Tag: Roy Suryo

  • Saksikan Malam Ini, Rakyat Bersuara Gejolak 2024 & Ramalan di Depan Mata 2025 Bersama Aiman Witjaksono, Adian Napitupulu, Roy Suryo, dan Narasumber Kredibel Lainnya di iNews

    Saksikan Malam Ini, Rakyat Bersuara Gejolak 2024 & Ramalan di Depan Mata 2025 Bersama Aiman Witjaksono, Adian Napitupulu, Roy Suryo, dan Narasumber Kredibel Lainnya di iNews

    loading…

    Saksikan Malam Ini, Rakyat Bersuara Gejolak 2024 & Ramalan di Depan Mata 2025 Bersama Aiman Witjaksono, Adian Napitupulu, Roy Suryo, dan Narasumber Kredibel Lainnya di iNews

    JAKARTA – Tahun 2024 telah menjadi panggung penuh dinamika, di mana berbagai peristiwa besar di bidang politik, ekonomi, dan sosial membentuk wajah dunia yang baru. Namun, perjalanan belum selesai. Tahun 2025 sudah di depan mata, membawa berbagai prediksi, tantangan, dan harapan untuk masa depan. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

    Dalam episode terbaru Rakyat Bersuara malam ini bersama Aiman Witjaksono , Henri Subiakto, Adian Napitupulu, Roy Suryo, dan para narasumber kredibel lainnya akan membahas secara mendalam tema hangat “Gejolak 2024 & Ramalan di Depan Mata 2025”.

    2024 menandai transisi besar dalam lanskap politik Indonesia. Pemilu Serentak telah melahirkan pemimpin baru. Berlanjut dari sektor ekonomi, berbagai kebijakan ekonomi seperti peluncuran IKN di Kalimantan Timur menjadi sorotan. Dunia kriminalitas juga mencatat berbagai peristiwa besar sepanjang 2024. Salah satu kasus yang paling menyita perhatian adalah misteri pembunuhan Vina Cirebon yang terus bergulir hingga kini.

    Tak hanya itu, tahun ini juga menyuguhkan banyak peristiwa penting yang memengaruhi tatanan global dan nasional. Dari ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia, perubahan iklim yang semakin nyata, hingga transformasi teknologi yang kian mendominasi kehidupan kita. Semua hal ini menjadi dasar untuk memprediksi arah yang akan dituju dunia di tahun 2025. Lantas, bagaimana tahun 2025 akan berjalan? Apakah akan menjadi tahun penuh harapan atau justru tantangan baru yang lebih besar?

    Saksikan selengkapnya dalam Rakyat Bersuara malam ini “Gejolak 2024 & Ramalan di Depan Mata 2025” bersama, Henri Subiakto-Guru Besar Komunikasi Unair, Hendri Satrio-Pengamat Politik, Adian Napitupulu-Politisi PDI Perjuangan, Astrio Felligent-Jubir Gerindra, Irma Hutabarat-Politisi PSI, Roy Suryo-Pakar IT, dan San Salvator- Waketum Jokowi Mania, Pukul 19.35 WIB, hanya di iNews.

    (zik)

  • Negara Bergerak Lambat Andai Sosok Figur Model Said Didu dan HRS Tidak Hadir dalam Kabinet

    Negara Bergerak Lambat Andai Sosok Figur Model Said Didu dan HRS Tidak Hadir dalam Kabinet

    Oleh: Damai Hari Lubis

    Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212

    (Ikhtisar: sisi pandang objektif, NKRI butuh leadership figure and professionalism semata demi kemajuan bangsa dan sejahtera)

    Bakal lambatnya proses menuju globalisasi (slow process of globalization) pada Kabinet Merah Putih  karena negara dibawah pemerintahan kepemimpinan Jend. Purn Prabowo Subianto sepertinya bakal kesulitan mencapai kemajuan dan perubahan yang signifikan dalam bidang ketahanan pangan dan ekonomi, politik dan hukum demi membangun karakter budaya bangsa yang sehat serta memicu kemajuan di sektor olah raga, andai pemerintahan Prabowo tidak melibatkan sosok-sosok tokoh profesional dan proporsional serta handal dengan karakter kuat model Said Didu, Roy Suryo, Prof. Ryaas Rasyid, Mayor Jendral Soenarko, Prof Dr. Eggi Sudjana, Jendral Purn. Fachrur Razy dan Prof.Suteki serta Penasihat Khusus Presiden yang berintegritas yang ketokohan dimaksud ada pada jatidiri Dr. Habib Rizieq Shihab dan pakar ekonom Dr. Ichsanuddin Noorsy yang setara Alm. Rizal Ramly atau Alm. Faizal Basri.

    Dan sisi pandang terhadap para figur ini semata terkait hal nyata kebutuhan negara Pancasila yang amat kompleks, sehingga perlu melibatkan sosok-sosok pemimpin yang umum dikenal dengan jatidiri yang profesional dan proporsional serta memiliki sudut pandang objektif dengan karakteristik substamtif membangun

    Dan faktor potensial penyeimbang kenegarawanan pendamping RI.1 amat butuh sosok RI. 2 yang berintegritas, bersih, inovatif serta cerdas sekelas tokoh Anies Baswedan yang cukup kredibel sebagai pengganti Gibran Rakabumi Raka yang tidak sepadan dan tidak mungkin dapat mengimbangi diplomasi di kancah dunia internasional dengan cita-cita Negara Indonesia yang dapat meraih dan sejajar negara-negara maju sesuai tuntutan globalisasi dengan nilai-nilai intelektualitas dan jatidiri seorang Presiden Prabowo.

