Tag: Rose Mini

  • Membangun Percaya Diri Anak untuk Mengeksplorasi Minat dan Potensinya

    Membangun Percaya Diri Anak untuk Mengeksplorasi Minat dan Potensinya

    Jakarta

    Bagi orang tua, mengenali potensi bakat yang dimiliki anak sangatlah penting. Tapi dalam perjalanannya, tak jarang orang tua merasa dilema antara membebaskan anak memilih bakatnya sendiri atau perlu turun tangan dalam mengambil keputusan untuk anak.

    Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendktisaintek), Prof Stella Christie mengungkapkan bahwa memilihkan keputusan terbaik untuk anak perlu dilakukan ketika memang ada keterbatasan-keterbatasan.

    “Kita pilih kesempatan yang seoptimal mungkin, sebaik-baiknya untuk anak kita, saya rasa itu perlu dilakukan. Dan itu akan signifikan,” kata Prof Stella kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Kendati demikian, dalam perkembangannya, anak anak bisa mengalami perubahan minat dan bakat. Jadi, diperlukan untuk membangun rasa percaya diri pada anak.

    “Kepercayaan diri bahwa kita bisa belajar apapun dan kita bisa mengejar yang kita sukai, itu yang penting. Apakah, jadi kalau kita lihat di dunia, apapun itu bidangnya, kalau kita menjadi pakar, kita pasti hidupnya terjamin kok,” tegasnya.

    Adanya kemungkinan perubahan minat dan bakat pada anak dibuktikan oleh penelitian yang dipublikasikan oleh Asia-Pasific Science Education. Para ahli menganalisis siswa di sekolah dasar di Korea selama fase perkembangan minat.

    Empat siswa dari setiap tingkat pengembangan dipilih untuk berpartisipasi. Mereka menulis jurnal foto selama 12 minggu sambil bertemu dengan peneliti setiap dua minggu untuk wawancara semi-terstruktur.

    Hasilnya, siswa yang lebih banyak berpartisipasi dalam kegiatan sains cenderung punya minat lebih tinggi pada sains. Temuan ini menunjukkan bahwa faktor-faktor dalam mikrosistem, seperti guru sekolah atau orang tua bisa memengaruhi minat siswa terhadap sains, terlepas dari tingkat minat mereka sebelumnya.

    Kapan Tes Bakat atau Minat Diperlukan?

    Menurut Menurut Psikolog Anak Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, pilihan orang tua dalam memilih aktivitas dan pendidikan yang tepat bisa memberi dampak besar dalam membantu anak mengembangkan kecerdasan dan bakat alami mereka. Orang tua perlu menyadari peran mereka dalam memberi stimulasi yang bisa mengembangkan potensi anak secara maksimal.

    “Terutama di periode emas 1000 Hari Pertama Kehidupan, anak-anak membutuhkan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan tumbuh kembang mereka. Setiap pilihan yang diambil orang tua, baik dalam memberikan pendidikan maupun kegiatan yang merangsang potensi anak, akan membentuk masa depan mereka. Ini adalah langkah awal untuk mencapai potensi terbaik anak,” ungkap Prof. Rose.

    Orang tua juga dapat melibatkan anak dalam tes minat dan bakat untuk mengetahui potensi mereka. Namun, penting untuk memahami waktu yang tepat untuk menjalani tes ini agar hasilnya lebih bermanfaat.

    Misalnya, ada anak yang ingin mengenyam pendidikan di bidang tertentu, namun tidak memiliki kemampuan visual spasialnya yang cukup. Pada kondisi ini, orang tua bisa mengarahkan ke bidang lain.

    “Kita bilang ke dia, kamu bisa sekolah di engineering tapi jangan langsung yang kayak teknik sipil, tapi teknik industri. Jadi kita cari dia senangnya apa, terus kita gabung sama potensinya dia,” kata psikolog anak, Saskhya Aulia Prima, M.Psi, dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    Menurutnya, tes minat bakat lebih efektif dilakukan saat anak berusia 14 tahun. Sebab, saat itu sudah mulai terlihat minat dan bakat pada anak. Sementara, pada usia di bawah 14 tahun, anak masih menyukai banyak bidang.

    “Di bawah usia 14 tahun memang itu masih masanya anak eksplorasi. Maka dari itu, kita biasanya nggak nyaranin orang tua ambil tes minat bakat untuk anaknya di bawah usia 14 tahun karena masih ganti-ganti banget minat si anak ini,” tutur Saskhya.

