Tag: Rose

  • Apple Music Replay 2025 Rilis Lebih Awal dari Spotify Wrapped, Pengguna Bisa Lihat Rekap Musik Setahun Ini

    Apple Music Replay 2025 Rilis Lebih Awal dari Spotify Wrapped, Pengguna Bisa Lihat Rekap Musik Setahun Ini

    Liputan6.com, Jakarta – Apple baru saja meluncurkan rekap tahunan di aplikasi Apple Music, lebih cepat dari jadwal biasanya dan lebih awal ketimbang Spotify Wrapped.

    Fitur rekap tahunan ini sudah langsung tersedia di dalam aplikasi Apple Music, dan pengguna bisa menemukan rangkuman musik selama setahun dengan lebih mudah.

    Apple Music Replay tahun ini tampil lebih detail. Pengguna kini bisa melihat artis yang paling sering didengar, lagu paling sering diputas, genre paling dominan, sampai total waktu yang dihabiskan untuk mendengarkan musik.

    Tak hanya itu, perusahaan berbasis di Cupertino tersebut juga menampilkan statistik lain membantu pengguna memahami kebiasaan mereka di Apple Music.

    Ambil contoh Replay bulanan, ringkasan tahunan dari tahun sebelumnya, serta playlist Replay All Time berisi lagu paling sering diputas sejak pertama kali menggunakan layanan ini.

    Seperti Spotify Wrapped, pengguna juga bisa memamerkan hasil tangkapan layar statistik artis dan lagu apa saja yang didengar selama setahun ini ke platform media sosial (medsos) seperti TikTok atau Instagram.

    Apple juga mengumumkan, lagu teratas tahun 2025 di Apple Music adalah “APT” dari Rose dan Bruno Mars. Kendrick Lamar dan SZA menyusul di posisi kedua dengan “luther.” 

    Lady Gaga dan Bruno Mars melengkapi tiga besar dengan “Die With A Smile.” Posisi keempat diraih oleh “Not Like Us” dari Kendrick Lamar, dan Billie Eilish di posisi kelima dengan “Birds of a Feather.”

     

  • Alwi Farhan Kecewa Gagal Bungkam Chou Tien Chen

    Alwi Farhan Kecewa Gagal Bungkam Chou Tien Chen

    JAKARTA – Tunggal putra Alwi Farhan kecewa karena gagal memanfaatkan keunggulan yang dimilikinya untuk mengalahkan Chou Tien Chen di babak perempat final Australia Open 2025.

    Alwi, unggulan ke delapan di turnamen, gagal menembus babak semifinal setelah menelan kekalahan dramatis tiga gim 21-13, 21-23, dan 16-21 melawan tunggal China Taipei itu di Quaycentre Arena, Sydney, pada Jumat, 21 November 2025.

    Juara dunia junior 2023 itu sebenarnya sudah berada di ambang kemenangan. Ia mengamankan gim pertama dan kemudian sudah unggul jauh 20-15 di gim kedua.

    “Kecewa dengan hasilnya. Saya sudah unggul di gim kedua dan sudah match point, tetapi tidak bisa memanfaatkan kesempatan,” ujar pebulu tangkis berusia 20 tahun tersebut.

    Hasil terbaru ini memperburuk rekor menang-kalah Alwi melawan Chou Tien Chen menjadi 0-2. Sebelumnya, satu kekalahan lain yang dialami Alwi juga terjadi pada tahun ini, tepatnya di Hong Kong Open pada September 2025.

    Kekalahan Alwi membuat tunggal putra Indonesia di Australia juga dipastikan habis. Alwi menyusul langkah Jonatan Christie dan Yohanes Saut Marcellyno yang tersingkir lebih awal di babak pertama.

    Alwi selanjutnya akan mempersiapkan diri tampil dalam SEA Games 2025 di Thailand yang berlangsung bulan depan. Bulu tangkis mengejar target dua medali emas di ajang tersebut.

    “Semoga di SEA Games nanti saya bisa kembali dengan lebih kuat,” kata Alwi.

    Selain Alwi, perjalanan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga kandas di babak perempat final. Mereka ditekuk oleh rekan senegara, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum.