    Untuk itu, jelang 200 hari masa kepemimpinannya,  Prabowo Soebianto amat perlu mengambil inisiatif hak diskresi politik (prerogatif) untuk menarik mundur para menteri yang kurang mumpuni dan tidak timpang sinergi dalam membangun kabinet merah putih demi mempercepat proses integrasi dan interaksi bertahap diantara entitas individu para pemimpin daripada negara di seluruh dunia.

  • Apa Kabar Kasus Fufufafa? Roy Suryo Senggol Gibran: Kata-katanya Sangat Kotor, Gampang Mengusutnya

    Apa Kabar Kasus Fufufafa? Roy Suryo Senggol Gibran: Kata-katanya Sangat Kotor, Gampang Mengusutnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar telematika Roy Suryo kembali menegaskan bahwa akun media sosial dengan nama Fufufafa dan Chilli Pari diduga memiliki keterkaitan dengan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

    Roy menyebut unggahan pada akun Fufufafa memuat konten yang dianggap menghina secara personal, khususnya terhadap Prabowo Subianto.

    Beberapa unggahan mencela perjalanan politik Prabowo, menyentuh isu sensitif seperti agama, perceraian, hingga penghinaan keluarga.

    Postingan tersebut, menurut Roy, juga melecehkan tokoh-tokoh politik lainnya, termasuk Habiburokhman, Fadli Zon, Titiek Soeharto, Didit Prabowo, dan Anies Baswedan.

    “Kata-katanya sangat kotor, bahkan diakhiri dengan singkatan yang merujuk pada organ kelamin pria,” kata Roy dalam diskusi bertajuk “Pelanggaran Konstitusi, Etika, Fufufafa dan Akibat Hukumnya” di Jakarta, dikutip Sabtu (7/12/2024).

    Roy juga menyebut bahwa akun Fufufafa menunjukkan keterkaitan dengan nomor telepon yang diduga milik Gibran.

    Ia menegaskan bahwa proses investigasi akun tersebut bisa dilakukan dengan mudah karena servernya berada di Indonesia, khususnya melalui platform KasKus.

    “Gampang sebenarnya mengusut si Fufufafa itu karena servernya ada di Indonesia,” ujar Roy.

    Kasus ini menambah sorotan terhadap Wakil Presiden Gibran, yang sebelumnya mendapat kritik terkait etika politiknya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto, dalam sebuah kesempatan, mengatakan bahwa ia sudah mengetahui siapa sebenarnya sosok “Fufufafa”. Hal ini memunculkan berbagai dugaan dan teori di kalangan netizen terkait sosok tersebut.

  • Pakar Telematika Soroti Pemilik Akun Fufufafa setelah Gus Miftah Mundur dari Anak Buah Presiden

    Pakar Telematika Soroti Pemilik Akun Fufufafa setelah Gus Miftah Mundur dari Anak Buah Presiden

    TRIBUNJATIM.COM – Gus Miftah kini sudah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

    Namun setelah mundurnya Gus Miftah, pakar telematika, Roy Suryo kini menyoroti sosok pemillik akun fufufafa.

    Menurut Roy Suryo, pemilik akun Kaskus fufufafa itu harus mundur.

    Meski, Roy Suryo tak menyebutkan secara gamblang sosok pemilik akun Kaskus fufufafa tersebut.

    Berikut pernyatan Roy Suryo:

    Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes 

    Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen

    Miftah Maulana Habiburrahman (MMH) yang bernama asli Ta’im ketika menjadi Marbot di Masjid Mergangsan Jogja, akhirnya mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden (UKP) setelah kenyang dirujak netizen dan petisi pada Jumat (6/12/2024) siang. 

    Hal unik soal pergantian nama dia ini mengingatkan kita pada seseorang yang (katanya) bernama asli Mulyono, bukan Hari Mulyono (Alm, mantan istri Idayati, sekarang istri Anwar Usman Hakim MK) karena pergantian namanya berhasil mengubah citra masa lalunya.

    Dari berbagai situs berita dan referensi Wikipedia, MMH ini memang pernah pernah berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Jogja, tetapi tidak lulus (mirip kabar ada yang juga kuliah di UGM dan menggunakan Ijazah Palsu itu).

    Namun MMH lebih ksatria, karena dia kemudian kuliah lagi dan meraih gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada 2023, alias tidak sekedar mencomot Ijazah orang lain yang sudah meninggal.

    Perjalanan MMH cukup unik, setelah populer di beberapa kalangan selaku ‘mubalig’, meski banyak yang mempertanyakan kapasitas narasi dan kedalaman ilmu agamanya, namun MMH berhasil memiliki Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman untuk menyebarluaskan dakwahnya.

    Inilah yang kemudian menarik perhatian Presiden Prabowo Subianto (PS) saat mengumumkan Penasihat Khusus, Utusan Khusus, dan Staf Khusus Presiden pada Selasa (22/10/2024) lalu, nama MMH tercantum sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Senada seirama alias segendang sepenarian dengan mayoritas tanggapan negatif masyarakat akan kapasitasnya kenapa bisa dia disebut sebagai ‘mubalig’, kontroversi MMH ini makin menjadi-jadi saat dirinya ditunjuk menjadi salahsatu Utusan Khusus Presiden tersebut.

