Tag: Royke Tumilaar

  • Pergantian Direksi di RUPS BNI 2025, Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Alexandra Askandar Wadirut

    Pergantian Direksi di RUPS BNI 2025, Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Alexandra Askandar Wadirut

    PIKIRAN RAKYAT – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menetapkan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama (Dirut) dan Alexandra Askandar menjadi Wakil Direktur Utama (Wadirut).

    Penetapan tersebut sebagaimana diumumkan dalam RUPS yang berlangsung di Menara BNI, Jakarta pada Rabu, 26 Maret 2025.

    RUPS BNI 2025 semula dijadwalkan pada 13 Maret 2025, tetapi bergeser menjadi hari ini, Rabu, 26 Maret 2025.

    Dirut dan Wadirut BNI 2025

    Putrama Wahju Setyawan merupakan bankir yang lama berkarier di BNI. Sebelumnya menjabat sebagai direktur dan sempat berpindah ke PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) 2020-2022.

    Putrama kembali ke BNI tahun 2022, kemudian diangkat sebagai Wakil Direktur Utama pada Maret 2024.

    Sedangkan Alexandra Askandar sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

    Sementara itu, Royke Tumilaar diketahui sudah habis masa jabatannya sebagai Direktur Utama BNI.

    Tiga direktur lainnya yakni Novita Widya Anggraini, David Pirzada, serta Ronny Venir juga dikabarkan akan menyelesaikan masa jabatannya.

    David dan Novita berasal dari Bank Mandiri, kemudian bergabung dengan BNI pada era kepemimpinan Royke.

    Novita kembali ke Bank Mandiri karena mendapat amanah menjadi Direktur Keuangan. Sementara Ronny, bankir yang sudah lama berkarier di BNI.

    RUPST BNI 2025

    Sebagai informasi, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024 kemarin.

    Laba bersih perusahaan Rp21,5 triliun, meningkat 2,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp20,9 triliun.

    Pertumbuhan didorong transformasi digital, meningkatkan tabungan 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada 2023 jadi Rp258 triliun tahun 2024.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Direktur Utama Baru BBNI Hasil RUPS BNI 2025

    Direktur Utama Baru BBNI Hasil RUPS BNI 2025

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) resmi menunjuk Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama (Dirut) baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Menara BNI, Jakarta.

    Putrama menggantikan Royke Tumilaar yang telah menyelesaikan masa jabatannya sejak menjabat pada 2020.

    Pengangkatan ini menegaskan peran strategis Putrama di tengah transformasi dan ekspansi bisnis BNI. Sebelumnya, Putrama Wahju Setyawan menjabat sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut) BNI sejak Maret 2024.

    Profil dan Perjalanan Karier

    Lahir pada tahun 1969, Putrama Wahju Setyawan menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM), meraih gelar Sarjana (S1) Kehutanan dan Magister (S2) Akuntansi. Meski latar belakang akademiknya bukan dari bidang perbankan, sepak terjang Putrama di dunia finansial justru membuktikan kompetensinya.

    Putrama memulai kariernya di BNI dan menapaki berbagai posisi strategis, di antaranya:

    2011-2014: Pemimpin Divisi Corporate Remedial and Recovery 2014-2015: Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah 2015-2016: Pemimpin Divisi Commercial Remedial & Recovery 2016: Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Business 2020: Direktur Bisnis Korporasi BNI 2020: Direktur Treasury dan Internasional BNI

    Pada tahun 2020, Putrama sempat dipercaya memimpin PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sebagai Direktur Utama hingga 2022. Setelah itu, ia kembali ke BNI dengan menjabat sebagai Direktur Retail Banking (2022-2024).

    Kiprahnya semakin bersinar hingga akhirnya diangkat sebagai Wakil Direktur Utama BNI pada Maret 2024. Tak butuh waktu lama, Putrama dipercaya pemegang saham untuk memimpin BNI sebagai Direktur Utama dalam RUPST 2025.

    “Saya siap melanjutkan transformasi BNI dengan fokus pada pengembangan digital banking, ekspansi global, dan memperkuat sinergi dengan ekosistem BUMN,” kata Putrama Wahju Setyawan saat konferensi pers usai RUPST.

    Visi dan Arah Baru BNI

    Putrama Wahju Setyawan dikenal sebagai pemimpin yang inovatif dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan. Salah satu visinya adalah menjadikan BNI sebagai bank global berbasis digital dengan memperkuat segmen korporasi, UMKM, dan konsumer.

