Tag: Royke Tumilaar

  • Penyaluran kredit BNI capai Rp749,8 triliun pada Januari 2025

    Penyaluran kredit BNI capai Rp749,8 triliun pada Januari 2025

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat bahwa penyaluran kredit pada Januari 2025 mencapai Rp749,8 triliun, tumbuh 10,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan Januari 2024 yang sebesar Rp679,9 triliun.

    Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, upaya perseroan untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dibuktikan dari pencapaian kinerja keuangan 2024 hingga periode satu bulan pertama 2025.

    ”Fundamental solid BNI terlihat dari kinerja sepanjang 2024 dan Januari 2025 yang secara konsisten menunjukkan pertumbuhan laba dan penyaluran kredit dalam mendukung ekspansi kami tahun ini,” kata Royke dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

    Pada Januari 2025, laba bersih BNI tumbuh 9,7 persen yoy menjadi Rp1,63 triliun dari sebelumnya Rp1,48 triliun pada Januari 2024.

    Kenaikan laba ini tidak hanya dibarengi dengan pertumbuhan kredit melainkan juga dari sisi pendapatan bunga bersih (net interest income/NII). Adapun NII tercatat meningkat dari Rp3,12 triliun menjadi Rp3,17 triliun.

    Perseroan menyampaikan, BNI secara konsisten memprioritaskan pertumbuhan profitabilitas di mana pertumbuhan kredit masih ditopang oleh segmen berisiko rendah yakni segmen korporasi yang tumbuh 17 persen yoy dan kredit konsumer yang meningkat 14 persen yoy.

    ”Setelah beberapa tahun disiplin pada portofolio manajemen, BNI berhasil menjaga kualitas aset yang solid yang terlihat dari credit cost sebesar 1 persen pada Januari 2025,” ujar Royke.

    Selain itu, catat Royke, tekanan pada net interest margin (NIM) juga mulai mereda pada awal tahun ini dibandingkan kondisi terakhir tahun lalu.

    Hal ini tidak terlepas dari kondisi makro yang memberikan keuntungan bagi BNI, terutama tren penurunan imbal hasil (yield) SRBI serta potensi tambahan likuiditas ke sistem perbankan pada semester kedua dengan diterapkannya devisa hasil ekspor (DHE) yang harus ditempatkan di perbankan dalam negeri 100 persen selama satu tahun.

    Pada 26 Maret 2025, perseroan juga berencana untuk mengusulkan dividend payout ratio yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, realisasi dividen tercatat sebesar 50 persen dari total laba bersih tahun buku 2023.

    ”Berdasarkan pencapaian tersebut, kami yakin BNI dapat memberikan nilai tambah yang menarik bagi investor dan seluruh stakeholder,” tutup Royke.

    Sebagai informasi, BNI membukukan laba sebesar Rp21,5 triliun untuk tahun buku 2024 atau meningkat 2,87 persen yoy dibandingkan laba tahun buku 2023 sebesar Rp20,9 triliun.

    Pada tahun lalu, BNI melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 50 persen dari laba bersih tahun buku 2023 atau setara dengan Rp10,45 triliun.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Aplikasi Digital Anak Perusahaan BNI Bisa Jadi Solusi bagi UMKM

    Aplikasi Digital Anak Perusahaan BNI Bisa Jadi Solusi bagi UMKM

    Jakarta, Beritasatu.com – Anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Hibank Indonesia (hibank) resmi memperkenalkan aplikasi perbankan digital bernama hi by hibank. Aplikasi ini dirancang sebagai solusi digital terpadu bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    “Kami berharap kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi ini dapat membantu mempercepat pertumbuhan UMKM di Indonesia,” ujar Direktur Utama Hibank Jenny Wiriyanto dikutip dari Antara, Minggu (23/2/2025).

    Aplikasi hi by hibank hadir dengan berbagai fitur digital utama yang mendukung UMKM dalam perencanaan, pencatatan, pengelolaan, pembiayaan, serta pengembangan bisnis mereka.

    Salah satu fitur unggulannya adalah hi-literasi, sebuah program edukasi digital yang membahas topik keuangan, investasi, dan manajemen usaha, dengan tujuan meningkatkan literasi finansial para pelaku UMKM.

    Selain itu, ada fitur hi-chat yang memungkinkan pengguna berkonsultasi secara langsung dengan relationship manager digital guna merancang strategi keuangan bisnis mereka.