    Bahkan tidak sedikit yang sudah meramalkan akan terjadi blunder tidak hanya bagi dirinya, namun juga kepada Pemerintahan secara umum dan secara khusus kepada Presiden PS yang menunjuknya.

    Namun Gusti Allah SWT memang tidak Sare, keraguan dan kekhawatiran masyarakat akan sosok MMH ini terjawab sudah, alias terbayar lunas dengan kelakuannya sendiri.

    “Mulutmu harimaumu” kata pepatah dan hal tersebut terjadi pada acara Magelang Bersholawat pada akhir November 2024 kemarin.

    Saat itu MMH mengata-ngatai seorang pria bernama Sunhaji yang sedang berjualan es teh.

    “Es tehmu sih akeh ra? (Es teh mu masih banyak gak?) masih? Yo kono didol g*bl*k (Ya sana dijual b*d*h). Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir),” kata MMH seperti terekam dalam potongan video yang sangat viral kemarin.

    Sesudah rekaman tersebut viral dan menjadi trending topic beberapa hari, para Anggota “BIN” alias Badan Intelijen Netizen, saling kolaborasi menemukan Jejak Digital MMH ini yang ternyata memang sering menghina atau setidaknya mengolok-olok orang lain.

    Selain Sonhaji, kelakuan hampir sama dilakukan oleh MMH juga kepada seorang Penjual Es Teh di tahun 2019 silam, juga kepada Seniwati Ketoprak Legendaris Suyati alias Yati Pesek (YP) yang sempat dikatakannya (maaf) “L*nth*” alias PSK, juga dikatakannya “B*j*ng*n” kepada YP tersebut dan dia bisa keracunan karena “S*s*-nya YP sudah expired.

    Melihat diksi dan narasi MMH diatas, sebenarnya kita bisa auto-ingat pada kata-kata yang sering diposting oleh Akun Fufufafa di KasKus beberapa tahun silam.

    Meski sudah bisa dibuktikan secara scientific dalam berbagai Forum diskusi ilmiah, alias bukan sekedar omon-omon saja dan bahkan diakui oleh BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) juga menurut Bocor Alus Tempo, sampai sekarang tidak ada itikad baik samasekali dari orang yang 99,9 persen terbukti selaku Fufufafa untuk mengakuinya. 

    Padahal secara etika dan norma, jelas-jelas dia sudah melakukan tindakan yang tidak terpuji alias tidak patut selaku manusia biasa, bukan “Rakyat jelata” saja, apalagi selaku Pejabat Negara yang hidupnya digaji dan dibeayai oleh masyarakat.

    Lucunya dalam sebuah Postingan Fufufafa di KasKus hari Rabu tanggal 11/06/14 pukul 22.14 lalu, dia bahkan sempat menulis: “gila, temennya wowo kagak ada yang beres” disertai ilustrasi foto PS dan MMH.

    Jadi Fufufafa ini rupanya malah bisa disebut sudah ‘meramal’ bahwa MMH tidak beres, meski diksi mereka berdua adalah 11-12 alias senada (misalnya soal kata-kata kasar, orientasi soal “s*s*” alias p*y*d*r* wanita dan berbagai diksi kampungan sampai ke hate-speech lainnya), boleh dikatakan MMH sekolam dan seksualitas dengan Fufufafa.

    Hanya saja bedanya, harus disampaikan bahwa MMH -meski sebelumnya memang kena mental dirujak Netizen, diberikan kritik keras oleh Partai Pendukung PS bahkan ditegur langsung oleh SesKab Mayor Teddy, akhirnya menyampaikan Pertanyaan Persnya bahwa dia Mengundurkan diri dari Utusan Khusus Presiden dan kembali mengenakan Blangkon-nya sebagai identitas awalnya selaku ‘mubalig’.

    Hal ini sangat berbeda dengan Fufufafa yang menurut pengamatan Netizen dan Masyarakat yang masih waras, dia makin hari makin menunjukkan watak aslinya sebagaimana postingannya di Akun Kaskus antara tahun 2013 sampai dengan 2019 lalu.

    Kesimpulannya, kalau MMH saja -yang hanya seorang Utusan khusus Presiden- bisa mengundurkan diri setelah tercyduk kelakuan aslinya, mengapa si Fufufafa ini yang sudah jelas-jelas melakukan tindakan tidak patut dan tidak terpuji, bukan hanya saat dia memposting di KasKus beberapa tahun silam, namun juga kelakuannya untuk menghapus jejak-jejak digital bahkan mengganti namanya di ID yang digunakannya baru-baru ini masih saja koppeg untuk tidak mau mundur?

    Haruskah ada Gerakan Rakyat memundurkan nya? InshaaAllah Gusti Allah SWT tidak sare untuk menggerakkan Semesta Alamnya. Aamiin.

     

  • Yang Nulis Sakit Jiwa, Enggak Jelas Pikirannya

    Yang Nulis Sakit Jiwa, Enggak Jelas Pikirannya

    GELORA.CO –  Pakar telematika Roy Suryo menyebut akun media sosial Fufufafa memiliki keterkaitan dengan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. 

