Bisnis.com, JAKARTA — Jalan tol Betung – Tempino – Jambi (Betejam) Seksi 3 Segmen Tempino – Simpang Ness yang merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) resmi beroperasi tanpa tarif mulai hari ini, Minggu (14/9/2025).
Pengoperasian tersebut seiring dengan terbitnya Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum Nomor 813/KPTS/M/2025 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi (Betejam) Seksi 3 Segmen Tempino – Simpang Ness.
Executive Vice President EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Adjib Al Hakim menjelaskan bahwa pengoperasian tanpa tarif tol Betejam Seksi 3 Segmen Tempino – Simpang Ness telah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB.
“Hutama Karya mengoperasikan tanpa tarif Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi (Betejam) Seksi 3 Segmen Tempino – Simpang Ness sepanjang 18,49 km mulai tanggal 14 September 2025 Pukul 07.00 WIB,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/9/2025).
Lebih lanjut, Tol Betejam sebelumnya telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF) pada 6–8 Agustus 2025 dengan hasil memenuhi seluruh aspek teknis dan administrasi, serta memperoleh Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi (SLFO) predikat bintang 5 pada 22 Agustus 2025 dari Kementerian PU.
“Hasil tersebut menandakan kesiapan penuh untuk melayani pengguna tol dimana segmen ini merupakan lanjutan dari Tol Betejam Seksi 3 Segmen Bayung Lencir – Tempino yang sebelumnya telah dioperasikan tanpa tarif sejak akhir tahun lalu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Adjib menambahkan bahwa ruas ini dilengkapi dengan satu Gerbang Tol, enam gardu (3 gardu masuk, 3 gardu keluar termasuk 2 reversible), 58 personel siaga, serta enam armada siaga.
Kehadiran segmen Tempino – Simpang Ness ini memangkas waktu tempuh secara signifikan, di antaranya yaitu perjalanan dari Bayung Lencir menuju Simpang Ness kini hanya sekitar 45 menit dari sebelumnya hampir 3 jam, sementara dari Jambi menuju Betung dipangkas dari lebih 4 jam menjadi sekitar 2 jam.
“Selama masa sosialisasi, pengguna jalan tol belum dikenakan tarif, agar dapat mengedukasi mengenai tata tertib berkendara serta sekaligus mensosialisasikan penggunaan Kartu Uang Elektronik (UE) melalui berbagai kanal komunikasi, mulai dari media sosial, media konvensional, media luar ruang, maupun melalui radio,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah memang tengah mengebut sejumlah penyelesaian konstruksi jalan tol yang sedang berlangsung. Mengutip laporan yang dibagikan Kementerian PU, sepanjang tahun ini saja pemerintah membidik 143,73 kilometer (km) jalan tol baru akan beroperasi.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PU Roy Rozali Anwar menjelaskan pada 2026 total panjang tol baru yang akan dioperasikan bahkan mencapai 308,7 km. Dengan demikian, portofolio tol di Republik Indonesia tembus 1.385,03 km tahun depan.
“Sehingga secara kumulatif total jalan tol yang beroperasi dari tahun 2020 hingga akhir tahun 2026 ditargetkan 1.385,03 km,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Kamis (11/9/2025).

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5098683/original/085993700_1737172808-IMG-20250118-WA0003.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

