Tag: Roy Suryo

  • Viral Video Dewasa 4 Menit 28 Detik Mirip Lisa Mariana dan Seorang Pria

    Viral Video Dewasa 4 Menit 28 Detik Mirip Lisa Mariana dan Seorang Pria

    GELORA.CO – Selebgram Lisa Mariana tengah diterpa isu miring berupa video dewasa mirip dirinya dengan seorang pria. Dua video masing-masing berdurasi 4 menit 28 detik itu sudah beredar luas di media sosial.

    Meski begitu, pemeran pria dalam video syur ini tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pria yang beberapa waktu belakangan digosipkan memiliki hubungan khusus dengan Lisa.

    Dalam video itu terlihat pemeran pria memiliki tato di sekujur dadanya. Perawakannya tidak terlalu kurus dengan warna kulit kuning langsat. Wajahnya saat tersorot kamera pun tidak mirip sedikitpun dengan Ridwan Kamil.

    Hal ini pun dikonfirmasi oleh Pakar Telematika Roy Suryo. Menurutnya, pria dalam video asusila itu bukan Ridwan Kamil.

    “Sama sekali tidak terlihat sosok RK dalam 2 video tersebut, jadi 2 video ini merupakan hal yang terpisah sama sekali dengan kasus yang sekarang sedang viral,” kata Roy dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Jumat (4/4).

    Meski begitu, Roy menyatakan terdapat keidentikan pemeran perempuan dengan Lisa Mariana. Dia sudah mencocokan 2 video yang beredar dengan 8 foto yang diunggah Lisa sendiri di akun Instagramnya.

    “Sebenarnya dari 6 foto-foto di atas bisa dipastikan keidentikan antara sosok perempuan dalam 2 Video yang dianalisis, namun ada 2 foto yang memerlukan uji fisik dengan sosok LM,” jelas Roy.

    Dua foto yang berlu diuji lebih lanjut yakni gambar yang menampilkan tato ayah Lisa di bagian punggung atas sebelah kanan. Tato ini tidak ada dalam tubuh pemeran perempuan di video yang viral.

  • Debat Panas Ijazah Jokowi Setelah UGM Bersuara, Yakin Asli?

    Debat Panas Ijazah Jokowi Setelah UGM Bersuara, Yakin Asli?

    GELORA.CO – Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo dari Universitas Gadjah Mada (UGM) masih berseliweran hingga kini.

    Tak sedikit yang mempertanyakan keaslian ijazah bekas orang nomor satu di Indonesia itu sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985 silam.

    Polemik keaslian ijazah Jokowi sempat meredup saat ia masih menjabat sebagai Kepala Negara di periode keduanya. Namun kini kembali nyaring setelah muncul pernyataan alumni Fakultas Teknologi UGM, Rismon Hasiholan Sianipar yang meyakini ijazah S1 Kehutanan Jokowi palsu.

    Argumen Rismon makin ramai setelah dikomentari pakar telematika yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo.

    “Apa yang didalilkan Rismon saat ini identik, sistematis, dan sangat sesuai dengan analisis yang sudah pernah saya sampaikan sekitar lima tahun lalu,” kata Roy Suryo belum lama ini.

    Roy Suryo lalu merujuk unggahannya di akun X @KRMTRoySuryo2 pada 25 Februari 2020 memuat lampiran halaman buku wisuda tahun 1985. 

    Dalam buku tersebut, foto almarhum Hari Mulyono tercantum dengan nama “Jokowi”. Selain itu, Roy Suryo juga mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi yang hingga kini tidak pernah bisa dibuktikan bentuk fisiknya.

    “Fotokopi ijazah Jokowi tidak pernah bisa dibuktikan keasliannya, bahkan bentuk fisik aslinya pun tidak pernah ditunjukkan,” jelas Roy Suryo.

    Di tengah polemik keaslian ijazah Jokowi, UGM sempat buka suara. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta mengatakan, potret ijazah Jokowi yang sempat beredar di media sosial asli.

    “Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau (Jokowi) mengenal baik, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegas Sigit dikutip Minggu, 23 Maret 2025.

    Bahkan Jokowi sendiri telah merespons isu ijazah kelulusannya dari UGM yang disebut palsu. Jokowi menuding, isu tersebut sebagai fitnah murahan.