    “BNI punya potensi besar di pasar internasional. Kami akan memperluas jaringan global dan mendukung nasabah ekspor agar BNI bisa menjadi mitra strategis bisnis global dari Indonesia,” tuturnya.

    Selain itu, Putrama Wahju Setyawan menegaskan komitmen BNI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan sustainable banking.

    “Kami akan memastikan BNI menjadi pionir dalam pembiayaan hijau serta mendukung transisi energi di Indonesia,” ucapnya.

    Tidak Memiliki Hubungan Afiliasi

    Salah satu poin menarik dari sosok Putrama Wahju Setyawan adalah ia tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, Dewan Komisaris, maupun pemegang saham utama dan pengendali BNI. Ini menegaskan bahwa pemilihannya murni didasarkan pada kompetensi dan rekam jejak profesional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru BNI Hasil RUPST 2025

    Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru BNI Hasil RUPST 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI yang menghasilkan perubahan dalam jajaran direksi dan komisaris perusahaan.

    Dalam RUPST yang berlangsung di Menara BNI, Jakarta, pada Rabu (26/3/2025), sejumlah perubahan posisi diputuskan, termasuk penunjukan Putrama Wahju Setyawan sebagai direktur utama menggantikan Royke Tumilaar yang masa jabatannya telah berakhir.

    Selain itu, Novita Widya Anggraini yang sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan di BNI kini mengemban tugas baru sebagai direktur keuangan Bank Mandiri. Sementara itu, Mucharom telah ditunjuk sebagai anggota direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melalui RUPST BRI yang berlangsung pada Senin (24/4/2025).

    Berikut adalah susunan direksi dan komisaris BNI yang telah ditetapkan melalui RUPST:

    DireksiDirektur Utama: Putrama Wahju SetyawanWakil Direktur Utama: Alexandra AskandarDirektur Corporate Banking: Agung PrabowoDirektur Treasury & International Banking: Abu Santosa SudrajatDirektur Kelembagaan: Eko Setyo NugrohoDirektur Commercial Banking: Muhammad IqbalDirektur Operations: Ronny VenirDirektur Human Capital & Compliance: Munadi HerlambangDirektur Finance & Strategy: Hussein Paolo KartadjoemenaDirektur Consumer Banking: CorinaDirektur Risk Management: David PirzadaDirektur Information Technology: Toto PrasetyoDirektur Network & Retail Funding: Rian Kaslan KomisarisKomisaris Utama/Independen: Omar Sjawaldy AnwarWakil Komisaris Utama: Tedi BharataKomisaris: SumintoKomisaris: Donny HutabaratKomisaris Independen: Vera FebyathyKomisaris Independen: Didik Junaidi Rachbini

    RUPST BNI yang awalnya dijadwalkan pada 13 Maret 2025 mengalami penyesuaian menjadi 26 Maret 2025. Pergeseran jadwal ini dilakukan sejalan dengan perubahan agenda RUPST di beberapa bank milik negara lainnya yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
     

  • Profil Putrama Wahju Setyawan, Dirut Baru BNI Gantikan Royke Tumilaar – Halaman all

    Profil Putrama Wahju Setyawan, Dirut Baru BNI Gantikan Royke Tumilaar – Halaman all

    Putrama  Wahju Setyawan menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh Royke Tumilaar yang menjabat sebagai dirut sejak 2020.

    Tayang: Rabu, 26 Maret 2025 13:35 WIB

    lihat foto

    Website BNI

    DIREKSI BARU BNI – Putrama Wahju Setyawan diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang baru. Hal ini diputuskan dalam RUPS BNI pada Rabu (26/3/2025).

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Putrama Wahju Setyawan diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang baru. 

    Putrama  Wahju Setyawan menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh Royke Tumilaar yang menjabat sebagai dirut sejak 2020.

    Pengangkatan Putrama dilakukan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (26/3/2025) ini.

    Posisi Wakil Dirut kini diisi oleh Alexandra Askandar yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ia diberhentikan secara hormat saat RUPST Bank Mandiri pada Selasa (25/3/2025).

    Lantas, siapa itu Putrama Wahju Setyawan?

    Dikutip dari situs resmi BNI, Putrama merupakan pria kelahiran tahun 1969.

    Ia memperoleh gelar Sarjana (S1) Kehutanan dari Universitas Gadjah Mada dan Magister (S2) Akuntansi perguruan tinggi yang sama.

    Putrama disebut tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Anggota Direksi lainnya, Anggota Dewan Komisaris, maupun Pemegang Saham Utama dan Pengendali.

