Tag: Rudy Salahuddin

  • Menko Airlangga: Pemerintah Siap Fasilitasi Peningkatan Investasi Temasek di Indonesia – Page 3

    Menko Airlangga: Pemerintah Siap Fasilitasi Peningkatan Investasi Temasek di Indonesia – Page 3

    Selain itu, Menko Airlangga menekankan pentingnya penguatan kerja sama energi hijau dan transisi energi Indonesia dan Singapura. Menko Airlangga menyampaikan dukungannya atas komitmen Temasek melalui Sembcorp Urban pada awal 2025 untuk membangun kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

    Temasek merupakan perusahaan pengelola aset milik Pemerintah Singapura yang telah berdiri sejak 1974. Sebagai perusahan investasi, portofolio Temasek sangat beragam, secara global mencakup berbagai sektor seperti jasa keuangan, telekomunikasi, media, teknologi, transportasi, energi, lingkungan, dan kesehatan.

    Sebagai perusahan investasi besar, Temasek juga memiliki investasi besar di Indoensia melalui anak perusahaannya seperti ST Engineering, Singtel, dan Sembcorp pada jaringan bisnis Siloam International Hospitals, Telkomsel, Matahari Putra Prima, DBS Bank, Olam Internasional, dan Sembcorp Industries and Koppel Corporation.

    Turut hadir mendampingi Menko Airlangga pada pertemuan tersebut yaitu Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan dan Pariwisata Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin.

  • RI & Jepang Matangkan Pengembangan Kawasan TOD Depok-Blok M-Bekasi

    RI & Jepang Matangkan Pengembangan Kawasan TOD Depok-Blok M-Bekasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia dan Jepang kembali membahas program Jakarta Urban Transportation Policy Integration Phase 3 (JUTPI-3) yang merupakan kerja sama teknis antara kedua pihak.

    Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan dan Pariwisata Mohammad Rudy Salahuddin menuturkan program ini diinisiasi melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) yang telah berlangsung sejak tahun 2022 dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan dalam pengembangan kawasan berorientasi transit/Transit Oriented Development (TOD) di Jabodetabek.

    Terdapat 3 output utama yang dihasilkan yakni perumusan kebijakan pengembangan kawasan TOD, penguatan mekanisme koordinasi antar instansi dalam pengembangan kawasan TOD, serta perumusan rencana pengembangan kawasan TOD di lokasi pilot yaitu Blok M, Depok Baru, dan Bekasi Barat.

    “Untuk memperkuat tata kelola dan keberlanjutan implementasi TOD di wilayah Jabodetabek, kami telah membentuk Transit-based Urban Planning Coordination (TUPC) Team melalui Surat Keputusan Deputi Nomor 3 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkotaan Berorientasi Transit,” ungkap Rudy.

    Lebih lanjut, juga dibahas langkah yang perlu diupayakan agar keberlanjutan program ini terjaga yaitu pertama, tindak lanjut capaian dari hasil JUTPI-3 dilaksanakan oleh Kementerian Koordinasi Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK).

    Lalu kedua, Kemenko IPK dapat mendorong inisiasi proses integrasi perencanaan lintas wilayah dan sektor dalam pengembangan regulasi TOD secara nasional. Lalu yang terakhir, pemanfaatan operasional Dasbor Jaringan Angkutan Umum Masa Depan yang telah dikembangkan dalam JUTPI-3.

    “Kami berharap keberlanjutan program ini tidak hanya bersifat kelembagaan, tetapi juga substantif, yakni menjamin bahwa semangat TOD tetap hidup dalam setiap proses pembangunan perkotaan yang kita jalankan bersama,” pungkas Rudy.

    Program JUTPI-3 selanjutnya diharapkan mampu untuk mewujudkan kota yang layak huni, ringkas, dan terhubung dengan baik. Kegiatan tersebut kemudian ditutup dengan sesi penandatanganan hasil rapat/Minutes of Meeting (MoM) oleh Rudy dan Chief Representative of the JICA Indonesia Office Sachiko Takeda.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemerintah harap Kawasan Rebana Jabar jadi mesin pertumbuhan ekonomi

    Pemerintah harap Kawasan Rebana Jabar jadi mesin pertumbuhan ekonomi

    Dalam visi menuju Indonesia Emas 2045, Kawasan Rebana ini diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, tidak hanya bagi Jawa Barat tetapi juga sebagai mesin baru pembangunan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah berharap pengembangan Kawasan Rebana di Jawa Barat (Jabar) sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional seiring dengan penguatan infrastruktur dan pengembangan industri di wilayah tersebut.