    “Fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Dari UGM sudah juga menyampaikan. Ini Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan (keaslian ijazahnya). Teman juga banyak sekali yang menyampaikan,” kata Jokowi pada Kamis, 27 Maret 2025 lalu.

    Klarifikasi UGM dan Jokowi ini sekaan belum cukup memuaskan publik. Rismon yang cukup lantang mengkritik keaslian ijazah Jokowi ini bahkan menantang Jokowi untuk menunjukkan bukti fisik ijazah keluaran UGM itu.

    Sebab di tengah bergulirnya isu ijazah palsu, Jokowi belum sekalipun pernah menunjukkan fisik ijazahnya kepada publik.

    “Pak Jokowi, jujur lah, jangan berkelit. Saya ingatkan, jujur itu enak tidurnya. Kenapa ijazahnya tidak mau ditunjukkan? Anda 10 tahun jadi presiden, tapi mungkin satu-satunya di dunia yang tidak berani menunjukkan ijazahnya ke publik,” ujar Rismon lewat kanal YouTube belum lama ini.

  • Roy Suryo Ibaratkan Jokowi Petruk, The Real King Maker

    Roy Suryo Ibaratkan Jokowi Petruk, The Real King Maker

    loading…

    Pakar telematika Roy Suryo mengibaratkan mantan Presiden Jokowi sebagai tokoh pewayangan yakni Petruk saat dialog Rakyat Bersuara dengan tema Cawe-cawe Kasus, Jokowi: Saya Ada Batasnya! di iNews, Selasa (18/3/2025). Foto: iNews

    JAKARTA – Pakar telematika Roy Suryo mengibaratkan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai tokoh pewayangan yakni Petruk . Hal ini diibaratkan Roy Suryo saat dialog Rakyat Bersuara dengan tema “Cawe-cawe Kasus, Jokowi: Saya Ada Batasnya!” di iNews, Selasa (18/3/2025).

    Roy Suryo mengungkapkan bahwa dalam filosofi Jawa, seseorang yang sudah kehilangan kesabarannya bisa melakukan tindakan tertentu. Dia juga menyoroti bagaimana masyarakat cenderung abai terhadap kondisi yang terjadi di negara ini.

    “Orang-orang daerah itu punya penggambaran dalam budaya mereka. Apa yang dilakukan dia selama ini sebenarnya sudah tergambar di masa lalu. Dalam kesenian tradisional Jawa, ada tokoh wayang bernama Petruk. Nah, Petruk ini pernah menjadi raja di Indonesia dan itu ada ceritanya sendiri,” ujar Roy Suryo sambil menunjukkan wayang Petruk yang dibawanya.

    “Jadi bumi gonjang-ganjing sekarang Wakanda ini lagi gonjang-ganjing karena apa? Ada sosok ini, Petruk. Jadi kalau ada Semar di sana, nah itu kan Petruk itu anaknya Semar tapi Petruk ini pernah jadi ratu di Indonesia dan itu ada ada ceritanya Petruk jadi Ratu,” katanya.

    Dia menjelaskan lebih lanjut mengenai karakter Petruk yang dalam pewayangan pernah menjadi raja dengan gelar Prabu Kantong Bolong. Gelar itu merujuk pada seseorang yang mengklaim memiliki kekayaan besar namun pada akhirnya jatuh oleh rakyatnya sendiri.

    “Petruk pernah jadi raja dengan nama Prabu Kantong Bolong, yang pernah bilang ‘di kantong kanan saya ada Rp11.000 triliun, di kantong kiri saya juga ada Rp11.000 triliun.’ Tapi karena kantongnya bolong akhirnya jatuh juga,” ucap Roy.

    Dia menilai Jokowi masih memegang peran penting dalam perpolitikan Indonesia layaknya karakter dalam film The Godfather. Dia menyoroti penggunaan kaus bertuliskan “The Real King Maker” yang dipakainya. Sehingga, hal ini menguatkan anggapan bahwa Jokowi masih berperan besar dalam menentukan arah politik Tanah Air.

    “Nah, kalau dia masih menumpang. Kalau dia masih mengangkangi gini ya itu artinya apa sama kalau bicara dengan Indonesia ya kita juga punya yang dalam film itu. Jadi dia tuh seperti The Godfather. Jadi king makernya yang masih dia, masih Petruk ini lho,” ujarnya.