    Pernyataan tersebut disampaikan Roy Suryo dalam diskusi bertajuk “Apakah Gibran dapat Dimakzulkan dan Jokowi diadili?”

    Diskusi itu digelar oleh ASA Indonesia dan Komite Pemantau Legislatif Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Dalam paparannya Roy Suryo menuding bahwa beberapa unggahan yang ditulis akun Fufufafa itu terindikasi sebagai gangguan jiwa dan menyerang sejumlah tokoh politik, termasuk Prabowo Subianto.

    “Orang yang menulis seperti ini, orang yang sakit jiwa. Tidak jelas ini pikirannya,” ujar Roy.

    Unggahan akun tersebut, menurut Roy, menghina Prabowo secara personal, termasuk mencemooh kegagalannya menjadi presiden, menyinggung agama, perceraian, dan isu mengenai anak. 

    Selain itu, akun tersebut juga diduga melecehkan sejumlah tokoh lainnya, seperti Habiburokhman, Fadli Zon, Titiek Soeharto, Didit Prabowo, hingga Anies Baswedan.

    Roy menambahkan, akun tersebut diduga memiliki keterhubungan dengan nomor telepon Gibran.

    Maka itu, ia meminta aparat penegak hukum segera menindaklanjuti. 

    Menurut Roy Suryo, pengusutan dapat dilakukan dengan mudah karena server yang digunakan oleh akun Fufufafa berada di Indonesia.

    “Gampang sebenarnya mengusut si Fufufafa itu karena servernya ada di Indonesia,” tegas mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

    Diketahui beberapa waktu lalu akun Fufufafa sempat viral lantaran banyak dikaitkan dengan Wapres Gibran Rakabuming Raka. 

    Namun belakangan manan Wali Kota Solo itu membantah dirinya sebagai pemilik akun tersebut.

    Roy Suryo sendiri sebelumnya pernah diadukan ke Bareskrim Polri terkait tudingan terhadap Gibran Rakabuming Raka sebagai pemilik akun Fufufafa.

    Pihak pelapor adalah Sekretaris Jenderal Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi, Sri Kuntoro Budianto.

    Dalam laporannya Budianto meminta kepada Roy Suryo untuk membuktikan tudingannya tersebut dalam kurun waktu 1×24 jam.

    “Saya minta dibuktikan 1×24 jam apa saja buktinya sehingga dia bisa menyampaikan hal tersebut karena ini membuat kita resah dan gelisah,” ujarnya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2024).

    Budianto menilai Roy Suryo telah membuat keonaran di akhir masa jabatan Presiden Jokowi.

    Pelapor juga memandang ada unsur kesengajaan mengganggu proses pelantikan Gibran Rakabuming selaku Wakil Presiden terpilih.

    “Harusnya Pak Jokowi landing dengan smooth, diganggu-ganggu dan juga Mas Gibran selaku Wakil Presiden yang sudah jelas dipilih oleh rakyat 58 persen,” jelasnya.

    Budianto menyayangkan sikap Roy Suryo tersebut.

    Dalam aduannya itu, Budianto menduga Roy Suryo telah melanggar Pasal 27 dan Pasal 28 UU ITE terkait penyebaran berita bohong.

    Sebelumnya, Roy Suryo berkeyakinan 99,9 persen bahwa Gibran merupakan pemilik akun fufufafa.

    “Saya bicara teknis saja bahwa 99,9 persen memang akun fufufafa itu load and clear adalah akun milik mantan Wali Kota Solo atau pun Wakil Presiden Terpilih kita, Gibran,” ujarnya dalam acara Talkshow Overview Tribunnews.com, Rabu (18/9/2024).

    Roy Suryo menggunakan dua pendekatan untuk pernyataan tersebut, yakni dengan pendekatan socio technical dan pendekatan pure technical.

    Pada pendekatan pertama yakni socio technical, dirinya mengamati pada cara menulis di akun fufufafa, yang beberapa kata ditulis dengan gaya sama yang juga digunakan di akun media sosial Chili Pari.

    Diketahui Chili Pari merupakan usaha milik Gibran.

    “Cara menulis seseorang itu tidak pernah berubah, ketika dia menuliskan kata ‘yang’ itu dengan cara ‘yg’, clear betul ketika akun dia yang lain yakni Chili Pari, dia menggunakan gaya bahasa yang sama,” lanjut Roy.

    Roy juga mengatakan keberkaitan fufufafa dengan akun-akun disebut-sebut milik Gibran serta Kaesang Pangarep.

    Diketahui dalam gambar tangkapan layar yang diunggah menunjukkan akun fufufafa menulis ID Raka Gnarly dengan username Twitter @rkgbrn.

  • Jelaskan Sejarah Kanal Pengaduan, Mahud MD Ragu dengan ‘Tanya Mas Wapres’ Ala Gibran: Gimik Politik

    Jelaskan Sejarah Kanal Pengaduan, Mahud MD Ragu dengan ‘Tanya Mas Wapres’ Ala Gibran: Gimik Politik

    TRIBUNJAKARTA.COM – Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD menjelaskan sejarah kanal pengaduan seperti yang dibuat Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka bertajuk ‘Tanya Mas Wapres’.

    Menurutnya, pengaduan seperti itu sudah dilakukan wapres-wapres sebelumnya.

    Bahkan posko pengaduan juga dibuka di kantor-kantor kepala daerah, kementerian dan lembaga.