    Karier Putrama:

    Direktur Bisnis Korporasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2020)
    Direktur Treasury dan Internasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2020)
    Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia (2020-2022)
    Direktur Retail Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2022-2024)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Ini Susunan Lengkap Direksi BBNI

    Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Ini Susunan Lengkap Direksi BBNI

    PIKIRAN RAKYAT – Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang digelar di Menara BNI, Jakarta, Rabu 26 Maret 2025, terjadi perombakan besar dalam jajaran direksi.

    Salah satu keputusan penting adalah pengangkatan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama (Dirut) BNI menggantikan Royke Tumilaar yang telah menyelesaikan masa jabatannya.

    Putrama Wahju Setyawan Naik Jabatan jadi Dirut

    Putrama Wahju Setyawan bukanlah nama baru di dunia perbankan. Sebelum ditunjuk sebagai Dirut, ia menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BNI sejak Maret 2024. Kariernya di BNI sudah dimulai jauh sebelumnya, di mana ia sempat berkarir sebagai Direktur BNI sebelum mendapat tugas di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada 2020-2022. Ia kemudian kembali ke BNI pada 2022.

    Dalam pernyataan resminya, Putrama menyampaikan komitmennya untuk mendorong BNI menjadi bank yang lebih kompetitif dan inovatif.

    “Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Fokus kami ke depan adalah memperkuat digitalisasi, ekspansi bisnis, serta meningkatkan layanan untuk nasabah. Kami yakin BNI mampu mencetak pertumbuhan lebih baik di tahun-tahun mendatang,” tutur Putrama Wahju Setyawan dalam konferensi pers usai RUPST.

    Alexandra Askandar Bergabung sebagai Wadirut

    Selain Putrama, jabatan Wakil Direktur Utama kini diisi oleh Alexandra Askandar, yang sebelumnya menjabat posisi serupa di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra membawa pengalaman panjang dari salah satu bank terbesar di Indonesia dan diharapkan mampu mendorong BNI lebih agresif dalam ekspansi bisnis.

    “Saya siap membantu mewujudkan transformasi besar di BNI. Dengan kolaborasi tim yang solid dan strategi yang tepat, kita akan menghadirkan solusi finansial terbaik bagi masyarakat dan dunia usaha,” katanya.

    Susunan Lengkap Direksi dan Dewan Komisaris BNI 2025

    RUPST juga menetapkan susunan lengkap direksi dan dewan komisaris BNI yang baru. Berikut adalah susunan terbarunya:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama/Komisaris Independen: Omar Sjawaldy Anwar Wakil Komisaris Utama: Tedi Bharata Komisaris Independen: Vera Febryanthy Komisaris Independen: Didik Junaidi Rachbini Komisaris: Suminto Komisaris: Donny Hutabarat

    Direksi

    Direktur Utama: Putrama Wahju Setyawan Wakil Direktur Utama: Alexandra Askandar Direktur Finance & Strategy: Hussein Paolo Kartadjoemena Direktur Commercial Banking: Muhammad Iqbal Direktur Corporate Banking: Agung Prabowo Direktur Human Capital dan Compliance: Munadi Herlambang Direktur Treasury & International Banking: Abu Santosa Sudrajat Direktur Network & Retail Funding: Risan Kaslan Direktur Kelembagaan: Eko Setyo Nugroho Direktur Consumer Banking: Corina Leyla Karnalies Direktur Operations: Ronny Venir Direktur Risk Management: David Pirzada Direktur Information Technology: Toto Prasetio Perubahan Jajaran Demi Strategi Baru

    Pergantian ini bukan tanpa alasan. BNI tengah berupaya memperkuat posisi sebagai bank nasional yang berorientasi global. Dengan kombinasi kepemimpinan Putrama dan Alexandra, diharapkan BNI dapat lebih agresif dalam pengembangan bisnis, terutama di sektor digital dan korporasi.

    Perubahan besar ini juga diikuti oleh restrukturisasi jumlah dewan komisaris dari 11 orang menjadi 6 orang untuk meningkatkan efektivitas pengawasan.

    Kinerja Solid di Tahun 2024 Jadi Fondasi KuatDi tengah pergantian direksi, BNI berhasil mencatat kinerja gemilang di tahun 2024. Laba bersih perseroan mencapai Rp21,5 triliun, naik 2,87 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp20,9 triliun. Transformasi digital yang dilakukan BNI juga membuahkan hasil positif, di mana total tabungan meningkat 11 persen yoy menjadi Rp258 triliun.