    (jon)

  • Pemberian Keris Prabowo ke Jokowi Diduga untuk Buang Sial

    Pemberian Keris Prabowo ke Jokowi Diduga untuk Buang Sial

    GELORA.CO – Saat puncak acara Peringatan Ulang Tahun Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ke-17 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu 15 Februari 2025, ada momentum Presiden Prabowo Subianto memberikan sebilah keris emas kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.

    Banyak yang mulai menerka-nerka apa sebenarnya makna dibalik pemberian senjata khas tradisional Jawa tersebut.

    Keris emas yang diberikan Prabowo ke Jokowi tersebut dinamakan Kiai Garuda Yaksa –mirip dengan nama padepokannya di Hambalang– yang memiliki luk atau lekukan yang dihitung dari gagang keris ke atas berjumlah 13.

    Mantan Menpora Roy Suryo mengatakan, dipilihnya Kiai Garuda Yaksa ini tentu sudah merupakan pertimbangan tersendiri, karena memiliki makna simbolis yang kuat dalam budaya dan perpolitikan Indonesia. 

    Meski angka 13 sering disebut-sebut sebagai “angka sial”, sampai-sampai ada sebutan “celaka tiga belas”, “Friday the 13” hingga beberapa hotel menghilangkan lantai 13 dan menggantinya dengan “12A”, tetapi ternyata angka 13 ini yang dipilih Prabowo untuk jumlah lekukan keris yang diberikan ke Jokowi. 

    “Jadi apakah keris itu untuk buang sial?” kata Roy melalui keterangan tertulisnya, Minggu 16 Februari 2015.

    Karena bagaimana pun juga, lanjut Roy, Prabowo harus menerima warisan buruk dari rezim Jokowi selama periode 2014-2024 yang sampai-sampai mendapatkan penghargaan internasional berupa Finalis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

    “Namun kalau kita mau melihat secara filosofi positif, keris dengan lekukan 13 sering dikaitkan dengan kepemimpinan, kewibawaan, dan perlindungan,” kata Roy.

    Dalam tradisi Jawa, keris bukan sekadar senjata, tetapi juga lambang kekuatan spiritual dan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya. Apalagi nama “Garuda Yaksa” yang mencerminkan jiwa patriotic.

    Pemberian keris ini bisa juga dianggap sebagai simbol persatuan dan legitimasi kepemimpinan dimana Prabowo dan Jokowi pernah menjadi rival politik dalam beberapa Pilpres sebelumnya, tetapi sejak 2019, Prabowo mau bergabung dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. 

    “Jadi penyerahan keris Kiai Garuda Yaksa bukan sekadar seremoni, tetapi memiliki makna mendalam untuk menunjukkan penghormatan dari murid kepada gurunya,” kata Roy.

  • Komitmen Menkomdigi Bangun Ekosistem Digital dan AI Diapresiasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Februari 2025

    Komitmen Menkomdigi Bangun Ekosistem Digital dan AI Diapresiasi Nasional 1 Februari 2025