    Aplikasi ini juga dilengkapi fitur hi-tung yang berfungsi sebagai alat perencanaan keuangan melalui kantong digital, hi-goal, dan hi-deposito.

    Untuk membantu pencatatan transaksi harian, tersedia fitur hi-pos, yang memungkinkan analisis data guna mendukung pengambilan keputusan bisnis serta akses ke pembiayaan digital.

    Dalam aspek pendanaan, hi by hibank menawarkan layanan hi-bijak dan hi-talang, yang merupakan fasilitas pinjaman berbasis ekosistem digital dengan pendekatan rantai pasok.

    Pelaku usaha juga dapat mengoptimalkan operasional dan pemasaran bisnis mereka melalui fitur hi-UMKM, yang terintegrasi dengan berbagai platform media sosial.

    “Dengan hadirnya aplikasi digital ini, kami tidak hanya menawarkan layanan perbankan digital, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkembang lebih jauh dan memperkuat perekonomian Indonesia,” kata Jenny.

    Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menuturkan, peluncuran hi by hibank melengkapi proses transformasi digital yang dilakukan oleh BNI Group.

    BNI, yang menguasai 63,9% saham hibank, menargetkan anak perusahaannya ini sebagai sumber pertumbuhan jangka panjang.

    Sebagai informasi, hibank mencatat total aset sebesar Rp 17,8 triliun pada 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 22% dibanding tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy).

    Sementara itu, total pinjaman meningkat sebesar 75% yoy menjadi Rp 10,5 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga di angka 0,8%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan 33% yoy, mencapai Rp 12,6 triliun yang melengkapi kehadiran aplikasi digital untuk UMKM ini.

  • Perkuat Ekonomi Nasional, UMKM Didorong Kelola Keuangan Secara Baik agar Bisnis Bertumbuh – Halaman all

    Perkuat Ekonomi Nasional, UMKM Didorong Kelola Keuangan Secara Baik agar Bisnis Bertumbuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) didorong mengelola dan merencanakan keuangannya secara baik.

    Hal tersebut dinilai perlu dilakukan mengingat kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional begitu besar.

    Oleh sebab itu, anak usaha BNI yakni PT Bank Hibank Indonesia (hibank), membuat aplikasi mobile banking terbaru, hi by hibank.

    Direktur Utama hibank Jenny Wiriyanto mengatakan, kehadiran aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah UMKM dalam mengelola keuangan mereka serta membuka akses lebih luas terhadap peluang bisnis mereka. 

    “hi by hibank merupakan aplikasi mobile banking pertama yang berfokus pada ekosistem digital. Kemudahan dalam genggaman ini diharapkan dapat turut berkontribusi dalam mengakselerasi pertumbuhan UMKM di Indonesia,” ujar Jenny dikutip Sabtu (22/2/2025).

    Untuk meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM, hibank menghadirkan fitur hi-literasi, sebuah program edukasi digital mengenai keuangan, investasi, dan pengelolaan bisnis. Selain itu, terdapat fitur hi-chat yang memungkinkan pelaku usaha berkonsultasi dengan Relationship Manager digital untuk merencanakan keuangan bisnis mereka.

    Aplikasi ini juga menyediakan fitur hi-tung guna membantu perencanaan keuangan melalui kantong digital, hi-goal, dan hi-deposito. Sementara itu, fitur hi-pos memungkinkan pencatatan transaksi harian yang dapat dianalisis untuk mendukung keputusan bisnis dan akses pembiayaan digital.

    Dalam hal pendanaan, hi by hibank menghadirkan layanan hi-bijak dan hi-talang, yaitu pinjaman berbasis ekosistem digital dengan pendekatan rantai pasok. 

    “Dengan aplikasi ini, kami tidak hanya meluncurkan layanan perbankan digital, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas dan memperkuat ekonomi Indonesia,” tambah Jenny.

    Pada tahun 2024, hibank mencatat total aset sebesar Rp17,8 triliun atau tumbuh 22 persen secara Year on Year (YoY), sementara pinjaman meningkat 75% YoY menjadi Rp10,5 triliun dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga di level 0,8%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 33% YoY menjadi Rp12,6 triliun.

    Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan, peluncuran hi by hibank melengkapi transformasi digital BNI Group. Sebelumnya, BNI telah memperkenalkan wondr by BNI pada Juli 2024 dengan tiga fitur utama, yakni insight, transaksi, dan growth.

    “Dengan kepemilikan 63,9% saham di hibank, BNI menargetkan anak usaha ini sebagai sumber pertumbuhan jangka panjang. Melalui hibank, BNI Group dapat menjadi one stop solution untuk memenuhi kebutuhan keuangan di berbagai segmen bisnis serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Royke.

  • Aplikasi One Stop Solution untuk UMKM Resmi Meluncur, BNI dan hibank Jadi Pelopor di Indonesia

    Aplikasi One Stop Solution untuk UMKM Resmi Meluncur, BNI dan hibank Jadi Pelopor di Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Hibank Indonesia (hibank), anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) resmi meluncurkan aplikasi mobile banking terbaru mereka, hi by hibank. Aplikasi ini dirancang sebagai solusi digital terintegrasi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia guna mempermudah transaksi keuangan serta mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Hal ini tentu menjadi komitmen bagi perbankan untuk mendukung perekonomian sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

    Peluncuran hi by hibank berlangsung dalam rangkaian acara hi Pasar Rakyat Digital yang digelar di Hutan Kota GBK selama tiga hari, mulai 21- 23 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama hibank Jenny Wiriyanto, dan  sejumlah pengusaha UMKM yang berkesempatan mencoba langsung fitur-fitur aplikasi ini.

    Aplikasi hi by hibank hadir dengan berbagai fitur utama yang membantu pelaku UMKM dalam melakukan perencanaan, pengelolaan, pencatatan, pembiayaan, dan pengembangan usaha. Terobosan ini memungkinkan para pelaku usaha UMKM naik kelas dengan berbagai kemudahan digital yang ditawarkan dalam satu genggaman.

    Direktur Utama hibank Jenny Wiriyanto mengatakan, kehadiran aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah UMKM dalam mengelola keuangan mereka serta membuka akses lebih luas terhadap peluang bisnis mereka.

    “hi by hibank merupakan aplikasi mobile banking pertama yang berfokus pada ekosistem digital. Hanya dengan satu klik, berjuta potensi terbuka. Kemudahan dalam genggaman ini diharapkan dapat turut berkontribusi dalam mengakselerasi pertumbuhan UMKM di Indonesia,” ujar Jenny.

    Mengenal Fitur Aplikasi UMKM hi by hibank

    Program BNI UMKM Ramah Lingkungan (BUMI) yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan ekonomi hijau.

    Untuk meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM, hibank menghadirkan fitur hi-literasi, sebuah program edukasi digital mengenai keuangan, investasi, dan pengelolaan bisnis. Selain itu, terdapat fitur hi-chat yang memungkinkan pelaku usaha berkonsultasi dengan Relationship Manager digital untuk merencanakan keuangan bisnis mereka.

    Aplikasi ini juga menyediakan fitur hi-tung guna membantu perencanaan keuangan melalui kantong digital, hi-goal, dan hi-deposito. Sementara itu, fitur hi-pos memungkinkan pencatatan transaksi harian yang dapat dianalisis untuk mendukung keputusan bisnis dan akses pembiayaan digital.

    Dalam hal pendanaan, hi by hibank menghadirkan layanan hi-bijak dan hi-talang, yaitu pinjaman berbasis ekosistem digital dengan pendekatan rantai pasok. Pelaku usaha juga dapat memanfaatkan fitur hi-UMKM untuk meningkatkan operasional dan promosi bisnis mereka melalui integrasi dengan media sosial.

    “Dengan aplikasi ini, kami tidak hanya meluncurkan layanan perbankan digital, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas dan memperkuat ekonomi Indonesia,” tambah Jenny.

    Adapun hibank terus menunjukkan pertumbuhan positif dengan pendekatan berbasis komunitas. Pada tahun 2024, hibank mencatat total aset sebesar Rp17,8 triliun atau tumbuh 22% secara Year on Year (YoY), sementara pinjaman meningkat 75% YoY menjadi Rp10,5 triliun dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga di level 0,8%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 33% YoY menjadi Rp12,6 triliun.

    Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan, peluncuran hi by hibank melengkapi transformasi digital dalam ekosistem BNI Group. Sebelumnya, BNI telah memperkenalkan wondr by BNI pada Juli 2024 dengan tiga fitur utama yakni insight, transaksi, dan growth.