    Mengetahui bakat anak sangat diperlukan. Bahkan, penting untuk memberikan berbagai macam stimulus sejak dini untuk mengasah minat dan bakatnya.

    “Kalau anak nggak tahu bakatnya apa, dia akan kesulitan menentukan goals dan kebingungan saat beranjak dewasa. Makanya kita lihat ada anak sudah mau lulus SMA tetapi bingung menentukan jurusan dan pilihan kuliah,” tutur psikolog Jovita Maria Ferlina, M.PSi kepada detikcom.

    Masa depan Si Kecil bukan terjadi karena kebetulan, tapi terbentuk dari pilihan terbaik yang orang tua buat hari ini. Karena #WaktuTakBisaKembali Morinaga memahami bahwa peran orang tua sangat penting dalam menentukan arah tumbuh kembang anak. Karena itu, Morinaga hadir mendampingi Bunda dan Ayah melalui tiga kunci penting: memberikan Atensi penuh di setiap tahap perkembangan Si Kecil, mengasah Potensi unik yang dimilikinya, dan memenuhi kebutuhan Nutrisi Tepat sebagai fondasi tumbuh kembang optimal. Dengan dukungan terbaik sejak sekarang, setiap pilihan Ayah dan Bunda adalah langkah besar menuju masa depan terbaik Si Kecil.

    Morinaga. Your Choice, Their Future

    (up/up)

  • Morinaga Ajak Orang Tua Beri Pilihan Terbaik buat Tumbuh Kembang Anak

    Morinaga Ajak Orang Tua Beri Pilihan Terbaik buat Tumbuh Kembang Anak

    Jakarta

    Kalbe Nutritionals melalui Morinaga, kembali mengajak orang tua untuk memberikan pilihan terbaik demi tumbuh kembang anak optimal. Ajakan itu diinisiasikan lewat kampanye ‘Your Choice, Their Future’.

    Inisiasi ini mengingatkan para orang tua setiap pilihan kecil yang mereka ambil hari ini, mulai dari cara memberikan atensi, stimulasi yang diberikan (potensi), hingga pilihan nutrisi yang dikonsumsi, akan memiliki dampak jangka panjang bagi pencapaian masa depan Si Kecil.

    Senior Brand Manager Morinaga, Kenty Novita Pratiwi menegaskan momen tumbuh kembang Si kecil tidak bisa diulang dan Morinaga percaya bahwa masa depan anak tidak terbentuk begitu saja, tetapi merupakan hasil dari jutaan pilihan yang diambil orang tua.

    “Melalui kampanye ‘Your Choice, Their Future’, kami ingin mengajak para orang tua untuk lebih sadar bahwa setiap pilihan, sekecil apapun, akan mempengaruhi tumbuh kembang anak mereka,” ujar Kenty dalam keterangannya, Rabu (23/4/2025).

    Kenty mengatakan dengan kampanye ‘Your Choice, Their Future’, Morinaga ingin mendorong orang tua agar lebih optimis pada dampak dari setiap pilihan yang diambil, mulai dari atensi yang diberikan, stimulasi yang diasah (potensi), hingga nutrisi yang dipilih.

    “Karena kami percaya masa depan anak bukan kebetulan, jadi pilih yang terbaik sekarang karena waktu tak bisa kembali,” tutur Kenty.

    Kampanye ‘Your Choice, Their Future’ dari Morinaga mempertegas komitmen perusahaan dalam edukasi tiga pilar utama yang penting pada tumbuh kembang anak, yaitu Atensi, Potensi, dan Nutrisi.

    Melalui berbagai sesi edukatif, diskusi interaktif dengan para ahli, dan berbagi pengalaman dari MomFluencer, kampanye ini ingin menginspirasi orang tua agar lebih percaya diri dalam membuat pilihan-pilihan yang akan mempengaruhi masa depan Si Kecil.

    Sebagai langkah pertama dalam membentuk masa depan anak, pilar atensi menjadi sangat penting. Menurut Psikolog Anak Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, mengatakan perhatian yang diberikan orang tua memiliki peran besar dalam perkembangan anak.

    “Sebagai orang tua, kita memegang peran penting dalam menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan perhatian. Keberadaan kita secara emosional sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Ini adalah pilihan yang harus kita buat setiap hari,” ungkapnya.

