang ini sudah 15 tahun, jadi memang perlu dievaluasi,” tambah dia.

    “Kami akan rapat dengan Civil Aviation Authority of China, salah satunya membahas arrangement produk China untuk melakukan type certificate validasi, sehingga nanti bisa menjadi resmi masuk dan dipakai operator Indonesia, apalagi Pak Bamsoet mau beli. Insya Allah nanti sudah valid, Pak. Sehingga nanti kita bisa terbitkan SOP standar yang bisa dipakai buat komersil,” jelasnya lagi.

    (riar/rgr)

  • Taksi Terbang Mengudara di RI, Raffi Ahmad dan Rudy Salim Jadi Penumpang

    Taksi Terbang Mengudara di RI, Raffi Ahmad dan Rudy Salim Jadi Penumpang

    Jakarta

    Taksi terbang Ehang 216 S melakukan uji coba terbang dengan penumpang di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (256/2025). Artis Raffi Ahmad dan pengusaha Rudy Salim terpantau menjadi penumpang kendaraan terbang tanpa pilot tersebut.

    Rudy Salim, Executive Chairman dari Prestige Aviation yang merupakan perusahaan yang membawa dan menjual EHang 216 mengatakan sudah mengantongi izin demo flight dengan penumpang dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, yang merupakan salah satu direktorat di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    “Hari ini akan menjadi awal eHang membawa manusia di Indonesia,” kata Rudy di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

    Terpantau Raffi Ahmad juga hadir dalam acara demo flight tersebut. Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni itu juga menjadi penumpang eHang 216 S.

    Raffi Ahmad terbang bersama Rudy Salim. Dalam amatan detikcom di lokasi, Ehang 216 S naik secara vertikal, berputar di atas secara statis, kemudian mendarat lagi. Penerbangan awal ini terlihat lancar tanpa kendala. Keduanya keluar dari Ehang 216 S dengan aman.

    Taksi terbang eHang 216 S Foto: Ridwan Arifin

    “Saya tadi sudah mencobanya secara langsung, Alhamdulillah terbang. Agak deg-degan sedikit karena kita biasanya pilot kelihatan. Ternyata ini sudah diatur, nggak kelihatan,” kata Raffi Ahmad.

    Ehang 216 menggunakan baterai listrik tanpa bahan bakar minyak.

    Taksi terbang eHang 216 S Foto: Ridwan Arifin

    Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, Ehang 216 dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali.

    Taksi terbang eHang 216 S Foto: Ridwan Arifin

    Ehang punya dimensi tinggi mencapai 1,77 meter dan lebar mencapai 5,61 meter bisa ditumpangi dua orang, atau mengangkut beban maksimal 220 kg.

    Adapun jarak terbang dengan muatan maksimal mencapai 30 km. waktu terbang mencapai 18-25 menit, serta kecepatan maksimal mencapai 130 km/jam. EHang 216-S ditenagai oleh tenaga listrik, dilengkapi dengan 16 baling-baling dan motor.

    Ehang 216 S telah mendapat sertifikasi untuk mengangkut penumpang pertama di dunia. Sertifikat Tipe itu dikeluarkan secara resmi oleh Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (Civil Aviation Administration of China/ CAAC).

    Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Sokhib Al Rohman menjelaskan pihaknya sedang menerbitkan regulasi untuk kendaraan terbang otonom supaya bisa legal terbang di langit Indonesia.

    “Kami dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selalu mendukung kegiatan ini. Kami tidak anti-teknologi,” kata Sokhib.

    “Rencana kita mau revisi atau amandemen Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009, di mana salah satu item yang ingin kita masukkan mengakomodir operasional, mulai dari desain, operational, personil, fasilitas.”

    “Undang-undang ini sudah 15 tahun, jadi memang perlu dievaluasi,” tambah dia.

    “Kami akan rapat dengan civil aviation authority of china, salah satunya membahas arrangement produk china untuk melakukan type certificate validasi, sehingga nanti bisa menjadi resmi masuk dan dipakai operator Indonesia, apalagi Pak Bamsoet mau beli. Insya Allah nanti sudah valid, Pak. Sehingga nanti kita bisa terbitkan SOP standar yang bisa dipakai buat komersil,” jelas Rudy.

    (riar/rgr)