    “Tetapi harus diingat, penampungan seperti itu dulu sejak zaman Pak Sudarmono, Pak Try Sutrisno selalu ada itu. Dulu kan ada Kotak Pos 55, pengaduan apapun sampaikan ke kantor wakil presiden. Dan orang ngadu-ngadu ke sana semua gak selesai juga,” kata Mahfud MD saat bicara di program Terus Terang di Youtubenya, Mahfud MD Official, tayang, Selasa (12/11/2024).

    Semasa menjabat Menko Polhukam, Mahfud juga membuka posko aduan, yang disebut Saber Pungli.

    “Di kantor Polhukam dulu dibentuk saber pungli kan, tempat pengaduan,” kata dia.

    Namun, menurutnya, kanal pengaduan yang dibuat pemerintah tidak seperti yang diharapkan.

    Menteri Pertahanan (2000-2001) itu menyebut, bahkan kanal aduan yang dibuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun tidak selalu merespons.

    “Sama dengan KPK waktu masih jaya-jayanya, kan KPK buat pengumuman di mana-mana tuh, kalau ada korupsi laporan, ini alamatnya. Banyak laporan gak direspon. Saya punya bukti beberapa laporan sampai sekarang gak dibuka,” kata Ketua Mahkamah Konstitusi (2008-2013).

    Menurut Mahfud, kanal pengaduan memang sulit efektif, apa lagi di level nasional seperti Wapres.

    “Sama dengan KPK waktu masih jaya-jayanya, kan KPK buat pengumuman di mana-mana tuh, kalau ada korupsi laporan, ini alamatnya. Banyak laporan gak direspon. Saya punya bukti beberapa laporan sampai sekarang gak dibuka,” jelasnya.

    Akhirnya, Mahfud menyebut program pengaduan yang dibuat Gibran cuma gimik politik.

    “Gak apa-apa itu bagian dari gimik politik saja. Gak apa-apa, itu tidak jelek kan,” pungkasnya.

    Mengadu Fufufafa
    Pakar Psikologi Forensik memanfaatkan kanal pengaduan ‘Lapor Mas Wapres’ untuk bertanya soal sosok di balik akun Fufufafa.

    Ia men-chat ke nomor ‘Lapor Mas Wapres’ menanyakan apa benar akun Fufufafa dimiliki Gibran Rakabuming Raka.

    Reza yang seorang Psikolog Forensik juga menyinggung nama pakar telematika Roy Suryo.

    Sebab, memang Roy Suryo pernah mengatakan bahwa pemilik akun Fufufafa adalah Gibran.

    Kata Reza, jika Fufufafa bukan punya Gibran, maka Roy Suryo patut dihukum.

    “Roy Suryo menyebut 99 persen akun Fufufafa dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka.”

    “Benar demikian, mas?”

    “Sepatutnya, investigasi atas akun tersebut ditempatkan pada prioritas tinggi. Kalau Roy Suryo keliru, Roy perlu diproses hukum sebagaimana mestinya. Tapi kalau dia benar, Fufufafa juga seharusnya diproses pidana,” tulis Reza seperti dikutip dari Youtube Diskursus Net yang tayang pada Rabu (13/11/2024). 

    Namun, jawaban dari kanal pengaduan ‘Tanya Mas Wapres’ justru mengecewakan. Reza tidak puas karena tak dijawab tuntas.

    “Saya bisa pertanggungjawabkan bahwa itu memang pengaduan yang saya sampaikan dan berharap ada respon ternyata responnya cuma sebatas itu,” kata Reza.

    Balasan dari Mas Wapres adalah, “Terimakasih atas laporan anda, kami akan segera merespons laporan anda.”

    Ia pun menyarankan semestinya program tersebut segera mengeluarkan press release untuk mengumumkan hasil dari program yang baru tiga hari diluncurkan itu. 

    “Coba hari ini bikin press release, ‘Baru tiga hari diluncurkan, laporan yang kami terima dari masyarakat sudah jutaan.’ Itu kan menunjukkan tafsiran positifnya nanti masyarakat percaya nih pada wapres nih. Mengadu ke wapres adalah mengadu ke tempat yang benar. Ada harapan bahwa ada masalah akan terpecahkan,” kata Reza. 

    Selain mengumumkan jumlah laporan yang telah masuk dari masyarakat, layanan tersebut juga seharusnya mengumumkan jumlah laporan yang berhasil diselesaikan. 

    “Jadi kelihatan kinerjanya, bahwa Wapres bukan hanya menampung masalah, tapi berpikir keras untuk menyelesaikan masalah.”

    “Cek, perbandingan antara laporan yang terselesaikan dibandingkan dengan jumlah laporan yang masuk. Itu menunjukkan ke kita bahwa Wapres bukan cuma tempat berkeluh kesah tapi juga menghadirkan solusi atas masalah,” katanya. 

    Lapor Mas Wapres

    Diberitakan sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming Raka membuka kanal pengaduan bernama “Lapor Mas Wapres”.

    Program tersebut diumumkan melalui Instagramnya, (@gibran_rakabuming).

    Cara pelaporan dengan mendatangi langsung Istana Wapres, Jalan Kebon SIrih nomor 14, Jakarta Pusat, atau bisa melalui nomor WhatsApp 081117042207.