    Dengan fondasi keuangan yang solid dan kepemimpinan baru, BNI optimis melangkah lebih jauh sebagai bank nasional berdaya saing global.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nama Kuat Calon Direksi, Dividen Rp12,87 T, Rencana Buyback, Harga per Saham

    Nama Kuat Calon Direksi, Dividen Rp12,87 T, Rencana Buyback, Harga per Saham

    PIKIRAN RAKYAT – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menjadi salah satu yang dinanti para pemegang saham dan stakeholder industri keuangan tanah air hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    BNI memiliki peran strategis dalam perekonomian terutama pembiayaan korporasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pengembangan layanan digital perbankan.

    Agenda RUPST BNI 2025 mencakup pembahasan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, peningkatan rasio dividen, rencana pembelian kembali saham (buyback) dan perubahan susunan direksi.

    Laba

    Salah satu bank terbesar di Indonesia ini mencatat kinerja keuangan yang solid sepanjang 2024. Laba bersih perusahaan Rp21,5 triliun, meningkat 2,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp20,9 triliun.

    Pertumbuhan ini didorong transformasi digital yang berhasil meningkatkan tabungan 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024.

    Menurut Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, pencapaian ini mencerminkan daya saing perusahaan menghadapi tantangan ekonomi domestik dan global.

    Salah satu pendorong utama pertumbuhan BNI yakni transformasi digital yang diimplementasikan lewat peluncuran aplikasi mobile banking terbaru, wondr by BNI untuk segmen ritel dan BNIdirect segmen bisnis dan korporasi.

    Keduanya bagian dari inisiatif strategis perusahaan mendorong peningkatan dana murah (CASA) transaksional pada total Dana Pihak Ketiga (DPK).

    Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan mengaku transformasi digital memberi dampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

    Total DPK BNI Rp805,5 triliun hingga akhir Desember 2024, pertumbuhan nilai tabungan hampir 2 kali lipat pada semester ke-2 usai peluncuran wondr by BNI.

    Dividen

    Salah satu agenda penting RUPST BNI 2025 yakni pembahasan peningkatan rasio dividen. Sebelumnya sebesar 50 persen selama 2 tahun beruntun.

    Perusahaan berencana menaikkan rasio dividen menjadi sekitar 55-60 persen dengan laba bersih yang meningkat.

    Jika rencana disetujui, estimasi dividen per lembar saham diperkirakan Rp345,28, dengan total dividen yang akan dibagikan Rp12,87 triliun.

    BNI memastikan kebijakan dividen mempertimbangkan aspek permodalan jangka panjang, sejalan pertumbuhan laba yang stabil.

    Menurut Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, rasio kecukupan modal (CAR) bank 21,4 persen akhir 2024, memastikan kapasitas permodalan tetap solid mendukung ekspansi bisnis.

    Buyback

    BNI merencanakan buyback dengan nilai maksimum Rp1,5 triliun atau sekira 10 persen dari total modal disetor Ddikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Tujuannya menstabilkan harga saham, mencerminkan mencerminkan optimisme perusahaan pada fundamental bisnisnya.

    Direksi

    Agenda lain RUPST BNI 2025 yakni penetapan kebijakan remunerasi direksi dan dewan komisaris seperti gaji, tunjangan, fasilitas dan insentif jangka pendek serta panjang hingga 2027.

    Rapat akan menetapkan kantor akuntan publik yang bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan konsolidasian dan laporan PUMK tahun 2025.

    Direktur Utama BNI saat ini dikabarkan akan mengakhiri masa jabatannya usai 1 periode kepemimpinan sejak diangkat dalam RUPSLB pada September 2020.

    Nama Putrama Wahju Setyawan mencuat sebagai kandidat kuat untuk posisi Direktur Utama, meskipun sempat beredar spekulasi perpanjangan masa jabatan.

    Putrama adalah bankir yang lama berkarier di BNI. Sebelumnya menjabat direktur, sempat berpindah ke PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada 2020-2022.

    Ia kembali ke BNI pada 2022 dan Maret 2024 diangkat sebagai Wakil Direktur Utama. Menurut sumber internal, ia berpeluang besar memimpin bank pelat merah ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nama Kuat Calon Direksi, Dividen Rp12,87 T, Rencana Buyback, Harga per Saham

    Bocoran Dividen, Calon Kuat Pergantian Direksi, Buyback Saham, dan Agenda Lengkapnya

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 26 Maret 2025. Acara yang akan berlangsung di Lantai 6 Menara BNI, Jakarta ini diprediksi menjadi salah satu RUPS paling dinanti tahun ini.