  • Alwi Farhan Kecewa Gagal Bungkam Chou Tien Chen

    Alwi Farhan Kecewa Gagal Bungkam Chou Tien Chen

    JAKARTA – Tunggal putra Alwi Farhan kecewa karena gagal memanfaatkan keunggulan yang dimilikinya untuk mengalahkan Chou Tien Chen di babak perempat final Australia Open 2025.

    Alwi, unggulan ke delapan di turnamen, gagal menembus babak semifinal setelah menelan kekalahan dramatis tiga gim 21-13, 21-23, dan 16-21 melawan tunggal China Taipei itu di Quaycentre Arena, Sydney, pada Jumat, 21 November 2025.

    Juara dunia junior 2023 itu sebenarnya sudah berada di ambang kemenangan. Ia mengamankan gim pertama dan kemudian sudah unggul jauh 20-15 di gim kedua.

    “Kecewa dengan hasilnya. Saya sudah unggul di gim kedua dan sudah match point, tetapi tidak bisa memanfaatkan kesempatan,” ujar pebulu tangkis berusia 20 tahun tersebut.

    Hasil terbaru ini memperburuk rekor menang-kalah Alwi melawan Chou Tien Chen menjadi 0-2. Sebelumnya, satu kekalahan lain yang dialami Alwi juga terjadi pada tahun ini, tepatnya di Hong Kong Open pada September 2025.

    Kekalahan Alwi membuat tunggal putra Indonesia di Australia juga dipastikan habis. Alwi menyusul langkah Jonatan Christie dan Yohanes Saut Marcellyno yang tersingkir lebih awal di babak pertama.

    Alwi selanjutnya akan mempersiapkan diri tampil dalam SEA Games 2025 di Thailand yang berlangsung bulan depan. Bulu tangkis mengejar target dua medali emas di ajang tersebut.

    “Semoga di SEA Games nanti saya bisa kembali dengan lebih kuat,” kata Alwi.

    Selain Alwi, perjalanan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga kandas di babak perempat final. Mereka ditekuk oleh rekan senegara, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum.

  • Top! Cat Mobil Buatan Indonesia Mulai Dikenal di AS

    Top! Cat Mobil Buatan Indonesia Mulai Dikenal di AS

    Jakarta

    Produsen cat Indonesia PT Anugerah Berkat Cahaya Abadi (ABCA), Cat Spider, coba ikut persaingan modifikasi di dunia. ABCA unjuk gigi pada ajang IMX Car Meet Up 2025 di Los Angeles Amerika Serikat.

    Kehadiran Cat Spider di jantung industri otomotif dunia ini bukan sekadar partisipasi, melainkan sebuah penegasan tentang ambisi go global, menjadi tuan di negeri sendiri dan disegani di pasar internasional. IMX LA Car Meet Up sendiri menghadirkan puluhan mobil modifikasi dari para diaspora Indonesia yang ada di California, dan para car enthusiast di Amerika.

    Direktur Marketing PT ABCA Sugiarto mengungkapkan, keikutsertaan di IMX Los Angeles adalah langkah yang penuh tantangan sekaligus membanggakan. Pasar AS dikenal sangat ketat dan merupakan barometer global untuk produk otomotif.

    “Alasan utama kami mengikuti IMX di Los Angeles adalah untuk memperkenalkan produk Spider buatan dalam negeri di AS,” ujar Sugiarto.

    Kehadirannya di acara IMX Car Meet Up LA dengan showcasing panel-panel hasil cat terbaik Spider menurut Sugiarto, merupakan bagian dari strategi menggaet minat para modifikator AS. Ia menyoroti bahwa sebelum ini, efek chrome pada modifikasi mobil di AS kebanyakan dihasilkan dari stiker. Cat Spider hadir untuk mengubah paradigma tersebut dengan menawarkan teknologi cat chrome asli buatan Indonesia.

    “Kami melihat AS sebagai trend-setter, sehingga apa yang dihadirkan di negara tersebut bisa ter-influence sampai ke seluruh dunia. Kami turut berpartisipasi di car meet up LA demi memperkenalkan produk Cat Chrome dari Indonesia, karena kebanyakan sebelum ini hanya stiker saja,” tambahnya.