    Khusus pengaduan langsung di Istana Wapres, hanya dibuka pada pukul 08.00-14.00 WIB, Senin sampai Jumat.

    “Kepada yang saya cintai, seluruh warga negara Indonesia.”

    “Mulai besok, kami akan membuka pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum. Bapak Ibu dapat langsung datang ke Istana Wakil Presiden ya. Jadwalnya dari hari Senin-Jumat, jam 08.00-14.00 WIB. Kami juga membuka akses melalui WhatsApp yang nomornya ada di poster,” tulis Wali Kota Solo (2021-2024) itu pada caption unggahannya, Minggu (10/11/2024).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Reza Indragiri Buka Jawaban ‘Mas Wapres’ Soal Fufufafa, Rocky Gerung Sebut Bakal Dibahas di Kabinet

    Reza Indragiri Buka Jawaban ‘Mas Wapres’ Soal Fufufafa, Rocky Gerung Sebut Bakal Dibahas di Kabinet

    TRIBUNJAKARTA.COM – Isu Fufufafa ramai dibincangkan saat Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka membuka kanal pengaduan.

    Warganet mau bertanya soal sosok di balik akun Kaskus Fufufafa kepada Gibran langsung.

    Sebab, sampai saat ini, sosok di balik Fufufafa yang menghina sejumlah tokoh, termasuk Presiden Prabowo Subianto itu santer disebut-sebut diduga adalah Gibran sendiri.

    Salah satu yang menanyakan Fufufafa lewat kanal pengaduan yang dibuka Wapres Gibran adalah Reza Indragiri Amril.

    Ia bertanya sesaat kanal pengaduan bertajuk ‘Tanya Mas Wapres’ itu dibuka pada Senin (11/11/2024).

    Reza memulai pertanyaan dengan mengutip pernyataan pakar telematika, Roy Suryo. 

    “Roy Suryo menyebut 99 persen akun Fufufafa dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka.”

    “Benar demikian, mas?”

    “Sepatutnya, investigasi atas akun tersebut ditempatkan pada prioritas tinggi. Kalau Roy Suryo keliru, Roy perlu diproses hukum sebagaimana mestinya. Tapi kalau dia benar, Fufufafa juga seharusnya diproses pidana,” tulis Reza seperti dikutip dari Youtube Diskursus Net yang tayang pada Rabu (13/11/2024). 

    Pertanyaan Reza pun lantas dibalas oleh layanan tersebut. 

    Namun, jawabannya dirasakan Reza tak memuaskan. 

    “Terimakasih atas laporan anda, kami akan segera merespons laporan anda,” balas ‘Mas Wapres’. 

    Ternyata, balasan pesan itu tampaknya seperti dikirim secara otomatis. 

    Sampai saat ini, laporan Reza belum mendapatkan tanggapan lebih lanjut.

    Ia pun menyarankan semestinya program tersebut segera mengeluarkan press release untuk mengumumkan hasil dari program yang baru tiga hari diluncurkan itu. 

    “Coba hari ini bikin press release, ‘Baru tiga hari diluncurkan, laporan yang kami terima dari masyarakat sudah jutaan.’ Itu kan menunjukkan tafsiran positifnya nanti masyarakat percaya nih pada wapres nih. Mengadu ke wapres adalah mengadu ke tempat yang benar. Ada harapan bahwa ada masalah akan terpecahkan,” kata Reza. 

    Selain mengumumkan jumlah laporan yang telah masuk dari masyarakat, layanan tersebut juga seharusnya mengumumkan jumlah laporan yang berhasil diselesaikan. 

    “Jadi kelihatan kinerjanya, bahwa Wapres bukan hanya menampung masalah, tapi berpikir keras untuk menyelesaikan masalah.”

    “Cek, perbandingan antara laporan yang terselesaikan dibandingkan dengan jumlah laporan yang masuk. Itu menunjukkan ke kita bahwa Wapres bukan cuma tempat berkeluh kesah tapi juga menghadirkan solusi atas masalah,” katanya. 

    Bakal Dibahas Kabinet

    Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, Gibran harus menjawab soal sosok di balik akun Fufufafa.

    Sebab, isu tersebut memang ramai ditanyakan pada kanal dibahas netizen terkait kanal pengaduan ‘Tanya Mas Wapres’.

    “Ada satu masalah yang sampai meresahkan publik dan minta diselesaikan oleh wapres melalui lapor wapres itu, yaitu masalah Fufufafa.”

    “Banyak netizen yang meminta supaya Mas Wapres ini segera meneliti beredarnya dan masih beredarnya kecurigaan siapa sebenaranya pemilik akun Fufufafa,” kata Rocky saat berbicara di program FNN, di Youtube Rocky Gerung Official, Selasa (12/11/2024).

    Isu Fufufafa sudah menjadi perbincangan publik luas, maka harus menemukan jawabannya.

    “Jadi saya kira itu hal pertama yang musti dibereskan oleh wapres karena ini laporan masyarakat. Netizen ramai-ramai sudah melaporkan akun Fufufafa. Itu benar-benar menjadi public issue, masalah nasional, bahkan maslaah internasional,” jelas Rocky.

    Sebelumnya Rocky menganalisis, program pengaduan “Lapor Mas Wapres” setidaknya akan menjadi bahan diskusi di sidang kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo.

    Berarti isu Fufufafa juga akan dibahas di rapat dengan menteri-menteri itu.