    Kawasan Rebana yang meliputi tujuh kabupaten/kota di Jawa Barat, yakni Kabupaten Subang, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan, dan Kota Cirebon, telah ditetapkan sebagai klaster industri dan metropolitan baru. Kawasan ini mencakup sekitar 20 persen dari luas Provinsi Jawa Barat dengan populasi hampir 10 juta jiwa dan menyumbang sekitar 19 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi.

    Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin mendorong percepatan pembangunan di Kawasan Rebana melalui berbagai kebijakan, termasuk Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 serta pengintegrasian Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, Tol Cisumdawu, dan Bendungan Cipanas.

    “Dalam visi menuju Indonesia Emas 2045, Kawasan Rebana ini diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, tidak hanya bagi Jawa Barat tetapi juga sebagai mesin baru pembangunan nasional,” kata Rudy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Saat membuka The 2th Joint Coordinating Committee (JCC) Meeting Project for Rebana Area Development, Rudy menyebutkan bahwa proyek pengembangan Rebana yang terkait dengan Pelabuhan Patimban ditujukan untuk memperkuat struktur kelembagaan Badan Pengelola Kawasan Rebana serta mendorong pengembangan industri dan infrastruktur.

    Program ini menargetkan tiga output utama yakni pemutakhiran masterplan dan identifikasi proyek prioritas, penguatan sistem implementasi proyek, serta penyusunan rencana detail untuk proyek prioritas.

    “Di antara PSN tersebut, Pelabuhan Internasional Patimban merupakan capaian yang patut diapresiasi, dengan pembangunan tahap kedua yang masih berjalan dan kapasitas operasionalnya yang diharapkan mampu mendorong aktivitas ekspor-impor, relokasi industri, dan menciptakan rantai logistik baru,” ujarnya.

    Pertemuan JCC kedua juga membahas struktur keanggotaan, progres zonasi sektor unggulan, dan penyusunan masterplan pembangunan jangka panjang oleh JICA. Selain itu, turut dibahas isu-isu strategis yang membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra internasional.

    “Mari kita manfaatkan pertemuan ini sebaik-baiknya untuk mengoptimalkan koordinasi, dan memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta mitra internasional seperti JICA guna mendukung Rebana Metropolitan yang sejahtera, berdaya saing global, dan berkelanjutan,” tutur Rudy.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menko Airlangga Pimpin Six Working Group Indonesia-Singapura Ministerial Meeting, Dorong Kerja Sama Strategis

    Menko Airlangga Pimpin Six Working Group Indonesia-Singapura Ministerial Meeting, Dorong Kerja Sama Strategis

    Singapura, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Wakil Perdana Menteri atau Deputy Prime Minister (DPM) and Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong memimpin pertemuan The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG MM) pada Minggu (15/6/2025) di Singapura.

    Pertemuan Working Group di tingkat menteri ini, secara bergantian dipimpin bersama Menko Airlangga dan DPM Gan, bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan kerja sama ekonomi Indonesia dan Singapura pada 6 (enam) area kerja sama (working group): (1) WG Batam, Bintan, Karimun (BBK), (2) WG Investasi, (3) WG Ketenagakerjaan, (4) WG Transportasi, (5) WG Agribisnis dan (6) WG Pariwisata.

    Dalam sambutannya, kedua Menteri sepakat bahwa Indonesia dan Singapura perlu terus memelihara hubungan ekonomi yang saling melengkapi, berdasarkan kepentingan bersama, kepercayaan, dan kedekatan geografis. Menko Airlangga menekankan bahwa dalam konteks geoekonomi yang semakin kompleks, kemitraan Indonesia-Singapura menjadi semakin penting sehingga perlu terus diperkuat.