    Cat mobil buatan Indonesia, Cat Spider goda pecinta modifikasi di Amerika Serikat. Foto: dok. PT ABCA

    Sebagai catatan Cat Spider membawa tiga lini produk unggulannya ke IMX LA ini yakni Cat Chrome, Special Effect, dan Pinstriping. Inovasi utama ditekankan pada produk chrome dan special effect seperti bunglon, yang dinilai eksklusif untuk pecinta modifikasi mobil.

    “Warna-warna yang unik dengan tingkat kesulitan yang tinggi membuktikan bahwa Indonesia bisa dan siap untuk diandalkan di kalangan pecinta otomotif dunia,” ujar Sugiarto.

    Untuk mendukung kreativitas yang tak terbatas, Cat Spider juga memperkenalkan dua teknologi pendukung yakni Rapid Color Clear yakni cairan pelapis yang memungkinkan sentuhan candy di atas permukaan cat, sehingga warna chrome dapat divariasikan menjadi rose-gold, black chrome, atau warna unik lainnya. Selain itu, Cat Spider juga memperkenalkan Chrome Sealer, yang merupakan produk khusus untuk memastikan level mirror chrome tidak menurun (drop) saat dilapisi clear di atasnya.

    Kehadiran di Los Angeles ini merupakan ‘baby steps’ yang dijalankan PT ABCA untuk ekspansi ke pasar internasional. Setelah sukses unjuk gigi di ajang International Automodified (IAM) Malaysia, dan Osaka Auto Messe (OAM) Jepang, pasar AS adalah tahapan strategis berikutnya.

    Secara spesifik, PT ABCA menargetkan pembukaan hubungan baru (new relationship) dengan para pemain kunci di LA dan memanfaatkan ajang IMX ini untuk menunjukkan panel-panel hasil cat yang revolusioner. Setelah Amerika Serikat, Jepang dan Australia menjadi target selanjutnya untuk ekspansi global Cat Spider.

    (lth/dry)

  • Australia Open 2025: Indonesia Kirim 15 Wakil

    Australia Open 2025: Indonesia Kirim 15 Wakil

    JAKARTA – Indonesia menurunkan sebanyak 15 wakil dalam ajang BWF Super 500 Australia Open 2025 yang akan berlangsung pekan ini.

    Australia Open 2025 akan digelar pada 18-23 November 2025 di Quaycentre, Sydney. Total hadiah yang disediakan sebesar 475 ribu dolar AS atau setara dengan Rp7,9 miliar.

    Indonesia awalnya mendaftarkan skuad lebih gemuk di turnamen ini, tetapi kemudian memutuskan untuk menariknya. Salah satunya ialah Anthony Sinisuka Ginting yang harus menemani istri melahirkan.

    Selain itu, Mohammad Zaki Ubaidillah juga ikut ditarik dari turnamen. Tidak menyertakan kedua nama itu membuat tunggal putra Indonesia tersisa Jonatan Christie, Chico Aura Dwi Wardoyo, Alwi Farhan, dan Yohanes Saut Marcellyno.

    Di sektor tunggal putri, dua nama yang dikirim ialah Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani. Gregoria datang ke sini setelah menjadi runner-up di Kumamoto Masters Jepang 2025 pekan kemarin.

    Selanjutnya di ganda putra, ada Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani, dan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin.

    Ajang ini penting untuk Fajar/Fikri yang masih mengejar tiket untuk tampil dalam BWF Tour Finals bulan depan.

    Lalu ganda putri mengirim sebanyak empat pasangan, yakni Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi, dan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum.

    Terakhir ganda campuran mengutus pasangan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.

    Daftar Wakil Indonesia di Australia Open 2025

    Tunggal Putra

    Jonatan ChristieChico Aura Dwi WardoyoAlwi FarhanYohanes Saut Marcellyno

    Tunggal Putri

    Gregoria Mariska TunjungPutri Kusuma Wardani

    Ganda Putra

    Fajar Alfian/Muhammad Shohibul FikriSabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi IsfahaniRaymond Indra/Nikolaus Joaquin

    Ganda Putri

    Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias PuspitasariApriyani Rahayu/Siti Fadia Silva RamadhantiLanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya PratiwiRachel Allessya Rose/Febi Setianingrum

    Ganda Campuran

    Adnan Maulana/Indah Cahya Sari JamilJafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu

  • Ruby Rose Salahkan Sydney Sweeney Karena Film Christy Gagal Box Office

    Ruby Rose Salahkan Sydney Sweeney Karena Film Christy Gagal Box Office

    JAKARTA – Film terbaru Sydney Sweeney, Christy gagal mencapai box office meski dibintangi oleh aktris populer dengan biopik dari petinju ikonis perempuan. Aktris Ruby Rose mengatakan pemeran utamanya menjadi penyebab kegagalan tersebut.