    “Jadi kita akan lihat nanti di sidang kabinet setelah Pak Prabowo pulang, akan ada pembahasan tentang problem yang paling banyak diributkan atau dilaporkan oleh masyarakat pada kantor wapres yaitu melalui situs lapor wapres ini adalah kasus Fufufafa,” kata Rocky.

    Pantauan TribunJakarta, memang warganet, terutama di X, ramai akan mengadukan akun Fufufafa melalui aduan “Lapor Mas Wapres”.

    Salah satu akun X yang membagikan tangkapan layar WhatsApp ke nomor pengaduan itu adalah @NurCa**.

    “LAPOR MAS WAPRES

    TOLONG USUT SIAPA PEMILIK AKUN KASKUS YG BERNAMA FUFUFAFA KRN SDH MENGHINA PRESIDEN PRABOWO DAN KELUARGANYA DAN SBY SEKELUARGA DLL,” bunyi potongan aduan akun X tersebut.

    Lapor Mas Wapres

    Diberitakan sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming Raka membuka kanal pengaduan bernama “Lapor Mas Wapres”.

    Program tersebut diumumkan melalui Instagramnya, (@gibran_rakabuming).

    Cara pelaporan dengan mendatangi langsung Istana Wapres, Jalan Kebon SIrih nomor 14, Jakarta Pusat, atau bisa melalui nomor WhatsApp 081117042207.

    Khusus pengaduan langsung di Istana Wapres, hanya dibuka pada pukul 08.00-14.00 WIB, Senin sampai Jumat.

    “Kepada yang saya cintai, seluruh warga negara Indonesia.”

    “Mulai besok, kami akan membuka pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum. Bapak Ibu dapat langsung datang ke Istana Wakil Presiden ya. Jadwalnya dari hari Senin-Jumat, jam 08.00-14.00 WIB. Kami juga membuka akses melalui WhatsApp yang nomornya ada di poster,” tulis Wali Kota Solo (2021-2024) itu pada caption unggahannya, Minggu (10/11/2024).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Reza Indragiri Tanya Siapa Pemilik Akun Fufufafa ke Layanan Lapor Mas Wapres, Ini Balasan Chatnya

    Reza Indragiri Tanya Siapa Pemilik Akun Fufufafa ke Layanan Lapor Mas Wapres, Ini Balasan Chatnya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Layanan pengaduan buatan Gibran Rakabuming Raka yang bernama ‘Lapor Mas Wapres’ menyita perhatian Reza Indragiri Amriel. 

    Pria yang berprofesi sebagai pakar psikolog forensik tersebut kebetulan memiliki pertanyaan yang ingin disampaikan ke Gibran. 

    Begitu program itu dipublikasikan, Reza bergerak cepat memanfaatkan layanan itu di hari pertama pada Senin (11/11/2024) silam. 

    Ia lalu mengirimkan chat berisi sebuah laporan lewat nomor Whatsapp yang tertera di layanan tersebut. 

    Di dalam laporannya, Reza bertanya terkait siapa di balik pemilik akun Fufufafa, yang belakangan disorot. 

    Pasalnya, pemilik akun itu selalu dikait-kaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wapres RI. 

    Hal ini menimbulkan tanda tanya di publik, terlebih yang bersangkutan pun enggan buka suara terkait akun Fufufafa. 

    Reza memulai pertanyaan dengan mengutip pernyataan pakar telematika, Roy Suryo. 

    “Roy Suryo menyebut 99 persen akun Fufufafa dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka.”

    “Benar demikian, mas?”

    “Sepatutnya, investigasi atas akun tersebut ditempatkan pada prioritas tinggi. Kalau Roy Suryo keliru, Roy perlu diproses hukum sebagaimana mestinya. Tapi kalau dia benar, Fufufafa juga seharusnya diproses pidana,” tulis Reza seperti dikutip dari Youtube Diskursus Net yang tayang pada Rabu (13/11/2024). 

    Pertanyaan Reza pun lantas dibalas oleh layanan tersebut. 

    Namun, jawabannya dirasakan Reza tak memuaskan. 

    “Terimakasih atas laporan anda, kami akan segera merespons laporan anda,” balasnya. 

  • Respons Roy Suryo Dituding Jadi Pemilik Akun Fufufafa oleh Intan Srinita: Hahaha Ketawa Aja

    Respons Roy Suryo Dituding Jadi Pemilik Akun Fufufafa oleh Intan Srinita: Hahaha Ketawa Aja

    GELORA.CO –   Viral video di media sosial (medsos) X yang memperlihatkan selebgram bernama Intan Srinita menuding pakar telematika, Roy Suryo, sebagai pemilik akun Fufufafa.

    Adapun video tersebut diunggah ulang oleh akun X @andikamalreza pada Minggu (10/11/2024).

    Dalam video itu, Intan mengungkapkan pemilik akun Fufufafa adalah Roy Suryo, alih-alih milik Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

    Sebagai informasi, sosok Gibran memang kerap dikaitkan dengan akun Fufufafa tersebut.

    Terkait tudingan tersebut, Roy Suryo menanggapinya dengan santai. Ketika dihubungi Tribunnews.com via aplikasi perpesanan WhatsApp, dia hanya membalasnya dengan stiker tertawa.