    “Dengan kepemilikan 63,9% saham di hibank, BNI menargetkan anak usaha ini sebagai sumber pertumbuhan jangka panjang. Melalui hibank, BNI Group dapat menjadi one stop solution untuk memenuhi kebutuhan keuangan di berbagai segmen bisnis serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Royke.

    Peluncuran hi by hibank menandai langkah besar dalam upaya digitalisasi UMKM di Indonesia. Dengan berbagai fitur inovatif dan dukungan penuh dari BNI Group, aplikasi ini diharapkan dapat menjadi solusi terpadu bagi pelaku UMKM untuk mengelola keuangan, mengakses pendanaan, dan mengembangkan bisnis secara lebih efisien.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BNI raih 2 penghargaan dari JCB Award 2025

    BNI raih 2 penghargaan dari JCB Award 2025

    PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meraih dua penghargaan pada ajang JCB Award 2025, di antaranya Best Issuing Total Sales Volume in Indonesia 2024 dan Outstanding Usage Program with Prominent Merchants in Indonesia 2024. ANTARA/HO-BNI

    BNI raih 2 penghargaan dari JCB Award 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 12 Februari 2025 – 16:13 WIB

    Elshinta.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meraih dua penghargaan pada ajang JCB Award 2025, yakni Best Issuing Total Sales Volume in Indonesia 2024 dan Outstanding Usage Program with Prominent Merchants in Indonesia 2024. Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan JCB International Indonesia.

    Bank juga akan terus berupaya melakukan inovasi guna meningkatkan pertumbuhan transaksi Kartu Kredit BNI.

    “BNI konsisten menjadi pilihan utama nasabah dalam melakukan transaksi, seperti memberikan keistimewaan khusus bagi penggemar budaya Jepang serta penikmat pengalaman bersantap di restoran premium Jepang melalui Kartu Kredit BNI JCB Ultimate, yang merupakan kolaborasi antara BNI dan JCB,” kata Corina.

    Tahun lalu, BNI juga memperoleh penghargaan ajang tersebut. Tepatnya, BNI mendapatkan tiga penghargaan, yakni Best Issuing Total Sales Volume in Mass Affluent Products in Indonesia 2023, Best Issuing International Sales Volume in Precious Products in Indonesia 2023, dan Best New Product in Indonesia 2023: BNI JCB Ultimate Card.

    Ajang tahunan ini merupakan bentuk apresiasi JCB kepada mitra prinsipalnya atas kerja sama dan pencapaian mitra issuer di seluruh Indonesia. BNI mencatatkan laba sebesar Rp21,5 triliun pada 2024, meningkat 2,87 persen year-on-year (yoy) dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,9 triliun.

    Pertumbuhan itu didorong oleh transformasi digital yang berhasil meningkatkan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024. Sementara transaksi perbankan melalui wondr by BNI mencapai Rp191 triliun dengan 195 juta transaksi hingga akhir tahun lalu. Peningkatan transaksi ini juga mendorong kenaikan non-interest income sebesar 11,9 persen yoy menjadi Rp24,04 triliun.

    Di sisi lain, layanan perbankan segmen wholesale banking melalui BNIdirect mencatatkan peningkatan nilai transaksi sebesar 23,3 persen yoy menjadi Rp7.931 triliun, dengan jumlah transaksi naik 36,5 persen yoy mencapai 1,2 miliar transaksi. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan optimistis dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah.

    Sumber : Antara

  • DPR Apresiasi Langkah Transformasi Digital BNI

    DPR Apresiasi Langkah Transformasi Digital BNI

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Komisi XI DPR Harris Turino, mengapresiasi langkah transformasi digital yang dilakukan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), yang sekaligus mencerminkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) bank tersebut dalam menghadapi era digital.

    Sebagai bagian dari inovasi digitalnya, BNI telah meluncurkan aplikasi wondr by BNI, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan generasi muda yang aktif dan dinamis. Pengembangan aplikasi ini juga dilakukan oleh talenta internal BNI, termasuk generasi Z dan milenial.

    “Hal ini membuktikan bahwa SDM BNI siap menghadapi tantangan transformasi digital,” ujar Harris dikutip dari Antara, Sabtu (1/2/2025).

    Menurutnya, inovasi yang dihadirkan dalam tranformasi digital BNI sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam memperkuat hubungan dengan generasi muda.