    “Kerja sama Indonesia dan Singapura sangat berdampak terhadap ekonomi kedua negara dan juga kawasan, serta berpengaruh terhadap ekonomi dunia, sehingga harus terus ditingkatkan dan dijaga relevansinya dengan perkembangan tantangan global,” ujar Menko Airlangga.

    Dalam upaya memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara melalui 6WG MM, DPM Gan menegaskan bahwa kerja sama 6WG harus berfokus pada penguatan iklim usaha dan regulasi untuk menarik investasi.

    “Penting bagi Pemerintah kedua negara untuk memfasilitasi kolaborasi antara masyarakat dan pelaku usaha sehingga dapat mengoptimalkan setiap peluang,” ungkap Menteri Gan.

    Terkait pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun, kedua Menteri mengapresiasi kebijakan untuk mendorong kemudahan Visa dan pengembangan Data Center di kawasan Nongsa Digital Park. Tingginya minat investor yang ditunjukkan melalui besarnya komitmen investasi, perlu diiringi dengan komitmen pemerintah untuk memastikan kemudahan realisasi investasi, baik dari sisi regulasi maupun dukungan infrastruktur.

    Dalam rangka mendorong peningkatan investasi, Indonesia dan Singapura sepakat untuk fokus pada penguatan infrastruktur dan layanan industri. Optimalisasi investasi juga akan diarahkan pada pengembangan energi bersih termasuk energi terbarukan, efisiensi penggunaan energi, kendaraan listrik dan pembiayaan hijau. Kedua Menteri juga mengapresiasi peningkatan investasi yang cukup signifikan serta dampak positif perluasan lapangan pekerjaan yang dihasilkan oleh Kendal Industrial Park di KEK Kendal. Selain itu, pertemuan juga mencatat kemajuan dalam kolaborasi di bidang perdagangan listrik dan Carbon Capture Storage (CCS), yang akan mendukung upaya kedua negara menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Pada sektor ketenagakerjaan, kedua Menteri sepakat untuk mendorong penguatan kerja sama peningkatan kapasitas SDM terutama bagi para pemuda. Program Tech-talent dan Tech:X perlu terus dipromosikan secara intensif agar lebih optimal.

    Untuk pengembangan sektor agribisnis, pertemuan turut membahas inisiatif untuk mempercepat kolaborasi teknologi pertanian dan menciptakan peluang perdagangan baru bagi Indonesia dan Singapura. Inisiatif ini juga diharapkan dapat berdampak positif bagi industri pangan kedua negara.

    Dalam kerja sama transportasi, Menko Airlangga dan DPM Gan menyambut baik peningkatan konektivitas udara dan menegaskan komitmen untuk memperdalam konektivitas bisnis antara Singapura dan Indonesia guna mendorong perdagangan, investasi, dan aliran orang antar kedua negara.

    “Pembukaan rute baru penerbangan langsung ke tujuan wisata seperti Labuan Bajo akan memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kunjungan wisata dan mendorong perekonomian di wilayah sekitarnya,” ungkap Menko Airlangga.

    Kedua Menteri selanjutnya juga membahas pentingnya peran pariwisata bagi ekonomi kedua negara. Pada tahun 2024, Indonesia merupakan kontributor wisatawan terbesar kedua bagi Singapura dengan pengunjung mencapai 2,5 juta orang. Sedangkan Singapura menjadi pasar sumber wisatawan terbesar ketiga bagi Indonesia dengan 1,4 juta pengunjung. Melalui program twinning destination, cruise dan MICE diharapkan angka kunjungan wisatawan kedua negara akan terus mengalami pertumbuhan.

    “Program Cruise akan menguntungkan, dengan rute baru dari Singapura ke daerah wisata dan kota besar di Indonesia seperti Belitung dan berbagai destinasi wisata lainnya,” ujar Menko Airlangga.

    Menko Airlangga dan DPM Gan optimis bahwa kerja sama 6WG akan terus menjadi fokus utama kerja sama ekonomi Indonesia dengan Singapura. Keterlibatan dan partisipasi aktif sektor swasta juga perlu terus didorong dan difasilitasi untuk menjaga kolaborasi yang efektif antara pemerintah – swasta, dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.