    Beberapa agenda krusial sudah mulai bocor ke publik, termasuk rencana pembagian dividen yang lebih besar, pergantian susunan direksi, hingga program pembelian kembali saham (buyback). Berikut ulasan lengkapnya.

    Kinerja Positif dan Rencana Kenaikan Dividen

    Sepanjang tahun 2024, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp21,46 triliun, tumbuh 2,63% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp20,91 triliun.

    Berdasarkan performa tersebut, manajemen BNI berencana meningkatkan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) ke kisaran 60-65%, lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 50%.

    Jika rencana ini disetujui dalam RUPST, BNI berpotensi membagikan dividen tunai sebesar Rp12,88 triliun hingga Rp13,95 triliun. Ini artinya, pemegang saham berpeluang menerima dividen yang lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 280,49 per lembar saham.

    Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menegaskan bahwa rencana kenaikan dividen ini tetap mempertimbangkan kekuatan modal perseroan. Per akhir 2024, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BNI berada di level 21,4%.

    “Kami yakin permodalan BNI masih cukup kuat untuk mendukung pertumbuhan di masa mendatang,” ucapnya.

    Perubahan Susunan Direksi: Siapa Calon Dirut Baru?

    Salah satu agenda yang paling menarik perhatian dalam RUPST BNI 2025 adalah pembahasan perubahan susunan pengurus perseroan. Posisi Direktur Utama (Dirut) menjadi sorotan, mengingat masa jabatan Royke Tumilaar akan berakhir.

    Beberapa nama mulai santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat, meskipun hingga kini manajemen masih menutup rapat nama-nama tersebut. Salah satu nama yang muncul dan digadang-gadang menjadi kandidat kuat pengganti Royke Tumilaar adalah Putrama Wahju Setywan.

    Putrama Wahju Setyawan merupakan bankir karier di BNI yang sebelumnya menjabat sebagai direktur pada 2020, bersamaan dengan penunjukan Royke. Setelah sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia (2020-2022), dia kembali ke BNI pada 2022 dan pada Maret 2024 dipercaya menjadi Wakil Direktur Utama BNI.

    Seorang eksekutif di BNI menyebut bahwa Putrama Wahju Setyawan berpeluang besar untuk menggantikan Royke Tumilaar.

    Selain Royke Tumilaar, tiga direksi lainnya juga akan menyelesaikan masa jabatannya dalam RUPST kali ini. Mereka adalah Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir. Novita dan David sebelumnya berasal dari Bank Mandiri dan bergabung dengan BNI saat kepemimpinan Royke, sementara Ronny merupakan bankir karier di BNI.

    Buyback Saham: Strategi Menghadapi Tekanan Pasar

    Selain dividen dan perubahan direksi, BNI juga akan membahas rencana pembelian kembali saham (buyback). BNI sebelumnya sudah menaikkan nilai buyback menjadi maksimal Rp1,5 triliun atau setara 10% dari total modal disetor.

    Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo menjelaskan bahwa buyback ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga saham di tengah tekanan pasar. Tekanan ini terutama dirasakan setelah hasil pemilu AS pada November 2024 yang memberikan dampak negatif pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Selain itu, kekhawatiran investor atas ketidakstabilan geopolitik dan pelemahan kurs juga menekan saham BBNI.

    “Langkah buyback diharapkan bisa memberi sinyal positif kepada pasar bahwa manajemen optimis dengan fundamental dan prospek jangka panjang BNI,” ujar Okki Rushartomo.

    Agenda Lengkap RUPST BNI 2025

    Berikut daftar lengkap agenda RUPST BNI yang akan digelar pada 26 Maret 2025:

    Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2024. Persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris. Persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, termasuk pembagian dividen. Penetapan gaji/honorarium, fasilitas, tunjangan, dan insentif jangka panjang direksi dan dewan komisaris. Penunjukan akuntan publik untuk audit laporan keuangan tahun buku 2025. Persetujuan rencana pembelian kembali saham (buyback) dan pengelolaan saham treasuri. Perubahan anggaran dasar perseroan. Perubahan susunan pengurus perseroan.

    RUPS BNI 2025 diprediksi akan menjadi ajang penting yang menentukan arah masa depan bank pelat merah ini. Kenaikan dividen yang lebih besar, isu pergantian Direktur Utama, serta strategi buyback saham akan menjadi sorotan utama.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, dunia perbankan tanah air dihebohkan dengan kabar perombakan besar-besaran di jajaran direksi dan komisaris bank-bank pelat merah.

    Empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda utama merombak susunan kepengurusan.

    BRI: Siap Berganti Nahkoda

    BRI menjadi bank pertama yang memulai RUPST pada Senin, 24 Maret 2025, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 11 Maret. Penundaan tersebut terjadi karena peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang kini menjadi pemegang saham mayoritas BUMN dengan kepemilikan 99%, sementara Kementerian BUMN masih memegang 1% saham Merah Putih.

    Pada RUPST kali ini, pergantian direksi menjadi agenda utama. Sunarso, yang menjabat Direktur Utama sejak 2019, dikabarkan akan digantikan. Beberapa nama santer disebut sebagai calon penggantinya, termasuk Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BRI yang telah berkarier lama di bank tersebut dan memiliki pengalaman di BNI serta BTN.

    Selain itu, Hery Gunardi, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), juga muncul sebagai kandidat kuat karena keberhasilannya memimpin BSI pasca-merger.

    Di jajaran direksi lainnya, nama-nama seperti Handayani, Supari, Agus Sudiarto, Agus Noorsanto, dan Ahmad Solichin Lutfiyanto, yang telah menjabat lebih dari satu periode, diperkirakan turut mengalami rotasi. Begitu pula dengan sejumlah komisaris, termasuk Kartika Wirjoatmodjo dan Rofikoh Rokhim.

    Bank Mandiri: Stabilitas atau Perubahan?

    Bank Mandiri, yang semula menjadwalkan RUPST pada 12 Maret, memundurkan rapat menjadi 25 Maret 2025. Agenda utama yang diusung adalah persetujuan perombakan direksi dan komisaris.

    Meskipun Darmawan Junaidi disebut-sebut akan melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua, sejumlah nama lain sempat mengemuka, seperti Alexandra Askandar dan Riduan. Namun, kedua nama terakhir ini kabarnya akan diproyeksikan ke posisi lain.

    Selain posisi Direktur Utama, beberapa jabatan strategis di jajaran direksi dan komisaris juga diperkirakan akan mengalami perubahan. Nama-nama seperti Aquaris Rudianto, Toni E. B. Subari, Rohan Hafas, dan Sigit Prastowo masuk dalam daftar yang masa jabatannya akan dievaluasi. Begitu pula dengan komisaris Arif Budimanta dan Loeke Larasati.

    BNI: Perombakan di Tengah Jalan

    BNI juga turut menjadwal ulang RUPST dari 13 Maret ke 26 Maret 2025. Perubahan susunan direksi menjadi sorotan utama, terutama dengan kabar bahwa Royke Tumilaar akan digantikan setelah menyelesaikan satu periode kepemimpinan sejak 2020. Nama Putrama Wahju Setywan, bankir senior yang sempat menjabat Direktur di BNI dan Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia, muncul sebagai kandidat kuat pengganti.

    Selain posisi Direktur Utama, tiga direksi lainnya — Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir — juga dikabarkan akan digantikan seiring berakhirnya masa jabatan mereka. Novita dan David dikenal sebagai “bawaan” Royke dari Bank Mandiri, sedangkan Ronny adalah bankir karir di BNI.

    BTN: Nixon Tetap Bertahan?

    BTN dijadwalkan menggelar RUPST bersamaan dengan BNI pada 26 Maret 2025. Berbeda dengan BRI, Bank Mandiri, dan BNI, pucuk pimpinan BTN diperkirakan tidak akan mengalami perubahan signifikan.

    Nixon L.P. Napitupulu, yang baru diangkat sebagai Direktur Utama pada 2023, diprediksi akan tetap bertahan. Nixon memiliki rekam jejak panjang di BTN, termasuk menangani kredit bermasalah dan manajemen aset.

    Meski posisi Direktur Utama tampak aman, sejumlah direksi BTN yang telah menjabat lebih dari satu periode, seperti Elisabeth Novie Riswanti, Jasmin, Hirwandi Gafar, Setyo Wibowo, dan Andi Nirwoto, diperkirakan akan dievaluasi.

    Di jajaran komisaris, nama-nama seperti Chandra M. Hamzah, Armand B. Arief, dan Andin Hadiyanto juga masuk dalam radar perubahan.

    Dinamika Besar di Perbankan Pelat Merah

    Perombakan direksi dan komisaris di bank-bank BUMN kali ini bukan sekadar rotasi biasa. Ini merupakan langkah strategis dalam menyesuaikan struktur kepemimpinan dengan kebijakan baru di bawah payung BPI Danantara.