    Melalui akun Threads-nya, Ruby Rose mengaku ia hampir terlibat dalam biopic tentang petinju Christy Martin tersebut.

    “Naskah Christy Martin yang orisinal sangat luar biasa. Mengubah hidup. Saya sebelumnya hendak memerankan Cherry,” tulis Ruby Rose.

    “Semua orang berpengalaman dengan materi aslinya. Bahkan hampir semua dari kami adalah gay, itu adalah alasan mengapa saya tetap berakting. Kehilangan peran terjadi setiap waktu,” ceritanya.

    Film Christy hanya meraup 1,3 juta dolar AS dalam penayangan seminggu. Tidak sedikit yang menduga hal ini berdampak dari iklan American Eagle milik Sweeney yang menjadi kontroversi.

    “Untuk dia dan publisis yang berkata tentang gagal dan menyebut SS (Sydney Sweeney) melakukannya untuk ‘orang’. Tidak ada ‘orang’ yang ingin melihat seseorang yang membenci mereka, berpura-pura menjadi kita. Kamu itu bodoh dan kamu merusak filmnya. Titik. Christy layak untuk yang lebih baik,” kata Ruby Rose.

    Pada unggahan lainnya, Rose mengoreksi dirinya dengan menulis, “Cretin adalah istilah diskriminasi? Saya pikir itu artinya makhluk di bahasa Inggris lama. Saya menyesal menulisnya dan seharusnya cukup menyebut psikopat.”

    Sydney Sweeney sempat merespons ketika filmnya tidak mendapat angka yang besar meski menggandeng namanya.

    “Jika Christy memberi satu wanita untuk melangkah, maka kami sudah sukses. Jadi saya bangga, kenaap? Karena kita tidak selalu membuat seni demi angka tapi untuk dampak. Dan Christy menjadi proyek paling berdampak dalam hidup saya. Terima kasih Christy. Aku cinta kamu,” tulis Sydney Sweeney.

    Sweeney sendiri belum merespons tulisan Ruby Rose mengenai film tersebut.

  • Populasi Italia Usia 100 Tahun Naik Lebih dari Dua Kali Lipat, Paling Banyak Wanita

    Populasi Italia Usia 100 Tahun Naik Lebih dari Dua Kali Lipat, Paling Banyak Wanita

    Jakarta

    Jumlah centenarian atau populasi usia yang usianya sudah mencapai 100 tahun di Italia meningkat tajam. Disebut ada tambahan lebih dari 2 ribu orang yang berada di rentang usia tersebut pada 2025 dan sebagian besar adalah perempuan.

    Italia memiliki 23.548 penduduk berusia 100 tahun ke atas, naik dari 21.211 pada tahun 2024, menurut data terbaru dari badan statistik nasional Istat, dikutip dari Anadolu Agency.

    “Jumlah centenarian di negara ini telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2009,” tambah Istat.

    Perempuan merupakan 82,6 persen dari mereka yang akan berusia 100 tahun tahun dan juga memimpin di antara 724 semi-supercentenarian dan 19 supercentenarian di Italia.

    Lucia Laura Sangenito, dari Campania selatan, akan merayakan ulang tahunnya yang ke-115 pada 22 November. Ia akan menjadi wanita tertua di Italia dan tertua ketiga di Eropa, setelah Ethel Caterham dari Inggris yang berusia 116 tahun dan Marie-Rose Tessier dari Prancis, yang berusia 115 tahun pada bulan Mei.

    Populasi centenarian meningkat pesat di seluruh Uni Eropa, dengan mereka yang berusia 100 tahun ke atas diperkirakan akan mendekati setengah juta pada tahun 2050, naik dari 96.600 pada tahun 2019.

    Di Italia, Molise memimpin dalam jumlah centenarian dibandingkan dengan populasinya, diikuti oleh Lembah Aosta dan Liguria, lapor Istat.