    Hasil pertemuan tingkat Menteri tersebut ditandatangani dalam bentuk Joint Report to Leaders, dan selanjutnya akan dilaporkan kepada Pemimpin kedua negara pada saat pelaksanaan Leader’s Retreat tanggal 16 Juni 2025 di Singapura.

    Turut hadir mendampingi Menko Airlangga pada pertemuan tersebut diantaranya yaitu Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Duta Besar Indonesia  untuk Singapura Suryo Pratomo, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan dan Pariwisata Mohammad Rudy Salahuddin, Sekretaris Jenderal Dewan Nasional  Kawasan Ekonomi Khusus Rizal Edwin Manansang, serta perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertanian.

  • Pedagang Nanas di Gorontalo Keluhkan Penurunan Omzet Jelang Bulan Ramadan

    Pedagang Nanas di Gorontalo Keluhkan Penurunan Omzet Jelang Bulan Ramadan

    Liputan6.com, Gorontalo – Sinar matahari siang itu menyengat Kota Gorontalo. Sairin duduk termenung di lapak buahnya, sesekali mengusap keringat yang mengalir di dahinya. Tatapannya kosong, menatap deretan nanas yang tersusun rapi di depannya. Biasanya, menjelang Ramadan seperti ini, lapaknya ramai dikunjungi pembeli. Namun, tahun ini terasa berbeda. “Tahun ini jualan semakin sulit, terutama setelah renovasi pasar,” kata Sairin Selasa (25/2/2025).

    Sebagai tulang punggung keluarga dengan dua anak, Sairin mengandalkan hasil penjualan nanas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi, renovasi Pasar Sentral Kota Gorontalo justru membawa tantangan baru baginya. Di tahun-tahun sebelumnya, menjelang Ramadan adalah momen panen bagi pedagang nanas.

    Buah ini banyak diburu masyarakat untuk diolah menjadi selai, bahan utama pembuatan kue Lebaran seperti nastar. Namun kini, harapan itu kian redup dan sirna. Jika tahun lalu Sairin bisa menjual hingga 1.300 biji nanas per minggu, kini jumlahnya merosot tajam menjadi hanya sekitar 500 biji. Angka itu cukup mengkhawatirkan, mengingat biaya hidup yang terus meningkat. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, ia memilih memasok nanas dari Desa Lobong, Kabupaten Bolaang Mongondow.

    Meski ukurannya lebih kecil dibandingkan nanas lokal Gorontalo, nanas Lobong tetap diminati karena rasa manisnya yang khas. “Nanas dari Lobong ini lebih kecil, tapi rasanya manis, cocok untuk kue Lebaran,” jelasnya, mencoba tetap optimistis.

    Renovasi Pasar Sentral Kota Gorontalo seharusnya membawa angin segar bagi pedagang. Namun, nyatanya, perubahan tata letak kios dan minimnya sosialisasi membuat pelanggan kesulitan menemukan lapak mereka. “Dulu pelanggan saya banyak, sekarang mereka jarang datang. Mungkin karena tidak tahu lokasi kami yang baru,” keluhnya sambil memandang sekeliling.

    Banyak pedagang mengalami hal serupa. Keadaan ini semakin membuat perekonomian mereka terpuruk. Seiring waktu berjalan, mereka hanya bisa berharap situasi berangsur membaik. Sairin dan para pedagang lain berharap pemerintah segera turun tangan. Langkah konkret seperti promosi pasar, peningkatan aksesibilitas, hingga insentif bagi pedagang bisa menjadi solusi yang diharapkan. “Kami berharap pemerintah bisa membantu menghidupkan kembali pasar ini seperti dulu,” katanya penuh harap.

    Dengan Ramadan yang semakin dekat, Sairin masih menunggu keajaiban. Ia berharap dalam beberapa minggu ke depan, pembeli kembali berdatangan, membawa kembali senyum dan semangatnya yang mulai pudar. Namun, tanpa perhatian serius dari pemerintah dan dukungan masyarakat, para pedagang kecil seperti dirinya bisa semakin terpuruk di bawah terik matahari Kota Gorontalo yang kian menyengat.