    Roy Suryo menegaskan stiker tersebut mewakili pernyataannya berupa bantahan terkait tudingan dari Intan tersebut.

    “Hahaha. Ini tanggapan saya, Mas, tertawa saja (emoji tertawa),” ujarnya, Senin (11/11/2024).

    Dia menuturkan, pernyataan Intan mewakili pendengung atau buzzer. Sehingga, imbuhnya, biar masyarakat menilai terkait pernyataan Intan tersebut.

    “Biarkan masyarakat menilainya. Fufufafa saja ketahuan, apalagi cuma buzzer sekelas Intan Srinita ini,” jelasnya.

    Ketika ditanya apakah akan melaporkan Intan ke polisi terkait penyebaran berita bohong, Roy Suryo enggan untuk melakukannya.

    “Tidak perlu, ketawa saja,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Intan Srinita menyebut Roy Suryo adalah pemilik asli akun Fufufafa.

    “Terkuak kan akun Fufufafa itu ternyata milik siapa? Miliknya Roy Suryo. Siapa nih yang waktu itu bilang akun Fufufafa itu miliknya Mas Gibran,” kata Intan dalam video tersebut, dikutip pada Senin.

    Dia menganggap Roy Suryo hanya berpura-pura mencari pemilik akun Fufufafa tersebut. Padahal menurutnya, akun Fufufafa milik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu.

    “Tujuannya untuk menjatuhkan secara individu karena kebencian. Karena dia nggak suka gitu sama keberadaan kabinetnya pemerintahan Bapak Prabowo-Gibran, terutama keberadaannya Mas Gibran, ya dia nggak suka banget kalau misalnya menjadi salah satu pejabat negara,” jelasnya.

    Intan juga menuding Roy Suryo telah mencoba menjatuhkan Gibran lewat segala postingan di akun Fufufafa tersebut.

    Sehingga, sambungnya, Roy Suryo dipenjara selama sembilan bulan buntut postingan tersebut.

    “Sekarang dah tuh dipenjara selama 9 bulan. Masih untung 9 bulan, bukan 9 tahun. Pinter sih permainannya di sosmed, tapi kan tetep ya, mau di sosmed atau dimanapun pasti yang namanya kebohongan atau kejahatan itu pasti terungkap,” tuturnya.

    Di sisi lain, ketika awak media menelusuri video tersebut di akun TikTok Intan, @intansrinita16, video tersebut sudah dihapus.

  • Ngadu ke DPD RI, Roy Suryo & Dokter Tifa Buktikan Akun Fufufafa adalah Milik Gibran, Desak Segera Dimakzulkan

    Ngadu ke DPD RI, Roy Suryo & Dokter Tifa Buktikan Akun Fufufafa adalah Milik Gibran, Desak Segera Dimakzulkan

    GELORA.CO – Roy Suryo bersama Dokter Tifa dan sejumlah aktivis perubahan, mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). 

    Kedatangan Roy Suryo dan aktivis perubahan ke Gedung DPD RI ini, adalah untuk mendesak memakzulkan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI. 

    Desakan ini disampaikan Roy Suryo dan kawan-kawan, buntut dari terungkapnya pemilik akun Fufufafa yang ternyata adalah Gibran. 

    Momen Roy Suryo bersama aktivis perubahan yang datang ke DPD RI, diunggah oleh akun Instagram @medsos_rame, pada Jumat, 1 November 2024.

    Dari video berdurasi 40 detik tersebut, Roy Suryo yang didampingi Dokter Tifa mengatakan, bahwa pemilik akun Fufufafa adalah Gibran. 

    Menurut Roy Suryo, Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN telah mengonfirmasi bahwa pemilik akun Fufufafa itu adalah Gibran Rakabuming Raka. 

    “Dan itu sudah dibuat di media, bahkan sempat ditanyakan ke yang bersangkutan. Namun anak ini bohong, dan bilang tidak,” ungkap Roy.

    Dalam kesempatan tersebut, Roy Suryo juga menyinggung Kaesang Pangarep yang pernah mengungkapkan sosok pemilik akun Fufufafa. 

    “Tapi lucunya, adeknya Kaesang Pangarep pernah bilang bahwa akun Fufufafa itu miliknya Kak Gibran. Jadi anak ini bohong dalam waktu yang cukup lama,” sebutnya. 

    Unggahan momen Roy Suryo dan Dokter Tifa ke Gedung DPD RI ini, mendapatkan beragam komentar dari warganet. Ada yang setuju, dan ada pula yang tidak. 

    Ada netizen yang menyebut, bahwa kisruh mengenai pemilik akun Fufufafa ini sebenarnya tidak ada urgensinya sama sekali, karena perkara lain banyak yang lebih penting. 

    “Perkara kek gitu aja ribet,, akun apaan sii memprovokasi? Penistaan agama? Sara? Isinya apa?,” tanya netizen. 

    “Urusin judol aja roy…..temen2 gua smpe jual rumh cmn buat judol, lu msih sibuk ngurusin fufufafa,” saran salah satu netizen. 

    “Bukan sibuk bantu berantas Judol malah repot ama fufufafa,” timpal netizen lainnya. 

    “Apalagi lah ROY ROY bikin gaduh numpang pansos, Indonesia udah baik baik saja, Kayak kalian ini mesti nya di pindah aja ke Negara mana kek. Yg Sok penting Padahal enggak penting,” lanjut yang lainnya.