    Dok. Morinaga

    Namun perhatian saja tidak cukup. Untuk mengoptimalkan perkembangan anak, diperlukan juga rangsangan yang tepat sesuai dengan tahap pertumbuhannya. Prof. Rose mengungkapkan stimulasi yang diberikan orang tua sejak dini akan sangat menentukan potensi anak di masa depan.

    “Terutama di periode emas 1000 Hari Pertama Kehidupan, anak-anak membutuhkan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan tumbuh kembang mereka. Setiap pilihan yang diambil orang tua, baik dalam memberikan pendidikan maupun kegiatan yang merangsang potensi anak, akan membentuk masa depan mereka. Ini adalah langkah awal untuk mencapai potensi terbaik anak,” ungkap Prof. Rose.

    Menurut Prof. Rose, pilihan orang tua dalam memilih aktivitas dan pendidikan yang tepat dapat memberi dampak besar dalam membantu anak mengembangkan kecerdasan dan bakat alami mereka.

    Pentingnya orang tua untuk menyadari peran mereka sangat krusial dalam memberi stimulasi yang dapat mengembangkan potensi anak secara maksimal.

    Selain atensi dan potensi, pilar yang tidak kalah pentingnya adalah Nutrisi, yang menjadi dasar dari perkembangan fisik dan kognitif anak.

    Health Communicator Kalbe Nutritionals, Dr. Muliaman Mansyur menyampaikan bahwa pemberian nutrisi yang tepat sejak dini, terutama di 1000 Hari Pertama Kehidupan, akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

    “Ini akan menjadi masa yang sangat krusial bagi pertumbuhan Si Kecil. Nutrisi yang optimal akan mendukung perkembangan otak, kekuatan fisik, dan kemampuan anak dalam menghadapi tantangan di masa depan,” ungkap Dr. Muliaman.

    “Setiap pilihan nutrisi yang diberikan orang tua berpengaruh pada kesehatan dan kesiapan mereka untuk menjalani hidup, karena waktu tidak bisa kembali,” imbuhnya.

    Sementara itu, Selebriti sekaligus Pemerhati Kesehatan, Reisa Broto Asmoro Reisa menekankan perhatian yang diberikan orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak.

    “Sebagai ibu, saya menyadari bahwa setiap pilihan yang saya buat hari ini, sekecil apapun, akan menjadi bekal penting untuk masa depan anak saya. Setiap langkah yang kita ambil penuh perhatian akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan siap menghadapi dunia,” ungkap Reisa.

    Dok. Morinaga

    Morinaga memahami setiap anak memiliki potensi besar yang perlu didukung dengan fondasi yang kuat. Komitmen ini menjadi bagian dari misi besar untuk mendampingi orang tua dalam setiap langkah penting tumbuh kembang Si Kecil.

    Selama lebih dari satu abad melalui Morinaga Research Center di Jepang, serta lebih dari 40 tahun bersama keluarga Indonesia, Morinaga terus menghadirkan produk nutrisi berkualitas tinggi yang aman dan terpercaya.

    (sls/Morinaga)

  • Psikolog Duga Pelecehan Pasien oleh Dokter di RS Sering Terjadi

    Psikolog Duga Pelecehan Pasien oleh Dokter di RS Sering Terjadi

    Jakarta, Beritasatu.com – Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Rose Mini Agoes Salim menduga kuat pelecehan seksual terhadap pasien oleh dokter di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya sudah sering terjadi selama ini.

    Hanya saja, kata Rose, pasien tidak tahu atau dan atau tidak menyadari bahwa tindakan dokter tersebut sudah masuk kategori pelecehan atau kekerasan seksual.

    “Kalau kita lihat kasus ini sebetulnya seperti ini mungkin zaman dahulu juga sudah ada,” ujar Rose saat hubungi, Jumat (18/4/2025).

    Rose mengatakan, kemungkinan besar, selama ini, sebagian besar pasien atau keluarga pasien tidak mendapatkan informasi yang komprehensif soal standar operasional prosedur (SOP) pada saat dokter melakukan pemeriksaan. Apalagi dalam kondisi yang darurat atau kritis, pasien pastinya akan lebih fokus pada penanganan sakit yang dialaminya.