    Dalam waktu dekat Pemerintah Gorontalo akan mengevaluasi kebijakan terkait keberadaan pasar tumpah dan dampaknya terhadap pasar tradisional. “Kami meminta pemerintah kabupaten/kota untuk meninjau kembali kebijakan yang ada. Jika diperlukan, pasar tumpah harus dibatasi agar aktivitas perdagangan kembali terpusat di pasar utama. Selain itu, pelelangan ikan yang juga menjual komoditas lain perlu ditertibkan agar tidak merugikan pedagang di pasar tradisional,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin beberapa waktu lalu.

    Selain banyak digemari, buah ini juga menyimpan banyak manfaat lain bagi tubuh.

  • Stok Pangan di Gorontalo Dipastikan Stabil dan Aman Jelang Ramadan

    Stok Pangan di Gorontalo Dipastikan Stabil dan Aman Jelang Ramadan

    Liputan6.com, Gorontalo – Warga Gorontalo dihantui dengan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok serta ketersediaan gas Elpiji 3 kilogram jelang Ramadan. Jika ini terjadi, situasi tersebut menambah beban masyarakat, terutama bagi pedagang kecil dan rumah tangga yang sangat bergantung pada gas subsidi tersebut.

    Sejumlah pedagang di pasar tradisional mengungkapkan bahwa harga bahan pangan seperti tomat, cabai dan telur mengalami sedikit kenaikan. Kondisi ini bakal diperparah dengan meningkatnya permintaan selama Ramadan nanti. di mana konsumsi rumah tangga cenderung lebih tinggi.

    Mengantisipasi hal ini Pemerintah Provinsi Gorontalo langsung melakukan pemantauan dan menunjukkan bahwa harga pangan di daerah ini masih tergolong stabil. Termasuk harga daging ayam, daging sapi, dan beras yang sudah memasuki musim panen raya. Sementara komoditas tomat tercatat mengaalami kenaikan, namun belum signifikan.

    “Gejolak harga bisa kita antisipasi, seperti daging ayam itu karena tradisi masyarakat Gorontalo, kita sudah mencatat masing-masing kita antisipasi kedepannya,” kata Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin, Jumat, 14 Februari 2025.

    “Selebihnya, cabe rawit justru menurun harganya dan mungkin hanya tomat yang perlu kita antisipasi ke depan,” dia menambahkan.

    Pj Gubernur Rudy juga menjelaskan mengenai pasokan minyak goreng, PT Cipta Langgeng Mitra Sukses belum memiliki stok Minyakita yang cukup.

    Tapi, hal ini sudah dikomunikasi dengan Kementerian Perdagangan untuk memastikan pasokan minyak goreng di Gorontalo tetap terjaga.

    Selain itu, stok LPG 3 kg di Gorontalo juga terpantau lancar dan distribusinya berjalan dengan baik. Tidak ada kelangkaan seperti yang terjadi di beberapa daerah lainnya.

    “Kita juga melihat stok dari LPG 3kg distribusinya juga bagus. Kelangkaan LPG yang ada di tempat-tempat lain tidak terjadi di Gorontalo. Jadi kami dari TPID sudah sama-sama memantau dan kita nantinya akan melaporkan hal ini kepada Mendagri,” jelas Rudy.

    Meski demikian, Pj Gubernur Rudy mengingatkan agar potensi kenaikan harga komoditas seperti tomat tetap diwaspadai.

    Pihaknya juga akan terus memantau perkembangan harga dan distribusi pangan serta energi untuk memastikan kestabilan pasar jelang Ramadan. Seluruh laporan hasil pemantauan ini nantinya akan disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri.

  • Stok Motor Listrik Numpuk, Warga RI Ogah Beli Gara-Gara Ini

    Stok Motor Listrik Numpuk, Warga RI Ogah Beli Gara-Gara Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ribuan unit motor listrik menumpuk di tingkat produsen. Penyebabnya karena banyak masyarakat yang menghentikan pembelian.

    Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setyadi mengatakan masyarakat masih menghentikan pembelian motor listrik karena menunggu keputusan pemerintah melanjutkan pemberian subsidi pada kendaraan atau tidak. Kuota subsidi itu sebelumnya telah habis sejak tahun lalu.