    Komitmen Menkomdigi Bangun Ekosistem Digital dan AI Diapresiasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Komunikasi Digital
    Meutia Hafid
    yang berkomitmen membangun ekosistem
    kecerdasan buatan
    (AI) atau
    artificial intelligence
    mendapat apresiasi dari pakar telematika
    Roy Suryo
    .
    Roy menilai komitmen Meutia ini sebagai langkah maju dibanding Kementerian Kominfo yang sebelumnya.
    “Saya mengapresiasi Menkomdigi saat ini setidaknya lebih punya
    concern
    (terkait AI) dibanding Menkominfo periode sebelumnya,” ujar Roy, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/2/2025).
    Roy mengatakan, komitmen Meutia terkait pengembangan AI tersebut menjanjikan masa depan digital Indonesia yang cukup baik.
    Meski memberikan apresiasi, Roy juga memberikan catatan kritis terkait masih banyak pekerjaan rumah kementerian yang sebelumnya dipimpin terdakwa koruptor Johnny G Plate dan Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie tersebut.
    Misalnya, terkait dengan ujaran kebencian yang masih banyak beredar di media sosial, juga terkait dengan pembatasan usia bermedia sosial.
    Roy berharap, komitmen yang diucapkan Meutia bisa diimplementasikan dalam bentuk kebijakan.
    “Jadi, sekali lagi meski saya tetap optimis Komdigi saat ini akan lebih baik dibanding Kominfo sebelumnya, namun apa yang dikatakan sebagai upaya mempercepat
    transformasi digital
    untuk mendukung kemandirian ekonomi, penguasaan teknologi, dan pengembangan SDM unggul sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tersebut perlu dibuktikan secara nyata dan bukan sekadar omong-omong saja,” ujar dia.
    Sebelumnya, pemerintah terus mempercepat transformasi digital untuk mendukung kemandirian ekonomi, penguasaan teknologi, dan pengembangan SDM unggul.
    Sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, digitalisasi menjadi faktor kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
    Dalam 100 hari pertama kabinet, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat digitalisasi di berbagai sektor, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan ekonomi digital.
    “AI kini menjadi arena kompetisi global. Indonesia tidak bisa hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi harus membangun ekosistem digital yang mandiri dan kompetitif,” ujar Meutya Hafid dalam Beritasatu Economic Outlook 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (30/01/2025).
    Dalam forum bertema Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru, Menkomdigi menyoroti bagaimana inovasi, strategi, dan kesiapan menghadapi perubahan lebih penting daripada sekadar besarnya modal investasi.
    “Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital, dengan GMV yang diperkirakan mencapai USD 90 Miliar pada 2024. Dengan strategi yang tepat, kita bisa menjadi pemain utama di Asia Tenggara,” tegasnya.
    Pemerintah saat ini berfokus pada tiga pilar utama transformasi digital: inklusif, memberdayakan, dan tepercaya.
    Inklusif dengan memastikan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dan industri dalam ekosistem digital; memberdayakan, menekankan teknologi memberikan manfaat nyata dan mendukung pertumbuhan ekonomi, bukan disalahgunakan untuk aktivitas ilegal seperti judi online atau pinjaman ilegal; dan tepercaya, berfokus pada keamanan data dan kedaulatan digital Indonesia.
    Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam menyiapkan Indonesia menghadapi bonus demografi 2030, di mana 68 persen populasi berada dalam usia produktif.
    “Ini peluang besar. Kita harus memastikan generasi muda siap bersaing secara global dengan 9 juta talenta digital yang kompeten,” tambahnya.
    Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa transformasi digital tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah.
    Ia mengajak industri, akademisi, media, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem digital yang kuat.
    “Kita harus bergerak bersama, dengan visi yang jelas dan keberanian untuk berinovasi. Masa depan digital Indonesia ada di tangan kita semua,” tutupnya.
    Dalam acara itu, Menkomdigi Meutya Hafid didampingi Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komdigi Edwin Hidayat Abdullah.
    Tampak hadir Deputi I Kantor Komunikasi Kepresidenan Isra Ramli, Executive Chairman B Universe Enggartiasto Lukita, Direktur Utama B Universe Rio Abdurachman, Pemimpin Redaksi BeritaSatu Syukri Rahmatullah, serta perwakilan dari industri digital nasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • VIDEO: Bareng Roy Suryo, Abraham Samad Laporkan Dugaan Korupsi di PIK 2

    VIDEO: Bareng Roy Suryo, Abraham Samad Laporkan Dugaan Korupsi di PIK 2

    VIDEO: Bareng Roy Suryo, Abraham Samad Laporkan Dugaan Korupsi di PIK 2

  • KPK Bakal Tindaklanjuti Laporan Abraham Samad Cs Soal Proyek PIK 2

    KPK Bakal Tindaklanjuti Laporan Abraham Samad Cs Soal Proyek PIK 2

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal memverifikasi dan menganalisis laporan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi terkait dengan proyek Pantai Indah Kapuk atau PIK 2 milik Agung Sedayu Group. 

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menyampaikan, lembaganya berterima kasih dan mengapresiasi pertemuan tersebut, sebagaimana komitmen untuk menjalin kerja sama dengan seluruh elemen masyarakat dalam pemberantasan korupsi.

    Komisi antirasuah disebut akan menjadikan informasi awal yang disampaikan Abraham Samad cs pada forum hari ini menjadi pengayaan. 

    “Untuk selanjutnya dilakukan verifikasi dan analisis ada tidaknya unsur-unsur dugaan tindak pidana korupsi dan menjadi kewenangan tugas KPK,” ujar Tessa melalui keterangan tertulis, Jumat (31/1/2025). 

    Tessa juga menyampaikan bahwa KPK terbuka terhadap setiap pelaporan ataupun informasi yang disampaikan masyarakat.

    Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melaporkan dugaan korupsi terkait dengan proyek PIK 2 serta pemasangan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer (km) di Tangerang, Banten.

    Konglomerat pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terserat dalam laporan tersebut.

    Koalisi Masyarakat Sipil yang menjadi pihak pelapor itu terdiri dari sejumlah mantan pimpinan KPK seperti Abraham Samad dan M Jasin, Ketua PBHI Nasional Julius Ibrani, dan tokoh masyarakat sipil lainnya seperti Said Didu dan Roy Suryo. 

    “Kebetulan kita membawa laporannya juga yang sudah dibuat oleh teman-teman koalisi. Yaitu dugaan korupsi ya. Yang terjadi di proyek. Proyeknya ya, saya katakan, di Proyek Strategis Nasional PIK 2,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Mantan Ketua KPK periode 2011-2015 itu menerangkan, pihaknya ingin KPK melakukan investigasi terhadap proyek PIK 2 yang disebutnya mendapatkan status Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurutnya, terdapat dugaan korupsi pada penetapan proyek PIK 2 sebagai PSN. 

    “Karena kita bisa duga bahwa penetapan PIK menjadi PSN itu tidak terlepas dari praktik kongkalikong, praktik suap menyuap, ya. Dan lebih jauh kita bisa melihat bahwa di situ ada kerugian negara sebenarnya ya,” ucapnya. 

    Adapun Samad dan koalisi masyarakat sipil tak hanya melaporkan dugaan korupsi pada penetapan PIK 2 sebagai PSN. Mereka turut melaporkan soal penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) maupun Sertifikat Hak Milik (SHM) di kawasan laut Tangerang, yang diduga erat berkaitan dengan Agung Sedayu. 

    Sebagaimana diketahui, pemerintah mengungkap bahwa temuan pagar laut di Desa Kohod, Tangerang, Banten itu berkaitan dengan kepemilikan SHGB dan SHM di atas kawasan laut sepanjang 30,16 kilometer (km). Terdapat total 280 SHGB dan SHM yang diterbitkan di sana kendati undang-undang mengatur bahwa kawasan laut tidak bisa diterbitkan hak milik. 

    Adapun pemilik HGB yakni sebanyak 263 sertifikat terdaftar sebagai PT Intan Agung Makmur (IAM) dan PT Cahaya Inti Sentosa (CIS). Keduanya terafiliasi Agung Sedayu Group milik Aguan, yang juga pemilik proyek PIK 2.

    “Kita meminta supaya KPK tidak usah khawatir memanggil orang yang merasa dirinya kuat selama ini, yaitu Aguan. Karena nama ini seolah-olah diciptakan mitos bahwa dia tidak tersentuh oleh hukum. Oleh karena itu kita ingin mendorong KPK supaya orang ini segera diperiksa. Tidak boleh ada seseorang secara individu mengatur negara ini,” paparnya.

    Sementara itu, nama Presiden ke-7 Joko Widodo juga turut terseret sebagai salah satu pihak terlapor. Said Didu, yang turut hadir di KPK, menilai ada keterkaitan peran Jokowi dalam proyek PIK 2 yang diperkarakan itu. Dia menuding bahwa proyek PIK 2 sebagai puncak gunung es dari korupsi terstruktur, sistematis dan masif (TSM) selama 10 tahun terakhir.

  • Abraham Samad Cs Laporkan Proyek PIK 2 ke KPK

    Abraham Samad Cs Laporkan Proyek PIK 2 ke KPK

    Bisnis.com, JAKARTA — Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melaporkan dugaan korupsi terkait proyek Pantai Indah Kapuk atau PIK 2 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (31/1/2025).

    Konglomerat pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ikut terseret. 

    Koalisi Masyarakat Sipil yang menjadi pihak pelapor itu terdiri dari sejumlah mantan pimpinan KPK seperti Abraham Samad dan M Jasin, Ketua PBHI Nasional Julius Ibrani, dan tokoh masyarakat sipil lainnya seperti Said Didu dan Roy Suryo. 

    Para anggota koalisi masyarakat sipil itu menyerahkan laporan tersebut langsung ke pimpinan KPK. Sejumlah komisioner komisi antirasuah yang menerima langsung audiensi Abraham Samad cs yakni Ketua KPK Setyo Budiyanto serta Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto serta Ibnu Basuki Widodo. 