    Keberhasilan dalam mengadopsi teknologi digital turut mendorong peningkatan tabungan sebesar 11% secara tahunan mencapai Rp 258 triliun, yang berkontribusi terhadap total dana pihak ketiga (DPK) perseroan.

    Sebagai dampaknya, laba bersih BNI juga mengalami peningkatan, mencapai Rp 21,5 triliun pada 2024, naik dari Rp 20,9 triliun pada 2023.

    “Fundamental yang kuat menjadi pijakan bagi BNI untuk terus tumbuh secara bijaksana pada 2025,” tambah Harris.

    Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, optimistis perseroan dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan dengan terus berinovasi dan berfokus pada kebutuhan nasabah.

    Ia menjelaskan, potensi pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita, termasuk pengembangan infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UMKM, hilirisasi industri, serta program perumahan nasional.

    Royke juga menegaskan bahwa pencapaian kinerja BNI pada tahun sebelumnya didukung oleh kesuksesan transformasi digital, salah satunya melalui peluncuran aplikasi wondr by BNI untuk segmen ritel dan BNIdirect untuk segmen bisnis korporasi.

    “Kedua inovasi digital ini merupakan bagian dari strategi utama BNI dalam meningkatkan dana murah atau current account saving account atau casa dalam komposisi dana pihak ketiga,” pungkasnya dalam menanggapi transformasi digital BNI.

  • BNI Salurkan Rp 978 Miliar kepada Anak Usaha untuk Bangun Jaringan Internet 40 Juta Rumah

    BNI Salurkan Rp 978 Miliar kepada Anak Usaha untuk Bangun Jaringan Internet 40 Juta Rumah

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyalurkan kredit investasi senilai Rp 978 miliar kepada anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE), untuk menjalin kerja sama dengan PT Solusi Sinergi Digital Tbk-SURGE (WIFIJK) untuk membangun jaringan internet.

    Kredit investasi ini akan digunakan untuk membangun jaringan internet berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps bagi 40 juta rumah tangga di Pulau Jawa. Proyek ini mencakup wilayah urban, suburban, dan rural, dengan rencana pelaksanaan mulai tahun ini.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyatakan, sinergi ini akan membawa perubahan signifikan dalam menghubungkan masyarakat Indonesia dengan dunia digital. Hal ini sejalan dengan komitmen bank yang dipimpin Direktur Utama Royke Tumilaar dalam mendorong transformasi dan implementasi layanan keuangan digital.

    “BNI senantiasa mendukung inisiatif yang memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat. Proyek ini tidak hanya relevan dengan visi digitalisasi nasional, tetapi juga menjadi bukti nyata peran perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ujar Okki dalam Keterbukaan Informasi IDX, Jumat (31/1/2025).

    Saat ini, penetrasi broadband di Indonesia hanya mencapai 15%, menjadikannya salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara. Kondisi ini menciptakan hambatan signifikan dalam akses pendidikan serta pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

    Maka, anak usaha BNI ini berupaya untuk membangun jaringan internet di seluruh Indonesia mulai 2025.

    Sementara, Direktur Utama SURGE Yune Marketatmo, menyambut baik kerja sama ini.

    “Kami sangat bangga dapat bermitra dengan BNI dalam proyek penting ini. Akses broadband terjangkau bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang mewujudkan mimpi masyarakat untuk masa depan digital yang inklusif. Kami percaya proyek ini akan membuka peluang baru bagi jutaan keluarga Indonesia untuk maju,” ujarnya.

    Dengan dimulainya proyek ini pada tahun 2025, SURGE dan anak usaha BNI optimistis dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Proyek jaringan internet ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan pemerataan digital yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, perusahaan juga berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan digital serta memajukan pendidikan di Indonesia.

  • BNI Salurkan Kredit Rp 978 M ke Anak Usaha SURGE

    BNI Salurkan Kredit Rp 978 M ke Anak Usaha SURGE

    Jakarta

    PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (SURGE) lewat anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE) mengumumkan persetujuan fasilitas Kredit Investasi senilai Rp978 miliar.

    Pendanaan ini dilakukan untuk mendukung pengembangan broadband atau jaringan internet ke 40 juta rumah tangga guna mempercepat inklusi digital masyarakat Indonesia.