    “Mungkin ketidaktahuan juga pasien, apa yang dilakukan oleh dokter ini, apakah sesuai dengan profesionalisme yang sudah bagus, SOP-nya memang begitu atau tidak? Apakah kalau mau periksa itu memang harus buka baju semuanya atau misalnya kalau mau USG itu harus bisa sampai ke mana-mana, tangan si dokter, itu mungkin karena ketidaktahuan juga,” tandas Rose terkait pelecehan pasien.

    Pada saat yang bersamaan, kata Rose, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, tidak memberikan penjelasan secara komprehensif kepada pasien soal SOP pemeriksaan oleh dokter atau tenaga kesehatan. Padahal, pemberian informasi tersebut merupakan salah satu kewajiban pihak rumah sakit.

    “Nah berikutnya adalah kalau menurut saya di dalam rumah sakit itu kan harusnya juga sudah ada SOP-nya di mana SOP yang paling utama dalam rumah sakit itu adalah bahwa mereka tidak bisa bekerja, termasuk di dokter melakukan apa-apa sendirian, harus ada suster, harus ada bidan, atau harus ada seseorang lah gitu,” jelas dia.

    Menariknya sekarang, kata Rose, dugaan pelecehan seksual oleh dokter terhadap pasien bakal mudah terekspose karena teknologi yang makin canggih. Dia mencontohkan, adanya CCTV di sejumlah RS yang bisa merekam aksi-aksi buruk atau bejat dokter.

    “Saat ini kita enggak pernah tahu bahwa kemajuan zaman dan teknologi membuat ini jadi mudah dan gampang terekspose. Salah satunya adalah adanya CCTV. Adanya kemungkinan nanti bahwa orang tahu dengan metode hand phone bisa memvideokan segala sesuatu yang dia rasa janggal,” ungkap guru besar psikologi ini.

    Lebih lanjut, Rose mengatakan, dokter-dokter yang diduga terlibat melakukan pelecehan seksual terhadap pasien, harus ditindak tegas secara etik dan pidana. Selain itu, tutur dia, kasus-kasus tersebut harus menjadi pelajaran penting bagi Rumah Sakit untuk memberikan informasi yang lengkap kepada pasien atau keluarga pasien soal SOP pemeriksaan dokter atau tenaga kesehatan.

    Sementara agar tidak ada pelecehan, pasien atau keluarganya juga perlu proaktif mencari tahu informasi SOP pemeriksaan oleh dokter dan jika terdapat kejanggalan tidak perlu takut dan malu melaporkan ke pihak rumah sakit atau aparat penegak hukum.

  • Kenapa Banyak Orang Cari Sensasi Lewat Konten YouTube?

    Kenapa Banyak Orang Cari Sensasi Lewat Konten YouTube?

    JAKARTA – Nama Pras dan Erika, minggu ini menjadi perbincangan warganet. Sayangnya nama mereka melambung bukan karena prestasi. Warganet membicarakan keduanya karena konten Youtube unggahan mereka yang dinilai kurang pantas. 

    Unggahan video pasangan suami istri, itu acap kali menimbulkan komentar negatif. Bahkan tak jarang konten yang dibuatnya menjurus ke arah pornografi. Padahal kita tahu, pengguna Youtube di Indonesia bukan hanya orang dewasa tapi juga anak-anak.

    “”Dont make stupid people famous.”,”

    Mungkin umpatan kata ‘bodoh’ akan cocok mengibaratkan orang-orang semacam ini dalam membuat konten, tanpa memikirkan sebab akibatnya. Hal ini juga berujung pada ratusan bahkan ribuan konten tidak jelas di media sosial, yang ingin mengikuti kepopuleran video viral tersebut.

    Hal ini lantas menimbulkan banyak pertanyaan, mengapa konten Youtube di Indonesia kini hanya jadi ajang mencari sensasi?

    Psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim kemudian menjelaskannya pada VOI. Analisisnya, orang memang bisa cepat meraih eksistensi di media sosial dengan menciptakan konten penuh sensasi. Tak heran, mengapa banyak orang yang menciptakan konten penuh sensasi bahkan tega melanggar norma.