    Dengan komposisi kepemilikan 99% di tangan Danantara dan 1% saham Merah Putih yang dipegang Kementerian BUMN, rotasi ini dinilai krusial dalam membentuk kepemimpinan yang lebih adaptif terhadap arah pengembangan BUMN ke depan.

    Para pemegang saham dan publik kini menantikan hasil akhir dari RUPST masing-masing bank, yang akan menentukan wajah baru kepemimpinan perbankan pelat merah. Akankah rotasi ini membawa angin segar bagi kinerja bank BUMN? Atau justru memicu gejolak baru di pasar keuangan? Semua mata tertuju pada hasil RUPST yang akan datang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Ini Susunan Lengkap Direksi BBNI

    Nama Kuat Calon Direksi, Dividen Hingga Rp13,95 Triliun, dan Rencana Buyback Saham

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 26 Maret 2025. Salah satu agenda utama dalam rapat tersebut adalah meminta persetujuan terkait penggunaan laba bersih tahun buku 2024.

    Pemegang saham yang berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPST adalah mereka yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau memiliki rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hingga 3 Maret 2025 pukul 16.00 WIB.

    Calon Kuat Jajaran Direksi BNI

    Dalam RUPST kali ini, salah satu agenda penting adalah pergantian posisi direksi. Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, dikabarkan akan digantikan setelah menyelesaikan satu periode masa jabatannya. Royke sebelumnya ditunjuk sebagai Dirut BNI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 September 2020. Meski sempat beredar kabar bahwa masa jabatannya akan diperpanjang, belakangan nama Putrama Wahju Setywan mencuat sebagai kandidat kuat untuk posisi tertinggi di BNI.

    Putrama merupakan bankir karier di BNI yang sebelumnya menjabat sebagai direktur pada 2020, bersamaan dengan penunjukan Royke. Setelah sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia (2020-2022), ia kembali ke BNI pada 2022 dan pada Maret 2024 dipercaya menjadi Wakil Direktur Utama BNI. Seorang eksekutif di BNI menyebut bahwa Putrama berpeluang besar untuk menggantikan Royke.

    Selain Royke, tiga direksi lainnya juga akan menyelesaikan masa jabatannya dalam RUPST kali ini. Mereka adalah Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir. Novita dan David sebelumnya berasal dari Bank Mandiri dan bergabung dengan BNI saat kepemimpinan Royke, sementara Ronny merupakan bankir karier di BNI.

    Kinerja Keuangan dan Bocoran Dividen

    Sepanjang tahun 2024, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 21,46 triliun, meningkat 2,63% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 20,91 triliun. Sejalan dengan kinerja positif tersebut, BNI berencana meningkatkan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) ke kisaran 60-65%, tergantung pada keputusan RUPST.

    Jika rencana ini disetujui, dividen tunai yang akan dibagikan diperkirakan berkisar antara Rp 12,88 triliun hingga Rp 13,95 triliun. Keputusan final mengenai pembagian dividen akan ditetapkan dalam RUPST pada 26 Maret 2025.

    Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, menegaskan bahwa rencana pembagian dividen tersebut telah mempertimbangkan sisi permodalan perseroan yang cukup kuat.

    “Hal ini dengan pertimbangan rasio permodalan BNI yang semakin kuat untuk meng-cover rencana pertumbuhan BNI di masa yang akan datang,” kata Novita.

    Rasio kecukupan permodalan (capital adequacy ratio/CAR) BNI secara bank only pada akhir 2024 tercatat di level 21,4%. Menurut Novita, pertimbangan ini dilakukan agar rasio permodalan BNI tetap solid untuk mendukung pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

    Selain itu, Novita juga mengungkapkan bahwa BNI masih akan membagikan dividen secara tahunan dan belum berencana menerapkan skema pembagian dividen interim seperti yang dilakukan oleh beberapa bank besar lainnya, seperti BBCA dan BBRI. Untuk saat ini, kebijakan dividen tahunan masih menjadi pilihan utama bagi BNI.

    Rencana Buyback Saham

    BNI sebelumnya telah mengungkapkan salah satu agenda penting dalam RUPST, yakni rencana pembelian kembali saham (buyback). Perseroan berencana melakukan buyback dengan nilai maksimum Rp 905 miliar atau setara 10% dari total modal disetor. Pelaksanaan buyback ini dijadwalkan berlangsung selama 12 bulan sejak mendapatkan persetujuan dalam RUPST.