    Dikutip dari The Guardian, Perdasdefogu, sebuah kota yang terletak tinggi di pegunungan terjal di tenggara Sardinia yang hanya dapat diakses melalui jalan sempit dan berliku, telah dua kali masuk dalam buku Guinness World Records untuk para centenariannya.

    Pertama kali terjadi pada 2012, ketika sembilan bersaudara yang membentuk keluarga Melis mencapai usia gabungan 818 tahun. Pada 2021, kota ini mencapai rekor kedua sebagai kota dengan catatan centenarian terbesar di dunia, dengan delapan orang berusia 100 tahun ke atas dari populasi 1.778 jiwa.

    Diet Mediterania telah lama dianggap sebagai kunci utama umur panjang di kalangan orang Italia, dipadukan dengan koneksi sosial yang kuat dan sistem layanan kesehatan yang umumnya dianggap baik.

    Para centenarian di Italia juga cenderung lincah. Anna Possi, yang akan berusia 101 tahun pada 16 November, masih bekerja di barnya di sebuah kota yang menghadap Danau Maggiore, menjadikannya barista tertua di Italia. Ia mengatakan kepada Guardian dalam sebuah wawancara tahun lalu bahwa ia akan terus bekerja selama masih sehat.

    Pada 2022, Candida Uderzo memperbarui SIM-nya di usia 100 tahun. Ia termasuk di antara setidaknya empat centenarian dalam beberapa tahun terakhir yang dinyatakan layak mengemudi, termasuk Luciano Gulmini, yang memperbarui SIM-nya pada tahun 2024, segera setelah menginjak usia 100 tahun.

    Meskipun para centenarian di Italia sangat dirayakan, populasi yang menua menimbulkan masalah bagi pemerintah, terutama karena bertepatan dengan angka kelahiran yang menurun drastis, sehingga menekan sistem pensiun dan layanan kesehatan. Pada 2024, hanya tercatat 370.000 kelahiran baru, angka terendah sejak penyatuan Italia pada 1861.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Keluh Kesah Turis Hadapi Gelombang Panas ‘Nero’ di Italia “
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)

  • Eks Manager Layangkan Gugatan ke Guns N’ Roses karena Permasalahan Buku Memoar

    Eks Manager Layangkan Gugatan ke Guns N’ Roses karena Permasalahan Buku Memoar

    JAKARTA – Eks manajer Guns N’ Roses (GNR), Alan Niven, melayangkan gugatan terhadap band rock tersebut karena dinilai berupaya menghalangi perilisan buku memoarnya.

    Konflik panas ini sekaligus menyingkap kembali perseteruan lama Niven dengan frontman Axl Rose yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

    Adapun, memoar bertajuk “Sound N’ Fury: Rock ‘N’ Roll Stories” mulanya dijadwalkan terbit pada Juli 2025, kemudian diundur ke September. Penundaan itu muncul di tengah santernya rumor bahwa tim hukum yang mewakili Axl Rose tengah berupaya keras memblokir penyebaran buku tersebut.

    Kini, tanggal rilisnya kembali digeser ke Maret tahun depan, meskipun buku tersebut tetap tersedia untuk dipesan secara daring.

    Dokumen hukum yang berkaitan dengan gugatan Niven melaporkan bahwa pihak Guns N’ Roses berpegangan pada klausul kerahasiaan yang diklaim ada dalam perjanjian pembelian (buyout agreement) tahun 1991.

    Mereka diduga berusaha menghentikan publikasi buku tersebut melalui ancaman berulang kali terhadap Niven dan kontak dengan penerbit ECW.

    Adapun, gugatan ini diajukan di Pengadilan Distrik Arizona pada 3 November, dengan ribuan salinan buku yang sudah dicetak kini teronggok tak tersentuh di gudang akibat intervensi GNR.

    Niven menanggapi serangan balik itu dengan argumen telak. Ia menegaskan perjanjian penyelesaian itu dibentuk agar GNR dapat membeli hak komisi abadi darinya.

    “Perjanjian itu tidak dirancang untuk menjadi NDA [perjanjian non-disclosure/kerahasiaan],” kata Niven, dikutip NME, Kamis, 6 November.

    Lebih jauh, ia menyebut perjanjian yang menjadi inti permasalahan tersebut tidak ditandatangani oleh seluruh anggota band. Walau para personel lain seperti Slash, Izzy Stradlin, dan Duff McKagan telah menandatangani, Niven mengklaim Axl Rose tidak membubuhkan tanda tangannya.