    “Kebetulan kita membawa laporannya juga yang sudah dibuat oleh teman-teman koalisi. Yaitu dugaan korupsi ya. Yang terjadi di proyek. Proyeknya ya, saya katakan, di Proyek Strategis Nasional PIK 2,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Mantan Ketua KPK periode 2011-2015 itu menerangkan, pihaknya ingin KPK melakukan investigasi terhadap proyek PIK 2 yang disebutnya mendapatkan status Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurutnya, terdapat dugaan korupsi pada penetapan proyek PIK 2 sebagai PSN. 

    Pelaporan ke KPK dilakukan karena lembaga tersebut dinilai memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap penyelenggara negara, baik yang ada di tingkat daerah maupun yang ada di tingkat pusat. 

    “Karena kita bisa duga bahwa penetapan PIK menjadi PSN itu tidak terlepas dari praktik kongkalikong, praktik suap menyuap, ya. Dan lebih jauh kita bisa melihat bahwa di situ ada kerugian negara sebenarnya ya,” ucapnya. 

    Adapun Samad dan koalisi masyarakat sipil tak hanya melaporkan dugaan korupsi pada penetapan PIK 2 sebagai PSN. Mereka turut melaporkan soal penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) maupun Sertifikat Hak Milik (SHM) di kawasan laut Tangerang, yang diduga erat berkaitan dengan Agung Sedayu.

    Sertifikat Pagar Laut

    Sebagaimana diketahui, pemerintah mengungkap bahwa temuan pagar laut di Desa Kohod, Tangerang, Banten itu berkaitan dengan kepemilikan SHGB dan SHM di atas kawasan laut sepanjang 30,16 kilometer (km).

    Terdapat total 280 SHGB dan SHM yang diterbitkan di sana kendati undang-undang mengatur bahwa kawasan laut tidak bisa diterbitkan hak milik.

    Adapun pemilik HGB yakni sebanyak 263 sertifikat terdaftar sebagai PT Intan Agung Makmur (IAM) dan PT Cahaya Inti Sentosa (CIS). Keduanya terafiliasi Agung Sedayu Group milik Aguan, yang juga pemilik proyek PIK 2.

    “Kita meminta supaya KPK tidak usah khawatir memanggil orang yang merasa dirinya kuat selama ini, yaitu Aguan. Karena nama ini seolah-olah diciptakan mitos bahwa dia tidak tersentuh oleh hukum. Oleh karena itu kita ingin mendorong KPK supaya orang ini segera diperiksa. Tidak boleh ada seseorang secara individu mengatur negara ini,” paparnya.

    Di sisi lain, Ketua PBHI Julius Ibrani memastikan pihaknya tidak hanya mengadukan Aguan serta perusahaannya pada laporan dugaan korupsi ke KPK siang ini. Dia mengaku ada penyelenggara negara yang turut dilaporkan mulai dari tingkat pusat hingga daerah.

    Sementara itu, nama Presiden ke-7 Joko Widodo juga turut terseret sebagai salah satu pihak terlapor. Said Didu, yang turut hadir di KPK, menilai ada keterkaitan peran Jokowi dalam proyek PIK 2 yang diperkarakan itu.

    Dia menuding bahwa proyek PIK 2 sebagai puncak gunung es dari korupsi terstruktur, sistematis dan masif (TSM) selama 10 tahun terakhir. Dia menyoroti status PSN untuk PIK 2 yang disetujui saat Jokowi menjabat presiden.

    “Kasus itu kita laporkan siapapun yang terlibat mulai kepala desa sampai kepada presiden ya harus diperiksa semua,” ucapnya. 

    PIK 2 Bukan PSN 

    Adapun sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perkenomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa proyek Pantai Indah Kapuk atau PIK 2 yang digarap Agung Sedayu Group bukan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Airlangga menjelaskan bahwa PIK 2 sedari awal bukan merupakan PSN, melainkan hanya kawasan tropical coastland untuk ecopark tourism.

    “PIK 2 tidak pernah jadi PSN, yang menjadi PSN adalah ecopark tourism, tropical coastland [red],” ujar Airlangga kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Sementara itu, perusahaan milik konglomerat Sugianto Kusuma atau Aguan buka suara terkait proyek strategis nasional (PSN) yang diinisiasi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) membangun Tropical Coastland.