    Penandatanganan kredit tersebut dilakukan oleh Pgs. General Manager Divisi Enterprise Banking BNI Rifki Zimah dan Direktur Utama SURGE Yune Marketatmo di Jakarta, Jumat (24/1/2025).

    Proyek strategis ini bertujuan menyediakan jaringan internet untuk rakyat dengan kecepatan tinggi hingga 100 Mbps kepada 40 juta rumah tangga, mencakup wilayah urban, sub-urban, dan rural di Pulau Jawa.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, sinergi ini akan membawa perubahan signifikan dalam menghubungkan masyarakat Indonesia dengan dunia digital.

    “BNI senantiasa mendukung inisiatif yang memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat. Proyek ini tidak hanya relevan dengan visi digitalisasi nasional, tetapi juga menjadi bukti nyata peran perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata Okki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/1/2025).

    Sejalan dengan Program Transformasi Digital BNI yang digalakkan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, proyek strategis ini diharapkan dapat menjawab tantangan digitalisasi di Indonesia. Dengan begitu, dampak sosial yang dihasilkan dari proyek ini dapat mendukung program edukasi online, peningkatan kapasitas UKM, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

    “Proyek ini juga sejalan dengan visi Pemerintah untuk menjembatani kesenjangan digital, memperkuat infrastruktur teknologi, dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif di seluruh pelosok negeri,” ujar Okki.

    Saat ini, penetrasi broadband di Indonesia hanya mencapai 15%, salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina rata-rata telah mencapai lebih dari 70% penetrasi broadband nya. Kondisi ini menciptakan hambatan signifikan pada akses pendidikan serta pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

    Yune Marketatmo mengatakan, dengan biaya layanan yang terjangkau, jaringan ini akan memainkan peran penting dalam mendukung edukasi online, inovasi bisnis digital, serta aktivitas berbasis internet lainnya yang semakin esensial di era modern.

    “Kami sangat bangga dapat bermitra dengan BNI untuk proyek penting ini. Akses broadband terjangkau bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal mewujudkan mimpi masyarakat untuk masa depan digital yang inklusif. Kami percaya bahwa proyek ini akan membuka peluang baru bagi jutaan keluarga Indonesia untuk maju,” ujar Yune.

    Dengan dimulainya proyek ini, SURGE dan BNI optimistis dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Proyek ini menjadi langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju pemerataan digital yang inklusif dan berkelanjutan. Perusahaan juga berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan digital dan berkontribusi memajukan pendidikan Indonesia.

    (rrd/rrd)

  • Portofolio BNI di industri hilirisasi capai Rp60 triliun

    Portofolio BNI di industri hilirisasi capai Rp60 triliun

    BNI juga sudah punya eksposur di dalam hilirisasi, antara lain di hilirisasi terkait dengan sektor mineral, batubara, perkebunan, kehutanan. Jadi kami sudah punya portfolio yang kurang lebih Rp60 triliun di sini

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar menyatakan bahwa portofolio perseroan terkait industri hilirisasi tercatat sekitar Rp60 triliun, yang menunjukkan upaya perseroan untuk mendukung program hilirisasi pemerintah.

    “BNI juga sudah punya eksposur di dalam hilirisasi, antara lain di hilirisasi terkait dengan sektor mineral, batubara, perkebunan, kehutanan. Jadi kami sudah punya portfolio yang kurang lebih Rp60 triliun di sini,” kata Royke Tumilaar di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik dan berkomitmen untuk mendukung program hilirisasi tersebut melalui berbagai inovasi dan layanan pembiayaan.

    Sementara terkait portofolio di sektor pembiayaan berkelanjutan, Direktur Risk Management BNI David Pirzada menyatakan bahwa portofolio pembiayaan berkelanjutan perseroan tercatat mencapai Rp190,5 triliun pada 2024, atau setara dengan 25 persen dari total kredit perusahaan.

    Dari jumlah tersebut, sebesar Rp73,4 triliun dialokasikan untuk pembiayaan hijau dan Rp117 triliun untuk pembiayaan UMKM.

    “BNI berkomitmen menjadi mitra strategis bagi para debitur dalam mendukung transisi hijau. Hal ini kami wujudkan melalui peningkatan pembiayaan Sustainability Linked Loan (SLL) yang hingga Desember 2024 mencapai Rp6 triliun,” ujarnya.

    Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menerapkan manajemen risiko dalam menyalurkan pembiayaan melalui Climate Risk Stress Test (CRST) sesuai panduan Climate Risk Management System (CRMS) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    “Tahun 2024, penerapan CRST mencakup 50 persen portofolio kredit di enam sektor industri utama dan mortgage, sedangkan tahun ini akan meningkat hingga 100 persen dari portofolio kredit BNI,” ucap David Pirzada.

    Kinerja intermediasi BNI tumbuh positif dan seimbang pada 2024, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, dengan pembiayaan tumbuh 11,6 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp775,87 triliun dari Rp695,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh segmen korporasi yang naik 17,6 persen dan konsumer yang meningkat 14,5 persen. Perusahaan anak juga mencatatkan pertumbuhan kredit signifikan sebesar 79,7 persen yoy dengan profitabilitas yang tetap terjaga.

    Sementara tingkat kredit macet (non-performing loan/NPL), indikator risiko kredit (loan at risk/LAR), serta credit cost yang masing-masing turun menjadi 2 persen, 10,3 persen, serta 1,1 persen.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Laba BNI naik 2,87 persen menjadi Rp21,5 triliun sepanjang 2024

    Laba BNI naik 2,87 persen menjadi Rp21,5 triliun sepanjang 2024

    BNI senantiasa berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memanfaatkan peluang ekspansi yang ada.

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar menyatakan bahwa perseroan mencatatkan laba sebesar Rp21,5 triliun pada 2024, meningkat 2,87 persen year-on-year (yoy) dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,9 triliun.

    “Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital yang berhasil meningkatkan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024,” ujar Royke Tumilaar dalam “Press Conference Paparan Kinerja BNI Fiscal Year 2024”, di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan bahwa pihaknya optimis dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah.

    “BNI senantiasa berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memanfaatkan peluang ekspansi yang ada,” katanya lagi.

    Royke menuturkan bahwa potensi pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan tersebut sejalan dengan upaya realisasi Astacita pemerintah, seperti program pengembangan infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UMKM, hilirisasi industri, serta program perumahan nasional.

    Dia menyatakan bahwa pencapaian kinerja perseroan pada tahun lalu, juga didukung oleh keberhasilan transformasi digital melalui peluncuran aplikasi mobile banking wondr by BNI untuk segmen retail dan BNIdirect untuk segmen bisnis korporasi.

    “Kedua inovasi digital ini menjadi bagian dari inisiatif strategis perseroan dalam mendorong peningkatan CASA (current account saving account/dana murah) transaksional terhadap dana pihak ketiga,” ujarnya lagi.

    Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menuturkan bahwa transformasi digital melalui kedua aplikasi mobile banking tersebut memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

    Ia mengatakan bahwa nilai tabungan tumbuh hampir dua kali lipat pada semester II-2024 setelah diluncurkannya wondr by BNI pada 5 Juli 2024.

    “Fokus pada transformasi digital yang kami lakukan sepanjang 2024, memberikan kontribusi positif terhadap kinerja BNI secara keseluruhan. Kami percaya profitabilitas BNI akan berkelanjutan dengan berfokus pada pendanaan berbiaya murah,” kata Putrama Wahju Setyawan.

    Jumlah pengguna wondr by BNI mencapai 5,3 juta hingga akhir Desember 2024, dengan active rate lebih dari dua kali lipat dibandingkan aplikasi sebelumnya, yaitu BNI Mobile Banking.

    Transaksi perbankan melalui wondr by BNI mencapai Rp191 triliun dengan 195 juta transaksi hingga akhir tahun lalu. Peningkatan transaksi ini, juga mendorong kenaikan non-interest income sebesar 11,9 persen yoy menjadi Rp24,04 triliun.

    Sementara layanan perbankan segmen wholesale banking melalui BNIdirect mencatatkan peningkatan nilai transaksi sebesar 23,3 persen yoy menjadi Rp7.931 triliun, dengan jumlah transaksi naik 36,5 persen yoy mencapai 1,2 miliar transaksi.

    Pengguna BNIdirect pun telah mencapai 173 ribu user, atau naik 15 persen yoy, sejalan dengan target perseroan untuk meningkatkan rekening giro transaksional menjadi 72 persen dari total rekening giro, dibandingkan porsi rekening giro transaksional pada 2023 yang hanya 66 persen.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025