    Sebagai tambahan, ketegangan antara Niven dan Axl Rose sudah berakar sejak awal 1990-an. Perselisihan tersebut bermula pada tahun 1991, ketika sang vokalis dilaporkan menolak melanjutkan pengerjaan album “Use Your Illusion” jika Niven tetap menjabat sebagai manajer band. Keduanya kemudian berpisah jalan dan mencapai perjanjian penyelesaian.

    Dalam wawancara dengan majalah Classic Rock, Niven menuduh vokalis tersebut telah melanggar persyaratan perjanjian tersebut pada tahun 1991. Menariknya, Niven mengungkapkan bahwa dukungan justru datang dari personel band lainnya.

    “Slash mengirim email kepada saya bahwa saya harus meluruskan catatan dan jelas bahwa saya diizinkan untuk mengatakan apa pun yang saya inginkan,” ujar Niven. “Dia juga, dalam email, secara konsisten mendorong saya untuk menyelesaikan buku itu.”

  • Cari Kerja Makin Susah, Gelar Sarjana Sudah Tidak Laku

    Cari Kerja Makin Susah, Gelar Sarjana Sudah Tidak Laku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendidikan tinggi dulunya menjadi salah satu ‘penjamin’ seseorang bisa mendapat pekerjaan dengan gaji layak. Tak heran jika banyak orang mengupayakan pendidikan hingga ke jenjang kuliah. 

    Namun, terjadi pergeseran tren di bursa kerja di masa depan. Gelar sarjana tak lagi menjadi komponen utama dalam menentukan nasib seseorang mendapat kerja.

    Fenomenanya sudah terlihat belakangan ini. Banyak lulusan kuliah yang kesulitan mencari pekerjaan dan menjadi pengangguran. Pameran bursa kerja selalu disesaki, tetapi hasilnya tak selalu indah. 

    Beberapa saat lalu, CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan pekerjaan yang dicari di masa depan membutuhkan keterampilan fisik. Misalnya tukang ledeng dan tukang listrik untuk membangun data center yang menjadi infrastruktur penting dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).

    Perusahaan analitik data bernama Palantir Technologies juga mengamini hal tersebut. Startup yang mendadak terkenal karena mendapat banyak kontrak di pemerintahan Trump tersebut memilih merekrut karyawan lulusan SMA, alih-alih memperkerjakan lulusan kuliah.

    Perusahaan itu memiliki program Beasiswa Meritokrasi buatan CEO Alex Karp dengan tawaran bekerja penuh waktu di sana. Menurut Palantir, kampus adalah sistem yang rusak dan penerimaannya menggunakan kriteria yang cacat.

    Bahkan, Karp menyebutkan kampus di Amerika Serikat (AS) tidak bisa diandalkan untuk melatih pekerja. Sekitar 500 lulusan SMA mendaftar Beasiswa Meritokrasi. Beberapa orang mendaftar mengaku karena tak tertarik untuk kuliah, sementara lainnya mendaftar setelah ditolak kampus yang diinginkan, dikutip dari WSJ, Kamis (6/11/2025).

    Pada angkatan pertama, terdapat 22 orang penerima beasiswa. Dimulai dengan seminari empat minggu dengan banyak pembicara.

    Tema yang dibawakan cukup bervariasi, dari fondasi Barat, sejarah AS, hingga studi kasus pemimpin. Program akan berakhir November ini, dan bagi yang lulus akan punya kesempatan bekerja di Palantir secara full-time.

    Karena yang dihadapi adalah anak-anak lulusan SMA, program ini juga dibuat berbeda dari magang lainnya. Konselor senior yang bekerja dengan Karp dalam proyek khusus, Jordan Hirsch mengatakan punya kewajiban menyediakan sesuatu yang lebih bagi mereka.

    Hirsch juga harus menghadapi anak-anak yang belum berpengalaman. Misalnya belum pernah mencatat selama seminar atau mengerjakan sesuatu di luar pelajaran sekolahnya.

    Mantan editor majalah Foreign Affairs dan asisten profesor tambahan di Barnard College, Gideon Rose mengatakan pelajaran yang diberikan pada penerima beasiswa tak membahas soal perspektif ideologis atau partisan politik. Namun pada pengantar hubungan internasional.