    Presiden Direktur Agung Sedayu Group, Nono Sampono menegaskan bahwa apa yang dikerjakan oleh PANI di PSN PIK 2 itu merupakan hal yang legal. Bahkan, pengembangan kawasan itu dilakukan dalam rangka mengamankan aset negara.

    “Jadi gini, jadi gini, barang ini kan barang halal. Punya negara yang mau diselamatkan. Karena negara kepentingannya banyak, jadi ini dikerjakan oleh swasta,” kata Nono dikutip dari Youtube Agung Sedayu Group, Selasa (18/12/2024).

  • Abraham Samad, Said Didu hingga Roy Suryo Sambangi KPK Laporkan Dugaan Korupsi, Seret Nama Jokowi?

    Abraham Samad, Said Didu hingga Roy Suryo Sambangi KPK Laporkan Dugaan Korupsi, Seret Nama Jokowi?

    GELORA.CO -Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga sejumlah aktivis dari berbagai kalangan sambangi Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Januari 2025.

    Pantauan RMOL, para pihak yang hadir ke Gedung Merah Putih KPK, yakni mantan pimpinan KPK Abraham Samad, pakar telematika Roy Suryo, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan, aktivis Said Didu, budayawan Erros Djarot, dan aktivis antikorupsi lainnya.

    Kedatangan mereka langsung disambut protokoler pimpinan KPK. Mereka dikabarkan akan bertemu langsung dengan pimpinan KPK.

    Di hadapan pimpinan KPK nantinya, mereka disebut akan melaporkan sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang menyeret nama Presiden ke-7 Joko Widodo.

    Saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Abraham Samad terlihat membawa sebuah amplop cokelat yang berisi sebuah berkas.

    Sementara itu, tim Jurubicara KPK, Budi Prasetyo membenarkan bahwa KPK menerima audiensi dari Koalisi Masyarakat Sipil.

    “Pertemuan ini sebagai bentuk pelibatan publik dalam pemberantasan korupsi. Terlebih setiap upaya pemberantasan korupsi yang KPK lakukan, baik melalui pendekatan pendidikan, pencegahan, maupun penindakan, butuh peran serta dan dukungan masyarakat,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Jumat siang, 31 Januari 2025. 

  • Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X Ada Kaitannya dengan Rencana Mega-Prabowo Bertemu, Motif Batik Jadi Sorotan

    Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X Ada Kaitannya dengan Rencana Mega-Prabowo Bertemu, Motif Batik Jadi Sorotan

    loading…

    Pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Yogyakarta, Rabu (15/1/2025) menyedot perhatian masyarakat. Foto/Dok Humas Pemda DIY

    JAKARTA – Pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo ( Jokowi ) dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Yogyakarta, Rabu (15/1/2025) menyedot perhatian masyarakat. Pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu terjadi saat Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan segera bertemu.

    Lalu, apakah pertemuan Jokowi dengan Sri Sultan tersebut ada kaitannya dengan rencana pertemuan Prabowo dan Megawati?

    “Kemungkinan ke arah itu ada, menimbang Sultan punya relasi yang baik dengan semua elite termasuk Ibu Mega,” kata Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro kepada SindoNews, Sabtu (18/1/2025).

    “Artinya arahan Sultan menjadi aktor yang menjembatani ‘rekonsiliasi politik’ antara Ibu Mega dengan Pak Jokowi menguat di tengah pertemuan dengan Pak Prabowo,” sambungnya.

    Agung menambahkan, walaupun secara keseluruhan mestilah Sultan dan Jokowi juga membahas soal-soal kebangsaan dan kerakyatan.

    Motif Batik Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi Jadi Sorotan
    Pemerhati Multimedia, Telematika, AI, dan OCB Independen KRMT Roy Suryo mengatakan makna batik Naga (Antaboga) yang dipakai Jokowi dan batik Gringsing yang dikenakan Sri Sultan banyak menjadi pertanyaan netizen dan masyarakat.

    “Antaboga atau Sang Hyang Antaboga dalam pewayangan berwujud naga dengan mahkota yang mengenakan kalung emas dalam mitologi Jawa dan Bali. Makhluk ini dianggap sangat sakti dan bisa menjelma sebagai manusia, bahkan gempa bumi dianggap sebagai peristiwa akibat Antaboga menggerakkan ekornya,” kata Roy dalam keterangan tertulisnya.