    Langkah buyback ini bertujuan untuk mengurangi tekanan jual di pasar akibat fluktuasi indeks harga saham. Selain itu, buyback juga menjadi sinyal bagi investor bahwa harga saham BNI saat ini dinilai belum mencerminkan fundamental perusahaan secara optimal.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ekspansi Global, BNI Luncurkan Layanan Wealth Management di Singapura

    Ekspansi Global, BNI Luncurkan Layanan Wealth Management di Singapura

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi di sektor perbankan dengan meluncurkan layanan wealth management terbaru, BNI Emerald Singapore pada Jumat (21/3/2025).

    Langkah ini merupakan bagian dari strategi BNI untuk memperkuat posisinya sebagai bank BUMN yang memiliki jangkauan global, sekaligus menyediakan layanan eksklusif bagi nasabah prioritas.

    Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan, kehadiran BNI Emerald Singapore mencerminkan ambisi bank untuk bersaing di kancah internasional, khususnya dalam layanan wealth management.

    “Singapura adalah pusat keuangan utama di Asia dan lokasi yang strategis untuk pengembangan layanan wealth management. Layanan ini dirancang bagi nasabah high-net-worth-individuals serta diaspora Indonesia yang memenuhi kriteria accredited investor,” jelas Royke dalam siaran pers.

    Melalui kemitraan dengan Schroders dan Fullerton Asset Management, BNI Emerald Singapore menawarkan berbagai solusi investasi eksklusif, termasuk akses ke reksa dana global. Di Singapura, seseorang dikategorikan sebagai accredited investor jika memiliki aset bersih pribadi minimal 2 juta dolar Singapura atau penghasilan tahunan minimal 300.000 dolar Singapura.

    Selain investasi, layanan ini juga menghadirkan penawaran suku bunga kompetitif untuk deposito berjangka, serta fleksibilitas dalam mengelola portofolio keuangan.

    “Sebagai bank BUMN dengan visi global, kami bertekad menghadirkan solusi keuangan kelas dunia yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah prioritas. Kehadiran BNI Emerald Singapore tidak hanya memperluas jaringan kami di luar negeri, tetapi juga memperkuat posisi BNI sebagai mitra terpercaya bagi masyarakat Indonesia yang memerlukan layanan wealth management internasional,” tambahnya.

    Nasabah yang ingin membuka rekening BNI Emerald Singapore diwajibkan menyetor dana minimal US$ 300.000. Sebagai bagian dari layanan eksklusif, nasabah akan mendapatkan fasilitas Airport Limo dari dan ke Bandara Changi. Sementara bagi mereka yang menyetor lebih dari US$ 1 juta, tersedia privilege tambahan yang lebih eksklusif.

    Memperkuat Posisi Global BNI

    Peluncuran BNI Emerald Singapore menjadi tonggak penting dalam strategi ekspansi global BNI. Dengan inisiatif ini, BNI semakin memperkuat keberadaannya di Singapura dan menunjukkan kapabilitasnya dalam menghadirkan inovasi yang mampu bersaing di pasar global.

    Chief Business Development Officer Fullerton Fund Management Mark Yuen menyatakan, sebagai perusahaan investasi berbasis di Asia yang telah meraih berbagai penghargaan, Fullerton siap berkolaborasi dengan BNI dalam menyediakan solusi investasi yang inovatif dan strategis.

    “Kami sangat antusias untuk bermitra dengan BNI dalam inisiatif ini. Kami berharap dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan BNI secara global serta membantu nasabah mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka,” ujar Mark Yuen.

    Sementara itu, Head of South Asia dan CEO Schroders Singapore, Lily Choh, turut menyampaikan apresiasinya terhadap langkah strategis BNI ini.

    “Kami mengucapkan selamat kepada BNI atas peluncuran BNI Emerald Singapore, sebuah pencapaian yang luar biasa. Dengan pengalaman lebih dari 200 tahun dalam mengelola investasi, Schroders siap membantu nasabah BNI dalam menghadapi dinamika pasar keuangan global yang kompleks. Kolaborasi ini menegaskan komitmen kami dalam menyediakan strategi investasi di pasar publik dan swasta global, termasuk ekuitas serta solusi pendapatan tetap,” ungkap Lily Choh.

    Dengan inisiatif ini, BNI semakin memperkuat eksistensinya di pasar internasional, sekaligus membuka lebih banyak peluang bagi nasabah untuk mengoptimalkan potensi keuangan mereka melalui layanan wealth management yang komprehensif dan inovatif.