    Berikutnya penerima beasiswa juga berkesempatan pergi bersama tim yang ada di Palantir. Ini menjadi ajang uji coba, dan mereka bisa mengalami sendiri bertemu klien saat bekerja.

    Minggu ketiga atau keempat, bos-bos di Palantir telah memiliki gambaran siapa saja yang bekerja baik untuk lingkungan perusahaan.

    Meski begitu, bekerja cepat tanpa kuliah bukan pilihan mudah bagi penerima beasiswa. Mereka harus mendapatkan tantangan dari orang tua dan orang terdekatnya.

    Salah satunya Matteo Zanini yang mengaku mendapatkan beasiswa saat menerima pemberitahuan penerimaan di Universitas Brown. Tidak ada yang menyarankan untuk ikut dalam beasiswa tersebut, sementara orang tuanya menyerahkan keputusan itu pada dirinya.

    Karyawan perusahaan, Sam Feldman mengatakan mungkin ada beberapa orang yang menolak bekerja di tempatnya dan mendaftar untuk kuliah. Dia memastikan tidak ada satupun penerima beasiswa yang akan bekerja di bidang investasi dan konsultan.

    “Mereka telah merasakan rasanya membangun dan memiliki agensi,” ungkapnya.

    Bos Nvidia Ungkap Pekerjaan Masa Depan

    Seperti ditulis di atas, CEO Nvidia Jensen Huang pernah menepis anggapan bahwa generasi Z sulit mendapat pekerjaan akibat pesatnya perkembangan AI. Ia justru menilai peluang kerja semakin terbuka lebar seiring ledakan data center di berbagai negara.

    Namun, kata Huang, peluang besar itu bukan untuk lulusan kuliah, melainkan bagi mereka yang memiliki keterampilan teknis di bidang kejuruan seperti listrik, pipa, hingga pertukangan.

    “Kalau kamu seorang teknisi listrik, tukang ledeng, atau tukang kayu, kita akan membutuhkan ratusan ribu orang seperti itu untuk membangun semua pabrik ini,” ujar Huang dalam wawancara dengan Channel 4 News, dikutip dari Fortune, beberapa saat lalu.

    Menurut Huang, sektor tenaga kerja terampil akan menjadi tulang punggung ekonomi baru yang digerakkan oleh teknologi fisik, bukan sekadar perangkat lunak.

    “Segmen tenaga kerja terampil di setiap ekonomi akan mengalami ledakan. Jumlahnya akan terus berlipat ganda setiap tahun,” tegasnya.

    Pernyataan Huang sejalan dengan tren peningkatan permintaan tenaga kerja konstruksi dan teknisi di Amerika Serikat. Berdasarkan laporan McKinsey, belanja modal global untuk pembangunan pusat data diperkirakan mencapai US$7 triliun pada 2030.

    Satu fasilitas pusat data berukuran 250.000 kaki persegi dapat mempekerjakan hingga 1.500 pekerja konstruksi selama masa pembangunan.

    Banyak di antara mereka berpenghasilan lebih dari US$100.000 (Rp1,6 miliar) per tahun tanpa gelar sarjana, belum termasuk lembur. Setelah beroperasi, fasilitas tersebut masih membutuhkan sekitar 50 pekerja tetap untuk perawatan.

    Huang juga menegaskan bahwa Nvidia akan ikut mendukung pembangunan ekosistem tenaga kerja ini.

    CEO BlackRock Larry Fink sebelumnya juga telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat menghadapi krisis tenaga kerja untuk membangun data center AI.

    “Saya bahkan mengatakan kepada beberapa anggota tim Trump bahwa kita akan kehabisan teknisi listrik untuk membangun pusat data AI. Kita memang tidak punya cukup banyak tenaga kerja,” kata Fink dalam sebuah konferensi energi pada Maret lalu.

    CEO Ford Jim Farley juga menyampaikan kekhawatiran serupa. Ia menyebut, meski pemerintah AS berambisi memulangkan industri manufaktur (reshoring), tidak ada cukup tenaga kerja untuk mewujudkannya.

    “Bagaimana kita bisa memulangkan industri kalau tidak punya orang untuk bekerja di sana?” ujar Farley kepada Axios.