    “Cukup banyak lah intinya, karena masyarakat pada stop buying untuk menunggu insentif subsidi,” kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/2/2025).

    Masyarakat, dia mengatakan masih mengandalkan pembelian berdasarkan subsidi dari pemerintah. Ini dikarenakan daya beli masyarakat yang memang masih menurun.

    Sebelumnya, AISMOLI dan pemerintah telah melakukan rapat untuk keberlanjutan pemberian insentif untuk motor listrik. Rapat tersebut dilakukan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

    Namun belum ada keputusan akhir dari rapat. Alasannya karena masih diiringi revisi Perpres Nomor 55 Tahun 2019 soal Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

    Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan subsidi senilai Rp 7 juta masih akan dilanjutkan. Namun mereka masih menunggu peraturan menteri keuangan terkait kuota penerima dan pemberlakuannya.

    “Kan kita masih pakai yang Rp 7 juta itu, yang roda dua. Jadi kita harapkan nanti kalau misalnya pun ada aturan yang baru PMK itu, masih tetap mengacu kepada Perpres,” sebut Rudy.

    (mkh/mkh)

  • Pj Wali Kota Kediri Terima Anugerah Top Hospitality Leader in Government and Public Policy oleh ITTA Foundation

    Pj Wali Kota Kediri Terima Anugerah Top Hospitality Leader in Government and Public Policy oleh ITTA Foundation

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah kembali menorehkan prestasi. Kali ini Zanariah dianugerahi penghargaan Top Hospitality Leader in Government and Public Policy oleh Indonesia Travel Tourism Award (ITTA) Foundation.

    Zanariah menjadi salah satu tokoh yang mendukung pariwisata di daerah khususnya Kota Kediri. Penghargaan diserahkan oleh Deputi Kemenpar Vinsensius Jemadu di Swissotel Jakarta. Penyerahan dilakukan dalam acara The 15th Indonesia Travel & Tourism Award 2024/2025.

    “Alhamdulillah malam ini saya kembali menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata. Apa yang selama ini dikerjakan di Kota Kediri dinilai dan mendapat apresiasi,” ujarnya.

    Zanariah mengungkapkan penghargaan ini menjadi motivasi bagi jajaran Pemerintah Kota Kediri untuk terus memajukan pariwisata di Kota Kediri. Dimana Kota Kediri memiliki pariwisata untuk dipromosikan dan dikunjungi. Apalagi akses untuk ke Kota Kediri ini sangat mudah, ada stasiun dan juga bandara.

    “Kami di jajaran Pemerintah Kota Kediri terus mempormosikan pariwisata yang kita punya. Memang untuk wisata alam tidak banyak. Tapi Kota Kediri sangat berkesan untuk dikunjungi,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri menambahkan beberapa waktu lalu Kota Kediri juga terpilih menjadi salah satu dari 6.016 desa wisata untuk menjadi pilot project Festival Olahraga Masyarakat di Desa Wisata (FORDESWITA). Hal ini membuktikan Kota Kediri memiliki potensi besar dalam pengsmbangan wisata.

    Lalu salah satu sumber mata air di Kota Kediri yakni Sumber Jiput juga berhasil meraih Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2024 pada 14 April lalu. “Hal-hal seperti ini yang ingin terus kami kembangkan. Semoga pariwisata di Kota Kediri semakin baik dan semakin banyak dikunjungi,” imbuhnya.

    Turut hadir, Menteri Pariwisata 2020-2024 Sandiaga Slahuddin Uno, Wamenpar 2011-2014 Sapta Nirwandar, Presiden ITTA Foundation yang juga CCO TEPANAS (Teman Parekraf Nasional) Panca Sarungu, Bupati Minahasa Utara 2021-2024 Joune Ganda, Kadispar Parekraf DKI Jakarta Andhika Permata, Binus University Dewi Tamara, Pj Gubernur Gorontalo Mohammad Rudy Salahuddin, Kadisbudpar Makassar Muhammad Roem, dan tamu undangan lainnya. [nm/beq]