    “Banyak orang yang senang mendapatkan recognation, agar ditoleh orang, atau di media sosial agar di-like. Caranya adalah dengan menciptakan konten (dengan sensasi) semacam itu,” kata Rose Mini saat dihubungi via sambungan telepon, Sabtu 9 November.

    keponya lu = jayanya + kayanya mereka pic.twitter.com/sVCuYioKvB

    — IG: @hatihatidimedsos (@hati2dimedsos) November 7, 2019

    Menurut Rose Mini, pengunggah konten negatif yang berbau seksualitas ini tak paham  dengan akibat yang bakal mereka terima. Salah satu dampak yang paling bisa dirasakan pada pengunggah konten tersebut adalah pribadi mudah dibaca oleh warganet. Para pengunggah konten bodoh ini, dianggap Rose Mini juga tak melihat dampak ke depan dari para penonton konten mereka.

    “Yang penting semua orang nge-like,” tegas perempuan yang akrab disapa Bunda Rose ini. 

    Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini tak menampik, banyak masyarakat yang ingin terkenal lewat media sosial. Sebab belakangan, dia melihat ada fenomena orang-orang yang cenderung melakukan hoaks atau sensasi tak penting lainnya justru terkenal di sosial media. 

    Padahal, seluruh sensasi yang mereka unggah lewat akun media sosial bisa saja memicu orang lain untuk membuat konten yang sama. Sedangkan untuk konten yang berbau pornografi, hal semacam ini bisa membuat anak di bawah umur untuk mencoba. 

    “Kalau konten semacam ini dilakukan oleh remaja yang belum punya suami istri, bagaimana? Jadi secara moral orang yang mem-posting itu tidak pernah pernah berpikir bahwa kontennya akan berdampak besar bagi orang lain. Yang penting, orang lihat konten yang dibuatnya,” jelasnya.

    Content creator Mindplace Studio, Grafik juga menyoroti banyaknya konten bodoh di YouTube. Lewat pesan singkat dia mengatakan konten yang diunggah oleh Pras dan Erika ini cukup meresahkan bagi para pembuat konten di YouTube. Apalagi, konten semacam ini ternyata banyak penontonnya. 

    “Kalau konten nyampah begitu sebenarnya kita takut juga. Apalagi sekarang anak-anak mudah banget akses internet. Kalau dulu kan, hanya kelas menengah ke atas yang bisa akses karena kuota internet tapi sekarang siapa saja bisa,” katanya.

    Pria yang tinggal di Yogyakarta ini mengatakan, membuat konten YouTube sebenarnya tak bisa asal sensasi. Menurutnya, ada standardisasi dalam membuat konten YouTube. Salah satunya, adalah konten yang diunggah ke platform media sosial ini harus bisa dinikmati oleh semua kalangan. 

    “Kalaupun GTA atau PUBG yang jadi konten seperti yang dibuat oleh MindPlace dan ada tembak-tembakannya, kan itu memang games. Bukan hal yang aneh-aneh,” tegasnya.

    Kepada Grafik, kami juga mempertanyakan mengapa youtuber seringkali menggunakan klikbait dan thumbnail yang tidak sesuai dengan isi video. Menurut dia, hal ini sengaja dilakukan agar banyak orang yang tertarik menonton video itu. Hanya saja, hal ini sering disalahgunakan oleh pengunggah konten yang tak bertanggungjawab.

    “Banyak yang salah gunakan itu jadi lebay. Enggak cuma itu, apa yang dibahas di thumbnail maupun judul seringkali tak jadi dasar dari video yang diunggah,” jelas dia.

    Banyaknya konten meresahkan di Youtube ini juga kami tanyakan secara langsung kepada Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny Gerald Plate. Kepada VOI, Johnny menyebut sudah ada tim di kementeriannya untuk melihat lalu lintas dan kualitas konten maupun percakapan di berbagai platform media sosial. Tim Cyber Platform Kemenkominfo ini, dia bilang bertugas memantau segala unggahan termasuk di Youtube.

    Selain memantau, tim ini juga bisa melakukan penindakan berupa pemblokiran terhadap konten maupun platform media sosial yang dianggap melanggar aturan berinternet di Indonesia. “Kalau masih ada, ya UU ITE kan juga sudah mengatur sanksi pidana dan perdata,” tegas dia saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Ke depan, Johnny juga mengatakan dia akan membuka komunikasi kepada pihak YouTube seperti yang pernah dilakukan Indonesia dengan Facebook. Tujuannya, agar YouTube bisa membantu penyaringan penyebaran konten negatif di Indonesia.

    “Nanti kita akan bangun komunikasi untuk bersama-sama membantu agar penggunaan media digital ini bisa dilakukan dengan sehat dan baik,” tutupnya.