    Saat ini, AS kekurangan sekitar 600.000 pekerja pabrik dan 500.000 pekerja konstruksi, menurut unggahan Farley di LinkedIn pada Juni lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gelar Sarjana Tak Laku, Perusahaan Lebih Pilih Rekrut Lulusan SMA

    Gelar Sarjana Tak Laku, Perusahaan Lebih Pilih Rekrut Lulusan SMA

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tren bursa kerja mulai bergeser. Gelar sarjana tak menjadi penentu seseorang bisa mendapat pekerjaan dengan gaji layak. Bahkan, banyak lulusan kuliah yang jadi pengangguran meski sudah mencoba melamar di banyak perusahaan. 

    Beberapa saat lalu, CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan pekerjaan yang dicari di masa depan membutuhkan keterampilan fisik. Misalnya tukang ledeng dan tukang listrik untuk membangun data center yang menjadi infrastruktur penting dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).

    Perusahaan analitik data bernama Palantir Technologies juga mengamini hal tersebut. Startup yang mendadak terkenal karena mendapat banyak kontrak di pemerintahan Trump tersebut memilih merekrut karyawan lulusan SMA.

    Perusahaan itu memiliki program Beasiswa Meritokrasi buatan CEO Alex Karp dengan tawaran bekerja penuh waktu di sana. Menurut Palantir, kampus adalah sistem yang rusak dan penerimaannya menggunakan kriteria yang cacat.

    Bahkan, Karp menyebutkan kampus di Amerika Serikat (AS) tidak bisa diandalkan atau diperlukan untuk melatih pekerja.

    Sekitar 500 lulusan SMA mendaftar Beasiswa Meritokrasi. Beberapa orang mendaftar mengaku karena tak tertarik untuk kuliah, sementara lainnya mendaftar setelah ditolak kampus yang diinginkan, dikutip dari WSJ, Senin (3/11/2025).

    Pada angkatan pertama, terdapat 22 orang penerima beasiswa. Dimulai dengan seminari empat minggu dengan banyak pembicara.

    Tema yang dibawakan cukup bervariasi, dari fondasi Barat, sejarat AS, hingga studi kasus pemimpin. Program akan berakhir November ini, dan bagi yang lulus akan punya kesempatan bekerja di Palantir secara full-time.

    Karena yang dihadapi adalah anak-anak lulusan SMA, program ini juga dibuat berbeda dari magang lainnya. Konselor senior yang bekerja dengan Karp dalam proyek khusus, Jordan Hirsch mengatakan punya kewajiban menyediakan sesuatu yang lebih bagi mereka.

    Hirsch juga harus menghadapi anak-anak yang belum berpengalaman. Misalnya belum pernah mencatat selama seminar atau mengerjakan sesuatu di luar pelajaran sekolahnya.

    Mantan editor majalah Foreign Affairs dan asisten profesor tambahan di Barnard College, Gideon Rose mengatakan pelajaran yang diberikan pada penerima beasiswa tak membahas soal perspektif ideologis atau partisan politik. Namun pada pengantar hubungan internasional.

    Berikutnya penerima beasiswa juga berkesempatan pergi bersama tim yang ada di Palantir. Ini menjadi ajang uji coba, dan mereka bisa mengalami sendiri bertemu klien saat bekerja.

    Minggu ketiga atau keempat, bos-bos di Palantir telah memiliki gambaran siapa saja yang bekerja baik untuk lingkungan perusahaan.

    Meski begitu, bekerja cepat tanpa kuliah bukan pilihan mudah bagi penerima beasiswa. Mereka harus mendapatkan tantangan dari orang tua dan orang terdekatnya.

    Salah satunya Matteo Zanini yang mengaku mendapatkan beasiswa saat menerima pemberitahuan penerimaan di Universitas Brown. Tidak ada yang menyarankan untuk ikut dalam beasiswa tersebut, sementara orang tuanya menyerahkan keputusan itu pada dirinya.

    Karyawan perusahaan, Sam Feldman mengatakan mungkin ada beberapa orang yang menolak bekerja di tempatnya dan mendaftar untuk kuliah. Dia memastikan tidak ada satupun penerima beasiswa yang akan bekerja di bidang investasi dan konsultan.

    “Mereka telah merasakan rasanya membangun dan memiliki agensi,” ungkapnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]